Pasar dan Terminal Mandiri Siosar

BAB I
PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Gunung Sinabung yang kian lama kian meningkatkan aktivitas
vulkaniknya mengakibatkan warga disekitar gunung sinabung mau tidak mau
harus mengungsikan diri ke penampungan. Setelah lama tidak menunjukkan
aktivitas vulkanis, gunung sinabung mulai mengeluarkan asap dan abu vulkanis
pada 27 Agustus 2010. Dan terus menunjukkan aktivitas. Hingga terakhir tercatat
peningkatan status dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) sejak Selasa 2 Juni
2015 pukul 23.00 WIB 1, maka dibutuhkan kawasan khusus pengungsian yang
dibuat layak sesuai instruksi presiden Joko Widodo.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo menindaklanjuti instruksi Presiden

Joko Widodo (Jokowi), pasca rombongan presiden berkunjung ke lokasi
pengungsi Gunung Sinabung, Rabu (29/10) lalu. Salah satu instruksi presiden itu,
menerbitkan izin pinjam pakai kawasan hutan Siosar, Kecamatan Merek,
Kabupaten Karo, guna mempercepat relokasi korban pengungsi Sinabung. Sesuai
salinan Fax Nomor: S.482/Menhut-II/2014, perihal permohonan pinjam pakai
hutan Siosar untuk lahan pertanian korban erupsi Gunung Sinabung, pada
prinsipnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak keberatan.

1

http://daerah.sindonews.com/read/1008888/191/2-727-warga-sekitar-gunung-sinabung-mengungsi-1433418006

1
Universitas Sumatera Utara

Penggunaan lahan serta akses jalan pada kawasan hutan produksi tetap (HP)
Siosar, dan hutan lindung (HL) sekitar 458,8 hektare.2
Luas tersebut dengan rincian penggunaan lahan pertanian warga tiga desa
yang direlokasi tahap awal yaitu, penduduk desa Simace, Bekerah dan Suka
Meriah, seluar 447,86 hektare dan untuk akses jalan menuju lokasi Agropolitan

Siosar seluas 11,02 hektare melalui izin pinjam pakai kawasan hutan. "Persetujuan
ini diberikan atas pertimbangan perlunya jaminan kelanjutan kehidupan
masyarakat pengungsi Sinabung yang merupakan hak konstitusional masyarakat
sesuai Undang-undang Dasar 1945, dan tetap berpedoman pada Peraturan Menteri
Kehutanan NO: P.16/Menhut II/2014," kata Kepala BPBD Karo, Ir Subur Tarigan
Tambun didampingi Sekretaris Drs Jhonson Tarigan. Pembukaan akses jalan
ditargetkan rampung pertengahan bulan Nopember tahun 2014 ini.
Terkait pembukaan lahan pertanian dan pembangunan rumah penduduk
tiga desa yang direlokasi, Kepala BDPD Karo mengatakan, dalam perencanaan
dilakukan sekaligus (simultan).3
Maka dengan dinyatakannya kawasan hutan produksi Siosar bisa
digunakan oleh kabupaten Karo untuk membangun rumah pengungsi diatas lahan
seluas 450 ha di Kacinambun Puncak 2000 di areal Siosar, Karo serta 11,02 ha
untuk akses jalan menuju lokasi hutan sepanjang 3,8 km dan lebar 12 m.
Permerintah juga menetapkan pembagian rumah tipe 36 dengan luas tanah 100 m2
per rumah dan juga pengelolaan lahan untuk difungsikan sebagai lading produksi
dan sumber penghasilan masyarakat sinabung maka dapat dinyatakan bahwa
2
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/01/126947/pemkab-karo-tindaklanjuti-instruksi-presiden jokowi/#.VX3eH0ZfOJ8
3


http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/01/126947/pemkab-karo-tindaklanjuti-instruksi-presiden-jokowi/#.VX3eH0ZfOJ8

2
Universitas Sumatera Utara

kawasan

Hutan Siosar yang dialihfungsikan menjadi permukiman ini akan

menjadi kota yang menghasilkan berbagai hasil bumi yang kemudian akan
membutuhkan pasar dan koperasi sebagai sarana dan terminal sebagai prasarana
pengelolaan sumber daya, penghasilan, dan akses masuk utama ke kota melalui
terminal.
Terminal sebagai simpul transportasi membantu peningkatan pelayanan
operasi transportasi jalan raya. Dengan adanya terminal sebagai tempat
keberangkatan, pemberhentian maupun transit bagi perpindahan penumpang dan
barang sebagai akses mobilitas memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi
terutama pada kawasan yang memiliki potensi besar sehingga meningkatkan
perekonomian kawasannya.

Pasar tradisional sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya ekonomi
kerakyatan. Sektor ini juga telah menyumbangkan lapangan kerja dan
memberikan kehidupan bagi banyak orang. Saat ini di wilayah Indonesia terdapat
13.450 pasar tradisional yang tersebar di seluruh penjurutanah air, dari jumlah
tersebut menampung sebanyak 12,6 juta pedagang belum termasuk para pemasok
barang serta pengelola pasar. Jika setiap pedagang yang ada di pasar tersebut
menghidupi minimal tiga orang yakni istri dan dua anak berati terdapat 50,4 juta
orang yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan pasar tradisional.
Menurut data dari BPS, pasar tradisional mampu menyumbangkan lapangan kerja
sebanyak 14 persen dari jumlah lapangan kerja yang ada. Oleh karena itu,
keberadaan pasar tradisional yang kini semakin terhimpit dari pesatnya
pertumbuhan pasar modern agar segera diselamatkan.

3
Universitas Sumatera Utara

I.2

Maksud dan Tujuan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan pada Latar Belakang proyek ini


direncanakan sebagai pembangunan permukiman bagi masyarakat yang hidup di
sekitar Gunung Sinabung, Berdasarkan Maksud tersebut, tujuan proyek ini adalah:
1. Memfasilitasi kebutuhan sirkulasi manusia dan kendaraan berupa sarana

transportasi yang mudah dan nyaman, dimana fasilitas ini dapat digunakan
untuk kebutuhan kegiatan sehari-hari maupun kebutuhan kegiatan servis
pada kawasan.
2. Memperbaiki dan membuka kembali peluang Masyarakat Siosar dalam

aktifitas perekonomian pasca bencana meletusnya Gunung Sinabung.
3. Menciptakan suatu wadah berjualan bagi para pedagang baik dari Siosar

maupun luar Siosar agar dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari
masyarakat di Siosar.
I.3

Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas terdapat beberapa masalah yang muncul, antara lain
1. Bagaimana menerapkan tema yang sesuai dengan keadaan darurat Siosar.

2. Bagaimana perencanaan sirkulasi dalam bangunan dengan memberikan
informasi maupun arah yang jelas bagi pengguna agar mudah mencapai
ruang yang dituju.
3. Bagaimana penataan sirkulasi kendaraan dengan arah yang jelas sehingga
memberikan rasa aman dan nyaman bagi manusia dan kendaraan.
4. Bagaimana menata ruang yang nyaman antara pedagang dengan pembeli.

4
Universitas Sumatera Utara

5. Bagaimana memadukan antara bangunan terminal dan pasar sehingga
terdapat suatu keharmonisan.
I.4

Pendekatan Perancangan
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam

proses perencanaan dan perancangan Pasar Terminal Siosar dilakukan berbagai
pendekatan desain:
1. Survey : Metode survey dilakukan dengan cara mengamati lokasi proyek

perencanaan untuk mengetahui permasalahan yang ada.
2. Pengumpulan Data : Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
data, informasi, dan persyaratan-persyaratan perancangan dengan cara
studi literatur dan studi banding kasus proyek dan fungsi yang sama.
3. Wawancara : Diskusi antara beberapa pihak yang terlibat dalam proses
pembangunan
4. Analisa Data : Dalam tahap analisa, data mentah yang sudah diperoleh
kemudian diolah kembali sehingga didapatkan kesimpulan-kesimpulan
tertentu.
5. Konsep : Penyusunan konsep perancangan dilakukan untuk menganalisa
dan menetapkan usulan-usulan perancangan dari permasalahan, data-data
variabel, dan persyaratan yang diperoleh untuk mendapatkan skematik
desain.
6. Desain Akhir : Desain akhir merupakan kesimpulan dari hasil
penyusunan skematik desain yang diterapkan pada perencanaan dan
perancangan fisik bangunan Pasar Terminal Siosar.

5
Universitas Sumatera Utara


I.5

Lingkup dan Batasan Proyek
1.

Lingkup Pembahasan

Materi pembahasan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dan
tujuan yang ingin dicapai pada perencanaan dan perancangan ”Terminal
Pasar Siosar ” dengan menerapkan gagasan fungsional untuk memperoleh

desain pasar dan pusat perbelanjaan dengan tingkat fleksibilitas,
kenyamanan, keamanan, efektifitas yang tinggi, sirkulasi bangunan, serta
utlitas yang baik dalam bangunan.
2. Batasan Pembahasan
Perencanaan proyek ini terbatas pada perancangan bangunan gedung pasar
dan terminal serta fasilitas penunjangnya dengan berpedoman pada
standar-standar khusus untuk suatu gedung pasar dan terminal. Pengkajian
ini ditekankan pada interaksi pasar tradisional dengan bangunan yang
modern.


6
Universitas Sumatera Utara

1.6

Kerangka Berfikir

Gambar 1 1 Kerangka Berfikir
Sumber : Penulis, 2015

7
Universitas Sumatera Utara