Perbandingan Konsentrasi Sianida (Cn¬-) Dan Ph Pada Inlet Dan Outlet Dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Industri Pengolahan Tepung Tapioka

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air merupakan unsur yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam
melakukan berbagai macam kegiatan dalam kehidupan, seperti mencuci,
memasak, mandi, dan lain-lain. Untuk itu kualitas air haruslah diperhatikan, agar
air yang digunakan sebagai sumber utama dalam berbagai kegiatan kehidupan
tidak membahayakan bagi makhluk hidup. Salah satu yang harus diperhatikan
dalam suatu badan air adalah beban pencemaran dan senyawa-senyawa kimia
yang berbahaya yang terdapat didalamnya.
Air limbah / air buangan dari berbagai industri yang dibuang kelingkungan
pastilah mengandung senyawa-senyawa kimia, meskipun dalam jumlah yang
relatif kecil. Senyawa yang terkandung dalam air buangan tersebut dapat
mengakibatkan penurunan kualitas air.
Industri pengolahan tepung tapioka menghasilkan limbah cair dalam setiap
pengolahannya. Ubi kayu sebagai bahan baku utama yang digunakan dalam
pengolahan tepung tapioka diketahui mengandung sianida. Maka dari itu pastilah
air buangan industri tapioka mengandung sianida.

Sianida merupakan kelompok senyawa anorganik dan organik dengan
siano (CN) sebagai struktur utama. Biasanya senyawa ini dihasilkan dalam
pemprosesan logam. Sianida tesebar luas di perairan dan berada dalam bentuk ion
sianida

(CN-), hidrogen sianida (HCN), dan metalosianida. Keberadaan sianida

Universitas Sumatera Utara

2

sangat dipengaruhi oleh pH, oksigen terlarut, salinitas, dan keberadaaan ion lain.
Sianida bersifat sangat reaktif. Sianida bebas menunjukkan adanya kadar HCN
dan CN pada pH yang lebih kecil dari 8, sianida berada dalam bentuk HCN yang
dianggap toksik bagi organisme akuatik dari pada CN-. Sianida berdampak negatif
terhadap makhuk hidup, yakni mengganggu fungsi hati, pernafasan, dan
menyebabkan kerusakan tulang( Effendi.2003).

1.2 Permasalahan
Berapakah kadar sianida dan pH pada air limbah dari instalasi pengolahan air

limbah industri pegolahaan tepung tapioka dan apakah kadar sianida tersebut
memenuhi baku mutu limbah air sesuai dengan KEP-51/MENLH/10/1995
lampiran B VIII.

1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kadar sianida dan pH pada air
limbah industri pengolahan tapioka telah layak dibuang ke lingkungan sesuai
dengan baku mutu air limbah menurut KEP-51/MENLH/10/1995 lampiran B
VIII.

1.4 Manfaat
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kadar sianida (CN-) dan pH
pada air buangan limbah tapioka yang akan dibuang kelingkungan, serta bahaya
yang dapat ditimbulkan, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara