Hubungan Panjang Bobot dan Reproduksi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Perairan Selat Malaka Tanjung Beringin Serdang Bedagai Sumatera Utara

13

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perairan Selat Malaka merupakan perairan yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah kegiatan
perikanan. Hasil perikanan Selat Malaka dikonsumsi oleh penduduk Sumatera
Utara, khususnya masyarakat Tanjung Beringin Serdang Bedagai sehingga
perairan Selat Malaka sangat penting untuk dijaga keberadaan sumberdaya
alamnya. Salah satu jenis ikan pelagis kecil yang potensial di perairan tersebut
adalah ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Kegiatan perikanan yang
cenderung mengeksploitasi sumberdaya alam dan kondisi perairan yang menurun
akan mengakibatkan turunnya populasi ikan di alam.
Ikan kembung lelaki merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang
memiliki nilai ekonomis. Ikan ini juga merupakan salah satu sumber protein bagi
manusia. Ikan pelagis kecil merupakan ikan yang hidup bergerombol sebagai
upaya memudahkan mencari makan, mencari pasangan dalam memijah dan
mempertahankan diri dari serangan predator. Densitas terbesar ikan pelagis di
kolom perairan pada umumnya terdapat di zona epipelagis dengan kedalaman
sekitar 100 – 150 m (Fandri, 2012).

Informasi dari nelayan di kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang
Bedagai bahwa ketersedian ikan kembung lelaki (R. kanagurta) di daerah ini
masih sangat banyak dan sangat diminati oleh masyarakat sekitar, sehingga ikan
kembung ini merupakan ikan pelagis yang bernilai ekonomis bagi nelayan. Selain
itu, harga ikan kembung yang tergolong murah sekitar Rp 18.000 per kilo gram

Universitas Sumatera Utara

14

masih dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Ikan kembung lelaki di
daerah ini ditangkap nelayan dengan menggunakan jaring insang dengan mesh
size jaring 3,8 cm sepanjang 11 meter dan lebar 2,4 meter. Nelayan di perairan ini
menggunakan perahu dengan ukuran mesin rata-rata 2 GT dengan daerah
penangkapan (fishing ground) hanya 3,7 km dari bibir pantai.
Aktivitas penangkapan ikan kembung lelaki secara terus menerus
dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan stok ikan kembung sehingga perlu
dilakukan kajian mengenai hubungan panjang bobot dan reproduksi ikan di
perairan Selat Malaka kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai
provinsi Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan Kimmer, dkk (2005) yang

menyatakan hubungan panjang bobot (HPB) adalah faktor penting dalam studi
biologi ikan dan pendugaan stok dari kelimpahan ikan melalui panjang
menggunakan hubungan panjang bobot. Menurut Mahendratama (2011),
reproduksi adalah aspek yang penting dalam pengelolaan suatu sumberdaya
perairan. Beberapa aspek reproduksi antara lain nisbah kelamin, ukuran pertama
matang gonad, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, dan
fekunditas. Banyak peneliti yang melaporkan tentang hubungan panjang bobot
dan reproduksi ikan di suatu perairan diantaranya Pathansali (1961), Mosse dan
Hutabessy (1996), Sivadas, dkk (2006), Zen (2006), Larasati (2011), Fandri
(2012), Suruwaky dan Gunaisah (2013), Safarini (2013) dan Nasution (2014).

Perumusan Masalah
Ikan kembung lelaki (R. kanagurta) merupakan salah satu ikan pelagis yang
dominan tertangkap di perairan Selat Malaka kecamatan Tanjung Beringin
kabupaten Serdang Bedagai. Informasi tentang hubungan panjang bobot dan

Universitas Sumatera Utara

15


reproduksi ikan kembung di Selat Malaka kecamatan Tanjung Beringin kabupaten
Serdang Bedagai ini dibutuhkan dalam rangka pengelolaan sumberdaya
kelestarian ikan kembung. Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan panjang bobot ikan kembung lelaki di Selat Malaka
kecamatan Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai provinsi Sumatera
Utara?
2. Bagaimana reproduksi ikan kembung lelaki di Selat Malaka kecamatan
Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai provinsi Sumatera Utara?
3. Bagaimana ukuran pertama kali matang gonad dan puncak pemijahan ikan
kembung lelaki di Selat Malaka kecamatan Tanjung Beringin kabupaten
Serdang Bedagai provinsi Sumatera Utara?

Kerangka Pemikiran
Penangkapan ikan kembung lelaki di perairan Selat Malaka kecamatan
Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai ini mengkaji hubungan panjang
bobot dan reproduksi ikan kembung lelaki. Dimana hubungan panjang bobot
dapat dilihat dari faktor kondisi sedangkan reproduksi ikan kembung lelaki dapat
dilihat dari nisbah kelamin, fekunditas, indeks kematangan gonad, dan tingkat
kematangan gonad ikan kembung lelaki di Selat Malaka kecamatan Tanjung

Beringin. Adapun kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Universitas Sumatera Utara

16

Perairan selat Malaka Tanjung Beringin

Alat tangkap gill net

Aktivitas Penangkapan Ikan Kembung

Hubungan panjang bobot

Aspek Reproduksi

Rekomendasi Pengelolaan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan kembung
lelaki di Selat Malaka kecamatan Tanjung Beringin Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui reproduksi ikan kembung lelaki yaitu nisbah kelamin,
fekunditas, indeks kematangan gonad, dan tingkat kematangan gonad.
3. Untuk mengetahui ukuran pertama matang gonad dan puncak pemijahan ikan
kembung lelaki.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan
panjang bobot dan reproduksi ikan kembung lelaki di perairan Selat Malaka
kecamatan Tanjung Beringin bagi pihak yang membutuhkan baik dalam bidang
pendidikan, masyarakat dan instansi tertentu yang dapat dijadikan sebagai dasar
pengelolaan perikanan sumberdaya ikan kembung lelaki (R. kanagurta) secara
berkelanjutan.

Universitas Sumatera Utara