KEPUASAN KERJA MOTIVASI KESEJAHTERAAN ET

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN
KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PADA
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SURAKARTA
Oleh:
MULYANTO
STIE – AUB Surakarta

Abstract
The aims of this research are to identity the effect of working satisfaction,
motivation, and welfare toward employee working enhancement in Board Regional
Employment of Surakarta city.
This research engaged population research in which takes pla ces in Board
Regional Employment of Surakarta city. With 63 respondents of Structural as well as
Staff employee. The technique of data collection is by using questioner that measured with
Libert Scale technique. The techniques of data analysis are managed through both Double
Linier Classic Analysis and Assumption Classic test.
Testing individually (t test) shows that working satisfaction, motivation is
individually unaffected towards employee working enhancement significantly. For
welfare are both positive ly and significantly affected. Simultaneous testing (F test) of
working satisfaction, motivation, and welfare are both positively and significantly effected
towards employee working enhancement.

Welfare variable has the most dominant influence towards emp loyee working
enhancement because of the value of coefficient regression (β = 0,0085) bigger than other
variables.
Keywords: working satisfaction, motivation, welfare, employee working, enhancement

RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kepuasan kerja,
motivasi dan kesejahteraan terhadap
etos kerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

status Pejabat Struktural maupun Staff.
Teknik pengumpulan data mengguna kan kuesioner yang diukur dengan
Teknik Skala Libert. Teknik analisis
data menggunakan Analisis Klasik Li nier Berganda dan Uji Asumsi Klasik.

Penelitian ini menggunakan pe
nelitian populasi dengan mengambil
lokasi pada Badan Kepegawaian Da erah Kota Surakarta. Jumlah resp onden 63 orang pegawai baik yang ber -


Pengujian secara individu (Uji
t) menunjukkan bahwa kepuasan ker ja, motivasi secara individu ternyata
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap etos kerja karyawan. Untuk

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

1

kesejahteraan karyawan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap
etos kerja karyawan Pengujian secara
serentak (Uji F) kepuasan kerja, mo tivasi dan kesejahteraan karyawan ber pengaruh positif dan signifikan ter hadap etos kerja karyawan.
Variabel kesejahteraan mempunyai pengaruh yang paling domi nan terhadap etos kerja karya wan karena nilai koefisien regresinya (  =
0,085) lebih besar dibanding variabel
yang lain.
Kata Kunci : kepuasan kerja, motivasi
dan kesejahteraan karyawan, etos
kerja.


PENDAHULUAN
Tujuan penyelenggaraan otono mi daerah adalah peningkatan ke sejahteraan rakyat, pemerataan dan kea dilan, demokratisasi dan penghorma tan terhadap budaya lokal dan mem perhatikan potensi dan keanekaraga man daerah.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan dengan Pelaksanaan Peraturan Pemeri ntah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 memberikan kewe nangan yang luas, nyata, dan bertang gung jawab kepada daerah. Memberi
peluang kepada daerah agar leluasa
mengatur dan melaksanakan kewen angannya atas prakarsa sendiri sesuai
dengan kepentingan masyarakat se tempat dan potensi setiap daerah. Ke wenangan ini pada dasarnya meru pakan upaya untuk membatasi kewe nangan pemerintah pusat dan kewe nangan propinsi sebagai daerah oto 2

nom, karena pemerintah pusat dan
propinsi hanya diperkenankan menye lenggarakan kegiatan otonomi sebatas
yang ditetapkan dalam Peraturan Pe merintah ini.
Penyelenggaraan Otonomi Dae rah merupakan langkah maju dalam
pemerataan pembangunan, tetapi juga
mengandung banyak resiko bagi daerah. Di satu sisi bertujuan untuk me ningkatkan kesejahteraan, tetapi di sisi
lain menimbulkan permasalahan keti ka Otonomi Daerah ditekankan pada
kebebasan tanpa ada langkah untuk
mengantisipasi secara arif dan bijak sana. Untuk menggali, mengelola dan
meningkatkan potensi kehidupan ma syarakat di daerah secara mandiri,

salah satu pendukungnya adalah pe ningkatan etos kerja aparat. Pening katan etos kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain perenca naan, kepemimpinan, disiplin, pen didikan, kepuasan kerja, motivasi,
lingkungan kerja dan lain-lain.
Keberadaan Badan Kepegawaian
Daerah Kota Surakarta diatur dalam
Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Ditindaklanjuti dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor
159 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Kepegawaian
Daerah yang selanjutnya ditetapkan
dalam Peraturan Daeah Nomor 6
Tahun 2001. Mempunyai tugas pokok
dan fungsi membantu Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah dalam melaksa nakan urusan pemerintahan kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Daerah di
Kota Surakarta dengan jumlah pega wai 58 orang yang keseluruhannya
berstatus Pegawai Negeri Sipil Daerah.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008


Kepuasan kerja merupakan salah
satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan kerja yang optimal .
Ketika seorang merasakan kepuasan
dalam bekerja, tentunya akan berusaha
semaksimal mungkin dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya de ngan penuh semangat dan bertang gung jawab untuk mencapai yang
terbaik, sehingga produktivitas dan
hasil kerja karyawan akan meningkat
secara optimal.
Faktor lain yang dapat men dorong peningkatan sumber daya
manusia yang berkualitas secara pro fessional maupun dalam sikap mental
adalah dengan faktor motivasi. Se orang pegawai tidak dimotivasi maka
potensi kemampuannya tidak diwu judkan maksimal dalam pelaksanaan
tugas. Pemahaman atas proses mo tivasi adalah dasar pengertian untuk
memahami mengapa seseorang me lakukan tindakan tertentu. Semakin
tinggi motivasi seseorang, berarti juga
semakin tinggi semangat kerja yang

dimilikinya, sehingga mempengaruhi
kemampuan bekerja berbeda -beda dari
setiap individu.
Etos kerja karyawan juga di pengaruhi oleh kesejahteraan. Karya wan bekerja selain untuk mengharap kan imbalan baik materi maupun
imateri, mereka juga menginginkan
kesejahteraan yang sesuai dengan
harapan mereka, seperti terdapat ke terbukaan dalam organisasi, perhatian,
dukungan, penghargaan, pendapatan
yang layak dan dirasa adil. Penciptaan
iklim yang berorientasi pada prestasi
dan mementingkan pekerja dapat
memperlancar pencapaian hasil yang
diinginkan.

Mengenai seberapa besar etos
kerja para karyawan di Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta,
pada pelaksanaan tugas tidak ada
pekerjaan yang ditelantarkan oleh para
karyawan yang diserahi tanggung

jawab. Namun tidak dapat diketahui
apakah keadaan tersebut merupakan
akibat dari kepuasan kerja dan upaya
motivasi dalam bentuk pemenuhan
kebutuhan yang diberikan kepada para karyawan dengan kesadaran untuk
mengabdikan diri kepada organisa si
ataukah hanya merupakan cara ber tindak masing-masing karyawan agar
tidak dikenakan sanksi.
Analisis etos kerja karyawan
dapat dilakukan melalui karyawan itu
sendiri dengan penelaahan kepuasan
kerja dan motivasi kerja dari karyawan
dengan sistem kesejahteraan yang baik
akan diketahui upaya peningkatan
etos kerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah se rangkaian perasaaan senang atau
tidak senang dan emosi seorang

pekerja berkenaan dengan pekerja annya sehingga merupakan peni laian terhadap perasaaan menye nangkan, positif atau tidak ter hadap pekerjaannya (Smith et al
dalam Luthans, 1993: 26).

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

Smith mengemukakan berbagai dimensi dalam kepuasan
kerja yang kemudian dikembang kan menjadi instrumen pengukur
variabel kepuasan kerja, yaitu: (1)
menarik atau tidaknya jenis pe kerjaan yang dilakukan oleh pe kerja; (2) jumlah kompensasi yang
diterima oleh pekerja; (3) kesem patan untuk promosi jabatan; (4)
3

kemampuan atasan dalam mem berikan bantuan teknis dan du kungan perilaku; dan (5) dukungan rekan kerja (Smith et al, 1995:
063-081).
2. Motivasi
Motivasi adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan

segala daya upayanya untuk men capai kepuasan (Malayu, 2000:95).
Setiap pekerja mempunyai
motif (wants) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pe kerjaannya. Kebutuhan (needs) dan
keinginan-keinginan (wants) yang
dipuaskan dengan bekerja, yaitu :
1) Kebutuhan fisik dan keaman an, menyangkut kepuasan kebutuhan fisik (biologis), seperti
makan, minum, tempat tinggal
dan lain-lainnya, disamping kebutuhan akan rasa aman dalam
menikmatinya.
2) Kebutuhan sosial, karena ma nusia tergantung satu sama
lain, maka terdapat berbagai
kebutuhan yang hanya bisa
dipuaskan, jika masing-masing
individu ditolong atau diakui
oleh orang lain.
3) Kebutuhan egoistik, ini ber hubungan dengan keinginan
orang untuk bebas mengerja kan sesuatu sendiri dan puas
karena berhasil menyelesaikan nya dengan baik.

4


3. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah segala
sesuatu yang diterima oleh karya wan sebagai balas jasa untuk kerja
mereka. Adapun bentuk -bentuk
dari kompensasi adalah gaji, upah,
dan insentif yang bertujuan agar
tenaga kerja lebih produktif, mem perbaiki semangat kerja dan kesetiaan karyawan karena kebutuhan
ekonomi terpenuhi, menurunkan
tingkat absensi dan perputaran
tenaga kerja. Program kesejahtera an karyawan menyangkut masalah
ekonomi, rekreasi atau hiburan,
dan penyediaan fasilitas sosial.
4. Etos kerja
Etos kerja merupakan integrasi nilai dari bermacam-macam
agama, falsafah hidup, dan tradisi
yang dapat menentukan sikap se seorang, golongan, atau bangsa ter hadap aktivitas kerja. Sikap ter sebut tampak dari luar pada gaya
tingkah laku, kebiasaan-kebiasaan,
cara bekerja, serta persepsinya
terhadap makna kerja maupun etos

kerja membentuk suatu keyakinan
pandangan, persepsi, kebiasaan,
ciri-ciri atau cara bekerja terhadap
aktivitas kerja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi etos kerja adalah
faktor di dalam individu yang
tujuan hidup dan mentalitas pe kerja dan faktor di luar diri
individu yaitu pendidikan, efisien si manajemen dan penghargaan.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

KERANGKA PIKIR
X1
KEPUASAN KERJA
X2

Y
MOTIVASI

ETOS KERJA KARYAWAN

X3
KESEJAHTERAAN

HIPOTESIS
1. Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan antara kepuasan kerja
terhadap peningkatan etos kerja
karyawan di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Surakarta.
2. Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi terha dap peningkatan etos kerja kar yawan di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Surakarta.
3. Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan antara kesejahte raan
terhadap peningkatan etos kerja
karyawan di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Surakarta.
4. Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan antara kepuasan kerja,
motivasi, dan kesejahteraan secara
bersama-sama terhadap peningka tan etos kerja karyawan di Badan
Kepegawaian Daerah Kota Sura karta.

METODE PENELITIAN
Subyek dalam penelitian adalah
para pegawai di Badan Kepegawaian
Daerah Kota Surakarta dengan jumlah
populasi 58 orang pegawai yang

kesemuanya berstatus sebagai Pega wai Negeri Sipil. Dalam hal ini yang
menjadi sampel adalah pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
Jumlah pegawai yang ada sebanyak 58
orang, jumlah sampel 57 orang dengan
pengurangan 1 orang yaitu Kepala
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta.
Dalam penelitian ini, data primer
yang diperlukan adalah data mengenai
tingkat pengetahuan, ketrampailan,
sikap dan kinerja. Yang diperolah
dengan cara observasi, wawancara,
angket. Pada penelitian ini data se kunder yang diperlukan adalah data
yang berhubungan dengan manajemen
dan kepegawaian. Data tersebut diperoleh dengan cara studi kepusta kaan.
METODE ANALISIS DATA
1. Uji Instrumen Angket Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan instrumen
atau suatu tes. Sebuah tes di katakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hen dak diukur (Arikunto, 1990:63).
Untuk mengukur validitas item
atau butir soal digunakan
rumus korelasi product moment
(Azwar, 1999:183), yaitu:

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

5

rxy 

nx

nxy  xy

2



 x  ny 2  y 
2

2



b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah “ketetapan suatu tes apabila diteskan
terhadap subyek yang sama”
(arikunto, 1990:15). Menunjuk kan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya. Suatu instrumen penelitian dise but reliabel apabila memiliki
Croanbach Alpha lebih besar
dari 0,5 (Nunnaly dalam Suhardiningsih, 2002).

b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah
situasi dimana antar variabel
penjelas atau variabel indepen den saling korelasi. Model re gresi berganda harus terbebas
dari multikolinearitas untuk
setiap variabel independenya.
Identifikasi keberadaan multikolinearitas ini dapat didasar kan pada nilai toleransi dan
Variance Inflation Factor (VIF).

2. Uji Asumsi Klasik
Uji yang dilakukan untuk
mendeteksi terpenuhinya asumsi asumsi klasik dalam model regresi.
Pengujian ini untuk mengetahui
kesahihan model yang digunakan,
sehingga dapat memperkecil pe nyimpangan. Uji asumsi kl asik
mencakup pengujian normalitas,
multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu kondisi yang didalamnya
terdapat kesalahan penggang gu pada suatu periode tertentu
berkorelasi dengan kesalahan
periode yang lain. Penguji ter hadap gejala autokorelasi de ngan menggunakan “Uji Sta tistik Durbin – Watson”.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah un tuk menentukan uji analisis
data yang mana data tersebut
berdistribusi normal atau tidak.
Jika data tersebut berdistribus i
normal, maka alat uji yang
digunakan adalah statistik parametrik. Dan sebaliknya jika tidak berdistribusi normal maka
alat yang digunakan adalah
nonparametrik. Salah satu cara
dengan menggunakan metode
kolmogorov smirnov yaitu di lihat dari z hitung dengan pvalue > 0,05

6

d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam
fungsi regresi yang mempunyai
varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efi sien baik dalam sampel kecil
maupun sampel besar. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas dalam mo del, dilakukan pengujian de ngan metode Gleyser yaitu me lakukan regresi dengan varia bel dependen nilai absolut dari
residual (ei) dan membanding kan nilai t hitung dengan t
tabel. Jika t hitung < t tabel
maka tidak ada gejala heteros kedastisitas.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda
digunakan untuk membuat predik si besarnya nilai variabel dependen
(Y) berdasarkan nilai variabel in dependen (X) dinyatakan dengan
persamaan :

5. Uji F
Digunakan untuk menguji
pengaruh X 1, X2, dan X3 terhadap Y
secara bersama-sama dilakukan uji
F. rumus Nilai F hitung adalah:
F=

Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + b 3 X3 + e
4. Uji t
Uji ini dilakukan untuk
menguji secara individual penga ruh variabel independen terhadap
dependen dengan menganggap
variabel independen lainnya konstan. Perhitungan nilai t adalah:
t=

b β
Sb





R 2 /k
1  R 2 n  k  l 

6. Uji Koefisien Determinasi (R 2)
Digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi sum bangan dari seluruh variabel bebas
(X1, X2, dan X3) yang terdapat pada
model regresi terhadap variabel
terikat (Y) dengan menggunakan
rumus :
R2 =

b1  X 1 Y  b 2  X 2 Y  b 3 X 3 Y
 Y2

HASIL ANALISIS
1. Uji Validitas
a. Kepuasan Kerja (X 1)
Tabel 1
Validitas kepuasan kerja
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Item
kepuasan kerja
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20

Item total
correlation
0,275
0,400
0,516
0,592
0,414
0,251
0,488
0,354
0,417
0,302
0,463
0,697
0,656
0,601
0,551
0,655
0,705
0,432
0,526
0,634

Nilai kritis
r tabel
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244

Hasil
analisis
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil penelitian menyatakan bahwa 20 item pertanyaan kepuasan kerja
dinyatakan valid.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

7

b. Motivasi (X 2)
Tabel 2
Validitas motivasi
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Item
Motivasi
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12

Item total
correlation
0,730
0,682
0,651
0,543
0,357
0,520
0,664
0,525
0,553
0,416
0,414
0,422

Nilai kritis
r tabel
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244

Hasil
analisis
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil penelitian menyatakan bahwa 12 item pertanyaan motivasi
dinyatakan valid.
c. Kesejahteraan (X 3)
Tabel 3
Validitas kesejahteraan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Item
Kesejahteraan
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12

Item total
correlation
0,457
0,471
0,416
0,726
0,289
0,615
0,388
0,412
0,256
0,474
0,333
0,542

Nilai kritis
r tabel
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244

Hasil
analisis
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil penelitian menyatakan bahwa 12 item pertanyaan kesejahteraan
dinyatakan valid.

8

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

d. Etos Kerja (Y)
Tabel 4
Validitas Etos kerja
Item
Etos kerja
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Item total
correlation
0,456
0,358
0,634
0,482
0,343
0,649
0,463
0,660
0,460
0,356

Nilai kritis
r tabel
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244
0,244

Hasil
analisis
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil penelitian menyatakan bahwa 10 item pertanyaan Etos kerja
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 5
Uji Reliabilitas
No
1.
2.
3.
4.

Variabel
Kepuasan kerja
Motivasi
Kesejahteraan
Etos kerja

Reability
coefficients alpha
0,8289
0,7788
0,6279
0,5701

Dari tabel 5 diatas. Dapat dikata kan bahwa keempat variabel
memiliki croanbach alpha lebih

Nilai kritis
r tabel
0,50
0,50
0,50
0,50

Hasil
analisis
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

besar dari 0,50; maka dapat di simpulkan keempat variabel di nyatakan reliabel.

3. Analisa Regresi Linier Berganda
Tabel 6
Model Coefficient 2
Model
Konstanta
X1
X2
X3

Unstandardized Coefficients
3.932
.061
.082
.085

t hitung
7.539
0.949
-0.831
2.271

Sig.
.000
.346
.409
.027

Dari nilai konstanta variabel X 1, X2, X3 dihasilkan persamaan regresi linier
berganda yaitu:
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

9

Y

=

3,932 + 0,061X 1 + 0,082X 2 + 0,085X 3 + e
(0,00)* (0,346)* (0,409)* (0,027)*

Dari model persamaan regresi
linier berganda tersebut diatas da pat dijelaskan sebagai berikut:
a.

Kepuasan kerja tidak terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap etos kerja.

b.

Motivasi berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap etos
kerja

c.

Kesejahteraan
berpengaruh
positif dan signifikan terha dap etos kerja.

tetapi tidak signifikan
hadap etos kerja.

ter -

b. Variabel motivasi memiliki p value 0,409 > 0,05; artinya ber pengaruh tidak nyata dan t
hitung = -0,831 < t tabel = 2,00;
artinya berpengaruh tidak
nyata. Dengan demikian H 0
ditolak dan H a diterima. Maka
dalam penelitian ini motivasi
berpengaruh tetapi tidak sig nifikan terhadap etos kerja.
c. Variabel kesejahteraan memili ki p-value 0,027 < 0,05; artinya
berpengaruh nyata dan t hi tung = 2,271 > t tabel = 2 ,00;
artinya berpengaruh nyata.
Dengan demikian H 0 ditolak
dan Ha diterima. Maka dalam
penelitian ini kesejahteraan
berpengaruh positif dan sig nifikan terhadap etos kerja.

4. Uji t
a. Variabel kepuasan kerja me miliki p-value 0,346 > 0,05; artinya berpengaruh tidak nyata
dan t hitung = 0,949 < t tabel =
2,00; artinya berpengaruh
tidak nyata. Dengan demikian
H0 ditolak dan H a diterima.
Maka dalam penelitian ini
kepuasan kerja berpengaruh
5. Uji F

Tabel 7
Model Anova
Sum of
squares
1
Regression
73.921
Residual
461.794
Total
535.714
Predictors: (Constants) X 4, X3, X2, X1
Dependent variable : Y
Sumber: data diolah peneliti, 2006
Model

Oleh karena F hitung > F tabel,
maka H0 ditolak dan H a diterima.
Artinya, kepuasan kerja, motivasi,

10

df
3
59
62

Mean
square
26.640
7.827

F
3.148

Sig.
.032

a

kesejahteraan secara bersama sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap etos kerja.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

6. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 8
Model summary
Model

R

R Square

Adjusted
Square
a
.371
.138
.094
a. Predictors: (Constants) X 3, X2, X1
b. Dependent variable : Y
Dari tabel diatas dapat disimpul kan bahwa variabel independen
(kepuasan kerja, motivasi dan
kesejahteraan) mempengaruhi va riabel dependen (etos kerja)

R Std. Error of
the estimate
2.80

Durbinwatson
2.260

sebesar 9,4% dan sisanya 90,6%
dipengaruhi variabel lainnya di
luar model penelitian. Misalnya:
lingkungan luar, budaya kerja,
kepemimpinan, dan lain-lain.

7. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 9
Uji Normalitas
Variabel
Kepuasan kerja
Motivasi
Kesejahteraan
Etos kerja

Z hitung
0,728
0,540
0,981
1,244

P value
0,664
0,933
0,291
0,091

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal

Kesimpulannya, adalah P value > 0,05, maka dapat diartikan bahwa
keempat variabel berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 10
Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Kepuasan kerja
Motivasi
Kesejahteraan

t hitung
0,814
-1,710
1,398

t tabel
2,00
2,00
2,00

Keterangan
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Tidak terjadi

Kesimpulannya, t hitung < t tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas
c. Uji Multikolinearitas
Tabel 11
Uji Multikolinearitas
Variabel
Kepuasan kerja
Motivasi
Kesejahteraan

VIF
1,691
1,592
1,458

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

Tolerance
0,591
0,628
0,686

Keterangan
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Tidak terjadi

11

Dari tabel diatas dapat disim pulkan bahwa VIF < 10 dan
tolerance > 0,01 maka tidak
ada gejala multikolinearitas.
d. Uji Autokorelasi
Salah satu cara untuk
menguji autokorelasi adalah
dengan menggunakan Durbin
Watson, yaitu dengan kriteria
sebagai berikut: du (durbin up)
< d hitung < 4 – du = tidak
terdapat autokorelasi positif /
negatif.
1,700 < 2,260 < 4 – 1,700 atau
1,700 < 2,260 < 2,300 maka
tidak terdapat autokorelasi
positif atau negatif dalam pene litian ini.

KESIMPULAN
1. Kepuasan kerja mempunyai penga ruh tidak signifikan terhadap etos
kerja karyawan, yang artinya apa bila kepuasan kerja karyawan
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta meningkat belum tentu
diimbangi dengan etos kerja di
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta.
2. Motivasi mempunyai pengaruh
tidak signifikan terhadap etos kerja
karyawan, yang artinya dengan
memperoleh motivasi yang tidak
sesuai dengan keinginan karyawan
di Badan Kepegawaian Daerah
Kota Surakarta belum tentu men dapatkan etos kerja dari karyawan
Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta dalam membantu pelak sanaan tugas-tugas pekerjaan dan
diharapkan untuk mampu meningkatkan kinerja karyawan.

12

3. Kesejahteraan mempunyai penga ruh yang positif dan signifikan
terhadap etos kerja karyawan,
yang artinya dengan kesejahteraan
yang baik atau tinggi maka akan
meningkatkan etos kerja karyawan.
4. Secara berganda, variabel kepuasan kerja, motivasi dan kesejahtera an mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap etos
kerja karyawan. Berarti bahwa
kepuasan kerja yang tinggi, moti vasi yang sesuai dengan kompe tensinya dan kesejahteraan yang
baik secara bersama-sama akan
meningkatkan etos kerja karyawan
dan kinerja karyawan. Hasil R 2
menunjukkan bahwa variasi varia bel etos kerja bisa dijelaskan oleh
varian variabel kepuasan kerja,
motivasi dan kesejahteraan secara
bersama-sama sebesar 9,4% dan
sisanya dijelaskan oleh variabel
yang lain.

REFERENSI
Arikunto, Suharsimi, 199 0, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Prak tek, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen
Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarto, Teguh dan Tjiptono, Fandy,
1997, Pemasaran Internasional,
Edisi Pertama, Yogyakarta :
BPFE.
Dian Ardi Susanto, 2004. Pengaruh
komitmen Organisasional, Komit men Profesional dan Self Efficacy
terhadap Kepuasan Kerja Akuntan
Pendidik, Skripsi, Surakarta, Universitas Sebelas Maret.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

Dian, 2004. Pengaruh Komitmen Organi sasi, Komitmen Profesional dan Self
Efficacy terhadap Kinerja Akuntan
Publik, Skripsi, Surakarta, Uni versitas Sebalas Maret.
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo,
1993, Statistik Induktif, Yogyakarta, BPFE.
Ema Kurniasih, 2006. Pengaruh Budaya
Organisasi, Partisipasi Pengang garan, Locus Of Control terhadap
Kinerja Manajerial (Studi Kasus
padaBank Perkreditan Rakyat se eks
Karesidenan Surakarta), Skripsi,
STIE AUB
Gunawan Aji, Arifin Sabeni, 2003.
Pengaruh Etika Kerja Isl am terhadap Komitmen Organisasi dengan
Komitmen Profesi sebagai Variabel
Intervening, Simposium Nasional
Akutansi VI, Surabaya
Gunawan Sumodiningrat, 1999. Ekonometrika: Pengantar, Yogyakarta,
BPFE.
Imam Gozali, 2001. Aplikasi Analisis
Multivariate
dengan
Program
SPSS, Undip, Semarang.
Kotler, Philip, 1996, Manajemen Perusahaan, Jilid I, Edisi Keenam,
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, dan Amstrong, Gary,
1997, Prinsip-prinsip Pemasaran,
Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad, 2004, Metode
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi
untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Moenir, H.A.S, 2001, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta:
Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari, 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian dengan SPSS, Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, Singgih, 2001, Statistik Parametrik (Buku Latihan SPSS), Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sedarmayanti, 2003, Good Governance
(Kepemerintahan Yang Baik) Dalam
Rangka Otonomi Daerah : Upaya
Membangun Restrukturisasi dan
Pemberdayaan, Bandung: Mandar
Maju.
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfa-beta.
Sulistiyani, Ambar, Teguh dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber
Daya Manusia : Konsep, Teori dan
Pengembangan dalam Konteks
Organisasi Publik, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Supranto, J, 2001, Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan Untuk Me naikkan Pangsa Pasar, Jakarta RIneka Cipta.
Susanto, Herry, 2001, “Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kepu asan Nasabah BPR BKK Karang malang Kabupaten Sragen”, Skripsi
: UMS Surakarta.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008

13

Stanton, William J, et.all, Fundamentals
of Marketing, 9th ed, New York :
McGraw-Hill, Inc.
Teguh, Muhammad, 2001, Metodologi
Penelitian Ekonomi, Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Tjiptono, Fandi, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi 11, Yogyakarta : Andi
Offset.

14

Tjiptono, Fandi, 2006, Manajemen Jasa,
Yogyakarta : Andi Offset.
Wahyudin dan Muryati, Ambar, 2001,
Jurnal Manajemen Daya Saing,
Vol. 2, No. 2, Desember 2001, hal
188-197.
Wahyuningsih, Dyah Adahrini, 2005,
“Kualitas Pelayanan Terhadap Ke puasan Nasabah”, Skripsi : FE.
UMS Surakarta.

[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008