Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester III Akademi Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan
sistem
yang
sangat
penting
dalam
rangka
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan merupakan sektor
yang sangat penting. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus
tak terputus,dari generasi ke generasi. Upaya memanusiakan manusia melalui
pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar
sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu(Thirtarahardja,2005).
Emosi sebagai suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian
kecendrungan untuk bertindak. Terdapat 92 defenisi yang berbeda tentang emosi,
namun disepakati bahwa keadaan emosional adalah suatu reasi kompleks yang
melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta dibarengi degan perasaan
yang kuat(Kodijah,2014).
Kecerdasan emosi (emotional intelligences) bukan didasarkan pada kepintaran
seorang anak, melainkan pada karakteristik pribadi. Goleman dan peter salovey
mencetuskan kecerdasan emosi serta memperluasnya menjadi lima wilayah utama
kecerdasan emosi yaitu mengenali emosi diri, mengelola diri, mengelola emosi,
memotivasi diri,mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Emosi adalah
setiap kegiatan atau pengoahan fikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaaan mental yang
hebat dan meluap-luap(DEPDIKNAS RI,2007).
Orang yang memiliki Intelligent Quotient(IQ) tinggi tapi Emotional
Quotient(EQ) rendah cendrung mengalami kegagalan yag lebih besar di banding
dengan orang yang IQ nya rata – rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan
EQ
atau
olah
rasa
justru
menjadi
hal
yang
sangat
penting.
Spiritual
Quotient(kecerdasan spiritual) merupakan kecerdasan tertinggi dan yang di butuhkan
untuk memfungsikan Intelligent Quotient (kecerdasan fikiran) dan Emotional
Quotient(kecerdasan emosi)(DEPDIKNAS RI,2007).
Belajar di artikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman,
bertumpu pada kemampuan diri belajar dibawah bimbingan pengajar. Mengajar di
artikan sebagai aktivitas mengarahkan, memberikan kemudahan bagaimana cara
menemukan sesuatu (bukan memberi sesuatu) berdasarkan kemampuan yang dimiliki
oleh pengajar. Evaluasi adalah penilaian terhadap keberhasilan program belajar siswa,
yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah di capai
siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam
kelompoknya(Thirtarahardja,2005).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang
mempengaruhinya. Beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan intelektual
individu,salah satunya yaitu iklim emosi. Seseorang yang secara mental sehat
biasanya adalah yang memiliki konsep diri yang positif dan merasa bahwa dirinya
berharga. Ia merasa bahwa kebutuhan- kebutuhan dirinya cukup terpenuhi, seperti
kebutuhan akan rasa aman,cinta, harga diri. Ia merasa bebas dari perasaan – perasaan
frustasi, cemas, tegang, konflik, rendah diri, salah, dan lain – lain (Slameto, 2003).
Pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar
dalam sekola berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai
indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan(e-jurnal psycologymania,2013)
Berdasarkan hal di atas mendorong peneliti untuk meneliti “Hubungan
Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah “Apakah terdapat hubungan antara
kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada mahasiswa semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015”?.
C.
Tujuan Penelitian
a.
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada
mahasiswa semester III Akademi Kebidanan Universitas Prima Indonesia.
b.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kecerdasan emosi mahasiswa semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa semester III Akademi Kebidanan
Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Sebagai bahan masukan dan untuk menambah pengetahuan bagi instansi
pendidikan D IV Bidan Pendidik bahwa mahasiswa dapat meningkatkan
potensi yang ada pada dirinya dengan meningatkan kecerdasan emosi agar
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
2.
Memberi
tambahan
informasi
kepada
tenaga
pendidik
melakukan
peningkatan prestasi belajar dengan upaya membimbing dan memotivasi
mahasiswa terhadap kecerdasan emosi yang di miliki oleh mahasiswa.
3.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan hasil perbandingan untuk peneliti
selanjutnya.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan
sistem
yang
sangat
penting
dalam
rangka
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan merupakan sektor
yang sangat penting. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus
tak terputus,dari generasi ke generasi. Upaya memanusiakan manusia melalui
pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar
sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu(Thirtarahardja,2005).
Emosi sebagai suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian
kecendrungan untuk bertindak. Terdapat 92 defenisi yang berbeda tentang emosi,
namun disepakati bahwa keadaan emosional adalah suatu reasi kompleks yang
melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta dibarengi degan perasaan
yang kuat(Kodijah,2014).
Kecerdasan emosi (emotional intelligences) bukan didasarkan pada kepintaran
seorang anak, melainkan pada karakteristik pribadi. Goleman dan peter salovey
mencetuskan kecerdasan emosi serta memperluasnya menjadi lima wilayah utama
kecerdasan emosi yaitu mengenali emosi diri, mengelola diri, mengelola emosi,
memotivasi diri,mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Emosi adalah
setiap kegiatan atau pengoahan fikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaaan mental yang
hebat dan meluap-luap(DEPDIKNAS RI,2007).
Orang yang memiliki Intelligent Quotient(IQ) tinggi tapi Emotional
Quotient(EQ) rendah cendrung mengalami kegagalan yag lebih besar di banding
dengan orang yang IQ nya rata – rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan
EQ
atau
olah
rasa
justru
menjadi
hal
yang
sangat
penting.
Spiritual
Quotient(kecerdasan spiritual) merupakan kecerdasan tertinggi dan yang di butuhkan
untuk memfungsikan Intelligent Quotient (kecerdasan fikiran) dan Emotional
Quotient(kecerdasan emosi)(DEPDIKNAS RI,2007).
Belajar di artikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman,
bertumpu pada kemampuan diri belajar dibawah bimbingan pengajar. Mengajar di
artikan sebagai aktivitas mengarahkan, memberikan kemudahan bagaimana cara
menemukan sesuatu (bukan memberi sesuatu) berdasarkan kemampuan yang dimiliki
oleh pengajar. Evaluasi adalah penilaian terhadap keberhasilan program belajar siswa,
yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah di capai
siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam
kelompoknya(Thirtarahardja,2005).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang
mempengaruhinya. Beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan intelektual
individu,salah satunya yaitu iklim emosi. Seseorang yang secara mental sehat
biasanya adalah yang memiliki konsep diri yang positif dan merasa bahwa dirinya
berharga. Ia merasa bahwa kebutuhan- kebutuhan dirinya cukup terpenuhi, seperti
kebutuhan akan rasa aman,cinta, harga diri. Ia merasa bebas dari perasaan – perasaan
frustasi, cemas, tegang, konflik, rendah diri, salah, dan lain – lain (Slameto, 2003).
Pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar
dalam sekola berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai
indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan(e-jurnal psycologymania,2013)
Berdasarkan hal di atas mendorong peneliti untuk meneliti “Hubungan
Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah “Apakah terdapat hubungan antara
kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada mahasiswa semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015”?.
C.
Tujuan Penelitian
a.
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar pada
mahasiswa semester III Akademi Kebidanan Universitas Prima Indonesia.
b.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kecerdasan emosi mahasiswa semester III Akademi
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa semester III Akademi Kebidanan
Universitas Prima Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Sebagai bahan masukan dan untuk menambah pengetahuan bagi instansi
pendidikan D IV Bidan Pendidik bahwa mahasiswa dapat meningkatkan
potensi yang ada pada dirinya dengan meningatkan kecerdasan emosi agar
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
2.
Memberi
tambahan
informasi
kepada
tenaga
pendidik
melakukan
peningkatan prestasi belajar dengan upaya membimbing dan memotivasi
mahasiswa terhadap kecerdasan emosi yang di miliki oleh mahasiswa.
3.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan hasil perbandingan untuk peneliti
selanjutnya.