Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN
KETIKA SALAH SATU PIHAK MENINGGAL DUNIA
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

MUHAMMAD RACHARDI
127011028/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN
KETIKA SALAH SATU PIHAK MENINGGAL DUNIA
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM


NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

MUHAMMAD RACHARDI
127011028/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Judul Tesis

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok
Program Studi

: AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK
DICATATKAN KETIKA SALAH SATU PIHAK
MENINGGAL DUNIA MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM
ISLAM
: MUHAMMAD RACHARDI
: 127011028
: Kenotariatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing

Pembimbing


(Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum)

(Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Tanggal lulus : 04 Juni 2015

Telah diuji pada
Tanggal : 04 Juni 2015

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota


: 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
2. Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum
3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: MUHAMMAD RACHARDI

Nim

: 127011028

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU


Judul Tesis

: AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK
DICATATKAN KETIKA SALAH SATU PIHAK
MENINGGAL DUNIA MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan


Nama : MUHAMMAD RACHARDI
Nim : 127011028

ABSTRAK
Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dicatatkan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan menurut Pasal 2 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap perkawinan
dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Pencatatan Perkawinan berfungsi
sangat penting sebagai alat bukti tertulis yang sah untuk memperkarakan persoalan rumah tangga
secara hukum di Pengadilan Agama. Dalam Hukum Islam perkawinan yang tidak sesuai dengan syarat
dan rukunnya, maka perkawinan itu sendiri tidak sah dan dapat berakibat pada batalnya status akad
nikah. Pada perkawinan yang tidak dicatatkan bagi pasangan suami-isteri perkawinan yang tidak bisa
diperkarakan persoalan rumah tangga pasangan suami-isteri karena perkawinan yang tidak dicatatkan
tidak memiliki kekuatan hukum kecuali adanya itsbat nikah yaitu penetapan kembali perkawinan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif
analisis, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum
primer, sekunder, dan tertier sebagai data utama. Data-data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis
dan ditafsirkan secara logis, sistematis dengan menggunakan metode berfikir deduktif.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa akibat hukum perkawinan yang tidak dicatatkan
menuruy Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum islam

adalah perkawinan tersebut tidak sah hal ini dapat dilihat di dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan ayat
(2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanyang mengamanatkan bahwa setiap
perkawinan dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku, di dalam Kompilasi Hukum Islam
yang berlaku bagi yang beragama Islam juga menyebutkan dalam Pasal 5 ayat (1) yang memuat
ketentuan bahwa setiap perkawinan harus dicatatkan kemudian dalam Pasal 6 ayat (2) disebutkan
bahwa perkawinan yang dilakukan di luar penawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai
kekuatan hukum. Perlindungan hukum terhadap anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak
dicatatkan ketika salah satu pihak meninggal dunia adalah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan, hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan
keluarga ibunya yang sesuai dengan ketentuan Pasal 42 dan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang terdahulu, yang kemudian diubah berdasarkan PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI Nomor : 46/PUU-VIII/2010, Pasal 43 ayat (1) yang menyatakan bahwa:
Anak yang dilahirkan di luar Perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan kelurga
ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah, termasuk
hubungan perdata dengan keluarga ayahnya”, dalam pasal tersebut memiliki arti sepanjang dapat
dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, anak tersebut mempunyai hubungan perdata
dengan ayahnya dan keluarga ayahnya, sehingga hak anak terpenuhi: hak pemeliharaan, hak
pendidikan, dan hak mewarisi. Sedangkan, Kompilasi Hukum Islam Pasal 100 yang menyatakan
bahwa: Anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai nasab dengan ibunya dan keluarga

ibunya”, maka terhadap anak tersebut menjadi tanggung jawab ibunya dan keluarga ibunya.
Pertimbangan terhadap penetapan Hakim Pengadilan Agama Nomor : 111/Pdt/2014/PA. Medan adalah
Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) menyatakan bahwa ke Pengadilan Agama, terbatas mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan dalam Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa: untuk
melaksanakan perkawinan harus ada: calon mempelai suami-isteri, wali nikah, dua orang saksi dan
ijab-qabul. Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, hakim sudah tepat menetapkan hukum in
concreto

Kata Kunci : Perkawinan, Tidak Dicatatkan, Pasangan Meninggal Dunia

i

ABSTRACT
A legitimate marriage is a registered marriage as it is stipulated in Article 2,
paragraph 2 of Law No. 1/1974 on Marriage which states that “every marriage is
registered according to the prevailing regulation.” Registration of a marriage is very
important as written evidence in bringing a marriage case before a Religious Court. In
the Islamic law, a marriage which does not meet its requirements and fundamental
principles is considered invalid and can cause its cancellation. An unregistered marriage

cannot be brought to a court since it does not have any legal force except there is
marriage ratification.
The research used judicial normative and descriptive analytic methods. The data
were gathered by using secondary data which consisted of primary, secondary, and
tertiary legal materials as the main data. The gathered data were processed, analyzed,
and interpreted logically, systematically, and deductively.
The result of the research showed that the legal consequence of unregistered
marriage, according to Article 2, paragraph 1 and paragraph 2 of Law No. 1/1974 on
Marriage and to the Compilation of the Islamic Law, was that it was invalid. This Law
states that every marriage must be registered. Article 5, paragraph 1 of the Compilation
of the Islamic Law states that every marriage must be registered; its Article 6, paragraph
2 also states that a marriage without the knowledge of Marriage Registrar Office does
not have any legal force. According to Law No 1/1974, legal protection for a child from
parents whose marriage is not registered, according to Law No. 1/1974 on Marriage, is
that when one of the parents dies, the child only has relation, in civil law, to his mother
and his mother’s relatives. Article 42 and Article 43, paragraph 1 of Law No 1/1974 on
Marriage which was amended, based on the Ruling of the Constitutional Court No.
46/PUU-VIII/2010, Article 43, paragraph 1 states that a child who is born from an
illegitimate marriage has the relation, in civil law, to his mother and his mother’s
relatives and to his father in condition that it can be proved by scientific knowledge and

technology and/or other evidence in consanguinity, including in the civil law, to his
father’s relatives. This Article indicates that the child then has the right to be raised, to
get education, and to get inheritance. Meanwhile, Article 100 of the Compilation of the
Islamic Law states that a child who is born from an illegitimate marriage only has nasab
(family tie) with the mother and her relatives; therefore the child becomes the
responsibility of his mother and his mother’s relatives. The verdict in the Religious Court
No. 111/Pdt/20143/PA, Medan, Article 7, paragraph 3 states that the Religious Court
only handles the case concerning the marriage which occurs before Law No. 1/1974 on
Marriage is in effective. The verdict in Article 14 of the Compilation of the Islamic Law
states that the requirements for a marriage are as follows: there are a bide and a groom,
a wali nikah (male next of kin and guardian whose consent is required for the marriage
of a girl or a woman; he represents her, in person or in writing before the ‘penghulu’),
two witnesses, and ijab-qabul (signing a marriage contract). Based on these two verdicts,
it could be concluded that the judge has the right to promulgate law in concreto.
Keywords: Marriage, Unregistered, One of the Couple Dies

ii

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ibni sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan di Universitas Sumatera
Utara Medan. Dalam memenuhi tugas inilah maka penulis menyusun dan memilih
judul : “Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah
Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Penulis menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan di dalam penulisan tesis ini, untuk itu dengan hati
terbuka menerima saeran dan kritik dari semua pihak, agar dapat menjadi pedoman di
masa yang akan datang.
Dalam penulisan dan penyusunan tesis ini, penulis mendapat bantuan
bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak, para pimpinan,
bapad dan ibu dosen pengajar berserta staf administrasi dan umum pula pda
almamater penulis, yang merupakan panutan dan pembuka wawasan bagi penulis
selama awal mas perkuliahan sampai selesainya tesis ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K).,
Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara dan Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan-arahan, yang sangat membantu dalam
penulisan tesis ini.

3.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan
selaku Anggora Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing serta
memberikan arahan-arahan yang sangat membantu dalam penulisan tesis ini.

iii

4.

Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., MHum., selaku Sekertaris
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara dan selaku Dosen Penguji penulis yang telah banyak memberikan kritikan,
saran serta masukan dalam penulisan tesis ini.

5.

Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum., selaku Anggota Komisi
Pembimbing yang telah banyak membimbing serta memberikan arahan-arahan
yang sangat membantu dalam penulisan tesis ini.

6.

Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn., selaku Dosen Penguji penulis
yang telah banyak memberikan kritikan, saran serta masukan dalam penulisan
tesis ini.

7.

Bapak Mahmul Siregar, SH, MHum., selaku Dosen Penguji penulis yang telah
banyak memberikan kritikan, saran serta masukan dalam penulisan tesis ini.
Secara khusus penelitain ini menghaturkan terima kasih yang tak terhingga

kepada ayahanda Hery Jusharyadi, SH dan Ibunda Supeni yang telah melahirkan,
membesarkan dan mendidik ananda dengan penuh kasih sayang mulai penulis kecil
sampai dewasa ini, serta segala dorongan dan semangat yang tiada henti yang telah
diberikan kepada penulis selama ini, dan tak lupa jua penulis sampaikan kepada adikadik (Rizka Yustiaridinia, SH dan Reischa Nabiela) terima kasih buat semangat dan
doanya kepada penulis (abang) selama ini.
Tak lupa juga penulis menyampaikan terima kasih kepada para saudara
(Uwak Edy, Wak Ucok, Mak Eli, Wak Joni, Wak Cucun, Wak Titin, Om Deni dan
Tante Heni yang telah memberikan bantuan moril, hingga selesainya tesis ini. Serta
ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada kawan-kawan penulis, Teguh, Rocky,
Bayu, Andy Hakim, Tika, Ujad, Andy, Fauzy, Aya, Edim, Chandra, Bang Gamal,
Bang David, Halimah, Desicha, Iin, Lia, Icha, Ichsan Parinduri, Kak Yuheni, Kak
Fina dan kawan-kawan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu juga kepada
rekan-rekan seperjuangan, khususnya kepada rekan-rekan Magister Kenotariatan
USU, juga atas kerjasama dan diskusi selama perkuliahan, yang telah banyak
membantu serta memberikan kritik dan saran dari awal masuk di Program Studi

iv

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sampai saat
penulis selesai menyusun tesis ini.
Saya berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis, akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa,
agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rejeki yang
melimpah. Akhirnya, semoga tesis ini dapat berguna bagi diri penulis dan juga bagi
semua pihak khususnya yang berkaitan dengan bidang kenotariatan.
Medan,

Juni 2015

(Muhammad Rachardi)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI
Nama

: Muhammad Rachardi

Tempat/Tanggal lahir

: Medan/29 September 1988

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Warga Negara

: Indonesia

Status

: Belum Menikah

Agama

: Islam

II. DATA KELUARGA
Ayah

: Hery Jusharyadi, SH

Ibu

: Supeni

III. DATA PENDIDIKAN
1. SD Negeri 060925

(Lulus Tahun 2000)

2. SLTP Swasta Kesatria Medan

(Lulus Tahun 2003)

3. SMA Swasta Kesatria Medan

(Lulus Tahun 2006)

4. S-1 Fakultas Hukum UMSU Medan

(Lulus Tahun 2010)

5. S-2 Program Studi Magister Kenotariatan FH USU (Lulus Tahun 2015)

vi

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..........................................................................................................

i

ABSTRACT ..........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................

vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................

x

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 21
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 21
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 22
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 22
F. Kerangka Teori dan Konsepsi .................................................... 24
1.

Kerangka Teori ................................................................... 24

2.

Kerangka Konsepsi ............................................................. 32

G. Metode Penelitian ....................................................................... 34

BAB II

1.

Jenis dan Sifat Penelitian .................................................... 34

2.

Sumber Data ........................................................................ 36

3.

Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37

4.

Analisis Data ....................................................................... 37

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK
DICATATKAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1
TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI
HUKUM ISLAM ............................................................................. 39
A. Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.... 39

vii

1.

Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan .................................................... 39

2.

Syarat Sah Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan....................................... 41

3.

Pencatatan Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan.......................................... 49

4.

Akibat Hukum Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 60

B. Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam .......................... 65

BAB III

1.

Pengertian Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam . 65

2.

Syarat Syah Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam 67

3.

Pencatatan Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam . 74

4.

Akibat Hukum Perkawinan yang Tidak Dicatatkan
Menurut KHI (Kompilasi Hukum Islam) ............................ 80

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG
DILAHIRKAN DARI PERKAWINAN YANG TIDAK
DICATATKAN KETIKA SALAH SATU PIHAK
MENINGGAL DUNIA ................................................................... 86
A. Status Anak yang Dilahirkan dari Perkawinan yang Tidak
Dicatatkan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam .................... 86
1.

Status Anak yang Dilahirkan dari Perkawinan yang
Tidak dicatatkan Menurut Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan ......................................... 86

2.

Status Anak yang Dilahirkan dari Perkawinan yang
Tidak dicatatkan Menurut Kompilasi Hukum Islam............ 92

B. Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang Lahir
dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan ................................... 95
BAB IV

KEDUDUKAN HARTA BENDA SUAMI APABILA
MENINGGAL DUNIA PADA PERKAWINAN YANG TIDAK
DICATATKAN................................................................................. 103
A. Kedudukan Harta Benda Perkawinan Menurut Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi
Hukum Islam............................................................................... 103

viii

B. Pertimbangan Hakim Terhadap Surat Penetapan Nomor
111/Pdt/2014/PA.Medan ............................................................ 107

BAB V

1.

Kasus Posisi ........................................................................ 107

2.

Pertimbangan Hakim ........................................................... 109

3.

Amar Putusan ...................................................................... 117

4.

Analisis Putusan Hakim ...................................................... 119

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 122
A. Kesimpulan ................................................................................ 122
B. Saran ........................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127

ix

DAFTAR ISTILAH

A quo

: Tersebut

Ad-dammu wattadakul

: Bertindih atau memasukkan

Akad

: Perjanjian

Bukti P.1

: Bukti domisili

Bukti P.2

: Bukti kartu keluarga

Bukti P.3

: Bukti meninggal

Bukti P.4

: Bukti pensiun pegawai negeri sipil

Civil law

: Hukum perdata

Common law

: Hukum adat

Iqrar

: Pengakuan

Islamic law

: Hukum Islam

Itsbat nikah

: Penetapan Kembali Perkawinan

Juncto

: Dihubungkan/dikaitkan

Law in the books

: Peraturan perundang-undangan

Lafaz

: Kata-kata

Legal order

: Ketertiban hukum

Lex naturalis

: Undang-undang abadi

Library research

: Penelitian dokumen/pustaka

Li’an

: Sumpah pemutus/ sumpah seorang suami untuk
meneguhkan tuduhannya bahwa istrinya telah berzina
dengan laki-laki lain

Mazhab

: Aliran/pandangan

Madzi

: Lampau

Mawaddah

: Sebuah keluarga yang telah mencapai ketentraman

Model N10

: Penolakan pernikahan

Mustaqbal

: Yang akan datang

Mitsqan qhalidhan

: Akad yang sangat kuat

x

Nikahun

: Nikah

Natuurelijke kindren

: Anak luar nikah

Rechtswerkelijheid

: Kenyataan Hukum

Rukun

: Sesuatu yang mesti ada yang menetukan sah dan
tidaknya suatu pekerjaan (ibadah)

Sakinah

: Sebuah pernikahan sudah mendapatkan ketenangan

Syarat

: Sesuatu yang mesti ada yang menntukan sah dan
tidaknya suatu pekerjaan (ibadah), tetapi Sesuatu itu
tidak termasuk dalam rangkaian pekerjaan itu.

Syari’at

: Agama

Statude apporoach

: Pendekatan perundang-undangan

Staatsblad

: Lembaran Negara, peraturan dan ketentuan pada masa
kolonial Belanda

Watha

: Bersetubuh

Warahma

: Pasangan suami istri akan diberikan rahmad dari Allah
SWT, karunia, kasih sayang yang lebih

Wali adhal

: Wali hakim baru

Wittege en onwittegen

: Anak tidak sah

Ziwaj

: Kesepakatan antara seorang pria dengan seorang wanita
yang mengikatkan diri dalam hubungan suami-istri
untuk mencapai tujuan hidup dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT

xi

DAFTAR SINGKATAN

Alm

: Almarhum

KDRT

: Kekerasan Dalam Rumah Tangga

KCS

: Kantor Catatan Sipil

KHA

: Konvensi Hak Anak

KHI

: Kompilasi Hukum Islam

KUA

: Kantor Urusan Agama

KUHPerdata

: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

ICPR

: International on Civil and Political Right

Mdn.

: Medan

MK

: Mahkamah Konsitusi

Nim

: Nomor Induk Mahasiswa

No.

: Nomor

PPN

: Pegawai Pencatat NikaH

P3N

: Pembantu Pegawai Pencatat Nikah

PA

: Pengadilan Agama

Pdt

: Perdata

PP

: Peraturan Pemerintah

PPN

: Pegawai Pencatat Nikah

R.I

: Republik Indonesia

UU

: Undang-undang

UDHR

: Universal Declaration of Human Right

Jo

: Juncto

Stbl.

: Staatsblad

SWT

: Subhanahu wata’ala

xii

Dokumen yang terkait

KAJIAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN TANPA DIHADIRI SALAH SATU PIHAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 4 18

KAJIAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN TANPA DIHADIRI SALAH SATU PIHAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 2 55

KAJIAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN TANPA DIHADIRI SALAH SATU PIHAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 3 18

KAJIAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN TANPA DIHADIRI SALAH SATU PIHAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 2 18

PERBANDINGAN HUKUM TENTANG AKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 12

Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

0 0 2

Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

0 0 38

Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

0 1 47

Akibat Hukum Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Ketika Salah Salah Satu Pihak Meninggal Dunia Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

0 0 5

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN A. Pengertian Perkawinan Dan Asas Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam 1. Pengertian Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 - Pelaksanaa

0 0 42