Aspek Hukum Upaya-upaya Pencegahan Terjadinya Kredit Bermasalah (Studi di PT. Bank Sumut Cabang Kabanjahe)

ABSTRAK
Andrea Ocdela Sitepu*
Prof. Dr. Tan Kamelo, SH, M.S**
Puspa Melati, SH, M.Hum***

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan
pemberian bunga. Kenyataan sekarang ini, pinjam-meminjam kredit antara pihak
bank dengan debitur sering terjadi masalah yang menjadikan debitur tidak dapat
mengembalikan pinjaman kredit yang diperoleh dari kreditur (bank). Oleh karena
itu, terhadap kredit bermasalah yang timbul tersebut diperlukan upaya pencegahan
dan penanganan yang segera dilakukan oleh pihak bank. Berdasarkan hal tersebut,
adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini, yaitu bagaimana faktor
penyebab terjadinya kredit bermasalah oleh debitur di PT. Bank Sumut Cab.
Kabanjahe, bagaimana cara penyelesaian bila terjadi kredit bermasalah di PT.
Bank Sumut Cab. Kabanjahe, bagaimana standar operasional prosedur di PT.
Bank Sumut Cab. Kabanjahe jika terjadi kredit bermasalah oleh debitur.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian
yuridis normatif dengan pengumpulan data secara studi pustaka (library
research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka

atau data sekunder belaka. Adapun data sekunder yang digunakan penulisan
skripsi ini antara lain berasal dari buku perpustakaan, artikel-artikel, internet,
termasuk perundangundangan, serta melakukan studi lapangan (field research)
dengan melakukan wawancara kepada pegawai di PT.Bank Sumut Cab.
Kabanjahe.
Adapun hasil penelitian yang di peroleh, yaitu: Pertama, Berbagai faktor
penyebab terjadinya kredit bermasalah yang dilakukan oleh debitur di PT. Bank
Sumut Cab. Kabanjahe diantaranya dikarenakan debitur melakukan
penyalahgunaan dalam penggunaan kredit, dimana debitur tidak mempergunakan
pinjaman kredit yang diberikan oleh bank sebagaimana mestinya yang terdapat
pada perjanjian kredit. Kedua, Cara penyelesaian kredit bermasalah di PT. Bank
Sumut Cab. Kabanjahe, yaitu dengan upaya tindakan preventif, yakni; dengan
cara pengaasan terhadap kelancaran suatu kredit yang diberikan, dan melakukan
pembinaan terhadap debitur. Kemudian melakukan upaya represif, yakni; dengan
tindakan dilakukan dengan cara perdamaian atau eksekusi dengan penjualan
barang jaminan yang dilakukan dengan cara prosedur menurut hukum yang
berlaku. Ketiga, Standar operasional prosedur PT. Bank Sumut Cab, Kabanjahe
dalam penanganan upaya penyelematan kredit yang bermasalah dilakukan dengan
mengutamakan pada upaya tercapaianya pembayaran kembali atas pinjaman
kredit yang diberikan kepada debitur dengan cara cash collection, rescheduling,

reconditioning, atau resrecturing, kemudian upaya terakhir apabila pinjaman
kredit bermasalah masih terus dilakukan oleh debitur adalah dengan melakukan
tagihan untuk pembayaran kembali atas kredit atau eksekusi tarhadap jaminan
milik debitur yang dilakukan dengan cara pengambilalihan agunan milik debitur
oleh bank sendiri atau penjualan secara sukarela (dilelang).
*

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
Dosen Pembimbing I
***
Dosen Pembimbing II

**

iii