Pengantar Ilmu Administrasi Negara (1)

Pengantar Ilmu Administrasi Negara
Pengertian Administrasi
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang
kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipundemikian, ada tiga unsur
pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan
merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Daridefinisi administrasi yang ada, kita dapat
mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi
negara. Sebagai ilmu,administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya
adalahadministrasi negara.
Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umumdapat dibagi
dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negarahanya dalam lingkungan lembaga
eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihatcakupan administrasi negara meliputi semua cabang
pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik.
Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungansosialnya. Di antara
berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak mempengaruhi
penampilan (performance) administrasi negara.
Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan
administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasinegara sekarang, tidak lepas dari
upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telahdilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk
administrasi yang dahulu. Administrasimodern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik

agar mempersembahkansegala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan
umum.Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi
sebaliknya adalah administrasi “for the public”.
Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkandengan jelas dalam
ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkandalam kehidupan bangsa Mesir kuno.
Bukti - bukti sejarah dengan jelas membuktikanupaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh
tokoh-tokoh seperti Cicero danCasiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi
negara Jerman danAustria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi
sebagaiteknologi.
Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutamasetelah negara ini
merdeka.Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapatditemukan dalam kode etik
publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum munculdi antara mereka adalah adanya harapan agar
administrasi negara melakukan kegiatandemi kepentingan umum dan selalu mengembangkan
kemakmuran rakyat. Dengan katalain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong
kantornya (korupsi) demikepentingan dirinya sendiri.

Pendekatan Administrasi Negara Modern
Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatantradisional,
pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara
khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk

administrasi negara, pendekatan rasional dalamadministrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah
terhadap perkembanganadministrasi negara.Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu
pun pendekatan yanglebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan
berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyaikelebihan dan
kekurangan.
Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan
metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasinegara merupakan bidang kajian
yang dinamis.
Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap
aspek administrasi tertentu.Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan
tersebutsesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.Pengaruh politik terhadap
administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala
di semua negara yang menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan
(legislatif, eksekutif,dan yudikatif).
Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkankeberlanjutan hubungan
antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap
pemerintahan, yakni tahap politik dan tahapadministrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap
perumusan kebijakan, maka tahapkedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan
dalam tahap pertama.


PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI NEGARAKekhususan Administrasi Negara
Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuaidengan
cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negaradibandingkan dengan
organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwaadministrasi negara mempunyai hal-hal yang
bersifat khusus yang tidak dimiliki olehorganisasi-organisasi lainnya.
Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasinegara, yaitu
1.Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
2.Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.
3.Administrasi negara mempunyai prioritas.
4.Administrasi negara mempunyai kekecualian.
5.Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.
6.Penampilan administrasi negara sulit diukur.
7.Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara.

Identifikasi Administrasi Negara
1.Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E.Caiden,dapat ditempuh
melalui lima cara berikut:a. Identifikasi administrasi pemerintahan. b. Identifikasi organisasi publik.c.
Identifikasi orientasi sikap administrasi.d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.e. Identifikasi aspek
publik.
2.Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu darike empat

indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi publik, sikapadministrasi dan proses yang
bersifat khusus.
3.Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni : administrasinegara
menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan secara publik, dalamarahan politik, dan beroperasi
berdasarkan kaidah-kaidah publik.

Peranan Administrasi Negara
Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupanmenjadi tak
bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala halyang berkenaan dengan
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat public telahdicakup dalam pengertian administrasi
Negara, khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik.
Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi Negara
merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara membantuuntuk meningkatkan
kemampuan administrasi. Artinya, di samping memberikanketrampilan dalam bidang prosedur, teknik,
dan mekanik, studi administrasi akanmemberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan
segala energi socialdan melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan public, baik dalam tahapan formulasi,
implementasi, evaluasi, amupun terminasi, selaludikaitkan dengan aspek produktifitas, kepraktisan,
kearifan, ekonomi dan apresiasiterhadap system nilai yang berlaku.Peranan administrasi Negara makin
dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amatmenekankan prinsip persainagn bebas.


Secara politis, peranan administrasi Negara adalahmemelihara stabilitas Negara, baik dalam
pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara
adalah menjamin adanyakemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan
global
Krisis Identitas
Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar pada
persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-waktu silam. Secara
rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:
1.Krisis identitas yang dihadapi administrasi negara bertumpu pada tiadanyakesepakatan tentang
administrasi negara sebagai ilmu ataukah bukan.
2.Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua ukuran berikut:
a. mempunyai paradigma teoritis;
b. mempunyai teori-inti.
3.Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara, yangterdiri dari
a. Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927);
b. Prinsip-prinsip adiministrasi (1927-1937);
c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang);
d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);
e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)

4.Administrasi negara dapat dipandang sebagas studi multidisipliner yang bersifateklektis karena
banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN
Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain
1.Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung
dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudanaktivitasnya senantiasa berhubungan erat
dengan berbagai cabang ilmu sosial,khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi,
administrasiniaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.
2.Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan denganmempergunakan
analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisisantropologi budaya akan melengkapi
analisis sejarah.
3.Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasiniaga
menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiahkepada administrasi negara.
Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahamiindividu dalam situasi administrasi.
4.Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dankooptasi,
yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi NegaraHubungan Administrasi
Negara dengan Ilmu Politik
1.Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karenasecara
praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

2.Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negarasebagai satu
elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandangsebagai satu aspek dari proses
politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.
3.Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakankoreksi terhadap
buruknya karakter pemerintah.
4.Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan
dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosiopsikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis
Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara1.Menurut Nicholas Henry, administrasi
negara mengenal lima paradigma berikut:
Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).
Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937).
Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)
Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).
Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 - sampaisekarang).
2.Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana“locus” (tempat =
letak) dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negarasaling berganti .
3.Paradigma 1 lebih mementingkan “locus”, paradigma 2 menonjolkan “focus”, paradigma 3
kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4mementingkan “focus”, dan paradigma 5
berusaha untuk mengaitkan antara“focus” dan “locus” dari administrasi negara.Masalah Focus dan Locus
dari Administrasi Negara1.Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam

administrasinegara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber dayaumum.
Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,struktural, perilaku, dan pasca
perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan yangdimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan
sosiologis.

Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerjayang dipergunakan
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini jugaseringkali disebut dengan pendekatan
operasional.
3.Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telahterjadi secara sukses.
Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.
4.Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuanorganisasi tergantung
pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan initelah menampilkan aspek manusia sebagai
elemen utama administrasi.
5.Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.Kesadaran akan berbagai
keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangatkerjasama di antara anggota-anggota organisasi.
6.Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan pada administrasi,
dengan tujuan untuk melakukan peramalan.
7.Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsiutama administrasi.
Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukanevaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam
memilih tindakan yang akan diambil,tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas

organisasi
ORGANISASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Organisasi
1.Ada dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama, yakni pengertian
organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya berbeda,Organisasi lebih menunjukkan ikatanikatan struktural, sedang institusi lebihmenampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.
2.Bertitik tolak dari kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupansosial,
berkembang berbagai macam teori organisasi. Teori-teori organisasi inidapat dibagi dalam tiga kelompok
teori berikut: model tertutup, model terbuka,dan model sintesis.
3.Bentuk organisasi yang paling banyak dijumpai adalah organisasi lini dan staf.Dalam organisasi
yang demikian, anggota organisasi terbagi dua: yang berkaitandengan implementasi organisasi disebut
unit lini, dan mereka yang mempunyaiaktivitas untuk memberikan nasihat kepada pimpinan disebut unit
staf.
4.Koordinasi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari adanya pembagian tugasatau
spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk menyatupadukan semua aktivitas
organisasi menuju titik yang sama. Sedangkanfungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan
yang dilakukan satuankerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang
telahditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah kegiatan-kegiatan yang menyimpangdari rencana.
Dasar-dasar ManajemenPerkembangan teori manajemen, menurut pendapat Leonard J. Kazmier, dapat
dibagidalam empat periode yakni:
1.Gerakan manajemen ilmiah

2.Prinsip-prinsip umum manajemen
3.Pengaruh dari ilmu perilaku
4.Pendekatan sistem dan kuantitatif
pemerintahan, dikenal tiga macam perencanaan, yakni: perencanaan jangka panjang, menengah, dan
pendek.

3.Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian sebenarnyamerupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan
tugas pokoknya. Karena itu, dalam administrasi negara masalah organisasi dan personalia merupakan
dua faktor utama.
4.Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihansekelompok orang
yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerjayang menyenangkan. Dalam upaya
mengembangkan staff metode yang dapatdipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus,
simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementaraitu
ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: “presupervisory programs”, “middle
management programs” dan “executive development programs”.
5.Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusandan
menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum. Fungsi pengarahan melibatkan
pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran

organisasi. Dalam kaitannyadengan fungal ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar
dalam bidang-bidang motivasi dan komunikasi.
6.Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk mempertalikan
berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi.Mengenai koordinasi ada beda pandang
antara beberapa sarjana. Di satu pihak adayang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang
pihak yang lain,menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua,keberhasilan
koordinasi sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau efektivitasdart fungsi-fungsi perercanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
7.Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberianinformasi
kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur
pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapidapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat
dalam kaitannyadengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam
pembuatan keputusan oleh manajer.
8.Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui
perencanaan fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupunAPBD, menunjukkan dua hal:
pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan keduasebagai suatu mekanisme. Allen Schick
mengungkapkan adanya tiga tujuananggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan.
Sedangkan fungsi anggaran berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu:
fungsikontrol, fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.BIROKRASI
Pengertian Birokrasi
1.Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasisebaiknya dipandang
sebagai buah dari proses rasionalisasi.
2.Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak mencerminkan birokrasi
dalam sosoknya yang utuh.
Birokrasi adalah salah satu bentuk dari organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan
teknis, dimana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan begitu banyak
orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.
3.Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi, yakni: pendekatan
struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pende-katan pencapaian tujuan.Tipe Ideal Birokrasi dari
Max Weber
1.Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasisejarah dan
menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranyayang paling menonjol adalah teorinya
mengenai birokrasi.

2.Cacat-cacat yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagaidisfungsi
birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakankebutuhan pokok peradaban modern.
Masyarakat modern membutuhkan satu bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi
mempunyaikemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.
3.Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yangterdiri dari:
otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita tradisionalmendasarkan diri pada pola
pengawasan di mana legimitasi diletakkan padaloyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita
kharismatik menunjukkanlegimitasi yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa.
Adapun otoritalegal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas formal dan
dalamyurisdiksi resmi.
4.Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanyakonflik di
antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan
modernisasi yang berlangsung di negara-negarasedang berkembang.
5.Tipologi yang diajukan oleh Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para sarjanalain, seperti
oleh Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan Banks
Karakteristik Birokrasi1.Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah:
pembagiantugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan hubunganimpersonal di
antara para pekerja.
2.Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip danyurisdiksi yang
resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita, manajemen berdasarkan dokumen-dokumen tertulis,
terdapat spesialisasi, ada tuntutanterhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan
umummengenal manajemen.
3.Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang birokrasisebagai alat
atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi sebagai instrumenkekusaan.
4.Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi
birokratik.Pentingnya Birokrasi
1.Teori yang lama memandang birokrasi sebagai instrumen politik. Tetapi dalam perkembangan
selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan pentingnya peranan birokrasi dalam seluruh
tahapan atau proses kebijakan publik.
2.Menurut Robert Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-nyasebagai
“delegated legislation”, “initiating policy” dan”internal drive for power,security and loyalty”.A
3.Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-kan,(1) bagaimana
para birokrat dipilih, (2) apakah peranan birokrat dalam pembuatankeputusan, dan (3) bagaimana para
birokrat diperintah. Dalam hubungannyadengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari
adalah ada perbedaanantara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal.
Dalamkenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.
4.Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang berkembang di
mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-tannya pada penyelenggaraan pembangunan
nasional. Di negara-negara iniKelemahan dan Problema dalam Birokrasi
1.Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:a. penetapan standar efisiensi yang dapat
dilaksanakan secara fungsional b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan
hirarkic. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasid. berlakunya pita
merah dalam kehidupan organisasi

2.Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi
adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi sepertidikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan
“bureaucratic dysfunction” denganciri utamanya “trained incapacity”.
3.Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem
perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai
kelompok sosial dari mana ia berasal.
Padagilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepen-tingan kelompok sosialnya.
Sementara itu, kontrol internal tidak dapat dijalankan. Sehingga dengan birokrasi sistem perwakilan
diharapkan dapat diterapkan mekanisme kantrolinternal. Teori birokrasi sistem perwakilan secara
konseptual amat merangsang,tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena teori ini tidak realistik, tidak
jelaskriteria keperwakilan, emosional dan mengabaikan peranan pendidikan.