Makalah Penelitian Sosial Tentang School (1)

Makalah Penelitian Sosial Tentang School Bullying

Nama :
-Fadlan bagas P
-dimas Septian P
-Sergio Ruben S
-M.Hendriko
-Naufal Adien

Kelas :
XI – IPS 1

Daftar isi

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A.Latar Belakang.....................................................................................................................................3
B. Identifikasi Masalah............................................................................................................................4
C. Pembatasan Masalah...........................................................................................................................5
KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................7
A.


Deskripsi Teori.................................................................................................................................7

B.

Penelitian Relevan...........................................................................................................................9

C.

Kerangka Berfikir.........................................................................................................................10

D.

Hipotesis Penelitian.......................................................................................................................11

METODE PENELITIAN..........................................................................................................................13
A.

Lokasi Penelitian...........................................................................................................................14

B. Waktu Penelitian............................................................................................................................14

C.

Bentuk dan Strategi Penelitian......................................................................................................14

D.

Sumber Data..................................................................................................................................14

E.

Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................................14

F.

Teknik Analisis..............................................................................................................................15

PEMBAHASAN DAN ANALISIS...........................................................................................................15
A.

Deskripsi Lokasi Penelitian...........................................................................................................16


B.

Pokok-Pokok Temuan Penelitian...................................................................................................16

C.

Pembahasan/Analisis....................................................................................................................17

D.

Wawancara.....................................................................................................................................17

Sejarah Perguruan Ksatrya 51....................................................................................................................20
PENUTUP.................................................................................................................................................21
A.

Kesimpulan....................................................................................................................................22

B.


Saran..............................................................................................................................................22

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini tetap saja menjadi topic yang
masih hangat diperbincangkan dan belum menemukan titk terang. Keberadaan bullying
seakan akan di pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang menyadari bahaya
dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai mengakibatkan
kehilangan nyawa. Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap berbagai pihak untuk
mengatasi masalah bullying.
Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga menimbulkan
pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying dapat
dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang
melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu
terjadi bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi karena tradisi
yang dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang pelaku, korban dan
saksi yang berujung terhadap tindakan bullying.

Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa
terjadi. Pengaruh apa saja yangdapat dirasakan bagi pelaku, korban, dan saksi dari kasus
bullying. Dari pengaruh yang berdampak negatif tersebut apakah ada sebuah pengaruh yang
berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.

B. Identifikasi Masalah
Masalah Bullying sangatlah luas dan kompleks. Beberapa faktor penyebab terjadinya
tindakan Bullying adalah :

1.

Faktor pribadi anak itu sendiri

2.

Faktor keluarga

3.

Faktor lingkungan


4.

Faktor sekolah

5.

Faktor pengaruh media

Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab munculnya tindakan Bullying di dalam
dan luar dunia pendidikan.

C. Pembatasan Masalah

Penulis mengangkat topik tindakan Bullying ini bertujuan untuk mengembalikan
Tujuan Pendidikan Nasional sesuai UUD 1945 (versi Amandemen), seperti yang sudah
termaktub di latar belakang penulisan, Pasal 31, ayat 3, menyebutkan, “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan, yang
diatur dengan undang-undang.”


D. Perumusan Masalah
· Apakah yang dimaksud dengan bullying?
· Apakah pengaruh bullying pada siswa?
· Apa dampak dari bullying?
· Bagaimana cara mengatasi bullying?

E. Tujuan Penelitian
Menjawab dari rumusan masalah di atas.

F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini agar tidak terjadi lagi bullying diantara kalangan pelajar atau siswa
maupun disekolah. Selanjutnya, Manfaat penulisan laporan ini adalah :
1.
2.
3.

Sebagai referensi bacaan untuk para pembaca .
Sebagai pengetahuan terhadap pembaca.
Sebagai standarisasi nilai siswa.


BAB II
KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

·

Makna Bullying
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang perilaku Bullying :

1. Ken Rigby (2002:15) : “Penekanan atau penindasan yang berulang-ulang secara psikologis
atau fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh
seseorang atau kelompok orang yang lebih kuat.”

2.

Andrew Mellor (1997), seorang psikolog dari University of Edinburgh, Inggris,
mendefinisikan Bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain
dan dia takut bila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak berdaya untuk

mencegahnya.

3. Barbara Coloroso (2003:44) : “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara
sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman
agresi dan menimbulkan terror. Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang
spontan bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang
seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh
seorang anak atau kelompok anak.

Dari beberapa pengertian diatas maka pada dasarnya bullying adalah bentuk tindakan
atau perilaku, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara
sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang.

Bullying dapat terjadi di mana saja, tidak memilih umur atau jenis kelamin korban.
Korban bullying pada umumnya adalah anak yang lemah, pemalu, pendiam dan special
(cacat, tertutup, cantik atau punya ciri-ciri tubuh yang tertentu) yang dapat menjadi bahan
ejekan.

·


Jenis-jenis Bullying
Menurut Andi Priyatna (2010:3), jenis-jenis bullying dikategorikan sebagai berikut :

4.

1.

Fisikal : memukul, menendang, mendorong, merusak

2.

Verbal : mengolok-olok nama panggilan, mengancam, menakut-nakuti

3.

Sosial : gossip, rumor, dikucilkan dari pergaulan, dan sejenisnya

Cyber/elektronik: mempermalukan orang dengan menyebar gossip di jejaring social internet
(missal : Facebook)


·

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bullying

Beberapa faktor penyebab terjadinya tindakan bullying adalah :

1.
2.
3.
4.
5.

Faktor pribadi anak itu sendiri
Faktor keluarga
Faktor lingkungan
Faktor sekolah
Faktor pengaruh media

B. Penelitian Relevan

Berdasarkan data yang didapat dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen
siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan yang
menyakitkan hati dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa enggan atau
malas untuk datang ke sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16% siswa di Indonesia yang
disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut telah diejek, diolok-olok, dikucilkan, dipukul,
ditendang, atau didorong setidaknya sekali dalam setiap minggunya di sekolah. (Huneck,
2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama A.
Kasandra Putranto pada seminar yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta pada tanggal 21 November 2012 lalu, menunjukkan bahwa dari 353 siswa yang
dijadikan sampel penelitian, tindak bullying yang pernah dialami oleh mereka merupakan
tindak bullying dalam klasifikasi fisik dan psikis. Bullying tersebut 33% disebabkan karena
siswa kesulitan dalam bergaul dan 26% disebabkan karena fisik yang kecil/ lemah dan cacat.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan dampak yang ditimbulkan oleh aksi bullying
membuat 55% siswa merasa tertekan dan gugup, sedangkan 37% siswa mengalami
kekurangan dalam berkonsentrasi. Dalam penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36%
korban bullying membalas tindak bullying yang mereka terima ( Koebler, Jason. 2011 ).
Menurut Ratna (dalam Juwita, 2008, h.2) selaku ketua peneliti kekerasan bullying yang
hasilnya diumumkan di seminar nasional ketiga anti-bullying yang digelar di Hotel JW
Marriott, meningkatnya kasus bullying di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa hal,
salah satunya melibatkan peran media massa, yaitu begitu banyaknya film yang selalu
menampilkan adegan kekerasan.

C.

Kerangka Berfikir

Menurut teori konvergensi yang dikemukan oleh William Stern, dikemukakan bahwa
perkembangan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan saja, tetapi faktor
lingkungan juga ikut berpengaruh. Sehingga manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang
dimaksud dengan anak adalah:
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.”
Menurut Ganter & Yeakel adalah lembaga yang terakreditasi bagi anak pengaruhnya
terhadap sikap mereka mengembangkan adalah signifikan. Sikap dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan bagi seorang anak untuk mendapatkan proses yang tepat. Salah satu fungsi
utama dari sekolah adalah mencari pengetahuan. Sikap anak terhadap belajar terutama
ditandai oleh pengetahuan mencari, dan sikap ini sering berubah dalam kondisi sekolah
formal. Di banyak sekolah anak masih diharapkan menjadi tidak aktif, anak terkadang
bersikap malas dan kurang ada rasa ingin tahu.
School Bulying menurut Riauksina, Djuwita dan Soesinto didefinisikan sebagai
perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok pelajar yang
memiliki kekuasaan, terhadap pelajar/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti
orang tersebut.
Cohen dengan teori subkebudayaan delinkuennya menjelaskan bahwa perilaku
kenakalan dilakukan oleh anak-anak yang berkelompok dengan teman-temannya. Kenakalan
ini salah satunya adalah bullying, yang menurut Cohen sebuah tindakan yang tidak memiliki
asas atau tujuan yang jelas.

Shawn dan Mc Kay mengemukakan sebuah teori yang berpendapat bahwa kenakalan
perlu di transmisi karena pengaruh gaya hidup dan mendapatkan status merupakan hal yang
penting. Teori ini dinamakan sebagai Cultural Transmission Theory.

D. Hipotesis Penelitian

1. Pengertian Bullying
Bullying berasal dari kata asal bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada
pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang
umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis
bagi korbannya, berupa stres yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis,
atau keduanya. Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan),
sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secra psikis. Korban bully akan
merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpa mereka, ada juga peresaan
marah, malu, dan kecewa pada diri sendiri, karena “membiarkan” kejadian tersebut,
dan tidak berani untuk melaporkan pelaku pada orang dewasa.
2. Pengertian Pengaruh Bullying Terhadap Siswa
Bullying

menurut

psikolog

Andrew

Mellor

adalah pengalaman

yang

terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila
perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi . Ron Banks memaparkan sebuah penelitian
pada tahun 1997 di Scandinavian bahwa ada koleksi yang kuat antara bullying yang
dilakukan oleh siswa selama beberapa tahun. Mereka sebagai korban bullying sering
mengalami ketakutan untuk sekolah dan menjadi tidak percaya diri, merasa tidak
nyaman, dan tidak bahagia. Aksi bullying menyebabkan seseorang menjadi terisolasi

dari kelompok sebayanya karena teman sebaya korban bullying tidak mau akhirnya
mereka menjadi target bullying karena mereka berteman dengan korban.

3. Dampak dari Bullying
Para korban bullying umumnya bukanlah pemberani, memiliki rasa cemas, dan
rendah diri, yang menjadikan mereka sebagai korban tindak kekerasan ( Ramdan, Dadan
Muhammad. 2008 ). Akibat mendapat perlakuan ini,korban pun memiliki rasa dendam,untuk
suatu ketika akan mebalasnya terhadap individu lain. Sehingga bukan tak mungkin korban
bullying akan menjadi pelaku bullying pada anak lain yang ia pandang sesuai dengan
tujuannya,yaitu guna mendapat kepuasan dengan cara membalas dendam. Ada proses belajar
yang sudah ia jalani, dan ada dendam yang tak terselesaikan.siswa korban “bullying” akan
mengalami permasalahan kesulitan dalammembina hubungan interpersonal dengan orang lain
dan jarang datang ke sekolah. Akibatnya, mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan
sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa hal yang bisa menjadi
indikasi awal bahwa anak mungkin sedang mengalami “bullying” di sekolah oleh bullying,
tidak menyadari dampak bullying yang merusak kegiatan belajar siswa, serta tida ada campur
tangan secara efektif dari sekolah.

4. Cara mengatasi bullying
Di samping itu cara mengatasi bullying yang terjadi di kalangan remaja adalah
menghimbau para orang tua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak
dini.Ajarkan anak untuk memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang
anak bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam

kehidupannya. Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program yang tegas, jelas
dan terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan melegalkan tradisi dendam di
sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan kerap menghantui para siswa sekolah,
baik pada generasi ini, dan pada generasi mendatang.Untuk mengatasi dan mencegah
masalah bullying diperlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh di sekolah, sebuah
kebijakan yang melibatkan komponen dari guru sampai siswa, dari kepala sekolah sampai
orang tua murid ,kerja sama antara guru,orang tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait
seperti kepolisian, aparat hukum dan sebagainya sangat diperlukan dalammenangani masalah
ini.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kami melakukan penelitian ini di SMA Ksatrya Jakarta

B. Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian ini dari awal selama 4 minggu. Dengan rincian sebagai berikut :

C.

Minggu ke-1

: Melakukan survei terhadap masyarakat sekitar.

Minggu ke-2

: Pembuatan teknis penelitian dan mencari informan.

Minggu ke-3

: Merumuskan masalah-masalah.

Minggu ke-4

: Memasukan data yang telah di dapat seta menganalisisnya.

Bentuk dan Strategi Penelitian
Menurut Oakley.1999:156 dalam Jurnal internasional relations Penelitian Kuantitatif

adalahPenelitian Ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena yang terjadi.

D. Sumber Data
Data yang kami peroleh adalah dari hasil survei dan pendapat dari siswa SMA Ksatrya
Jakarta Panjang yang kami lakukan,sumber data yang kami peroleh didapat di Internet dan
buku-buku.

E.

Teknik Pengumpulan Data
Menurut Prof. Heru (2006) Observasi adalah Aktivitas yang dilakukan seseorang

terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya,untuk mendapatkan informasi-informasi yanf dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian

F.

Teknik Analisis
Menurut Sugiyono ( 2003:II ) Deskriptif Kualitatif adalah Prosedur penelitian

berdasarkan data deskriptif ,yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seseorang subjek yang
telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang tidak diubah serta menggunakan
cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SMA Ksatrya Jakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas swasta yang ada
di Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia,
masa pendidikan sekolah di SMA Ksatrya Jakarta ditempuh dalam waktu tiga tahun
pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
dan pada tahun 2013 kemudian menggunakan Kurikulum 2013.

B. Pokok-Pokok Temuan Penelitian
Dalam penelitian internasional menunjukan bahwa school bullying adalah perilaku
umum yang terjadi di sekolah. Intimidasi tersebut terjadi di berbagai tingkatan kelas. Namun
sering terjadi di sekolah tingkat menengah tinggi. Pada dasarnyaschool bullying juga penting
karena hubungannya dengan kejahatan, kriminal, kekerasan, dan jenis-jenis perilaku
antisosial yang agresif.

Gambaran akan diri atau self-image merupakan bagian yang penting bagi remaja
untuk menginternalisasi nilai-nilai iternal yang ia pelajari didalam lingkungan peer group nya

dimana hal itu dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan bagi dirinya berdasarkan dengan
peran-peran yang ia harapkan terutama mengenai apa yang harus dilakukan dalam interaksi
interpersonal dengan teman-teman sebayanya. Simbol mengenai dirinya tersebut akan
berkembang dan mengiringi remaja dalam kehidupan pribadinya. Berdasarkan hal tersebut
remaja harus dapat secara tegas untuk mengatasi interaksi yang tidak baik atau tidak sesuai
dimana hal ini merupakan berntuk proteksi terhadap diri sendiri. Bentuk proteksi tersebut
dapat disesuaikan dengan keadaan dimana remaja mendapatkan kekerasan tetapi tidak
mencakup kekerasan verbal maupun ekspresi internal yang diberikan oleh pelaku kejahatan.

C.

Pembahasan/Analisis

Sebuah studi internasional menunjukkan bahwa sekolah menjadi tidakcukup aman
karena sering terjadi bullying di dalamnya.
Kasus kekerasan yangterjadi di SMA Ksatrya Jakarta jelas merupakan salah satu
contoh kasus bullying karena memenuhi ciri-ciri utama bullying menurut Sullivan (2001)
yang telahdipaparkan pada tinjauan pustaka, yaitu:
a. Adanya niat untuk melukai atau merugiakan orang lain.
b. Adanya ketidakseimbangan kekuatan.
c. Seringkali terorganisir dan sistematis.
d. Berulang dalam periode tertentu.
Analisis kasus selanjutnya akan dibatasi pada konsep motivasi pelaku dan dampaknya
terhadap korban bullying. Dua hal ini dianggap penting oleh penulis untuk melihat dari sudut
pandang pelaku dan korban bullying itu sendiri.

D.

Wawancara

Wawancara kita lakukan melalui media sosial yaitu line
Hasil Penelitian Teknik Wawancara :

Peneliti

: Selamat Siang? Boleh minta waktunya sebentar ?

Responden

: Siang.boleh .

Peneliti

: benar ini chendi .

Responden

: iya chendi .

Peneliti

: oke kita sedang bertugas melakukan sedikit wawancara. Boleh?

Responden

: tentu boleh.

Peneliti

: Apakah anda tau apa itu bullying ?

Responden

: Tahu.

Peneliti

: Apakah kamu pernah menjadi pelaku bullying ?

Responden

: Pernah.

Peneliti

: Apakah kamu pernah menjadi korban bullying ?

Responden

: Pernah juga.

Peneliti

: Apa tindakan kamu pada saat di bullying ?

Responden

: Melawannya jika tindakan itu berlebihan.

Peneliti

: Apakah menurut kamu tindakan bullying yang dilakukan akibat dari

kurangnya perhatian orang tua ?
Responden

: Tidak.

Peneliti

:Menurut kamu apakah faktor lingkungan dapat memicu perilaku

bullying di sekolah ?

Responden

: Ya, tentu sekali.

Peneliti

: Apa pengaruh bullying bagi siswa yang sering di bullying di

sekolah ?
Responden

: Siswa akan menjadi lebih takut kepada orang yang telah

membullyingnya.
Peneliti

: Bagaimana menurut kamu cara mencegah perilaku bullying agar

tidak terjadi ?
Responden

: Melatih siswa yang lemah, seperti menjaga diri.

Peneliti

: Apakah bullying merupakan tindakan menyimpang ?

Responden

: Ya.

Peneliti

: Terima Kasih atas waktunya, ya chendi

Responden

: Sama-sama.

Kesimpulan Teknik Wawancara :

Dari hasil penelitian teknik wawancara, kami menyimpulkan bahwa hampir semua
siswa di SMA Ksatrya Jakarta mengetahui apa itu bullying dan pernah menjadi pelaku
bullying dan menjadi korban bullying. Menurut mereka bullying terjadi karena faktor
lingkungan, mereka setuju bahwa orang yang melakukan bullying, karena dulunya
pernah menjadi korban bullying. Dan mereka setuju bahwa bullying sangat berdampak
bagi psikologis siswa . Mereka mempunyai alasan mereka melakukan bullying adalah
menjadikan sebuah candaan dan tidak bermaksud menyakiti seseorang yang di
bullying.

Sejarah Perguruan Ksatrya 51
Berdirinya pada tahun 1951, didirikan oleh 14 mahasiswa, yaitu :
1.Soeyono .

8.Bemfi Pasaribu.

2.Daud yusuf

9.Johan.’

3.Bustani.

10.Arifin.

4.Chairul.

11.Johar Arifin.

5.Suntiram.

12.Mar’ab.

6.Rahma Saleh.

13.Sukaisi Adiwimarta.

7.Abdul Talib.

14.Abdul Wahab Lubis.

Pada bulan juli 1951 sementara mennumpang di gereja kosta di jl.melania stasiun keramat.
Pada saat itu Siswa kelas 1dan 2 ada sekitar 200.Dan pada saat malam hari jumlah siswa
menjadi berkurang, dari 200 menjadi 120 orang.
Pada tahun 1953 mulai dibangun ruangan kelas.
Pada 1954 kelas permanen yang dibangun Yayasan dan Guru nya berjumlah25 orang.
Pada tanggal 30 juli 1954,7 orang telah meninggal dunia dari 11 orang meninggal dunia
kecuali Ibu Sukaesi.
Visi Perguruan Ksatrya 51:

Mewujudkan Generasi cerdas Spiritual,Intelektual,Berkarakter,dan Brdaya saing tinggi.
Misi Perguruan Ksatrya 51 :
1.Berkaidah lurus dan gemar beribadah .
2.Berakhlak mulia dan Percaya diri .
3.Berprestasi akademik dan Non akademik .
4.Mampu berkompetisi diberbagai bidang .

BAB V
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Bullying dalam pendidikan sebenarnya sudah lama ada dalam bentuk kekerasan fisik,

verbal dan psikologis, kekerasan yang menyakiti seseorang sehingga menimbulkan
penderitaa, kecacatan bahkan sampai kematian.Bullying dalam bentu verbal seperti ejekan,
penghinaan, atau menggosipka, bullying dalam bentuk psikologis sepeti intimidasi,
mengucilkan, mendiskriminasikan.
Dampak dari bullying sangat merugikan penderitaaan misalnya anak mengalami
trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa menimbulkan gangguan mental di masa yang
akan datang, dan anak tidak mau pergi ke sekolah, hilang konsentrasi sehingga prestasinya
menurun drastis. Pelakubullying ini bukan hanya siswa yang merasa lebih kuat atau lebih
senior, tapi kenyataannya banyak dilakukan oleh guru–guru yang mereka tidak menyadari
bahwa perlakuannya menimbulkan penderitaan bagi siswa. Untuk mengatasi masalah
konseling sangat dibutuhkan. Konselor bekerja sama dengan orang tua ,masyarakat,
kepoilsian dan penegak hukunm untuk memberi pengertian kepada para pelajar dan
mahasiswabahwa bullying sangat merugikan.

B.

Saran
Seharusnya bullying tidak dilakukan agar tidak menimbulkan dendam dari orang

yang di bullying, apabila ada dendam akan berdampak buruk di kemudian harinya.dan
sebagai manusia yang baik harus menghargai sesama teman, jangan merasa paling kuat
dan jangan melakukan tindakan yang semena-mena terhadap orang yang lebih lemah.