laporan lalat

Laporan Pengendalian Vektor A
Identifikasi Lalat

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 Hiegene II (Reg B)
Emirra Dalfiyanti N

(P07133115047)

Epi Anggraeni

(P07133115048)

Evicka Sekar A.A

(P07133115049)

Fefiana NurKhasanah

(P07133115050)


Fitriana Indah M

(P07133115051)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
DIPLOMA 3
2016

Hari/tanggal

: Rabu, 16 November 2016

Materi Praktik

: Identifikasi Lalat

Tujuan


:
1. Dapat mengidentifikasi lalat yang penting dalam bidang
kesehatan
2. Dapat membedakan jenis kelamin masing-masing spesies lalat.

A. Dasar Teori
Lalat merupakan salah satu insekta Ordo diptera yang merupakan anggota kelas
Hexapoda atau insekta mempunyai jumlah genus dan spesies yang terbesar yaitu mencakup
60-70 % dari seluruh spesies Anthropoda. Lalat merupakan vektor mekanis dari berbagai
macam penyakit, terutama penyakit-penyakit pada saluran pencernaan makanan. Penyakit
yang ditularkan oleh lalat tergantung sepesiesnya. Lalat rumah (musca domestica) dapat
membawa telur ascaris, spora anthrax dan clostridium tetani. Lalat dewasa dapat membawa
telur cacing usus (Ascaris, cacing tambang, Trichuris trichiura, Oxyiuris vermicularis, taenia
solium, taenia saginata), Protozoa (Entamoeba histolytica), bakteri usus (Salmonella, Shigella
dan Escherichia coli), virus polio, Treponema pertenue (penyebab frambusia) dan
Mycobacterium tuberculosis. Lalat kecil (Fannia) dapat menularkan berbagai jenis Myasis
(Gastric, Intestinal dan Genitourinary). Lalat kandang (Stomoxys calcitrans) merupakan
vektor penyakit anthrax, tetanus, yellow fever dan traumatic myasis dan entric pseudomiasis
(walaupun jarang). Lalat hijau (Phaenicia) dapat menularkan Myasis mata, tulang dan organ
melalui luka.Lalat daging (Sarcophaga) dapat menularkan Myasis kulit, hidung,

jaringan,vagina dan usus.Lalat juga merupakan species yang berperan dalam masalah
kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti:
kolera, typhus, disentri, dan lain lain Pada saat ini dijumpai ± 60.000 – 100.000 spesies lalat,
tetapi tidak semua species perlu diawasi karena beberapa diantaranya tidak berbahaya
terhadap kesehatan masyarakat.

Penularan penyakit dapat terjadi melalui semua bagian dari tubuh lalat seperti : bulu
badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta faecesnya. Dalam upaya pengendalian
penyakit menular tidak terlepas dari usaha peningkatan kesehatan lingkungan, salah satu
kegiatannya adalah pengendalian vektor penyakit.
Pengendalian vektor penyakit merupakan tindakan pengendalian untuk mengurangi
atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang pembawa penyakit, seperti
lalat . Saat ini banyak sekali metode pengendalian lalat yang telah dikenal dan dimanfaat kan
oleh manusia. Prinsip dari metode pengendalian lalat adalah

pengendalianitu dapat

mencegah perindukan lalat yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia.

B. Alat dan Bahan

 Lalat
 Klorofom
 Pinset
 Petridish
 Lup
C. Cara Kerja
1. Memasukan kapas yang telah dibasahi kedalam gelas plastic yang berisi lalat,
2.
3.
4.
5.

kemudian tutup rapat.
Menunggu lalat mati/pingsan.
Mengamati lalat yang telah mati menggunakan lup.
Mengidentifikasi lalat yang diamati berdasarkan spesies dan jenis kelamin.
Mencatat hasilnya.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Lalat


Jumlah

3

Cirri - Ciri




Ukuran 6mm - 9mm
Warna abu-abu kehitaman
Kepalanya besar berwarna coklat




gelap
Matanya besar menonjol
Sepasang sungut terletak didepan mata,

tiap sungut terdiri atas ruas dasar
berbentuk gada dengan sehelai rambut

Musca domestica jantan


yang bercabang-cabang
Torax dorsal bertanda

4



membujur
Abdomennya

kekuning-

berwarna


garis

kuningan, ruas terakhir berwarna coklat


kehitaman
Tiga pasang kakinya ditutupi oleh



rambut lebat
Sayapnya sepasang, tipis serta tembus
cahaya, warnanya kelabu pucat dan

3






berpangkal kuning
Berwarna hijau metalik atu mengkilat.
Ukuran ±1,5 kali lalat rumah.
Sayap jernih dengan guratan urat-urat



yang jelas.
Permukaan tubuh tertutup dengan bulubulu

Crhysomya jantan

di

selingi

dengan

sederetan bulu yang keras dan jarang



letaknya.
Tiap-tiap batas ruas terdapat duri keras
dan

7
Crhysomya betina
D. KESIMPULAN

pendek

pendek

yang

melingkar.

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil penangkapan lalat yaitu jenis
Musca domestica sebanyak 3 ekor jantan yang berwarna kecoklatan bergaris ditemukan pada
lingkungan rumah dan lalat Crhysomya sebanyak 3 jantan dan 7 bentina yang berwarna hijau

metalik ditemukan di tempat pembuangan sampah. Lalat dengan mata dikoptik adalah lalat
berjenis kelamin betina dan lalat dengan mata holoptik adalah lalat berjenis kelamin jantan.