Kearifan Lokal Sinandong Tradisi Lisan Melayu Tanjungbalai: Pendekatan Antropologi Sastra

KEARIFAN LOKAL SINANDONG TRADISI LISAN MELAYU
TANJUNGBALAI: PENDEKATAN ANTROPOLOGI SASTRA

SYAFRIANI TIO SARI

ABSTRAK

. Tradisi lisan sinandong ini sudah kehilangan pendukungnya karena orang sudah
sangat jarang menggunakan tradisi ini. Tradisi bersinandong saat ini hanya
dipakai pada upacara malam berinai dalam upacara adat perkawinan Melayu dan
sebagai hiburan dalam upacara pesta kerang serta mengayunkan anak. Oleh
karena itulah peneliti merasa tertarik untuk mengangkat senandung ini sebagai
bahan penelitian agar masyarakat dapat mengenalnya lebih jauh. Penulisan skripsi
ini dilakukan untuk memperoleh mendeskripsikan kearifan lokal yang terdapat
dalam sinandong tradisi lisan Melayu Tanjungbalai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, peneliti menggunakan teori antropologi sastra. Teknik pengkajian data
dilakukan dengan analisis deskriptif. Kearifan lokal yang terdapat dalam
sinandong tradisi lisan Melayu Tanjungbalai yaitu kerja keras, pendidikan,
kesehatan, pelestarian dan kreativitas budaya, peduli lingkungan,
kesopansantunan, kesetiakawanan, kerukunan dan penyelesaian konflik,
komitmen, dan rasa syukur.

Kata Kunci: kearifan lokal, sinandong, tradisi lisan, Melayu Tanjungbalai,
antropologi sastra.

Universitas Sumatera Utara