PPAM EDISI 2 TAHUN 2017 min

PANDUAN
PENGGUNAAN ANTIMIKROBA
PROFILAKSI S dan TERAPI
Edisi II -2017
RSUD Dr . SAIFUL ANWAR MALANG

RSSA JAYA
RSSA LUAR BIASA
AKREDITASI PASTI BISA

BUDAYA M UTU
" Ki t a Pedul i "

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya, tim penyusun dapat menyelesaikan
buku Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi (PPAM) Edisi II Tahun 2017 RSUD Dr Saiful Anwar Malang.
Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi (PPAM) Edisi II Tahun 2017 adalah acuan bagi seluruh petugas yang
terkait dengan pemberian antimikroba kepada pasien RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Dengan adanya Panduan Penggunaan Antimikroba
Profilaksis dan Terapi Edisi II Tahun 2017 RSUD Dr Saiful Anwar Malang diharapkan terwujud pemberian antimikroba yang sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan


Republik

Indonesia

Nomor

2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotika.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi di dalam penyusunan panduan ini, kami menyampaikan terima kasih
atas saran dan kritik yang sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.

Malang, 15 September 2017
Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

dr. Irene Ratridewi, Sp.A(K),Mkes
NIP. 19730624 200904 2 001


SAMBUTAN
DIREKTUR RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya buku Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan
Empiris di RSUD Dr Saiful Anwar Malang dapat diterbitkan. Terbitnya buku ini merupakan hasil kerja dari Komite Pengendalian Resistensi
Antimikroba dan seluruh unsur-unsurnya yakni Komite Farmasi dan Terapi (KFT), seluruh SMF, Instalasi Farmasi, Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), Keperawatan dan Mikrobiologi Klinik, melalui serangkaian kegiatan antara lain workshop, diskusi dan studi
literatur.
Buku Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi mempunyai peran penting bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang berstandar internasional, profesional dan akuntabel. Terjadinya
resistensi antimikroba karena penggunaan antimikroba yang tidak rasional meliputi pemilihan jenis antimikroba, penentuan dosis, cara
pemberian, dan lama terapi, sehingga akan berdampak pada keberhasilan terapi dan besarnya biaya pengobatan. Telah ditetapkannya
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit pada Bab III
Bagian Kesatu pasal 6 (2)b yakni penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik diperlukan dalam pelaksanaan Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba, maka sudah sewajarnya RSUD Dr Saiful Anwar Malang menetapkan Panduan Penggunaan
Antimikroba Profilaksis dan Empirik.
Dengan telah terbitnya Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Empirik Edisi II t ahun 2017 di RSUD Dr Saiful
Anwar Malang, diharapkan akan memberikan manfaat yang besar antara lain :
1.

Bagi rumah sakit, penggunaan antimikroba yang rasional diharapkan dapat mempercepat penyembuhan dan pengurangan biaya

perawatan.

2.

Bagi dokter, akan berpengaruh terhadap pola peresepan dan penggunaan antimikroba yang rasional berdasarkan Panduan Penggunaan
Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017

3.

Bagi apoteker, akan meningkatkan peran apoteker dalam mengoptimalkan penggunaan antimikroba, mengendalikan terjadinya
resistensi dan meningkatkan efektifitas biaya penggunaan antimikroba

4.

Bagi peserta didik, akan menambah pengetahuan dan referensi penggunaan antimikroba

5.

Bagi penderita, mengurangi kemungkinan terjadinya resistensi, dan efektifitas biaya pengobatan
Harapan tersebut tidak akan tercapai jika Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017 ini tidak


diketahui dan dimengerti oleh seluruh dokter, dokter gigi, dan apoteker serta tidak dilaksanakannya dengan benar. Melalui kesempatan ini,
kami berharap buku ini dapat disebarluaskan di kalangan dokter maupun apoteker agar dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan. Buku Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Ed isi II tahu n 2017 ini akan

senatiasa

disempurnakan untuk waktu yang akan datang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kedokteran.
Akhirnya kita ucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang telah memberi kesempatan
kepada stafnya untuk turut menyusun dan menyelesaikan buku panduan ini. Demikian pula kami ucapkan terima kasih kepada Komite
Pengendalian Resistensi Antimikroba, Komite Farmasi dan Terapi, seluruh SMF, Keperawatan, Mikrobiologi dan Instalasi Farmasi, Tim
Editor, Narasumber dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku panduan ini, yang telah bekerja keras dan meluangkan waktu
sehingga berhasil diterbitkannya buku Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017 di RSUD Dr Saiful
Anwar Malang.

Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar

dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes
Pembina Utama Madya
NIP. 19590829 198703 2 002


DAFTAR TIM PENYUSUN

Tim Penyusun :
dr. Dewi Santosaningsih, M.Kes
dr. Dewi Erikawati
dr. Aries Budianto, Sp.B-KBD
dr. Pradana Nurhadi, Sp.U
dr. Artono Isharanto,Sp.B,Sp.BTKV
dr. Thomas Erwin C.J.Huwae,Sp.OT(K)
dr. Arviansyah, Sp.BP-RE
dr. Tommy Alfandy Nazwar, Sp.BS
Dr. dr. Bambang Rahardjo, Sp.OG-K
dr. Hendradi Surjotomo, Sp.THT-KL
dr. Ovi Sofia,Sp.M
dr. Savitri Laksmi Winaputri, Sp.A
dr. Cesarius Singgih W.,Sp.PD(K)
dr. Heri Sutanto, Sp.PD
dr. Badrul Munir, Sp.S
dr. Jani Jane R. Sugiri, Sp.P(K)

dr. Ungki Agus Setiawan, Sp.P
dr. Anna Fuji Rajimah, Sp.JP FIHA
dr. Wiwi Jaya, Sp.An(K)
dr. Arie Zainul Fatoni, Sp.An
drg. Eva Riama Pandiangan, Sp.BM
dr. Lita Setyowatie, Sp.KK

(Instalasi Mikrobiologi Klinik)
(Instalasi Mikrobiologi Klinik)
(PIC Bedah Digestif)
(PIC Bedah Urologi)
(PIC Bedah Umum)
(PIC Bedah Orthopedi dan Traumatologi)
(PIC Bedah Plastik dan Rekonstruksi)
(PIC Bedah Saraf)
(PIC SMF Obstetri dan Ginekologi)
(PIC SMF THT-KL)
(PIC SMF Mata)
(PIC SMF IKA)
(PIC SMF IPD)

(PIC SMF IPD)
(PIC SMF Neurologi)
(PIC SMF Paru)
(PIC SMF Paru)
(PIC Kardiologi)
(PIC ICU/SMF Anestesiologi)
(PIC ICU/SMF Anestesiologi)
(PIC SMF Gigi dan Mulut)
(PIC SMF Kulit dan Kelamin)

Editor :
dr. Irene Ratridewi, SpA (K)., M.Kes
Agustinus Santoso, M.Farm.Klin., Apt
Vicky Puspitasari, S.Farm., Apt
Megawati Stanza G, S.Farm,Apt

(SMF IKA)
(Instalasi Farmasi)
(Instalasi Farmasi)
(Instalasi Farmasi)


DAFTAR ISI

Hal
SK Pemberlakuan Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017…...........................................
Kata Pengantar...................................................................................................................................................................................

i

Sambutan Direktur RSUD Dr Saiful Anwar.....................................................................................................................................

ii

Daftar Tim Penyusun.........................................................................................................................................................................

iv

Daftar Isi............................................................................................................................................................................................

v


BAB I.

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................

1

1.1

Latar Belakang..................................................................................................................................................

1

1.2

Tujuan...............................................................................................................................................................

2

1.3


Daftar Singkatan...............................................................................................................................................

2

1.4

Masa Berlaku....................................................................................................................................................

3

1.5

Kelebihan dan keterbatasan panduan...............................................................................................................

4

BAB II.

INDIKASI PENGGUNAAN ANTIMIKROBA.......................................................................................................

2.1

Alur Rekomendasi Penggunaan Antimikroba Di luar Pedoman Penggunaan Antimikroba Dan Formularium
Nasional...........................................................................................................................................................

6

SMF Bedah.......................................................................................................................................................

8

2.2.1 Divisi Bedah Digestif…………………………………………………………………………………………

8

2.2

2.2.2 Divisi Bedah Plastik dan Rekonstruksi……………………………………………………………………….

9

2.2.3 Divisi Bedah Orthopedi dan Traumatologi…………………………………………………………………...

12

2.2.4 Divisi Bedah Thoraks dan Kardiovaskular…………………………………………………………………...

14

2.2.5 Divisi Bedah Urologi…………………………………………………………………………………………

15

2.2.6 Divisi Bedah Saraf……………………………………………………………………………………………

19

2.2.7 Divisi Telinga, Hidung, Tenggorokan Dan Kepala Leher……………………………………………………

20

2.2.8 Divisi Bedah Anak……………………………………………………………………………………………

22

2.2.9 Divisi Bedah Onkologi……………………………………………………………………………………….

24

2.3

SMF Mata…………………………………………………………………………………………………….

25

2.4

SMF Obstetri dan Ginekologi………………………………………………………………………………..

28

2.4.1 Profilaksis Bedah Obstetri dan Ginekologi…………………………………………………………………..

28

2.4.2 Infeksi Obstetri dan Ginekologi………………………………………………………………………………

29

2.5

SMF Ilmu Kesehatan Anak (IKA)……………………………………………………………………………

30

2.5.1 Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik (Parasit)…………………………………………………………………

30

2.5.2 Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik (Bakteri)………………………………………………………………...

38

2.5.3 Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik (Jamur)………………………………………………………………….

40

2.5.4 Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik (Virus)…………………………………………………………………..

41

2.5.5 Divisi Gastrohepatologi………………………………………………………………………………………

45

2.5.6 Divisi Respirologi…………………………………………………………………………………………….

46

2.5.7 Divisi Neurologi……………………………………………………………………………………………...

49

2.5.8 Divisi Neonatal……………………………………………………………………………………………….

51

2.5.9 Divisi PGD……………………………………………………………………………………………………

52

2.5.10 Divisi Hemato-Onkologi……………………………………………………………………………………...

53

2.5.11 Divisi Kardiologi……………………………………………………………………………………………..

54

2.5.12 Divisi Nefrologi………………………………………………………………………………………………

55

2.5.13 Divisi Nutrisi…………………………………………………………………………………………………

55

2.6

Intensive Care Unit…………………………………………………………………………………………..

56

2.7

SMF Paru…………………………………………………………………………………………………….

57

2.8

SMF Neurologi……………………………………………………………………………………………….

64

2.9

SMF Gigi dan Mulut…………………………………………………………………………………………

70

2.10

SMF Jantung…………………………………………………………………………………………………

72

2.11

SMF Kulit dan Kelamin……………………………………………………………………………………..

80

2.12

SMF Ilmu Penyakit Dalam…………………………………………………………………………………..

91

BAB III.

DAFTAR KASUS dan ALUR PENANGANAN PASIEN..........................................................................................

105

BAB IV.

DOKUMENTASI.........................................................................................................................................................

114

BAB V

CARA PENGGUNAAN ANTIMIKROBA.................................................................................................................

115

5.1 Rekonstitusi dan Pelarutan Sediaan Injeksi Antimikroba………………………………………………………

115

CATATAN KHUSUS..................................................................................................................................................

122

6.1 Kategori Keamanan Antimikroba Pada Kehamilan……………………………………………………………

122

6.2 Daftar Keamanan Antimikroba Pada Kehamilan………………………………………………………………

123

6.3 Penyesuaian Dosis Pada Gangguan Ginjal……………………………………………………………………..

124

6.4 Saat Pemberian Antibiotika.................................................................................................................................

128

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................................................

129

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang.
Salah satuobat andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus,
dan antiprotozoa. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksiyang disebabkan oleh bakteri. Berbagai
studi menemukan bahwa sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya
tidak memerlukan antibiotik. Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik di berbagai bagian rumah sakit ditemukan 30% sampai
dengan 80% tidak didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009).
Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan
terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap
ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Muncul dan berkembangnya mikroba resisten dapat dikendalikan melalui dua kegiatan utama,
yaitu penerapan penggunaan antimikroba secara bijak, dan penerapan prinsip pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui
kewaspadaan standar
Dalam upaya mengatasi resistensi antimikroba, perlu disusun Panduan Penggunaan Antimikroba di Rumah Sakit sebagai acuan
dalam penerapan penggunaan antimikroba secara bijak.

.

1

1.2

Tujuan
a.

Sebagai acuan bagi klinisi dalam memberikan terapi antimikroba baik profilaksis maupun terapi empiris secara bijak

b. Untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba

1.3

Daftar Singkatan
ACT

: Artemisinin Combination Therapy

ADS

: Anti Dhipteri Serum

AIDS

: Acquired Immunodeficiency Virus

APG

: Antegrade Pyelography

Bln

: bulan

CD4

: Cluster of Differentiaton 4

CrCl

: Creatinin Clearance

E. coli

: Escherichia coli

ESBL

: Extend Spectrum Beta Lactamase

g

: gram

H5N1

: subtype virus influenza

HIV

: Human Immunodeficiency Virus

HSV

: Herpes Simplex Virus

IM

: Intramuskular

ISK

: Infeksi Saluran Kemih

IU

: International Unit

IV

: Intravena
2

IVFD

: Intravena Fluid Drip

KET

: Kehamilan Ectopic Terganggu

kg

: kilogram

mg/kg

: miligram/kilogram Berat Badan

mgg

: minggu

ml

: milliliter

MOW

: Metode Operasi Wanita (Tubektomi)

MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus
PO

: per oral

Pre op

: pre operasi

SC

: Sectio Caesar

SMF

: Staf Medik Fungsional

SMX

: Sulfamethoxazole

STD

: Sexually Transmitted Disease

TB/TBC : Tuberculosis

1.4

TMP

: Trimethoprim

TOA

: Tubo Ovarian Abscess

UTI

: Urinary Tract Infection

µg

: mikrogram

Masa Berlaku
Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017 berlaku 1 (satu) tahun sejak tanggal ditetapkan.
3

1.5

Kelebihan dan Keterbatasan Panduan
a. Kelebihan
Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi II tahun 2017 merupakan daftar antimikroba yang telah disepakati
SMF dengan pertimbangan antimikroba secara ilmiah dibutuhkan untuk pelayanan di RSUD Dr Saiful Anwar. Penerapan
penggunaan panduan ini akan selalu dipantau. Hasil pemantauan akan digunakan untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan penerapan panduan ini, sekaligus dapat mengidentifikasi
permasalahan potensial dan strategis penanggulangan yang efektif. Hal ini dapat tercapai melalui koordinasi, pemantauan dan
evaluasi penerapan panduan penggunaan antimikroba.
Panduan ini juga ditunjang dengan kebijakan Automatic Stop Order (ASO) yaitu penghentian penggunaan antimikroba yang
diberikan kepada pasien secara otomatis.
Farmasi akan dengan sendirinya menghentikan antimikroba tersebut bila lama terapi yang ditentukan terlewati. Pemesanan
antimikroba juga akan otomatis dihentikan ketika pasien :


Dipindahkan keatau dari ruang intensif (ICU, PICU/NICU, ICCU, HCU)



Dipindahkan ke atau dari pelayanan medis lain (misalkan dari bagian Bedah ke Penyakit Dalam)



Dikirim ke ruang operasi

Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati suatu penggunaan antimikroba yang hampir mencapai batas
pemberian yang aman. Penggunaan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis oleh dokter yang bersangkutan
Identifikasi dan komunikasi terkait Automatic Stop Order akan disampaikan 48 jam sebelum batas waktu pemesanan ;
 Apoteker akan mengirim peringatan tentang Automatic Stop Order yang akan dilakukan

4

Peringatan akan ditandai dengan stiker yang akan ditempatkan pada Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terpadu (CPPT)
di rekam medis
Contoh stiker Automatic Stop Order

AUTOM ATIC STOP ORDER

Untuk Obat :
……………………………………………………………..
Berakhir pada tanggal : ……………………….

b. Keterbatasan
Panduan ini perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan secara berkala sesuai dengan usulan materi dari SMF.

5

BAB II
INDIKASI PENGGUNAAN ANTIMIKROBA

2.1

Alur Rekomendasi Penggunaan AntimikrobaDiluar Pedoman Penggunaan Antimikroba Dan Formularium Nasional
Resep Antimikroba diluar PPA
dan/atau Formularium Nasional

Konsultasi dengan
Dokter Penanggung Jawab Pasien
Ya

Dokter Penanggung Jawab Pasien konsultasi
dengan PIC Masing-masing SMF
Tidak
PIC Masing-masing SMF konsultasi dengan
Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba

Ya

Tidak
Ya
Komite Pengendalian resistensi Antimikroba melaksanakan Kajian Kasus
terintegrasi (dapat secara langsung, Tertulis dan/atau Media Elektronik)

Antimikroba yang terpilih dan
direkomendasikan

Tidak
Antibiotika yang tidak terpilih dan diremonendasikan

Kajian Kasus antara Dokter Penanggungjawab Pasien, PIC masing-masing
SMF dan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba dapat dilakukan
melalui Langsung, Tertulis dan/atau Media Elektronik

Komite Pengendalian Resistensi
Antimikroba memberikan rekomendasi
ACC kepada KFT

Resep Antimikroba diambil ke Depo IFRS

6

CATATAN :
1.

Bila terdapat ketidaksesuaian antara diagnosis, kondisi klinis pasien, hasil kultur mikrobiologi,
dengan pemilihan antibiotika (PPAM/Formularium Nasional/Formularium Pendamping RS),
mohon menghubungi PIC SMF masing–masing.

2.

Pengambilan spesimen mikrobiologi harap dilakukan sebelum antibiotika pertama masuk dan
evaluasi tiap 3–5 hari (kondisi klinis, hasil lab. dasar, kultur spesimen)

7

2.2

SMF BEDAH

2.2.1 Divisi Bedah Digestif

No.

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Seluruh Operasi
Digestif dengan
Indikasi Peritonitis dan
Abses

Rekomendasi
antimikroba
Ciprofloxin
+
Metronidazole

Dewasa
IV: 400mg
+
IVFD:500 mg

2

Bersih Terkontaminasi :
Esofagus : Akalasia,
Karsinoma, Stenosis

Ceftriaxon

3

Bersih Terkontaminasi :
Gastroduodenal

4

-

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

IV: 2 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Bersih Terkontaminasi :
Kandung Empedu

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

5

Bersih Terkontaminasi :
Saluran empedu
pancreas

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

6

Bersih Terkontaminasi :
Kolorektal elektif

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

7

Appendektomi

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

8

Bersih dengan implan
(24 jam --> hernia
implan)

Ceftriaxon

IV: 1 gram

-

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

1

Dosis
Anak

Interval
12 jam
+
8 jam

Lama
pemberian
7 hari

Keterangan

8

2.2.2 Divisi Bedah Plastik dan Rekonstruksi
No.
1.

2

3

4

5

Dosis

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

6 jam

Lama
Keterangan
pemberian
3 - 7 hari
Kultur diambil sebelum
(Sampai
diberikan antibiotika empiris
didapatkan
hasil kultur)

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Cefazolin

IV : 2 gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Penggunaan
Antimikroba pada
Infeksi Kulit dan
Jaringan Lunak .

Rekomendasi
antimikroba
cloxacillin

Dewasa
IV : 250-500mg

Anak
IV : 100-200mg/kg/
hari

Bedah
Kraniomaksilofasial :
Operasi bersih
Operasi rekonstruksi yg
tidak melibatkan
orofaring
Bedah
Kraniomaksilofasial :
Operasi bersih
terkontaminasi
Melibatkan orofaring.
Fiksasi internal fraktur
tulang wajah

Cefazolin

IV : 2 gram

Gentamicin

Bedah
Kraniomaksilofasial :
Operasi bersih
terkontaminasi pada
kulit dan jaringan lunak
wajah
Bedah
Kraniomaksilofasial :
Operasi terkontaminasi
pada kulit dan jaringan
lunak wajah

Interval

Bila alergi cefazolin

1 hari

Bila alergi cefazolin

1 hari

Bila alergi cefazolin
1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

9

No.
6

7

8.

9.

10.

Dosis

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Bedah
Kraniomaksilofasial :
Operasi terkontaminasi
fraktur tulang wajah

Rekomendasi
antimikroba
Cefazolin

Dewasa
IV : 2gram

Anak
IV : 15-20mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Lama
Keterangan
pemberian
1 hari
Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

Bedah Kulit dan Luka
Bakar : Operasi bersih
Skin grafting dan flap
kulit

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Bedah Kulit dan Luka
Bakar : Operasi bersih
terkontaminasi
Debridement luka
bakar akut, prosedur
subtitusi kulit dan
rekontruksi defek luka

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Bedah Kulit dan Luka
Bakar : Operasi
terkontaminasi
Debridement luka
bakar necglected,
escharectomi dan
nekrotomi
Bedah Tangan dan
Bedah Mikro : Operasi
bersih
Skin grafting dan flap ,
implant pada prosedur
rekontruksi jari dan
tangan

Ampisilin
sulbactam

IV : 1gram

IV : 15-20mg/kg

EMPIRIS

8 jam

3 – 7 hari
Kultur diambil sebelum
(Sampai
diberikan antibiotika empiris.
didapatkan
hasil kultur)

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Interval

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah

Bila alergi cefazolin

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

10

No.
11.

12.

13

14

Dosis

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Bedah Tangan dan
Bedah Mikro : Operasi
bersih terkontaminasi
Operasi bedah mikro
yang membutuhkan
waktu lebih 6 jam

Rekomendasi
antimikroba
Cefazolin

Dewasa
IV : 2gram

Anak
IV : 15-20mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Bedah Tangan dan
Bedah Mikro : Operasi
terkontaminasi
Debridement fraktur
terbuka jari , degloving
dengan pengotoran luas
Bedah Estetika :
Operasi bersih
Operasi bedah estetik
yang tidak melibatkan
rongga mulut dan
system urogenital
Bedah Estetika :
Operasi bersih
terkontaminasi
Operasi bedah estetik
yang melibatkan
rongga mulut dan
system urogenital

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg IV

PROFILAKSIS

24 jam

Interval

Lama
Keterangan
pemberian
1 hari
Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah
Bila alergi cefazolin

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah

Bila alergi cefazolin

11

2.2.3 Divisi Bedah Orthopedi dan Traumatologi
No.
1

2

3

4

5

Dosis

Rekomendasi
antimikroba
Cefazolin

Dewasa
IV : 2gram

Anak
IV : 15-20mg/kg

Empiris /
profilksis
PROFILAKSIS

24 jam

Lama
pemberian
1 hari

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg IV

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg IV

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Bila alergi cefazolin

IV : 2gram

IV : 15-20mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam
dengan acc PIC bedah

Gentamicin

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg IV

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Bila alergi cefazolin

Cefazolin
+
gentamicin

IV : 2 gram

IV : 15-20mg/kg

EMPIRIS

Kultur diambil sebelum diberikan
antibiotika empiris.

IV : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg IV

3 - 7 hari
(Sampai
didapatkan
hasil kultur)

Patah tulang terbuka
Ampisilin sulbactam IV : 1gram
grade I, II, III lebih dari +
6 jam
gentamicin
IV : 5mg/kg

IV : 15-20mg/kg

3 - 7 hari
(Sampai
didapatkan
hasil kultur)

Kultur diambil sebelum diberikan
antibiotika empiris.

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Operasi Bersih : Patah
tulang tertutup dengan
pemasangan implant
Pemasangan Protesa
Artoscopy
Spine
Pemasangan implan
paska debridemen
(Patah tulang terbuka)
Operasi Bersih : Skin
grafting, flap,
rekonstruksi tendon
dan neurovaskuler

Patah tulang terbuka
Cefazolin
grade I, II kurang dari 6
jam

Patah tulang terbuka
grade III kurang dari 6
jam

IV : 2,5mg/kg IV

Interval

24 jam
EMPIRIS

8 jam
24 jam

Keterangan

Bila alergi cefazolin

12

Dosis

Empiris /
profilksis
Anak
IV : 100-200mg/kg/ EMPIRIS
hari

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Sepsis dengan patah
tulang terbuka

Rekomendasi
antimikroba
cloxacillin

Dewasa
IV : 250-500mg

7

Osteomyelitis dan
septic artritis

cloxacillin

IV : 250-500mg

IV : 100-200mg/kg/ EMPIRIS
hari

8

Infeksi Pasca Implan

Ciprofloxacin

IVFD : 400 mg

EMPIRIK

12 jam

7 hari

Levofloxacin

IVFD : 750 mg

EMPIRIK

12 jam

7 hari

No.
6

6 jam

Lama
pemberian
7 hari

6 jam

7 hari

Interval

Keterangan

Terapi dilanjutkan sesuai kultur

Untuk osteomyelitis TB
konsul dengan PIC

13

2.2.4
No.
1

Divisi Bedah Thoraks Kardiovaskular

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Operasi Bersih :
Jantung :
Open Heart Pace
Maker

Rekomendasi
antimikroba
Cefazolin
Ampicilin Sulbactam
+
Metronidazol

D
Dewasa osi
Ana
IV : 2gram
IV : 15-k
20mg/kg
IV : 1-2 gram

Empiris /
profilksis
PROFILAKSIS

24 jam

empiris

8 jam

3 -7 hari
Kultur diambil sebelum diberikan
(sampai
antibiotika
dengan kultur
keluar)

Interval

IV : 500mg

Lama
pemberian
1 hari

2

Operasi Bersih :
Sternotomi

Cefazolin

IV : 1-2 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

3

Operasi Bersih :
Vaskular sentral
Vaskular peripheral

Cefazolin

IV : 1-2 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Cefazolin

IV : 1-2 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

4
5

Operasi Bersih
Terkontaminasi :
Paru/Thoraks

Cefazolin

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

6

Operasi Bersih
Terkontaminasi:
Trauma :
a. Thoraks
b. Kardiovaskuler

Cefazolin

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Keterangan

Ditambah metronidazol hanya bila
terjadi infeksi

14

2.2.5 Divisi Bedah Urologi

Dosis
Dewasa
IVFD : 400 mg

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Refluks vesiko ureter
dan nefropati refluks

Rekomendasi
antimikroba
Ciprofloxacin

2

Operasi Bersih :
Nefropeksi/ Hidrokel/
Palomo
prosedur/torsiotestis
UDT/Parapimhosis/
Fimosis/koreksi
priapismus/ Hipospadia

Tidak perlu
antibiotik

3

Operasi Bersih :
hipospadia dengan estimasi
oprasi lebih dari 4 jam

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg

Cefoperazon

IV : 1 gram

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg

Cefoperazon

IV : 1 gram

No.
1

4

Operasi Bersih
Terkontaminasi:
Batu Ginjal
Batu Ureter
Batu buli

Anak

IV : 2,5mg/kg

Empiris /
profilaksis
EMPIRIK

12 jam

PROFILAKSIS 24 jam

PROFILAKSIS

IV : 2,5mg/kg

Interval

8 jam

Lama
pemberian
7 hari

1 hari

1 hari

Keterangan

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal
Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Pennyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal

PROFILAKSIS 8 jam

1 hari

Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

15

No.
5

6

7

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Operasi Bersih
Terkontaminasi dan
Terkontaminasi :
Stoma (Nefrostomi,
Cistotomi,
Uretrokutanneostomi)
Nefrektomi
(simpel/radikal)
Operasi Bersih
Terkontaminasi dan
Terkontaminasi :
Sistektomi + Neoblader
Prostatektomi
(simpel/radikal)

Rekomendasi
antimikroba
Gentamicin

Dosis
Dewasa
Anak
IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

24 jam

Lama
pemberian
1 hari

Cefoperazon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal

Cefoperazon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Cefazolin digunakan apabila pasien
mengalami penurunan fungsi ginjal

Operasi Bersih
Terkontaminasi dan
Terkontaminasi :
Penektomi

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal

Cefoperazone

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Cefazolin digunakan apabila pasien
mengalami penurunan fungsi ginjal

Interval

Keterangan
operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita gagal
ginjalapabila pasien
Cefazolin
digunakan
mengalami penurunan fungsi ginjal

16

No.
8

9

10

11

Keadaan klinik /
Rekomendasi
antimikroba
penyakit / tindakan
Endoskopi (Operasi
Gentamicin
Bersih Terkontaminasi
dan Terkontaminasi) :
Percutaneus Nephro
Lithotomy, Ureteroscopic
Cefazolin
Lithotripsy, ESWL
Transuretheral Resection
of the prostate
Litotripsi, Sistocopi / Aff DJ
Stent
Uretrotomi interna
Tindakan Diagnostik
Bersih Terkontaminasi
Urodinamik
APG (Antegrate
Pyelography)

Tindakan Diagnostik
Bersih Terkontaminasi dan
Terkontaminasi : Biopsi
Prostat
Sistografi

Laparoskopi dengan
melibatkan saluran
kencing/cerna

Dosis
Dewasa
Anak
IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

24 jam

Lama
pemberian
1 hari

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Interval

Keterangan
operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita
ginjalapabila pasien
Cefazolin gagal
digunakan
mengalami penurunan fungsi ginjal

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Pennyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal
Cefazolin digunakan apabila pasien
mengalami penurunan fungsi ginjal

Cefoperazone

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Pennyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal

Cefoperazone

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Cefoperazon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Cefazolin digunakan apabila pasien
mengalami penurunan fungsi ginjal
operasi lebih dari 4 jam
ditambahkan antimikroba yg
sama dengan dosis tunggal
Pennyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal
Cefazolin digunakan apabila pasien
mengalami penurunan fungsi ginjal
17

12

Operasi
Terkontaminasi :
Abses dll

Ciprofloxacin

IVFD : 400 mg

EMPIRIK

12 jam

7 hari

Metronidazole

IVFD : 500 mg

EMPIRIK

8 jam

7 hari

18

2.2.6

No.
1.

Divisi Bedah Saraf

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Abses Otak

Rekomendasi
antimikroba
Ceftriaxon
+
Metronidazole

Dosis
Dewasa

Iv : 2gram
Iv : 500mg

Anak
IV : 200-300
mg/kg/hari
IVFD : 15
mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS
EMPIRIS

Interval
12 jam

Lama
pemberian
7 hari

Keterangan

8 jam

2

Fraktur Dasar
Tengkorak
Anak dan Dewasa

Ceftriaxon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

3

Operasi Tanpa Buka
Dura

Ceftriaxon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Untuk operasi yang
berkepanjangan dosis ditambah
satu atau lebih menurut lama
operasi Sampai lepas drain atau 24
jam bila tanpa drain

4.

Operasi Bersih
Operasi Dengan Buka
Dura

Ceftriaxon

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Lama pemberian
sampai lepas drain atau 24 jam bila
tanpa drain
Max. 7 hari

Operasi Bersih
Terkontaminasi OP +
leakage csf

Ceftriaxon

IV : 1 gram

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Sampai leakage csf
berhenti dan lepas drain

5.

CATATAN :
SMF Bedah Saraf akan rutin mengirimkan sampel LCS dari drain yang terinfeksi pasca bedah ke laboratorium mikrobiologi,
untuk selanjutnya dilakukan revisi PPAM SMF Bedah Saraf berdasarkan peta kuman LCS RSSA (6 bulan – 1 tahun).

19

2.2.7
No.
1

Divisi Telinga, Hidung, Tenggorokan Dan Kepala Leher

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Rhinosinusitis Akut
(bakterial)

Dosis

Rekomendasi
antimikroba
Ciprofloxacin

Dewasa
PO : 500 mg

Cotrimoxazole

PO : 960 mg
PO : 20 mg/kg/
hari

Co amoxiclav
2

Rhinosinusitis Kronik

4

5

Rhinosinusitis Kronik
dengan Komplikasi

Rhinitis Ozeana

Otitis Media Supuratif
Akut

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

12 jam

Lama
Keterangan
pemberian
5 hari
Kultur diambil dihari ke 5

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
untuk anak

Interval

Ciprofloxacin

PO : 500 mg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5

Cotrimoxazole

PO : 960 mg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
untuk anak

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
untuk anak

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
untuk anak

EMPIRIS

8-12 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
untuk anak

EMPIRIS

12 jam

5 hari

EMPIRIS

24 jam

5 hari

Co amoxiclav
3

Anak

Amoxicillin Clavulanic acid
Amikacin

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari
PO : 20 mg/kg/
hari
IV : 15-22,5 mg/
kg/hari
PO : 6-10 mg
TMP/kg/hari
PO : 10-20 mg/
kg
IV :
7,5mg/kg/hari

Cotrimoxazole

IV :
15mg/kg/hari
PO : 960 mg

Ciprofloxacin

PO : 500 mg

Gentamicin

IV : 3-5 mg/kg/
hari

Ciprofloxacin

PO : 500 mg

PO : 10-20
mg/kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

20

No.
6

7

8

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Otitis Media Supuratif
Kronik tanpa
Kolesteatoma

Dosis

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

8 jam

Lama
pemberian
5 hari

PO :10-20 mg/
kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

PO : 500 mg

PO :10-20 mg/kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Ciprofloxacin

PO : 500 mg

PO : 10-20 mg/
kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Rekomendasi
antimikroba
Amoxicillin Clavulanic acid

Dewasa
PO : 625 mg

Anak
PO : 20 mg/kg/
hari

Ciprofloxacin

PO : 500 mg

Otitis Media Supuratif
Kronik dengan
kolesteatoma

Amoxicillin–
Clavulanic acid
Ciprofloxacin

Abses Retroaurikula

Interval

9

Otitis Eksterna Maligna

Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

10

Perichondritis

Ciprofloxacin

IV : 200 mg

PO :10-20 mg/
kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Levofloxacin

IVFD : 500 mg

IVFD : 8 mg/kg

EMPIRIS

24 jam

5 hari

Amoxicillin–
Clavulanicacid
Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/
hari
PO : 20 mg/kg/
hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

11
12

Sialadenitis
Tonsilitis Akut

PO : 625 mg

Keterangan

Bila tudak membaik
menggunakan ciprofloxacin

20

No.
13

14

15

16

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Faringitis Akut

Epiglotitis Akut

Laringitis Akut

Laringotrakeobronkitis

17

Peritonsil Abses

18

Operasi Bersih
Terkontaminasi di
daerah Telinga,
Hidung, Tenggorok,
Esofagus, dan Bronkus
Maksilektomi
Mandibulektomi
Glossektomi
Partial Laringektomi
Total Laringektomi
Otitis Externa

19

20

Rekomendasi
antimikroba
Amoxicillin–
Clavulanic acid
Amoxicillin

Dosis
Dewasa
PO : 625 mg

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

8 jam

Lama
pemberian
5 hari

PO : 25 mg/kg/hari

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Anak

Interval

Cefadroxil

PO : 500 mg

PO : 30 mg/kg/hari

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Cefadroxil

PO : 500 mg

PO : 30 mg/kg/hari

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Amoxicillin Clavulanic acid

PO : 625 mg

PO : 20 mg/kg/hari

EMPIRIS

8 jam

5 hari

Cefadroxil

PO : 500 mg

PO : 30 mg/kg/hari

EMPIRIS

12 jam

5 hari

Ciprofloxacin
+
metronidazol

IV : 200 mg

PO :10-20 mg/Kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

IV : 500mg

IV : 30 mg/kg/hari

Ciprofloxacin
+
metronidazol
Cefazolin

IV : 200 mg

PO :10-20 mg/Kg

EMPIRIS

12 jam

5 hari

IV : 500mg
IV : 1 gram

IV : 30 mg/kg/hari

Cefazolin

IV : 1 gram

Ofloxacin

PROFILAKSIS 8 jam

1 hari

PROFILAKSIS 8 jam

1 hari

Keterangan

Tetes telinga

21

2.2.8

No.
1
2
3
4
5
6

Divisi Bedah Anak

Keadaan klinik /
Rekomendasi
penyakit / tindakan
antimikroba
Operasi Bersih:
Herniotomi
Operasi Bersih:
Orkidopeksi
Operasi Bersih:
Sirkumsisi
Operasi Bersih:
Piloromiotomi
Operasi Bersih:
Cefazoline
Splenektomi
Bersih Terkontaminasi : Cefazoline
Appendictomi sederhana

Dosis
Dewasa

Anak

IV : 25-50 mg/
kg/hari
IV : 25-50 mg/
kg/hari

Empiris /
profilaksis

Interval

Lama
pemberian

Keterangan

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

7

Anastomosis Esofagus
(repair TEF)

Cefazolin

IV : 25-50 mg/
kg/hari

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

8

Anastomosis
duodenum

Cefazoline

IV : 25-50 mg/
kg/hari

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

9

Eksisi tumor

Cefazoline

IV : 25-50 mg/
kg/hari

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

10

Uretroplasti Pada
Hipospadia
Tutup stoma Ileum /
kolon

Cefazoline

PROFILAKSIS 24 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

Cefazoline
+
Metronidazole

IV : 25-50 mg/
kg/hari
IV : 25-50 mg/kg/hari
+ IVFD:7,515mg/kg

PROFILAKSIS 8 jam
+
6-8 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

Operasi definitif
Hirschsprung desease

Cefazoline
+
Metronidazole

IV : 25-50 mg/kg/hari
+
IVFD :7,5-15mg/kg

PROFILAKSIS 8 jam
+
6-8 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan
acc PIC bedah

11

12

22

No.
13

14

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Postero sagital
anorektoplasti
(PSARP)

Seluruh operasi bedah
anak dengan indikasi
Peritonitis, Abses, atau
dengan penyulit

Rekomendasi
antimikroba
Cefazoline
+
Metronidazole
Cefazoline
+
Gentamicin
+
Metronidazole

Dewasa

Do
sis

Anak
IV : 25-50 mg/
kg/hari
+
IVFD :
7,5-15 mg/kg

IV : 25-50 mg/
kg/hari
+
IV : 2-2,5 mg/
kg/hari
+
IVFD :
7,5-15 mg/kg

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

Interval
8 jam

Lama
pemberian
1 hari

Keterangan
Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan acc
PIC bedah

+
6-8 jam
PROFILAKSIS

8 jam

1 hari

Dapat dilanjutkan 3x24jam dengan acc
PIC bedah

+
24 jam
+
8 jam

23

2.2.9

No.
1

2

3

Divisi Bedah Onkologi

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Operasi Bersih :
Tiroidektomi
Mastektomi
Soft Tissue Tumor
Skin Tumor

Rekomendasi
antimikroba
Cefazoline

Operasi
Terkontaminasi :
Operasi Tumor daerah
rongga mulut, saluran
nafas

Cefazoline
+
Metronidazole

Tumor dengan Ulkus
atau terinfeksi

Dosis
Dewasa
IV : 1 gram

Alergi : Gentamicin

Gentamicin

Anak

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

Interval
8 jam

Lama
pemberian
24 jam

PROFILAKSIS

IV : 1 gram
+
IVFD : 500 mg

PROFILAKSIS

8 jam
+
8 jam

3-5 hari

IVFD : 5mg/kg

IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Keterangan
Dosis pertama
diberikan 1 jam sebelum operasi
Dilanjutkan 1 hari paska operasi
Untuk operasi pada penderita yang
sebelumnya menjalani kemoterapi dan
atau operasi yang berlangsung lama,
antibiotik injeksi dilanjutkan selama 35 hari
Dosis pertama
diberikan 24 jam sebelum operasi.
Dilanjutkan 3-5 hari paska operasi
gentamicin diberikan bila alergi
cefazolin

Cefazoline
+
Metronidazole

IV :
15mg/kg/hari
+
IVFD : 500 mg

Gentamicin

IVFD : 5mg/kg

EMPIRIS

8 jam

3-7 hari

+
8 jam
IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Dosis pertama
diberikan 24 jam sebelum operasi.
Dilanjutkan 3-7 hari paskaoperasi.Lama
pemberian antibiotik tergantung dari
assesment keadaan klinik selama
perawatan paskaoperasi
gentamicin diberikan bila alergi cefazolin

24

2.2.3

No.
1

2

3

SMF Mata

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Bleparitis : Anterior

Konjungtivitis :
Gonococcal

Konjungtivitis :
Klamidial

4

Konjungtivitis :
Purulen Akut

5

Keratitis Bakterial

Rekomendasi
antimikroba
Topikal:
Oxyitetracycline
1% salep mata
Sistemik:
Azithromycin

Dosis
Dewasa

Anak

PO : 250-500 mg

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

6 jam

Lama
pemberian
7-14 hari

EMPIRIS

24 jam

5 hari

Interval

Sistemik:
Ceftriaxone

IM : 1 gram
atau
IV : 1 gram

IM : max. 125mg EMPIRIS
atau
IV : 25-50 mg/kg

IM : 24 jam
atau
IV : 12 jam

IM : Single
dose atau
IV : 3 hari

Topikal:
Levofloxacin 0.3%

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

5-7 hari

Sistemik :
Erythromycin
Topikal:
Oxytetracycline 1%
salep mata
Topikal:
Levofloxacin 0,5%

PO : 500 mg

PO : 12.5 mg/kg

EMPIRIS

Hingga 1
tetes tiap
jam
6 jam

EMPIRIS

6 jam

7 hari

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

4-6 jam

5-7 hari

Topikal:
Levofloxacin 0,5%

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

Hingga 1 tetes
tiap jam

7-14 hari

Topikal:
Moxifloxacin
0,5%

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

4-6 jam

7-14 jam

Keterangan

IM :bila tidak ada
keterlibatan kornea. IV :
bila didapatkan keterlibatan
kornea

7 hari

Bila kondisi klinis
berat dapat diberikan terapi
sesuai ulkus kornea.

25

No.
6

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Ulkus Kornea
Bakterial

Dosis
Dewasa
Anak
IVFD : 200 mg
atau
PO : 500 mg
1 tetes (mata)
1 tetes (mata)

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

Hingga 1
Maks 7 hari
tetes tiap jam

Fortified:
Gentamicin F

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

EMPIRIS

Hingga 1 tetes Maks 7 hari
tiap jam

Intravitreal:
Vancomycin
1 mg/0.1 ml +
Sistemik:
Ciprofloxacin

Vancomycin
0.1 ml
+
IVFD : 200 mg
atau
PO : 750 mg
1 tetes (mata)

Vancomycin 0.1
ml
+

EMPIRIS

EMPIRIS

Dapat diulang
setelah 48-72
jam
IVFD : 12 jam
atau
PO : 12 jam
4-6 jam

IVFD : 5 hari
atau
PO : 7-10 hari
7-14 jam

EMPIRIS

12 jam

5 hari

EMPIRIS

4 jam

7-10 hari

Rekomendasi
antimikroba
Sistemik:
Ciprofloxacin
Topikal:
Levofloxacin 0,5%
Topikal:
Moxifloxacin 0,5%
Fortified:
Cefazolin F

7

Endophthalmitis

Topikal:
Moxifloxacin 0,5%
8

Prosedur operasi
intraokuli

Sistemik:
Ciprofloxacin

500 mg PO

Topikal:
Levofloxacin
0,5%

1 tetes (mata)

EMPIRIS

EMPIRIS

1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

Lama
pemberian
IVFD : 12 jam IVFD : 5 hari
atau
atau
PO : 12 jam PO : 7-14 hari
Hingga 1 tetes 7-14 hari
tiap jam
4-6 jam
7-14 jam
Interval

Keterangan
Bila didapatkan
hipopion atau ulkus luas di
sentral
Pada fase akut
antibiotika topikal dapat
diberikan bahkan tiap 5
menit.
Antibiotika fortified
dibuat dengan mencampurkan
sediaan tetes mata dan injeksi,
atau mengencerkan
sediaan injeksi

Injeksi intravitreal
dilakukan bersamaan dengan
tap vitreus dan/ akuos di

Terapi Post Operatif

26

No.
9

10

11

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Ocular toxoplasmosis

Selulitis: Preseptal

Selulitis: Orbital

Dosis

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

12 jam

Lama
pemberian
4-6 minggu

PO : 300 mg

EMPIRIS

6 jam

4-6 minggu

Spiramycin

PO : 400 mg

EMPIRIS

8 jam

4-6 minggu

Sistemik:
AmoxicillinClavulanate
acid
Topikal:
Chloramphenicol
Salep Mata
Sistemik:
Ceftriaxone
Topikal:
Levofloxacin 0,5%

PO : 625 mg

EMPIRIS

8 jam

5-7 hari

EMPIRIS

6 jam

7-10 hari

EMPIRIS

24 jam

5 hari

EMPIRIS

Hingga 1 tetes
tiap jam

10-14 hari

EMPIRIS

6 jam

10-14 hari

Rekomendasi
antimikroba
Cotrimoxazole

Dewasa
PO : 960 mg

Clindamycin

Topikal:
Chloramphenicol
Salep Mata

Anak

IV : 1 gram
1 tetes (mata)

1 tetes (mata)

Interval

Keterangan

Infeksi Akut pada Ibu
Hamil

27

No.
1
2

2.4

SMF Obstetri Ginekologi

2.4.1

Profilaksis Bedah Obstetri Ginekologi

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Operasi Elektif Bersih
Pemasangan implant
Operasi Elektif Bersih
Terkontaminasi : SC
elektif Rekonstruksi tuba
Histerektomi supravaginal
Kista ovarium Laparoskopi
(diagnostik/terapetik)
Surgical staging
Vaginoplasty
MOW

3

Operasi Emergency Bersih
Terkontaminasi SC CITO
KET
Kista Ovarium Terpuntir Kuret
Abortus (tidak terinfeksi)

4

Operasi Elektif
Terkontaminasi : Fistel
vesico vagina TOA
kista terinfeksi
Operasi Emergency
Terkontaminasi : Kuret
abortus septik SC partus
kasep Kista/TOA pecah

5

Rekomendasi
antimikroba
No Antibiotic

D
Dewasa o

Ana
k

Empiris /
profilaksis
PROFILAKSIS

Interval

Lama
pemberian

1.Cefazolin

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

1.Cefazolin

IV : 1 gram

PROFILAKSIS

24 jam

1 hari

Ceftriaxon

IV : 1 gram

EMPIRIS

12 jam

Gentamycin

IV : 80 mg

EMPIRIS

12 jam

Sampai ada
kultur
Sampai ada
kultur

Ceftriaxon

IV : 1 gram

EMPIRIS

12 jam

Gentamycin

IV : 80 mg

EMPIRIS

12 jam

Keterangan

Sampai ada
kultur
Sampai ada
kultur

28

2.4.2

No.
1

2

3

4

5

Infeksi Obstetri Ginekologi

Dosis

Keadaan klinik /
penyakit / tindakan
Antibiotika terapi
Partus kasep
dengan infeksi

Rekomendasi
antimikroba
Ceftriaxon

Dewasa
IV : 1 gram

Gentamycin

Hamil dengan UTI

Empiris /
profilaksis
EMPIRIS

12 jam

Lama
pemberian
Sampai ada kultur

IV : 80 mg

EMPIRIS

12 jam

Sampai ada kultur

Ceftriaxon

IV : 1 gram

EMPIRIS

12 jam

Sampai ada kultur

Gentamycin

IV : 80 mg

EMPIRIS

12 jam

Sampai ada kultur

PO : 300 mg

EMPIRIS

8 jam

7 hari

PO : 100 mg

EMPIRIS

12 jam

7 hari

Clindamicin

PO : 300 mg

EMPIRIS

8 jam

7 hari

Doxyciclin

PO : 100 mg

EMPIRIS

12 jam

7 hari

Pelvic Inflammation
Disease
Berat

Ceftriaxon
+
Gentamicin
+
Metronidazole

IV : 1 gram

EMPIRIS

12 jam
+
24 jam
+
8 jam

7 hari

Mastitis

1. Amoxicillin–
ClavulanicAcid

PO : 625 mg

EMPIRIS

8 jam

5 hari

2.Eritromycin

PO : 500 mg

EMPIRIS

6 jam

5 hari

Fluor albus
STD
Fluor albus
Non STD
Pelvic Inflammation
Disease
Ringan dan sedang

Clindamicin
Doxyciclin

Anak

IV : 500 mg
+
IV : 500 mg

Interval

Keterangan

29

No.
1

2

2.5.

SMF Ilmu Kesehatan Anak (IKA)

2.5.1

Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik (Parasit)

Keadaanklinik/
penyakit/tindakan
Angiostrongyliasis

Ascariasis

KumanPenyebab
Angiostrongylus
cantonensis

Rekomendasi
antimikroba
Albendazole

Angiostrongylus
costaricensis

Thiabendazole

Ascarislumbricoides

Pyrantelpamoate
M