fa transmedia 2017 edisi 2 low

TRANS DARAT
Peningkatan
Pelayanan
Terminal Tipe A

20

SUMBER DAYA MANUSIA
Mencetak SDM
Pelayaran Andal
Melalui Vokasi

40

POTRET
Menelusuri
Transportasi
Wisata Wakatobi

46


EDISI

02
2017

Memperkuat

Akses

Destinasi
Wisata

PROSEDUR KEAMANAN
TRANSPORTASI UDARA
Security Check Point 1

tempat pemeriksaan keamanan pertama di daerah keamanan terbatas
(sebelum melakukan check-in)

Security Check Point 2


tempat pemeriksaan keamanan kedua (Security Check Point/SCP-2)
di daerah pintu masuk menuju ruang tunggu.
Setiap penumpang, personel pesawat udara dan orang
perseorangan wajib melepas :
jaket
ikat pinggang
jam tangan
dan mengeluarkan semua barang yang mengandung unsur logam
dan meletakan ke dalam wadah (tray) yang disediakan dan
diperiksa melalui mesin x-ray

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN UADARA
SKEP / 2765 / XII /2010
TENTANG
TATA CARA PEMERIKSAAN KEAMANAN
PENUMPANG, PERSONEL PESAWAT UDARA DAN BARANG BAWAAN YANG DIANGKUT
DENGAN PESAWAT UDARA DAN ORANG PERSEORANGAN


EDITORIAL

Akses Transportasi Wisata
Pembaca Budiman,
TRANS DARAT
Peningkatan
Pelayanan
Terminal Tipe A

20

SUMBER DAYA MANUSIA
Mencetak SDM
Pelayaran Andal
Melalui Vokasi

40

POTRET
Menelusuri

Transportasi
Wisata Wakatobi

46

EDISI

02
2017

Memperkuat

Akses

Destinasi
Wisata

alah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah wisata
adalah melalui peningkatan pelayanan transportasi.  Infrastruktur
transportasi yang mudah, murah, dan nyaman menjadi salah satu prioritas

kebijakan Kementerian Perhubungan dalam beberapa tahun terakhir. 

S

Guna mendukung tujuan tersebut,  pemerintah telah menggalakkan
pembangunan yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana perhubungan
baik darat, udara, laut, dan kereta api. Pembangunan ini akan meningkatkan
kapasitas bandara,  pelabuhan,  terminal maupun stasiun. 
Dengan adanya peningkatan kapasitas  maka akses dan mobilitas masyarakat
menjadi semakin mudah.  Biaya transportasi pun akan semakin terjangkau. 
Pelayanan transportasi yang memadai dan terjangkau tentu berpengaruh
positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan.

EDISI 02 I 2017
8/31/17 4:28 PM

Cover :
Bandara Matahora Wakatobi

Upaya pembangunan infrastruktur juga dilakukan dengan mengembangkan

konektivitas antarpulau. Integrasi antarmoda dan ketersediaan angkutan
umum,  baik di sektor darat, penyeberangan, laut, dan udara, serta kereta api
turut menunjang aksesibilitas destinasi wisata. 

Foto : Puskom Kemenhub

Demikian pembaca,  semoga dengan ketersediaan sistem transportasi yang
baik, potensi pariwisata Indonesia bisa semakin kompetitif dan memiliki
keunggulan dibanding dengan negara-negara lainnya di ASEAN.

Majalah Kementerian Perhubungan
No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976
ISSN : 0853179X

PEMBINA: Menteri Perhubungan Republik Indonesia, PENASEHAT: Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan,
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala
Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kepala Badan Litbang Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, PENANGGUNG JAWAB:
Hengki Angkasawan, PEMIMPIN REDAKSI: Dwiyekti Windayani, REDAKTUR PELAKSANA: Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas, REDAKSI: Anna
Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono,
Hariyadi Dwi Putera H, Oktavian, R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro, TIM REDAKSI: Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti,

Prayogie, Syarifah Noor Hidayati, REDAKSI FOTO: Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Nur Fitrianto Alian,
Okto Berbudi, ALAMAT REDAKSI: Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419, Fax (021) 3504631, 3511809,
E-MAIL: transmedia@dephub.go.id, PENERBIT: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

3

DAFTARISI
TRANSMEDIA I EDISI 02 I 2017

3

EDITORIAL

TRANS DARAT
24

Peningkatan
Pelayanan Terminal

Tipe A

6

INFOGRAFIS

TRANS LAUT
28

8

MATA

TRANS UTAMA
Memperkuat
Akses Destinasi Wisata

10

TRANS UDARA


Dongkrak Wisata
Bahari Dengan
Menurunkan Tarif
Sandar Kapal Pesiar

32

TRANS PERKERETAAPIAN

Pentingnya
Menegakkan
Prosedur Keamanan
Penerbangan

36

Integrasi Antarmoda
Tingkatkan Mobilitas
Penumpang


SUMBER DAYA MANUSIA

40

Mencetak SDM Pelayaran Andal Melalui Vokasi

KILAS BERITA
42

4

Sukses Membangun Indonesia
dari Pinggiran

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

44

Ciptakan Insan Transportasi

Berkeselamatan

45

Pelabuhan Patimban Sebagai
Keseimbangan Industri di Jawa
Barat

POTRET
46

Menelusuri Transportasi Wisata
Wakatobi

PERSPEKTIF
56

62

Menelusuri Jejak
Belanda di Stasiun Tua
Indonesia

Jelajah Alam Menawan di
Wakatobi

INTERNASIONAL

Merealisasikan Transportasi
Pariwisata yang Memadai

TRANS SEJARAH

50

58

64

Wah, Taipei Operasikan
‘Bus Hutan’!

Makanan Khas Wakatobi Paduan
Sempurna Olahan Umbi, Seafood &
Sayuran

TEKNOLOGI

Ferry Kereta di Tiongkok
Permudah Turis Menuju Pulau
Hainan

TRANSPORTASI HIJAU

54

60

SEHAT
66

Hindari Cedera Saat
Mengangkat Barang
Bawaan

Pertama di Indonesia, Toilet 3D
Bandara Sepinggan Menuai
Respon Positif
SENGGANG
68

Ransel Atau Koper
Untuk Berlibur?

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

5

INFOGRAFIS

10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
TANJUNG KELAYANG
Bangka Belitung

Konektivitas Jalur Darat

Bandar Udara H.A.S.
Hanandjoeddin, Tanjung
Pandan
n Bandar Udara
Internasional Soekarno
Hatta, Tangerang
n

No Ruas
021-023
016-017
001-006
014-015

Ruas Jalan
Badau - Simpang Pedang
Tanjung Ru - Palang
Tanjung Keliang - Batas Kota Pangkal Pinang
Air Bara - Sadai

DANAU TOBA
Sumatera Utara

Pelabuhan Penyeberangan di Samosir

n Bandar

Pembangunan Jalur KA
Rantau Prapat - Pinang
- Duri (12 km’sp dan 8
jembatan)

Udara
Internasional
Kualanamu, Medan
n Bandar Udara Silangit,
Siborong-Borong
n Bandar Udara Sibisa,
Parapat

Pelabuhan Utama
Belawan, Medan

KEPULAUAN SERIBU

DANAU TOBA

DKI Jakarta


Bandar Udara
Internasional Soekarno
Hatta, Tangerang
n
Bandar Udara Halim
Perdana Kusuma, Jakarta
n

TRAYEK 11:
Pangkalan Sunda Kelapa Pulau Untung Jawa - Pulau
Pramuka - Pulau Kelapa

TANJUNG KELAYANG
Konektivitas Jalur Darat
No Ruas
003
020
008
012
005
013
023
016
021


Bandar Udara
Internasional
Soekarno Hatta,
Tangerang
n
Bandar Udara Halim
Perdana Kusuma, Jakarta
n

Ruas Jalan
Batas Kota Serang - Batas Kota
Tangerang 020
Cikande -Rangkasbitung
Simpang Labuan - Cibaliung
Batas Kota Kota Cilegon - Pasuruan
Cobaliung - Cikeusik - Muara Binuangen
Serdang Bojonegoro -Merak
Bayah - Cibarenok - Btas Prov. Jabar
Cibaliung - Sumur

TANJUNG LESUNG
Banten

KEPULAUAN SERIBU

TANJUNG LESUNG
BOROBUDUR
Jawa Tengah

Bandar Udara
Internasional
Adi Sucipto,
D.I. Yogyakarta

Pelabuhan
Tanjung Emas,
Semarang

Terminal Tidar,
Magelang


Bandar Udara
Abdulrahman Saleh,
Malang
n
Bandar Udara Internasional
Juanda, Surabaya
n

KSPN BOROBUDUR
DED Reaktivasi Jalur
KA Yogya - Magelang

6

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017


Terminal Arjosari,
Malang
n
Terminal Purabaya,
Surabaya
n

INFOGRAFIS

MOROTAI

Maluku Utara
n Konektivitas


Bandar Udara Pitu, Morotai
n
Bandar Udara Sultan
Babullah, Ternate
n
Bandar Udara Internasional
Sam Ratulangi, Manado
n

No Ruas
002
003
004


Pelabuhan
Daruba
n
Pelabuhan
Mayabula
n

Jalur Darat
Ruas Jalan
Tabelo - Lagela
Tabelo - Podiwang
Mafa - Matuting

n Pelabuhan
n Pelabuhan
n Pelabuhan

Penyeberangan Moti
Penyeberangan Makian
Penyeberangan Kayona

WAKATOBI

Sulawesi Tenggara


Bandar Udara Matahora,
Wakatobi
n
Bandar Udara Haluoleo,
Kendari
n
Bandar Udara Internasional
Sultan Hasanuddin, Makassar

n Konektivitas Jalur Darat

n


Pelabuhan
Kaledupa, Bau-Bau
n
Pelabuhan Wanci,
Bau-Bau
n

No Ruas
024 - 026
027 - 029
032 - 033
031 - 034
035
041 - 044

Ruas Jalan
Buleleng - Adowia
Adowia - Belalo - Baras Kab. Konawe
Kp. Baru Kolaka - Wawotobi
Wawatobi - Pohara
Awunio - Amolengo
Batas Kota Bau-Bau - Kamaru

n Pelabuhan Penyeberangan Amoleno
n Pelabuhan Penyeberangan Labuhan
n Pelabuhan Penyeberangan Kamaru
n Pelabuhan Penyeberangan Mawasangka

LABUAN BAJO

Nusa Tenggara Timur


Bandar Udara Komodo,
Labuan Bajo
n
Bandar udara Eltari, Kupang
n
Bandar Udara Internasional
Lombok
n
Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai, Bali

n Konektivitas

n

No Ruas
001
009
027
030
037
038

Pelabuhan
Labuan Bajo

Jalur Darat

Ruas Jalan
Labuhan Bajo - Maiwatar
Aegela - Batas Kota Ende
Oesapa - Oesao
Batu Putih - Batas Kota Soe
Haililuik - Batas Kota Atambua
Batas Kota Tambua - Motaain

n Pelabuhan

Penyeberangan Raijua

MOROTAI

WAKATOBI
BROBUDUR
MADALIKA

LABUAN BAJO

KAWASAN
BROMO
MANDALIKA

Nusa Tenggara Barat


Bandar Udara
Internasional
Lombok
n
Bandar Udara
Internasional Ngurah
Rai, Bali

Konektivitas Jalur Darat

n

KAWASAN BROMO
TENGGER SEMERU
Jawa Timur

Pelabuhan Lembar,
Mataram

Ruas Jalan
Jalan T. G. H. Faishal
Jalan Rumak - Dasan Cermen
Jalan Lembar - Batas Kota Gerung
Jalan Raba - Sape
Jalan Gerung - Kuripan
Jalan Kuripan - Sulin
Jalan Sulin - Sp. Penujak
Air Bara - Sadai

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

7

TRANS MATA

1

2

1

8

Kesibukan di pelabuhan kapal penyeberangan feri Merak Bakauheni
di malam hari (dok. PT ASDP Indonesia Ferry)

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

2

Kereta wisata Jolodoro merupakan salah satu andalan
transportasi wisata kota di Surakarta

TRANS MATA

3

4

3

Akses transportasi laut untuk masyarakat Wakatobi (Cholis)

4

Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor sebagai akses transpotasi
udara untuk masyarakat di Kalimantan Selatan (Istimewa)

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

9

TRANS UTAMA

Memperkuat
Akses Destinasi
Wisata
Infrastruktur transportasi merupakan salah satu faktor penting bagi pengembangan
pariwisata. Ketersediaan akses transportasi yang memadai berpengaruh besar terhadap
meningkatnya jumlah wisatawan. Pemerintah telah menggalakkan pengembangan
infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api sebagai prioritas
pembangunan untuk menunjang sektor pariwisata khususnya 10 destinasi wisata nasional.
Ketersediaan akses transportasi juga akan meningkatkan daya saing pariwisata, meningkatkan
minat wisatawan dan berkontribusi positif bagi perekonomian.

10

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

TRANS UTAMA

embangunan infrastruktur untuk
menunjang pariwisata meliputi
peningkatan sarana dan prasarana
transportasi baik darat, laut, udara maupun
kereta api di daerah-daerah tujuan wisata.
Dengan potensi wisata yang besar,
Indonesia memiliki beragam keunggulan
dibandingkan dengan negara-negara
tetangga.

P

Indonesia memiliki potensi pariwisata
dengan keanekaragaman hayati yang
melimpah dan keindahan alam yang luar
biasa. Tercatat ada ribuan jenis lora dan
fauna yang mendiami seluruh wilayah
kepulauan baik di perairan maupun
daratan yang membentang dari Sabang
hingga Merauke. Indonesia menjadi rumah
bagi 2.605 jenis mamalia, burung dan
amibi, dan menempati peringkat keempat

di dunia versi World Economic Forum
(WEF) 2012 dalam hal keanekaragaman
alam. Data UNESCO juga menyebutkan
Indonesia termasuk negara dengan
peninggalan prasasti dan jejak budaya
terbanyak setelah China dan Jepang.

Asal mula nama
Raja Ampat menurut

mitos masyarakat setempat
berasal dari seorang
wanita yang menemukan
tujuh telur. Empat butir di
antaranya menetas menjadi
empat orang pangeran yang
berpisah dan masing-masing
menjadi raja yang berkuasa
di Waigeo, Salawati, Misool
Timur dan Misool Barat.
Sementara itu, tiga butir
telur lainnya menjadi hantu,
seorang wanita, dan sebuah
batu.

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

11

TRANS UTAMA

Pengembangan Bandara
di 10 Destinasi
Wisata Nasional
emenhub juga mengembangkan bandara terdekat dengan 10
destinasi prioritas demi mewujudkan penerbangan wisatawan yang
aman dan nyaman. Bandara-bandara yang dibangun untuk menunjang
destinasi 10 lokasi wisata tersebut adalah:

K

No
Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Budi Karya Sumadi

Besarnya potensi wisata yang
dimiliki membutuhkan dukungan
sistem transportasi yang baik dan
memadai. Potensi tersebut tentu
sulit berkembang jika tidak ada
kemudahan dalam mengakses
transportasi menuju lokasi wisata.
Dengan begitu, akses menuju tempat
wisata amat penting peranannya
khususnya bagi wisatawan asing.
Selama ini rata-rata jumlah
kunjungan wisatawan asing masih
relatif kecil,-- rata-rata 7-9 juta
orang per tahun. Pada 2015 jumlah
kunjungan wisatawan asing telah
mencapai 10 juta wisatawan.
Namun, capaian itu masih jauh dari
harapan. Pemerintah menargetkan
peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan asing dua kali lipat
menjadi 20 juta wisatawan pada
2019 mendatang.
Target tersebut menurut Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi
bisa diraih apabila pengembangan
infrastruktur yang tengah dibangun
berhasil melayani masyarakat
menuju lokasi wisata dengan
mudah. Dalam kerangka itu pula,
Kementerian Perhubungan telah
meningkatkan kapasitas bandara,
pelabuhan, terminal dan stasiun serta
infrastruktur lainnya agar masyarakat
memiliki banyak pilihan akses
transportasi menuju lokasi wisata di
seluruh wilayah tanah air tercinta ini.

12

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

Tujuan Wisata

Bandara

1

Kawasan Wisata
Candi Borobudur dan
sekitarnya di Jawa
Tengah

Bandara Ahmad Yani (Semarang),
Bandara Adi Sumarmo (Solo, Jawa
Tengah) dan Bandara Adi Sucipto (DI
Yogyakarta)

2

Kawasan Wisata
Mandalika (NTB)

Bandara International Lombok dan
Bandara Ngurah Rai (Denpasar Bali)

3

Kawasan Wisata
Labuan Bajo (NTT)

Bandara Eltari (Kupang), Bandara
Komodo (Labuan Bajo), Bandara
Ngurah Rai (Denpasar, Bali) dan
Bandara International Lombok
(Lombok)

4

Kawasan Wisata
Bromo Tengger
Semeru, Jawa Timur

Bandara Abdulrahman Saleh
(Malang) dan Bandara Juanda
(Surabaya)

5

Kawasan Wisata
Morotai

Bandara Pitu (Morotai), Bandara
Sultan Babullah (Ternate), Bandara
Sam Ratulangi (Manado)

6

Kawasan Wisata
Kepulauan Seribu (DKI
Jakarta)

Bandara Soekarno Hatta (Tangerang)
dan Bandara Halim PK (Jakarta)

7

Kawasan Wisata
Tanjung Lesung
(Banten)

Bandara Soekarno Hatta (Tangerang)
dan Bandara Halim PK (Jakarta)

8

Kawasan Wisata
Danau Toba

Bandara Kualanamu (Medan),
Bandara Silangit dan Bandara
Ferdinan Lumban Tobing (Sibolga)

9

Kawasan Wisata
Wakatobi

Bandara Matahora (Wakatobi),
Bandara Haluoleo (Kendari)
dan Bandara Sultan Hasanuddin
(Makassar)

10

Kawasan Wisata
Tanjung Kelayang
(Belitung)

Bandara HAS Hanandjoedin (Tanjung
Pandan) dan Bandara Soekarno
Hatta (Tangerang)

TRANS UTAMA

Peningkatan kapasitas bandara
memberi alternatif pada maskapai
penerbangan untuk membuka ruterute penerbangan baru dan juga
menambah frekuensi penerbangan
dalam rute yang sama. Pembukaan
rute baru memacu orang untuk
memanfaatkan jasa angkutan udara.
Pembukaan rute penerbangan
baru yang melalui Bandara Silangit
Sumatera Utara sebagai misal,
menumbuhkan minat masyarakat
setempat untuk memanfaatkan jasa
angkutan udara ini sebagai sarana
transportasi mereka.

1

2

Sejak Bandara Silangit dibuka, minat
masyarakat menggunakan angkutan
udara terus tumbuh dan jumlah
penumpang meningkat dari waktu ke
waktu. Bahkan beberapa maskapai
ikut membuka dan melayani rute dari
dan menuju Bandara Silangit yang
menjadi akses kawasan wisata Danau
Toba.
“Dengan banyaknya jumlah
penumpang yang mendatangi
lokasi wisata di daerah, maka secara
ekonomis berkontribusi positif bagi
perekonomian daerah dan nasional,”
ujar Menteri Perhubungan.

1

2

3

Meningkatkan Akses Transportasi
Udara
Pembangunan untuk meningkatkan
kapasitas infrastruktur transportasi
udara meliputi perluasan terminal
penumpang, peningkatan landasan
pacu dan fasilitas keselamatan,
keamanan serta pelayanan bandara.
Peningkatan landasan pacu
memungkinkan pesawat berbadan

lebar bisa mendarat dengan
membawa penumpang dalam jumlah
yang besar pula. Penerbangan
dengan penumpang banyak
juga memungkinkan terjadinya
penurunan biaya angkutan udara.
Dengan harga tiket yang semakin
terjangkau, wisatawan yang datang
ke tujuan wisata akan semakin
banyak.

Bandara Haluoleo Kendari menjadi pintu
gerbang menuju Wakatobi
Bandara Matohara Wakatobi telah
direvitalisasi sehingga dapat didarati
pesawat ATR 72-600
Perkampungan terapung Suku Bajo Sampela
Pulau Wangi-Wangi

3

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

13

TRANS UTAMA

Membuka Akses Bagi Wisatawan
Asing
Upaya peningkatan pelayanan
angkutan udara terus dilakukan
dengan pengembangan antarwilayah
se-nusantara maupun dari dan ke luar
negeri. Pemerintah telah memberi
kemudahan dan izin penambahan
rute baru baik untuk penerbangan
domestik maupun internasional.
Dirjen Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan Agus
Santoso mengungkapkan terbitnya
izin penerbangan reguler berjadwal
Garuda Indonesia rute ChengduDenpasar dengan kode CTU-DPS,
merupakan bentuk dukungan
yang diberikan Kemenhub untuk
meningkatkan jumlah wisatawan ke
Indonesia. Penerbangan perdana
pesawat Garuda Indonesia sudah
berjalan sejak 5 Mei 2017 dengan
frekuensi penerbangan 4 . Chengdu
merupakan kota keempat yang
diterbangi oleh Garuda Indonesia
setelah Shanghai, Guangzhou, dan
Beijing. Kemudahan juga diberikan
oleh Airport Operator, PT Angkasa
Pura I dengan pemberian insentif
potongan hingga 50% selama 6 bulan
sejak pembukaan jalur baru tersebut.
Kemudahan bagi penerbangan juga
dilakukan dengan pelayanan bagi
operator yang ingin menambah rute
baru. Salah satunya, pemerintah
telah memberi izin penerbangan rute
baru dari Manado ke enam kota di
China. Pembukaan rute penerbangan
ini menandai terbukanya akses
transportasi yang lebih mudah bagi
wisatawan asing.

4

Desain /ilustrasi pelabuhan Marina di
Labuan Bajo NTT

5

Kapal feri penyeberangan Wakatobi
melayani masyarakat yang ingin mengakses
lokasi wisata di Wangi-Wangi dari Kota
Bau-Bau dan Kendari

6

Aktivitas diving di Sobu Dive

7

Peta Lokasi Kepulauan Wakatobi

14

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

4

Penambahan rute baru ke beberapa
daerah tujuan wisata merupakan
langkah positif bagi dunia
penerbangan dan sektor pariwisata
nasional. Sedikitnya, ada potensi
30.000 lebih wisatawan asing dari
Cina yang datang ke Manado setiap
tahunnya. Beberapa kota China yang
telah memiliki rute penerbangan
langsung ke Manado diantaranya,
Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan,
Shanghai dan Changsa.
Frekuensi penerbangan yang
melayani rute-rute baru tersebut
menjadi gerbang bagi daerah wisata
di daerah lain seperti di Sulawesi
Tenggara. Rute Bali - Tanah Toraja –
Wakatobi (Sulawesi Tenggara) bisa
dioperasionalkan setelah pemerintah
meningkatkan kapasitas masingmasing bandara.
Sebelumya rute ke Tanah Toraja
melalui Bandara Pongtiku hanya bisa
didarati pesawat kecil. Namun, kini
sudah bisa didarati pesawat jenis ATR
72 - 500. Landasan pacu Bandara
Pongtiku telah ditingkatkan menjadi
2000 m lebih dan bisa terkoneksi

dengan Bandara Matahora Wakatobi,
Sulawesi Tenggara, dan Bandara
Ngurah Rai, Bali. “Dengan adanya
peningkatan bandara, maka pesawat
ATR dengan jumlah penumpang besar
bisa melayani rute Toraja, Bali, dan
Wakatobi dalam satu interkoneksi
penerbangan,” tutur Agus Santoso.
Akses Wisata Transportasi Laut dan
Darat
Guna meningkatkan akses
transportasi pariwisata melalui jalur
laut, pemerintah terus meningkatkan
pembangunan pelabuhan dan
menyediakan sarana angkutan
kapal laut maupun angkutan
penyeberangan. Ketersediaan akses
transportasi laut memberi banyak
alternatif bagi wisatawan untuk
menjangkau lokasi wisata di daerah.
Pemerintah merencanakan
pembangunan pelabuhan yang mampu
melayani kapal-kapal pesiar berukuran
besar, sehingga para wisatawan asing
yang melakukan perjalanan dengan
kapal pesiar bisa singgah di kawasan
wisata ini. Pemerintah telah memberi
kemudahan dalam pelayanan kepada

TRANS UTAMA

5

6

Dalam sejarah
Yunani, Herodotus

menceritakan seorang
penyelam bernama Scyllis
yang dipekerjakan Raja
Persia Xerxes untuk
mengambil harta karun yang
tenggelam pada abad ke 5
SM. Biasanya kegiatan ini
dilakukan untuk mengambil
kerang dan mutiara.
Penyelam zaman dulu
mungkin tidak bisa mencapai
kedalaman lebih dari 100
feet.

kapal pesiar yang akan bersandar ke
Indonesia.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut,
Bay Mokhamad Hasani sekaligus Pelaksana
Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan
Laut mengatakan pemerintah memberikan
keringanan tarif jasa kepelabuhanan untuk
kapal yacht, super yacht, dan kapal cruise.
“Keringanan terhadap jasa kepelabuhanan
dimaksud, dilakukan untuk menarik kapalkapal pesiar agar bersandar di Indonesia
dan tentunya dapat bersaing dengan
pelabuhan-pelabuhan di negara tetangga,
khususnya negara ASEAN,” kata Bay M
Hasani.

7

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

15

TRANS UTAMA

8

8

Pelni Jetliner yang melayani rute Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko

9

KMP Bahtera Mas II menjadi moda
transportasi utama mobilitas dari dan
menuju Wakatobi

10

Salah satu pemandangan alam pantai di
Wakatobi

11

Rute angkutan penyeberangan Surabaya Lembar (sumber: PT ASDP Indonesia Ferry)

Pelayanan akses transportasi laut juga
dilakukan dengan pelayanan angkutan
kapal laut PT Pelni menuju daerahdaerah kepulauan di nusantara.
ketersediaan sarana dan prasarana
angkutan laut menjadi salah satu
prioritas kebijakan Kementerian
Perhubungan guna mendukung
sektor pariwisata. Pemerintah telah
memberikan subsidi PSO (Public
Service Obligation) melalui Kapal Pelni
agar masyarakat memanfaatkan jasa
angkutan laut yang terjangkau.

16

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

Salah satu layanan kapal laut untuk
daerah wisata dilakukan dengan kapal
Pelni ke kawasan wisata Wakatobi
Sulawesi Tenggara. Kapal Pelni Jetliner
mampu membawa penumpang yang
ingin mengunjungi lokasi wisata di
pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia
dan Binongko.

Rencana pembangunan pelabuhan
penyeberangan Marina yang bisa
disinggahi kapal-kapal pesiar
diharapkan bisa meningkatkan jumlah
wisatawan dengan kapal pesiar.

Pelayanan transportasi ke daerah
wisata terus dikembangkan melalui
jalur darat. Selain peningkatan
layanan terminal bagi angkutan jalan,
pemerintah juga mengembangkan
pelabuhan penyeberangan dan
penambahan sarana serta rute
angkutan penyeberangan.

Untuk mencapai kawasan wisata
di Labuan Bajo, masyarakat bisa
menggunakan angkutan jalan
dari Kota Bima (NTB) menuju
arah Pelabuhan Sape. Kemudian
perjalanan dilanjutkan melalui
jalur laut dari Pelabuhan Sape
ke Pelabuhan Labuan Bajo
menggunakan kapal feri selama 6
Jam, yang berangkat setiap pukul
10.00 Wib dan pukul 17.00 Wib.

Salah satu bentuknya, pemerintah
merencanakan pembangunan
pelabuhan Marina di Labuan Bajo
Nusa Tenggara Timur. Selama ini,
dukungan angkutan penyeberangan
telah tersedia dari Pelabuhan Sape di
Kupang dengan rute langsung menuju
Pelabuhan Penyeberangan Labuan
Bajo.

Dukungan Angkutan
Penyeberangan
Pemerintah akan meningkatkan
kapasitas transportasi ke daerah
wisata melalui peningkatan
sarana dan prasarana angkutan
penyeberangan. Salah satu prioritas
pengembangan konektivitas
transportasi penyeberangan

TRANS UTAMA

10

9

dilakukan di Wakatobi, Sulawesi
Tenggara. Saat ini konektivitas
di Wakatobi menurut Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi,
masih perlu peningkatan.
Sekretaris Direktorat Jenderal
(Sesditjen) sekaligus Pelaksana
Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan
Darat Hindro Surahmat mengatakan,
Kementerian Perhubungan telah
menggandeng PT ASDP untuk
mengembangkan pelabuhan
penyeberangan di sejumlah daerah
dan penetapan jadwal serta rute
angkutan penyeberangan guna
menunjang kegiatan perekonomian
lokal dan pariwisata. Pemerintah
juga terus memberi subsidi angkutan
penyeberangan perintis sebagai
bagian dari kehadiran negara

menyediakan angkutan umum yang
terjangkau di daerah-daerah terdepan,
terluar dan perbatasan.
“Pelayanan angkutan penyeberangan
menjadi menentukan kegiatan
pariwisata di beberapa daerah, seperti
di Wakatobi, Labuan Bajo, Mandalika
Lombok, Bali – Banyuwangi, Anambas
dan daerah lain di Sumatera, Jawa,
NTB, NTT, Sulawesi, Maluku Utara,
dan Papua,” Ungkap Hindro.
Upaya mengoptimalkan
angkutan penyeberangan di
Wakatobi Sulawesi Tenggara,
pemerintah telah menyediakan
angkutan penyeberangan yang
menghubungkan empat pulau
terbesar di kawasan wisata itu. Saat
ini pemerintah telah menyediakan

angkutan penyeberangan yang
dioperasikan PT ASDP Indonesia
Ferry dengan rute Kamaru - Wanci.
PT ASDP telah menyediakan KMP
Bahtera Mas II dengan 300 Pax dan
19 kendaraan sebagai pengganti KMP
Ariwangan sejak Wakatobi ditetapkan
sebagai 10 Destinasi prioritas Wisata.
Lintasan yang dilayani adalah Kamaru
- Wanci yang menghubungkan Pulau
Buton dengan Pulau Wakatobi. Lama
perjalanan selama 3 jam (36 mil)
dengan frekuensi 1 round trip/hari.
Kementerian Perhubungan telah
bekerjasama dengan PT ASDP
(Persero) untuk melayani angkutan
penyeberangan di beberapa
pelabuhan di NTT dan NTB untuk
mendukung potensi wisata. Selain
angkutan penyeberangan ke kawasan
wisata Mandalika, Nusa Tenggara
Barat, layanan transportasi kapal
penyeberangan itu juga mencakup
rute-rute di NTT seperti di Kupang
- Labuan Bajo. Pemerintah mematok

11

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

17

TRANS UTAMA

12

target tercapainya dukungan
sektor transportasi darat dan
penyeberangan sebagai alternatif
masyarakat menjangkau kawasan
wisata di Indonesia Timur.

13

Akses menuju tempat wisata di NTB
kini semakin mudah dengan adanya
rute penyeberangan kapal PT ASDP
Indonesia Ferry dari Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya ke Pelabuhan
Penyeberangan Lembar di Mataram,
Nusa Tenggara Barat. Pembukaan
rute baru ini sebagai alternatif dari
jalur lalu lintas angkutan darat yang
melewati Banyuwangi, Bali, hingga
pulau Lombok.
Rute Surabaya - Lembar mampu
mengurangi kemacetan di Bali dan
untuk kenyamanan pariwisata.
Penambahan Rute Baru Pariwisata dari
Surabaya ke Lombok dilakukan dengan
frekuensi 2 kali seminggu. Selain lebih
murah dan mudah, moda transportasi
kapal penyeberangan dinilai lebih
ramah lingkungan karena emisi karbon
lebih rendah jika dibandingkan dengan
angkutan truk dan bis kota.
Akses transportasi wisata dengan
angkutan penyeberangan juga
menjangkau Raja Ampat. Pemerintah
telah membuka akses ke Raja

18

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

Ampat melalui pembukaan rute
penyeberangan dengan kapal KMP
Lema dengan kapasitas 195 Pax dan
25 kendaraan. Lintasan yang dilayani
adalah rute Sorong – Wasai (Raja
Ampat) dengan lama perjalanan
sekitar 4 – 5 jam (43 mil) dan dengan
frekuensi 1 kali seminggu.
Angkutan penyeberangan juga
melayani tujuan wisata ke Karimun
Jawa, Kepulauan Mentawai. Kapal

yang melayani penyeberangan ke
Karimun Jawa adalah KMP Siginjai
yang memiliki kapasitas 260 Pax dan
18 kendaraan. Lintasan yang dilayani
adalah Jepara – Karimun Jawa
dengan frekuensi 1 trip/hari dan lama
perjalanan sekitar 4 jam (41 mil.
Sedangkan, angkutan penyeberangan
menuju Mentawai yang tersedia
adalah kapal KMP Gambolo dengan
operasional lintasan rute Padang–

TRANS UTAMA

pariwisata di daerah tersebut. Candi
Borobudur yang merupakan salah
satu andalan wisata Yogyakarta,
memiliki banyak akses transportasi
yang memadai. Selain angkutan BRT
TransJogja, pemerintah merencanakan
revitalisasi jalur kereta api Jogja –
Semarang dan pelayanan transportasi
yang mengintegrasikan antara moda
kereta api, bandara dan halte Bus
Rapid Transit (BRT) TransJogja.

14

15

Integrasi antarmoda yang telah
berjalan baik di Bandara Adi Sucipto
terbukti menunjang pelayanan
yang lebih baik kepada masyarakat,
khususnya wisatawan yang
berkunjung ke Yogyakarta. Dengan
kemudahan transportasi yang semakin
lengkap menjadikan Yogyakarta masih
menjadi salah satu daerah tujuan
wisata nasional yang menarik selain
Bali.
Dukungan sarana transportasi yang
telah tersedia, baik moda darat Bus
Rapid Transit (BRT) Trans Jogja,
yang terintegrasi dengan kereta api
(KA). Wisatawan dari luar Jogja bisa
memanfaatkan angkutan KA jarak jauh
maupun pesawat terbang di Bandara
Adisucipto yang terintegrasi dengan
BRT.
TransJogja menjadi moda
transportasi yang terjangkau bagi
warga dan dengan dukungan layanan
kereta jarak dekat “Prambanan
Ekspres” (Prameks), maka wisatawan
bisa memiliki akses yang mudah
ke destinasi wisata lainnya di Solo.
Kemudahan transportasi yang
terintegrasi memberikan kemudahan
bagi wisatawan untuk mobilisasi dari
lokasi satu ke lainnya. (*)

Siberut (82 mil), dan KMP Ambu
ambu yang melintasi rute Padang –
Sikakap (104 mil) dan lintasan Padang
- Tua Pejat (84 mil).
Layanan Pengembangan
Transportasi Pariwisata Yang
Terintegrasi
Guna menunjang layanan
transportasi pariwisata yang lebih
baik, Kementerian Perhubungan
terus mengupayakan pengintegrasian

antarmoda angkutan umum bagi
masyarakat. Salah satu langkah
pengintegrasian antarmoda sudah
dilakukan di Provinsi DI Yogyakarta
guna menunjang akses wisata Candi
Borobudur dan sekitarnya.
Pembangunan Bandara di
Kulonprogo merupakan salah satu
upaya pemerintah menyediakan
infrastruktur transportasi udara
yang lebih besar untuk menunjang

12

KMP Lema yang melayani rute Sorong –
Wasai (Raja Ampat)

13

KMP Siginjai melayani rute Jepara –
Karimun Jawa selama 4 jam

14

Kereta Prameks rute Yogyakarta - Solo
memudahkan masyarakat menjangkau
lokasi wisata dari Solo ke Yogyakarta dan
sebaliknya

15

Bus Rapid Transit (BRT) TransJogja
terkoneksi dengan stasiun dan bandara

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

19

TRANS UTAMA

1

Rute Baru Tingkatkan
Jumlah Wisatawan
Salah satu keberhasilan pengembangan transportasi untuk pariwisata adalah pengoperasian
Bandara Komodo di Labuan Bajo NTT. Setelah pemerintah meningkatkan landasan pacu menjadi
2.250 meter, maka pesawat boeing 737 dengan penumpang besar bisa mendarat dan berpengaruh
positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang datang. Bandara Komodo di Labuan Bajo
merupakan salah satu gerbang transportasi menuju kawasan wisata Taman Nasional Komodo.

S

alah satu keberhasilan
pengembangan transportasi
untuk pariwisata adalah
pengoperasian Bandara
Komodo di Labuan Bajo NTT.
Setelah pemerintah meningkatkan
landasan pacu menjadi 2.250 meter,
maka pesawat boeing 737 dengan
penumpang besar bisa mendarat
dan berpengaruh positif terhadap
peningkatan jumlah wisatawan
yang mengunjungi Taman Nasional
Komodo melalui Bandara Komodo di
Labuan Bajo.

20

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

Pemerintah membuka beberapa rute
baru dari Bali yang bisa langsung ke
Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Diharapkan adanya rute penerbangan
ini, para wisatawan di Bali juga akan
mengunjungi kawasan wisata di NTT
dan daerah lainnya termasuk ke
Kepulauan Komodo.
Labuan Bajo merupakan salah satu
dari 10 destinasi pariwisata prioritas
Untuk menuju Labuan Bajo bisa
melalui jalur udara, darat dan laut.
Jalur udara yang tersedia adalah rute

penerbangan Jakarta – Labuan Bajo
(ditempuh sekitar 2 jam), Surabaya
– Labuan Bajo (via Denpasar), dan
Denpasar – Labuan Bajo (sekitar 1
jam perjalanan).
Meningkatnya Kapasitas
Penerbangan Menuju Wakatobi
Selain di NTT, Kementerian
Perhubungan telah menyelesaikan
pengembangan Bandara Matahora
Wakatobi Sulawesi Tenggara.
Bandara Matahora merupakan
bandara kelas 3 yang berada di desa

TRANS UTAMA

4

2

3

1

Nelayan Labuan Bajo tidak hanya
memanfaatkan kapal untuk mencari ikan
namun juga untuk mengantar wisatawan.

2

Taman Nasional Komodo, NTT memikat
wisatawan domestik maupun mancanegara

3

Kepulauan Raja Ampat dapat di akses
dengan kapal cepat dari Sorong

4

Bandara Komodo Labuan Bajo pasca
direvitalisasi menigkatkan kapasitas
penumpang

Matahora, Kecamatan Wangi-wangi
Selatan, Wakatobi. Bandara ini kini
memiliki panjang 2000m x 30m,
107m x 18m dan apron 103m x 73m.
Peningkatan kapasitas terus
diupayakan agar pesawat jenis
Boeing 737 dan yang lebih besar
bisa mendarat dengan lancar. Saat ini
layanan penerbangan ke Wakatobi
menggunakan pesawat ATR 72 – 600

dari Kendari. Frekuensi penerbangan
7 kali seminggu. Bandara Matahora
berperan strategis sebagai sarana
pendukung sektor pariwisata yang
menjadi perekonomian Kabupaten
Wakatobi.
Dengan adanya peningkatan
kapasitas bandara, jumlah
penumpang ke Wakatobi ikut
meningkat. Data pergerakan
penumpang, bagasi dan kargo bandar
udara Matahora menyebutkan
kenaikan penumpang dari 19.100
orang pada 2015 menjadi 19.600
orang pada 2016. Potensi kenaikan
terus terjadi hingga Juni 2017
dengan jumlah penumpang yang
sudah mencapai 10.995 orang.
Seperti pada bandara-bandara
lainnya, Kemenhub terus
meningkatkan fasilitas sarana dan

prasarana transportasi di daerah
dengan kualitas pelayanan yang
lebih baik dengan tidak mengabaikan
aspek keselamatan dan keamanan
penerbangan termasuk di Bandara
Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara
dan Bandara Kalimarau, Berau,
Kalimantan Timur
Akses Wisata Raja Ampat
Kemudahan akses transportasi
menuju daerah wisata juga terus
dilakukan untuk mendukung kawasan
wisata Raja Ampat Papua Barat.
Pemerintah telah meningkatkan
pembangunan bandara dan
pelabuhan yang lebih memadai.
Bandar Udara Domine Eduard Osok
Sorong Papua, merupakan gerbang
menuju kawasan wisata Raja Ampat.
Pemerintah telah meresmikan
bandara ini pada 30 april 2016.
Pengembangan bandara meliputi
gedung terminal penumpang
menjadi 2 lantai. Fasilitas modern
lain yang ditambahkan yaitu
garbarata, bagasi dan kabin, serta
penambahan fasiltas lainnya seperti
area konsesi, area kerbside dan
pembaruan desain interior terminal.
Terminal bandara ini memiliki luas
13.700m2 berdaya tampung 782
penumpang dengan fasilitas lengkap
yang akan menambah kenyamanan
penumpang. selain itu, kini bandara
Domine Eduard Osok memiliki
panjang landas pacu 2.060 m x 45 m.
dengan pembangunan ini, pesawat
jenis boeing 737-300 bisa mendarat
dengan baik.

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

21

TRANS UTAMA

5

Transportasi Wisata Danau Toba
Upaya peningkatan akses
transportasi juga dilakukan
di Sumatera Utara khususnya
pengembangan sarana dan prasarana
menuju lokasi wisata Danau Toba.
Upaya pembangunan meliputi
peningkatan kualitas jalan dari
Bandara Silangit ke Danau Toba di
Kabupaten Karo. Pengembangan
akses transportasi udara meliputi
peningkatan fasilitas Bandara Sibisa
yang tidak jauh dengan Lokasi Wisata
bekas Kaldera di Sumatera Utara ini.
Semua pembangunan bertujuan
agar akses wisata menjadi lancar
dan memudahkan orang berkunjung
ke Danau vulkanik dengan panjang
100 km dan lebar 30 km itu. Wisata
Toba memiliki pemandangan sunset
yang memukau. Di kawasan Toba,
wisatawan bisa menikmati keindahan
Pulau Samosir, Tomok, Tuk-Tuk,
Ambarita, Simanindo, dan Pangururan
serta Parapat. Akses perhubungan
menuju lokasi Danau Toba bisa
langsung melalui Bandara Silangit
(Jakarta – Silangit).

22

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

6

Beberapa bandara lain telah
dikembangkan untuk menunjang
kegiatan pariwisata daerah
diantaranya Bandara Harun Thohir
di Pulau Bawean Gresik, Bandara
Rembele di Aceh Tengah, Bandara
Wamena di Papua, dan Bandara
Juwata Tarakan. Bandara-bandara
kecil di wilayah terdepan, terluar dan

perbatasan menjadi akses utama
sektor pariwisata di daerah tersebut.
Pembangunan bandara di daerahdaerah terisolasi yang memiliki
potensi pariwisata yang menarik akan
membuka potensi wisata lokal lebih
dikenal secara luas. Dengan adanya
bandara baru di daerah-daerah
terdalam, terluar, terdepan, terpencil,

TRANS UTAMA

5

6

7

8

dan perbatasan maka potensi wisata
di daerah pedalaman bisa mudah
dijangkau dan peluang pariwisata di
daerah bisa berkembang.
Pengembangan Infrastruktur
Transportasi Wisata Mandalika
Selain faktor keindahan alam yang
eksotik, kemudahan mengakses lokasi
wisata menjadi daya tarik wisatawan
di Mandalika Lombok, Nusa Tenggara
Barat (NTB). Kawasan wisata di pulau
yang berdekatan dengan Bali ini
menjadi pilihan destinasi pariwisata
halal terbaik di dunia khususnya
bagi wisatawan muslim dan menjadi
wisata di Pulau Lombok. Lokasi
wisata Mandalika bisa dijangkau
dengan akses udara melalui Bandara

Internasional Lombok (Lombok)
dan transportasi laut melalui
Pelabuhan Lembar (Lombok). Akses
perhubungan darat dilakukan melalui
Terminal Mandalika (Mataram).
Rencana pembangunan pelabuhan
dan marina beserta fasilitas
penunjangnya dan pembangunan
kargo logistik di Bandara
Internasional Lombok menjadi
prioritas pembangunan infrastruktur
transportasi di kawasan Mandalika.
Semua potensi wisata di kawasan
Mandalika direncanakan mendapat
pelayanan angkutan udara, laut
maupun darat yang memadai.
Pengamat Transportasi Unika
Semarang, Djoko Setijowarno

Pulau Samosir Danau Toba menjadi
destinasi utama pariwisata Provinsi
Sumatera Utara
Kemudahan mengakses lokasi wisata
menjadi daya tarik wisatawan domestik
dan mancanegara.

7

Danau Segara Anakan Gunung Rinjani
NTB merupakan bagian dari potensi wisata
Mandalika

8

Keindahan Pantai Mandalika Lombok

mengungkapkan adanya penelitian
empiris yang menunjukkan
ketersediaan infrastruktur
transportasi yang memadai menjadi
salah satu faktor penting untuk
membentuk pengalaman wisatawan
yang berkunjung ke suatu kawasan
wisata tertentu. Sektor pariwisata
sangat ditentukan oleh kemudahan
mobilitas dan infrastruktur. Wisatawan
akan lebih menyukai jika daerah yang
dia kunjungi memiliki kemudahan
mobilitas dan memiliki kenyamanan
infrastruktur sebagaimana yang
ada di negara asalnya. Ketersediaan
infrastruktur (jalan, air, pelabuhan,
bandara) menjadi faktor utama
dalam menarik wisatawan khususnya
dari luar negeri untuk datang ke
Indonesia. Secara spesiik, infrastruktur
transportasi dapat menciptakan
pertumbuhan sektor wisata suatu
daerah karena menciptakan
konektivitas yang sebelumnya kurang
optimal antara daerah asal dengan
daerah tujuan wisata.
Guna menunjang sektor pariwisata,
sejumlah pembangunan infrastruktur
bandara, pelabuhan dan sarana
transportasi yang memadai
terus digalakkan agar terjalin
konektivitas transportasi yang baik
menuju lokasi wisata nusantara.
Dukungan tranportasi publik yang
baik menentukan pelayanan yang
memudahkan pengunjung bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya
Ketersediaan moda transportasi baik
darat, laut maupun udara merupakan
kunci keberhasilan pengembangan
sektor pariwisata di suatu daerah. (*)

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

23

TRANS DARAT

1

Peningkatan Pelayanan
Terminal Tipe A
Pengalihan pengelolaan terminal tipe A dari daerah ke
pemerintah pusat akan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Rancangan penerangan zonasi di dalam terminal,
memungkinkan proses pengawasan angkutan umum dapat
berjalan sesuai harapan dan pelayanan kepada calon penumpang
juga semakin nyaman.

engelolaan terminal tetap
memprioritaskan ketentuan
terkait aspek keselamatan, keamanan
dan kenyamanan transportasi.
Aktivitas yang perlu dilakukan oleh
pengelola terminal tidak hanya
menjaga kebersihan lingkungan
terminal (halaman, ruang tunggu,
ruang perkantoran, toilet), tetapi

P

24

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

juga ramp check bus, tes kesehatan
pengemudi, pemasangan CCTV, dan
penguatan sumber daya manusia
(SDM).
Ramp check dilakukan secara rutin
setiap kali bus akan keluar dari
terminal. Ini penting untuk menjaga
kondisi angkutan umum tetap prima

dan keselamatan penumpang lebih
terjamin. Pengelola terminal dapat
menerapkan sistem pengawasan
sarana angkutan umum di terminal
dengan pemberlakuan sistem zonasi.
Revitalisasi terminal dengan sistem
zonasi merupakan sebuah langkah
positif agar pengujian kelaikan
kendaraan angkutan umum yang
memasuki terminal dapat dilakukan
secara terus-menerus. Zona untuk
uji keselamatan dan pengecekan bus
diterapkan seperti halnya kegiatan
ramp check pesawat yang parkir di
bandara.
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri
(PM) No. 40 Tahun 2015 Tentang
Standar Pelayanan Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan
dan PM No. 132 Tahun 2015 tentang
pembagian zonasi, maka pengelolaan
terminal tipe A di seluruh Indonesia
harus menerapkan pembagian
area terminal menjadi empat zona.

TRANS DARAT

2

Zona 1 adalah zona keberangkatan, zona
2 merupakan zona untuk ticketing dan
ruang tunggu penumpang, zona 3 zona
kedatangan, dan zona 4 merupakan zona
untuk pengendapan kendaraan.
Zona 1 merupakan zona penumpang sudah
bertiket, yaitu tempat steril yang khusus
disediakan bagi penumpang bertiket yang
telah siap memasuki kendaraan. Zona
2 merupakan Zona penumpang belum
bertiket, yaitu tempat calon penumpang,
pengantar, dan orang umum mendapatkan
pelayanan sebelum masuk ke zona 1.
Zona 3 merupakan zona perpindahan
penumpang dari berbagai jenis pelayanan
angkutan penumpang umum. Zona ini juga
biasa disebut dengan zona kedatangan.
Zona 4 merupakan tempat untuk istirahat
awak kendaraan, pengendapan kendaraan,
ramp check, bengkel yang dipergunakan
untuk operasional bus.
Setiap zona memiliki fasilitas pelayanan
yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan. Zona 2 untuk ticketing
dan ruang tunggu, maka fasilitas yang
disediakan berupa area untuk merokok
(smoking area), rumah makan, tempat
ibadah, ruang baca, area hotspot (wii), dan
lainnya. Sedangkan zona 4 karena khusus
untuk para pengemudi maka disediakan
ruang istirahat, ruang proses pengecekan

1

Ruang tunggu Terminal Purabaya Surabaya pasca
dipercantik, kini makin modern dan nyaman

2

Masyarakat makin mudah mengakses Terminal Pulo
Gebang Jakarta dari berbagai wilayah

Terminal
Purabaya, atau
fasilitas keselamatan untuk angkutan bus,
dan ruang petugas operasional terminal.
Fasilitas umum yang harus ada di zona 1,
2, dan 3 adalah peralatan keselamatan,
keamanan dan fasilitas untuk kaum
penyandang disabilitas sebagai wujud
kesetaraan pelayanan.
Di Jabodetabek dan beberapa daerah
lainnya, sebagian terminal tipe A sudah
memenuhi standar pelayanan untuk
penumpang. Terminal Pulo Gebang
telah membangun fasilitas keselamatan,
keamanan dan pelayanan dengan
menerapkan keempat zona tersebut.

lebih populer dengan
nama Terminal Bungurasih
merupakan terminal bus
tersibuk di Indonesia
(dengan jumlah penumpang
hingga 120.000 per hari),
dan terminal bus terbesar di
Asia Tenggara. Terminal ini
berada di luar perbatasan
Kota Surabaya, tepatnya
berada di Desa Bungurasih,
Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Terminal ini melayani rute
jarak dekat, menengah, dan
jauh (AKAP).

Zona untuk publik dapat digunakan para
penumpang untuk bersantai atau menikmati
makanan dan minuman di kafe, rumah
makan di zona tersebut. Sedangkan zona di
dalam terminal adalah zona khusus untuk
penumpang yang sudah memiliki tiket, dan
zona khusus untuk uji kendaraan bus.

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

25

TRANS DARAT

3

“Naiklah
Perusahaan
Minang” atau PO.
NPM

Bahauddin Sutan Barbangso
Nan Kuniang, adalah pendiri
PO. NPM berdiri sejak 1937
di Kota Padang Panjang,
Minangkabau, Sumatera
Barat. Maka tidak heran bila
Akta Pendirian perusahaan
ini berbahasa Belanda.
Awal berdiri, PO. NPM
hanya melayani rute – rute
antar kota dalam provinsi
Sumatera Barat. Kemudian
di era 1970-1980 an barulah
NPM bersama-sama PO bus
asal Sumatera yang lainnya
mulai membentangkan sayap
dengan menjalani rute – rute
antar Provinsi – antar Pulau,
dengan poin keberangkatan
dari Kota – Kota besar di
Sumbar seperti Padang,
Bukittinggi, Pariaman,
Payakumbuh dan lain-lain.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan
pengelolaan terminal dalam jangka panjang
harus mampu memiliki kemandirian untuk
membiayai sendiri dengan kemampuan
manajemen yang mendatangkan
keuntungan. Lahan terminal yang rata-rata
cukup luas, dapat dimanfaatkan untuk
aktivitas komersial. Pemerintah masih
mempertimbangkan untuk mengarahkan
pengelolaan terminal dengan sistem Badan
Layanan Umum (BLU). “Setidaknya harus
ada upaya untuk meningkatkan pelayanan
terminal penumpang tipe A agar setara
dengan stasiun dan bandara,” tuturnya.
Dengan pelayanan terminal yang
prima, harapannya minat menggunakan
transportasi umum meningkat. Melalui
pengelolaan terminal yang profesional,
maka upaya menata transportasi umum
agar menjadi primadona mobilitas warga,
dapat ditangani dengan baik pula.
Contoh Ideal Pengelolaan Terminal
Data dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Kementrian
Perhubungan menyebutkan, hingga
Juli 2017 tercatat ada 97 unit terminal
dari 143 terminal tipe A yang sudah
dikelola pemerintah pusat dalam hal ini
Ditjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan. Penyerahan wewenang
pengelolaan terminal tipe A merupakan
amanat dari Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Ada beberapa terminal tipe A yang belum
diserahkan karena kendala teknis terkait
peraturan dan kesiapan SDM dari daerah
yang bersangkutan. Terminal tipe A yang

26

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

4

berada di Medan, Bekasi, Surabaya, Tegal
dan Makassar adalah contoh pengelolaan
terminal yang masih perlu persiapan untuk
diserahkan. Sementara itu, keberadaan
terminal di Jakarta masih tetap dikelola
Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini kondisi terminal tipe A di beberapa
daerah kabupaten dan kota masih perlu
banyak pembenahan. Notabene terminal
yang diserahkan ke pemerintah pusat,
sudah dialihkan lokasinya dari pusat kota
ke pinggiran kota. Setelah berada di pinggir
kota, peran terminal ikut terpinggirkan
karena tidak banyak angkutan umum
yang bersedia memanfaatkan prasarana
tersebut. Akibatnya, calon penumpang pun
semakin sedikit.
Pengelolaan terminal tipe A yang dapat
menjadi contoh terbaik bagi manajemen
terminal-terminal lain di Indonesia adalah
Terminal Tirtonadi Solo. Pemerintah
Kota Solo tidak memindahkan lokasi ke
pinggiran Kota (Mojolaban) tapi tetap
berada di tengah Kota Solo. Hal yang

TRANS DARAT

justru dilakukan adalah pemerintah
menambah luas areal wilayah
Terminal Tirnodadi dan membangun
terminal baru dengan pelayanan
setara stasiun dan bandara.

berpendingin ruangan. Fasilitas
jembatan penghubung yang menuju
Stasiun Solo Balapan sudah dapat
dimanfaatkan oleh penumpang yang
ingin beralih moda transportasi.

Akhirnya Terminal Tirtonadi
ramai penumpang dan berhasil
mendapatkan pemasukan sebesar

Kementerian Perhubungan juga
atelah berhasil melakukan revitalisasi
pada lima terminal lainnya baik di
Jawa maupun di Luar Jawa. Diantara
terminal tipe A yang jadi percontohan
Kementerian Perhubungan adalah
Terminal Cilacap, Purabaya Surabaya,
Arjosari Malang, Tirtonadi Solo, dan
Klaten di Jawa Tengah. Integrasi
terminal dan stasiun menjadi
prioritas kebijakan pemerintah.
Selain Solo, integrasi antarmoda akan
dilakukan di Terminal dan Stasiun
lainnya di beberapa titik di Jakarta
dan Yogyakarta, seperti Klaten dan
Pulogebang Jakarta Timur.

Rp 5,5 miliar pada tahun 2016.
Dengan biaya operasional yang
mencapai Rp 4,7 miliar, maka
pengelolaan terminal yang sudah
terkoneksi dengan Stasiun Solo
Balapan itu mampu memperoleh
pendapatan PNBP sekitar Rp
800 miliar setahun. Rencananya,
di Terminal Tirtonadi juga akan
dibangun pusat perbelanjaan di lantai
dua.
Meski pengembangan fasilitas
lain masih dalam proses, tapi
pelayanan kepada penumpang
jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pengelolaan masing-masing area
tertata rapi, bersih dan nyaman serta

3

4

Petunjuk informasi memudahkan
penumpang di Terminal Tirtonadi Solo

5

6

Terminal Pulo Gebang juga
menyediakan fasilitas khusus bagi
kaum difabel.

5

Pembangunan infrastruktur telah
dilakukan di Terminal Meulaboh
(Aceh), Terminal Lhokseumawe
(Aceh), Terminal Rajabasa (Bandar
Lampung), Terminal Lebak (Banten),
Terminal Cikampek, Terminal
Indihiang (Tasikmalaya), Terminal
Mengwi (Badung), Terminal
Ambawang (Kalimantan Barat),
Terminal Watampone (Bone),
dan Terminal Entrop (Jayapura).
Adanya peraturan terkait standar
pelayanan minimum terminal
penumpang telah cukup membantu
dan dapat memandu kepala terminal
untuk membenahi terminal yang
dikelolanya.

Dasar hukum pengelolaan terminal
oleh pemerintah pusat bersandar pada
Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Sesuai aturan perundangan,
pengelolaan terminal tipe A dilakukan
oleh pemerintah pusat, terminal tipe B
oleh pemerintah provinsi dan terminal
tipe C dikelola oleh pemerintah
kabupaten (Pemkab) dan pemerintah
kota (Pemkot). Dengan perubahan
pengalihan pengelolaan terminal
tipe A, maka ada harapan pelayanan
kepada masyarakat khususnya
pengguna jasa angkutan umum
semakin baik.
Selain, pembangunan infrastruktur,
pemerintah juga meningkatkan
kemampuan SDM dengan mendidik
mereka di sekolah-sekolah
perhubungan agar pengelola
terminal memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang andal.
Pelayanan terminal yang baik akan
memengaruhi penggunaan sarana
angkutan bus yang lebih baik pula.
“Dengan layanan transportasi
jalan yang murah, lancar, aman,
dan nyaman maka ada harapan
moda angkutan bus menjadi pilihan
masyarakat dalam bepergian. Jika
kondisi ini terwujud, maka jumlah
kendaraan pribadi dapat dikurangi,
dan sumber persoalan di sektor
perhubungan darat dapat sedikit
teratasi,” tandas Pudji Hartanto. (*)

6

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

27

TRANS LAUT

1

Dongkrak Wisata Bahari
Dengan Menurunkan Tarif
Sandar Kapal Pesiar
Yacht memiliki panjang

yang bervariasi mulai dari
6 m (20 Kaki) sampai 30m
(98 kaki) atau lebih. Namun,
kebanyakan yacht pribadi
memiliki panjang sekitar
7-14 m - biaya pembuatan
dan perawatan yacht naik
drastis seiring dengan
besarnya kapal.

Sektor pariwisata merupakan salah satu pintu gerbang untuk
mendatangkan devisa bagi negara. Dukungan sangat diperlukan dari
semua pihak, tidak terkecuali bagi Kementerian Perhubungan. Kemudahan
sarana dan prasarana moda transportasi menjadi hal penting untuk
diperhatikan sebagai upaya untuk menggenjot wisata bahari. Salah
satunya yakni dengan memangkas biaya kapal pesiar yang bersandar ke
Indonesia.
ementerian Perhubungan melalui
Direktorat Jenderal (Ditjen)
Perhubungan Laut memberikan
keringanan tarif jasa kepelabuhanan untuk
kapal yacht, super yacht, dan kapal cruise.
Hal itu dilakukan untuk menarik kapalkapal pesiar agar bersandar di Indonesia,
dengan demikian pelabuhan Indonesia
dapat bersaing dengan pelabuhanpelabuhan di negara tetangga, khususnya
negara ASEAN.

K

28

TRANSMEDIA / EDISI 02 / 2017

Sektor pariwisata menjadi salah satu
prioritas nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015 – 2019. Secara bertahap
dari tahun ke tahun dalam periode 5 tahun
RPJMN 2015 – 2019, pembangunan
pariwisata diprioritaskan dan diberi target
pencapaiannya. Di tahun 2019 akhir,
wisata