B1J010048 8 1.

DAFTAR REFERENSI
Anna, et al. 1997. Dasar-dasar Ilmu tanah. in Yamani, A. 2012. Analisis Kadar Hara Makro
Tanah Pada Hutan Lindung Gunung Sebatung Di Kabupaten Kotabaru. Hutan Tropis,
12, pp.181-187.
Asmayannur et al., 2012. Analisis Vegetasi Dasar di Bawah Tegakan Jati Emas (Tectona
grandis L.) dan Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.) di Kampus Universitas Andalas.
Jurnal Biologi Universitas Andalas, 1(2), pp.173 178.
Backer, C.A. dan Bakhuizen v.d Brink, Jr. R.J., 1963. Flora of Java. Vol I, Groningen: P.
Noordhoff.
Backer, C.A. dan Bakhizen v.d Brink, Jr. R.J., 1965. Flora of Java. Vol II, Groningen: P.
Noordhoff
Backer, C.A. dan Bakhuizen v.d Brink, Jr. R.J., 1968. Flora of Java. Vol III, Groningen: P.
Noordhoff
Baker, F.S. et al., 1979. Principles of Silviculture Technical. 2nd Ed. New York : Mc. Graw Hill.
Böer, B., and Sargeant, D. 1998. Desert Perennials as Plant and Soil Indicators in Eastern
Arabia. Plant and Soil, 199, pp.261 266.
Clarke, K. and Ainsworth, M., 1993. A Method of Linking Multivariate Community Structure
to Environment Variables. Marine Ecology, 92, pp.205-215.
Connell, J. H. and Slatyer, R. O., 1977. Mechanisms of succession in natural communities
and their role in community stability and organization. In Morin, P. J. 1999.
Community Ecology. Massachusetts: Blackwell Science, Inc.

Cox, G. W. 1971. Laboratory Manual of General Ecology. 2nd Ed. Lowa : Brow G. Publi.
Dubuque.
Dahir. 2012. Struktur dan Komposisi Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Naungan Tectona
grandis l.f, di Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta :
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Dahlan, M. M. 2011. Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon
(Paraserianthes falcataria, l. nielsen). Skripsi. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian bogor.
Fitter, A. H. dan Hay, R. K. M., 1992. Fisiologi Lingkungan Tanaman. (penerjemah Sri
Andayani dan Purbayanti). Yogyakarta: Gamapress.
Gunawan, H., et al., 2012. Habitat Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier 1809)
di Lansekap Hutan Tanaman Pinus. Jurnal Penelitian Alam dan Konservasi Hutan, 9,
pp.49 67.
Hakim, N., et al., 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

26

Hilwan, I. Et al., 2013. Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto
(Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan

Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara Kalimantan Timur.
Jurnal Silvikultur Tropika, 4, pp.6 10.
Husch, B. 1963. Forest Mensuration and Statistics. New York: The Ronald Press Company.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kent, M. and Ballard, J., 1988. Trends and problems in the application of classification and
ordination methods in plant ecology. Vegetatio 78, pp.109-1244.
Kent, M and Coker, P., 1992. Vegetation Description and Analysis: A Practical Approach.
London: Belhaven Press.
Kershaw, K. A. 1973. Quantitative and Dynamic Plant Ecology. 2nd Ed. London: Butter and
Tanner.
Kunarso, A. dan Azwar, F., 2013. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada berbagai Tegakan
Hutan Tanaman di Benakat, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10,
pp.85-98.
Kurniawan, A. dan Parikesit. 2008. Persebaran Jenis Pohon di Sepanjang Faktor Lingkungan
di Cagar Alam Pananjung Pangandaran Jawa Barat. Biodiversitas, 9, pp.275-279.
Lacret, R., et al., 2012. Ectonoelins, New Norlignans from a Bioactive Extract of Tectona
grandis. Phytochemistry Letters, 5, pp.382 386.
Leps, J. and Smilauer, P., 2003. Multivariate Analysis Ecological Data using Canoco. UK :
Cambridge University Press.
Magurran, A.E., 1988. Ecological Diversity and Its Measurenment. Princeton, NJ: Princeton

University Press.
Martodigdo, S. Et al., 1993. Diversitas Tumbuhan Bawah di Hutan Wisata Baturaden.
Laporan Penelitian. Purwokerto : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Mueller, D. Dombois and Ellenberg, H., 1974. Aims and Methods of vegetation Ecology.
New York : Wiley International Edition.
Niamké, F.B. et al., 2011. Relationships between biochemical attributes (non-structural
carbohydrates and phenolics) and natural durability against fungi in dry teak wood
(Tectona grandis L. f.). Annals of Forest Science 68, pp.201 211.
Oliver, C. D. and Larson, B. C., 1996. Forest Stands Dynamics. New York: John Wiley and
Sons, Inc.
Pratiwi dan Mulyanto, B. 2002. Pengaruh Penebangan Hutan Terhadap Tanah dan Usaha
Perbaikannya. Penenlitian Hutan, 3, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Resosoedarmo, S. Et al., 1985. Pengantar Ekologi. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP
Jakarta & BKKBN Jakarta.
Ruhiyat, D. 1993. Dinamika Unsur Hara dalam Pengusahaan Hutan Alam dan Hutan
Tanaman; Siklus Biogeokimia Hutan. In Supangat, B. A., H. Supriyo, P. Sudira dan E.
27

Poedjirahajoe. 2013. Status Kesuburan Tanah Di Bawah Tegakan Eucalyptus Pellita
F.Muell: Studi Kasus Di HPHTI PT. Arara Abadi Riau. Jurnal Manusia dan Lingkungan,

20, pp.22-34.
Schoener, T. W. 1983. Field Experiments on Interspecific Competition. In Morin, P. J. 1999.
Community Ecology. Massachusetts: Blackwell Science, Inc.
Setyawan A.D. et al., 2006. Pengaruh Jenis dan Kombinasi Tanaman Sela terhadap
Diversitas dan Biomassa Gulma di Bawah Tegakan Sengon (Paraserienthes falcataria
L. Nielsen) di Resort Pemangkuan Hutan Jatirejo Kediri. Biosmart, 8, pp.27-32.
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Surabaya :
Usaha Nasional.
Sudiana, E. et al., 1991. Pengaruh Umur Tegakan Pinus Terhadap Struktur Vegetasi
Tumbuhan Bawah di RPH Banteran KPH Banyumas Barat. Laporan Penelitian.
Purwokerto : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Supangat, B. A. et al., 2013. Status Kesuburan Tanah Di Bawah Tegakan Eucalyptus Pellita
F.Muell: Studi Kasus Di HPHTI PT. Arara Abadi Riau. Jurnal Manusia dan Lingkungan,
20, pp.22-34.
Suwandita, H. 2008. Studi Kesuburan Tanah Dan Analisis Kesesuaian Lahan Untuk
Komoditas Tanaman Perkebunan Di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Sains dan Teknologi
Indonesia, 10, pp.128-133.
Syafei, SE. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Ter Braak, C.J.F. 1987. The analysis of vegetation environmental relation ships by Canonical
Correspondence Analysis. Vegetatio 69, pp.69-77.

Thompson, L. M. and Troeh, F. R., 1979. Soils and Soil Fertility. New Delhi : Tata McGraw
Hill Publishing Company LTD.
Tokede, M. J. 1969. Kualitas Tempat Tumbuh dan Volume Tegakan Agathis lorantifolia di
Daerah Klasanan Sorong Irian Jaya. In Sudiana, E. 1995. Hubungan Tumbuhan Bawah
dan Kesuburan Tanah dengan Diameter dan Tinggi Tegakan Pinus (Pinus merkusii
Jungh. Et De Vriese) di KPH Banyumas Timur Jawa Tengah. Tesis. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Van Steenis, C. G. G J. 2006. Flora : untuk sekolah di Indonesia. Jakarta : Pradnya Paramita.
Velásquez, L. R. S. et al., 2009. Opportunity For The Study Of Critical Successional Processes
For The Restoration And Conservation Of Mountain Forest: The Case Of Mexican Pine
Plantations. Interciencia, 34(7), pp.518-522.
Yamani, A. 2010. Analisis Kadar Hara Makro dalam Tanah pada Tanaman Agroforestri di
Desa Tambun Raya Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropis, 11, pp.37 -46.

28