Pidana : Penjara Selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan

PUTUSAN Nomor : PUT/144-K/PM.III-19/AD/XI/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap

: JANCE NICO MANGGAPROW

Pangkat/NRP

: Praka / 31000775301181

Jabatan

: Ta Kimarem

Kesatuan

: Korem 173/PVB

Tempat tgl.lahir

: Biak, 10 Nopember 1981

Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal

: Jl. Sriwijaya Desa Yafdas Biak

Terdakwa ditahan oleh ;

Danrem 173/PVB Biak Selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal

28 Januari 2011 sampai dengan tanggal 16 Februari 2011 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/07/I/2011 tanggal 26 Januari 2011, dan selanjutnya dibebaskan dari tahanan sementara sejak tanggal 17 Februari 2011 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Dari Tahanan Nomor: Skep/12/II/2011 tanggal 21 Februari 2011 dari Danrem 173/PVB selaku Ankum.

Pengadilan Militer III-19 Jayapura tersebut diatas;

Membaca

: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173/PVB Selaku Papera Nomor : Kep/22/V/2011, tanggal 20 Mei 2011.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 127 / VI / 2011 tanggal 10 Juni 2011.

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar

: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 127/ VI / 2011 tanggal 10 Juni 2011, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal - hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan Para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

Kesatu : “Bara ngsiapa me mbawa pergi s eorang wanita dengan tipu musli hat, kek erasan, dengan

memastikan penguasaannya terhadap wanita itu baik di dalam ma upun di lua r pernika han. ”

maks ud

unt uk

Kedua : “Penganiayaan.”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal :

Kesatu : 332 ayat (1) ke-2 KUHP. Kedua : 351 ayat (1) KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana : Penjara Selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dikurangi masa penahanan sementara.

Barang Bukti :

Surat-surat :

a. Visum Et Repertum Nomor : 451.6/07 tanggal 19 Januari 2011 atas nama Bastiana Mansnembra yang ditandatangani oleh dr. Oriano Yanan dari Rumah Sakit Umum Biak.

b. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 474.1/220 atas

nama Bastiana Mansnembra.

c. Foto rumah Terdakwa dan kamar tempat Saksi-I tidur dan

dianiaya oleh Terdakwa.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenanya Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang

: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

Bah wa Terdakwa pada waktu - wa k tu dan di tempat- te mpat seperti tersebut di bawah ini yaitu sejak tanggal sembilan bulan Januari tahun dua ribu sebelas sampai dengan tanggal dua belas bulan Januari tahun dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas bertempat di rumah Terdakwa yang terletak di Kampung Yafdas Biak, atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

Kesatu : “Bara ngsiapa membawa pergi seorang wanita dengan tipu musli hat, ke kerasan, dengan

me mastikan penguasaannya te rhadap wanita it u baik di dalam ma upun di lua r pernika han. ”

maks ud

unt uk

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya

2. Bahwa status Terdakwa adalah duda dengan memiliki satu orang putri sedangkan status Sdri. Bastiana (Saksi-I) adalah masih gadis dan saat ini Saksi-I masih tercatat sebagai salah satu murid kelas XII SMU Negeri 2 Mansoben Kab. Supriori.

3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi –I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai Sorendiweri dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih dahulu kepada orang tua Saksi-I dengan menggunakan sepeda motor sesampainya di kampung Yafdas Biak, Terdakwa mengajak Saksi-I untuk mampir terlebih dahulu ke rumah tante Terdakwa yang terletak di depan rumah Terdakwa baru setelah itu Saksi-I dan Terdakwa pergi ke rumah Terdakwa selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk mengatakan bahwa Saksi-I datang ke Biak atas kemauan sendiri bukan diajak oleh Terdakwa oleh karena itu saat bertemu dengan tante dan ibu Terdakwa Saksi-I mengatakan hal yang disuruh oleh Terdakwa karena Saksi-I merasa takut terhadap Terdakwa dan Saksi-I tinggal selama empat hari dirumah Terdakwa tanpa dapat memberi kabar tentang keadaan dan keberadaan Saksi-I kepada orang tua Saksi-I.

4. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah membawa pergi Saksi-I untuk tinggal di rumah Terdakwa yang terletak di Desa Yafdas Biak selama empat hari tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada orang tua dari Saksi-I.

Kedua : “Penganiayaan.”

Dengan Cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa bertugas di Korem 173/PVB Biak sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775301181.

2. Bahwa status Terdakwa adalah duda dengan memiliki satu orang putri sedangkan status Sdri. Bastiana (Saksi-I) adalah masih gadis dan saat ini Saksi-I masih tercatat sebagai salah satu murid sebuah SMU di Kabupaten Biak .

3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi –I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih 3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi –I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih

4. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk beristirahat di kamar bersama anak Terdakwa (Sdri. Vira) lalu sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa masuk ke dalam kamar dan mengangkat anaknya untuk dipindah ke kamar lainnya setelah itu Terdakwa berusaha membangunkan Saksi-I dengan menarik-narik jempol kaki Saksi-I kemudian Saksi-I terbangun dan Terdakwa mengajak Saksi-I untuk melakukan hubungan intim layaknya suami-istri namun Saksi-I menolak hal tersebut sehingga Terdakwa menjadi emosi dan marah dengan menarik rambut Saksi-I, memukul muka Saksi-I dibagian pelipis sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali kemudian Terdakwa memegang kedua bahu Saksi-I sambil mendorong Saksi-I hingga Saksi-I jatuh ke kasur dalam posisi terlentang selanjutnya Terdakwa membalikkan badan Saksi-I hingga posisi miring, pada saat itu Terdakwa memukul bagian belakang leher Saksi-I sebanyak satu kali dengan menggunakan pisau telapak tangan, setelah melakukan pemukulan tersebut Terdakwa keluar dari kamar sedangkan Saksi-I karena merasa badan sakit dan kepala pusing berusaha tidur diatas kasur.

5. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan naik ke atas kasur sambil menginjak bagian samping sebelah kanan kemaluan Saksi-I hingga Saksi-I menangis karena terasa sakit sekali kemudian Terdakwa mengangkat tubuh Saksi-I dengan cara tangan kanan Terdakwa berada dipunggung Saksi-I sedangkan tangan kiri Terdakwa berada dibagian paha Saksi-I lalu Terdakwa membanting tubuh Saksi-I dari atas tempat tidur ke lantai karena tidak bisa bangun maka Saksi-I tertidur dilantai, tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan mengangkat tubuh Saksi-I ke atas tempat tidur.

6. Bahwa pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 sekira pukul

21.30 Wit, saat Terdakwa baru kembali dari dinas dan langsung masuk ke dalam kamar lalu Saksi-I menyusul Terdakwa sambil menyapa “ Jance baru datang ka” tetapi Terdakwa langsung marah-marah dengan berkata “ Anjing kau” lalu Terdakwa memukul bagian kanan pipi Saksi-I sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kanan mengepal dan menampar pipi sebelah kiri Saksi-I sebanyak dua kali selanjutnya Terdakwa tidur diatas tempat tidur sedangkan Saksi-I tidur di atas lantai beralaskan selimut.

7. Bahwa pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2011 sekira pukul

22.00 Wit, Terdakwa kembali dari dinas dengan menggunakan seragam loreng lengkap lalu Terdakwa masuk kedalam kamar melepas baju dinas hingga hanya memakai celana pendek loreng kemudian Terdakwa membangunkan Saksi-I yang sedang tidur diatas tempat tidur lalu Terdakwa tidur disamping Saksi-I sambil memeluk, menciumi bibir, leher dan menggit telinga Saksi-I, tidak senang dengan perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-I marah dan menggigit tangan Terdakwa hingga 22.00 Wit, Terdakwa kembali dari dinas dengan menggunakan seragam loreng lengkap lalu Terdakwa masuk kedalam kamar melepas baju dinas hingga hanya memakai celana pendek loreng kemudian Terdakwa membangunkan Saksi-I yang sedang tidur diatas tempat tidur lalu Terdakwa tidur disamping Saksi-I sambil memeluk, menciumi bibir, leher dan menggit telinga Saksi-I, tidak senang dengan perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-I marah dan menggigit tangan Terdakwa hingga

8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 sekira pukul

12.00 saat Terdakwa pulang dari dinas dan mengajak Saksi-I masuk ke dalam kamar, dari dalam kamar Saksi-I mendengar suara dari ibu Saksi-I yang berbicara dengan ibu Terdakwa lalu Saksi-I meminta supaya Terdakwa mengeluarkan Saksi-I dari kamar namun Terdakwa tidak memperbolehkan hal tersebut sampai ibu Saksi-I pergi dari rumah Terdakwa dan tidak beberapa lama kemudian ibu Terdakwa memanggil Terdakwa dan menyuruh Terdakwa untuk mengantar Saksi-I pulang kerumahnya karena orang tua Saksi-I sudah datang mencari Saksi-I, kemudian sekira pukul 18.30 Wit Terdakwa mengantar Saksi-I sampai Saksi-I naik taxi angkutan kota, lalu Saksi-I menghubungi kakak Saksi-I melalui HP untuk dijemput di Pasar Inpres, sesampainya di Pasar Inpres Saksi-I dibawa ke rumah kakaknya yang terletak di Asrama Polres Mandala Biak dengan menggunakan ojek.

9. Bahwa akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa selama Saksi-I tinggal di rumah Terdakwa, Saksi-I mengalami sakit dibagian tulang belakang serta dibagian belakang leher hingga Saksi-I tidak bisa mengeluarkan suara seperti sebagaimana sebelumnya, hal ini dikuatkan oleh Visum et revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Biak dan ditandatangani oleh Dr Oriano Yanan pada tanggal 14 Januari 2011 dimana dalam surat tsb disebutkan bahwa Saksi-I mengalami patah tulang akibat berbenturan dengan benda tumpul serta tampak lebam pada daerah pinggang oleh karena itu Saksi-I meminta supaya Terdakwa dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

BERPENDAPAT : Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal :

Kesatu

: 332 ayat (1) ke-2 KUHP.

Kedua

: 351 ayat (1) KUHP.

Menimbang

: Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang

: Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang

: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh

Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang

: Bahwa Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan dan keterangan yang diberikan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi – I

: Nama lengkap : Bastiana Mansnembra

Pekerjaan

: Pelajar

Tempat tanggal lahir

: Jayapura, 23 Pebruari 1992

Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Jl. Sorendiweri Kab. Supiori.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni tahun 2010 di RSUD Biak, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa sejak pertemuan pertama tersebut Saksi dan Terdakwa sering berhubungan melalui HP serta Terdakwa sering datang kerumah saksi hingga keduanya merasa saling menyukai dan menjalin hubungan pacaran.

3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi bersama adik Saksi pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi berangkat menuju Biak dengan menggunakan sepeda motor sesampainya di kampung Yafdas Biak, Terdakwa mengajak Saksi untuk mampir terlebih dahulu ke rumah tante Terdakwa yang terletak di depan rumah Terdakwa baru setelah itu Saksi dan Terdakwa pergi ke rumah Terdakwa selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi untuk mengatakan bahwa Saksi datang ke Biak atas kemauan sendiri bukan diajak oleh Terdakwa oleh karena itu saat bertemu dengan tante dan ibu Terdakwa Saksi mengatakan hal yang disuruh oleh Terdakwa karena Saksi merasa takut terhadap Terdakwa

4. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa menyuruh Saksi untuk beristirahat di kamar bersama anak Terdakwa ( Sdri. Vira) lalu sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa masuk ke dalam kamar dan mengangkat anaknya untuk dipindah ke kamar lainnya setelah itu Terdakwa berusaha membangunkan Saksi dengan menarik- narik jempol kaki Saksi kemudian Saksi terbangun dan Terdakwa mengajak Saksi untuk melakukan hubungan intim layaknya suami-istri namun Saksi menolak hal tersebut sehingga Terdakwa menjadi emosi dan marah dengan menarik rambut Saksi, memukul muka Saksi dibagian pelipis sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali kemudian Terdakwa memegang kedua bahu Saksi sambil mendorong Saksi hingga Saksi jatuh ke kasur dalam posisi terlentang selanjutnya Terdakwa membalikkan badan Saksi hingga posisi miring, pada saat itu Terdakwa memukul bagian belakang leher Saksi sebanyak satu kali dengan menggunakan pisau telapak tangan, setelah melakukan pemukulan tersebut Terdakwa keluar dari kamar sedangkan Saksi karena merasa badan sakit dan kepala pusing berusaha tidur diatas kasur.

5. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan naik ke atas kasur sambil menginjak bagian samping sebelah kanan kemaluan Saksi hingga Saksi menangis karena terasa sakit sekali kemudian Terdakwa mengangkat tubuh Saksi dengan cara tangan kanan Terdakwa berada dipunggung

Saksi sedangkan tangan kiri Terdakwa berada dibagian paha Saksi lalu Terdakwa membanting tubuh Saksi dari atas tempat tidur ke lantai karena tidak bisa bangun maka Saksi tertidur dilantai, tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan mengangkat tubuh Saksi ke atas tempat tidur.

6. Bahwa pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 sekira pukul

21.30 Wit, saat Terdakwa baru kembali dari dinas dan langsung masuk ke dalam kamar lalu Saksi menyusul Terdakwa sambil menyapa “ Jance baru datang ka” tetapi Terdakwa langsung marah-marah dengan berkata “ Anjing kau” lalu Terdakwa memukul bagian kanan pipi Saksi sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kanan mengepal dan menampar pipi sebelah kiri Saksi sebanyak dua kali selanjutnya Terdakwa tidur diatas tempat tidur sedangkan Saksi tidur di atas lantai beralaskan selimut

7. Bahwa pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2011 sekira pukul

22.00 Wit, Terdakwa kembali dari dinas dengan menggunakan seragam loreng lengkap lalu Terdakwa masuk kedalam kamar melepas baju dinas hingga hanya memakai celana pendek loreng kemudian Terdakwa membangunkan Saksi yang sedang tidur diatas tempat tidur lalu Terdakwa tidur disamping Saksi sambil memeluk, menciumi bibir, leher dan menggit telinga Saksi, tidak senang dengan perbuatan Terdakwa tersebut Saksi marah dan menggigit tangan Terdakwa hingga berdarah kemudian Terdakwa menjadi emosi dengan berdiri serta menginjak bagian kanan pinggang Saksi sebanyak satu kali selanjutnya Terdakwa ke luar dari kamar sedangka Saksi tertidur diatas kasur .

8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 sekira pukul

12.00 saat Terdakwa pulang dari dinas dan mengajak Saksi masuk ke dalam kamar, dari dalam kamar Saksi mendengar suara dari ibu Saksi yang berbicara dengan ibu Terdakwa lalu Saksi meminta supaya Terdakwa mengeluarkan Saksi dari kamar namun Terdakwa tidak memperbolehkan hal tersebut sampai ibu Saksi pergi dari rumah Terdakwa dan tidak beberapa lama kemudian ibu Terdakwa memanggil Terdakwa dan menyuruh Terdakwa untuk mengantar Saksi pulang kerumahnya karena orang tua Saksi sudah datang mencari Saksi, kemudian sekira pukul 18.30 Wit Terdakwa mengantar Saksi sampai Saksi naik taxi angkutan kota, lalu Saksi menghubungi kakak Saksi melalui HP untuk dijemput di Pasar Inpres, sesampainya di Pasar Inpres Saksi dibawa ke rumah kakaknya yang terletak di Asrama Polres Mandala Biak dengan menggunakan ojek.

9. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa selama Saksi tinggal di rumah Terdakwa, Saksi mengalami sakit dibagian tulang belakang serta dibagian belakang leher hingga Saksi tidak bisa mengeluarkan suara seperti sebagaimana sebelumnya oleh karena itu Saksi meminta supaya Terdakwa dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal Terdakwa adalah :

1. Tidak benar Terdakwa yang mengajak Saksi I pergi tetapi justru Saksi I yang menelepon Terdakwa untuk minta jemput.

2. Tidak benar terjadi pemukulan terhadap Saksi I pada tanggal

9 Januari 2011.

3. Tidak benar terjadi pemukulan terhadap Saksi I pada tanggal

10 Januari 2011.

4. Tidak benar terjadi pemukulan terhadap Saksi I pada tanggal

11 Januari 2011.

Atas sangkalan Terdakwa, Saksi I tetap pada keterangannya.

Saksi – II

: Nama lengkap

: Rini Mazaar

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Tempat tanggal lahir : Jayapura, 31 Mei 1970 Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Jl. Sorendiweri Kab Supiori.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Agustus 2010, namun tidak ada hubungan keluarga tetapi dengan Sdri. Bastiana Mansnembra (Saksi-I) Saksi memiliki hubungan keluarga karena Saksi-I adalah anak kandung Saksi.

2. Bahwa pada bulan Agustus 2010 Saksi bersama suami Saksi an Sdr.Obet Mansnembra) dan anak Saksi an Sdri. Bastiana (Saksi-I) menjenguk kakak ipar Saksi yang sedang opname di RSUD Biak saat menjengguk tsb Saksi melihat Terdakwa ada didalam ruang rawat inap kakak ipar Saksi lalu sekitar pukul

21.00 Wit Saksi, Saksi II dan Saksi-I pergi meninggalkan rumah sakit dan menginap di rumah Sdri. Rahmawati Fonce (Saksi-IV) kemudian keesokan hari Saksi bersama Saksi-II pulang ke rumah di Kab. Supriori sedangkan Saksi-I masih tinggal dirumah Saksi-IV selang satu minggu Saksi menelpon Saksi-I untuk segera pulang ke rumah kemudian Saksi-I datang kerumah dengan dibonceng sepeda motor oleh Terdakwa saat itu Saksi menasehati Terdakwa untuk bersabar dalam membina hubungan dengan Saksi-I karena Saksi-I masih duduk dibangku sekolah.

3. Bahwa pada tanggal 13 Desember 2010 Saksi-I diopaname di RSUD Biak untuk operasi usus buntu saat itu Terdakwa datang dalam keadaan mabuk untuk menjengguk Saksi-I tapi Saksi menolak maka terjadi pertengkaran antara Saksi dengan Terdakwa lalu Terdakwa pergi dan Saksi langsung melaporkan peristiwa tsb ke Korem 173/PVB lalu dibuatlah surat pernyataan bahwa Terdakwa tidak boleh lagi menemui Saksi-I.

4. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2011 Saksi-I keluar rumah tanpa Saksi tahu kemana tujuan perginya dan sampai keesokan harinya Saksi-I tidak kembali kerumah lalu Saksi berusaha mencari Saksi-I sampai didapat informasi dari teman Saksi-I bahwa Saksi-I dibawa pergi oleh Terdakwa ke rumah Terdakwa yang terletak di desa Yafdas Biak selanjutnya pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2011 Saksi berangkat ke rumah Terdakwa tetapi sesampainya disana Saksi hanya bertemu dengan ibu Terdakwa yang mengatakan bahwa Saksi-I tidak berda dirumahnya.

5. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2011 Saksi-I kembali dengan dijemput oleh Saksi-IV dari pengakuan Saki-I diketahui bahwa selama empat hari Saksi-I dikurung di dalam kamar rumah Terdakwa dengan diperlakukan semena-mena hingga Saksi-I mengalami luka dalam , tidak bisa berjalan serta berbicara secara normal melihat keadaan Saksi-I tersebut, Saksi-IV langsung melaporkan Terdakwa ke Denpom XVII/2 Biak.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - III

: Nama lengkap : Rahmawati Fonce Mansnembra

Pekerjaan

: Anggota Polri

Tempat tanggal lahir : Jayapura, 8 Agustus 1987 Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Asrama Polres Biak Numfor.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Juni 2010, namun tidak ada hubungan keluarga tetapi dengan Sdri. Bastiana Mansnembra (Saksi-I) Saksi memiliki hubungan keluarga karena Saksi-I adalah adik kandung Saksi.

2. Bahwa Saksi mengetahui kejadian Saksi-I dibawa pergi ke Biak oleh Terdakwa tanpa ijin dari orang tua Saksi-I adalah dari keterangan Saksi-I yang menjelaskan bahwa pada tanggal 09 Januari Saksi-I dibawa pergi oleh Terdakwa ke Biak dan Saksi-I disekap dalam sebuah kamar dirumah Terdakwa selama empat hari dalam empat hari tersebut Saksi disiksa oleh Terdakwa lalu pada tanggal 12 Januari 2011 Saksi-I menghubungi Saksi untuk dijemput di pasar Inpres selanjutnya Saksi menjemput Saksi-I dan membawa Saksi-I ke rumah Saksi-IV dengan menggunakan ojek.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-IV

: Nama lengkap

: Oberth Mansnembra

Pekerjaan

: Anggota Polri

Tempat tanggal lahir : Biak, 22 Agustus 1955 Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Desa Sorendiweri Kab. Supiori.

Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Juni 2010, namun tidak ada hubungan keluarga tetapi dengan Sdri. Bastiana Mansnembra (Saksi-I) Saksi memiliki hubungan keluarga karena Saksi-I adalah anak kandung Saksi.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 sekira pukul

17.00 saat Saksi baru tiba di rumah, istri Saksi menyampaikan bahwa Saksi-I tidak berada dirumah maka Saksi langsung menduga bahwa Saksi-I dibawa lari oleh Terdakwa karena Terdakwa adalah pacar dari Saksi-I dan sekira bulan Desember 2010 saat Saksi dirawat di RSUD Biak, Terdakwa datang bersama kakaknya dalam keadaan mabuk dan memaksa untuk bertemu Saksi-I tetapi ibu dari Saksi-I tidak memperbolehkan Terdakwa bertemu dengan Saksi-I hingga Terdakwa dan ibu dari Saksi-I terlibat pertengkaran mulut dari kejadian tersebut Saksi mengetahui bahwa Terdakwa suka mabuk jadi Saksi tidak merestui hubungan antara Terdakwa dan Saksi-I karena Saksi tidak mau memiliki calon menantu yang suka mabuk.

3. Bahwa Saksi-I tidak diketahui keberadaannya oleh orang tua Saksi selama empat hari baru pada hari Rabu tanggal 12

Januari 2011 Saksi-I kembali pulang ke rumah dan dari pengakuan Saksi-I diketahui bahwa Saksi-I dikurung dalam kamar di rumah Terdakwa dan diperlakukan semena-mena hingga Saksi-I mengalami sakit di tulang belakang dan dibagian leher, atas perlakuan Terdakwa terhadap Saksi-I, Saksi tidak terima dan menginginkan supaya Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang

: Bahwa Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan, namun tidak hadir dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi – V

: Nama lengkap

: Marthina Wanma

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Tempat tanggal lahir : Supiori, 01 Maret 1973 Jenis kelamin

: Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Desa Yafdas Biak.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan keluarga karena Terdakwa adalah anak kandung Saksi sedangkan dengan Sdri Bastiana (Saksi-I), Saksi kenal sejak bulan Oktober 2010 namun tidak ada hubungan keluarga .

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 sekira pukul

16.00 Wit Saksi melihat Saksi-I sudah berada dirumah Saksi lalu Saksi bertanya apakah orang tua Saksi-I tidak marah jika Saksi-I menginap dirumah Terdakwa tapi saksi-I menjawab bahwa Saksi-I berada dirumah Terdakwa adalah atas kemauan sendiri dan jika nanti orang tua Saksi-I marah maka Saksi-I yang akan menjelaskan.

3. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2011 Saksi-I pamit kepada Saksi untuk pulang kerumah kakaknya (an Sdri. Rahmawati Fonce Mansnembra/Sakai-IV) yang terletak di Asrama Polres Biak Numfor selanjutnya Terdakwa mengantar Saksi-I dengan menggunakan sepeda motor sampai Saksi naik mobil Taxi.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan dari BAP POM tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang

: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa memberikan keterangan

yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2000 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa bertugas di Korem 173/PVB Biak sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775301181.

2. Bahwa status Terdakwa adalah duda dengan memiliki satu orang putri sedangkan status Sdri. Bastiana (Saksi-I) adalah masih gadis dan saat ini Saksi-I masih tercatat sebagai salah satu murid sebuah SMU.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-I sejak bulan Juli tahun 2010 di RSUD Biak selanjutnya karena merasa saling suka maka Terdakwa dan Saksi-I menjalin hubungan pacaran.

4. Bahwa pada tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mendapat pesan sms dari Saksi-I yang meminta supaya besok Terdakwa menjemput Saksi-I di pinggir pantai Sorendiweri selanjutnya pada tanggal 09 Januari 2011 Terdakwa menemui Saksi-I ditempat tsb saat bertemu Saksi-I langsung naik ke atas sepeda motor Terdakwa lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak sesampainya di desa Yafdas Biak, Terdakwa dan Saksi-I mampir terlebih dahulu dirumah tante Terdakwa yang terletak di depan rumah Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-

I untuk masuk ke dalam rumah Terdakwa saat itu dirumah Terdakwa ada ibu Terdakwa an Sdri. Marthina Wanma (Saksi-

V) yang langsung menanyakan pada Saksi-I apakah orang tua dari Saksi-I tidak marah apabila Saksi-I tinggal dirumah Terdakwa akan tetapi Saksi-I menjawab bahwa Saksi sayang terhadap Terdakwa dan keluarga Terdakwa dan apabila orang tua Saksi-I marah maka Saksi-I yang akan bertanggung jawab .

5. Bahwa Saksi-I tinggal selama empat hari dirumah Terdakwa dan selama itu pula Terdakwa dan Saksi-I tidur dalam satu kamar dan setiap ada kesempatan Terdakwa dan Saksi-I selalu melakukan hubungan badan layaknya suami-istri atas dasar suka sama suka dan selama Saksi-I menginap di rumah Terdakwa,

Terdakwa

maupun

keluarganya selalu

memperlakukan Saksi-I dengan baik.

6. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2011, ibu Terdakwa (Saksi-V) menyuruh supaya Saksi-I pulang ke rumah karena orang tua Saksi-I sudah khawatir dan mencari-cari SaksI selanjutnya Terdakwa bermaksud mengantar Saksi-I ke rumah kakak Saksi-

I, tetapi Saksi-I menolaknya jadi Terdakwa hanya mengantar Saksi-I hanya sampai Saksi-I naik mobil taksi saja.

Menimbang

: Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer

dipersidangan berupa :

Surat-surat :

a. Visum Et Repertum Nomor : 451.6/07 tanggal 19 Januari 2011 atas nama Bastiana Mansnembra yang ditandatangani oleh dr. Oriano Yanan dari Rumah Sakit Umum Biak.

b. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 474.1/220 atas nama Bastiana Mansnembra.

c. Foto rumah Terdakwa dan kamar tempat Saksi-I tidur dan dianiaya oleh Terdakwa.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti- bukti lain, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa bertugas di Korem

173/PVB Biak sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775301181 .

2. Bahwa benar, status Terdakwa adalah duda dengan memiliki satu orang putri sedangkan status Sdri. Bastiana (Saksi-I) adalah masih gadis dan saat ini Saksi-I masih tercatat sebagai salah satu murid sebuah SMU.

3. Bahwa benar, pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi

I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih dahulu kepada orang tua Saksi-I dengan menggunakan sepeda motor sesampainya di kampung Yafdas Biak, Terdakwa mengajak Saksi-I untuk mampir terlebih dahulu ke rumah tante Terdakwa yang terletak di depan rumah Terdakwa baru setelah itu Saksi-I dan Terdakwa pergi ke rumah Terdakwa selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk mengatakan bahwa Saksi-I datang ke Biak atas kemauan sendiri bukan diajak oleh Terdakwa oleh karena itu saat bertemu dengan tante dan ibu Terdakwa Saksi-I mengatakan disuruh oleh Terdakwa karena Saksi-I merasa takut terhadap Terdakwa.

4. Bahwa benar, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk beristirahat di kamar bersama anak Terdakwa ( Sdri. Vira) lalu sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa masuk ke dalam kamar dan mengangkat anaknya untuk dipindah ke kamar lainnya setelah itu Terdakwa berusaha membangunkan Saksi-I dengan menarik-narik jempol kaki Saksi kemudian Saksi terbangun dan Terdakwa mengajak Saksi-I untuk melakukan persetubuhan namun Saksi menolak sehingga Terdakwa menjadi emosi dan marah dengan menarik rambut Saksi-I, memukul muka Saksi dibagian pelipis sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali kemudian Terdakwa memegang kedua bahu Saksi-I sambil mendorong Saksi-I hingga Saksi-I jatuh ke kasur dalam posisi terlentang selanjutnya Terdakwa membalikkan badan Saksi-I hingga posisi miring, pada saat itu Terdakwa memukul bagian belakang leher Saksi-I sebanyak satu kali dengan menggunakan sisi telapak tangan, setelah melakukan pemukulan tersebut Terdakwa keluar dari kamar sedangkan Saksi-I karena merasa badan sakit dan kepala pusing berusaha tidur diatas kasur.

5. Bahwa benar, tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan naik ke atas kasur sambil menginjak bagian samping sebelah kanan kemaluan Saksi-I hingga Saksi-I menangis karena terasa sakit sekali kemudian Terdakwa mengangkat tubuh Saksi-I dengan cara tangan kanan Terdakwa berada dipunggung Saksi-I sedangkan tangan kiri Terdakwa berada dibagian paha Saksi-I lalu Terdakwa membanting tubuh Saksi-I dari atas tempat tidur ke lantai karena tidak bisa bangun maka Saksi-I tertidur dilantai, tidak lama kemudian Terdakwa kembali masuk ke dalam kamar dan mengangkat tubuh Saksi-I ke atas tempat tidur.

6 . Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 sekira pukul 21.30 Wit, saat Terdakwa baru kembali dari dinas dan 6 . Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 sekira pukul 21.30 Wit, saat Terdakwa baru kembali dari dinas dan

7. Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2011 sekira pukul 22.00 Wit, Terdakwa kembali dari dinas dengan menggunakan seragam loreng lengkap lalu Terdakwa masuk kedalam kamar melepas baju dinas hingga hanya memakai celana pendek loreng kemudian Terdakwa membangunkan Saksi-I yang sedang tidur diatas tempat tidur lalu Terdakwa tidur disamping Saksi-I sambil memeluk, menciumi bibir, leher dan menggit telinga Saksi-I, tidak senang dengan perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-I marah dan menggigit tangan Terdakwa hingga berdarah kemudian Terdakwa menjadi emosi dengan berdiri serta menginjak bagian kanan pinggang Saksi-I sebanyak satu kali selanjutnya Terdakwa ke luar dari kamar sedangkan Saksi-I tertidur diatas kasur.

8. Bahwa benar, pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 sekira pukul 12.00 saat Terdakwa pulang dari dinas dan mengajak Saksi-I masuk ke dalam kamar, dari dalam kamar Saksi-I mendengar suara dari ibu Saksi yang berbicara dengan ibu Terdakwa lalu Saksi meminta supaya Terdakwa mengeluarkan Saksi-I dari kamar namun Terdakwa tidak memperbolehkan hal tersebut sampai ibu Saksi-I pergi dari rumah Terdakwa dan tidak beberapa lama kemudian ibu Terdakwa memanggil Terdakwa dan menyuruh Terdakwa untuk mengantar Saksi pulang kerumahnya karena orang tua Saksi-I sudah datang mencari Saksi-I, kemudian sekira pukul 18.30 Wit Terdakwa mengantar Saksi-I sampai Saksi-I naik taxi angkutan kota, lalu Saksi-I menghubungi kakak Saksi-I melalui HP untuk dijemput di Pasar Inpres, sesampainya di Pasar Inpres Saksi dibawa ke rumah kakaknya yang terletak di Asrama Polres Mandala Biak dengan menggunakan ojek.

9. Bahwa benar, akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa selama Saksi-I tinggal di rumah Terdakwa, Saksi mengalami sakit dibagian tulang belakang serta dibagian belakang leher hingga Saksi tidak bisa mengeluarkan suara seperti sebagaimana sebelumnya, hal ini dikuatkan oleh Visum et revertum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Biak dan ditandatangani oleh Dr Oriano Yanan pada tanggal 14 Januari 2011 dimana dalam surat tersebut disebutkan bahwa Saksi mengalami patah tulang akibat berbenturan dengan benda tumpul serta tampak lebam pada daerah pinggang oleh karena itu Saksi-I meminta supaya Terdakwa dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Menimbang

: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut:

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan ini.

Menimbang

: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara kumulatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Dakwaan Kesatu :

Unsur kesatu

: “Barang siapa”

Unsur kedua

: “me mba wa

seorang wani ta dengan ti pu mu sl i hat, kekerasan atau

pergi

anca man kekerasan, dengan maksu d untuk

penguasaannya terhadap wani ta i tu bai k di dal am maupun di l uar perni kahan ”.

me ma sti kan

Dakwaan Ked ua :

Ol eh karena di dal am KUH P ti dak di te mukan pengerti an Pengani ayaan, maka Ma jel i s Haki m akan menga mbi l pengerti an Pengani ayaan dari Yuri sprudensi .

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, itu adalah suatu perbuatan yang disengaja yang menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka pada orang lain.

Unsur kesatu : “Barang siapa” Unsur kedua : “dengan sengaja” Unsur ketiga : “menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang

lain”

Menimbang

: Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Dakwaan Kesatu :

Unsur Ke-1 : “Barang siapa”

Barang siapa adalah “subjek hukum” yaitu setiap orang yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia termasuk juga diri Terdakwa sebagai anggota TNI.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa adalah seorang Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa bertugas di Korem 173/PVB Biak sampai dengan sekarang dengan pangkat

terakhir Praka NRP. 31000775301181 .

2. Bahwa benar, selain sebagai seorang anggota TNI Terdakwa juga merupakan subjek hukum yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia.

Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ barang siapa ” telah terpenuhi.

Unsur Ke-2 : “membawa pergi seo rang wa nita dengan tipu muslihat, de ngan maksud untuk memastika n penguasaannya terhadap wanita it u baik di dalam maup un di l ua r pernikaha n.”

Bahwa “membawa pergi seorang wanita dengan tipu muslihat, kekerasan dengan maksud untuk memastikan penguasaannya baik didalam maupun diluar pernikahan” merupakan tindakan yang dilarang menurut aturan hukum.

Bahwa yang dimaksud dengan “Wanita” adalah seseorang yang berjenis kelamin wanita/perempuan dimana secara fisik terdapat tanda-tanda berambut panjang, mempunyai payudara, mempunyai vagina dan sifatnya lembut, dan sebagainya.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain berupa petunjuk yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa

namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua

Saksi –I.

2. Bahwa benar, pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri, lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik.

3. Bahwa benar, kemudian Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih dahulu kepada orang tua Saksi-I dengan menggunakan sepeda motor, sesampainya di kampung Yafdas Biak Terdakwa mengajak Saksi-I untuk mampir terlebih dahulu ke rumah tante Terdakwa yang terletak di depan rumah Terdakwa baru setelah itu Saksi-I dibawa Terdakwa pergi ke rumahnya.

4. Bahwa benar, selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk mengatakan bahwa Saksi-I datang ke Biak atas kemauan sendiri bukan diajak oleh Terdakwa oleh karena itu saat bertemu dengan tante dan ibu Terdakwa, Saksi-I mengatakan seolah-olah Saksi datang atas kemauannya sendiri karena Saksi-I merasa takut terhadap Terdakwa.

5. Bahwa benar, Terdakwa sejak semula menjanjikan akan membelikan kosmetik kepada Saksi I asalkan Saksi I mau menuruti kemauan dan ajakan Terdakwa pergi ke rumah Terdakwa di Biak. Atas janji dan bujuk rayu Terdakwa akhirnya Saksi I bersedia ikut dengan Terdakwa ke Biak, namun setelah sampai di rumah Terdakwa, Saksi I langsung disekap di rumah Terdakwa dan janji Terdakwa untuk membelikan kosmetik tersebut ternyata hanyalah tipu muslihat dari Terdakwa agar Saksi I mau ikut dengan Terdakwa.

6. Bahwa benar, Terdakwa sengaja membawa Saksi I tanpa ijin orangtua Saksi I dan menyekap serta mengurung Saksi I dalam rumah orangtua Terdakwa, sehingga orang lain tidak bisa bertemu dengan Saksi I demikian pula orangtua Saksi I tidak bisa menemui dan mengambil Saksi I dari kekuasaan dan penguasaan Terdakwa tersebut.

Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua

“membawa pergi seora ng wa ni ta dengan tipu musli hat,

maksud unt uk memastika n peng uasaannya te rhad ap wanita it u baik

kekerasa n

dengan

di dalam maup un di lua r pernika han ” telah terpenuhi.

Dakwaan Kedua :

Unsur Ke-1 : “Barang siapa”

Barang siapa adalah “subjek hukum” yaitu setiap orang yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia termasuk juga diri Terdakwa sebagai anggota TNI.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa adalah seorang Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cen setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Batalyon 752/VYS Sorong selama empat tahun selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa bertugas di Korem 173/PVB Biak sampai dengan sekarang dengan pangkat

terakhir Praka NRP. 31000775301181 .

2. Bahwa benar, selain sebagai seorang anggota TNI Terdakwa juga merupakan subjek hukum yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia.

Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ barang siapa ” telah terpenuhi.

Unsur Kedua

: “ Dengan sengaja “

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2011 Terdakwa mengajak Saksi-I untuk bertemu dengan Terdakwa namun Saksi-I menolak karena takut ketahuan orang tua Saksi

I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih I, selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2011 kembali Terdakwa menghubungi Saksi-I untuk bertemu di dekat pantai Sorendiweri lalu Saksi-I bersama adik Saksi-I pergi menuju pantai tsb dan bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-I untuk pergi ke Biak dan menjanjikan akan membelikan peralatan kosmetik lalu Terdakwa dan Saksi-I berangkat menuju Biak tanpa ijin terlebih

2. Bahwa benar, sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa menyuruh Saksi-I untuk beristirahat di kamar bersama anak Terdakwa (Sdri. Vira) lalu sekira pukul 01.00 Wit Terdakwa masuk ke dalam kamar dan mengangkat anaknya untuk dipindah ke kamar lainnya setelah itu Terdakwa berusaha membangunkan Saksi-I dengan menarik-narik jempol kaki Saksi kemudian Saksi terbangun dan Terdakwa mengajak Saksi-I untuk melakukan persetubuhan namun Saksi menolak sehingga Terdakwa menjadi emosi dan marah dengan menarik rambut Saksi-I, memukul muka Saksi dibagian pelipis sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali kemudian Terdakwa memegang kedua bahu Saksi-I sambil mendorong Saksi-I hingga Saksi-I jatuh ke kasur dalam posisi terlentang selanjutnya Terdakwa membalikkan badan Saksi-I hingga posisi miring, pada saat itu Terdakwa memukul bagian belakang leher Saksi-I sebanyak satu kali dengan menggunakan sisi telapak tangan, setelah melakukan pemukulan tersebut Terdakwa keluar dari kamar sedangkan Saksi-I karena merasa badan sakit dan kepala pusing berusaha tidur diatas kasur.