PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA PUTUSAN NOMOR : PUT 139 -K PM.III-19 AD VII 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

NOMOR : PUT / 139 -K / PM.III-19 / AD / VII / 2010

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : ASEP SUTARYA Pangkat / NRP : Pratu / 31040586430383 J a b a t a n : Danpok Ru Kawad Tonkom Kima K e s a t u a n : Yonif 756/WMS Tempat, tanggal lahir : Linggapura, 13 Maret 1983 Jenis kelamin : Laki-laki.

  Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam Alamat Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS Brigif 20/IJK Timika.

  Terdakwa tidak ditahan.

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut diatas. Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam VII/

  Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep / 37/V/2010 tanggal 29 Mei 2010.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 137 / VII / 2010 tanggal 8 Juli 2010.

  3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 137

  / VII / 2010 tanggal 8 Juli 2010.didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

  2. Pembacaan keterangan para Saksi dibawah sumpah dari BAP dipersidangan.

  Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “ Desersi dalam waktu damai “ Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Dengan mengingat pasal 10 KUHP / pasal 6 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berhubungan, kami mohon kepada Majelis Hakim Militer III-19 Jayapura yang bersidang pada hari ini untuk menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa dengan: Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI-AD Alat-alat bukti berupa : Surat-surat : - 1 (satu) lembar daftar absensi atas nama Terdakwa. . Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : Nihil Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut diatas , Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-

  te mpat seperti tersebut di bawah ini yaitu sejak tanggal sembilan bulan Januari tahun dua ribu sepuluh sampai dengan tanggal dua puluh dua bulan Pebruari tahun dua ribu sepuluh atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sepuluh bertempat di Mayonif 756/WMS Wamena atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Mi li ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i jin dal am wakt u da mai l ebih l ama dari ti ga pul uh hari ” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS Wamena dan menjabat sebagai Danpok Ru kawal Tonkom Kima dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31040586430383

  2. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2010 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan dengan dilengkapi surat ijin jalan, dan cuti tahunan Terdakwa tersebut berakhir pada tanggal 08 Januari 2010 sehingga pada tanggal 09 Januari 2010 Terdakwa seharusnya sudah kembali ke Kesatuan, namun pada tanggal tersebut Terdakwa belum kembali ke Satuan tanpa ijin yang jelas pada satuan atau atasan yang berwenang.

  3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin atasan yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberikan informasi tentang keberadaanya pada Satuan baik itu melalui telepon atau surat.

  4. Bahwa selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari atasan yang berwenang satuan telah melakukan usaha pencarian dengan membuat surat permohonan bantuan pencarian kepada pihak yang berwenang tetapi sampai dengan sekarang hasilnya nihil, Sehingga dari kesatuan Yonif 756/WMS melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Subdenpom

  XVII/B Wamena untuk diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

  5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa dari Komandan Satuan sejak tanggal 09 Januari 2010 sampai dengan saat dibuatnya berita acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh penyidik Subdenpom XVII/B wamena pada tanggal 22 Pebruari 2010 atau selama ± 44 (empat puluh empat) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

  6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut Negara RI termasuk wilayah kabupaten Wamena, Papua dalam keadaan aman dan damai, baik Terdakwa maupun kesatuan Yonif 756/WMS tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana Desersi sebagaimana dirumuskan dan diacam dengan pidana yang tercantum dalam: Pasal 87 ayat (l) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dalam persidangan maka Surat dakwaan dibacakan tanpa hadirnya Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di persidangan namun tidak hadir dan keterangan yang diberikan di Penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Saksi - I : Nama lengkap : Heriyanto, Pangkat / NRP : Serda/ 21060268141085, Jabatan : Ba Manace Kima, Kesatuan : Yonif 756/WMS, Tempat dan tanggal lahir Palopo, 26 Oktober 1976, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Desember 2009 dalam hubungan atasan dan bawahan , namun tidak ada hubungan family atau keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2010 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan dengan dilengkapi surat ijin jalan dan cuti tahunan Terdakwa tersebut berakhir pada tanggal 08 Januari 2010 .

  3. Bahwa pada tanggal 09 Januari 2010 Terdakwa seharusnya sudah kembali ke Kesatuan namun pada tanggal tersebut Terdakwa belum kembali ke Satuan tanpa keterangan yang jelas.

  4. Bahwa selama Terdakwa melakukan desersi satuan telah melakukan usaha pencarian dengan membuat surat permohonan bantuan pencarian kepada pihak yang berwenang tetapi sampai dengan sekarang hasilnya nihil.

  Saksi - II : Nama lengkap : Thera Mampioper, Pangkat / NRP : Praka/31970682441176, Jabatan : Tapenggud Ton Komunikasi,

  26 Nopember 1976, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan atasan dengan bawahan namun tidak ada hubungan family atau keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa melakukan desersi yaitu dari keterangan piket yang sedang menyiapkan apel sore pada tanggal 09 Januari 2010 saat itu piket menjelaskan bahwa Terdakwa telah terlambat kembali ke satuan dari cutinya

  3. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2010 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan dengan dilengkapi surat ijin jalan dan cuti tahunan Terdakwa tersebut berakhir pada tanggal 08 Januari 2010 .

  4. Bahwa seharusnya pada tanggal 9 Januari 2010 Terdakwa sudah kembali ke Kesatuan namun pada tanggal tersebut Terdakwa belum kembali ke Satuan tanpa adanya keterangan atau surat ijin yang jelas pada satuan atau atasan yang berwenang.

  5. Bahwa selama Terdakwa melakukan desersi Satuan telah berusaha melakukan pencarian dengan menghubungi nomor HP milik Terdakwa namun nomor tersebut tidak dapat dihubungi dan Satuan juga membuat surat permohonan bantuan pencarian kepada pihak yang berwenang tetapi sampai dengan sekarang yang bersangkutan belum juga ditemukan .

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak hadir maka keterangannya dibacakan sesuai DPP dari POM memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomdam

  XVII/Cen Nomor : BP-24/A-24 /III/2010 tanggal 30 Maret 2010, tidak dilengkapi dengan keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan berita acara tidak diketemukannya Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa telah dinyatakan Desersi terhitung mulai tanggal 09 Januari 2010 sampai dengan dibuatnya berita acara tidak ditenukannya Terdakwa pada tanggal 22 Pebruari 2010 Terdakwa belum diketahui keberadaannya sehingga persidangan dilakukan secara In Absensia.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) jo pasal 141 (10) jo pasal 143 No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan persyaratan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak diketemukannya Terdakwa menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan diputus in Absensia (tanpa hadirnya Terdakwa

  Menimbang : Bahwa Barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa : .

  Surat-surat :

  • 1 (satu) lembar Surat keterangan pengganti absensi dari

  Danyon 756/WMS an. Terdakwa Nomor : SK/02/II/2010 tanggal 16 Februari 2010 . Telah diperlihatkan dan dibacakan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain , maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut .

  1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS Wamena dan menjabat sebagai Danpok Ru kawal Tonkom Kima dengan pangkat terakhir Pratu Nrp. 31040586430383.

  2. Bahwa benar, pada tanggal 10 Desember 2010 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan dengan dilengkapi surat ijin jalan dan cuti tahunan Terdakwa tersebut berakhir pada tanggal 08 Januari 2010 .

  3. Bahwa benar , pada tanggal 09 Januari 2010 Terdakwa seharusnya sudah kembali ke Kesatuan namun pada tanggal keterangan atau ijin yang jelas pada satuan atau atasan yang berwenang.

  4. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin atasan yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberikan informasi tentang keberadaanya pada Satuan baik itu melalui telepon atau surat sehingga menyulitkan pihak satuan dalam melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

  5. Bahwa benar, selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dari atasan yang berwenang, satuan telah melakukan usaha pencarian dengan membuat surat permohonan bantuan pencarian kepada pihak yang berwenang tetapi sampai dengan sekarang hasilnya nihil, Sehingga dari kesatuan Yonif 756/WMS melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Subdenpom XVII/B Wamena untuk diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

  6. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa dari Komandan Satuan sejak tanggal 09 Januari 2010 sampai dengan saat dibuatnya berita acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh penyidik Subdenpom XVII/B wamena pada tanggal 22 Pebruari 2010 atau selama ± 44 (empat puluh empat) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

  7. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut Negara RI termasuk wilayah kabupaten Wamena, Papua dalam keadaan aman dan damai, baik Terdakwa maupun kesatuan Yonif 756/WMS tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini. .

  Menimbang : Bahwa Tindak pidana yang di dakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Unsur kesatu : “ Militer “

  2. Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengansengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

  3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

  4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur kesatu : “ Militer “

  Menurut pasal 46 ayat ( 1 ) ke-1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

  Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI - AD, TNI - AL, TNI - AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan Para Saksi dibawah Sumpah , serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai saat kejadian perkara ini Terdakwa masih bedinas aktif

  2. Bahwa benar Terdakwa sampai saat ini masih berdinas aktif sebagai anggota militer dan belum pernah diberhentikan dari dinas militer.

  3. Bahwa benar Terdakwa setiap berdinas menggunakan pakaian dinas Militer yang dilengkapi dengan tanda kepangkatan dan atribut TNI.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi.

  

Unsur kedua : “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”.

  Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

  Yang dimaksud tanpa ijin adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat ( kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin ).

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan Para Saksi dibawah Sumpah , serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada tanggal 10 Desember 2010 Terdakwa melaksanakan cuti tahunan dengan dilengkapi surat ijin jalan, dan cuti tahunan Terdakwa tersebut berakhir pada tanggal 08 Januari 2010 sehingga pada tanggal 09 Januari 2010 Terdakwa seharusnya sudah kembali ke Kesatuan, namun pada tanggal tersebut Terdakwa belum kembali ke Satuan tanpa ijin yang jelas pada satuan atau atasan yang berwenang.

  2. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telepon, sementara kesatuan Terdakwa sudah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil. Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “ Dengan sengaja

  melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ” telah terpenuhi Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

  Yang dimaksud dengan “ Waktu damai ” adalah lawan kata dari waktu perang.

  Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas / Operasi Militer atau keadaan-keadaan lain yang diatur dalam pasal 58 KUHPM.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas / kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang sejak tanggal 9 januari 2010 sampai dengan saat dibuatnya berita acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh Penyidik Subdenpom XVII/B Wamena pada tanggal 22 Februari 2010 atau selama 44 (empat puluh empat) hari secara berturut-turut.

  2. Bahwa benar, sejak Terdakwa meninggalkan kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin yang sah dari atasannya yang berwenang tersebut , Negara RI dalam keadaan damai dan aman serta baik Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer dalam keadaan perang.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “ Dalam waktu damai ” telah terpenuhi.

  Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “

  Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa.

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari tiga puluh hari. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan Para

  Saksi dibawah Sumpah , serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas / kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang sejak tanggal 9 januari 2010 sampai dengan saat dibuatnya berita acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh Penyidik Subdenpom XVII/B Wamena pada tanggal 22 Februari 2010 atau selama 44 (empat puluh empat) hari secara berturut-turut.

  2. Bahwa benar waktu selama 44 (empat puluh empat) hari secara berturut-turut adalah lebih lama dari waktu tiga puluh hari.

  Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “ Lebih lama dari tiga

  puluh hari ” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

   “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut pasal : 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM. Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakekat dari perbuatan Terdakwa adalah kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa serta kurangnya pemahaman hukum dari aturan – aturan yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di Yonif 756/WMS

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi – sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

  Menimbang : Bahwa didalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggungjawabkan sebagai subyek hukum pidana, oleh karena itu Terdakwa harus dihukum. Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara yang baik sesuai falsafah Pancasila.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Nihil.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

  2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin Prajurit.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari atasan yang berwenang hal ini menunjukkan tindakan Terdakwa mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan aturan yang berlaku dan dihubungkan dengan hal-hal yang memberatkan tersebut diatas yang melekat pada diri Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat tindakan Terdakwa tidak dapat di tolelir lgi oleh karena itu Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan sebagai Militer atau Prajurit TNI-AD.

  Menimbang : Bahwa mengenai layak tidaknya Terdakwa dipertahankan sebagai Prajurit TNI Majelis berpendapat sebagai berikut :

  1. Bahwa dengan tidak kembalinya Terdakwa dikesatuan dan sifat itu menunjukkan pada diri Terdakwa sudah tidak mau lagi mengikatkan diri pada dinas Militer.

  2. Bahwa agar perbuatan Terdakwa tidak ditiru oleh Prajurit yang lain maka perlu di beri sanksi yang tegas dan harus dipisahkan dari dinas Militer. Menimbang : Bahwa dari uraian tersebut diatas maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi dipertahankan, sebagai

  Militer dan untuk itu Majelis akan memisahkan Terdakwa dari kehidupan Militer, karena itu permohonan Oditur Militer dapat diterima. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat keterangan pengganti absensi dari

  Danyon 756/WMS an. Terdakwa Nomor : SK/02/II/2010 tanggal 16 Februari 2010, Oleh karena barang bukti berupa surat tersebut berkaitan erat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu dicantumkan stautusnya untuk yang bersangkuatan. Mengingat : 1.

  Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat (2) dan pasal 26 KUHPM .

  2. Pasal 26 ayat (1) KUHPM.

  3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997 , Serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Asep Sutarya, Pratu Nrp.

  31040586430383 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

   “ Desersi Dimasa Damai “

  2. Memidana oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

  3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat keterangan pengganti absensi dari Danyon 756/WMS an. Terdakwa Nomor : SK/02/II/2010 tanggal 16 Februari 2010 .

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah ).

  /Demikian………… Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2010 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KAROKARO. SH Letkol Chk NRP. 1910000581260, sebagai Hakim Ketua serta MOCH. AFANDI. SH Letkol Chk NRP. 1910014600763 dan SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk. NRP. 1910014940863 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota

  II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Marthin Kogoya. SH,MM Mayor Chk. NRP. 1920012120461 dan Panitera ZWASTIKA MAHEDJAJANTA. SH Kapten Chk. NRP. 11990012880573 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

  HAKIM KETUA ADIL KARO KARO, SH

  LETKOL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH LETKOL CHK NRP. 1910014600763 MAYOR CHK NRP. 1910014940863 PANITERA

  ZWASTIKA MAHEDJAJANTA, SH KAPTEN CHK NRP. 11990012880573