Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Knowledge Sharing Pariwisata Dan Kebudayaan Biak Berbasis Website

Knowledge Sharing Pariwisata Dan Kebudayaan Biak
Berbasis Website

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Demianus Waromi (672007160)
Michael Bezaleel Wenas, S.kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
September
2014


i

ii

iii

iv

v

Lembar Pernyataan

Tugas akhir yang berikut ini:
Judul

:

Knowledge Sharing Pariwisata Dan Kebudayaan Biak
Berbasis Website


Pembimbing : Michael Bezaleel Wenas, S.kom., M.Cs

Adalah benar hasil karya saya:
Nama

: Demianus Waromi

NIM

: 672007160

Saya menyatakan tidak mengambil sebagian atau seluruhnya dari hasil karya
orang lain kecuali sebagaimana yang tertulis pada daftar pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam penulisan karya ilmiah.

Salatiga, Januari 2015
Demianus Waromi


vi

Knowledge Sharing Pariwisata Dan Kebudayaan Biak
Berbasis Website
1

Demianus Waromi,2)Michael Bezaleel Wenas, S.Kom.,M.Cs
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email : 1) reaniky23@gmail.com, 2) michael.bezaleel.@gmail.com

Abstract

Implementation of Knowledge Sharing facilitates the communication among
individuals or groups to be formed through a forum. Implementation of
Knowledge Sharing will be applied to a website which is accommodate the
unstructured information, either is the structured information as well, in order to
support new form of a Knowledge that has a function for the implementation of
development of Biak's culture and tourism. The development system using

prototype model.The result obtained is a model of the Knowledge Sharing for the
Department of Tourism and society in a website using the forum provided.
Keywords: Sharing Knowledge, Culture, Tourism, Biak.
Abstrak

Penerapan Knowledge Sharing memfasilatasi terciptanya komunikasi
antara individu atau kelompok melalui sebuah forum.Implementasi Knowledge
Sharing akan diterapkan pada sebuah website yang akan menampung
Unstructured Information (informasi yang tidak terstruktur) dan Structured
Information (informasi yang terstruktur) yang nantinya akan mendukung
terciptanya suatu Knowledge yang bermanfaat untuk penerapan pengembangan
kebudayaan dan pariwisata daerah Biak.Pengembangan sistem menggunakan
menggunakan metode prototype model.Hasil yang diperoleh yaitu suatu model
Knowledge Sharing bagi Dinas Pariwisata maupun masyarakat dalam sebuah
website dengan menggunakan forum yang disediakan.
Kata Kunci : Knowledge Sharing, Kebudayaan, Pariwisata, Biak.

1
2)


Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

vii

1.

Pendahuluan

Pulau Biak adalah salah satu pulau yang memiliki kebudayaan dan kesenian
yang sangat terkenal di provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki dua pulau besar,
yaitu Pulau Biak dan Pulau Numfor serta sekitar 42 pulau-pulau kecilsehingga
memiliki keanekaragaman kebudayaan yang perlu dipelajari. Seperti mengetahui
pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, lagu daerah dan jenis alat musik.
Budaya pulau Biak juga dapat menjadi proses pembelajaran budaya kepada
masyarakatnya sendiri dan juga bagi wisatawan–wisatawan yang ingin datang dan
mempelajari budaya yang adadi pulau Biak.Alam yang indah, membuat
pemerintah daerah Biak juga berusaha untuk mengembangkan aspek pariwisata di
daerah tersebut. Salah satunya dengan membuat pesta budaya. Pemerintah
Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(Disbudpar) memprogramkan kegiatan pariwisata acara pesta adat Biak (Munara
Wampase) berlangsung 10-18 Juli 2012. Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Biak, Andris Kafiar menyampaikan bahwa pesta budaya Biak Munara
Wampase akan dijadikan event tahunan pariwisata yang digelar setiap bulan Juli.
Menurut Andris Kafiar kegiatan budaya Biak Munara Wampase akan mengelar
lima hingga enam paket pesta adat, ya salah satunya tour di kepulauan Padaido
dengan memancing dan diving. Ia menyebutkan, satu kegiatan pesta budaya adat
Biak yang paling unik yakni menangkap ikan pada musim pasang (Mor) digelar di
dua lokasi Tanjung Barari dan Kampung Maswarek distrik kepulauan Padaido.
Mempromosikan kegiatan pesta adat budaya Biak, salah satunya dengan menjalin
kemitraan dengan agen perjalanan wisata, penyedia jasa penerbangan Garuda dan
Merpati serta melalui mitra kerja Pemkab Biak di luar negeri[1]. Kebudayaan dan
sektor pariwisata yang ada di daerah Biak tentu saja harus dikembangkan dan
dilestarikan dengan mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintahan untuk
berbagi informasi yang berguna untuk mengembangkan kedua aspek tersebut.
Langkah yang sangat baik dalam menggali informasi dari setiap individu dalam
Dinas Pariwisata dan masyarakat adalah dengan menerapkan Knowledge Sharing.
Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat maupun oleh tiap individu di Dinas
Pariwisata belum dapat disinergikan satu dengan lainnya. Budaya saling berbagi
pengetahuan belum terbentuk, sehingga kompetensi masing masing individu tidak

dapat berkembang dan cenderung statis. Begitupula dengan sarana penyimpanan
pengetahuan berupa portal basis data belum tersedia.
Knowledge Sharing merupakan salah satu metode dalam knowledge
management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota
suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik,
pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Proses
pengembangaan kebudayaan dan sektor pariwisata daerah Biak diterapkan dalam
1

sebuah website yang akan difokuskan pada bagian forum untuk membuka
kesempatan terciptanya knowledge sharing bagi Dinas Pariwisata sendiri maupun
pihak luar yang telah menjadi member dalam forum tersebut.
Pada forum nantinya proses pengumpulan informasi melihat pada dua jenis
informasi yang dikumpulkan. PertamaUnstructured Information (informasi yang
tidak terstruktur) dan Structured Information (informasi yang terstruktur).
Unstructured Information adalah informasi yang tidak mendalam tentang suatu
topik. Contohnya adalah artikel surat kabar. Sedangkan Structured Information
adalah (sekumpulan) informasi yang mendalam dan detail tentang suatu topik.
Unstructured Information disimpan dan menjadi bagian penting dalam
Unstructured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan yang Tidak

Terstruktur), sedangkan Structured
Information di simpan dalam sistem
repository atau digital library[2]. Forum nantinya akan menampilkan sebuah
Unstructured Informationyaitu artikel atau topik yang akan menjadi pokok
bahasan dalam membuka kesempatan untuk terciptanya berbagi pengetahuan
melalui komentar-komentar yang diberikan. Berdasarkan tanggapan atau
komentar dari member maka akan dibuat Structured Informationnantinya di
simpan dalam sistem repository atau digital library website.
Implementasi Knowledge Sharing akan diterapkan pada sebuah website
yang akan menampung Unstructured Information (informasi yang tidak
terstruktur) dan Structured Information (informasi yang terstruktur) berupa forum
yang telah disediakan, yang nantinya melalui forum tersebut akan membantu
proses berbagi informasi untuk mendukung terciptanya suatu Knowledge yang
bermanfaat untuk penerapan pengembangan kebudayaan dan pariwisata daerah
Biak. Penerapan pengembangan kebudayaan akan berfokus pada pengelolaan
kekayaan data-data dan informasi kebudayaan yang di digitalisasi, sedangkan
untuk pengembangan sektor pariwisata akan berfokus pada penerapan forum
dalam website untuk mendorong sharing knowledge, yang bisa menciptakan
budaya berbagi pengetahuan antar individu didalamnya terkhususnya dalam
bidang pariwisata.

2.

Kajian Pustaka

Penelitian mengenai kebudayaan yang memanfaatkan Knowledge
Management antara lain “Perancangan Knowledge Management Kebudayaan
Keraton Surakarta Berbasis Web”, yang bertujuan untuk memudahkan
masyarakat dalam mempelajari kebudayaan Keraton Surakarta dan juga dalam
mencari informasi yang dibutuhkan tentang kebudayaan Keraton Surakarta[3].

2

Penelitian lain yaitu "Knowledge Management System : Knowledge Sharing
Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta". Penelitian ini mengungkapkan
bagaimana tiap individu di Dinas Sosial belum dapat bersinergi dengan baik satu
sama lain, oleh karena itu diperlukan sebuah Knowledge Management System
yang berfokus pada share knowledge yang dapat memberikan inspirasi untuk
saling berbagi. Proses tersebut kemudian disimpan dalam Repository secara
terstruktur[4].
Penelitian lain mengenai Knowledge Sharing yaitu “Penerapan Strategi

Pembelajaran Active Knowledge Haring Untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya
Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran
2011/2012”. Penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu angket, observasi dan
wawancara yang dilakukan terhadap keaktifan bertanya siswa kelas XI IPA 1
SMA Negeri 1 Ngemplak. Penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge
Sharing dilakukan dalam dua siklus dimana penerapan pembelajaran pada siklus I
dan siklus II. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan strategi
pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan keaktifan bertanya
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2011/ 2012 [5].
Berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya, pada penelitian yang dibuat
akan berfokus pada perancangan sebuah forum dalam website yang akan
mendukung terciptanya Knowledge Sharing, dan melalui forum tersebut akan
menampung Unstructured Information (informasi yang tidak terstruktur) dan
Structured Information (informasi yang terstruktur) yang nantinya akan dikelola
untuk mendukung terciptanya suatu Knowledge yang bermanfaat dalam penerapan
pengembangan kebudayaan dan pariwisata daerah Biak.
Pengontrolan Unstructured Information (informasi yang tidak terstruktur)
dan Structured Information (informasi yang terstruktur) akan dilakukan oleh
moderator yang menjaga alur informasi dalam forum sesuai dengan topik yang di
bahas.Unstructured Knowledge Creation (Penciptaan Pengetahuan Yang Tidak

Terstruktur) adalah proses pembelajaran komunitas yang cenderung tidak
terstruktur. Tidak terstruktur dalam hal pengetahuan yang dihasilkan belum
mendalam dan belum fokus pada suatu topik interes tertentu. Tujuan proses ini
adalah: 1) Agar anggota komunitas mau, berani dan termotivasi berbagi
pengetahuan (knowledge sharing). 2) Agar anggota komunitas terbiasa dengan
sistem manajemen pengetahuan yang akan di gunakan.
Manajemen pengetahuan adalah suatu disiplin yang berupaya meningkatkan
kinerja individu dan organisasi dengan mempertahankan dan meningkatkan nilai
sekarang dan masa depan dari aset pengetahuan[6].Manajemen pengetahuan
adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan
3

mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk
pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten[7].
Arus Pengetahuan terdiri dari serangkaian proses, peristiwa dan kegiatan di
mana data, informasi, pengetahuan dan meta-knowledge berubah dari satu
keadaan ke keadaan lain.Untuk mempermudah analisa arus pengetahuan, akan
digunakan suatu model. Model ini mengatur pengetahuan mengalir ke empat
bidang kegiatan utama: penciptaan pengetahuan, retensi, transfer dan
pemanfaatan[8].

Gambar 1Model Knowledge [8]

Knowledge Creation: Ini terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan
masuknya pengetahuan baru ke dalam sistem, dan termasuk pengembangan
pengetahuan, penemuan dan penangkapan atau perekaman pengetahuan.
Knowledge Retention: Ini termasuk semua kegiatan yang melestarikan
pengetahuan dan memungkinkan untuk tetap dalam sistem setelah diperkenalkan.
Ini juga mencakup kegiatan-kegiatan yang mempertahankan kelangsungan hidup
pengetahuan dalam sistem.
Knowledge Transfer: Hal ini mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan
aliran pengetahuan dari satu pihak kepada pihak lain. Ini termasuk komunikasi,
penerjemahan, konversi, penyaringan dan rendering.
Knowledge Utilization: Ini termasuk aktivitas dan kegiatan yang berhubungan
dengan penerapan pengetahuan untuk proses bisnis.
Berbagi pengetahuan (knowledge sharing) merupakan salah satu metode
dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan
kepada anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu
pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota
4

lainnya. Berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota
memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan, dan
komentarnya kepada anggota lainnya [9].
Kabupaten Biak Numfor memiliki tiga pulau besar, yaitu: Pulau Biak, Pulau
Supiori (sekarang kabupaten Supiori) dan Pulau Numfor. Selain itu terdapat pula
pulau-pulau kecil yang cukup banyak. Masyarakat asli Biak, Supiori dan Numfor
mempunyai latar belakang sosial budaya yang sama seperti: Upacara adat, seni
ukir tradisional, tari-tarian tradisional dan lain-lain. Penduduk asli Biak juga
memiliki bahasa daerah yang disebut WOS BYAK; dan memiliki enam dialek,
yaitu dialek WAR RISEN (Korem, Soor, Arwam, Duar, Manwor dan Supiori
Utara), WAR SWANDIWE (Sopen, Supiori), WAR AWER (Bosnik, Opiaref,
Padaido), WAR SWANDIRU (Swapodibu, Sorido, Samber), WAR NUMFOR
(Numfor, Dore) dan WAR ERAMBER (Vyak Amber Wondi, Vyak Amber
Wondum).Masyarakat asli Biak Numfor senang membangun rumah di tepi pantai,
Orang Biak memiliki rumah adat yang disebut “Rum Som” dan “Rum Sram”. Di
Biak Numfor terdapat juga bebrapa jenis perahu yang sering di pakai, yaitu: Wai
Kabasa, Wai Papa, Wai Bok, Wai Sababer, Wai Ron dan Wai Mansusu. Dari
beberapa perahu Wai Ron dan Wai Mansusu merupakan perahu berukuran besar.
Di daerah Biak juga terdapat banyak upacara-upacara adat. Upacara
tradisional atau pesta adat di Biak disebut Munara atau Wor (lagu dan tari); yang
dilaksanakan untuk melindungi seorang individu yang beralih peran dari satu
peran ke peran berikutnya, misalnya masa kanak-kanak ke masa dewasa. Selain
itu terdapat juga seni musik tradisional yang menggunakan alat musik “sireb” atau
“sandip” yakni alat musik tifa buatan sendiri. Daerah Biak juga terkenal dengan
seni ukir seperti patung-patung yang berbentuk manusia dengan ukuran kepala
lebih besar dari pada badannya. Selain itu terdapat juga hasil karya tradisional
seperti keranjang hias, anyam-anyaman dan sebagainya.
Peninggalan sejarah dan purbakala di daerah Biak juga menjadi objek wisata
yang sering di kunjungi mulai dari museum Cendrawasih, museum Simodo Goa
Binsar sampai monumen perang dunia ke II. Daerah Biak juga sangat terkenal
dengan pantai yang berpasir putih dan jernih. Pantai-pantai yang terkenal seperti
pantai Anggaduber, Pantai Bosnik, Pantai Asaibori, Pantai Inpendi, Pantai Wari,
Pantai Saruri dan Pantai Urfu. Pantai-pantai tersebut juga memiliki eindahan
bawah laut yang santat mempesona.

5

3.

Metode dan Perancangan Aplikasi

Metodeperancangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Prototype
Model. Bagan mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.Bagan Prototype Model [9]

Tahap-tahap dalam Prototype Model adalah sebagai berikut:
Listen to Costumer; Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap
permasalahan yang ada, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan
kebudayaan daerah Biak, Kegiatan-kegiatan tahunan, tempat-tempat wisata,
akomoditas yang ada, gambar dan video berkaitan dengan pakaian adat, rumah
adat, senjata tradisional, lagu daerah dan alat musik.
Build; Selanjutnya setelah memperoleh data dan mengetahui proses
pemanfaatan data dan literatur yang ada untuk di kembangkan dan dituangkan
dalam Knowledge Sharing pada forum yang disediakan dalam website, langkah
berikutnya adalah membuat perancangan dengan menggunakan Unified Modeling
Language (UML) mengenai sistem yang akan dibangun nantinya. Selain itu
dilakukan pula perancangan pada user interface dan algoritma.
Costumer Test;Pada Tahap ini dilakukan pengujian sistem, yaitu
menjalankan proses implementasi sistem, dengan menguji jalannya sistem yang
dikembangkan terutama forum yang akan di pakai untuk mengembangkan
Knowledge Sharing, serta melihat hasil yang diberikan apakah sudah sesuai
dengan konsep Knowledge Sharing.
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem yang dapat menjelaskan keseluruhan kerja sebuah sistem secara
garis besar dengan mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang
dibuat serta memberikan gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan
sistem kepada user.

6

view

delete
update



Kelola berita

update

input

input

delete



view
member

Kelola tempat wisata

delete

Admin



update

Kelola forum
input


Kelola member

view






input

update



delete

view

Gambar 3.Use Case Diagram Admin

Gambar 3 menunjukan user case secara keseluruhan. Admin dapat
melakukan kolola berita dengan menginput, updat, delete dan view berita.Admin
dapat melakukan kelola tempat wisata dengan menginput, update, delete dan view
data-data tempat wisata. Admin dapat mengelola forum dengan menginput,
update, delete dan view forum yang telah dibuat. Admin juga dapat melakukan
kelola member dengan menginput, update dan delete member.
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas yang dilakukan oleh
aktor dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aliran
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana proses itu berakhir.
Kebutuhan proses dalam sistem yang akan dibangun, dalam laporan ini disertakan
dua contoh activity diagram yaitu untuk operator dan manajer.

7

Member

System

database

mengambil data username
dan pasword

mengisi username dan
password

mengecek username
dan password

berhasil
Memilih Menu

Forum

Input
Update
Delete

View

Gambar 4. Activity Diagram member

Gambar 4 merupakan activity diagram member. Member melakukan login
terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem, setelah itu akan menampilkan
halaman utama. Member dapat memilih menu forum dan dapat mengelola forum
dengan mengimput, update, view ataupun delete forum.
Class diagrammenggambarkan diagram class software aplikasi. Diagram
class ini berisi relasi-relasi dari setiap bagian class yang ada, dilakukan sebagai
tanggapan dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

8

Gambar 5.Class Diagram

Gambar 5 merupakan class diagram secara keseluruhan. Interface berita di
integrasikan dengan berita kontroler begitu juga dengan interface forum, wisata
dan member yang saling berinteraksi dengan masing-masing kontroler. Setiap
kontroler akan di integrasikan dengan model record karena model record
merupakan backend untuk database. Terdapat empat user interface yaitu berita,
forum, wisata dan member. Keempat user interface terhubung dengan kontroler
masing-masing dan setiap kontroler akan terhubung pada model records.
4.

Hasil Pembahasan dan Pengujian Sistem
Proses pembahasan sistem akan berfokus pada proses knowledge sharing
dalam sistem. Proses knowledge sharing diterapkan melalui implementasi
penggunaan forum. Seperti terlihat pada gambar 6 berikut:

Gambar 6.Tampilan list forum

9

Gambar 6 menjelaskan list forum dengan report dari setiap forum yang
sudah terdaftar. Report yang dimaksud adalah hasil dari jumlah like, unlike,
koment dan view yang merupakan respon dari para pengunjung (member)
terhadap suatu forum. Like berkaitan dengan seberapa banyak pengunjung yang
setuju atau menyukai topik yang dibahas sedangkan untuk unlike adalah
sebaliknya. Komen merupakan pendapat atau gagasan dari setiap pengunjung
terhadap topik yang sedang dibahas. View menunjukan jumlah pengunjung yang
mengakses forum tersebut.

Gambar 7 Tampilan single forum

Gambar 7 merupakan single forum yang digunakan untuk menampilkan
forum yang dipilih. Forum tersebut akan dipilih oleh member dan secara otomatis,
saat member mengakses halaman ini akan dicatat track record (kunjungan) dari
member tersebut.Member juga bisa memberikan responnya terhadap forum berupa
komentar, like atau unlike terhadap forum tersebut.
Dalam melakukan pengujian sistem, fokus pengujian adalah untuk
mengetahui kinerja dari aplikasi ini, maka dilakukan pengujian berbasis Blackbox.
Hasil pengujian tampak pada Tabel 1

10

Tabel 1 BlackboxTesting Proses Login
No

Point
Pengujian

Input

Hasil Uji

Status

1

Proses login

Username Dikosongkan

Gagal login

Berhasil

Gagal login

Berhasil

Gagal login

Berhasil

Berhasil login

Berhasil

Password Dikosongkan
Username benar
Password salah
Username salah
Password benar
Username benar
Password benar

Berdasarkan Tabel 1merupakan pengujian terhadap proses login yaitu jika
masukan untuk username dan password dikosongkan maka proses gagal, dan jika
salah satu dari masukan username dan password kosong atau salah, maka proses
akan gagal, tetapi jika kedua masukan diisi benar maka proses akan berhasil. Hasil
ini memperlihatkan bahwa antara proses perancangan yang dilakukan dan hasil
implementasi tidak mengalami perbedaan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 2 BlackboxTesting Pengujian Sistem
Pernyataan

Hasil

Status

Seorang userselain
admintidak memiliki hak
untuk menambah,
mengubah, dan
menghapus data user

Hanya user
sebagai
adminyang
memiliki hak
akses penuh
terhadap
sistem

Berhasil

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa dengan menggunakan metode pengujian
Black Box, maka tidak terdapat masalah pada proses pengujian sistem, hal ini
menunjukkan bahwa antara perancangan yang dilakukan dengan hasil
implementasi tidak terdapat masalah.
11

5.

Kesimpulan

Suatu daerah tentunya memiliki kebudayaan dan tempat-tempat wisata yang
bisa dikembangkan menjadi sebuah industri pariwisata. Kekayaan tersebut
tentunya ingin dibagikan, dikembangkan dan dilsetarikan, dan kebutuhan tersebut
akan bergantung pada pengolahan informasi yang dimiliki. Penerapan knowledge
sharing memfasilatasi terciptanya komunikasi antara individu atau kelompok
melalui sebuah forum. Forum inilah yang menjadi fasilitas untuk menggali
pengetahuan yang ada maupun pengetahun baru berdasarkan Unstructured
Information (informasi yang tidak terstruktur) dan Structured Information
(informasi yang terstruktur).
Daftar Pustaka
[1]

Yudono, J. “Biak Gelar Pesta Budaya,” Kompas, 2012.
http://oase.kompas.com/read/2012/02/15/21475432/biak.gelar.pesta.budaya
. [Di akses: 07-Sep-2014].

[2]

Widayanti,R. “Penerapan Knowledge Management Dalam Organisasi edit.”

[3]

Yasin, M.2010“Perancangan Knowledge Management Kebudayaan
Keraton Surakarta Berbasis Web,” Universitas Kristen Satya Wacana.

[4]

Putri, S.,Pangaribuan, T.2009. “Knowledge Management System:
Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta,”
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informas. (SNATI 2009).

[5]

Dewi,E., Harlita, dan Ariyanto, J.2011.“STRATEGI PEMBELAJARAN
ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 1 SMA
NEGERI 1,” Jurnal Pendidik. Bioogil., vol. 3, no. September 2011, pp. 79–
90,

[6]

Newman, B., Conrad,K.2000. “A Framework for Characterizing
Knowledge Management Methods, Practices, and Technologies.,” PAKM.

[7]

Hendrik, 2003. “Sekilas Tentang Knowledge Management,” pp. 1–7,

[8]

Setiarso, B.2006.“Berbagi Pengetahuan: Siapa yang Mengelola
Pengetahuan?,” Jurnal Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com, pp. 1–
13.

[9]

Pressman, R. 2001. Software Engineering a Practitioner’s Approach, New
York : McGraw-Hill Higher Education.
12

13