TUGAS MANDIRI PENGANTAR MANAJEMEN TA
TUGAS MANDIRI
PENGANTAR MANAJEMEN
Nama Mahasiswa : Imelda Manalu
NPM
: 170910217
Kode Kelas
: 171-MN048-N10
Dosen
:
Realize, S.Kom., M.SI.
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kesehatan dan ilmu pengetahuan yang Ia berikan sehingga saya sebagai
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Manajemen Strategik”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai permasalahan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan maklah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat, maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah yang berjudul
“Manajemen Strategis” ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat menjadi
panutan masyarakat.
Batam, 29 Desember 2017
Imelda Manalu
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3
Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1
Manajemen Strategis............................................................................ 3
2.2
Konsep Dasar Manajemen Strategis..........................................................4
2.3
Proses Manajemen Strategis...................................................................4
2.4
Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan Tugas Manajemen Strategis..............................7
2.5
Tingkatan Manajemen Strategis...............................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 15
3.1
Kesimpulan...................................................................................... 15
3.2
Saran.............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang ekonomi khususnya dilingkungan bisnis yang
mengembangkan manajemen secara teoretis dan praktis, manajemen strategis
telah cukup lama dikenal dan dikembangkan. Manajemen strategis kini
menjadi kebutuhan yang penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan
pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu perusahaan itu
unggul dan dapat bertahan hidup atau menghadapi kematiannya. Strategi ini
dapat berjalan dengan baik ketika manajer mampu menggunakan sebaikbaiknya sumber daya perusahaan dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Disamping itu, kebutuhan atau pentingnya manajemen strategik antara lain:
1. Manajemen strategis membantu perusahaan melihat lebih dulu ancaman
dan peluang di masa depan.
2. Manajemen strategis menyediakan sasaran yang jelas serta arah untuk
masa depan perusahaan.
3. Riset dalam manajemen strategis dapat membantu para manajer, dan hal
ini kelihatannya mengesankan bahwa perencanaan formal membantu
keberhasilan.
Dengan demikian, strategi dapat dipandang sebagai suatu alat yang dapat
menentukan langkah perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dan mengarah pada upaya menciptakan keunggulan bersaing. Strategi
sendiri diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Dengan kata
lain, strategi dapat dikatakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan akhir
(sasaran).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen Strategis?
2. Bagaimana konsep dasar Manajemen Strategis?
3. Bagaimana proses Manajemen Strategis?
4. Apa saja fungsi, tujuan, manfaat dan tugas Manajemen Startegis?
5. Apa saja jenis tingkatan Manajemen Strategis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen Strategis
2. Untuk mengetahui konsep dasar Manajemen Strategis
3. Untuk mengetahui proses dari Manajemen Strategis
4. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, manfaat, dan tugas Manajemen Strategis
5. Untuk mengetahui jenis tingkatan Manajemen Strategis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Strategis
Manajemen strategik adalah suatu proses untuk menentukan arah dan
tujuan organisasi dalam jangka waktu panjang beserta pemilihan metode
untuk mencapainya melalui pengembangan formulasi strategi dan
implementasi yang terencana secara sistematis.
Istilah “manajemen strategis” sebenarnya berasal dari dua suku kata yaitu
“manajemen” dan “strategi”. Sedangkan kata strategik adalah kata sifat,
adjektif dari kata strategi. Dalam pengertian perusahaan (korporasi),
manajemen merupakan individu atau sekelompok orang yang bertanggung
jawab menganalisis dan membuat keputusan serta mengerahkan tindakan yang
tepat guna mencapai tujuan organisasi. Sebagai sekelompok fungsi,
manajemen
mencakup
fungsi-fungsi
perencanaan
(planning),
pengorganisasian (organizing), penerapan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Kata “strategi” diartikan sebagai keputusan dan tindakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam setiap level organisasi. Dan sebagai
catatan, kata sifat “strategik” memiliki asosiasi dengan istilah “tingkat tinggi”,
“berdampak besar”, “bersifat jangka panjang”, ditambah lagi dengan suatu
semangat untuk tidak mau didikte oleh keadaan.
Manajemen strategis dapat diartikan pula sebagai, sejumlah keputusan
dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Manajemen strategis dapat dipandang sebagai seni dan ilmu dari pembuatan
(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusankeputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuan masa mendatang (Jauch dan Glueck, 1998, Wheelen dan
Hunger, 2010, Ireland, Hoskisson, dan Hitt, 2011).
Dengan demikian, merujuk pada batasan diatas, pada hakikatnya
manajemen strategik mengandung dua hal penting, yaitu:
1. Manajemen strategis terdiri dari: tiga macam proses manajemen yaitu
pembuatan strategi, penerapan strategi, dan evaluasi/kontrol terhadap
strategi.
2. Manjemen stategis berfokus pada penyatuan atau penggabungan aspekaspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan,/akuntansi dan
produksi/operasional dari sebuah bisnis.
Dalam praktiknya, manajemen strategis merupakan suatu proses yang
membentuk siklus guna membantu organisasi dalam mengidentifikasikan apa
yang ingin dicapai oleh organisasi, dengan cara menentukan sasaran dana
mengambil keputusan.
2.2 Konsep Dasar Manajemen Strategis
Ada beberapa konsep yang selalu muncul dan dipergunakan dalam
manajemen strategis seperti:
1. Strategic Competitiveness
Hal ini tercapai bila suatu perusahaan berhasil memformulasikan dan
mengimplementasikan suatu strategi yang menciptakan “nilai”. Nilai
dalam konteks ini adalah sesuatu yang dicari konsumen, yaitu harga yang
murah, produk yang berkualitas, merk yang terkenal, keunikan, dan
pelayanan purna jual, dan sebagainya.
2. Strategi
Sejumlah keputusan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan dan
menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang
dihadapi dalam lingkungan industrinya.
3. Sustained Competitive Advantage
Ini terjadi bila suatu perusahaan mengembangkan strategi dimana para
pesaing tidak mengimplementasikannya secara bersamaan, melakukan
sesuatu yang lebih baik daripada pesaing lain, atau melakukan sesuatu
yang tidak dapat dilakukan oleh pesaing lain. Keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan berarti menunjukkan upaya perusahaan atau organisasi
dalam jangka panjang yang mampu mempertahankan posisi keunggulan
kompetitif dalam industri.
4. Above Average Returns
Diatas rata-rata menunjukkan komparasi kinerja yang melebihi
perusahaan yang lain dalam industri yang sama. Dalam jangka panjang,
ketidakmampuan untuk menghasilkan sesuatu yang minimal sama dengan
rata-rata keuntungan dalam suatu industri yang menyebabkan kegagalan.
2.3 Proses Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis merupakan proses delapan langkah yang
mencakup perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategis. Meskipun
keenam langkah pertama mencerminkan proses perencanaan, implementasi
dan evaluasi juga sama pentingnya. Strategi yang baik sekalipun akan dapat
gagal jika tidak diimplementasikan dan dievaluasi sebagaimana mestinya.
Proses delapan langkah yang dimaksud terdiri dari:
1. Mengidenifikasi misi (tujuan) dan strategi terkini organisasi
Setiap perusahaan pasti memiliki misi, yaitu suatu tujuan unik yang
membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan
mengidentifikasi cakupan operasinya. Pendefinisian misi organisasi
memaksa manajer untuk secara cermat mengidentifikasi lingkup produk
atau jasa yang ditawarkan organisasi.
Penting pula bagi manajer untuk mengidentifikasi sasaran terkini yang
ada dan strategi yang sekarang digunakan. Sebagai dasar perencanaan,
sasaran menjadi target kinerja (yang dapat diukur) dan diusahakan untuk
dapat dicapai oleh karyawan. Dengan mengetahui sasaran terkini
organisasi, manajer memiliki dasar untuk menentukan apakah sasaran
tersebut perlu diubah. Demikian juga, penting bagi manajer untuk
mengidentifikasi terkini organisasi.
2. Menganalisis lingkungan eksternal organisasi
Menganalisis lingkungan merupakan langkah yang menentukan
keberhasilan proses strategi karena sebagian besar lingkungan organisasi
mendefinisikan pilihan-pilihan yang tersedia bagi manajemen. Strategi
dikatakan berhasil jika strategi tersebut bersesuaian dengan lingkungan.
Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk
megidentifikasi peluang yang harus segera mendapat perhatian serius dan
pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman
yang perlu diantisipasi.
Dalam menganalisis lingkungan, para manajer perlu mengetahui apa
saja yang telah dan sedang dilakukan oleh para pesaing (aspek
persaingan), undang-undang apa yang berlaku mempengaruhi organisasi
(aspek peraturan), serta bagaimana pasokan tenaga kerja di tempat
organisasi beroperasi (aspek politik). Disamping itu, adalah juga penting
bagi manjer untuk melihat kecenderungan dan perubahan apa saja yang
sedang terjadi saat ini dalam industri yang digeluti organisasi (aspek
teknologi, ekonomi dan sosial).
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman
Setelah menganalisis lingkungan eksternal organisasi, para manajer
selanjutnya mengidentifikasi peluang apa saja yang dapat dimafaatkan
oleh organisasi, termasuk ancaman apa saja yang harus dihadapinya.
Peluang adalah kecenderungan positif faktor-faktor lingkungan
eksternal, sedangkan ancaman adalah kecenderungan negatif faktor-faktor
lingkungan eksternal. Lingkungan yang sama dapat memberikan peluang
bagi organisasi tertentu dan kebalikannya dapat menjadi ancaman bagi
organisasi lain dalam industri yang sama mengingat adanya perbedaan
dalam pengelolaan sumber daya dan kemampuan masing-masing
organisasi.
4. Menganalisis sumber daya dan kemampuan organisasi
Analisis langkah keempat seharusnya memberikan gambaran yang
jelas kepada para manajer mengenai sumber daya internal dan kemapuan
organisasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan fungsional. Dengan
adanya gambaran yang jelas ini, selanjutnya memungkinkan bagi para
manajer untuk mengidentifikasi apa saja yang merupakan kekuatan
maupun kelemahan organisasi.
Analisis internal ini memberi manajer informasi berharga tentang
sumber daya dan kemampuan spesifik organisasi. Apabila keterampilan
atau sumber daya yang dimiliki organisasi tergolong unggul atau unik,
maka keterampilan atau sumber daya tersebut akan menjadi kompetensi
inti organisasi yang mampu menciptakan nilai tersendiri bagi organisasi
bersangkutan.
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Kekuatan adalah setiap keunikan sumber daya atau setiap keunggulan
fungsional yang dimiliki organisasi, sedangkan kelemahan adalah tidak
dapat berjalannya kegiatan fungsional secara baik atau tidak dimilikinya
sumber daya yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh organisasi.
Para manjer seharusnya menyadari bahwa antara budaya yang kuat dan
budaya yang lemah mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap strategi.
Dalam budaya yang kuat, dapat dipastikan bahwa semua karyawan
mempunyai pemahaman yang baik mengenai kegiatan utama organisasi.
Pada organisasi dengan budaya yang kuat juga mempermudah para
manajer dalam meyampaikan pesan kepada karyawan baru mengenai
kompetensi inti dan kekuatan yang dimiliki organisasi.
6. Merumuskan strategi
Suatu strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta
memperoleh keunggulan bersaing. Perumusan strategi harus sesuai dengan
spesifikasi produk, pasar dan pemasarannya, sumber daya organisasi dan
teknologi.
Strategi perlu disusun baik pada tingkatan korporasi, tingkatan
perusahaan (unit bisnis), maupun tingkatan fungsional. Perumusan strategi
dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya proses pengambilan
keputusan.
7. Mengimplementasikan strategi
Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacammacam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkan
mengendalikan pemanfaatan sumber daya perusahaan (keuangan, manusia,
peraalatan). Strategi dikatakan berhasil jika implementasinya juga berhasil.
8. Mengevaluasi hasil
Langkah terkahir dalam proses manajemen strategik adalah evaluasi
hasil. Tahap ini memugkinkan bagi manajer untuk mempertimbangkan
perlu tidaknya penyesuaian atau perubahan terhadap strategi yang ada.
Strategi yang baik sekalipun akan dapat gagal jika tidak diimpleentasikan
dan dievaluasi sebagaimana mestinya.
2.4 Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan Tugas Manajemen Strategis
1. Fungsi Manajemen Strategis
Fungsi manajemen strategis dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning), yaitu proses kegiatan memikirkan hal-hal
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan
prioritas ke depan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar
organisasi.
b. Pengorganisasian (organizing), yaitu proses penyusunan pembagian
kerja dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan
orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.
c. Pengarahan (directing), yaitu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
d. Pengevaluasian (evaluating), yaitu proses pengawasan dan
pengendalian performa organisasi untuk memastikan bahwa jalannya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Manajemen Strategis
Secara umum tujuan manajemen strategis adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif
dan efisien.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat
penyimpangan dalam pelaksanaan strategi.
c. Memperbarui strategi yang dirumuskan
perkembangan lingkungan eksternal.
agar
sesuai
dengan
d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis
yang ada.
e. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.
3. Manfaat Manajemen Strategis
Adapun manfaat dari manajemen strategik adalah sebagai berikut:
a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju .
b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan- perubahan yang
terjadi.
c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
d. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
e. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang.
f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan stategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
g. Aktivitas yang tumpang tindih dikurangi.
h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi
4. Tugas Manajemen Strategis
Pearce dan Robinson (2005:3) memberikan penjelasan tentang tugas
penting dari manajaemen strategik, yaitu:
a. Menyusun misi perusahaan, termasuk di dalamnya pernyataan
mengenai maksud pendirian perusahaan, filosofi perusahaan dan
tujuan perusahaan.
b. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan
perusahaan.
c. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang
mencakup didalamnya penilaian terhadap situasi persaingan dan
konteks usaha secara umum yang akan mempengaruhi efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan.
d. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan
dengan membandingkan kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki
perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan.
e. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang
diinginkan melalui evaluasi masing-masing pilihan strategi disesuaikan
dengan misi dan tujuan perusahaan.
f. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut strategi utama
(grand strategy) yang paling memungkinkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
g. Membuat tujuan tahunan (annual objectives) dan strategi jangka
pendek yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
h. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggaran alokasi
sumber daya yang dibutuhkan.
i. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi sebagai
input yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan di msa
mendatang.
2.5 Tingkatan Manajemen Strategik
Berdasarkan tingkatan, strategi dibedakan dalam beberapa jenis yaitu
Corporate Level Strategy, Business Unit Strategy, dan Functional Level
Strategy. Masing-masing tingkatan strategi tersebut memiliki keterkaitan yang
saling mendukung.
1. Corporate Level Strategy ( Strategi Pada Tingkat Perusahaan)
Strategi pada tingkat perusahaan berbicara mengenai apa yang
seharusnya dimasuki atau ingin dimasuki perusahaan. Strategi ini
dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan
dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan. Strategi ini
juga berpengaruh dalam menentukan arah yang akan dituju organisasi dan
peran yang akan dimainkan oleh tiap unit bisnis organisasi dalam
mencapai tujuan tersebut.
Terdapat dua pendekatan dalam melakukan strategi ini, yaitu
pendekatan strategi portofolio (portofolio strategy) dan strategi utama
(main strategy).
a. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukan perusahaan
untuk meminimalkan risiko bisnis yang dijalankannya dengan
melakukan investasi diberbagai sektor bisnis. Strategi ini dilakukan
dengan landasan bahwa jika suatu ketika satu sektor bisnis mengalami
kerugian, bisa jadi kerugian itu dapat ditutupi dari keuntungan pada
sektor lain. Beberapa cara yang dapat dilakukan pada strategi
portofolio ini adalah:
1) Pengambilalihan perusahaan tertentu (acquisition)
2) Diversifikasi yang tidak berhubungan (unrelated diversification)
3) Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG
4) Cash Cow
5) Dogs
b. Strategi Utama
Strategi utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang.
Terdapat 3 jenis strategi utama, yaitu strategi stabilitas (stability
strategy), strategi pertumbuhan (growth strategy), dan strategi
pengurangan (retrenchment strategy).
1) Strategi Stabilitas
Merupakan strategi pada tingkat korporasi yang dicirikan
oleh tidak adanya perubahan yang berarti. Sebagai contoh dari
strategi stabilitas adalah strategi yang secara terus menerus tetap
fokus pada klien yang sama dengan menawarkan produk atau jasa
yang sama pula, mempertahankan pangsa pasar dan tingkat
pengendalian investasi yang telah diraihnya.
Strategi ini akan dijalankan oleh manajer ketika kinerja
organisasi tampak memuaskan, dan lingkunga eksternal organisasi
tampak stabil. Dengan kata lain, strategi stabilitas dijalankan untuk
melanjutkan apa yang sedang berlangsung dan tidak ada alasan
untuk melakukan perusahaan. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan juga merupakan strategi pada tingkat
korporasi, dimana strategi ini berusaha meningkatkan atau
mengembangkan operasi organisasi. Strategi ini mencakup
peningkatan pendapatan penjualan, peningkatan pangsa pasar, dan
lain sebagainya.
Pertumbuhan melalui ekspansi langsung dapat dicapai
secara internal melalui peningkatan penjualan, peningkatan
kapasitas produksi atau penambahan jumlah tenaga kerja. Dengan
kata lain, dalam petumbuhan melalui ekspansi langsung ini tidak
ada perusahaan langsung yang dibeli ataupun yang gabung lewat
peleburan usaha, melainkan perusahaan memilih untuk tumbuh
melalui operasi bisnisnya sendiri.
2) Strategi Pengurangan
Strategi pengurangan juga merupakan strategi korporasi,
dimana strategi ini dirancang untuk membantu organisasi
mengurangi kerugian lebih lanjut, memulihkan kerugian keuangan,
dan mengatasi penurunan kinerja.
Strategi ini membantu organisasi untuk mengatasi atau
menstabilkan operasinya dari keterpurukan dan penurunan kinerja,
serta memulihkan sumber daya dan kemampuan organisasi agar
mampu untuk bangkit (bersaing) kembali.
2. Business-Unit Strategy ( strategi pada tigkat bisnis )
Strategi pada tingkat bisnis dilakukan dalam rangka
mempertahankan kemampuan kompetisi dari perusahaan
dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama. Dan untuk
mengetahui posisi perusahaan ditengah-tengah persaingan tersebut,
perlu dilakukan analisis lingkungan mikro dari perusahaan tersebut
yang menggambarkan posisi perusahaan, pesaing, pemasok dan
juga pelanggan yang memerlukan produk dari bisnis yang
dijalankan. Salah satu model yang dapat membantu perusahaan
dalam melakukan analisis ini adalah model 5 faktor pendorong
kompetisi dari Michael Porter atau dikenal sebagai Five Porces
Factor Model. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan
pada tingkat bisnis diantaranya:
a. Strategi Pemosisian (Positioning Strategy)
Strategi ini dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
memastikan dengan cara bagaimana perusahaan dapat
memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan
persaingan. Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum yang
dapat dilakukan, yaitu strategi keunggulan biaya (cost
leadership strategy), strategi diferensiasi (differentiation
strategy), dan strategi fokus (business focus strategy).
1. Strategi Keunggulan Biaya
Strategi ini bisa dilakukan perusahaan jika perusahaan
memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaaan pesaingnya. Misalnya mampu mendapatka
harga yang lebih murah dari pemasok dibandingkan dengan
pesaingnya. Keunggulan strategi ini memungkinkan
perusahaan kemudian menawarkan harga produk yang lebih
murah pada pelanggaan sehingga pelanggan yang rasional
akan cenderung memilih perusahaan kita dibandingkan
dengan pesaing lain.
2. Strategi Diferensiasi
Strategi ini dilakukan untuk mempengaruhi proses
persaingan perusahaan dengan perusahaan pesaing.
Diferensiasi bisa dilakukan dengan diferensiasi dari segi
kualitas, merek produk ataupun juga melalui keunikan
barang ynag ditawarkan. Dengan strategi ini memungkinkan
perusahaan tersebut memperoleh pangsa pasar yang lebih
besar dikarenakan alternatif produk yang ditawarkan di
pasaran lebih banyak sehingga pelanggan memperoleh
kebebasan untuk memilih alternatif yang lebih banyak dari
sekedar memilih satu produk saja. Hanya saja untuk
melakukan strategi diferensiasi, biaya yang dikeluarkan
perusahaan cenderung lebih besar sehingga strategi ini
biasanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
sudah mapan dan cukup besar.
3. Strategi Fokus
Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak dapat
melakukan strategi diferensiasi ataupun keunggulan biaya,
sehingga lebih baik memfokuskan pada satu jenis bisnis saja
sehingga seluruh perhatian perusahaan dapat secara penuh
ditujukan pada kemajuan bisnis tersebut. Alasan lain
melakukan strategi fokus ini juga untuk mempertegas
ketidakpastian pelanggan yang akan memberi produk kita.
Dengan dilakukannya strategi ini, maka perusahaan dapat
dengan mudah menetapkan rencana dan strategi dalam
bisnisnya dibandingkan jika strategi lain dilakukan.
b. Strategi Penyesuaian (Adaptive Strategy)
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
memilih strategi yang paling sesuai ketika perusahaan
berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi di
lingkungan bisnis yang sedang dijalankan. Terdapat 4 jenis
strategi penyesuaian yaitu, strategi defenders, strategi
prospectors, strategi analyzers, dan strategi reactors.
1. Strategi Defenders
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan perusahaan agar dapat tetap bertahan
dalam bisnis yang sedang dijalankan, daripada harus
gulung tikar. Strategi ini biasanya menekankan pada
perbaikan internal perusahaan dalam rangka perbaikan
pelayanan kepada pelanggan.
2. Strategi Prospectors
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar
pertumbuhan secara lebih agresif. Strategi ini
memungkinkan untuk dilakukan jika perusahaan
mendapat peluang untuk mengembangkan bisnis ke
arah yang lebih luas lagi. Perusahaan yang melakukan
strategi ini biasanya selalu menjadi perusahaan pertama
yang mengenalkan produk-produk baru.
3. Strategy Analyzers
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi
defenders dan strategi prospectors. Perusahaan
menjawab peluang-peluang yang ada hanya terbatas
pada beberapa peluang saja. Tidak setiap peluang
kemudian
dijawab
oleh
perusahaan
dengan
mengembangkan bisnis baru. Tujuan yang ingin dicapai
adaalah pertumbuhan pada bisnis yang sedang
dijalankan sambil melakukan minimalisasi resiko.
4. Strategy Reactors
Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten.
Perusahaan yang melakukan strategi ini cenderung
bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada dan
bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
Perusahaan tersebut kemudian bereaksi dengan menjadi
pengikut ataupun tidak mengikuti apa yang dilakukan
perusahaan lain. Tidak heran, perusahaan yang
melakukan strategi ini biasanya kinerjanya tidak terlalu
bagus karena tidak memiliki strategi yang tetap. Strategi
ini hanya cocok untuk jenis bisnis yang sifatnya tidak
tetap atau musiman.
3. Strategi pada tingkat fungsional
Strategi di tingkat fungsional sering kali dinamakan sebagai strategi
langsung atau direct strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jeni bisnis tertentu yang sedang dijalankan dan
tidak pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang diperdagangkan.
Terdapat dua faktor yang menentukan bagaimana strategi di tingkat
fungsional perlu dilakukan yaitu kesamaan pasar dan kesamaan sumber.
Strategi pada tingkat fungsional ini berbicara mengenai cara
mendukung strategi pada tingkat unit bisnis. Strategi yang ada pada
tingkat fungsional pemasaran, produksi, keuangan, riset dan
pengembangan, sisstem informasi, dan sumber daya manusia haruslah
mendukung strategi unit bisnis.strategi fungsional, sama seperti strategi
pada tingkatan unit bisnis maupun korporasi merupakan bagiaan dari
proses manajemen strategis yang memainkan peran penting dalam
keberhasilan organisasi. Menurut Dess dan Miller (1993), strategi
fungsionl terbagi atas 6 jenis yaitu:
a. Strategi produksi, menetepakan hal-hal yang menjadi produk
unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi
pokok yang dimiliki
b. Strategi Pemasaran, menetapkan pasaar yang akan digarap, kondisi
pasar yang diinginkan dan sebagainyaa.
c. Strategi Promosi, merupakan kelanjutan dari pemasaran daan produksi,
yaitu promosi yang hendak diluncurkan, media yang akan digunakan
untuk promosi dan sebagainya
d. Strategi Keuangan, berkaitan dengan pendanaan serta ketersediaan
dana, baik untuk produksi, pemasaran maupun bagiaan fungsional
lainnya.
e. Strategi Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan strategi yang
penting dan mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM
ysng tepat daan berkompeten pada bidang yang tepat saangat
diperlukan
f. Strategi fungsional lainnya berkaitaan dengan pihak luar seperti
supplier, konsultan, agen, dan sebaagainyaa dnegan memperhatikan
transparansi, kejujuran, dan keterbukaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen strategis adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa
sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung
dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan pilihan yang
dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan
manajemen strategsk ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari
kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang
berlangsung lama, tidak mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat
terstruktur.
Tujuan manajemen strategis pada umumnya didefinisikan sebagai
sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang seperti bertahan hidup,
keamanan, dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu
pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran
akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih
spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target
dan waktu.
Manajemen strategis juga merupakan himpunan keputusan
keputusan dan tindakan manajerial yang mentukan kinerja jangka panjang
suatu organisasi. Manajemen strategik sebagai bidang studi mencakup
perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan
penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategik.
Disamping itu, pengertian manajemen strategis yang disebutkan
terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Manajemen strategis diwujudkan dalam bentuk perencanaan dalam
skala besar dalam arti mencakup seluruh komponen lingkungan sebuah
organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis yang
dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Visi misi pemilihan strategis induk dan tujuan strategik organisasi
dalam jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana
strategis.
3. Rencana strategik berorientasi pada jangkauan masa depan.
3.2 Saran
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam
pembelajaran manajemen strategis
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang belum kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategis.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Dr. Imam Machail, M., & A. H. (2016). The Handbook of Education
Management. Jakarta: Pt Fajar Inter Pratama Mandiri.
Hery S.E., M. (2016). Soal Jawab Management. Jakarta: Pt Grasindo.
Mawari, H. (2012). Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Solihin, I. (2012). Manajemen Strategik. Bandung: Erlangga.
BIODATA
Nama
:
Imelda Manalu
Tempat,tanggal lahir :
BATAM, 29 Mei 1998
Npm
:
170910217
Prodi
:
Manajemen Bisnis
Semester
:
Satu
Tahun ajaran
:
2017/2018
Jenis kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Kristen Khatolik
Pekerjaan
:
Mahasiswa
Alamat
:
Bengkong Asrama Blok e2 No 3
Riwayat pendidikan
:
-SDS Eben Haezer Batam
-SMPN 4 Batam
-SMAS Katolik Budi Murni 1 Medan
Email
:
[email protected]
No Hp
:
082384415694
PENGANTAR MANAJEMEN
Nama Mahasiswa : Imelda Manalu
NPM
: 170910217
Kode Kelas
: 171-MN048-N10
Dosen
:
Realize, S.Kom., M.SI.
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kesehatan dan ilmu pengetahuan yang Ia berikan sehingga saya sebagai
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Manajemen Strategik”, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai permasalahan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan maklah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat, maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah yang berjudul
“Manajemen Strategis” ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat menjadi
panutan masyarakat.
Batam, 29 Desember 2017
Imelda Manalu
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3
Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1
Manajemen Strategis............................................................................ 3
2.2
Konsep Dasar Manajemen Strategis..........................................................4
2.3
Proses Manajemen Strategis...................................................................4
2.4
Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan Tugas Manajemen Strategis..............................7
2.5
Tingkatan Manajemen Strategis...............................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 15
3.1
Kesimpulan...................................................................................... 15
3.2
Saran.............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang ekonomi khususnya dilingkungan bisnis yang
mengembangkan manajemen secara teoretis dan praktis, manajemen strategis
telah cukup lama dikenal dan dikembangkan. Manajemen strategis kini
menjadi kebutuhan yang penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan
pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu perusahaan itu
unggul dan dapat bertahan hidup atau menghadapi kematiannya. Strategi ini
dapat berjalan dengan baik ketika manajer mampu menggunakan sebaikbaiknya sumber daya perusahaan dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Disamping itu, kebutuhan atau pentingnya manajemen strategik antara lain:
1. Manajemen strategis membantu perusahaan melihat lebih dulu ancaman
dan peluang di masa depan.
2. Manajemen strategis menyediakan sasaran yang jelas serta arah untuk
masa depan perusahaan.
3. Riset dalam manajemen strategis dapat membantu para manajer, dan hal
ini kelihatannya mengesankan bahwa perencanaan formal membantu
keberhasilan.
Dengan demikian, strategi dapat dipandang sebagai suatu alat yang dapat
menentukan langkah perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dan mengarah pada upaya menciptakan keunggulan bersaing. Strategi
sendiri diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Dengan kata
lain, strategi dapat dikatakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan akhir
(sasaran).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen Strategis?
2. Bagaimana konsep dasar Manajemen Strategis?
3. Bagaimana proses Manajemen Strategis?
4. Apa saja fungsi, tujuan, manfaat dan tugas Manajemen Startegis?
5. Apa saja jenis tingkatan Manajemen Strategis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen Strategis
2. Untuk mengetahui konsep dasar Manajemen Strategis
3. Untuk mengetahui proses dari Manajemen Strategis
4. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, manfaat, dan tugas Manajemen Strategis
5. Untuk mengetahui jenis tingkatan Manajemen Strategis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Strategis
Manajemen strategik adalah suatu proses untuk menentukan arah dan
tujuan organisasi dalam jangka waktu panjang beserta pemilihan metode
untuk mencapainya melalui pengembangan formulasi strategi dan
implementasi yang terencana secara sistematis.
Istilah “manajemen strategis” sebenarnya berasal dari dua suku kata yaitu
“manajemen” dan “strategi”. Sedangkan kata strategik adalah kata sifat,
adjektif dari kata strategi. Dalam pengertian perusahaan (korporasi),
manajemen merupakan individu atau sekelompok orang yang bertanggung
jawab menganalisis dan membuat keputusan serta mengerahkan tindakan yang
tepat guna mencapai tujuan organisasi. Sebagai sekelompok fungsi,
manajemen
mencakup
fungsi-fungsi
perencanaan
(planning),
pengorganisasian (organizing), penerapan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Kata “strategi” diartikan sebagai keputusan dan tindakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam setiap level organisasi. Dan sebagai
catatan, kata sifat “strategik” memiliki asosiasi dengan istilah “tingkat tinggi”,
“berdampak besar”, “bersifat jangka panjang”, ditambah lagi dengan suatu
semangat untuk tidak mau didikte oleh keadaan.
Manajemen strategis dapat diartikan pula sebagai, sejumlah keputusan
dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Manajemen strategis dapat dipandang sebagai seni dan ilmu dari pembuatan
(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusankeputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuan masa mendatang (Jauch dan Glueck, 1998, Wheelen dan
Hunger, 2010, Ireland, Hoskisson, dan Hitt, 2011).
Dengan demikian, merujuk pada batasan diatas, pada hakikatnya
manajemen strategik mengandung dua hal penting, yaitu:
1. Manajemen strategis terdiri dari: tiga macam proses manajemen yaitu
pembuatan strategi, penerapan strategi, dan evaluasi/kontrol terhadap
strategi.
2. Manjemen stategis berfokus pada penyatuan atau penggabungan aspekaspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan,/akuntansi dan
produksi/operasional dari sebuah bisnis.
Dalam praktiknya, manajemen strategis merupakan suatu proses yang
membentuk siklus guna membantu organisasi dalam mengidentifikasikan apa
yang ingin dicapai oleh organisasi, dengan cara menentukan sasaran dana
mengambil keputusan.
2.2 Konsep Dasar Manajemen Strategis
Ada beberapa konsep yang selalu muncul dan dipergunakan dalam
manajemen strategis seperti:
1. Strategic Competitiveness
Hal ini tercapai bila suatu perusahaan berhasil memformulasikan dan
mengimplementasikan suatu strategi yang menciptakan “nilai”. Nilai
dalam konteks ini adalah sesuatu yang dicari konsumen, yaitu harga yang
murah, produk yang berkualitas, merk yang terkenal, keunikan, dan
pelayanan purna jual, dan sebagainya.
2. Strategi
Sejumlah keputusan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan dan
menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang
dihadapi dalam lingkungan industrinya.
3. Sustained Competitive Advantage
Ini terjadi bila suatu perusahaan mengembangkan strategi dimana para
pesaing tidak mengimplementasikannya secara bersamaan, melakukan
sesuatu yang lebih baik daripada pesaing lain, atau melakukan sesuatu
yang tidak dapat dilakukan oleh pesaing lain. Keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan berarti menunjukkan upaya perusahaan atau organisasi
dalam jangka panjang yang mampu mempertahankan posisi keunggulan
kompetitif dalam industri.
4. Above Average Returns
Diatas rata-rata menunjukkan komparasi kinerja yang melebihi
perusahaan yang lain dalam industri yang sama. Dalam jangka panjang,
ketidakmampuan untuk menghasilkan sesuatu yang minimal sama dengan
rata-rata keuntungan dalam suatu industri yang menyebabkan kegagalan.
2.3 Proses Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis merupakan proses delapan langkah yang
mencakup perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategis. Meskipun
keenam langkah pertama mencerminkan proses perencanaan, implementasi
dan evaluasi juga sama pentingnya. Strategi yang baik sekalipun akan dapat
gagal jika tidak diimplementasikan dan dievaluasi sebagaimana mestinya.
Proses delapan langkah yang dimaksud terdiri dari:
1. Mengidenifikasi misi (tujuan) dan strategi terkini organisasi
Setiap perusahaan pasti memiliki misi, yaitu suatu tujuan unik yang
membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan
mengidentifikasi cakupan operasinya. Pendefinisian misi organisasi
memaksa manajer untuk secara cermat mengidentifikasi lingkup produk
atau jasa yang ditawarkan organisasi.
Penting pula bagi manajer untuk mengidentifikasi sasaran terkini yang
ada dan strategi yang sekarang digunakan. Sebagai dasar perencanaan,
sasaran menjadi target kinerja (yang dapat diukur) dan diusahakan untuk
dapat dicapai oleh karyawan. Dengan mengetahui sasaran terkini
organisasi, manajer memiliki dasar untuk menentukan apakah sasaran
tersebut perlu diubah. Demikian juga, penting bagi manajer untuk
mengidentifikasi terkini organisasi.
2. Menganalisis lingkungan eksternal organisasi
Menganalisis lingkungan merupakan langkah yang menentukan
keberhasilan proses strategi karena sebagian besar lingkungan organisasi
mendefinisikan pilihan-pilihan yang tersedia bagi manajemen. Strategi
dikatakan berhasil jika strategi tersebut bersesuaian dengan lingkungan.
Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk
megidentifikasi peluang yang harus segera mendapat perhatian serius dan
pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman
yang perlu diantisipasi.
Dalam menganalisis lingkungan, para manajer perlu mengetahui apa
saja yang telah dan sedang dilakukan oleh para pesaing (aspek
persaingan), undang-undang apa yang berlaku mempengaruhi organisasi
(aspek peraturan), serta bagaimana pasokan tenaga kerja di tempat
organisasi beroperasi (aspek politik). Disamping itu, adalah juga penting
bagi manjer untuk melihat kecenderungan dan perubahan apa saja yang
sedang terjadi saat ini dalam industri yang digeluti organisasi (aspek
teknologi, ekonomi dan sosial).
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman
Setelah menganalisis lingkungan eksternal organisasi, para manajer
selanjutnya mengidentifikasi peluang apa saja yang dapat dimafaatkan
oleh organisasi, termasuk ancaman apa saja yang harus dihadapinya.
Peluang adalah kecenderungan positif faktor-faktor lingkungan
eksternal, sedangkan ancaman adalah kecenderungan negatif faktor-faktor
lingkungan eksternal. Lingkungan yang sama dapat memberikan peluang
bagi organisasi tertentu dan kebalikannya dapat menjadi ancaman bagi
organisasi lain dalam industri yang sama mengingat adanya perbedaan
dalam pengelolaan sumber daya dan kemampuan masing-masing
organisasi.
4. Menganalisis sumber daya dan kemampuan organisasi
Analisis langkah keempat seharusnya memberikan gambaran yang
jelas kepada para manajer mengenai sumber daya internal dan kemapuan
organisasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan fungsional. Dengan
adanya gambaran yang jelas ini, selanjutnya memungkinkan bagi para
manajer untuk mengidentifikasi apa saja yang merupakan kekuatan
maupun kelemahan organisasi.
Analisis internal ini memberi manajer informasi berharga tentang
sumber daya dan kemampuan spesifik organisasi. Apabila keterampilan
atau sumber daya yang dimiliki organisasi tergolong unggul atau unik,
maka keterampilan atau sumber daya tersebut akan menjadi kompetensi
inti organisasi yang mampu menciptakan nilai tersendiri bagi organisasi
bersangkutan.
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Kekuatan adalah setiap keunikan sumber daya atau setiap keunggulan
fungsional yang dimiliki organisasi, sedangkan kelemahan adalah tidak
dapat berjalannya kegiatan fungsional secara baik atau tidak dimilikinya
sumber daya yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh organisasi.
Para manjer seharusnya menyadari bahwa antara budaya yang kuat dan
budaya yang lemah mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap strategi.
Dalam budaya yang kuat, dapat dipastikan bahwa semua karyawan
mempunyai pemahaman yang baik mengenai kegiatan utama organisasi.
Pada organisasi dengan budaya yang kuat juga mempermudah para
manajer dalam meyampaikan pesan kepada karyawan baru mengenai
kompetensi inti dan kekuatan yang dimiliki organisasi.
6. Merumuskan strategi
Suatu strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta
memperoleh keunggulan bersaing. Perumusan strategi harus sesuai dengan
spesifikasi produk, pasar dan pemasarannya, sumber daya organisasi dan
teknologi.
Strategi perlu disusun baik pada tingkatan korporasi, tingkatan
perusahaan (unit bisnis), maupun tingkatan fungsional. Perumusan strategi
dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya proses pengambilan
keputusan.
7. Mengimplementasikan strategi
Implementasi strategi adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacammacam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkan
mengendalikan pemanfaatan sumber daya perusahaan (keuangan, manusia,
peraalatan). Strategi dikatakan berhasil jika implementasinya juga berhasil.
8. Mengevaluasi hasil
Langkah terkahir dalam proses manajemen strategik adalah evaluasi
hasil. Tahap ini memugkinkan bagi manajer untuk mempertimbangkan
perlu tidaknya penyesuaian atau perubahan terhadap strategi yang ada.
Strategi yang baik sekalipun akan dapat gagal jika tidak diimpleentasikan
dan dievaluasi sebagaimana mestinya.
2.4 Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan Tugas Manajemen Strategis
1. Fungsi Manajemen Strategis
Fungsi manajemen strategis dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning), yaitu proses kegiatan memikirkan hal-hal
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki dan menentukan
prioritas ke depan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dasar
organisasi.
b. Pengorganisasian (organizing), yaitu proses penyusunan pembagian
kerja dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan
orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat.
c. Pengarahan (directing), yaitu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
d. Pengevaluasian (evaluating), yaitu proses pengawasan dan
pengendalian performa organisasi untuk memastikan bahwa jalannya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Manajemen Strategis
Secara umum tujuan manajemen strategis adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif
dan efisien.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat
penyimpangan dalam pelaksanaan strategi.
c. Memperbarui strategi yang dirumuskan
perkembangan lingkungan eksternal.
agar
sesuai
dengan
d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis
yang ada.
e. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.
3. Manfaat Manajemen Strategis
Adapun manfaat dari manajemen strategik adalah sebagai berikut:
a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju .
b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan- perubahan yang
terjadi.
c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
d. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
e. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang.
f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan stategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
g. Aktivitas yang tumpang tindih dikurangi.
h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi
4. Tugas Manajemen Strategis
Pearce dan Robinson (2005:3) memberikan penjelasan tentang tugas
penting dari manajaemen strategik, yaitu:
a. Menyusun misi perusahaan, termasuk di dalamnya pernyataan
mengenai maksud pendirian perusahaan, filosofi perusahaan dan
tujuan perusahaan.
b. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan
perusahaan.
c. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang
mencakup didalamnya penilaian terhadap situasi persaingan dan
konteks usaha secara umum yang akan mempengaruhi efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan.
d. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan
dengan membandingkan kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki
perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan.
e. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang
diinginkan melalui evaluasi masing-masing pilihan strategi disesuaikan
dengan misi dan tujuan perusahaan.
f. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut strategi utama
(grand strategy) yang paling memungkinkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
g. Membuat tujuan tahunan (annual objectives) dan strategi jangka
pendek yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
h. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggaran alokasi
sumber daya yang dibutuhkan.
i. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi sebagai
input yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan di msa
mendatang.
2.5 Tingkatan Manajemen Strategik
Berdasarkan tingkatan, strategi dibedakan dalam beberapa jenis yaitu
Corporate Level Strategy, Business Unit Strategy, dan Functional Level
Strategy. Masing-masing tingkatan strategi tersebut memiliki keterkaitan yang
saling mendukung.
1. Corporate Level Strategy ( Strategi Pada Tingkat Perusahaan)
Strategi pada tingkat perusahaan berbicara mengenai apa yang
seharusnya dimasuki atau ingin dimasuki perusahaan. Strategi ini
dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan
dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan. Strategi ini
juga berpengaruh dalam menentukan arah yang akan dituju organisasi dan
peran yang akan dimainkan oleh tiap unit bisnis organisasi dalam
mencapai tujuan tersebut.
Terdapat dua pendekatan dalam melakukan strategi ini, yaitu
pendekatan strategi portofolio (portofolio strategy) dan strategi utama
(main strategy).
a. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah strategi yang dilakukan perusahaan
untuk meminimalkan risiko bisnis yang dijalankannya dengan
melakukan investasi diberbagai sektor bisnis. Strategi ini dilakukan
dengan landasan bahwa jika suatu ketika satu sektor bisnis mengalami
kerugian, bisa jadi kerugian itu dapat ditutupi dari keuntungan pada
sektor lain. Beberapa cara yang dapat dilakukan pada strategi
portofolio ini adalah:
1) Pengambilalihan perusahaan tertentu (acquisition)
2) Diversifikasi yang tidak berhubungan (unrelated diversification)
3) Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG
4) Cash Cow
5) Dogs
b. Strategi Utama
Strategi utama adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang.
Terdapat 3 jenis strategi utama, yaitu strategi stabilitas (stability
strategy), strategi pertumbuhan (growth strategy), dan strategi
pengurangan (retrenchment strategy).
1) Strategi Stabilitas
Merupakan strategi pada tingkat korporasi yang dicirikan
oleh tidak adanya perubahan yang berarti. Sebagai contoh dari
strategi stabilitas adalah strategi yang secara terus menerus tetap
fokus pada klien yang sama dengan menawarkan produk atau jasa
yang sama pula, mempertahankan pangsa pasar dan tingkat
pengendalian investasi yang telah diraihnya.
Strategi ini akan dijalankan oleh manajer ketika kinerja
organisasi tampak memuaskan, dan lingkunga eksternal organisasi
tampak stabil. Dengan kata lain, strategi stabilitas dijalankan untuk
melanjutkan apa yang sedang berlangsung dan tidak ada alasan
untuk melakukan perusahaan. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan juga merupakan strategi pada tingkat
korporasi, dimana strategi ini berusaha meningkatkan atau
mengembangkan operasi organisasi. Strategi ini mencakup
peningkatan pendapatan penjualan, peningkatan pangsa pasar, dan
lain sebagainya.
Pertumbuhan melalui ekspansi langsung dapat dicapai
secara internal melalui peningkatan penjualan, peningkatan
kapasitas produksi atau penambahan jumlah tenaga kerja. Dengan
kata lain, dalam petumbuhan melalui ekspansi langsung ini tidak
ada perusahaan langsung yang dibeli ataupun yang gabung lewat
peleburan usaha, melainkan perusahaan memilih untuk tumbuh
melalui operasi bisnisnya sendiri.
2) Strategi Pengurangan
Strategi pengurangan juga merupakan strategi korporasi,
dimana strategi ini dirancang untuk membantu organisasi
mengurangi kerugian lebih lanjut, memulihkan kerugian keuangan,
dan mengatasi penurunan kinerja.
Strategi ini membantu organisasi untuk mengatasi atau
menstabilkan operasinya dari keterpurukan dan penurunan kinerja,
serta memulihkan sumber daya dan kemampuan organisasi agar
mampu untuk bangkit (bersaing) kembali.
2. Business-Unit Strategy ( strategi pada tigkat bisnis )
Strategi pada tingkat bisnis dilakukan dalam rangka
mempertahankan kemampuan kompetisi dari perusahaan
dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama. Dan untuk
mengetahui posisi perusahaan ditengah-tengah persaingan tersebut,
perlu dilakukan analisis lingkungan mikro dari perusahaan tersebut
yang menggambarkan posisi perusahaan, pesaing, pemasok dan
juga pelanggan yang memerlukan produk dari bisnis yang
dijalankan. Salah satu model yang dapat membantu perusahaan
dalam melakukan analisis ini adalah model 5 faktor pendorong
kompetisi dari Michael Porter atau dikenal sebagai Five Porces
Factor Model. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan
pada tingkat bisnis diantaranya:
a. Strategi Pemosisian (Positioning Strategy)
Strategi ini dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
memastikan dengan cara bagaimana perusahaan dapat
memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan
persaingan. Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum yang
dapat dilakukan, yaitu strategi keunggulan biaya (cost
leadership strategy), strategi diferensiasi (differentiation
strategy), dan strategi fokus (business focus strategy).
1. Strategi Keunggulan Biaya
Strategi ini bisa dilakukan perusahaan jika perusahaan
memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaaan pesaingnya. Misalnya mampu mendapatka
harga yang lebih murah dari pemasok dibandingkan dengan
pesaingnya. Keunggulan strategi ini memungkinkan
perusahaan kemudian menawarkan harga produk yang lebih
murah pada pelanggaan sehingga pelanggan yang rasional
akan cenderung memilih perusahaan kita dibandingkan
dengan pesaing lain.
2. Strategi Diferensiasi
Strategi ini dilakukan untuk mempengaruhi proses
persaingan perusahaan dengan perusahaan pesaing.
Diferensiasi bisa dilakukan dengan diferensiasi dari segi
kualitas, merek produk ataupun juga melalui keunikan
barang ynag ditawarkan. Dengan strategi ini memungkinkan
perusahaan tersebut memperoleh pangsa pasar yang lebih
besar dikarenakan alternatif produk yang ditawarkan di
pasaran lebih banyak sehingga pelanggan memperoleh
kebebasan untuk memilih alternatif yang lebih banyak dari
sekedar memilih satu produk saja. Hanya saja untuk
melakukan strategi diferensiasi, biaya yang dikeluarkan
perusahaan cenderung lebih besar sehingga strategi ini
biasanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
sudah mapan dan cukup besar.
3. Strategi Fokus
Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak dapat
melakukan strategi diferensiasi ataupun keunggulan biaya,
sehingga lebih baik memfokuskan pada satu jenis bisnis saja
sehingga seluruh perhatian perusahaan dapat secara penuh
ditujukan pada kemajuan bisnis tersebut. Alasan lain
melakukan strategi fokus ini juga untuk mempertegas
ketidakpastian pelanggan yang akan memberi produk kita.
Dengan dilakukannya strategi ini, maka perusahaan dapat
dengan mudah menetapkan rencana dan strategi dalam
bisnisnya dibandingkan jika strategi lain dilakukan.
b. Strategi Penyesuaian (Adaptive Strategy)
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
memilih strategi yang paling sesuai ketika perusahaan
berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi di
lingkungan bisnis yang sedang dijalankan. Terdapat 4 jenis
strategi penyesuaian yaitu, strategi defenders, strategi
prospectors, strategi analyzers, dan strategi reactors.
1. Strategi Defenders
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan perusahaan agar dapat tetap bertahan
dalam bisnis yang sedang dijalankan, daripada harus
gulung tikar. Strategi ini biasanya menekankan pada
perbaikan internal perusahaan dalam rangka perbaikan
pelayanan kepada pelanggan.
2. Strategi Prospectors
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar
pertumbuhan secara lebih agresif. Strategi ini
memungkinkan untuk dilakukan jika perusahaan
mendapat peluang untuk mengembangkan bisnis ke
arah yang lebih luas lagi. Perusahaan yang melakukan
strategi ini biasanya selalu menjadi perusahaan pertama
yang mengenalkan produk-produk baru.
3. Strategy Analyzers
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi
defenders dan strategi prospectors. Perusahaan
menjawab peluang-peluang yang ada hanya terbatas
pada beberapa peluang saja. Tidak setiap peluang
kemudian
dijawab
oleh
perusahaan
dengan
mengembangkan bisnis baru. Tujuan yang ingin dicapai
adaalah pertumbuhan pada bisnis yang sedang
dijalankan sambil melakukan minimalisasi resiko.
4. Strategy Reactors
Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten.
Perusahaan yang melakukan strategi ini cenderung
bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada dan
bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
Perusahaan tersebut kemudian bereaksi dengan menjadi
pengikut ataupun tidak mengikuti apa yang dilakukan
perusahaan lain. Tidak heran, perusahaan yang
melakukan strategi ini biasanya kinerjanya tidak terlalu
bagus karena tidak memiliki strategi yang tetap. Strategi
ini hanya cocok untuk jenis bisnis yang sifatnya tidak
tetap atau musiman.
3. Strategi pada tingkat fungsional
Strategi di tingkat fungsional sering kali dinamakan sebagai strategi
langsung atau direct strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jeni bisnis tertentu yang sedang dijalankan dan
tidak pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang diperdagangkan.
Terdapat dua faktor yang menentukan bagaimana strategi di tingkat
fungsional perlu dilakukan yaitu kesamaan pasar dan kesamaan sumber.
Strategi pada tingkat fungsional ini berbicara mengenai cara
mendukung strategi pada tingkat unit bisnis. Strategi yang ada pada
tingkat fungsional pemasaran, produksi, keuangan, riset dan
pengembangan, sisstem informasi, dan sumber daya manusia haruslah
mendukung strategi unit bisnis.strategi fungsional, sama seperti strategi
pada tingkatan unit bisnis maupun korporasi merupakan bagiaan dari
proses manajemen strategis yang memainkan peran penting dalam
keberhasilan organisasi. Menurut Dess dan Miller (1993), strategi
fungsionl terbagi atas 6 jenis yaitu:
a. Strategi produksi, menetepakan hal-hal yang menjadi produk
unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi
pokok yang dimiliki
b. Strategi Pemasaran, menetapkan pasaar yang akan digarap, kondisi
pasar yang diinginkan dan sebagainyaa.
c. Strategi Promosi, merupakan kelanjutan dari pemasaran daan produksi,
yaitu promosi yang hendak diluncurkan, media yang akan digunakan
untuk promosi dan sebagainya
d. Strategi Keuangan, berkaitan dengan pendanaan serta ketersediaan
dana, baik untuk produksi, pemasaran maupun bagiaan fungsional
lainnya.
e. Strategi Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan strategi yang
penting dan mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM
ysng tepat daan berkompeten pada bidang yang tepat saangat
diperlukan
f. Strategi fungsional lainnya berkaitaan dengan pihak luar seperti
supplier, konsultan, agen, dan sebaagainyaa dnegan memperhatikan
transparansi, kejujuran, dan keterbukaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen strategis adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa
sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung
dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan pilihan yang
dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan
manajemen strategsk ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari
kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang
berlangsung lama, tidak mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat
terstruktur.
Tujuan manajemen strategis pada umumnya didefinisikan sebagai
sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang seperti bertahan hidup,
keamanan, dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu
pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran
akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih
spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target
dan waktu.
Manajemen strategis juga merupakan himpunan keputusan
keputusan dan tindakan manajerial yang mentukan kinerja jangka panjang
suatu organisasi. Manajemen strategik sebagai bidang studi mencakup
perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan
penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategik.
Disamping itu, pengertian manajemen strategis yang disebutkan
terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Manajemen strategis diwujudkan dalam bentuk perencanaan dalam
skala besar dalam arti mencakup seluruh komponen lingkungan sebuah
organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis yang
dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Visi misi pemilihan strategis induk dan tujuan strategik organisasi
dalam jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana
strategis.
3. Rencana strategik berorientasi pada jangkauan masa depan.
3.2 Saran
1. Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam
pembelajaran manajemen strategis
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang belum kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategis.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Dr. Imam Machail, M., & A. H. (2016). The Handbook of Education
Management. Jakarta: Pt Fajar Inter Pratama Mandiri.
Hery S.E., M. (2016). Soal Jawab Management. Jakarta: Pt Grasindo.
Mawari, H. (2012). Manajemen Strategik. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Solihin, I. (2012). Manajemen Strategik. Bandung: Erlangga.
BIODATA
Nama
:
Imelda Manalu
Tempat,tanggal lahir :
BATAM, 29 Mei 1998
Npm
:
170910217
Prodi
:
Manajemen Bisnis
Semester
:
Satu
Tahun ajaran
:
2017/2018
Jenis kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Kristen Khatolik
Pekerjaan
:
Mahasiswa
Alamat
:
Bengkong Asrama Blok e2 No 3
Riwayat pendidikan
:
-SDS Eben Haezer Batam
-SMPN 4 Batam
-SMAS Katolik Budi Murni 1 Medan
:
[email protected]
No Hp
:
082384415694