Makalah perkembangan peserta didik (2)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM
USIA REMAJA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang dibina
oleh bapak Husamah S.Pd
KELAS: BIOLOGI 1B
Disusun Oleh Kelompok 7:
Robi’atul adawiyah
(201310070311048)
Iffatul Faiz Khalqiyah
(201310070311055)
Yeni Damayanti
(201310070311067)
Dian Rizkiaditama
(201310070311068)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah
memberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita
Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang
benderang yang penuh dengan kerahmatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong
dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Husamah S.Pd sebagai dosen mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik. Makalah ini berisikan tentang peserta didik dalam usia remaja baik dalam nilai moral
dan sikap anak usia remaja, penyesuaian diri pada remaja, dan pengenalan dan
pengembangan bakat khusus anak usia remaja. Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini terjadi
karena dengan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu
terselesainya makalah ini. Dan kami mohon atas kritik dan sarannya agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Terima kasih.
Malang, November 2013
(Penulis)
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 2
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1
1.3 Tujuan .....................................................................................................
1
1.4 Manfaat ...................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
3
2.1 Perkembangan Nilai Moral dan Sikap Anak Usia Remaja.................
3
2.2 Penyesuaian Diri pada Remaja..............................................................
6
2.3 Pengenalan dan Pengembangan Bakat Khusus Anak Usia Remaja. .
9
BAB III PENUTUP ........................................................................................
12
3.1 Kesimpulan............................................................................................
12
3.2 Saran ......................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
13
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 3
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan diri dari
lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja menjadi suatu
periode penting dalam pembentukan nilai, norma dan moral. Faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap perkembangan nilai, moral, dan sikap individu mencakup aspek
psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Kehidupan modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menghasilkan berbagai perubahan, pilihan dan kesempatan, tetapi mengandung berbagai
resiko akibat kompleksitas kehidupan yang ditimbulkan adalah munculnya nilai-nilai
modern yang tidak jelas dan membingungkan remaja, sehingga perlu adanya penyesuaian
diri pada remaja. Supaya diterima dilingkungannya remaja perlu memiliki keahlian, salah
satunya yaitu remaja harus memiliki bakat khusus supaya dapat di terima dalam
lingkungannya dan menjadi remaja yang unggul dalam berbagai hal. Oleh karena itu,
penulis membuat makalah berjudul “Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Dalam
Usia Remaja” guna menambah wawasan terhadap pembaca sebagai bahan referensi agar
menjadi insan yang lebih baik khususnya untuk remaja.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana perkembangan nilai moral dan sikap anak usia remaja?
2) Bagaimana penyesuaian diri pada remaja?
3) Bagaimana pengenalan dan pengembangan bakat khusus anak usia remaja?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui perkembangan nilai moral dan sikap anak usia remaja.
2) Untuk mengetahui dan memahami penyesuaian diri pada remaja.
3) Untuk mengetahui pengenalan dan pengembangan bakat khusus anak usia remaja?
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 4
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
1.4 Manfaat
1) Dapat mengetahui dan memahami tentang perkembangan nilai moral dan sikap anak
usia remaja, sehingga kita sebagai remaja dapat lebih berhati-hati dalam mengambil
tindakan, dan sebagai calon orangtua dan calon seorang pendidik dapat lebih waspada
apabila remaja melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.
2) Kita sebagai anak usia remaja dapat memahami cara penyesuaian diri dan sebagai
calon orangtua dan calon seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana anak remaja
harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
3) Dapat memahami dan mengenal tentang pengembangan bakat khusus terhadap anak
usia remaja, sehingga pengembangan bakat sesuai dengan kepribadiannya.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 5
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap Anak Usia Remaja
1. Pengertian Nilai, Moral, dan Sikap
Nilai adalah ukuran baik-buruk, bener-salah, boleh-tidak boleh, indah-tidak indah
suatu perilaku atau pernyataan yang berlaku dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya.
Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek sebagai penghayatan
terhadap objek tertentu.
2. Karakteristik Nilai, Moral, dan Sikap Remaja
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan
diri dari lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja
menjadi suatu periode penting dalam pembentukan nilai. Salah satu karakteristik
remaja yang sangat menonjol berkaitan dengan nilai adalah bahwa remaja sudah
sangat diperlukan sebagai pedoman, pegangan, atau petunjuk dalam mencari jalannya
sendiri untuk menumbuhkan identitas diri menuju kepribadian yang semakin matang.
Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai
dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir
operasional formal, yaitu mulai mampu berfikir abstrak dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang bersifat hipotesis maka pemikiran remaja terhadap suatu
permasalahan tidak hanya lagi terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi juga
pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka. Perkembangan pemikiran
moral remaja dicirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban
mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada karena dianggap sebagai suatu
yang bernilai, walau belum mampu mempertanggung jawabkan secara pribadi.
Tingkat perkembangan fisik psikis yang dicapai remaja berpengaruh pada perubahan
sikap dan perilakunya. Perubahan sikap yang cukup menyolok dan ditempatkan
sebagai salah satu karakter remaja adalah sikap menentang nilai-nilai dasar hidup
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 6
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
orang tua atau orang dewasa lainnya. Apabila kalau orang tua dan orang dewasa
berusaha memaksakan nilai-nilai yang dianutnya kepada remaja.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja
Orang Tua: Anak yang tidak memiliki hubungan harmonis dengan orang tuanya di
masa kecil, kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan superego yang
cukup kuat, sehingga mereka cenderung melanggar norma susila.
Lingkungan sekitar: Masyarakat mempunyai peran penting dalam pembentukan
moral. Tingkah laku yang terkendali di sebabkan oleh adanya control dari
masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat si pelanggar.
Lingkungan Sekolah: Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang
berlaku di masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan
yang baik dan boleh dilakukan. Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak
cenderung menjadikan guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu
seorang guru harus memiliki moral yang baik.
Lingkungan Pergaulan: Dalam pengembangan kepribadian, factor lingkungan
pergaulan juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa
remaja, biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu
ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang
teman juga bisa dijadikan panutan baginya.
Teknologi: Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat
terhadap terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan
teknologi untuk belajar maupun hiburan. Contoh: internet memiliki fasilitas yang
menwarkan berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung.
4. Tahap-Tahap Perkembangan
(dikemukakan oleh Lawrence E. Kohlbert (1995))
1) Tingkat Prakonvensional adalah aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral masih
ditafsirkan oleh individu/anak berdasarkan akibat fisik yang akan diterimanya baik
berupa sesuatu yang menyakitkan atau kenikmatan. Tingkat prakonvensional
memiliki dua tahap, yaitu:
Tahap 1 (Orientasi hukuman dan kepatuhan)
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 7
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Pada tahap ini, akibat-akibat fisik pada perubahan menentukan baik buruknya
tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak hanya
semata-mata
menghidari
hukuman
dan
tunduk
pada
kekuasaan
tanpa
mempersoalkannya.
Tahap 2 (Orientasi relativis-instrumental)
Pada tahap ini, perbuatan dianggap benar adalah perbuatan yang merupakan cara
atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga
kebutuhan orang lain. Hubungan antarmanusia diipandang seperti huubungan di
pasar yang berorientasi pada untung-rugi.
2) Tingkat Konvensional adalah aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral dipatuhi
atas dasar menuruti harapan keluarga, kelompok, atau masyarakat. Tingkat
konvensional memiliki dua tahap, yaitu:
Tahap 1: Orientasi kesepakatan antara pribadi atau disebut orientasi “Anak
Manis”
Pada tahap ini, perilaku yang dipandang baik adalah yang menyenangkan dan
membantu orang lain serta yang disetujui oleh mereka.
Tahap 2: Orientasi hukum dan ketertiban
Pada tahap ini, terdapat orientasi terhadap otoritas, aturan yang tetap, penjagaan
tata tertib sosial. Perilaku yang baik adalah semata-mata melakukan kewajiban
sendiri, menhormati otoritas, aturan yang tetap, dan penjagaan tata tertib sosial
yang ada. Semua ini dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dalam dirinya.
3) Tingkat Pascakonvensional, Otonom, atau Berdasarkan Prinsip adalah aturan-aturan
dan ungkapan-ungkapan moral dirumuskan secara jelas berdasarkan nilai-nilai dan
prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas
kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip tersebut dan terlepas pula dari
identifikasi diri dengan kelompok tersebut.Tingkat pascakonvensional memiliki dua
tahap, yaitu:
Tahap 1: Orientasi kontrak sosial legalitas
Pada tahap ini, individu pada umumnya sangat bernada utilitarian. Artinya
perbuatan yang baik cenderung dirumuskan dalam kerangka hak dan ukuran
individual umum yang telah diuji secara kritis dan telah disepakati oleh
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 8
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
masyarakat. Pada tahap ini terdapat kesadaran yang jelas mengenai relativisme
nilai dan pendapat pribadi sesuai dengan relativisme nilai tersebut. Terdapat
penekanan atas aturan prosedural untuk mencapai kesepakatan, terlepas dari apa
yang telah disepakati secara konstitusional dan demokratis, dan hak adalah
masalah nilai dan pendapat pribadi. Hasilnya adalah penekanan pada sudut
pandang legal, tetapi dengan penekanan pada kemungkinan untuk mengubah
hukum berdasarkan pertimbangan rasional mengenai manfaat sosial. Di luar
bidang hukum, persetujuan bebas, dan kontrak merupakan unsur pengikat
kewajiban .
Tahap 2: Orientasi prinsip dan etika universal
Pada tahap ini, hak ditentukan oleh suara batin sesuai dengan prinsip-prinsip etis
yang dipilih sendiri dan yang mengacu kepada komprehensivitas logis,
universalitas, dan konsestensi logis. Prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan etis,
bukan merupakan peraturan moral konkret. Pada dasarnya inilah prinsip-prinsip
universal keadilan, resiprositas, persamaan hak asasi manusia, serta rasa hormat
kepada manusia sebagai pribadi.
2.2 Penyesuaian Diri pada Remaja
Pemahaman penyesuaian diri pada remaja sangat penting dipahami oleh setiap
remaja karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Setiap individu
mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis. Masa remaja juga disebut masa
emas (golden age). Namun, para remaja pada masa perkembangan dihadapkan dengan
berbagai masalah, baik eksternal maupun internal. Masalah-masalah yang timbul pada
masa remaja ini harus bisa di pahami oleh seorang pendidik, agar remaja tidak
mengalami kemunduran mental. Karena remaja yang tidak mendapatkan bimbingan pada
masa remaja, Mereka akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar
norma-norma kehidupan.
Pada masa penyesuaian diri ini peran orang tua dan lingkungan sangat
berpengaruh dalam mencapai keberhasilan dalam melakukan penyesuaian diri untuk
membangun jati diri yang baik. Orang tua bertugas untuk memberi tauladan dan
mengawasi tindak tanduk tetapi tidak dengan mengekang semua kegiatannya, serta
memberikan kebebasan yang bertanggung jawab, misalnya berilah kebebasan kepada
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 9
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
anak untuk bergaul dengan siapapun dan dari strata manapun asalkan tidak membawa
pengaruh yang buruk baginya.
a) Aspek dalam Penyesuaian Diri pada Remaja:
1. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan
sekitarnya. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya
tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa
benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, dongkol. kecewa, atau tidak
percaya pada kondisi dirinya.
2. Penyesuaian Sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup
dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah,
teman atau masyarakat luas secara umum.
b) Lingkungan yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri pada Remaja
1. Lingkungan Keluarga
Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila
individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, respek,
toleransi dan kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan menjadi lebih
baik bila dalam keluarga individu merasakan bahwa kehidupannya berarti. Rasa
dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan
jiwa seorang individu.
2. Lingkungan Teman Sebaya
Begitu pula dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat
diantara kawan-kawan semakin penting pada masa remaja dibandingkan masamasa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh dari temannya, individu
mencurahkan kepada teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari
angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka secara
bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua
itu individu menemukan telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya
dan hati yang terbuka untuk bersatu dengannya. Dengan demikian pengertian
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 10
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
yang diterima dari temannya akan membantu dirinya dalam penerimaan terhadap
keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami polapola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin
mengerti ia akan dirinya maka individu akan semakin meningkat kebutuhannya
untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan
kelemahannya. Dengan demikian ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang
tepat sessuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi-fungsi
pendidikan (transformasi norma). Begitu pula dengan guru, tugasnya tidak hanya
mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa
depan,
dalam
pembentukan
kehidupan
yang
menuntut
individu
untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Dalam kaitannya dengan pendidikan
ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu
sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami
masalah. Upaya yang dilakukan Pendidik dalam Penyesuaian Diri pada Remaja:
a) Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “ betah” (at home)
bagi anak-anak didik , baik secara sosial , fisik maupun akademis. Serta
suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
b) Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial ,
maupun seluruh aspek pribadinya.
c) Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
d) Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar dan
ruang belajar yang memenuhi standard kesehatan.
e) Tata tertib yamg jelas dan dapat dipahami oleh siswa.
f) Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang tua
siswa dan masyarakat.
Pendidikan remaja hendaknya tidak didasarkan atas tekanan atau sejumlah
bentuk kekerasan dan paksaan, karena pola pendidikan seperti itu hanya akan
membawa kepada pertentangan antara orang dewasa dengan anak-anak sekolah.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 11
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Jika para remaja merasa bahwa mereka disayangi dan diterima sebagai teman
dalam proses pendidikan dan pengembangan mereka, maka tidak akan ada
kesempatan untuk terjadi pertentangan antar generasi.
2.3 Pengenalan dan Pengembangan Bakat Khusus Anak Usia Remaja
a) Pengertian Bakat Khusus
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Bakat memerlukan
ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud.
Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya
untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada
dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat
dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Bakat
umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya
bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat
khusus. Misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya
disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted .
b) Jenis-Jenis Bakat Khusus
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan
jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai
kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Conny Semiawan dan
Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang
masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang,yaitu:
1. Bakat akademik khusus
2. Bakat kreatif – produktif
3. Bakat seni
4. Bakat psikomotorik
5. Bakat sosial
c) Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengembangan Bakat Khusus
Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa
berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance)
yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 12
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang. Ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis
besar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu ,Faktor – faktor tersebut
adalah :
Minat
Motif berprestasi
Keberanian mengambil resiko
Keuletan dalam menghadapi tantangan
Kegigihan dalam mengatasi kesulitan
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu
tumbuh dan berkembang. Faktor – faktor tersebut adalah :
Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
Sarana dan prasarana
Dukungan dari orangtua
Lingkungan tempat tinggal
Pola asuh orangtua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun
eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat
khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi,
dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan
muncul kemampuan berprestasi.
d) Upaya Pengembangan Bakat Khusus pada Remaja
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan
progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya. Selain dengan progam tersebut,
individu yang meiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari
lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut. Ada sejumlah langkah
yang perlu dilakukan umtuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai
berikut :
Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak
untuk mengembangkan bakat khususnya.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 13
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan
anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.
Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Mengembangkan program pendidikan yang efektif
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang
mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan
prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan
pendidikan.
e) Hal yang Perlu Dicermati dalam Mengembangkan Bakat Khusus
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas
tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa
dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam
kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya,
memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat
pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja
perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
Apa yang bisa orang tua lakukan dirumah:
Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak .
Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang
terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda,
jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya
untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis,
atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu,
dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar
atau di tingkat kota.
Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru,
seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 14
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak
mengembangkan bakat mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan diri dari
lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja menjadi suatu
periode penting dalam pembentukan nilai, norma dan moral melalui beberapa tahapan
yakni orientasi hukuman dan kepatuhan, orientasi relativis-instrumental, orientasi
kesepakatan antara pribadi, orientasi hukum dan ketertiban, orientasi kontrak sosial
legalitas, orientasi prinsip dan etika universal. Maka dari itu perlu penyesuaian diri pada
remaja karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, sehingga peran dalam
lingkungan keluarga, teman, dan sekolah sangat berpengaruh pada penyesuaian remaja.
Agar diterima dalam masyarakat, remaja memerlukan bakat khusus supaya diakui dalam
kelompoknya, agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka
memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya sehingga dapat menjadi
remaja yang unggul dalam segala hal.
3.2 Saran
1) Sebagai remaja, diwajibkan untuk memiliki nilai, norma dan moral yang baik
sehingga dapat di terima dalam lingkungan masyarakat.
2) Seseorang dapat dikatakan remaja apabila telah meninggalkan masa kanak-kanaknya
dan proses dalam mencari jati dirinya, sehingga remaja harus dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya.
3) Setiap individu memiliki bakat khusus terutama pada remaja. Bakat khusus tersebut
dapat berkembang apabila remaja dapat mengembangkannya, sehingga diperlukan
rasa optimis bahwa remaja dapat mencapai dan mengembangkan bakat khusus yang
dimilikinya.
4) Harus ada pengawasan dan pembimbingan khusus selama masa perkembangan
remaja.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 15
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (Mei, 20 2010). Perkembangan Nilai, Sikap dan Moral Seorang Remaja. Diperoleh
07 November 2013. Dari file:///H:/iffa/1/sam%20blog%20%20PERKEMBANGAN%20
NILAI,%20 SIKAP,%20 DAN%20MORAL%20SEORANG%20REMAJA.htm
Caroliine, Devi (2009, 09 Agustus). Penyesuaian Diri Pada Remaja. Di peroleh 19
November 2013. dari http://www.carolinedevi.com/2009/08/penyesuaian-diri-padaremaja.html
Hermawan, Tryan (2012, 17 Juni). Pengenalan Peserta Didik (Penyesuaian Diri Dan
Permasalahan Pada Remaja). Di peroleh 13 November 2013. Dari http://3anmaster.blogspot.com/2012/06/makalah-pengenalan-peserta-didik_17.html
Iffa. (April, 3 2013). Perkembangan Nilai, Moral, Sikap. Diperoleh 07 November 2013 . dari
file:///H:/iffa/1/MAKALAH%20PESERTA%20DIDIK%20%20%20PERKEMBANGAN
%20NILAI,%20MORAL%20DAN%20SIKAP%20_%20JUN%27SHARED-U.htm
Nidal. (2011, 10 Oktober). Makalah Bakat Khusus. Diperoleh 23 November 2013. Dari
http://nydalchubby-iniminnie.blogspot.com/2011/10/makalah-bakat-khusus.html
Salsy. (2013, 03 April). Perkembangan Dan Penyesuaian Diri Remaja. Di peroleh 13
November
2013.
Dari
http://ppknsalasiah.blogspot.com/2013/04/makalahperkembangan-dan-penyesuaian.html
Rizal. (2012, 25 April). Makalah Implikasi Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik
shoffrijal.blogspot.com/2012/09/makalah-implikasi-perkembangan-dan.html. Di akses
tanggal 23 November 2013.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 16
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM
USIA REMAJA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang dibina
oleh bapak Husamah S.Pd
KELAS: BIOLOGI 1B
Disusun Oleh Kelompok 7:
Robi’atul adawiyah
(201310070311048)
Iffatul Faiz Khalqiyah
(201310070311055)
Yeni Damayanti
(201310070311067)
Dian Rizkiaditama
(201310070311068)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah
memberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita
Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang
benderang yang penuh dengan kerahmatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong
dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Husamah S.Pd sebagai dosen mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik. Makalah ini berisikan tentang peserta didik dalam usia remaja baik dalam nilai moral
dan sikap anak usia remaja, penyesuaian diri pada remaja, dan pengenalan dan
pengembangan bakat khusus anak usia remaja. Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini terjadi
karena dengan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu
terselesainya makalah ini. Dan kami mohon atas kritik dan sarannya agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Terima kasih.
Malang, November 2013
(Penulis)
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 2
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1
1.3 Tujuan .....................................................................................................
1
1.4 Manfaat ...................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
3
2.1 Perkembangan Nilai Moral dan Sikap Anak Usia Remaja.................
3
2.2 Penyesuaian Diri pada Remaja..............................................................
6
2.3 Pengenalan dan Pengembangan Bakat Khusus Anak Usia Remaja. .
9
BAB III PENUTUP ........................................................................................
12
3.1 Kesimpulan............................................................................................
12
3.2 Saran ......................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
13
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 3
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan diri dari
lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja menjadi suatu
periode penting dalam pembentukan nilai, norma dan moral. Faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap perkembangan nilai, moral, dan sikap individu mencakup aspek
psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Kehidupan modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menghasilkan berbagai perubahan, pilihan dan kesempatan, tetapi mengandung berbagai
resiko akibat kompleksitas kehidupan yang ditimbulkan adalah munculnya nilai-nilai
modern yang tidak jelas dan membingungkan remaja, sehingga perlu adanya penyesuaian
diri pada remaja. Supaya diterima dilingkungannya remaja perlu memiliki keahlian, salah
satunya yaitu remaja harus memiliki bakat khusus supaya dapat di terima dalam
lingkungannya dan menjadi remaja yang unggul dalam berbagai hal. Oleh karena itu,
penulis membuat makalah berjudul “Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Dalam
Usia Remaja” guna menambah wawasan terhadap pembaca sebagai bahan referensi agar
menjadi insan yang lebih baik khususnya untuk remaja.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana perkembangan nilai moral dan sikap anak usia remaja?
2) Bagaimana penyesuaian diri pada remaja?
3) Bagaimana pengenalan dan pengembangan bakat khusus anak usia remaja?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui perkembangan nilai moral dan sikap anak usia remaja.
2) Untuk mengetahui dan memahami penyesuaian diri pada remaja.
3) Untuk mengetahui pengenalan dan pengembangan bakat khusus anak usia remaja?
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 4
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
1.4 Manfaat
1) Dapat mengetahui dan memahami tentang perkembangan nilai moral dan sikap anak
usia remaja, sehingga kita sebagai remaja dapat lebih berhati-hati dalam mengambil
tindakan, dan sebagai calon orangtua dan calon seorang pendidik dapat lebih waspada
apabila remaja melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.
2) Kita sebagai anak usia remaja dapat memahami cara penyesuaian diri dan sebagai
calon orangtua dan calon seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana anak remaja
harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
3) Dapat memahami dan mengenal tentang pengembangan bakat khusus terhadap anak
usia remaja, sehingga pengembangan bakat sesuai dengan kepribadiannya.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 5
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap Anak Usia Remaja
1. Pengertian Nilai, Moral, dan Sikap
Nilai adalah ukuran baik-buruk, bener-salah, boleh-tidak boleh, indah-tidak indah
suatu perilaku atau pernyataan yang berlaku dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya.
Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek sebagai penghayatan
terhadap objek tertentu.
2. Karakteristik Nilai, Moral, dan Sikap Remaja
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan
diri dari lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja
menjadi suatu periode penting dalam pembentukan nilai. Salah satu karakteristik
remaja yang sangat menonjol berkaitan dengan nilai adalah bahwa remaja sudah
sangat diperlukan sebagai pedoman, pegangan, atau petunjuk dalam mencari jalannya
sendiri untuk menumbuhkan identitas diri menuju kepribadian yang semakin matang.
Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja adalah bahwa sesuai
dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir
operasional formal, yaitu mulai mampu berfikir abstrak dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang bersifat hipotesis maka pemikiran remaja terhadap suatu
permasalahan tidak hanya lagi terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi juga
pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka. Perkembangan pemikiran
moral remaja dicirikan dengan mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban
mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada karena dianggap sebagai suatu
yang bernilai, walau belum mampu mempertanggung jawabkan secara pribadi.
Tingkat perkembangan fisik psikis yang dicapai remaja berpengaruh pada perubahan
sikap dan perilakunya. Perubahan sikap yang cukup menyolok dan ditempatkan
sebagai salah satu karakter remaja adalah sikap menentang nilai-nilai dasar hidup
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 6
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
orang tua atau orang dewasa lainnya. Apabila kalau orang tua dan orang dewasa
berusaha memaksakan nilai-nilai yang dianutnya kepada remaja.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja
Orang Tua: Anak yang tidak memiliki hubungan harmonis dengan orang tuanya di
masa kecil, kemungkinan besar tidak mampu mengembangkan superego yang
cukup kuat, sehingga mereka cenderung melanggar norma susila.
Lingkungan sekitar: Masyarakat mempunyai peran penting dalam pembentukan
moral. Tingkah laku yang terkendali di sebabkan oleh adanya control dari
masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat si pelanggar.
Lingkungan Sekolah: Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang
berlaku di masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan
yang baik dan boleh dilakukan. Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak
cenderung menjadikan guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu
seorang guru harus memiliki moral yang baik.
Lingkungan Pergaulan: Dalam pengembangan kepribadian, factor lingkungan
pergaulan juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa
remaja, biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu
ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang
teman juga bisa dijadikan panutan baginya.
Teknologi: Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat
terhadap terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan
teknologi untuk belajar maupun hiburan. Contoh: internet memiliki fasilitas yang
menwarkan berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung.
4. Tahap-Tahap Perkembangan
(dikemukakan oleh Lawrence E. Kohlbert (1995))
1) Tingkat Prakonvensional adalah aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral masih
ditafsirkan oleh individu/anak berdasarkan akibat fisik yang akan diterimanya baik
berupa sesuatu yang menyakitkan atau kenikmatan. Tingkat prakonvensional
memiliki dua tahap, yaitu:
Tahap 1 (Orientasi hukuman dan kepatuhan)
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 7
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Pada tahap ini, akibat-akibat fisik pada perubahan menentukan baik buruknya
tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak hanya
semata-mata
menghidari
hukuman
dan
tunduk
pada
kekuasaan
tanpa
mempersoalkannya.
Tahap 2 (Orientasi relativis-instrumental)
Pada tahap ini, perbuatan dianggap benar adalah perbuatan yang merupakan cara
atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga
kebutuhan orang lain. Hubungan antarmanusia diipandang seperti huubungan di
pasar yang berorientasi pada untung-rugi.
2) Tingkat Konvensional adalah aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral dipatuhi
atas dasar menuruti harapan keluarga, kelompok, atau masyarakat. Tingkat
konvensional memiliki dua tahap, yaitu:
Tahap 1: Orientasi kesepakatan antara pribadi atau disebut orientasi “Anak
Manis”
Pada tahap ini, perilaku yang dipandang baik adalah yang menyenangkan dan
membantu orang lain serta yang disetujui oleh mereka.
Tahap 2: Orientasi hukum dan ketertiban
Pada tahap ini, terdapat orientasi terhadap otoritas, aturan yang tetap, penjagaan
tata tertib sosial. Perilaku yang baik adalah semata-mata melakukan kewajiban
sendiri, menhormati otoritas, aturan yang tetap, dan penjagaan tata tertib sosial
yang ada. Semua ini dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dalam dirinya.
3) Tingkat Pascakonvensional, Otonom, atau Berdasarkan Prinsip adalah aturan-aturan
dan ungkapan-ungkapan moral dirumuskan secara jelas berdasarkan nilai-nilai dan
prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, terlepas dari otoritas
kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip tersebut dan terlepas pula dari
identifikasi diri dengan kelompok tersebut.Tingkat pascakonvensional memiliki dua
tahap, yaitu:
Tahap 1: Orientasi kontrak sosial legalitas
Pada tahap ini, individu pada umumnya sangat bernada utilitarian. Artinya
perbuatan yang baik cenderung dirumuskan dalam kerangka hak dan ukuran
individual umum yang telah diuji secara kritis dan telah disepakati oleh
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 8
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
masyarakat. Pada tahap ini terdapat kesadaran yang jelas mengenai relativisme
nilai dan pendapat pribadi sesuai dengan relativisme nilai tersebut. Terdapat
penekanan atas aturan prosedural untuk mencapai kesepakatan, terlepas dari apa
yang telah disepakati secara konstitusional dan demokratis, dan hak adalah
masalah nilai dan pendapat pribadi. Hasilnya adalah penekanan pada sudut
pandang legal, tetapi dengan penekanan pada kemungkinan untuk mengubah
hukum berdasarkan pertimbangan rasional mengenai manfaat sosial. Di luar
bidang hukum, persetujuan bebas, dan kontrak merupakan unsur pengikat
kewajiban .
Tahap 2: Orientasi prinsip dan etika universal
Pada tahap ini, hak ditentukan oleh suara batin sesuai dengan prinsip-prinsip etis
yang dipilih sendiri dan yang mengacu kepada komprehensivitas logis,
universalitas, dan konsestensi logis. Prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan etis,
bukan merupakan peraturan moral konkret. Pada dasarnya inilah prinsip-prinsip
universal keadilan, resiprositas, persamaan hak asasi manusia, serta rasa hormat
kepada manusia sebagai pribadi.
2.2 Penyesuaian Diri pada Remaja
Pemahaman penyesuaian diri pada remaja sangat penting dipahami oleh setiap
remaja karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Setiap individu
mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis. Masa remaja juga disebut masa
emas (golden age). Namun, para remaja pada masa perkembangan dihadapkan dengan
berbagai masalah, baik eksternal maupun internal. Masalah-masalah yang timbul pada
masa remaja ini harus bisa di pahami oleh seorang pendidik, agar remaja tidak
mengalami kemunduran mental. Karena remaja yang tidak mendapatkan bimbingan pada
masa remaja, Mereka akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar
norma-norma kehidupan.
Pada masa penyesuaian diri ini peran orang tua dan lingkungan sangat
berpengaruh dalam mencapai keberhasilan dalam melakukan penyesuaian diri untuk
membangun jati diri yang baik. Orang tua bertugas untuk memberi tauladan dan
mengawasi tindak tanduk tetapi tidak dengan mengekang semua kegiatannya, serta
memberikan kebebasan yang bertanggung jawab, misalnya berilah kebebasan kepada
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 9
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
anak untuk bergaul dengan siapapun dan dari strata manapun asalkan tidak membawa
pengaruh yang buruk baginya.
a) Aspek dalam Penyesuaian Diri pada Remaja:
1. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan
sekitarnya. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya
tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa
benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab, dongkol. kecewa, atau tidak
percaya pada kondisi dirinya.
2. Penyesuaian Sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup
dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah,
teman atau masyarakat luas secara umum.
b) Lingkungan yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri pada Remaja
1. Lingkungan Keluarga
Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila
individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta, respek,
toleransi dan kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan menjadi lebih
baik bila dalam keluarga individu merasakan bahwa kehidupannya berarti. Rasa
dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan
jiwa seorang individu.
2. Lingkungan Teman Sebaya
Begitu pula dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat
diantara kawan-kawan semakin penting pada masa remaja dibandingkan masamasa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh dari temannya, individu
mencurahkan kepada teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari
angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka secara
bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua
itu individu menemukan telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya
dan hati yang terbuka untuk bersatu dengannya. Dengan demikian pengertian
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 10
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
yang diterima dari temannya akan membantu dirinya dalam penerimaan terhadap
keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami polapola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin
mengerti ia akan dirinya maka individu akan semakin meningkat kebutuhannya
untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan
kelemahannya. Dengan demikian ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang
tepat sessuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi-fungsi
pendidikan (transformasi norma). Begitu pula dengan guru, tugasnya tidak hanya
mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa
depan,
dalam
pembentukan
kehidupan
yang
menuntut
individu
untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Dalam kaitannya dengan pendidikan
ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu
sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami
masalah. Upaya yang dilakukan Pendidik dalam Penyesuaian Diri pada Remaja:
a) Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “ betah” (at home)
bagi anak-anak didik , baik secara sosial , fisik maupun akademis. Serta
suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
b) Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial ,
maupun seluruh aspek pribadinya.
c) Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
d) Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar dan
ruang belajar yang memenuhi standard kesehatan.
e) Tata tertib yamg jelas dan dapat dipahami oleh siswa.
f) Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang tua
siswa dan masyarakat.
Pendidikan remaja hendaknya tidak didasarkan atas tekanan atau sejumlah
bentuk kekerasan dan paksaan, karena pola pendidikan seperti itu hanya akan
membawa kepada pertentangan antara orang dewasa dengan anak-anak sekolah.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 11
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Jika para remaja merasa bahwa mereka disayangi dan diterima sebagai teman
dalam proses pendidikan dan pengembangan mereka, maka tidak akan ada
kesempatan untuk terjadi pertentangan antar generasi.
2.3 Pengenalan dan Pengembangan Bakat Khusus Anak Usia Remaja
a) Pengertian Bakat Khusus
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Bakat memerlukan
ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud.
Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya
untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada
dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat
dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan
dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Bakat
umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya
bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat
khusus. Misalnya bakat akademik, sosial, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya
disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted .
b) Jenis-Jenis Bakat Khusus
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan
jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai
kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Conny Semiawan dan
Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang
masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang,yaitu:
1. Bakat akademik khusus
2. Bakat kreatif – produktif
3. Bakat seni
4. Bakat psikomotorik
5. Bakat sosial
c) Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengembangan Bakat Khusus
Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa
berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance)
yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 12
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang. Ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis
besar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu ,Faktor – faktor tersebut
adalah :
Minat
Motif berprestasi
Keberanian mengambil resiko
Keuletan dalam menghadapi tantangan
Kegigihan dalam mengatasi kesulitan
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu
tumbuh dan berkembang. Faktor – faktor tersebut adalah :
Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
Sarana dan prasarana
Dukungan dari orangtua
Lingkungan tempat tinggal
Pola asuh orangtua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun
eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat
khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi,
dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan
muncul kemampuan berprestasi.
d) Upaya Pengembangan Bakat Khusus pada Remaja
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan
progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya. Selain dengan progam tersebut,
individu yang meiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari
lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut. Ada sejumlah langkah
yang perlu dilakukan umtuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai
berikut :
Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak
untuk mengembangkan bakat khususnya.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 13
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan
anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.
Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Mengembangkan program pendidikan yang efektif
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang
mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan
prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan
pendidikan.
e) Hal yang Perlu Dicermati dalam Mengembangkan Bakat Khusus
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas
tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa
dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam
kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya,
memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat
pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja
perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
Apa yang bisa orang tua lakukan dirumah:
Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak .
Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang
terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda,
jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya
untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis,
atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu,
dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar
atau di tingkat kota.
Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru,
seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 14
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak
mengembangkan bakat mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri, dan berusaha melepaskan diri dari
lingkungan orang tua untuk menemukan jati dirinya maka masa remaja menjadi suatu
periode penting dalam pembentukan nilai, norma dan moral melalui beberapa tahapan
yakni orientasi hukuman dan kepatuhan, orientasi relativis-instrumental, orientasi
kesepakatan antara pribadi, orientasi hukum dan ketertiban, orientasi kontrak sosial
legalitas, orientasi prinsip dan etika universal. Maka dari itu perlu penyesuaian diri pada
remaja karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, sehingga peran dalam
lingkungan keluarga, teman, dan sekolah sangat berpengaruh pada penyesuaian remaja.
Agar diterima dalam masyarakat, remaja memerlukan bakat khusus supaya diakui dalam
kelompoknya, agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka
memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya sehingga dapat menjadi
remaja yang unggul dalam segala hal.
3.2 Saran
1) Sebagai remaja, diwajibkan untuk memiliki nilai, norma dan moral yang baik
sehingga dapat di terima dalam lingkungan masyarakat.
2) Seseorang dapat dikatakan remaja apabila telah meninggalkan masa kanak-kanaknya
dan proses dalam mencari jati dirinya, sehingga remaja harus dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya.
3) Setiap individu memiliki bakat khusus terutama pada remaja. Bakat khusus tersebut
dapat berkembang apabila remaja dapat mengembangkannya, sehingga diperlukan
rasa optimis bahwa remaja dapat mencapai dan mengembangkan bakat khusus yang
dimilikinya.
4) Harus ada pengawasan dan pembimbingan khusus selama masa perkembangan
remaja.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 15
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 27 NOVEMBER
2013
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (Mei, 20 2010). Perkembangan Nilai, Sikap dan Moral Seorang Remaja. Diperoleh
07 November 2013. Dari file:///H:/iffa/1/sam%20blog%20%20PERKEMBANGAN%20
NILAI,%20 SIKAP,%20 DAN%20MORAL%20SEORANG%20REMAJA.htm
Caroliine, Devi (2009, 09 Agustus). Penyesuaian Diri Pada Remaja. Di peroleh 19
November 2013. dari http://www.carolinedevi.com/2009/08/penyesuaian-diri-padaremaja.html
Hermawan, Tryan (2012, 17 Juni). Pengenalan Peserta Didik (Penyesuaian Diri Dan
Permasalahan Pada Remaja). Di peroleh 13 November 2013. Dari http://3anmaster.blogspot.com/2012/06/makalah-pengenalan-peserta-didik_17.html
Iffa. (April, 3 2013). Perkembangan Nilai, Moral, Sikap. Diperoleh 07 November 2013 . dari
file:///H:/iffa/1/MAKALAH%20PESERTA%20DIDIK%20%20%20PERKEMBANGAN
%20NILAI,%20MORAL%20DAN%20SIKAP%20_%20JUN%27SHARED-U.htm
Nidal. (2011, 10 Oktober). Makalah Bakat Khusus. Diperoleh 23 November 2013. Dari
http://nydalchubby-iniminnie.blogspot.com/2011/10/makalah-bakat-khusus.html
Salsy. (2013, 03 April). Perkembangan Dan Penyesuaian Diri Remaja. Di peroleh 13
November
2013.
Dari
http://ppknsalasiah.blogspot.com/2013/04/makalahperkembangan-dan-penyesuaian.html
Rizal. (2012, 25 April). Makalah Implikasi Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik
shoffrijal.blogspot.com/2012/09/makalah-implikasi-perkembangan-dan.html. Di akses
tanggal 23 November 2013.
PENDIDIKAN BIOLOGI – FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Page | 16