PENTINGNYA ASI SEBAGAI UPAYA OPTIMALISAS
PROMOSI ASI EKSKLUSIF DAN MP-ASI
DI DESA GARON
PUSKESMAS TLADAN
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang :
Faktor yang berpengaruh :
Ciri khas bayi dan anak
Waktu terbatas
Periode emas 0 – 18 bulan
Genetika
Biopsikososial Gizi
ASI merupakan makanan yang paling sesuai
pengaruh berbagai hal pemberian ASI makin
berkurang
ASI eksklusif : menurunkan AKB, meningkatkan
kecerdasan
Pemahaman tentang Tumbuh Kembang
Ciri utama pada bayi, anak yaitu tumbuh kembang
Tumbuh :
proses bertambahnya dimensi / ukuran sel dan inter seluler
sehingga dapat diukur dengan satuan (co: panjang, berat, LK)
Kembang :
proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial)
Mulai konsepsi sampai dewasa / remaja
Periode sebelumnya akan mempengaruhi periode berikutnya
LIFE CYCLE
Perkembangan anak mempunyai ciri-ciri
tertentu :
Proses kontinyu
Maturasi
susunan saraf
Aktifitas umum ke
spesifik
Sefalokaudal/
Proksimodistal
Refleks primitif
menghilang
DECREASING PROPORTIONS
At birth, the head represents one-quarter of the neonate’s head.
By adulthood, the head is only one-eighth the size of the body
Pertumbuhan Anak
Peningkatan ukuran tubuh :
1.
tinggi badan
2.
berat badan
3.
lingkar kepala
Faktor penentu pertumbuhan anak
Internal :
genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst
proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat,
polusi, dll
Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik
Perkembangan Anak
proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial) mulai
konsepsi sampai dewasa / remaja
Peningkatan fungsi-fungsi individu / aspekaspek perkembangan
1. Personal sosial
2. Motorik halus
3. Motorik kasar
4. Komunikasi / berbahasa
Faktor Penentu Perkembangan Anak
internal : genetik + proses sejak
kehamilan
eksternal : gizi, penyakit, kualitas
pengasuh /keluarga, teman, sekolah
Kebutuhan-kebutuhan dasar Anak
I. FISIS- BIOLOGIS ( pola Asuh ):
nutrisi, immunisasi, kebersihan badan &
lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG ( pola Asih ):
menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi
contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong,
dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan
ancaman / hukuman) pola asuh demokratik
III. STIMULASI ( pola Asah ):
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral
Tahap perkembangan yang mudah diingat
Gerak kasar
Persentil 90
Denver II
Tengkurap bolak
balik
Duduk tanpa
pegangan
Berdiri
berpegangan
5.4
bulan
6.8
bulan
8.5
bulan
11.6
Bahasa / bicara /
komunikasi
P90
Denver II
Tertawa
3.1 bln
Berteriak,
mengoceh
Memanggil mama,
papa
Bicara 2 kata
Bicara 6
kata
4.3 bln
13.3 bln
16.5 bln
21.4
bln
PRAKTEK MENYUSUI
Proses laktasi terdiri dari 2 tahap.
pembentukan air susu pada masa kehamilan,
periode menyusui sesudah bayi lahir, yaitu saat air
susu dibentuk dan dikeluarkan. lamanya sangat
tergantung pada motivasi dan "kemampuan" seorang
ibu untuk menerapkan manajemen laktasi.
Setiap bayi, sejak dilahirkan seyogyanya mendapat ASI
saja (termasuk kolostrum) dalam 4-6 bulan pertama
kehidupannya.
bayi dalam kondisi baik seyogyanya dirawat bersama
dalam satu ruangan dengan bayinya (rawat gabung).
Selama ASI belum keluar pada 2-3 hari setelah ibu
melahirkan, bayi yang sehat TIDAK perlu diberi
makanan / cairan lain. Ia hanya perlu mengisap
kolostrum yang keluar dari puting ibunya saja. Setelah
mencapai usia 4-6 bulan, secara bertahap dapat
diberikan makanan pendamping ASI.
ASI dapat terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
Refleks menyusui
Dalam masa menyusui terjadi beberapa
refleks yang penting pengaruhnya
terhadap kelancaran laktasi, yaitu
refleks yang terjadi pada ibu dan pada
bayi.
Pada ibu
Refleks prolaktin
Refleks oksitosin
Pada bayi
Prolactin, enhancing and hindering
factors
Refleks prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf
sensoris yang terdapat pada puting susu
terangsang. Rangsangan ini akan dikirim ke
otak (hipotalamus) yang akan memacu
keluarnya hormon prolaktin yang kemudian
akan merangsang sel-sel kelenjar payudara
untuk memproduksi ASI. Jadi makin sering
bayi mengisap, makin banyak prolaktin
yang dilepas dan makin banyak ASI yang
diproduksi. Oleh karena itu, menyusukan
dengan sering adalah cara terbaik untuk
mendapatkan ASI dalam jumlah banyak.
Refleks aliran / refleks
oksitosin ("let down
reflex")
Rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi
waktu menyusu diantar pula ke bagian lain dari
otak yang akan melepaskan hormon oksitosin.
Oksitosinn akan memacu sel-sel otot yang
mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya
untuk berkontraksi, sehingga memeras air susu
keluar hingga mencapai sinus laktiferus di balik
areola, untuk kemudian menuju puting susu.
Dengan demikian terjadi "areolar engorgement"
(pembengkakan).
Melalui refleks inilah terjadi pula kontraksi rahim
yang membantu lepasnya plasenta (ari-ari) dan
mengurangi perdarahan setelah bayi dilahirkan,
kalau keadaan memungkinkan sebaiknya bayi
segera disusukan ibunya (kontak dini).
Oxytocin, enhancing and hindering
factors
Refleks pada bayi
"Rooting reflex"
Bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan
menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang
atau disentuh, dia akan membuka mulut dan
berusaha mencari puting untuk menyusu. Keadaan
ini dikenal dengan sebutan "rooting reflex".
"Sucking reflex" (refleks menghisap)
Refleks ini terjadi bila ada sesuatu yang
merangsang langit-langit dalam mulut bayi. Jika
puting susu ibu menyentuh langit-langit belakang
mulut bayi, terjadi refleks menghisap dan terjadi
tekanan terhadap daerah areola oleh gusi, lidah
bayi serta langit-langit, sehingga isi sinus laktiferus
diperas keluar ke dalam rongga mulut bayi.
Refleks menelan
Bila ada cairan di dalam rongga mulut, terjadi
refleks menelan.
langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar
Persiapan mental dan fisik ibu setiap akan
menyusui. Ibu harus dalam keadaan tenang. Bila
perlu minum segelas air sebelum menyusui.
Hindari menyusui pada keadaan lapar dan haus.
sediakan tempat dengan peralatan yang
diperlukan, seperti kursi dengan sandaran
punggung dan sandaran tangan, bantal untuk
menopang tangan yang menggendong bayi.
sebelum menggendong bayi untuk menyusui,
tangan harus dicuci bersih. Sebelum menyusui,
tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu
jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI, kemudian
oleskan ke seluruh puting dan areola. Cara
menyusui yang terbaik adalah bila ibu
melepaskan BH dari kedua payudaranya.
langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar #2
susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya ("on
demand"), jangan dijadwalkan. Biasanya kebutuhan
terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam sekali.
Setiap kali menyusui, lakukanlah pada kedua
payudara kiri dan kanan secara bergantian, masingmasing sekitar 10 menit. Mulailah selalu dengan
payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya.
Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti
awal menyusui tadi. Biarkan kering oleh udara
sebelum kembali memakai BH. Langkah ini berguna
untuk mencegah lecet.
membuat bayi bersendawa setelah menyusui harus
selalu dilakukan, untuk mengeluarkan udara dari
lambung supaya bayi tidak kembung dan muntah..
MASALAH MASALAH DALAM
PEMBERIAN ASI
•
MASA ANTENATAL
- Kurang informasi
- Putting susu datar/ terbenam
B. MASA PASCA PERSALINAN DINI
- Puting susu lecet
- Payudara bengkak
- Mastitis atau abses payudara
MASA PASCA PERSALINAN LANJUT
- Sindrom Asi kurang ,cara mengatasi
dengan cari penyebab
- Ibu yang bekerja , bukan alasan
untuk menghentikan menyusui
MASALAH DALAM KEADAAN KHUSUS
- IBU melahirkan dengan bedah sesar
- IBu sakit , Hepatitis(HbsAg +), AIDS,
TBC paru
KESIMPULAN
Dengan pemberian ASI eksklusif
tumbuh kembang optimal
Perlu peningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat
tentang ASI
DI DESA GARON
PUSKESMAS TLADAN
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang :
Faktor yang berpengaruh :
Ciri khas bayi dan anak
Waktu terbatas
Periode emas 0 – 18 bulan
Genetika
Biopsikososial Gizi
ASI merupakan makanan yang paling sesuai
pengaruh berbagai hal pemberian ASI makin
berkurang
ASI eksklusif : menurunkan AKB, meningkatkan
kecerdasan
Pemahaman tentang Tumbuh Kembang
Ciri utama pada bayi, anak yaitu tumbuh kembang
Tumbuh :
proses bertambahnya dimensi / ukuran sel dan inter seluler
sehingga dapat diukur dengan satuan (co: panjang, berat, LK)
Kembang :
proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial)
Mulai konsepsi sampai dewasa / remaja
Periode sebelumnya akan mempengaruhi periode berikutnya
LIFE CYCLE
Perkembangan anak mempunyai ciri-ciri
tertentu :
Proses kontinyu
Maturasi
susunan saraf
Aktifitas umum ke
spesifik
Sefalokaudal/
Proksimodistal
Refleks primitif
menghilang
DECREASING PROPORTIONS
At birth, the head represents one-quarter of the neonate’s head.
By adulthood, the head is only one-eighth the size of the body
Pertumbuhan Anak
Peningkatan ukuran tubuh :
1.
tinggi badan
2.
berat badan
3.
lingkar kepala
Faktor penentu pertumbuhan anak
Internal :
genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst
proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat,
polusi, dll
Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik
Perkembangan Anak
proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial) mulai
konsepsi sampai dewasa / remaja
Peningkatan fungsi-fungsi individu / aspekaspek perkembangan
1. Personal sosial
2. Motorik halus
3. Motorik kasar
4. Komunikasi / berbahasa
Faktor Penentu Perkembangan Anak
internal : genetik + proses sejak
kehamilan
eksternal : gizi, penyakit, kualitas
pengasuh /keluarga, teman, sekolah
Kebutuhan-kebutuhan dasar Anak
I. FISIS- BIOLOGIS ( pola Asuh ):
nutrisi, immunisasi, kebersihan badan &
lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG ( pola Asih ):
menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi
contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong,
dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan
ancaman / hukuman) pola asuh demokratik
III. STIMULASI ( pola Asah ):
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral
Tahap perkembangan yang mudah diingat
Gerak kasar
Persentil 90
Denver II
Tengkurap bolak
balik
Duduk tanpa
pegangan
Berdiri
berpegangan
5.4
bulan
6.8
bulan
8.5
bulan
11.6
Bahasa / bicara /
komunikasi
P90
Denver II
Tertawa
3.1 bln
Berteriak,
mengoceh
Memanggil mama,
papa
Bicara 2 kata
Bicara 6
kata
4.3 bln
13.3 bln
16.5 bln
21.4
bln
PRAKTEK MENYUSUI
Proses laktasi terdiri dari 2 tahap.
pembentukan air susu pada masa kehamilan,
periode menyusui sesudah bayi lahir, yaitu saat air
susu dibentuk dan dikeluarkan. lamanya sangat
tergantung pada motivasi dan "kemampuan" seorang
ibu untuk menerapkan manajemen laktasi.
Setiap bayi, sejak dilahirkan seyogyanya mendapat ASI
saja (termasuk kolostrum) dalam 4-6 bulan pertama
kehidupannya.
bayi dalam kondisi baik seyogyanya dirawat bersama
dalam satu ruangan dengan bayinya (rawat gabung).
Selama ASI belum keluar pada 2-3 hari setelah ibu
melahirkan, bayi yang sehat TIDAK perlu diberi
makanan / cairan lain. Ia hanya perlu mengisap
kolostrum yang keluar dari puting ibunya saja. Setelah
mencapai usia 4-6 bulan, secara bertahap dapat
diberikan makanan pendamping ASI.
ASI dapat terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
Refleks menyusui
Dalam masa menyusui terjadi beberapa
refleks yang penting pengaruhnya
terhadap kelancaran laktasi, yaitu
refleks yang terjadi pada ibu dan pada
bayi.
Pada ibu
Refleks prolaktin
Refleks oksitosin
Pada bayi
Prolactin, enhancing and hindering
factors
Refleks prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf
sensoris yang terdapat pada puting susu
terangsang. Rangsangan ini akan dikirim ke
otak (hipotalamus) yang akan memacu
keluarnya hormon prolaktin yang kemudian
akan merangsang sel-sel kelenjar payudara
untuk memproduksi ASI. Jadi makin sering
bayi mengisap, makin banyak prolaktin
yang dilepas dan makin banyak ASI yang
diproduksi. Oleh karena itu, menyusukan
dengan sering adalah cara terbaik untuk
mendapatkan ASI dalam jumlah banyak.
Refleks aliran / refleks
oksitosin ("let down
reflex")
Rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi
waktu menyusu diantar pula ke bagian lain dari
otak yang akan melepaskan hormon oksitosin.
Oksitosinn akan memacu sel-sel otot yang
mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya
untuk berkontraksi, sehingga memeras air susu
keluar hingga mencapai sinus laktiferus di balik
areola, untuk kemudian menuju puting susu.
Dengan demikian terjadi "areolar engorgement"
(pembengkakan).
Melalui refleks inilah terjadi pula kontraksi rahim
yang membantu lepasnya plasenta (ari-ari) dan
mengurangi perdarahan setelah bayi dilahirkan,
kalau keadaan memungkinkan sebaiknya bayi
segera disusukan ibunya (kontak dini).
Oxytocin, enhancing and hindering
factors
Refleks pada bayi
"Rooting reflex"
Bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan
menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang
atau disentuh, dia akan membuka mulut dan
berusaha mencari puting untuk menyusu. Keadaan
ini dikenal dengan sebutan "rooting reflex".
"Sucking reflex" (refleks menghisap)
Refleks ini terjadi bila ada sesuatu yang
merangsang langit-langit dalam mulut bayi. Jika
puting susu ibu menyentuh langit-langit belakang
mulut bayi, terjadi refleks menghisap dan terjadi
tekanan terhadap daerah areola oleh gusi, lidah
bayi serta langit-langit, sehingga isi sinus laktiferus
diperas keluar ke dalam rongga mulut bayi.
Refleks menelan
Bila ada cairan di dalam rongga mulut, terjadi
refleks menelan.
langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar
Persiapan mental dan fisik ibu setiap akan
menyusui. Ibu harus dalam keadaan tenang. Bila
perlu minum segelas air sebelum menyusui.
Hindari menyusui pada keadaan lapar dan haus.
sediakan tempat dengan peralatan yang
diperlukan, seperti kursi dengan sandaran
punggung dan sandaran tangan, bantal untuk
menopang tangan yang menggendong bayi.
sebelum menggendong bayi untuk menyusui,
tangan harus dicuci bersih. Sebelum menyusui,
tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu
jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI, kemudian
oleskan ke seluruh puting dan areola. Cara
menyusui yang terbaik adalah bila ibu
melepaskan BH dari kedua payudaranya.
langkah-langkah menyusui
yang baik dan benar #2
susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya ("on
demand"), jangan dijadwalkan. Biasanya kebutuhan
terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam sekali.
Setiap kali menyusui, lakukanlah pada kedua
payudara kiri dan kanan secara bergantian, masingmasing sekitar 10 menit. Mulailah selalu dengan
payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya.
Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti
awal menyusui tadi. Biarkan kering oleh udara
sebelum kembali memakai BH. Langkah ini berguna
untuk mencegah lecet.
membuat bayi bersendawa setelah menyusui harus
selalu dilakukan, untuk mengeluarkan udara dari
lambung supaya bayi tidak kembung dan muntah..
MASALAH MASALAH DALAM
PEMBERIAN ASI
•
MASA ANTENATAL
- Kurang informasi
- Putting susu datar/ terbenam
B. MASA PASCA PERSALINAN DINI
- Puting susu lecet
- Payudara bengkak
- Mastitis atau abses payudara
MASA PASCA PERSALINAN LANJUT
- Sindrom Asi kurang ,cara mengatasi
dengan cari penyebab
- Ibu yang bekerja , bukan alasan
untuk menghentikan menyusui
MASALAH DALAM KEADAAN KHUSUS
- IBU melahirkan dengan bedah sesar
- IBu sakit , Hepatitis(HbsAg +), AIDS,
TBC paru
KESIMPULAN
Dengan pemberian ASI eksklusif
tumbuh kembang optimal
Perlu peningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat
tentang ASI