ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU

eJournal Teknik Sipil, 2016, 1 (1): 1-15
ISSN 0000-0000, ejournal.untag-smd.ac.id
© Copyright 2016

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU
LINTAS DI RUAS JALAN POROS SAMARINDA –
ANGGANA
Muhammad Romadan
ABSTRAK
Muhammad Romadon. Jalan poros kota samarinda – kecamatan anggana
memiliki tingkat kerawanan kecelakaan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui akibat dan faktor penyebab daerah rawan kecelakaan (black site)
pada ruas jalan poros kota samarinda – kecamatan anggana. Kota samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur.
Data korban kecelakaan lalu lintas tahun 2015 diperoleh dari IRSMS ( Intergreated
Road Safety Management Sytem ) Polresta Kota Samarinda unit Laka Lantas.
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui lokasi dan rekap kejadian dan dianalisa
untuk mendapatkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan di daerah jalan poros
samarinda – anggana.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas di
ruas jalan poros samarinda - anggana disebabkan oleh faktor manusia dan tikungan

yang tajam serta geometrik jalan yang rusak.
Kata kunci : kecelakaan lalu lintas, IRSMS
ABSTRACK
Muhammad Romadon. Road axis samarinda city - Anggana districts have
high levels of vulnerability accident. The purpose of this study was to determine the
effects and the causes of the accident-prone areas (black site ) on the road axis
samarinda city – Anggana districts. Samarinda city , East Kalimantan Province .
Data traffic accident victims in 2015 was obtained from IRSMS ( Intergreated Road
Safety Management Sytem ) Samarinda City Police. Based on these data, can know the
location and recap events and analyzed to obtain the causes of accidents in the area of
the road axis samarinda – Anggana.
The analysis showed that the causes of traffic accidents on roads shaft samarinda Anggana caused by human factors and a sharp bend and geometric damaged roads.
Keywords : traffic accident,IRSMS

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kegiatan transportasi memanfaatkan fasilitas jalan raya merupakan jenis
transportasi yang paling dominan dibandingkan dengan jenis transportasi
lainnya, oleh karena itu, permasalahan transportasi yang dihadapi oleh para


eJournal Kurva S Jurnal Mahasiswa, Volume 1, Nomor 1, 2016: 1-11

pemakai jalan raya hampir sama, yaitu kecelakaan lalu lintas (malkhamah,
1994).
Kecelakaan lalu lintas yang merupakan salah satu permasalahan dari
kegiatan transportasi sebenarnya adalah dampak yang terjadi dari adanya
mobilitas tinggi transportasi. Keseimbangan antara pengemudi, kemajuan
teknologi kendaraan dan penyediaan prasarana lalu lintas merupakan tiga
kombinasi yang menentukan mobilitas transportasi, jika salah satu unsur
tersebut tertinggal dalam adaptasinya maka akan terjadi kesenjangan yang
akan menjurus kepada terjadinya kecelakaan (Soehartono, 1990).
Kota Samarinda yang berfungsi sebagai ibukota dari Kalimantan timur
merupakan pusat dari berbagai kegiatan mulai dari pemerintahan maupun
kegiatan ekonomi menyebabkan kegiatan transportasi di Samarinda tidak
pernah berhenti dan tiap harinya terjadi peningkatan mobilitas transportasi
yang berdampak terhadap meningkatnya para pemakai jalan.
Penelitian tentang kecelakaan lalu lintas di jalan poros Samarinda Anggana untuk mengetahui dimana saja persebaraan kecelakaan lalu lintas
yang ada pada jalan poros kota Samarinda dan Kota Anggana dan faktor apa
saja menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas tersebut.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil pengukuran data berdasarkan point dari IRSMS pada ruas
jalan poros samarinda-anggana ?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan
lalulintas pada ruas jalan poros Samarinda – Anggana ?
3. Bagaimanakah penanganan untuk mengurangi dampak kecelakaan
lalulintas ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas di ruas
jalan poros Samarinda - Anggana.
2. Mengetahui penanganan untuk mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas.
Manfaat Penelitian
1. Sehingga diharapkan dari hasil penelitian tentang kondisi tersebut dapat
dijadikan bahan pertimbangan dari permasalahan yang ada, selain itu
semoga penelitian saya berguna buat orang lain yg membacanya.
2. Semoga judul skripsi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dari
permasalahaan yang ada dan Memberikan informasi yang akurat mengenai
perkembangan kinerja transportasi jalan terutama yang berkaitan dengan
studi kecelakaan lalu lintas, faktor penyebab serta dampak yang
ditimbulkan.


KERANGKA DASAR TEORI
2

Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Diruas Jalan poros Samarinda - anggana
(Muhammad Romadan)

Kecelakaan lalu lintas
Dalam melakukan suatu analisa kecelakaan lalu lintas diperlukan
pengetahuan mengenai deginisi kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang
tidak direncanakan dan tidak terkendali. Ketika aksi atau reaksi suatu objek. Bahan
atau radiasi menyebabkan cidera atau kemungkinan cacat. Kecelakaan merupakan
suatu kejadian yang tidak diingkan yang menyebabkan kerugian pada manusia,
kerusakan property, dan hilang atau terganggunya proses ( Heinrich,1980).
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya
melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cidera atau kerusakan atau kerugian
pada pemiliknya (WHO, 1984). Kecelakaan lalu lintas dapat diartikan sebagai suatu
peristiwa dijalan raya yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja, melibatkan
kendaran dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia
atau kerugian harta benda. Korban kecelakaan lalu lintas dapat berupa korban
mati,luka berat dan luka ringan dan diperhitungkan paling lama 30 hari setelah

kecelakaan terjadi (PP No.43 Tahun 1993).
Kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang sulit untuk diprediksi
kapan dan dimana terjadinya, kecelakaan tidak hanya mengakibatkan trouma,
cidera, ataupun kecacatan, tetapi juga dapat mengakibatkan kematian, kasus
kecelakaan sulit diminimalisasi dan cenderung meningkat seiring pertambahan
panjang jalan dan banyaknya pergerakan dari kendaraan (Hobbs,1995).
Jenis dan bentuk Kecelakaan
Jenis dan bentuk keelakaan dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu :
Kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan, kecelakaan berdasarkan lokasi
kejadian, kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan, kecelakaan
berdasarkan posisi kecelakaan, dan kecelakaan berdasarkan jumlah kendaraan yang
terlibat. Penjelasan mengenai klasifikasi jenis dan bentuk kecelakaan tersebut
diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
1. Kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan
- Kecelakaan luka fatal/meninggal
- Kecelakaan luka berat
- Kecelakaan luka ringan
2. Kecelakaan berdasarkan lokasi kejadian
3. Kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan
4. Kecelakaan berdasarkan posisi kecelakaan

- Tabrakan pada saat menyalip (Side Swipe)
- Tabrakan depan dengan samping (Right Angle)
- Tabrakan muka dengan belakang (Rear End)
- Tabrakan muka dengan muka (Head On)
- Tabrakan dengan pejalan kaki (Pedestrian)
- Tabrak lari ( Hit and Run )
3

eJournal Kurva S Jurnal Mahasiswa, Volume 1, Nomor 1, 2016: 1-11

- Tabrakan diluar kendali ( Out Of Control )
5. Kecelakaan Berdasarkan Jumlah Kendaraan Yang Terlibat
Kriteria Daerah Rawan Kecelakaan
Daerah rawan kecelakaan lalu lintas dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
yaitu :
1. Black Spot adalah titik daerah rawan kecelakaan
2. Black Site adalah ruas (jalan) daerah rawan kecelakaan
3. Black Area adalah wilayah rawan kecelakaan
Black spot biasanya berkaitan dengan daerah perkotaan dimana lokasi
kecelakaan dapat di identifikasikan dengan pasti dan tetap pada suatu titik

tertentu. Kondisi umum yang sering dijumpai untuk jalan – jalan luar kota adalah
Black Site dimana kecelakaan terjadi pada segmen – segmen tertentu. Klasifikasi
terakhir Black Area biasanya dijumpai pada daerah – daerah atau wilayah yang
homongen misalnya perumahan, industry dan sebagainya. Adapun kriteria
lokasi titik kecelakaan (Black spot) secara umum, yang digunakan untuk
mengidentifikasi titik kecelakaan (Black Spot) adalah :
1. Jumlah kecelakaan selama periode tertentu melibihi suatu nilai tertentu.
2. Tingkat kecelakaan atau accident rate (per kendaraan) untuk suatu periode
tertentu melebihi suatu nilai tertentu.
3. Jumlah kecelakaan dan tingkat kecelakaan keduanya melebihi nilai
tertentu.
4. Tingkat kecelakaan melebihi nilai kritis yang diturunkan dan analisis
statistic data tersedia.
Selain kriteria diatas ada hal lain yang dapat digunakan untuk menentukan
ruas raus rawan kecelakaan dalam mengidentifikasi black site adalah sebgai
berikut :
1. Jumlah kecelakaan melebihi nilai tertentu.
2. Jumlah kecelakaan per km melebihi nilai tertentu
3. Tingkat kecelakaan atau jumlah kecelakaan per kendaraan melebihi nilai
tertentu

Dua kriteria tersebut dapat digunakan untk menetapkan daerah atau ruas
yang mempunyai potensi tinggi terhadap kecelakaan sebagai berikut :
1. Geometric jalan yang tidak memenuhi syarat, misalnya tikungan ganda
dengan jarak pandang terbatas, lebar jalan yang terlalu sempit, tidak ada
bahu jalan dan sebagainya.
2. Perubahan besaran komponen – komponen sistem angkutan jalan raya yang
melalui ruas dengan kondisi geomtri yang ada seperti sekarang, misalnya
perubahan volume lalu lintas perubahan kualitas perubahan.

Penentuan nilai bobot kecelakaan

4

Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Diruas Jalan poros Samarinda - anggana
(Muhammad Romadan)

Blackspot adalah lokasi yang dimana sering terjadi kecelakaan lalulintas yg dimana
memiliki bobot > dari 30 Point.untuk mempermudah penentuan lokasi blackspot,
maka kepolisian beserta pihak terkait bersepakat untuk memberikan point terhadap
setiap kecelakaan, berikut data point :

1. Nilai 10 untuk kecelakaan berakibat fatal ( MD )
2. Nilai 5 untuk kecelakaan berakibat luka serius ( LB )
3. Nilai 1 untuk kecelakaan berakibat luka Ringan ( LR )
IRSMS
Sistem pendataan kecelakaan lalulintas yang merupakan sebuah proses
pengelolaan informasi kecelakaan yang memungkinkan tergambar keseluruhan
detail dan karakteristik kecelakaan yang terjadi pada suatu lokasi, daerah ataupun
secara nasional.
Saat ini dari pihak kepolisian lalulintas sedang mengupayakan peningkatan
kualitas pencatatan data kecelakaan dan mereduksi kecelakaan yang tidak
terlaporkan melalui integreated Road Safety Management System ( IRSMS ).
Diharap IRSMS mampu memberikan data kecelakaan lalulintas yang dapat
diunduh dari laman IRSMS dengan mendapat koordinat lokasi kecelakaan berbasis
GPS sehingga dengan mudah dapat di plot dalam Peta jaringan jalan yang ada dan
hingga saat September 2015 sampai saat ini, Data IRSMS masih belum tersedia
untuk public dan harus di dapat dengan permohonan kekepolisian lalulintas.
Berikut contoh isi IRSMS :

5


eJournal Kurva S Jurnal Mahasiswa, Volume 1, Nomor 1, 2016: 1-11

METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di ruas jalan poros kota samarinda – kota
Anggana.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah analisis faktor penyebab kecelakaan lalu lintas
di samarinda – anggana provinsi Kalimantan timur.
Sumber Data
Demi keperluan dalam proses penelitian dan penulisan skripsi, maka
penulis menetapkan data – data yang diperlukan sebagai beikut :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui narasumber dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dan dipandu melalui pertanyaan yang
sesuai dengan fokus penelitian yang dipersiapkan sebelumnya oleh penulis.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara tidak
langsung dari sumber – sumber lain seperti, dokumen – dokumen laporan, buku
– buku ilmiah yang relevan dengan penelitian ini dan panduan pertanyaan
sebagai acuan wawancara kepada responden.
Teknik Pengumpulan Data

Proses pengolahan dan analis data dilakukan berdasarkan data jumlah dan
kondisi korban kecelakaan lalu lintas kota samarinda tahun 2015, yang diperoleh
dari Polresta Kota Samarinda Unit Laka Lantas. Data-data tersebut dialysis dengan
mengunakan IRSMS untuk mengetahui angka kecelakaan lalu lintas.
PEMBAHASAN
Studi Kasus Kecelakaan
Data Kasus Kecelakaan di ruas jalan poros Samarinda-Anggana Tahun 2015
Hari/Tangga No.LP
Kendaraaa Tersangka
Korban
l
n
yang
terlibat
Kamis, 18 LP/56/VII/15/SPK R2
KT 1790 KT 4738 TN
juni
2015
Kawasaki
WA an : an : andi, 26
jam 08.00
KT 4738 Saifullah,
Th, Swasta,
wita
TN dan R4 30 Th , islam, bugis,
MP
KT islam, jawa, jl, pelabuhan,
1790 WA
jl. Jelawat, Anggana
Samarinda
Kamis, 18 LP/57/VII/15/SPK R2 Honda
KT 1054 WB
juni
2015
KT 1054
an : rico, 20
jam 12.30
WB
Th, islam, jl.
Lambung
mangkurat,
Samarinda

6

Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Diruas Jalan poros Samarinda - anggana
(Muhammad Romadan)

Jumat, 31 LP/97/VII/15/SPK
Juli
2015
pukul 16.00
wita

R2
Yamaha
KT 7311
WQ dan
R4 MP KT
3263 BA

KT 3263
BA an :
sabriansyah
, 36 Th,
islam,
banjar, jl.
Loa
bakung,
Samarinda
Rabu,
09 LP/116/VII/15/SP R4 Truck KT 8874
Agustus
K
KT 8874 BK an :
2015 pukul
BK dan R4 sujarwa, 44
01.00 wita
MB
KT Th, Islam,
7830 UK
jawa,
jl,
sultan
alimudin
Kamis, 17 LP/34/VII/16/SPK R2 yamaha KT 5490
maret 2016
KT 5490 KU an :
pukul 11.00
KU dan R2 doni putra
wita
yamaha
18
Th,
KT 5733 islam, jawa,
WR
jl. Sultan
sulaiman
Selasa, 10 LP/65/VII/16/SPK R2 honda KT 5932
mei
2016
KT 5932 WQ an :
pukul 14.00
WQ dan andreas 28
wita
R4 B 1991 Th, Kristen,
BI
jawa,
jl
dr.soetomo
Seni, 18 juli LP/89/VII/16/SPK R2 yamaha KT 5411
2016 pukul
KT 5899 BB
an
13.00 wita
WC
dan :dhoni 28
R2 honda Th, islam,
KT 5411 jawa,
jl
BB
sejati gg.
Haji
marhusin
Sumber : polresta samarinda 2015
Bobot Point Kecelakaan
Jumlah bobot point kecelakaan
KORBAN

KT 7311 WQ
an : tony, 19
Th , Kristen,
toraja,
jl.
A.yani,
Samarinda

KT 7830 UK
an : amirudin,
26 Th, islam,
bugis, jl. Sei
meriam

KT 5733 WR
an : andrian
29 Th, islam,
jawa, jl. Urip
sumoharjo

B 1991 BI an
:
achmad
kurniawan 30
Th, banjar, jl
antasari gg.2
KT 5899 WC
an : mujiono
40 Th.islam,
jawa. Jl otto
iskandardinat
a

7

eJournal Kurva S Jurnal Mahasiswa, Volume 1, Nomor 1, 2016: 1-11

NO
1
2
3
4
5
6
7
JUMLAH

MD
LB
LR
BOBOT NILAI
1
10
1
1
1
10
1
10
1
1
10
1
10
1
1
10
6
3
61
Sumber : hasil analisis data, 2016

Layout Rekomendasi dilapangan

8

Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Diruas Jalan poros Samarinda - anggana
(Muhammad Romadan)

Analisis data dengan IRSMS

Martikulasi akibat kecelakaan
Menurut analisa diatas, kecelakaan paling besar terjadi karena tikungan
jalan yang terlalu tajam dan human error. Berikut perhitungan dan tabel martikulasi
akibat kecelakaan lalulintas :
no
1
2
3

Akibat kecelakaan
Jumlah rata-rata %
Kondisi perkerasaan yang berlobang
21%
Tikungan jalan yang terlalu tajam
35%
Human error
42%
Sumber : analisis data 2016

PENUTUP
Kesimpulan
Kecelakaan dalam suatu ruas jalan terjadi selain karena disebabkan oleh
kelalaian manusia juga karena geometrik jalan yang ada. Namun demikian
manusialah yang sebagian besar menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.
1. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan , penyebab terjadinya kecelakaan
lalu lintas di ruas jalan samarinda-anggana jika ditinjau dari faktor jalan
dan lingkungan adalah :
A. Kondisi permukaan/geometrik jalan yang rusak dan tidak rata.
B. Tikungan jalan yang terlalu tajam
C. Kelengkapan rambu dan marka jalan yang kurang memadai.
D. Garis jalan yang memudar bahkan tidak adanya garis jalan
E. Lampu penerangan yang tidak ada.
2. bentuk penanganan yang diusulkan adalah :

9

eJournal Kurva S Jurnal Mahasiswa, Volume 1, Nomor 1, 2016: 1-11

A. Speed regulation ( pengaturan kecepatan ) dan Speed Limit ( batas
kecepatan ) diharapkan mampu membatasi pengendara untuk tidak
mengemudi dengan sembarangan.
B. perbaikan kondisi geometrik jalan. Baik jalan yang rusak maupun
tikungan tajam yang tidak aman agar segera di perbaiki.
C. Peningkatan kualitas dan kuantitas Road Paint ( garis putih jalan raya )
kondisi keberadaan warnanya yang pudar dan nyaris hilang
memerlukan pengecatan ulang segera.
D. Penambahan kelengkapan rambu lalu lintas, dengan adanya rambu lalu
tersebut diharapkan pengemudi secara psikologi telah siap menghadapi
kondisi situasi di depannya,seperti rambu batas kecepatan, informasi
rawan kecelakaan, rambu dilarang menyalip.dan Rumble stripe.
E. Perbaikan dan pemeliharaan marka jalan
F. Diadakannya penerangan jalan. penerangan yang memadai sangat
penting terutama bagi jarak pandang pada malam hari.
Saran
Dari hasil identifikasi penyebab kecelakaan pada jalan raya Samarinda – Anggana
khususnya kilometer 12, maka disarankan :
Bagi pihak terkait khususnya dinas PU agar segera melalukan perbaikan
jalan yang rusak dan segera melakukan pemasangan rambu-rambu jalan,lampu
penerangan jalan dan mempertebal kembali marka jalan yang pudar dan bahkan
hampir tidak ada.
Bagi pihak terkait khususnya dinas kebersihan agar segera melakukan
pemotongan dan pembersihan tanaman – tanaman liar agar jarak pandang untuk
pengemudi lebih luas.
Education Approach atau pendekatan pendidikan dimana peran pendidikan bagi
pengemudi dan para pemakai jalan sangat penting khususnya pendidikan mengenai
tertib berlalu lintas
Bagi pihak terkait khususnya Satlantas Polresta Samarinda, hendaknya penyuluhan
– penyuluhan tertib berlalu lintas yang telah dilakukan tetap digalakkan dan lebih
diintensifkan. Apalagi disisipkan kedalam kurikulum bagi pelajar, sangat baik
untuk di dukung.
selain himbauan yang selama ini telah dilaksanakan sambil berkeliling kota,
sebaiknya juga melalui media massa maupun elektronik, dan dalam hal ini juga
sangat diharapkan partisipasinya dari rekan – rekan pers. Sehingga dapat
meningkatkan kesadaran warga samarinda dalam tertib berlalu lintas.
Perlunya penelitian lebih lanjut terutama pada ruas – ruas jalan lain yang ada di
kota samarinda.
DAFTAR PUSTAKA
Aan suharmanto, 2006 Skripsi analisa kecelakaan lalu lintas pada black spot ruas
jalan raya Samarinda – Bontang di Km 23 hingga 24. Samarinda : Universitas 17
agustus 1945
10

Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Diruas Jalan poros Samarinda - anggana
(Muhammad Romadan)

1993. Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 61 Tahun 1993, tentang ramburambu lalu lintas dijalan. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.
2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.
Departemen Pekerjaan Umum, 1979, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) ,
Direktorat Jenderal Bina Marga dan Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Heinrich.1980, tentang kecelakaan lalu lintas.
Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada
University Press.
integreated Road Safety Management System ( IRSMS ).
Malkamah, 1994, permasalahan transportasi.
Ogleby, C. H and Hick, R.G, 1988,Teknik Jalan Raya, Penerbit Erlangga, Jakarta
Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Pemerinta RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas
jalan
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya (PPGJR) No 13 1970
Pignataro, 1973. Mengurangi Resiko Kecelakaan Lalu lintas
Pusdiklat Perhubungan Darat, 1998. Pencegahan dan Penanganan Kecelakaan,
direktorat bina system lalu lintas dan angkutan kota, Denpasar.
Rodrique jean, 2006. Geografi transportasi.
Soehartono, 1990, kecelakaan lalu lintas.
Soesantiyo, 1985, Keamanan jalan raya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Jakarta.
Wikipedia.org
www.Konsultanstatistik.com

11