Jaman sekarang, yang lagi memimpin dunia

Jaman sekarang, yang lagi memimpin dunia dengan peradabannya yang gemilang adalah
Amerika. Negri PamanSam ini benar-benar menjadi pusat perhatian dan trend center dunia.
Mulai dari cara berpakaian masyarakatnya, makanan, pekerjaan, hingga tatanan sosial, sistem
kenegaraan, perpolitikan, ekonomi, dan lain sebagainya benar-benar ditiru oleh sebagaian
negara-negara di dunia ini. Mereka merasa kemajuan Amerika patut diteladani dengan meniru
berbagai hal yang menurut mereka dapat memajukan peradaban mereka.
Jaman dulu kala juga begitu, peradaban besar menjadi objek teladan bagi negara atau bangsa
lain. Sebut saja peradaban besar seperti Imperium Romawi dan Imperium Abbasyiah. Kenapa
Ane bilang Imperium Romawi dan Imperium Abbasyiah? Ya…Karena dua kerajaan inilah yang
merupakan masa keemasan peradaban Barat dan peradaban Timur, kadang ada juga yang
menyebutnya masa kejayaan antara kebudayaan yang mewakili peradaban Kristen dan peradaban
Islam. Imperium Romawi adalah kekaisaran yang terkuat dan termaju pada zamannya, banyak
daerah yang mereka taklukkan dan dijadikan daerah jajahan. Begitu juga dengan Imperium
Abbasyiah, luas kerajaannya meliputi daratan Asia dan Afrika…Sungguh peradaban yang
menakjubkan…

Peta Kekuasaan Imperium Romawi

Peta Kekuasaan Imperium Abbasyiah
Namun tahukah Sobat??
Ternyata Dibalik kemegahan Peradaban yang mereka miliki, terdapat berbagai pembusukan yang

menggerogoti mereka dari dalam. Pembusukan yang menggerogoti ini berakhir tragis dengan
runtuhnya peradaban besar yang selalu mereka bangga-banggakan. Pembusukan ini
menyebabkan mereka lemah, rapuh dan akhirnya mereka mudah ditaklukkan dan menjadi
makanan kaum barbar. Bagimanakah kisah kebusukan ini?? Berikut Ulasannya….Cekibrot…
Keruntuhan Imperium Romawi
Civis Romanus Sum (artinya: Saya Orang Romawi) adalah kalimat yang dipakai oleh Orang
Romawi dan menunjukkan kebanggaan orang-orang Romawi pada imperiumnya di masa puncak
kejayaannya. Kegemilangan peradaban Romawi menjadikan Eropa sebagai cahaya dunia masa
lampau. Kekaisaran Romawi ini berdiri dari tahun 27 SM hingga 476 M. Kota-kotanya sangat
besar dengan istana-istana yang megah dan pilar-pilar raksasa. Ekonominya juga sangat makmur.
Ilmu pengetahuan berkembang pesat dan sekolah-sekolah tersedia buat semua orang. Akan
tetapi, kehebatan mereka membuat mereka lupa diri. Dengan kekayaan berlimpah yang
dimilikinya, para kaisar Roma sibuk bermewah-mewahan dan memuaskan nafsunya sendiri. Di
masa-masa yang penuh kemegahan seperti ini, tidak ada yang bakal menyangka Roma akan
jatuh…
Orang-orang Romawi dilanda penyakit. Saat para penguasa makan, mejanya dipenuhi makananmakanan lezat yang berlimpah dan tidak akan habis dimakan dalam dua hari. Mereka makan
sampai perutnya buncit dan kelelahan. Semua makanan itu juga tidak dihidangkan sembarangan,
tapi harus dihidangkan dalam perlengkapan mewah yang terbuat dari emas dan perak. Sambil
makan, mereka para penguasa itu, dihibur oleh pelayan-pelayan cantik dan para penyanyi yang
berpakaian setengah telanjang sambil menari-nari dengan mesum. Sungguh menyenangkan

memang, tapi masalahnya siapa lagi yang sempat memikirkan kerajaan?
Kerajaan makin tak terurus. Sementara itu, Rakyat yang melihat perangai para penguasa yang
demikian, akhirnya menjadikan mereka lemah dan terlena. Pemerintahan diseluruh negeri diisi
oleh orang-orang yang bekerja dengan tidak jelas dan korup. Rakyat mengisi waktu luang tidak
lagi dengan belajar, berpikir, dan memperbaiki diri, namun sibuk menonton hiburan-hiburan

vulgar dan brutal di Collosseum. Di sana terdapat pertarungan antar para jagoan gladiator atau
antara gladiator dengan binatang-binatang buas. Mereka sepertinya merasakan kesenangan dan
kepuasan waktu melihat darah yang merah berceceran di arena. Sungguh Miris….
Tentara-tentara Roma, Praetorian dan Centurion, yang tadinya perkasa, gagah berani, dan
menguasai dunia, lama-lama banyak diisi oleh kaum barbar yang lemah, tidak punya disiplin,
dan malah suka menindas rakyatnya sendiri. Kasihan orang-orang Romawi ini. Mereka
kelihatannya sudah begitu mabuk dengan kesenangan dunia hingga tidak menyadari hari akhir
mereka sudah dekat.
Orang-orang Barbar, yang sudah sejak lama menghuni batas-batas Romawi di utara Eropa,
melihat semua ini. Roma sudah lemah dan ini waktu bagi mereka. Akhirnya mereka menyerbu
masuk ke jantung kekaisaran. Romawi yang besar akhirnya runtuh. Kaisar Romawi terakhir,
Romulus Augustus, diturunkan oleh pemimpin suku Jerman bernama Odoacer pada 476 M.
Akhirnya setelah ditaklukkan, segala lambang kejayaan Romawi di Eropa, hancur. Pusat
pemerintahan yang indah dengan kolom-kolom yang megah, arena koloseum raksasa yang bisa

menampung puluhan ribu penonton, dan perpustakaan-perpustakaan besar yang berisi
pengetahuan-pengetahuan hebat sepanjang sejarah, hanya tinggal kenangan. Buku-buku karya
filusuf dan pemikir paling jenius pun tidak luput dari pemusnahan-dibakar menjadi abu.

Kaisar terakhir Romawi, Romulus
Augustus, melepaskan mahkotanya di depan Odoacer
Keruntuhan Imperium Abbasyiah
Kerajaan Abbasyiah berdiri mulai dari tahun 750 M hingga 1258 M. Agama resmi negaranya

adalah Islam dan Rajanya bergelar Khalifah. Ibukotanya terletak di Bagdad, Irak pada saat
sekarang. Sobat mungkin pernah mendengar kisah 1001 malam, Aladin dengan lampu ajaibnya,
atau petualangan Sinbad, cerita ini banyak yang bilang berasal dari imperium ini.
Wilayah kekuasaan Abbasyiah sangatlah luas, rakyatnya berjuta-juta, dan Istananya pun banyak
dan indah. Jika berada di dalam Istana, maka akan terasa tenang dan sejuk. Terdapat hiburan
musik, tukang cerita, wanita-wanita cantik, makanan enak, minuman segar, karpet-karpet persia
yang lembut dan tebal, bantal-bantal besar dan empuk, semuanya sangat enak untuk bersantai
sejenak. Kalau menjadi khalifah di imperium ini, sepertinya tinggal dan hidup di Istana memang
sangat menyenangkan.
Peradaban Islam dan Bangsa Arab adalah bangsa yang unggul. Para pemimpinnya adalah
pemimpin yang unggul. “Paling unggul jika dibandingkan dengan pemimpin bangsa yang

lainnya”. Dan keunggulan itu kan harus ditunjukkan kepada dunia. Itu bisa dilakukan dengan
membangun istana-istana raksasa yang lebih megah dan lebih indah, bahkan lebih dari istanaistana Romawi. Ini pasti akan membuat para penguasa lain terkagum-kagum dan iri. Lagi pula
kekayaan kekhalifahan yang berlimpah-limpah memungkinkan semua itu. Dengan kekayaannya
yang hampir tak terbatas, khalifah mampu membangun istana-istana besar. Contohnya khalifah
Al-Mutawakkil yang membangun tidak hanya satu atau dua istana besar, tapi belasan istana di
Kota Samarra (120 Km Utara kota Bagdad). Al-Mutawakkil juga membangun mesjid terbesar di
dunia pada saat itu di kota tersebut.

Salah Satu Peninggalan Abbasyiah: Mesjid Grand
Samarra
Dengan kekayaan dan kekuasaan yang besar seperti itu, pasti juga mudah mendapatkan satu hal

yang paling diinginkan semua laki-laki, yaitu wanita. Bukan sembarang wanita tentu saja, tetapi
wanita-wanita tercantik dari seluruh negeri, yang menarik hati, cantik rupawan, halus tutur
katanya, dan enak diajak berbincang-bincang. Mereka diberi tempat istimewa di istana bernama
Harem. Wanita-wanita itu tentu tidak keberatan menjadi simpanan khalifah karena semua
kebutuhan mereka terjamin dan terpenuhi di istana. Pada saat itu adalah hal yang biasa bagi
khalifah untuk memiliki harem yang berisi puluhan bahkan ratusan wanita. Karena jumlahnya
sangat banyak, para wanita tersebut saling berupaya merebut perhatian Sang Khalifah. Walau di
sana disediakan pakaian yang indah-indah, banyak dari wanita-wanita cantik ini yang merasa

tidak perlu memakai pakaian sama sekai kalau sedang berada di dalam harem.
Kehidupan seksual pun makin lama makin bebas. Bahkan beberapa budak lelaki Turki, ghilman,
yang masih muda, berwajah tampan, dan berkulit putih tidak jarang diberi pakaian-pakaian yang
indah dan wangi-wangian yang seperti wanita. Mereka dipelihara banyak pejabat yang
digunakan untuk hubungan-hubungan cinta yang tidak normal.
Para khalifah dan para penguasa yang sangat kaya raya makin suka hidup berlebih-lebihan.
Sering kali mereka berlebihan dalam berbuat baik pada rakyatnya, membagi-bagikan banyak
uang pada saat perayaan agama atau ulang tahun Sang Khalifah atau berlebih-lebihan dalam
membangun mesjid-mesjid dan istana-istana, seperti yang dilakukan khalifah Al-Mutawakkil.
Akan tetapi yang lebih sering berlebihan adalah dalam cara menikmati hidup. Orang-orang
makin suka berpesta pora apalagi pada saat ada tamu kerajaan. Makanan-makanan lezat disajikan
dalam jumlah yang tidak habis dimakan dalam waktu 3 hari. Semua orang bisa makan sampai
perutnya buncit dan kelelahan. Para Khalifah juga hanya mau makan menggunakan pering,
sendok, garpu yang dibuat dari emas dan dihiasi batu-batu intan permata. Sambil makan, mereka
dihibur oleh wanita-wanita penari perut dengan busana yang minim dan menerawang. Mereka
juga tidak minum air biasa. Mereka minum khamr. Sejenis minuman keras yang terlarang pada
masa Nabi Muhammad, tetapi pada saat itu, sudah menjadi hal yang biasa.
Semua kenikmatan dunia ini, benar-benar kenikmatan yang nyaris tidak terbatas. Siapa yang
tidak ingin? Akan tetapi, masalah segera timbul. Semakin dahsyat kenikmatannya semakin besar
juga keinginan banyak orang untuk terus menikmati dan mempertahankan kenikmatan tersebut,

kalau perlu dengan cara yang licik bahkan dengan membunuh. Keinginan yang terus menumpuk
dalam jiwa akhirnya berubah menjadi sesuatu yang berbahaya, yaitu nafsu. Kehidupan ekonomi
terus berjalan, ilmu pengetahuan terus berkembang, namun urusan yang bikin kepala pusing
seperti urusan rakyat, tak lagi terpikirkan oleh para khalifah dan penguasa.
Akhirnya lama kelamaan, baik para pemimpin, para penguasa, hingga rakyat yang telah terbuai
dengan kemewahan dan kejayaan tidak lagi memikirkan peperangan. Mereka lebih memilih
untuk menikmati hidup dengan tuntunan nafsu mereka sendiri. Akhirnya lama-lama negara ini
menjadi korup dan terjadi pembusukan disetiap lini. Tentara pun merasa sudah makmur, tidak
memiliki semangat perang, dan ingin bersenang-senang. Hasilnya, pada tahun 1258 M, Khalifah
terakhir yang malang, Al-Musta’sim, harus bertekuk lutut terhadap penyerangan Bangsa Mongol.
Bangsa Mongol pada saat itu dipimpin oleh Hulagu Khan. Pasukan Hulagu Khan ini berhasil
mematahkan setiap pertahanan pasukan Khalifah, di tiap daerah imperium Abbasyiah. Mereka
merengsek maju dan akhirnya mengalahkan pasukan terakhir yang menjaga Ibu Kota. Setelah
mengalahkan pasukan penjaga ibu kota, Ratusan ribu tentara Mongol ini mulai membanjiri
gerbang kota Bagdad. Dengan tubuh yang masih dipenuhi darah segar musuhnya, mereka
melihat Bagdad dengan segala kesenangannya, kekayaannya, harta karunnya, emas, permata, dan

wanita-wanitanya.
Langit serasa gelap hari itu. Bagdad seperti memasuki sebuah mimpi buruk yang paling gelap
dan mengerikan. Laki-laki, perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil diseret kejalan dan

dibantai satu demi satu dengan pedang. Mayat-mayat memenuhi seluruh jalanan sampai sudutsudut kota Bagdad. Darah dari tubuh-tubuh yang tersayat mengalir ke jalan-jalan kota seperti
aliran air waktu hujan. Lebih dari satu juta orang dibantai hanya dalam waktu beberapa hari.
Perpustakaan dan sekolah-sekolah semuanya juga tidak luput untuk dihancurkan. Jutaan buku
ilmu pengetahuan terbaik di dunia yang susah payah dikumpulkan selama beratus tahun
berdirinya Imperium Abbasyiah, dibakar atau paling tidak dihanyutkan kesungai Tigris. Akhirnya
peradaban besar pun hilang tinggal kenangan.
Refleksi
Itulah sekelumit mengenai keruntuhan peradaban besar di jaman dulu. Peradaban ini lah yang
dapat dikatakan mewakili peradaban Barat dan peradaban Timur di masa jayanya. Di sini terlihat
kalau hancurnya mereka karena diri mereka sendiri. Logikanya mereka tidak akan hancur kalau
kuat dari dalam dan tidak membusuk di berbagai lini. Bagaimana pun serangan dari bangsa lain,
peradaban kuat tidak akan gampang untuk ditaklukkan. Sejarah ini pasti akan terus berputar
seperti Roda Setan, terus akan terjadi dan berulang. Pada jaman sekarang kalau ane liat dinegaranegara yang mengaku diri mereka hebat, maju, dan berkuasa, ada kecendrungan bahwa mereka
sudah memiliki ciri-ciri seperti peradaban besar jaman dulu, membusuk di berbagai bidang dan
menunggu kehancuran. Bahkan yang parahnya, negara belum maju pun alias berkembang, juga
ikut-ikutan menyontoh negara maju dan mengikuti arah pembusukan ini. Nafsu terus dijejali
tanpa ada batasan, orang-orang lebih memilih untuk terus berkuasa, memupuk kekayaan dan
menikmati kenikmatan duniawi. Anak-anak dan pemuda lebih senang menghabiskan waktu
untuk hal-hal yang tidak penting dari pada belajar, berpikir, dan mengoreksi diri. Para penguasa
ingin tetap berkuasa dan menikmati hidup dengan berpesta pora dan main wanita. Hubungan

sesama jenis dilegalkan dan dibilang sebagai bentuk dukungan terhadap HAM.
Sekarang muncul pertanyaan…Apakah Indonesia akan seperti peradaban-peradaban besar di
atas? Semoga ane, yang baca postingan ini, seluruh bangsa Indonesia, dan umat di dunia,
terhindar dari penyakit pembusukan peradaban besar.
Amiin…
Source: http://sataaswelputra.blogspot.com/2012/04/penyebab-runtuhnya-peradabanbesar.html#ixzz3l8H7vfm7

Saya pikir kita semua pernah tertarik pada misteri romantis dari peradaban-peradaban yang
sudah punah, seperti Maya dan Yucatan klasik, Pulau Paskah, Anasazi, peradaban Bulan Sabit
Subur, Angkor Wat, Zimbabwe Agung dan seterusnya. Dalam satu atau dua dekade terakhir,
arkeolog telah menunjukkan bahwa ada masalah lingkungan yang mendasari keruntuhankeruntuhan di masa lalu itu. Tapi juga ada banyak tempat di dunia di mana peradaban telah
berkembang selama ribuan tahun tanpa gejala-gejala keruntuhan yang nyata, seperti Jepang,
Jawa, Tonga, dan Tikopea. Ternyata, peradaban di beberapa tempat lebih rapuh dari tempat

lainnya. Bagaimana cara mengerti apa yang membuat peradaban lebih rapuh dari peradaban
lainnya? Masalah ini jelas sekali sangat relevan dengan situasi kita sekarang, sebab bahkan
sekarang ada beberapa peradaban yang sudah runtuh, seperti Somalia dan Rwanda dan bekas
Yugoslavia. Ada juga peradaban yang mungkin dekat keruntuhan, seperti Nepal, Indonesia dan
Kolombia.
1:20 Bagaimana dengan kita sendiri? Pelajaran apa yang dapat membantu kita menghindari

kemunduran atau keruntuhan yang terjadi pada peradaban masa lalu? Jelas sekali jawabannya
bukanlah sebuah faktor tunggal. Bila seseorang mengatakan pada Anda bahwa penjelasan
keruntuhan peradaban itu faktor tunggal, Anda segera tahu bahwa mereka adalah idiot. Ini adalah
hal yang kompleks. Tapi bagaimana kita meraba-raba kompleksitas hal ini? Dalam menganalisis
keruntuhan peradaban, saya sampai pada kerangka lima titik: sebuah daftar hal-hal yang saya
periksa dan berusaha mengerti keruntuhan. Saya akan menggambarkan kerangka lima-titik itu
melalui kepunahan peradaban Norse Greenland. Mereka termasuk peradaban Eropa yang punya
catatan tertulis, jadi kita tahu banyak tentang masyarakat dan motivasi mereka. Pada tahun 984
M orang Viking pergi ke Greenland, menetap di Greenland dan sekitar tahun 1450 mereka mati
-- peradabannya runtuh, semua orang di sana akhirnya mati.
2:25 Mengapa mereka semua mati? Baiklah, dalam kerangka lima titik saya, hal pertama dalam
kerangka itu adalah mencari pengaruh manusia terhadap lingkungan: masyarakat secara tak
sengaja menghancurkan basis sumber daya yang mereka butuhkan. Dalam kasus Viking Norse,
orang Viking tak sengaja menyebabkan erosi tanah dan penggundulan hutan, itu merupakan
masalah bagi mereka sebab mereka butuh hutan untuk membuat arang, untuk melebur besi.
Maka peradaban Zaman Besi Eropa mereka berakhir sebab tak bisa lagi melebur besi. Hal kedua
dalam daftar adalah perubahan iklim. Iklim dapat jadi lebih hangat atau dingin atau kering atau
basah. Dalam kasus Viking di Greenland, iklim jadi lebih dingin pada akhir 1300an, dan
terutama pada 1400an. Tapi iklim dingin sebenarnya tidak fatal, sebab orang Inuit -- orang
Eskimo yang menempati Greenland pada waktu yang sama -- hidup lebih baik pada iklim dingin.

Jadi mengapa Norse Greenland Norse tidak sebaik itu?
3:26 Hal ketiga dalam dafar saya adalah hubungan sekutu dengan tetangga yang dapat
mendukung peradaban itu sendiri. Dan bila dukungan sekutu itu hilang, hal ini dapat membuat
peradaban tersebut rentan terhadap keruntuhan. Dalam kasus Norse Greenland mereka
berdagang dengan negara induk, Norwegia, dan perdagangan itu melemah, sebagian karena
Norwegia melemah, sebagian karena terbentuknya es di laut antara Greenland dan Norwegia.
3:52 Hal keempat dalam daftar saya adalah hubungan permusuhan dengan tetangga. Dalam
kasus Norse Greenland, musuhnya adalah suku Inuit, orang Eskimo yang berbagi Greenland
dengan suku Norse hubungan mereka buruk. Kita tahu bahwa suku Inuit membunuh orang
Norse, dan mungkin lebih penting lagi, memblokir akses ke fjord-fjord luar yang diandalkan
orang Norse untuk mencari anjing laut pada waktu-waktu kritis.
4:20 Lalu akhirnya, hal kelima dalam daftar saya adalah faktor politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang membuat peradaban itu cenderung dapat atau tidak dapat melihat dan
menyelesaikan masalah lingkungannya. Dalam kasus Norse Greenland, faktor budaya yang
menyusahkan mereka menyelesaikan masalah lingkungannya adalah komitmen mereka terhadap

peradaban Kristen yang berinvestasi banyak dalam membangun katedral, peradaban dengan
kepala suku yang saling bersaing, dan kebencian mereka pada Inuit, mereka menolak belajar dari
Inuit. Itulah bagaimana kerangka lima bagian relevan terhadap keruntuhan dan kepunahan Norse
Greenland.

5:00 Bagaimana dengan peradaban saat ini? Selama lima tahun terakhir, saya mengajak istri dan
anak-anak ke barat daya Montana, di mana waktu remaja saya bekerja memanen jerami.
Montana pada awalnya terlihat seperti lingkungan yang paling alami di Amerika Serikat. Tapi
bila dilihat lebih dalam, Montana mengalami beberapa masalah serius. Menggunakan daftar yang
sama: dampak manusia pada lingkungan. Ya, akut di Montana. Masalah racun dari limbah
tambang telah menyebabkan kerusakan senilai milyaran dolar. Masalah gulma, pengendalian
gulma, memberatkan Montana hampir 200 juta dolar setahun. Kehilangan tanah pertanian karena
salinisasi (naiknya kadar garam), masalah manajemen hutan, kebakaran hutan. Hal kedua di
daftar saya: perubahan iklim. Ya -- iklim di Montana jadi makin hangat dan makin kering, tapi
pertanian Montana bergantung pada irigasi dari puncak salju, dan sekarang salju itu meleleh,
contohnya, ketika glasier di Taman Nasional Glacier menghilang, itu kabar buruk bagi pertanian
teririgasi di Montana.
6:07 Hal ketiga dalam daftar: hubungan sekutu yang dapat mendukung peradaban. Di Montana
hari ini, lebih dari setengah pendapatan daerah tidak bersumber dari dalam Montana, tapi dari
luar negara bagian: pembayaran transfer dari keamanan sosial, investasi, dan lain-lain,
menjadikan Montana rentan bila dibanding negara bagian lain di Amerika.
6:27 Keempat: hubungan dengan musuh. Orang Montana punya masalah yang sama dengan
orang Amerika lain yaitu sensitif terhadap masalah dari negara asing yang tidak bersahabat,
mempengaruhi pasokan minyak, dan serangan teroris. Akhirnya, hal terakhir dalam daftar saya:
pertanyaan tentang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang berperan di sini. Orang Montana
memegang nilai yang hari ini sepertinya menghalangi mereka dalam menyelesaikan masalah.
Pemujaan terhadap penebangan pohon dan pertambangan dan pertanian, dan tak mau diatur oleh
pemerintah. Nilai-nilai itu bekerja baik pada masa lalu, tapi saat ini sepertinya mereka tidak baik.
7:08 Jadi, saya melihat tentang keruntuhan banyak peradaban lampau dan peradaban yang ada
sekarang. Apa ada kesimpulan umum yang muncul? Seperti pernyataan Tolstoy, bahwa setiap
pernikahan tidak bahagia punya perbedaan, tiap peradaban yang kritis atau runtuh juga berbeda
-- semua punya detil yang berbeda. Tapi bagaimanapun, ada beberapa benang merah yang
muncul dari perbandingan masyarakat lampau yang runtuh atau tidak runtuh dan peradaban yang
terancam saat ini. Satu kesamaan menarik adalah, dalam banyak kasus, kecepatan runtuh setelah
peradaban mencapai puncaknya. Ada banyak peradaban yang tidak runtuh pelan-pelan, tapi
mereka tumbuh, tambah kaya dan tambah kuat, lalu dalam waktu singkat, dalam beberapa
dekade setelah puncak mereka, mereka runtuh. Contohnya, peradaban Maya klasik di Yucatan
mulai runtuh pada awal 800an, beberapa dekade setelah Maya membangun monumen terbesar
mereka, dan populasi mereka paling besar saat itu.
8:13 Atau lagi, runtuhnya Uni Soviet yang terjadi dalam beberapa dekade, mungkin dalam satu
dekade, sejak saat kekuatan Uni Soviet mencapai puncaknya. Analognya adalah pertumbuhan
bakteri dalam cawan petri. Keruntuhan cepat ini sepertinya sangat mungkin terjadi ketika ada

ketidaksesuaian antara ketersediaan dan konsumsi sumber daya, atau ketidaksesuaian antara
perencanaan dan potensi ekonomi. Bakteri tumbuh dalam cawan petri. Mereka membelah jadi
dua tiap generasi, lima generasi sebelum akhir cawan masih kosong 15/16, generasi selanjutnya
kosong 3/4, dan generasi berikutnya kosong setengah. Dalam satu generasi lagi sejak kosong
setengah itu, cawan jadi penuh. Tidak ada lagi makanan dan bakterinya mati. Jadi, merupakan
hal umum bahwa peradaban runtuh segera setelah mencapai puncak kekuatan mereka.
9:10 Secara matematis artinya adalah bila Anda punya perhatian pada peradaban saat ini, Anda
perlu melihat bukan pada nilai fungsi matematis dari kekayaan, tapi Anda harus melihat turunan
pertama dan turunan kedua fungsi itu. Tadi itu satu tema umum. Tema umum kedua adalah ada
banyak faktor lingkungan, seringkali tersembunyi, yang membuat beberapa peradaban lebih
rapuh daripada lainnya, dan banyak faktor itu belum dipahami dengan baik. Contohnya,
mengapa di kepulauan Pasifik, dari ratusan pulau kecil Pasifik, mengapa Pulau Paskah memiliki
kasus penggundulan hutan yang paling parah? Ternyata ada sekitar 9 faktor lingkungan yang
berbeda, beberapa agak tersembunyi, yang merugikan penduduk Pulau Paskah hal-hal itu
mencakup jatuhnya debu volkanis, ketinggian, curah hujan. Mungkin yang paling tersembunyi
adalah bahwa masukan nutrien utama yang melindungi lingkungan di Pasifik bersumber dari
jatuhnya debu benua dari Asia Tengah. Pulau Paskah di kepulauan Pasifik mendapat paling
sedikit debu dari Asia, yang menyuburkan kembali tanahnya. Hal itu adalah faktor yang belum
kita kenali sebelum 1999.
10:27 Jadi, beberapa peradaban karena alasan lingkungan tertentu jadi lebih rapuh daripada
lainnya. Akhirnya, generalisasi lainnya. Saya mengajar kuliah di UCLA, pada mahasiswa S1
UCLA, tentang keruntuhan peradaban ini. Hal yang sangat menggelitik mahasiswa saya adalah,
bagaimana mungkin mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan? Bagaimana bisa penduduk
Pulau Paskah menghabiskan hutan mereka? Apa yang mereka katakan ketika menebang pohon
palem terakhir? Apa mereka tidak sadar yang mereka lakukan? Bagaimana peradaban bisa tidak
menyadari dampak mereka terhadap lingkungan dan berhenti pada waktunya? Saya menduga
bila peradaban manusia terus berkembang, mungkin di abad mendatang orang-orang akan
bertanya, mengapa bisa orang-orang di tahun 2003 tidak melihat dengan jelas hal-hal yang
mereka lakukan dan memperbaikinya? Kesalahan masa lalu terlihat besar. Di masa depan
kesalahan kita sekarang juga akan terlihat besar. Jadi saya sudah mencoba mengembangkan set
pertimbangan yang hirarkis tentang mengapa peradaban gagal menyelesaikan masalah mereka.
Mengapa mereka gagal melihat masalah, atau bila mereka melihatnya, mengapa gagal
menanganinya? Atau bila gagal menanganinya, mengapa mereka gagal dalam usaha menangani
masalah itu?
11:41 Saya akan memberi dua contoh generalisasi di bidang ini. Satu hal yang akan jadi masalah,
membuat keruntuhan jadi lebih mungkin, adalah di mana ada konflik antara kepentingan jangka
pendek, kepentingan elit pembuat keputusan, dan kepentingan jangka panjang masyarakat secara
keseluruhan, terutama bila para elitnya dapat memisahkan diri mereka dari konsekuensi tindakan
mereka. Di mana kepentingan jangka pendek para elit berdampak buruk bagi masyarakat, ada
resiko besar para elit akan melakukan hal yang menyengsarakan masyarakat pada jangka
panjang. Contohnya, di antara Norse Greenland -- masyarakat yang kompetitif -- yang
diinginkan kepala suku adalah lebih banyak pengikut, domba, dan sumber daya untuk
mengalahkan kepala suku tetangga. Hal itu membuat kepala suku melakukan sesuatu yang

disebut flogging: menggembalakan terlalu banyak ternak, memaksa penyewa tanah untuk
jadi tergantung. Hal itu membuat dalam jangka pendek para kepala suku jadi kuat, tapi berujung
runtuhnya masyarakat dalam jangka panjang.
12:39 Isu konflik kepentingan yang sama adalah masalah akut di Amerika Serikat sekarang.
Terutama karena para pembuat keputusan di Amerika Serikat seringkali dapat memisahkan diri
mereka dari konsekuensi dengan cara tinggal di rumah berpagar tinggi, minum air dalam
kemasan dan sebagainya. Dalam beberapa tahun terakhir, jelas sekali kaum elit di dunia bisnis
memandang bahwa mereka dapat mengembangkan kepentingan jangka pendek mereka dengan
melakukan hal-hal yang baik bagi mereka tapi buruk bagi masyarakat, seperti menyedot
beberapa miliar dolar dari Enron dan bisnis lain. Mereka cukup benar bahwa hal-hal itu baik bagi
mereka dalam jangka pendek, meskipun buruk bagi masyarakat dalam jangka panjang. Jadi, satu
kesimpulan umum tentang mengapa peradaban mengambil keputusan buruk: konflik
kepentingan.
13:29 Generalisasi lain yang mau saya singgung adalah bahwa sulit bagi masyarakat untuk
membuat, keputusan baik ketika ada konflik yang menyangkut nilai yang dipegang teguh, yang
baik dalam banyak keadaan tapi buruk untuk keadaan lain. Contohnya, Norse Greenland, di
lingkungan yang sulit ini, diikat selama empat setengah abad oleh komitmen terhadap agama
yang sama dan oleh kohesi sosial mereka yang kuat. Tapi dua hal itu -- komitmen terhadap
agama dan kohesi sosial yang kuat -- juga pada akhirnya membuat mereka sulit berubah dan
belajar dari suku Inuit. Atau hari ini, Australia. Salah satu hal yang membuat Australia bertahan
di tempat yang jauh dari peradaban Eropa selama 250 tahun adalah identitas Inggris mereka. Tapi
sekarang, komitmen mereka terhadap identitas Inggris tidak berakibat baik dalam kebutuhan
mereka beradaptasi terhadap situasi mereka di Asia. Jadi cukup sulit untuk mengubah arah ketika
hal-hal yang menyebabkan masalah adalah hal yang sama yang memberi Anda kekuatan.
14:40 Lalu sekarang apa yang akan terjadi? Kita semua tahu ada lusinan bom waktu yang
berdetik di dunia modern. Bom waktu yang semuanya akan meledak dalam beberapa dekade
mendatang, tak lebih dari 50 tahun, dan satu saja bisa membuat kita bermasalah. Bom waktu
tentang air, tanah, perubahan iklim, spesies invasif, mentoknya kemampuan fotosintesis, masalah
populasi, racun, dan lain-lain -- saya mendaftar sekitar 12 masalah. Ketika bom-bom waktu ini -tak ada yang lebih lama dari 50 tahun, dan sebagian besar akan meledak dalam beberapa dekade
-- di sebagian tempat bom itu meledak jauh lebih cepat. Dengan laju yang kita miliki sekarang,
Filipina akan kehabisan hutan yang bisa ditebang dalam waktu lima tahun. Dan Pulau Solomon
hanya punya satu tahun lagi dari habisnya hutan yang dapat ditebang, dan itu ekspor utama
mereka. Hal itu akan berdampak spektakuler terhadap ekonomi orang Solomon. Orang sering
bertanya, Jared, apa hal paling penting yang perlu kita lakukan tentang masalah lingkungan di
dunia? Jawaban saya adalah, hal paling penting yang perlu kita lakukan adalah melupakan bahwa
hanya ada satu hal yang paling penting untuk kita lakukan. Ada lusinan hal-hal yang perlu kita
kerjakan. Kita perlu memperbaiki semuanya dengan baik, sebab bila kita menyelesaikan 11
masalah, dan gagal menyelesaikan yang ke-12, kita dalam masalah. Contohnya, bila kita
menyelesaikan masalah air, tanah, dan populasi, tapi tidak menyelesaikan masalah racun, maka
kita dalam masalah.

16:11 Faktanya adalah jalur yang kita ambil sekarang ini tidak lestari, yang secara harafiah
artinya ini tidak bisa dipertahankan terus. Akibatnya akan terlihat dalam beberapa dekade. Itu
artinya kita yang di ruangan ini yang berumur kurang dari 50 atau 60 tahun akan melihat
bagaimana masalah ini diselesaikan, dan mereka yang lebih dari 60 mungkin tidak melihat
penyelesaiannya, tapi anak dan cucu kita akan melihatnya. Penyelesaiannya bisa mengambil dua
bentuk: entah kita akan menjinakkan bom waktu ketidaklestarian ini melalui cara yang baik dan
sadar dengan bertindak memperbaiki, atau konflik ini akan diselesaikan dengan cara tidak
menyenangkan dan bukan pilihan kita -- misalnya, lewat perang, penyakit, atau kelaparan. Tapi
yang pasti adalah bahwa jalur ketidaklestarian kita ini akan diselesaikan dengan cara apapun
dalam beberapa dekade. Dengan kata lain, karena tema sesi ini adalah pilihan, kita punya pilihan.
Apa itu berarti kita harus jadi pesimis dan terbebani? Saya mengambil kesimpulan sebaliknya.
17:21 Masalah besar yang dihadapi dunia sekarang ini bukanlah hal-hal di luar kendali kita.
Masalah terbesar kita bukanlah asteroid yang akan menabrak kita, sesuatu yang tak bisa kita
cegah. Melainkan, semua ancaman besar itu adalah masalah yang kita buat sendiri. Dan karena
kita yang membuat masalahnya, kita juga bisa menyelesaikan masalah itu. Maka itu berarti
penyelesaian masalah ini semua ada dalam kemampuan kita. Khususnya, apa yang dapat kita
lakukan? Bagi Anda yang tertarik dengan pilihan-pilihan ini, ada banyak hal yang dapat Anda
lakukan. Ada banyak hal yang tidak kita mengerti, dan kita perlu mengerti itu. Ada banyak yang
sudah kita mengerti tapi kita belum melakukan apa-apa, dan hal-hal yang perlu kita lakukan.
Terima kasih. (Tepuk tangan).

Seri
Spesifikasi
Harga
X200MA-KX436 / 37 / Intel Dual Core N2840 – Up to 2,58GHz / Memory 2GB / Rp.
38 / 39D
HD 500GB / 12″
3.199.000
Intel Dual Core N2840 – Up to 2,58GHz / Memory 2GB / Rp.
X200MA – KX149D
HD 500GB / 12″
3.299.000
X200MA – BINGIntel Dual Core N2840 – Up to 2,58GHz / Memory 2GB / Rp.
KX572 / 3 / 4 / 5B
HD 500GB / 12″ / Win 8.1
3.500.000
AMD Quad Core E2 3800 – 1,3GHz / Memory 2GB / HD Rp.
X452EA-VX085/6D
500GB / DVD-RW / 14” / Radeon HD8240G
3.700.000
AMD Quad Core A8 5550M – 2,1GHz / Memory 2GB /
Rp.
X550DP-XX181D
HD 500GB / DVD-RW / 15,6” / Radeon HD8670M –
5.000.000
2GB / Bluetooth
X453MA – WX094 /
Intel Dual Core N2830 – Up to 2,41GHz / Memory 2GB / Rp.
95D
HD 500GB / DVD-RW / 14″
3.400.000
X453MA – WX216 / 17 / Intel Dual Core N2840 – Up to 2,58GHz / Memory 2GB / Rp.
18 / 19D
HD 500GB / DVD-RW / 14″
3.500.000
X454WAAMD Dual Core E1 6010 – 1,35GHz / Memory 2GB /
Rp.
VX004D/005D
HD 500GB / DVD-RW / 14” / Radeon R2
3.700.000
Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 2GB / HD 500GB / Rp.
X455LA-WX058D
DVD-RW / 14”
4.900.000
AMD Quad Core A10 7400P – Up to 3,4GHz / Memory
4GB / HD 1TB / DVD-RW / 15,6” / Dual Radeon R6 + Rp.
X550ZE-XX033D
R5 – 2GB /
6.750.000
Bluetooth
Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 2GB / HD 500GB / Rp.
X455LA-WX081D
DVD-RW / 14”
4.890.000
Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 2GB / HD 500GB / Rp.
A455LD-WX110D
DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB / Bluetooth
5.399.000
A455LD – WX050D / Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 2GB / HD 500GB / Rp.
51D / 52D / 53D
DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB / Bluetooth
5.500.000
Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 4GB / HD500GB /
TP300LD – DW102D
Rp.
13,3” Multi touch Screen 360: / GeForce GT 820M 2GB /
( 360 )
6.200.000
Bluetooth
Core i3-4030U – 1,9GHz / Memory 4GB / HD 500GB /
TP550LD – CJ100D
DVD-RW / 15,6” Multi touch Screen 360: / GeForce GT Rp.
( 360 )
820M 2GB /
6.200.000
Bluetooth
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD
A455LD-WX162D /
Rp.
500GB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB /
3/4/5D
7.000.000
Bluetooth
Core i5-4210U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD 1TB Rp.
A455LN-WX004D
/ DVD-RW / 14” / GeForce GT 840M 2GB / Bluetooth 7.200.000

A555LN-XX395D
X450JN-WX022D
A455LN-WX030D
Asus X550DP –
XX181D
A455LN – WX031D
Asus X550ZE –
XX033D
Asus N551ZU –
CN041H
A455LD-WX165D
A455LD-WX162D
A455LD-WX163D
A455LD-WX164D

Seri
Dell Inspiron
14-3442
Dell Inspiron
N3420
Dell Inspiron
N4050
Dell N4030
Dell N4050

Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD 1TB Rp.
/ DVD-RW / 15,6” / GeForce GT 840M 2GB / Bluetooth 7.400.000
Core i7-4710HQ – Up to 3,5GHz / Memory 4GB / HD
Rp.
1TB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 840M 2GB /
9.600.000
Bluetooth
Core i7-5500U – Up to 3GHz / Memory 4GB / HD 1TB / Rp.
DVD-RW / 14” / GeForce GT 840M 2GB / Bluetooth
9.700.000
AMD Quad Core A8 5550M – Up to 3,1GHz / Memory
Rp.
2GB / HD 500GB / DVD-RW / 15,6” / Radeon
5.000.000
HD8670M – 2GB
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD 1TB Rp.
/ DVD-RW / 14” / GeForce GT 840M 2GB
7.400.000
AMD Quad Core A10 7400P – Up to 3,4GHz / Memory
Rp.
4GB / HD 1TB / DVD-RW / 15,6” / Dual Radeon R6 +
6.750.000
R5 – 2GB
AMD FX-7600P – Up to 3,6GHz / Memory 8GB / HD
Rp.
1TB / DVD-RW / 15,6” FHD / Radeon R9 M280X 4GB 13.000.000
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB
7.000.000
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB
7.000.000
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB
7.000.000
Core i5-5200U – Up to 2,7GHz / Memory 4GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14” / GeForce GT 820M 2GB
7.000.000

Spesifikasi
Harga
Intel Celeron 2957U – 1.4GHz / Intel HD / Memori 2GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14 ” HD LED Backlit
3.400.000
Intel Celeron B820 – 1.7GHz / Intel HD / Memori 2GB / HD 500GB / Rp.
DVD-RW / 14 ” HD LED Backlit
3.400.000
Intel Dual Core B950 – 2.1GHz / Intel HD / Memori 2GB / HD
Rp.
500GB / DVD-RW / 14 ” HD LED Backlit
3.600.000
Intel Core i3-380M / Intel HD / Memori 2GB / HD 320GB / DVD-RW Rp.
/ 14 ” HD LED Backlit
4.300.000
Intel Core i3-2310 / Intel HD / Memori 4GB / HD 500GB / DVDRp.
RW / 14 ” HD LED Backlit
4.500.000

Dell Inspiron
14 – 3442
Dell Inspiron
11-3147
Dell Inspiron
11-3138
Dell Inspiron
14-3442
Dell Inspiron
11-3148

Intel Celeron 2957U – 1.4 GHz / Intel HD / Memori 2GB / HD 500GB Rp.
/ DVD-RW / 14 ” HD LED Backlit
4.200.000
Intel Celeron N2830 – 2.13 GHz / Intel HD 3000 / Memori 4GB / HD Rp.
500GB / DVD-RW / 11.6 ” HD Touchscreen
5.500.000
Intel Celeron N2815 – 2.13 GHz / Intel HD 3000 / Memori 4GB / HD Rp.
500GB / DVD-RW / 11.6 ” HD Touchscreen
5.100.000
Intel Core i3-4005U – 1.7 GHz / NVIDIA GeForce 820M 2GB /
Rp.
Memori 4GB / HD 500GB / DVD-RW / 14″
6.300.000
Intel Celeron i3-4010U – 1.7GHz / Intel HD 3000 / Memori 4GB / HD Rp.
500GB / DVD-RW / 11.6 ” HD Touchscreen / Windows 8.1
8.800.000
Intel® Core™ i5-5200U / NVIDIA®GeForce®820M 2GB DDR3L /
Dell Inspiron
Rp.
Memori 4GB / HD 500GB / DVD-RW / 14″ HD Touchscreen /
3443
7.700.000
Windows 8.1
Dell Latitude Intel Core i5 4310U – 2.0 Ghz / Intel HD 4400 / Memori 4GB / HD Rp.
E7240
128GB SSD / DVD-RW / 12.5″ / Windows 7 Professional
9.900.000

Intel Core i3 3110M 2.4Ghz, 14" LED HD, 4GB, 500GB,
DVD-RW, Card Reader, Intel HD, Wifi, Bluetooth,
Camera, Win 8.1
Intel Core i5 3230M-2.6Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB,
Samsung NP470R4EVGA Intel HD4000, Screen 14" Wide LED, Windows 8
K01ID
64 Bit
Samsung NP530U4EIntel Core i5 3337U-1.8Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB,
K01ID/K02ID
Intel HD4000, Screen 14" Wide LED, Windows 8 64 Bit
Intel Core i5 3337U-1.8Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB,
Samsung NP530U4EVGA Radeon HD7850M 2GB DDR3, Screen 14" Wide
S01ID
LED, Windows 8 64 Bit
Samsung Ativ Book
Intel Core i5 3337U-1.8GHz, RAM 4GB, HDD 500GB +
NP540U4E-K01ID Touch 24GB SSD, VGA Intel HD4000, Screen 14" Wide LED,
Screen
Windows 8
Intel Core i5 3317U-1.7Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB +
Samsung NP530U4C24GB SSD, VGA nVidia GT620M-1GB, Screen 14"
A02ID
Wide LED, Windows 8
Intel Core i5 3317U-1.7Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB +
Samsung NP540U3C24GB SSD, VGA Intel HD 4000-729MB, Screen 13"
A01ID Touch Screen
Wide LED, Windows 8
Processor AMD A6 4455M 2.1Ghz, 8GB, 500GB, No
Samsung NP535U3COptical Drive, Wifi, Bluetooth, AMD Radeon HD 7500G,
A03ID
Camera, 13.3" LED HD, Windows 8 SL, Batt 4 Cell
Samsung NP270E4EK01ID/K02ID

Rp
6,150,000
Rp
6,890,000
Rp
8,500,000
Rp
9,150,000
Rp
9,600,000
Rp
8,500,000
Rp
9,250,000
Rp
6,350,000

Samsung NP530U3CA02ID
Samsung NP530U3CA03ID
Samsung NP900X3FK01ID
Samsung NP900X3GK01ID
Samsung NP900X3EK01ID
Samsung NP900X3CA05ID
Samsung NP905S3GK04ID/K06ID
Samsung NP915S3GK02ID/K03ID
Touchscreen
Samsung NP915S3GK04ID/K06ID Touch
Screen
Samsung NP940X3GK01ID (ATIV Book 9
Plus)
Samsung NP940X3GK03ID (ATIV Book 9
Plus)
Samsung NP740U3EX03ID Touch Screen
Samsung NP730U3ES01ID

Core i5 3317U 1.7Ghz, 13.3" LED HD, 4GB, 500GB
HDD + 24GB SSD, No Optical Drive, Card Reader, Intel
HD, Wifi, Bluetooth, Camera, Win 8
Intel Core i3 3217UM-1.8Ghz, RAM 4GB, HDD 500GB
+ 24GB SSD, VGA Intel HD4000, Screen 13" Wide
Crystal LED, Windows 8
Intel Core i5 3337U 1.7Ghz, RAM 4GB DDR3
1600MHz, HDD 128GB SSD, Screen 13.3", Windows 8
Intel Core i5 4200U (1.6Ghz), Intel Graphics HD 4000,
8GB DDR3, 128GB SSD, 13.3"HD, NO DVDRW, Wifi,
WebCam, BT, HDMI, 4-in-1 Media Reader, 1.13Kgs, W8
64bit
Intel Core i7 3537U-2.0Ghz, RAM 4GB, HDD 256GB
SSD, VGA Intel HD 4000-729MB, Screen 13" Wide
LED, Windows 8
Intel Core i7 3517U-1.9Ghz, RAM 4GB, HDD 256GB
SSD, VGA Intel HD 4000-729MB, Screen 13" Wide
LED, Windows 8
Quad Core Processor-1.4, RAM 4GB, HDD 128GB SSD,
VGA AMD HD8250-1GB, Screen 13,3" Wide LED,
Windows 8.1
Quad Core Processor-1.4, RAM 4GB, HDD 128GB SSD,
VGA AMD HD8250-1GB, Screen 13,3" Wide LED,
Windows 8
Quad Core Processor 1.4, RAM 4GB, HDD 128GB SSD,
No Optical Drive, Wifi, Bluetooth, AMD Radeon HD
8250, Camera, 13.3" LED HD Touch Screen, Win 8.1
Intel Core i5-4200U, 4GB DDR3, 128GB SSD, NIC,
WiFi, Bluetooth, VGA Intel HD Graphics 4400, Camera,
13.3" QHD+, Touchscreen, Win8 64 bit
Intel Core i7 4500U-1.8Ghz Turbo 3.0Ghz, RAM 8GB,
HDD 256GB SSD, VGA Intel HD 4000, Touch Screen
13" QHD, Windows 8
Core i5 3337U 1.8Ghz, 13.3" LED HD Touch Screen,
4GB, 128GB SSD, No Optical Drive, Card Reader, AMD
Radeon HD8750M 1GB, Wifi, Bluetooth, Camera, Win 8
Core i5 3337U 1.8Ghz, 13.3" LED HD Touch Screen,
4GB, 128GB SSD, No Optical Drive, Card Reader, AMD
Radeon HD8750M 1GB, Wifi, Bluetooth, Camera, Win 8

Rp
8,500,000
Rp
7,000,000
Rp
11,840,000
Rp
14,150,000
Rp
16,560,000
Rp
15,700,000
Rp
6,845,000
Rp
7,970,000
Rp
8,050,000
Rp
16,900,000
Rp
20,650,000
Rp
13,150,000
Rp
11,240,000