ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUK

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

ANALISIS PEMAHAMAN ARTI FISIS KONSEP HUKUM
NEWTON MAHASISWA CALON GURU
Hamidah, I wayan Darmadi dan Darsikin
hamihamida15@gmail.com
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu – Sulawesi Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis pemahaman mahasiswa calon
guru terhadap arti fisis konsep hukum Newton. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif.
Responden pada penelitian ini ada 6 mahasiswa. Data diperoleh melalui tes pemahaman arti fisis konsep
hukum Newton dan hasil wawancara. Tes pemahaman arti fisis konsep hukum Newton terdiri dari 5 butir soal
yang mengacu pada tiga kategori pemahaman yang dikerjakan responden dan diikuti dengan wawancara. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa calon guru terhadap arti fisis konsep hukum Newton
masih tergolong rendah karena masih banyak yang belum memahami konsep hukum Newton dan masih
banyak salah konsep pada Hukum I dan II Newton. Disarankan kepada pengajar perlu membiasakan anak
didiknya untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara konsep dan secara matematis agar lebih baik dalam
memahami arti fisis konsep hukum Newton dan lebih memahami konsep.


Kata kunci

: Pemahaman, Arti Fisis, Konsep Hukum Newton
I.

pembelajaran alangkah baiknya kedua medel
tersebut
dirangkaikan
supaya
proses
pembelajaran maksimal.
Dalam penelitian ini digunakan materi
hukum Newton yang merupakan materi dasar
bagi mahasiswa calon guru. Keberhasilan
mahasiswa dalam memahami konsep hukum
Newton akan membantu dalam memahami
materi yang lain. Kebanyakan yang terjadi di
lapangan bahwa mahasiswa kurang memahami
materi hukum Newton. Umumnya mahasiswa
hanya menghafal bunyi dari setiap hukum

Newton akan tetapi kurang memahami arti
fisisnya[2].
Kelemahan lain dari pembelajaran fisika
adalah
pendidik
cenderung
menampilkan
produk IPA yang berupa rumus-rumus fisika
yang rumit sehingga membuat pelajar tidak
menyukai fisika yang akhirnya mengalami
kesulitan
dalam memahami konsepnya dan
tidak mampu memahami fenomena fisis [3].
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian
ini
adalah
“Mendeskripsikan
pemahaman arti fisis mahasiswa calon guru

terhadap konsep hukum Newton”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui,
mengkaji,
dan
menganalisis
pemahaman mahasiswa calon guru terhadap
arti fisis konsep hukum Newton.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh :
1) Mengajarkan fisika tidak cukup dengan
mengajarkan rumus-rumus matematik. Lebih

PENDAHULUAN

Anggapan bahwa pelajaran fisika itu sangat
sulit bagi sebagian besar mahasiswa sudah
tidak asing lagi di kalangan pendidik. Hal ini
karenakan fisika tidak cukup dengan hanya
memahami rumus-rumusnya tapi juga harus
memahami

konsep
yang
dikandungnya.
Masalah yang terjadi di lapangan adalah fisika
hanya diajarkan dengan memberikan rumusrumus
matematik,
sehingga
terjadi
kecenderungan untuk menghafal rumus-rumus
dan menggunakannya dalam menyelesaikan
soal-soal tanpa memahami konsep yang
relevan.
Fisika
bukan
hanya
sekedar
mempelajari matematika, meskipun proses
matematika
sangat
diperlukan

dalam
pembelajaran fisika.
Pendidik fisika cenderung merasa telah
mengajarkan konsep fisika jika telah melakukan
perumusan matematik untuk konsep yang
diajarkannya.
Fisika
berbeda
dengan
matematika
karena
fisika
menjelaskan
hubungan mendasar antara besaran fisika
sedangkan matematika secara ketat bertujuan
untuk mendapatkan konsekuensi dari asumsi
dasar[1].
Berdasarkan
hasil
observasi

terhadap
mahasiswa calon guru Fisika Universitas
Tadulako
bahwa model pembelajaran yang
digunakan bervariasi, ada pendidik yang fokus
pada konsep dan ada pula yang fokus pada
matematis. Namun untuk memaksimalkan
31

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

jauh, mahasiswa dikatakan telah berhasil
dalam pembelajaran fisika jika mahasiswa
memiliki
pemahaman
konseptual
yang
[1]

baik .
2) Pemahaman mahasiswa calon guru fisika
terhadap hukum Newton masih sebagian
besar yang belum memahami gaya aksi
reaksi terjadi pada benda yang sama dan
masih banyak yang belum memahami bahwa
gerakan suatu benda selalu dalam arah gaya
yang tidak seimbang[4].
3) Melalui kegiatan laboratorium, mahasiswa
berkesempatan
membuktikan
sendiri
kebenaran
rumus-rumus
teoritis
yang
diperoleh,
mahasiswa
mampu
menginterpretasikan arti fisis dari bentuk

(rumus) matematis, sehingga mahasiswa
tidak terjebak dalm hafalan matematis[5].

data ini dimaksudkan untuk menyaring datadata yang terkumpul agar data yang didapat
lebih
akurat
dan
terfokuskan
untuk
mendapatkan kesimpulan akhir penelitian.
2. Menyajikan
data
berupa
hasil
tes
pemahaman konsep hukum Newton dari
hasil pekerjaan responden, dan data hasil
wawancara. Data ini disajikan untuk dapat
menggambarkan fakta-fakta yang ditemukan
dalam penelitian.

3. Menarik kesimpulan, penarikan kesimpulan
pada penelitian ini adalah dengan cara
melihat
hasil
tes
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tes pemahaman konsep
hukum Newton dengan membandingkan
hasil dari wawancara.

II. METODE PENELITIAN

Responden dipilih dengan cara menentukan
kategori tinggi, sedang, dan rendah seperti
pada Tabel berikut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Deskriptif-kualitatif.
Subyek
dalam
penelitian ini adalah 25 mahasiswa program
studi pendidikan fisika angkatan 2014
Universitas Tadulako di Palu, Tahun Ajaran
2015/2016.
Tes
awal
diberikan
tes
pemahaman konsep hukum Newton untuk
memilih
responden.
Responden
pada
penelitian ini ada 6 mahasiswa yang di pilih
berdasarkan skor tinggi, sedang dan
rendah. Untuk tes selanjutnya yaitu tes
pemahaman

yang
mengacu
pada
pemahaman arti fisis konsep hukum Newton
sebanyak 5 soal dan selanjutnya diadakan
wawancara pada ke-6 responden untuk
menegaskan pernyataan bagaimana cara
responden dalam menjawab soal.
Penelitian ini dilakukan di Universitas
Tadulako.
Fakultas
keguruan
dan
ilmu
pendidikan, Jurusan Pendidikan MIPA program
studi Pendidikan Fisika tahun ajaran 2015/2016
angkatan 2014 atau mahasiswa yang sudah
lulus dari mata kuliah fisika dasar.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5
Oktober sampai tanggal 15 Oktober Tahun
2015 dan pada Tahun Ajaran 2015/2016. Tahap
penelitian dimulai dengan tes awal untuk
menjaring responden memlalui skor yang
diperoleh, tes akhir untuk menganalisis
pemahaman arti fisis konsep, serta wawancara.
Tahap menganalisis data dalam penelitian ini
meliputi:
1. Mereduksi data berupa hasil tes pemahaman
konsep serta data hasil wawancara. Reduksi

Tabel 1. Pemilihan Responden

No
1
2
3
4
5
6

Inisial
R-6
R-25
R-10
R-13
R-15
R-5

Skor
12
12
9
8
6
6

Kategori
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah

Berdasarkan Tabel 1 ada enam mahasiswa
dipilih sebagai responden selanjutnya diberikan
tes pemahaman arti fisis konsep hukum Newton
kemudian diwawancarai untuk mengetahui
bagaimana cara mereka menjawab setiap butir
soal yang diberikan.
Hasil tes pemahaman arti fisis pada setiap
responden
dan
dikaitkan
dengan
hasil
wawancara, maka dapat dilihat pada tabel 2
berikut.
Tabel 2. Analisis Pemahaman Responden Pada Tiap Hukum
Newton Berdasarkan Kategori Pemahaman.

Respo
nden
R-6
R-25
R-10
R-13
R-15
R-5
32

Hukum I
Newton
Memahami
Salah
Konsep
Salah
Konsep
Kurang
Memahami
Kurang
Memahami
Kurang

Hukum II
Newton
Memahami
Kurang
Memahami
Belum
Memahami
Kurang
Memahami
Belum
Memahami
Kurang

Hukum III
Newton
Memahami
Salah
Konsep
Salah
Konsep
Salah
Konsep
Salah
Konsep
Salah

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

Memahami

Memahami

R-6

:(...)benda yang diam akan tetap diam
dan benda yang bergerak dengan
kecepatan yang tetap jika tidak ada
gaya yang mempengaruhi. Jadi intinya
setiap benda itu eee benda itu eee
memiliki
kemampuan
untuk
mempertahankan kedudukannya eee
keadaannya.
Peneliti :Menurut (reponden) Pada hukum I
Newton itu apakah sudah berlaku atau
di pengaruhi gaya?
R-6
: untuk kasus ini?
Peneliti : Bukan, maksudnya dalam konsep
hukum I Newton
apakah sudah
berlaku atau di pengaruhi gaya?
R-6
: (...)belum.
Peneliti :jadi untuk kasus soal ini bagaimana
kaitannya dengan hukum I Newton?
R-6
:Ya, untuk kasus ini kenapa saya bilang
benarkan, karena eee terdorongnya
sopir kedepan itu berarti dia itu
mempertahankan eee keadaannyakan
direm memdadak.
Peneliti : Keadaannya yang bagaimana?
R-6
: keadaan diamnya kak.
Peneliti : Dalam kasus ini sopirnya bagaimana?
R-6
: (...)Kecepatan relatifnya begitukan
dia eee...eee lupa kak
Peneliti : maksudnya keadaan awal sopir itu
dalam kasus ini bagimana?
R-6
:(...)bisa ditinjau dari dua kak, bisa
diam kalau ditinjau dari mobilnya ini
kan dia di dalam mobil jadi dia memiliki
kecepatan.
Peneliti :Kalau dia memiliki kecepatan berarti
dia dalam keadaan yang bagaimana?
R-6
:(...) bergerak kak.
Responden yang salah konsep pada hukum I
Newton yaitu R-10 dapat dilihat pada cuplikan
hasil jawaban dan hasil wawancara dengan
responden sebagai berikut.

Konsep

Hasil tabulasi tabel 2 menunjukkan bahwa
pemahaman setiap responden terhadap arti
fisis konsep hukum Newton sangat berbeda
dimana pada hukum I Newton masih ada
responden yang salah konsep
dan untuk
hukum II Newton masih banyak yang kurang
memahami konsep dan pada hukum III Newton
hampir semua responden yang salah konsep.
1) Pemahaman Terhadap Arti Fisis Hukum
I Newton
Responden
(R-6)
yang
memiliki
pemahaman Arti Fisis pada hukum I Newton
yang
menunjukkan
bahwa
R-6
sudah
memahami konsep dari hukum I Newton.
Berikut transkip
jawaban R-6 dan hasil
wawancara dalam menyalesaikan soal yang
berkaitan dengan hukum I Newton.

Gambar 1. jawaban R-6 untuk soal nomor 5.

Peneliti :(...)untuk menyelesaikan soal hukum I
Newton apakah (...) menghubungkan
dengan materi yang sudah pernah di
dapat atau bagaimana.
R-6
:Ini masuk ke materi hukum-hukum
Newton juga yaitu Hukum I Newton
yaitu hukum Kelembaman.
Peneliti : Jadi kelembaman itu sendiri apa?
R-6
:(...)kelembaman itu kayak keadaan
suatu
benda
itu
untuk
mempertahankan
posisinya
eee
kedudukannya.
Peneliti :dalam menyelesaikan soal hukum
Newton langkah yang pertama (...)
lakukan apa?
R-6
:(...)saya kaitkan dengan hukum I
Newton, kemudian mengenai benar
atau salahnya pernyataan ini ya
ditentukan berdasarkan Hukum I
newton.
Peneliti :Hukum
I
Newton
itu
sendiri
bagaimana?

Gambar 2. jawaban R-10 untuk soal nomor 5.

33

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

Peneliti :Karena sudah pernah, jadi dalam
menyelesaikan soal tersebut apakah
(...) mengaitkan dengan materi yang
sudah pernah didapat seblumnya?
R-10
:Saya kaitkan dengan Hukum III
newton kak.
Peneliti :Untuk
kasus
hukum
I
Newton
bagaimana
hubungannya
atau
kaitannya dengan hukum III Newton?
R-10
:Itu hukum III Newton itu Fakasi=Freaksi,
menurut saya pernyataan ini adalah
benar karena ketika diinjak rem tibatiba sopirnya terdorong kedepan itukan
merupakan aksi kemudian sopirnya itu
mempertahankan
kedudukannya
dengan kembali pada posisi semula.
Peneliti :Betul,
kasus
hukum
I
Newton
berkaitan dengan hukum III Newton?
R-10
: ia benar.
Peneliti : Kalau menurut saya bukan.
R-10
: Apa dan kak?
Peneliti :Betul
tidak
ada
sama
sekali
hubungannya dengan hukum Newton
yang lain?
R-10
: ia, tidak ada kak.
Peneliti :Jadi
langkah
yang
pertama
(responden)
lakukan
dalam
menyelesaikan soal hukum Newton
apa? Sehingga mengaitkan dengan
hukum III Newton apa?
R-10
: Tidak tau kak.

Gambar 3. jawaban R-6 untuk soal nomor 2.

Peneliti :Jadi langkah apa sajakah yang (...)
lakukan dalam menyelesaikan soal ini?
R-6
: Pertama membaca tabelnya, kan
disuruh membuat grafik hubungan
antara gaya dan percepatan jadi kita
lihat
tabelnya antara
gaya
dan
percepatan kemudian
digambarkan
grafiknya. Kalau saya yang menjadi
gaya itu sumbu Y kemudian sumbu X
itu percepatan, itu untuk bagian (a)
kemudian soal
soal bagian (b) yang
jadi sumbu X itu massa dan sumbu Y
itu percepatan.
Peneliti : Jelaskan kembali langkah-langkah
(responden) dalam menyelesaikan ini,
karena sudah membuat grafiknya jadi
bagaimana caranya untuk menentukan
hubungannya itu?
R-6
: Kan hubungan antara gaya dan
percepatan, jadi dilihat dari bentuk
grafiknya itu ternyata saya dapatkan
grafiknya itu dia naik grafiknya jadi
gradien inikan dikatakan kemiringan
dari
kiri kekanan
dia ke atas
gradiennya itukan positif jadi gaya dan
percepatan
itu
berbanding
lurus
sebanding jadi semakin besar gaya
maka
semakin
besar
juga
percepatannya dan kalau yang bagian
(b) saya dapatkan antara percepatan
dan massa itu ternyata garfiknya itu
menurun jadi ini gradiennya negatif
jadi dia berbanding terbalik. Kalau

2) Pemahaman Arti Fisis pada Hukum II
Newton
Responden (R-6) yang memiliki pemahaman
Arti Fisis pada hukum II Newton yang
menunjukkan bahwa R-6 sudah memahami
konsep dari hukum I Newton. Berikut ini
transkip jawaban R-6 dan hasil wawancara
dalam menyalesaikan soal yang berkaitan
dengan hukum I Newton berikut ini.

34

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

Peneliti :Sementara yang (responden) jelaskan
tadi itu perbandingan tentang apa dan
seperti itu yang di maksud dari soal?
R-15
: Tidak tau kak.
Peneliti : Jadi bagaimana?
R-15
: Perbandingan grafik kak.
Peneliti : Kalau untuk bagian C?
R-15
: Saya Cuma tuliskan rumusnya kak.
Peneliti : Jadi hubungannya bagaimana?
R-15
: Tidak ada kak.
Peneliti :Apakah
tidak
ada sama sekali
hubungannya?
R-15
: Tidak ada kak, (...) tidak tau kak.
Peneliti : Kalau yang bagian (b) bagaimana?
R-15
: Saya tidak jawab kak.

besar eee semakin besar massa suatu
benda
berarti
semakin
kecil
percepatannya.
Peneliti : Apakah betul seperti itu?
R-6
: Ya kalau menurut saya kak begitu.
Responden yang belum memahami konsep
hukum II Newton dapat dilihat pada cuplikan
hasil jawaban dan hasil wawancara dengan
responden yaitu R-15 berikut ini.

3) Pemahaman Arti Fisis pada Hukum III
Newton
Responden
(R-6)
yang
memiliki
pemahaman Arti Fisis pada hukum III Newton
yang
menunjukkan
bahwa
R-6
sudah
memahami konsep dari hukum pertama
Newton. Berikut ini transkip jawaban R-6 dan
hasil wawancara dalam menyalesaikan soal
yang berkaitan dengan hukum I Newton berikut
ini.

Gambar 4. jawaban R-15 untuk soal nomor 2.

Peneliti : (...) untuk pertanyaan bagian (a) itu
sendiri (...) dapatkan grafiknya seperti
apa dan bagaimana?
R-15
: Naik, (...) antara gaya percepatannya
itu berbanding (...) tidak tau kak.
Peneliti :
Menurut
grafik
yang
didapat
perbandingannnya itu bagaimana?
R-15
: berbanding satu kak.
Peneliti :Berbanding
satu
itu
maksudnya
seperti apa?
R-15
:Disini
massanya
1
km
dan
percepatannya 30 m/s2,jadi disini
perbandingannya adalah 1:2 kak.
Peneliti : Maksudnya dari grafik itu kita bisa
melihat perbandingan seperti itu?
R-15
: ia bisa kak.
Peneliti : Kemudian jika dilihat dari soal itu,
perbandingan tentang apakah yang
dimaksud jika dilihat dari grafiknya?
R-15
: Massa dan percepatannya kak.

Gambar 5. jawaban R-6 untuk soal nomor 4.

Peneliti :Jadi langkah-langkah yang pertama
yang (responden) lakukan dalam
35

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

R-6

Peneliti

R-6

Peneliti
R-6

Peneliti

R-6
Peneliti

R-6

menyelesaikan
soal
tersebut
bagaimana?
:(...)konsepnya itu yaitu hukum ke-3
Newton kalau mislanya kita itu
memberikan suatu gaya reaksi pasti
ada gaya aksi. Ya ketika kita
memberikan suatu gaya aksi ada gaya
reaksi yang besarnya itu berlawanan
eee besarnya itu sama tapi arahnya
berlawanan
dengan
arah
yang
diberikan oleh gaya aksi ini.
: Jadi dari penjelesan yang sudah
(responden) jelaskan manakah yang
terjadi hukum III Newton di antara
anak tersebut atau bagaimana?
: (...) ya sebenarnya agak bingun juga
dengan soal ini tapi saya pilih pada
keduanya itu terjadi hukum III Newton.
Ya terjadi.
: Alasanya apa?
: (...) dikatakan dia ini berenang berati
dia
itu
mengalami
gerakatau
perpindahan begitu itukan keduanya
sama-sama berenang atau mengalami
perpindahan. Nah perpindahan kedua
anak itu menunjukan bahwa memang
terjadi hukum III Newton karena ketika
kita itu memberikan gaya pada air
maka air akan terdorong ini dikatakan
sebagi reaksinya. Air akan mendorong
kita untuk maju kedepan dalam kasus
inikan berenang, dikatakan berenang
berarti dia ada gerakan begitu, jadi
pada keduanya sama-sama terjadi
hukum III Newton.
:Kemudian
bagaiamana
dengan
kecepatan mereka apakah berbeda
atau bagaimana?
:kecepatannya pasti berbeda.
:kenapa
percepatannya
berbeda
semantara sama-sama terjadi hukum
III Newton?
:Kecepatan geraknya itu sendiri yang
lebih besar itu yang searah dengan
arah arus sungai karena diakan
ya,,secara logika sih dia itu pasti
terbantu dengan arah arus sedangkan
yang melawan di pengaruhi arus.

Gambar 6. jawaban R-25 untuk soal nomor 4.

Peneliti : Ketika menyelesaikan soal ini apakah
(...) mengaitkan dengan materi yang
sudah
pernah
di
pelajari
atau
bagaimana?
R-25
: ia
Peneliti : kaitannya seperti apa?
R-6
: Bunyi hukum III Newton itukan Faksi=
-Freaksi dimana ketika ada aksi maka
akan ada gaya yang berlawanan
dengan aksi tersebut, yaitu gaya
reaksinya
dan
menurut
saya
jawabannya ini hanya salah satu anak
saja.
Peneliti :Hanya salah satu anak saja yang
bagaimana?
R-25
: Berlaku hukum III newton kak yaitu
yang melawan arus.
Peneliti : Alasannya apa?
R-25
:lasannya anak yang melawan arus
ketika dia melawan arus pasti ada aksi
dan
reaksinya
kan
itu
anak
memberikan aksi terhadap arus dan
arus itu balik memberikan reaksi.
Peneliti :(...) hukum ke-3 newton itu hanya
belaku saja pada anak yang melawan
arus?
R-25
: Ia kak.
Peneliti : Kemudian bagaimana dengan anak
yang tidak melawan arus?
R-25
:(...)anak yang tidak melawan arus dia
searah sedangkan bunyi hukum ke-3
Newton itu dia(...) berlawan arah.
Peneliti : Apa perbedaan dari anak tersebut
sehingga hanya yang melawan arus
saja yang terjadi hukum ke-3 Newton?
R-25
: kalau yang melawan arus terjadi aksi
dan arus reaksinya, sedangkan yang
searah hanya terjadi aksi baik dari
anak maupun dari arus kak.

Responden yang salah konsep pada hukum
III Newton yaitu R-25 dapat dilihat dari
cuplikan hasil jawaban dan hasil wawancara
terhadap R-25 sebagai berikut.

36

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)
Vol. 3 No. 4
ISSN 2338 3240

Hasil uraian di atas terlihat
bahwa
pemahaman mahasiswa terhadap arti fisis
konsep hukum Newton masih tergolong rendah
terutama pada hukun I dan II Newton masih
banyak yang salah konsep dan belum
memahami konsepnya hala ini diperkuat
dengan “Kebanyakan yang terjadi dilapangan
bahwa mahasiswa kurang memahami materi
hukum Newton, umumnya mahasiswa hanya
menghafal bunyi dari setiap hukum Newton
akan tetapi kurang memahami arti fisisnya”[2].
Dan hasil penelitian “Pemahaman mahasiswa
calon guru fisika terhadap hukum Newton
masih sebagian besar yang belum memahami
gaya aksi reaksi terjadi pada benda yang sama
dan masih banyak yang belum memahami
bahwa gerakan suatu benda selalu dalam arah
gaya yang tidak seimbang” [3].

4.

5.

mempertimbangkan penggunaan tes
yang mengacu pada kejadian-kejadian
dalam
kehidupan
sehari-hari
yang
berkaitan
dengan
konsep
Hukum
Newton dan tidak hanya berpacu pada
persamaan matematisnya saja.
Pengajar perlu membiasakan anak
didiknya untuk terlibat dalam proses
pembelajaran yang menekankan pada
pembelajaran
secara
konsep
dan
matematis.
Kiranya dalam membuat instrumen
harus disesuaikan betul dengan indikator
yang digunakan sehingga instrumen
yang dibuat benar-benar tervaliditasi

DAFTAR PUSTAKA
IV.

[1]

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian di atas menunjukan
bahwa Pemahaman R-6 terhadap arti fisis
konsep hukum Newton sudah bagus karena
dapat memilik kemampuan tiga kategori pada
pemahaman yaitu dapa menggambarkan,
menjelaskan, meramalkan sedangkan untuk R25, R-10, R-13, R-15 dan R-5 belum
memahami arti fisi konsep hukum Newton
karena tidak memanuhi tiga kemampuan
pemahaman yaitu belum mampu dalam
kategori meramalkan dan menafsirkan dan
menggambarkan.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini
maka saran pada penelitian in yaitu:
1.
Hendaknya pemahaman arti fisis konsep
Hukum Newton tidak diabaikan dalam
proses belajar dan pembelajaran.
2.
Hendaknya dalam pembelajaran lebih
menekankan pada pemahaman konsep.
3.
Kiranya dalam penelitian selanjutnya
pada penelitian yang sejenis dengan
materi konsep Hukum Newton yang
belum
sempat
diteliti
dengan

[2]

[3]

[4]

[5]

37

Yusup, M. (2012). Strategi Efektif pembelajaran
Fisika: Ajarkan onsep. Prosiding seminar Nasional
Fisika Universitas Sriwijaya.
Malichatin, H. (2013). Pengembangan materi subjek
bagi mahasiswa calon guru fisika. Journal of
innovative
science
edukation.vol
2(1),7halaman.Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/s
ju/index.php/jise[juni 2013].
Jannati, E,D.(2013). Model Pembelajaran Experiental
Kolb untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Kemampuan Menjelaskan Fenomena Fisis Siswa SMA
Kelas X pada konsep Alat Optik. Skripsi sarjana pada
Fakultas FKIP Universitas Pendidikan Indonesia:
tidak diterbitkan.
Nurjannah. (2013). Deskripsi Pemahaman mahasiswa
Calon Guru Fisika terhadap konsep Hukum Newton.
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fakultas
keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas tadulako.
Sukardiyono. (2002). Optimalisasi laboraturium
untuk meningkatkan kemampuan interptetasi fisis
bentuk matematis dalam pembelajaran. Prosiding
seminar musyawarah nasional ika uny dalam rangka
dies natalis uny ke 38. Yogyakarta