Hubungan Nilai Red Cell Distribution Width dengan Mortalitas pada Pasien Sepsis di Unit Perawatan Intensif Anak

  

RINGKASAN

  Sepsis merupakan masalah global dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Insiden sepsis di unit perawatan intensif pediatrik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan di Indonesia adalah 19.3% dari 502 pasien anak yang dirawat dengan angka mortalitas mencapai 54%.

  Diagnosis dini dan stratifikasi derajat keparahan sepsis sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi kegagalan multi organ yang akhirnya berujung dengan kematian. Parameter sepsis yang objektif seperti prokalsitonin masih terbatas ketersediaannya di beberapa fasilitas kesehatan.

  Pemeriksaan red cell distribution width (RDW), yang merupakan bagian dari panel pemeriksaan darah lengkap, telah bayak dilaporkan pada penelitian dewasa sebagai faktor prognostik pada beberapa keadaan sakit kritis, termasuk sepsis. Namun, peran RDW pada penelitian anak sepsis masih kontroversial.

  Penelitian cross sectional dilakukan terhadap 40 pasien anak dengan sepsis yang dirawat di Unit Perawatan Intensif mulai Desember 2013 sampai Maret 2014. Nilai RDW pasien diambil dalam 24 jam setelah diagnosis sepsis ditegakkan. Hubungan nilai RDW dengan hemoglobin (Hb) dinilai dengan menggunakan korelasi Spearman’s. Nilai RDW dikategorikan menjadi normal (

  ≤ 14.5%) dan meningkat (> 2 14.5%). Hubungan mortalitas, lama rawatan dan kelompok RDW dinilai dengan uji x and Mann Whitney.

  Hasil penelitian mendapati usia median subjek penelitian adalah 30 bulan (2 bulan sampai 17 tahun) dengan 28 pasien (70%) dengan jenis kelamin laki-laki. Nilai RDW meningkat pada 50% pasien, dengan nilai median RDW adalah 14.8% (11.2% sampai 27.8%). Hubungan nilai RDW dengan kondisi anemia pada anak sepsis

    melalui korelasi Spearman’s menunjukkan hubungan yang lemah (r=0.056, P=0.73) yang mengindikasikan peningkatan RDW pada pasien sepsis lebih dipengaruhi oleh respon inflamasi yang terjadi. Dari hasil analisa didapati tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok RDW dengan terjadinya mortalitas (P=0.749) dan lama rawatan (P=0.280). sehingga nilai RDW tidak dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada sepsis anak.

   

  

SUMMARY

Sepsis remains as a major health problem with high morbidity and mortality. The

incidence of sepsis reported in the pediatric intensive care unit Cipto Mangunkusumo

Hospital (RSCM) as a referral hospital in Indonesia is 19.3 % among 502 pediatric

patients with 54 % mortality.

  Early diagnosis and stratification of severity of sepsis are important to

prevent multiple organ failure that eventually led to the death. Objective parameters

in sepsis such as procalcitonin, is still not widely available in some health facilities.

  Red cell distribution width (RDW), which is examined as part of complete

blood analysis, has been reported recently in adult population as a prognostic factor

in critically ill patients, including sepsis. However, the role of RDW in pediatric sepsis

remains doubtful.

  A cross-sectional study was conducted between 40 pediatric sepsis

patients in the Intensive Care Unit (ICU) from December 2013 to March 2014. The

value of RDW were taken within 24 hours after the diagnosis of sepsis. The

relationship between RDW and hemoglobin (Hb) were assessed using Spearman 's

correlation. Patients were devided according to RDW values as normal group ( ≤ 14.5

%) and increased group (> 14.5 %). Relationships of mortality, length of ICU stay

2 and the group RDW were assessed by x test and Mann Whitney test. This study reported the median age of the subjects was 30 months (2

months to 17 years) with 28 patients (70 %) were male. RDW value was increased in

  

50 % patients, with a median value of RDW was 14.8 % (11.2% to 27.8%). The

correlation between RDW value and anemia was analyzed using Spearman's

correlation test and revieled a weak correlation (r = 0056 , P = 0.73), which indicated

   

  

that the increment of RDW value was more influenced by the inflammatory process

in sepsis. There was no significant relationship between RDW with mortality (P =

0749) and length of hospital stay (P = 0.280). Therefore, RDW value can not be

used as a prognostic factor in pediatric sepsis.

   

  LAMPIRAN 1

Penjelasan dan Persetujuan Kepada Calon Subjek Penelitian Kepada Yth Bapak / Ibu ...............................................

  Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Trina Devina beserta tim bertugas di Divisi Gawat Darurat dan Unit Perawatan Intensif Departemen Ilmu kesehatan Anak FK USU / RSUP Haji Adam Malik Medan.

  Bersama ini, kami ingin menyampaikan kepada Bapak / Ibu bahwa Divisi Gawat Darurat dan Unit Perawatan Intensif Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU - RSHAM Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Hubungan nilai RDW dengan mortalitas pasien sepsis yang dirawat di unit perawatan intensif anak”

  Sepsis adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Pada keadaan sepsis yang berat, dapat terjadi kegagalan organ tubuh untuk bekerja, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Beratnya derajat penyakit pada sepsis dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Tujuannya adalah supaya tim medis dapat mengantisipasi secara dini kemungkinan perburukan keadaan penyakit. Salah satunya parameter yang telah banyak diteliti di luar negeri adalah dengan pemeriksaan RDW.

  Pemeriksaan RDW yang didapat dari hasil pemeriksaan darah lengkap, sebagai pemeriksaan yang umum dilakukan saat pasien masuk ke UPI anak. Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Pasien yang menjadi subjek penelitian adalah pasien sepsis,

  2. Data awal dari pasien akan diambil melalui wawancara dengan orang tua/perwakilan pasien dan pengisian formulir biodata yang berisi data pribadi, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan yang pernah dijalani.

  3. Data tentang nilai RDW awal saat pasien didiagnosa sepsis, status gizi dan penyakit dasar yang menyebabkan pasien dirawat di UPI anak dicatat langsung oleh peneliti dari rekam medik pasien yang bersangkutan.

   

  4. Pasien akan mendapatkan perawatan seesuai prosedur operasional perawatan di UPI anak.

  5. Efek yang diamati adalah apakah terjadi kematian, atau pasien bertahan hiup dan pindah ke ruang rawat biasa. Turut juga dicatat lama perawatan di UPI anak. Partisipasi anak Bapak / Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela. Tidak terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter terhadap anak Bapak / Ibu bila tidak bersedia mengikuti penelitian ini. Anak Bapak / Ibu akan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan standar rutin sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan.

  Jika Bapak / Ibu bersedia, maka kami mengharapkan Bapak / Ibu menandatangani lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP). Bila ada keluhan selama perawatan maka Bapak / Ibu dapat menghubungi saya di nomor 081397228776. Peneliti akan berusaha membantu mengatasi keluhan Bapak / Ibu.

  Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

   

Lampiran 2 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......................................... Umur : ............... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Pekerjaan : ......................................... Alamat : ............................................................................................. Selaku orang tua/perwakilan dari pasien yang dirawat dengan: Nama : ......................................... Umur : ............... Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan MR : ………………………………………….. Alamat : ............................................................................................. Telah menerima dan mengerti penjelasan yang sudah diberikan oleh dokter mengenai penelitan “Hubungan nilai RDW dengan mortalitas pada pasien sepsis yang dirawat di uinit perawatan intensif anak” dengan kesadaran serta kerelaan sendiri saya memberikan ijin untuk anak/…………….. saya menjadi peserta penelitian ini. Apabila sewaktu-waktu anak saya tidak nyaman dan ingin berhenti sebagai subjek, maka kepada saya tidak akan dituntut apapun.

  Demikianlah surat persetujuan ini saya perbuat tanpa paksaan siapapun.

  Medan, 2014 Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan dr. Trina Devina .......................................................

  Saksi-saksi : Tanda tangan 1. ............................................. ................................................. 2. ............................................. .............................................

   

Lampiran 3 DATA PRIBADI SUBJEK PENELITIAN

  No Urut : Tanggal :

  DATA PRIBADI Nama : ......................................... MR : ...................................

  Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Tempat/ Tgl lahir : …………………………………………………………………………… Alamat : .............................................................................................

  Berat badan : ……………….kg Tinggi Badan : ………………….cm Status gizi : Tanggal Masuk : Tanggal Keluar : Keterangan: Meninggal / pindah ruangan Diagnosis : ............................................................................................

  Orang tua Ayah Ibu Nama : .................................. ......................................... Usia (tahun) : .................................. ........................................ Pekerjaan : .................................. ..... ................................... Pendidikan : .................................. ........................................

  Riwayat Penyakit Terdahulu: ....................................................................................................................................... ......................................................................................................................................

   

PEMANTAUAN Nama : Tanggal Masuk : Tanggal Keluar : No Variabel Nilai

   

  1 Usia

  2 JK

  3 Status gizi

  4 Penyakit penyerta

  5 Penggunaan ventilator

  6 Penggunaan inotrop dan vasoaktif

  7 Antibiotik

  8 Transfusi

  9 PELOD awal

  Hb Leukosit Trombosit RDW PCT CRP As Laktat Arteri

  11 Hasil Kultur

  12 Outcome Meninggal / pindah ruangan

  13 Lama rawatan

  Lampiran 4

   

  Lampiran 5

RIWAYAT HIDUP

  Nama Lengkap : dr. Trina Devina Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 7 April 1987 Alamat : Komp. Cemara Asri, Jln. Anggur no.68, Deli Serdang, Sumatera Utara

  Indonesia

  PENDIDIKAN

  Sekolah Dasar : SD Kalam Kudus Medan, tamat tahun 1998 Sekolah Menengah Pertama : SLTP Kalam Kudus Medan, tamat tahun 2001 Sekolah Menengah Umum : SMU Methodist-2 Medan, tamat tahun 2004 Dokter Umum : Fakultas Kedokteran USU Medan, tamat tahun 2008

  • RIWAYAT PEKERJAAN :

  PERTEMUAN ILMIAH / PELATIHAN

  1. Pertemuan Ilmiah Tahunan IV Ikatan Dokter Anak Indonesia, di Medan, 22- 24 Februari 2010 , sebagai peserta.

  2. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumut di Medan, 13-14 November 2010, sebagai peserta.

  3. Simposium Kongres Nasional IV Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia di Medan, 4-6 Desember 2010, sebagai peserta.

  4. Pendidikan kedokteran Berkelanjutan ke V Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumut, 29-30 April 2012, sebagai peserta.

  5. Pelatihan Advance Pediatric Resuscitation Course, UKK Pediatri Gawat Darurat di Medan, April 2013, sebagai peserta

  6. Pendidikan kedokteran Berkelanjutan ke VI Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Sumut, April 2013, sebagai peserta.

   

   

  7. Simposium Nasional HUT Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU, Januari 2014, sebagai peserta

  ORGANISASI

  1. 2008 – sekarang :

  IDI (Ikatan Dokter Indonesia)