Kesalahan Gramatika Dan Kolokasi Pada Terjemahan Buku Economics 2B

J(;!ih1l1 Lill!:ui"Ijk., FebruclIi 2013. 16;; - 178
[op}1~ihl
©2()1/J, Pra,gl"dlll SwdiLiIlljuislil.. SP-s [;SD: l5SN Jb:93-46(j()

TabuIl ke 10, .No 1

KESALAHAN GRAMATIKA DAN KOLOKASI P ADA TERJEMAHAN BUKU
ECONOMICS 2B
Y offi Andinata
Politeknik Negeri Medan
Syahron Lubis
FIB Universitas Sumatera Utara

Abstract
The title of this thesis is THE GRAN£\.fAR AND COLLOCA TION ERRORS IN
TRANSLA nON OF 2B ECONOMICS BOOK. This book is a bilingual book translated
from Indonesian language (source language) to English (target language). This study uses
descriptive qualitative that aims to find out how many grammar and collocation errors
contained in the book. Based on the analysis performed, there is a significant difference
between the two errors. Grammatical errors have greater number than the collocation
ones that have 119 errors, or 82.7%, consisting of grammar (phrase. clause, diction and

other findings) while collocation errors (adj + n, V + 11, n + 11, adv + V; V + adv) have 25
errors or 17.4%. Thus. the translation of the book can not completely be used as a
reference for any users because it is feared will lead to misunderstand subjects in the book.

Keywords: Grammar. Collocation, Translation

PENDAHULUAN
Dewasa ini pemerintah melahirkan program standar pendidikan Indonesia dengan cara
mengelompokkan sekolah menjadi Sekolah Bertaraf Nasional (SBN) dan Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI). Untuk mencapai predikat SBI, salah satu faktor keunggulan yang harns
dimiliki pihak sekolah adalah dengan memberdayakan guru untuk mengajar semua bidang studi
dalam bahasa Inggris melalui proses penggunaan dwi bahasa (bilingual). Saat ini banyak
sekolah dari mulai tingkat SD hingga SMA sederajat baik sekolah negeri maupun swasta
berlomba -lomba meningkatkan pengajaran dengan menggunakan bahan ajar (buku) dua bahasa
yaitn penerapan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di dalam kelas. Penerapan bahasa Inggris
merupakan suatu kebutuhan mutlak yang dibutuhkan di dalam proses pembelajaran. Oleh sebab
itu, penulis merasa tertarik untuk mengambil satu buku bilingual (dwi bahasa) bahasa Indonesia
- bahasa Inggris yang telah digunakan oleh beberapa sekolah. Buku ini adalah buku Economics
2B Bilingual untuk SMA Kelas XI. Peneliti memilih buku Economics ini sebagai sumber data
karena buku ini adalah buku dwi bahasa (bilingual) yang banyak digunakan beberapa sekolah di

dalam proses belajar mengajar.
Dipilihnya gramatika (frase, klausa, diksi) dan kolokasi sebagai bahan penelitian
dikarenakan komponen - komponen terse but merupakan bagian yan.g paling penting dan
mendasar (fundamental) dalam pembentukan sebuah kalimat sederhana maupun kalimat yang
lebih kompleks. Tata bahasa (gramatika) berfungsi untuk mengatur periyusunan kata menjadi
sebuah kalimat yang benar dan dapat dimengerti. Kolokasi pada dasamya menggunakan pola
gramatika akan tetapi polanya lebih spesifik. Sebelum kita membentuk sebuah kalimat, kita
harus memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat. Lalu, dari kata - kata tersebut
akan membentuk frase (ungkapan) yang akhirnya menjadi klausa dan dirangkaikan dengan
kalimat sempurna sehingga kalimat tersebut bisa berdiri sendiri dan memiliki pengertian yang
lengkap. Berdasarkan pengamatan awal pada buku Economics 2B ini, te1ah diketahui terdapat
kesalahan - kesalahan (error) seperti dalam tata bahasa (grammar) dan kolokasi. Contoh yang
dapat diambil dalam kutipan buku tersebut adalah:

YoJ!j A])(hnata

Taroet Lan ua e (Inooris)
So that the information conveyed in
jincmcial
reports

will
not
be
misinterpreted,
causing
incorrect
decisions to be made, certain information
quality standardr must be met.

Agar informasi yang disampaikan
dalam
laporan
keuangan
tidak
mengakibatkan terjadinya kesalahan
pengambilan keputusan, maka ada
syarat - syarat kualitas infonnasi yang
harus dipenuhi.

Pada kalimat di atas dapat dilihat adanya suatu kalimat yang kurang tepat menurut

kaidah tata bahasa Inggris baik dari sisi tata bahasa (grammar) maupun dari sisi kolokasinya
Jika kesalahan tersebut tetap ada di dalam buku tersebut, dikhawatirkan akan menyebabkan
kesalahan pemahaman pada siswa terhadap isi buku tersebut. Di dalam standar tata bahasa
menurut TOEFL (Test of English As a Foreign Language), tata bahasa terjemahan tidak boleh
berlebihan (redundant). Dianjurkan bagi pembelajar untuk menggunakan kalimat yang lebih
singkat tetapi tetap menurnt tata bahasa benar. There are grammatical errors even in his silence
(Ada kesa]aban gramatika meski dalam keterdiamannya) Stanislaw J. Lee (1909 - ]966).
Dengan adanya kesalahan para pembelajar, peneliti error analysis (EA) membuat perbedaan
antara error dan mistake "technically two very different phenomena" (Brow"O, 2004:216).
Brown (2004) juga menyatakan bahwa mistake dapat dikoreksi sendiri, tapi error tidak bisa.
01eh karen a itu, penutur asli dapat mengidentifikasi dan memperbaikinya dengan cepat karena
mereka sepenuhnya menyadari bahasa ibu mereka dari struktur dan aturan tata bahasa
(grammar). Yang bnkan penutur as]i atau para pembelajar tidak hanya membuat mistake, tetapi
juga mereka melakukan error dalam tulisan - tulisan mereka karena kurangnya pengetahuan
mereka tentang struktur dan aturan tata bahasa (grammar) yang tidak baik. membuat tetjemahan
terstruktur dengan baik, kita hams menguasai tata bahasa. Seperti yang disarankan oleh Brown
(2004:298) "before the leamer becomes familiar with the system of the second language, the
native language is the only linguistic system upon which the learner can draw. Therefore, not
having enough knowledge in this sense will lead leamers to use their own system of syntax in
the TL and this inteiference(s) makes them Erroneous." Oleh karena itu, tampaknya tidak

mungkin untuk belajar bahasa taupa belajar tata bahasa. Aspek lain yang harus dipertimbangkan
dalam teIjemahan adalah kosa kata
Karena ito, sebagai pembelajar bahasa, diharapkan mampu meningkatkan kosakata orang
lain untuk menggunakanbentuk yang benar dalam teIjemahannya. Erdogan (2005:263)
m~ekan,
"Error an£J~vsi
deals with the learners' peiformance in terms of the cognitive
processes they make use of in recognizing or coding the input they receive from the target
language. Therefore, a primary focus of error analysis is on the evidence that learners' errors
provide with an understanding of the underlying process of second language acquisition. "
Dengan analisis kesalahan, guru akan dapat memiliki pengetahuan pada bagian mana yang
harns difokuskan di dalam jenis bahan yang dibutuhkan di dalam kelas. Jadi, dengan analisis
kesalahan, pertama, para guru bahasa dapat mengembangkan desain kurikulum dan memi/ill
bahan yang membantu pembelajar. Kedua, seperti yang disampaikan oleh Ferris (2002:56)
adalah "there is fairly conclusive evidence that teacher feedback leads to more accurate
revisions by students but this improvement could be drawing on~v
on explicit knowledge. " Jadi,
kesalahan siswa adalah masukan berharga dan berdasarkan dari kesalahan mereka, beberapa
perbaikan dalam mengajar dapat dilakllkan. Jadi, dengan melakukan analisis kesalahan, kita
harus menghabiskan lebih banyak perhatian dan penekanan dalam pengajaran mereka. Oleh

sebab itll, penelitian diperlukan. Dalam arti, teori analisis kesalahan (errorj dengan teori lain
telah memperkaya teori belajar bahasa kedua.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Tata Bahasa (grammar)
Coghill and Stacy (2003 :26) mendefinisikan grammar sebagai berikut:

166

"The grammar of a language is the set of rules that govern its structure. Grammar determines
how words are arranged to form meaningful lmits. " (Grammar sebuah bahasa adalah satu
kumpulan aturan yang menata bagian susunannya. Grammar menentukan bagaimana kata - kata
itu disusun da]am bentuk unit - unit bahasa yang bermakna).
Pengertian Kolokasi
Kata kolokasi disebut juga sanding kata Kata kolokasi dibedakan dengan idiom, kata
majemuk, dan frasa karena sanding kata dilihat daTi kemungkinan adanya
beberapa kata dalam lingkungan yang sarna atau perasosiasian yang tetap antara kata dan katakata tertentu (Harimnrti Kridalaksana, 1982). Dengan kata lain, pemberian sebuah makna yang
Jengkap hams mencakupi kata Jainnya yang berkolokasi. Firth (1968: 182) kemudian
mendefinisikan kolokasi sebagai "the company that words keep". Ia menyatakan bahwa betapa
pentingnya mengenal kata - kata yang selalu menyertai kata yang hendak diketahui maknanya
Menurut Benson, M (1985), ada beberapa tipe kolokasi yang berbe.da. Kolokasi bisa berupa

adjective + adverb, noun + noun, verb + noun dan sebagainya. Berikut in adalah tipe - tipe
utama kolokasi dalam contoh kalimat.
1. adverb + adjective
• Invading that cOlmtry was an utterly stupid thing to do.
• We entered a richly decorated room.
• Are you fully aware of the implications ofyour action?
2. adjective + noun
• The doctor ordered him to take regular exercise.
• The Titanic sank on its maiden voyage.
• He was writhing on the grozmd in excruciating pain.
3. noun + noun
• Let's give AIr Jones a round of applause.
• The ceasefire agreement came into effect at 11am.
• I'd like to buy two bars of soap please.
4. noun + verb
• The lion started to roar when it heard the dog barking.
• Snow was falling as our plane took off.
• The bomb went off when he started the car engine.
5. verb + noun
• The prisoner was hangedfor committing murder.

• I always try to do my homework in the morning, after makiug my bed.
• He has been asked to give a presentation about his work
6. verh + expression with preposition
• We had to return home because we had run out of money.
• At first her eyes filled with horror, and then she bnrst into tears.
• Their behaviour was enough to drive anybody to crime.
7. verb + adverb
• She placed her keys geutly on the table and sat down.
• Mary whispered softly in John's ear.
• I vaguely remember that it was growing dark when we left.
Berjkut ini adalah contoh - contoh kolokasi dengan menggunakan 'II:
I'll give you a call.
I'll be in touch.
I'll be back in a minute. I'll see -what I can do.
I'll get back to you as soon as I can.
Kolokasi dengan verb + preposition/noun :
1. to burst into laughter
2. to bear witness to (somethingj
3. to rr!!IJ!. something too far
4. to cast an eye over (somethingj (= to examine something briefly)


167

YoDi AIldiIlLila

5.
6.

come on
do the washing up
etc.

Pengertian Terjemahan
Catford (1965: 20-21). mendefinisikan penerjemahan sebagai penempatan (replacement) teks
bahasa sumber dengan teks yang ekivalen da]arn bahasa sasaran. The replacement of textual
material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL) and the
term equivalent is a clearly a key term Meskipun sangat jarang terdapat padanan suatu kata
dalarn bahasa sumber yang sama dengan arti dalarn bahasa sasaran, namun keduanya dapat
berfungsi secara ekivalen pada saat keduanya dapat saling dipertukarkan (interchangeable).
Berdasarkan beberapa definisi rnengenai penerjemahan tersebut di atas, terlihat adanya

kesepakatan bahwa pene:rjernahan merupakan suatu kegiatan yang menyangkut keterkaitan
antara dua bahasa atau lebih (multy-Ianguage) yang kemudian adanya transfer makna dari
bahasa sumber (SL) ke bahasa sasaran (TL) dengan keakuratan pesan, keterbacaan, dan
keberterimaan yang akan bermuara pada prod uk terjernahan yang baik.
Jenis-jenis Terjemahan
Tipe penerjemahan pertama atau intralingual menyangkut proses menginterpretasikan tanda
verbal dengan tanda lain dalarn bahasa yang sarna. Dalam peneljemahan tipe yang kedua
(interlingual translation) tidak hanya menyangkut mencocokkanlrnembandingkan sirnbol, tetapi
juga padanan kedua sirnbol dan tata aturannya atau dengan kata lain mengetahui makna dari
keseluruhan ujaran. Te:rjemahan tipe ketiga yakni transmutation, menyangkut pengalihan suatu
pesan dari suatu jenis sistem simbol ke dalam sistem simbol yang lain seperti lazimnya dalam
Angkatan Laut Arnerika suatu pesan verbal bisa dikirirnkan melalui pesan bendera dengan
menaikkan bendera yang sesuai dalarn urutan yang benar (Nida, 1969:4). Jenis teljernahan yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah tetjemahan interlingual atau translation proper. Teljemahan
berdasarkan bentuk, cenderung mengikuti bentuk bahasa sumber yang dikenal dengan
teJjemahan harfiah, sementara tetjemahan berdasarkan makna cenderung mengkomunikasikan
makna teks bahasa sumber dalam bahasa sasaran secara aIami. Terjemahan terse but dikenal
dengan terjemahan idiomatik.
Kesepadanan (Ekivalensi) dalam Penerjemahan
Bentuk satu bahasa dengan bahasa lainnya tidaklah selalu sarna. Oleh sebab itulah, seorang

penerjemah harns dapat mencari kesepadanan (ekivalensi) dalam peneljemahan. Catford
meoyatakan "the central problem of translation is that of finding translation equivalence".
Menurut Catford, permasalahan utama yang ditemui penerjemah dalam proses peneJjemahan
adaJah untuk mencari kesepadanan bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Lebih jauh lagi
mengenai kesepadanan ini, Catford (1969:49) menyatakan "the source language and target
language items rarely have 'the same meaning' in the linguistiC sense; but they can jUnctioll in
the same situation". Dari pemyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa meskipun kata-kata
dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki 'arti' yang berbeda dalam linguistik, tapi
kata-kata tersebut bisa menjadi sepadan dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, dalam
penetjemahan banyak dilakukan penyesuaian - penyesuaian untuk kesepadanan. Penerjemah
terkadang harns banyak melakukan perubahan bentuk untuk tetap menjaga agar maknanya
sepadan.
Pengertian Error
Kesalahan (error) adalah istilah yang digunakan dalam tata bahasa preskriptif untuk sebuah
contoh dari salah penggunaan yang tidak konvensional, atau kontroversial, seperti sambatan
koma atau pengubah salah tempat. Kontras tata bahasa kesalahan dengan kebenaran. Menurut
West, setidaknya ada 6 kesalahan umum yang dilakukan seseorang dalam menulis sebuah
kalimat, 6 kesalahan Grammar Bahasa Inggris dalam menulis kalimat diantaranya adalah:

168

K;!/iaJ1 ]iJl8Ui,/iK, rabuIJ K