MAKALAH PEMANASAN GLOBAL dan perubahan (3)

MAKALAH
PEMANASAN GLOBAL

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 1 :
1.SANTA HASIAN FLOREN (A1C115005)
2.DITTA NUR AYU (A1C115020)
3.NOVI PURNAMA SARI (A1C115021)
4.SAFIRA RAHMI (A1C115028)
5.NUR HASANAH (A1C115032)
6.RAHMAT SOLAEMANSYUR (A1C115034)

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunia-Nya kami dapat menyelesakan makalah Pemanasan Global ini dengan

penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar
pembaca lebih memahami arti Hakekat Manusia.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
Pengantar Kependidikan, Bapak Fuldiaratman, M.Si yang telah membimbing kami
dalam belajar dan juga pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga Makalah Pemanasan Global ini bermanfaat bagi
para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kami.

Jambi, September 2015

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah...............................................................................
B.Rumusan Masalah ........................................................................................
C.Tujuan Penulisan...........................................................................................
D.Manfaat..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Penyebab Utama Terjadi Pemanasan Global.................................................
B.Dimensi-Dimensi Hakekat Manusia.............................................................

1
2
3
4
4
4

5

6

BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan..................................................................................................... 10
2.Saran .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

3

11

BAB

I

PENDAHULUAN
A.Latar

Belakang


Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak
maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi
hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang
menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang
tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumahrumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan
sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai
bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut
tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwaperistiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang
mengakibatkan perubahan iklim dunia.

B.Rumusan

Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1.Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan bumi ini?
2.Apakah dampak akibat efek rumah kaca bagi kehidupan di bumi?
3.Bagaimana cara mengurangi efek rumah kaca di muka bumi ini?
4.Apa-apa saja sumber gas efek rumah kaca?


C.Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2.Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3.Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.

D.Manfaat
Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui dan
memahami penyebab terjadinya pemanasan global, dampak negatif yang ditimbulkan
bagi kehidupan di bumi serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan
global
di
muka
bumi.

4

BAB II
PEMBAHASAN

1.

PENYEBAB UTAMA TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL

A. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Rumah kaca adalah
analogi atas bumi yang dikelilingi oleh gelas kaca, yakni selimut gas pada atmosfer.
Panas matahari yang mausk dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi
gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke
angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun panas yang sejarusnya dapat
dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas dan terperangkap di dalam
bumi. Layaknya proses dalam rumah kaa di pertanian dan perkebunan, gelas kaca
memang berfungsi sebagai penahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah
timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas
rumah kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian panas
matahari tidak dapat dipantulan ke angkasa dan semakin lama semakin meningkat.
Efek rumah kaca terjadi secara alami karena memungkinkan berlangsungnya kehidupan
semua makhluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah kaca, seperti karbodioksida (CO2),
metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajt Celcius
lebih dingin. Sejak awal industrialisasi, pada abad ke-17 konsentrasi gas rumah kaca

meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0,50,6 derajat Celcius akibat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbodioksida (CO2),
metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC),
sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca memberikan yang sumbangan
terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana dan dinitro dioksida.
Sebagian besar gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak
bumi dan batu bara) disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan
pertanian.
Emisi karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan baker fosil (minyak bumi dan
batu bara) pada sektor industri dan transportasi. Sumber utama penghasil emisi
karbondioksida secara global ada dua macam.

Pembangkit listrik bertenaga batu bara.

Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida terbesar adalah Amerika Serikat,
Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan negara penyumbang emisi gas rumah

5


kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan penyumbang 720 ton
gas rumah kaca setara karbon dioksida.
B.Sumber Gas Rumah Kaca
Dalam troposfer terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan
pemanasan global. Gas Rumah Kaca dapat terbentuk secara alami maupun sebagai
akibat pencemaran.
Gas Rumah Kaca yang berada di atmosfer (troposfer) dihasilkan dari berbagai kegiatan
manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak,
gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC,
komputer, memasak. Selain itu, Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari pembakaran dan
penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti H2O (uap air), CO2 (karbon dioksida), O3
(ozon), CH4 (metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11
dan CFC R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS, dan SF6 .

Sumber: [1]
Karbondioksida (CO2) berasal dari pembakaran batu bara untuk listrik dan pemanas,
pembakaran produk dari fosil seperti bensin, solar, bahan bakar pesawat pada kegiatan
transportasi dan industri. CO2 juga berasal dari akibat perubahan tata guna lahan yang
disebabkan karena kebakaran hutan, pembukaan hutan akibat eksploitasi dan eksplorasi

dalam pertambangan.

6

Sumber : [2]

Sumber: [3]
Sumber lainnya adalah metana yang dibuat manusia dari aktivitas pertanian,
kotoran ternak, penanaman padi, dan dari limbah organik di tempat pembuangan
sampah. Jelaga atau karbon hitam yang berasal dari pembakaran kayu, kotoran hewan
dan sisa-sisa tanaman pangan untuk memasak dan pabrik batu bata pun menjadi
penyebab pemanasan global.
Selanjutnya, sumber lain berasal dari bahan-bahan kimia khloroflorokarbon
(CFC) yang banyak dijumpai pada peralatan pendingin (kulkas, AC) dan tabung
penyemprot parfum. Karbon monoksida dan senyawa organik yang mudah menguap,
volatile organic compound (VOC), merupakan penyebab pemanasan global pula.
Karbon monoksida, paling banyak dihasilkan dari knalpot mobil-mobil dan motor di
jalan raya. VOC berasal dari proses-proses industri dunia. Yang terakhir adalah nirus
oksida yang berasal dari proses pertanian yang mengandalkan pupuk nitrogen atau
pupuk amonia yang berbahan dasar kimia.

Berdasarkan guidelines IPCC 1996 yang telah direvisi, yang dikategorikan
sebagai gas rumah kaca adalah CO2, metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O),

7

hidrofluorokarbon (HFC, merupakan kelompok gas), perfluorokarbon (PFC, merupakan
kelompok gas), dan sulfur heksafluorida (SF6). Gas-gas inilah yang juga menjadi acuan
pada Protokol Kyoto (1997). Gas rumah kaca lain yang terdapat pada guidelines IPCC
2006 adalah nitrogen trifluorida (NF3), trifluorometil sulfur pentafluorida (SF5CF3),
eter terhalogenasi, dan halokarbon lain. Gas-gas yang mengandung fluorida seperti
HFC, PFC, SF6, SF5CF3, dan NF3 dapat dikelompokkan sebagai gas-gas terfluorinasi
(fluorinated gases). Gas-gas ini diproduksi terutama sebagai pengganti zat-zat perusak
ozon atau Ozone Depleting Substances (ODS), terutama klorofluorokarbon (CFC) atau
freon yang banyak digunakan sebagai refrigeran dan propelan aerosol.
Ternyata usaha untuk mengganti zat-zat perusak ozon menimbulkan masalah
baru, yaitu pemanasan global. Bahkan, zat-zat tersebut memiliki potensial pemanasan
global (global warming potential, GWP) yang lebih besar dibandingkan dengan CO2.
Sebagai contoh, SF5CF3 memiliki GWP 18.000 kali GWP CO2. NF3, senyawa yang
banyak dihasilkan dari proses pembuatan semikonduktor dan pembuatan LCD ini
memiliki GWP 16.800 kali GWP CO2. Namun secara keseluruhan, potensi senyawasenyawa tersebut belum menyamai potensi yang disebabkan oleh CO2, karena emisi

CO2 yang sangat besar. Namun, kontrol dini terhadap emisi senyawa-senyawa tersebut
harus dilakukan agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih besar.
Selain gas-gas rumah kaca yang telah disepakati pada Protokol Kyoto, para
ilmuwan juga menyebutkan beberapa zat yang harus diwaspadai karena ikut berperan
terhadap pemanasan global. Zat-zat tersebut adalah ozon, uap air, dan aerosol. Zat-zat
ini juga dapat dikategorikan sebagai gas rumah kaca.
Ozon merupakan gas rumah kaca yang secara kontinyu dihasilkan dan dirusak di
atmosfer melalui reaksi kimia. Di troposfer, aktivitas manusia telah meningkatkan kadar
ozon melalui pelepasan gas seperti karbon monoksida, hidrokarbon, dan oksida-oksida
nitrogen, yang dapat bereaksi secara kimia menghasilkan ozon.
Uap air merupakan gas rumah kaca dengan kadar terbanyak di atmosfer. Namun
demikian, aktivitas manusia tidak berpengaruh besar terhadap keberadaan uap air di
atmosfer. Aerosol adalah partikel-partikel kecil yang berada di atmosfer dengan ukuran,
konsentrasi dan komposisi kimia yang bervariasi. Aerosol di atmosfer berasal dari emisi
aerosol secara langsung atau terbentuk dari senyawa-senyawa lain yang ada di atmosfer.

8

Pembakaran bahan bakar fosil dan biomassa, serta proses-proses industri melepaskan
aerosol yang mengandung senyawa-senyawa sulfur, senyawa organik, dan jelaga.
Aerosol di atmosfer juga dapat muncul dari alam, seperti dari letusan gunung berapi.

2.DAMPAK TERJADINYA PEMANASAN
KEHIDUPAN MAKHLUK DI BUMI

GLOBAL

BAGI

Efek rumah kaca memnyebabkan terjadinya akumulasi panas (energi) di
atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global
melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud adalah dengan meningkatnya
temperatur bumi yang emudian disebut dengan pemansan global. Pemanasan global
akan berdampak dengan adanya perubahan iklim global.
Perubahan iklim seperti yang sedang terjadi pada saat ini berdampak negatif
bagi kehidupan makhluk di muka bumi. Dampaknya antara lain sebagai berikut :

Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.

Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini tengah dirasakan negara-negara
tropis, misalnya kota-kota di Indonesia yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin
hari makin panas. Contohnya kota-kota di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan
Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah yang
dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.

Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.

Mencairnya es dan gletser di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air
laut.

Meningkatnya jumlah tanah kering yang berpotensi menjadi gurun karena
kekeringan yang berkepanjangan.

Kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100
diperkirakan kenaikan permukaan air laut mencapai 15-95 cm.

Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral
bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.

Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.

Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru
karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).

Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
Hal-hal di atas merupakan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh
terjadinya pemanasan global yang sangat merugikan bagi kehidupan makhluk bumi.

3.HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI
PEMANASAN GLOBAL DI MUKA BUMI
Perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming), pemicu utamanya
adalah meningkanya emisi karbon akibat penggunaan energi fosil (bahan baker minyak,
batu bara, dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Penghasil terbesarnya adalah
negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China,
dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negara-negara utara
9

yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan. Sedangkan untuk negara
berkembang meski tidak besar, juga ikut berkontribusi dalam menyumbangkan emisi
gas tersebut. Industri pengasil karbon terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan
tambang, sehingga Indonesia tercatat dalam “Guinnes Book of Record” sebagai
negara tercepat dalam kerusakan hutannya. Makalah Pemanasan Global
Dengan dampak yang ditimbulkan karena perubahan iklim akibat pemanasan
global, maka kita sebagai penduduk dunia harus segera bertindak untuk mengurangi
pemanasan global seperti yang sedang terjadi pada saat ini, dan diprediksikan akan terus
berlangsung. Hal yang dibutuhkan adalah dengan mengadakan REVOLUSI GAYA
HIDUP, yakni dengan mengurangi penggunaan energi baik listri, bahan baker, air yang
memang menjadi sumber utama makin berkurangnya sumber kehidupan.
Selain itu perlunya melahirkan konsensus yang membawa komitmen dari semua
negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang telah dilakukan oleh ustralia
yang mempunyai instrument keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim.
Dimana sebuah instrument yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan
kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi
karbon untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.
Hal lain yang harus dilakukan adalah dengan memulai untuk menggunakan
energi bahan baker alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk
kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang
dilakukan komunitas merah putih di Kota batu. Desenralisasi energi dan melepas
ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya dapat menaikkan harganya.
Sedangakan untuk para pengambil kebijakan harus mengeluarkan policy yang
jelas orientasinya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya dengan menetapkan
jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan wilayah
kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua,
Kalimantan, Sulawesi. Selanjunya kebijakan peogressive dengan mempraktekkan secara
nyata jeda tebang dan kedauatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi
kontributor utama pemanasan global. Melakukan penanaman pohon kembali sebagai
salah satu cara yang bisa memperbaiki paru-paru dunia. Selain itu meminimalkan dalam
penggunaan kertas, karena semakin banyak kertas yang dgunakan maka semakin
banyak
pula
pohon
yang
ditebang.
Hal-hal tersebut dilakukan demi keberlanjutan kehidupan sosial yang tanpa kita
sadari telah dirusak oleh adanya pemanasan global akibat ulak manusia sendiri. Oleh
karena itu, sebagai manusia hal yang terpenting adalah kita mulai dari diri sendiri untuk
mencintai lingkungan hidup dengan melakukan hal-hal yang positif.

10

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan
bumi. Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat
aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif
bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrim, perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya
berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya:
menghilangkan karbondioksida di atmosfir dengan cara menanam dan memelihara
pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas rumah kaca.

B.SARAN
Untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang lebih baik kita
harus. Untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang lebih baik
kita harus. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan
tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang. Turunkan suhu AC Anda. Hindari
penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup
nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada
celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan
membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal
ini akan menghemat tagihan listrik Anda. Gunakan timer untuk menghindari lupa
mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor.

11

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011.
Penanggulangan
Pemanasan
Global.
http://earthhotter2.blogspot.com/2011/05/penanggulangan-pemanasanglobal.html.
Diakses
Anonim. 2014. Pemanasan Global. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global.
Diakses pada tanggal 15 maret 2014
Ardhyarini, Nila. 2009. Pola Migrasi Masyarakat Kota Semarang sebagai Akibat
Perubahan Iklim Global Jangka Pendek. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro :
Semarang.
Bahri, Sjamsul dan T. Syafriati. 2011. Mewaspadai Munculnya Beberapa Penyakit
Hewan Menular Stategis di Indonesia. Vol. 21:1.
Deka et al. 2014. Studi Implementasi Green Building di Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Dinkes
Kutai
Kertanegara,
2009.
Global
Warming.
http://dinkeskutaikartanegara.org/id/artikel.php?
subaction=showfull&id=1219973925&archive=&start_from=&ucat=4&.
Kay, B.H. and J.G. Aaskov. 1989. Ross River virus (epidemic polyarthritis). In: The
Arboviruses: Epidemiology and Ecology, Vol. 4. MONATH, T.P. (Ed.). Boca Raton:
CRC Press. pp. 93 – 112.
Kusmiyati, et al. 2005. Leptospirosis pada Hewan dan Manusia di Indonesia.

12