LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TENTANG I

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

I.

KOMPETENSI UMUM
Untuk mengetahui dan memahami cara mengisolasi suatu
bakteri

II.

III.

IV.

penghasil

antibiotic

dan

cara


pengujian

aktivitas

antimikrobanya.
KOMPETENSI KHUSUS
1. Skema kerja keseluruhan
2. Alas an dan parameter dari setiap langkah praktikum :
a. Isolasi
b. Pemurnian
c. Fermentasi
d. Uji aktivitas antibiotika
3. Kurva pertumbuhan mikroorganisme (jelaskan)
4. Sumber mikroorganisme dan cara perlakuannya
PRINSIP
Mengisolasi mikroorganisme penghasil antibiotic

LANDASAN TEORI
Penggunaan antibiotika semakin luas dalam pengobatan

penyakit infeksi selain menggembirakan juga ada masalah. Salah
satu masalah yang harus mendapat perhatian serius adalah
penggunaan

antibiotika

yang

kurang

terkontrol

sehingga

menyebabkan sesistensi. Gejala resistensi kuman merupakan
informasi studi yang menuntut diteruskannya usaha dan kajian
tentang pencarian bentuk-bentuk baru dari antibiotika (Anonim,
2014).
Makanan merupakan kebutuhan utama manusia. Makanan
tersusun oleh senyawa kimia yang merupakan sumber nutrien

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

yang dibutuhkan juga oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Adanya
mikroba pada makanan dapat berasal dari berbagai sumber,
misalnya bahan baku, alat yang digunakan selama proses
pengolahan, tempat penyimpanan makanan, orang yang terlibat
dalam pengolahan, serta lingkungan sekitarnya berupa tanah, air,
dan udara (Hidayati, dkk. 2002).
Makanan dapat bertindak sebagai agensia penyebab
penyakit. Mikroba berbahaya dan toksin yang terdapatpada
makanan yang dikonsumsi dapat berpindah ke dalam tubuh
sehingga menyebabkan penyakit terutama gangguan saluran
pencernaan makanan atau gastroenteritis. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, penyakit yang disebabkan oleh
infeksi mikroba, termasuk gastroenteritis merupakan penyakit yang

paling sering ditemukan. Jalur utama masuknya bibit penyakit
penyebab gastroenteritis adalah melalui makanan atau minuman
terkontaminasi yang dikonsumsi.
Proses isolasi diperlukan untuk melakukan pemisahan
bakteri asam laktat dari sumbernya, dimana dari hasil isolasi ini
akan diperoleh biakan murni dari bakteri asam laktat yang dapat
dijadikan sebagai prebiotic. Pengisolasian ini harus dalam kondisi
anaerob sehingga didapat bakteri asam laktat yang sesuai dengan
harapan (Sari, dkk. 2013).

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Mikroba di lingkungan pada umumnya berada dalam
populasi campuran, sulit ditemukan mikroba dijumpai sebagai
spesies tunggal. Untuk itu dibutuhkan metode isolasi agar dapat

mencirikan dan mengidentifikasi suatu mikroorganisme tertentu
(Karliana, 2009).
Pertama kali harus dapat dipisahkan dari mikroorganisme
lainnya yang dijumpai dalam habitatnya, lalu ditumbuhkan menjadi
biakan murni. Terdapat dua metode untuk memperoleh biakan
murni yaitu teknik cawan gores dan cawan tuang. Kedua teknik ini
berdasarkan

pada

pengenceran

organisme

sehingga

dapat

dipisahkan hanya spesies tertentu berada sebagai sel tunggal
(Karliana, 2009).

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), kurang lebih
sepertiga penduduk dunia menderita berbagai penyakit yang
ditularkan

melalui

air

minum

yang

terkontaminasi

oleh

mikroorganisme. Setiap tahun sekitar 13 juta orang meninggal
akibat infeksi yang berasal dari air minum, 2 juta diantaranya
adalah bayi dan anak-anak (Radji, kk. 2010).
Escherichia coli merupakan bakteri indikator kualitas air

minum karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa
air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga
mengandung mikroorganisme enterik patogen lainnya (Radji,dkk.
2010).
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Beberapa galur Escherichia coli digolongkan sebagai
penyebab diare, yaitu Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC),
Enteroaggregative

Escherichia

coli

(EAEC),


Enterotoxigenic

Escherichia coli (ETEC), Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)
dan Escherichia coli yang memproduksi shiga-toxin (STEC).
Bakteri Escherichia coli yang ada di dalam air atau makanan
biasanya galur Escherichia coli non-patogen walaupun pada
beberapa

kasus

terdapat

galur

yang

patogen

seperti


enterotoksigenik dan galur Escherichia coli yang memproduksi
shiga-toxin (Radji,dkk. 2010).
Uji mikrobiologis yang umum dilakukan untuk mendeteksi
bakteri Escherichia coli dalam air adalah secara konvensional,
yaitu cara kultur dan uji sifat biokimia. Namun demikian metode
konvensional ini pada umumnya memerlukan waktu 5-7 hari untuk
mendapatkan hasil yang positif. Oleh karena itu, beberapa upaya
pengembangan untuk mendeteksi Escherichia coli telah dilakukan
(Radji,dkk. 2010).
Jumlah dan jenis mikroba berbahaya yang terdapat pada
makanan perlu dihilangkan. Berbagai cara telah dilakukan untuk
tujuan tersebut, misalnya dengan pemanasan, penyimpanan pada
suhu rendah, penggaraman, pengasaman, penambahan zat kimia
tertentu, dan lain-lain. Bahan-bahan alami terutama rempahrempah juga digunakan dengan tujuan yang sama selain tujuan
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ


Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

utamanya sebagai bumbu atau penambah cita rasa. Oleh sebab
itu, perlu diteliti pengaruh lamanya pendedahan makanan pada
lingkungan

dan

perbedaan

musim

terhadap

keberadaan

Enterobacteriaceae patogen pada makanan berbumbu dan tidak
berbumbu (Hidayati, dkk. 2002).

V.


METODE KERJA
a. Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu autoklaf, batang pengaduk,
bunsen, botol coklat, cawan petri, erlenmeyer, enkas, inkubator,
lemari pendingin, ose bulat, oven, paperdisk, penangas air, rak
tabung, sendok tanduk, shaker, spoit, tabung reaksi dan timbangan
analitik.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu air suling, medium
Nutrient Agar (NA), medium Potato Dextrose Agar (PDA), medium
Maltosa Yeast Broth (MYB), plastik warp, sampel air sumbur
belanda, dan tissue.
c. Cara Kerja (Dahliaty, 2012).
Sampel air sumur belanda diambil dengan menggunakan
botol sampel berukuran 150 mL dengan mencelupkan botol yang

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

telah

diikat

mulutnya

dengan

benang

godam,

kemudian

dimasukkan dalam termos berisi air. Sampel air dikumpulkan
sehingga diperoleh sebanyak 900 mL.

Sebanyak 25 ml air hasil sampling ini disuspensikan dengan
225 ml larutan NaCl fisiologis (0,9%) diencerkan bertingkat hingga
konsentrasi 10-7. Masing-masing suspensi hasil pengenceran
diinokulasikan ke media Nutrien Agar, diinkubasi pada suhu 37 oC
selama 24 jam, dan dihitung pertumbuhan total bakteri sebagai
cfu/ml.
VI.

HASIL DAN PENGAMATAN
a. Table pengamatan
a. Tabel Pengamatan

No.

Bakteri Uji

1.
2.
3.

Salmonella
thyposa
Rata-rata

1.
2.
3.

Shigella
disentriae
Rata-rata

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

Zona hambat (mm)
NA1 NA2 NA3 PDA1 PDA2
8
7,5
8
8
7
8
7,66 7,83
7
9
8
7
8
7
7,5
8
7,5
7,17 8,33 7,5

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

b. Gambar
1. Isolasi
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan
1. Cawan Petri
2. Medium NA
3. Koloni bakteri

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Medium FARMASI
NA 10
FAKULTAS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2. Pemurnian dan fermentasi

Keterangan
1. Medium miring NA
(pemurnian)

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Pemurnian dan Fermentasi

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

2. Medium MYB ,
kemudian dishaker
(fermentasi)

3. Uji isolat biakan murni
a. Shigella dysentriae
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Keterangan

1.

Cawan petri

2.

Medium NA

3.

Paperdisk

4.

Zona hambat

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Shigella dysentriae

b. Salmonella thyposa

Keterangan
1.
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

Cawan petri
NASRUL HAQ

Salmonella thyposa

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

2.

Medium NA
3. Paperdisk
4. Zona hambat

VII.

PEMBAHASAN
Isolasi merupakan proses memindahkan mikroba uji dari
lingkungannya untuk memperoleh biakan murni. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh biakan murni yang hanya mengandung satu
mikroorganisme untuk diidentifikasi sebagai mikroba penghasil
antibiotika.
Antibiotik sendiri merupakan bahan atau senyawa yang
dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Jadi isolasi antibiotik merupakan suatu cara untuk
memisahkan suatu mikroorganisme dari lingkungannya. Dimana di
sini mikroorganisme tersebut memiliki suatu senyawa yang dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lain (utamanya
yang bersifat pathogen pada manusia) yang disebut sebagai

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

antibiotik, sehingga diperoleh biakan murni dari mikroorganisme
tersebut.
Percobaan

ini

bertujuan

untuk

menghasilkan

suatu

antibiotik baru yang diperoleh dengan cara mengisolasinya dari
sampel – sampel yang terdapat di lingkungan sekitar kita, yaitu air
sebagai contoh air sumur Belanda.
Pada percobaan ini digunakan medium NA dan PDA
karena di sini kita belum mengetahui secara pasti apakah
mikroorganisme yang dihasilkan dari isolasi berupa bakteri atau
jamur. Jadi digunakan medium NA sebagai medium pertumbuhan
bakteri dan PDA sebagai medium pertumbuhan jamur.
Uji skrining mikroorganisme secara umum bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya daya hambat suatu senyawa dari
mikroorganisme yang terdapat pada sampel yaitu sampel air sumur
Belanda.
Pada tahap isolasi mikroba, dipipet 1 ml sampel air,
kemudian dilakukan pengenceran, yaitu pengenceran 10 -1, 10-2 dan
10-3. Dicampur dengan medium NA sebanyak 9 ml kedalam capet,
begitu juga ke medium PDA 9 ml. Dibiarkan memadat dan
diinkubasi selama 1 x 24 jam pada incubator dengan suhu 37 ºC.
dilanjutkan ke medium miring.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Pada tahap fermentasi isolat murni, biakan isolat murni
bakteri, diambil sebanyak 1-2 ose lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi meidium MYB. Selanjutnya, dishaker
dengan kecepatan 200 rpm selama 1 x 24 jam. Setelah itu,
medium dipindahkan ke dalam vial dan dimasukkan disc blank,
rendam selama kurang lebih 1 jam.
Pada tahap fermentasi isolat murni, biakan isolat murni
bakteri, diambil sebanyak 1-2 ose lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi meidium MYB. Selanjutnya, dishaker
dengan kecepatan 200 rpm selama 1 x 24 jam. Setelah itu,
medium dipindahkan ke dalam vial dan dimasukkan disc blank,
rendam selama kurang lebih 1 jam.
Tahap akhir adalah pengujian aktivitas antibiotik yang
dimana suspensi bakteri sebanyak 1 ose dicampur dengan medium
NA di dalam vial dan dihomognkan. Setelah itu, dipindahkan ke
dalam cawan petri yang telah dibagi lima (medium Na), empat
(medium Na). dan medium PDA. Dimasukkan ke dalam cawan petri
disc blank yang telah direndam dengan isolat murni. Lalu
diinkubasi selama 1 x 24 jam untuk diukur zona hambatannya.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data sebagai
berikut :

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

a. Diameter zona hambatan isolat Na2 dan Na3 pada bakteri
Salmonella thyposa memiliki rata-rata 7,66 dan 7,83 mm, dan tidak
zona hambat pada isolate Na1. Begitu pula pada isolat PDA1 dan
PDA2 tidak ada zona hambat.
b. Diameter zona hambatan isolat Na1, Na2, dan Na3 pada bakteri
Shigella disentriae memiliki rata-rata 7,17mm, 8,33, dan 7,5 mm.
sedangankan pada isolat PDA1 dan PDA2 tidak ada zona hambat.

VIII.

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa
sapel air terdapat mikroorganisme sebagai antibiotic yang
dilihat dari zona hambat yang terbentuk.
B. SARAN DAN KRITIK
Kritik saya buat kaka sebiknya jangan suka marahmarah, jangan cemberut terus, dan juga jangan terlalu cuek kak
karena

kita

juga

takut-takut

sama

kakak

kalau

begitu

keadaannya. Dan kalau misalnya kasih TP jangan terlalu susah
juga kak .

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Saran saya untuk praktikum ini adalah sebaiknya ketika
pengerjaan praktikum lebih lagi dipahamai dengan baik agar
lebih memperoleh hasil yang baik dan esuai dengan literature.

IX.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Penuntun Analisis MIkrobiologi Farmasi. UMI,
Makassar.
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI,
Jakarta.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung.
Garitty, G,M., Bell, J, A., and Lilbum, T,G., 2004. Taxonomic Outline
of The Prokaryotes Bergey’s Sistematic Bacteriologi, 2th
Edition. Springer New York Berlin Hendelberg, United
States of America.
Hidayati, E., dkk,
Makanan
(Curcuma
(Curcuma
Diisolasi.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

2002. Isolasi Enterobacteriaceae Patogen dari
Berbumbu dan Tidak Berbumbu Kunyit
longa L.) Serta Uji Pengaruh Ekstrak Kunyit
longa L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Yang
Universitas
Nahdlatul
Wathan-Mataram.
NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Departemen Biologi FMIPA ITB, Bandung.
Karliana, I., 2009. Identifikasi Mikroba Air Laut Di Ujung
Grenggengan Semenanjung Muria. Pusat Teknologi
Reaktor Dan Keselamatan Nuklir, Jawa Tengah.
Neneng, L., 2009. Isolasi dan Karakteristik Bakteri Penghasil
Antibiotik Inhibitori β-Laktamase Tipe TEM-1 dari
Ekosistem Air Hitam.
Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Radji, M., Puspaningrum, A., dan Sumiati, A 2010. Deteksi Cepat
Bakteri Escherichia Coli Dalam Sampel Air Dengan
Metode Polymerase Chain Reaction Menggunakan Primer
16e1 Dan 16E2. Universitas Indonesia, Depok.
Sari, M. Liana, dkk. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam
Laktat pada Usus Ayam Broiler. Program Studi Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Sumatera
Selatan.
A. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua Destillata
Sinonim

: Air suling

RM / BM

: H2O / 18,02

Pemerian

:Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.

Kegunaan

:Sebagai sumber nutien mikroba dan pelarut
medium.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

2. Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain

: Etanol, alkohol

RM / BM

: C2H6O / 46,07

RB

: CH3-CH2-OH

Pemerian

:Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang
tidak berasap.

Kelarutan

:Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P
dan dalam eter P.

Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai Antiseptik

B. Uraian mikroba
1. Bacillus subtilis
Klasifikasi (Garritty, 2004)
Domain

: Bacteria

Phylum

: Proteobacteria

Class

: Bacilli

Ordo

: Bacillales

Family

: Bacillaceae

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Genus

: Bacillus

Species : Bacillus subtilis
Morfologi (Entjang, 2003)
Berbentuk

batang

lurus,

tidak

bercabang

dan

menghasilkan endospora. Gram (+) berukuran 1,5  x 4,5 ,
sendiri- sendiri atau tersusun dalam bentuk rantai bergerak
dan bulu bersimpai. Kuman ini bersifat patogen oportunis,
menyebabkan infeksi pada telur dan septicemia. Dapat
mencemari

botol transfusi darah sehingga melisiskan sel

darah.

2. Candida albicans
Klasifikasi (Suriawira, 1986)
Regnum :

Protista

Divisio

:

Eumycophyta

Class

:

Ascomycycetes

Ordo

:

Saccharomycetales

Familia

:

Crypotoccaceae

Genus

:

Candida

Spesies :

Candida albicans

Morfologi (Entjang, 2003)

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Candida

tampak

sebagai

ragi

lonjong

bertunas,

ukurannya 2-3 x 4-6 nm, dan sel-sel bertunas, gram positif,
yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa). Dapat
meragikan glukosa dan maltosa, menghasilkan asam dan
gas. Menghasilkan asam dari sukrosa, dan tidak bereaksi
dengan laktosa
3. Escherichia coli
Klasifikasi (Garritty,2004)
Domain

:

Bakteria

Phylum

:

Proteobacteria

Class

:

Gammaproteobacteria

Ordo

:

Enterobacteriales

Familia

:

Enterobacteriaceae

Genus

:

Escherichia

Spesies :

Escherichia coli

Morfologi (Pelczar, 2005)
Batang lurus, 1,1 – 1,5 μm x 2,0 – 6,0 µm, motil dengan
flagelum peritritikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh
dengan mudah pada medium nutrien sederhana. Laktose
difermentasi oleh sebagian besar galur dengan produksi
asam dan gas. Koloninya utamanya pada nutrien gelatin,
buram tidak tembus cahaya sampai sebagian translusent,
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

smooth dan seragam konsistensinya. Jika ditumbuhkan
pada medium Eosin Metilen Biru Agar, koloninya tampak
seperti logam kemilau.
4. Pseudomonas aeruginosa
Klasifikasi (Garritty, 2004)
Domain

: Bacteria

Pylum

: Proteobacteria

Class

: Gammaproteobacteria

Ordo

: Pseudomonadales

Sub ordo

: Pseudomonadinae

Family

: Psedomonadaceae

Genus

: Psedoumonas

Species

: Psedoumonas aeroginosa

Morfologi (Pelczar, 2005)
Bentuk batang bulat 0,5 – 1,5 mili mikron, ciri
petumbuhan pada agar sel putih, dan sel tampak sendiri dan
berpasangan, divisi lebih dari satu dan berkelompok
mengembang sampai tak beraturan.
5. Salmonella thyposa
Klasifikasi (Garrity, 2004)
Domain

:

Bacteria

Phylum

:

Proteobacteria

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Kelas

:

Gammaproteobacteria

Ordo

:

Enterobacteriales

Family

:

Enterobacteriaceae

Genus

:

Salmonella

Spesies :

Salmonella typhi

Morfologi (Entjang, 2003)
Termasuk

kuman

gram

negatif,

tidak

berspora

banyaknya/ besarnya bervariasi, bergerak dengan flagel
peritin tumbuh dengan cepat pada pembenahan biasa tetapi
tidak merugikan laktosa/ sukrosa. Merupakan asam dan
beberapa gas dari glukosa dan maltosa. Cenderung
menghasilkan hydrogen sulfida, dapat hidup dalam air yang
dibekukan. Untuk massa yang lama. Resisitensi terhadap
zat kimia tertentu seperti Hijau Briliant, Na- Tetrationat, Nadioksikholat, menghambat kuman koliform dan bermanfaat
untuk mengisolasi.
6. Staphylococcus aureus
Klasifikasi (Garrity, 2004)
Domain

:

Bacteria

Phylum

:

Firmicutes

Class

:

Bacilli

Ordo

:

Eubacteriales

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Family

:

Micrococcaceae

Genus

:

Staphylococcus

Spesies :

Staphylococcus aureus

Morfologi (Pelezar, 1988)
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif, selsel berbentuk bola, berdiameter 0,5 – 1,5 µm, terdapat
tunggai dan berpasangan, dan secara khas membelah diri
lebih dari satu bidang sehingga membentuk gerombol yang
tidak teratur. Dinding sel mengandung dua komponen
utama; peptidoglikan dan asam teiokat. Metabolisme secara
resipiratif dan fermentatif. Tumbuh lebih cepat dan lebih
banyak dalam keadaan aerob. Suhu optimum 35-40°C.
Terutama berasosiasi dengan kulit, dan selaput lendir hewan
berdarah panas. Kisaran inangnya luas, dan banyak galur
merupakan patogen potensial.
7. Streptococcus mutans
Kalsifikasi (Garritty, 2004)
Domain

: Bacteria

Divisio

: Scotobacteria

Ordo

: Lactobacillales

Family

: Streptococcaceae

Genus

: Streptococcus

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Species : Streptococcus mutans
Morfologi (Entjang, 2003)
Bakteri

ini

pertumbuhannya

bersifat

mikroaerofilik

membutuhkan

medium

dan
kayu

untuk
protein.

Streptococcus mutans tidak memiliki antigen dinding sel
yang bifup-spesifik, sehingga tidak bisa dimasukkan ke
dalam grup Lancefield.
8. Staphylococcus epidermidis
Klasifikasi (Garritty, 2004)
Domain

: Procaryotae

Divisio

: Scotobacteria

Kelas

: Bacteria

Ordo

: Eubacteriales

Suku

: Micrococaceae

Genus

: Staphylococcus

Spesies

: Staphylococcus epidermidis

Morfologi (Entjang, 2003)
Bentuk kokus formasi duplo yang sering bersusun dalam
kelompok. Gram positif tidak bergerak, fakultatif anaerob,
mempunyai

kapsul

dan

pada

haemodigesti.
9. Vibro cholera
WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ

agar

darah

bersifat

Isolasi Mikroorganisme Penghasil Antibiotika Dari Alam

Klasifikasi (Garritty, 2004)
Domain

: Bacteria

Phylum

: Proteobacteria

Class

: Alphaproteobacteria

Ordo

: Vibrionales

Family

: Vibrionaceae

Spesies

: Vibrio sp

Morfologi (Entjang, 2003)
Berbentuk batang, bengkok, seperti koma, berukuran 2-4
x 10-6, gerak sangat aktif dengan adanya flagel monotrik,
tidakberbentuk spora, pada biakan lama dapat menjadi
terbentuk batang lurus, negatif gram.

WA ODE ASRIANI
150 2012 0027

NASRUL HAQ