HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

(1)

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT

SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

SKRIPSI

Oleh:

NOVYLA AINA SHALSABILLA 08060081

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT

SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NOVYLA AINA SHALSABILLA NIM. 08060081

Skripsi ini telah Disetujui Untuk Diujikan Pada Tanggal 30 Juli 2013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini., M. Kep. NIP. UMM. 112.0501.0419 Pembimbing I,

Aini Alifatin, M.Kep NIP. UMM. 11293110305

Pembimbing II,

Solichati, S.Kep.Ns NIP. UMM. 706098302


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NOVYLA AINA SHALSABILLA NIM. 08060081

Diujikan Tanggal 30 Juli2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji I,

Aini Alifatin, M. Kep NIP. UMM. 112.9311.0305

Penguji II,

Solichati, S. Kep. Ns NIP. UMM. 706098302

Penguji III,

Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji IV,

Tutu April A, S.Kep.,M.Kes NIDN. 0711047103


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ hubungan Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Dengan

Resiko Cedera Pada Infant dan Toddler”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Aini Alifatin, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Solichati, S.Kep.Ns, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini

5. Dr.Budi Winarno, MM selaku Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi terimakasih atas bantuan dan dukungannya sehingga dapat memudahkan saya untuk melakukan penelitian. 6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh


(5)

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 28 Juli 2013


(6)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Novyla Aina Shalsabilla NIM : 08060081

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Dengan Resiko Cedera Pada Infant dan Toddler

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 28 Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak ... vi

Abstrack ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

Daftar Singkatan ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Patient Safety ... 9

2.1.1 Pengertian Patient Safety ... 9

2.1.2 Standar Patient Safety ... 9

2.1.3 Sasaran Patient Safety... 15

2.1.4 Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit ... 25

2.1.5 Insiden Keselamatan Pasien ... 31

2.1.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Patient Safety ... . 32

2.1.7 Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ... 32

2.2 Patient safety pada anak ... 34

2.2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan ... 35

2.2.2 Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak ... 36

2.2.3 Patient safety pada anak berdasarkan sasaran Patient safety ... 40

2.2.4 Atraumatic care sebagai aplikasi patient safety pada anak ... 43

2.3 Resiko cedera pada anak toddler……… 54

2.3.1 Pengertian resiko cedera………. 54

2.3.2 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi trauma / cedera pada anak di rumah sakit……….. 54

2.4 Konsep Implementasi ………. 55


(8)

2.4.2 Melaksanakan Implementasi Kperawatan Pada Pasien

Dengan Gangguan Keselamatan dan Keamanan ………… 56

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 57

3.2 Hipotesis Penelitian ... 58

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 59

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 59

4.2.1 Populasi ... 59

4.2.2 Sampel ... 59

4.2.3 Sampling ... 60

4.3 Kerangka Kerja Penelitian ... 61

4.4 Waktu dan Tempat Penelitian ... 62

4.4.1 Waktu Penelitian ... 62

4.4.2 Tempat Penelitian ... 62

4.5 Variabel Penelitian ... 62

4.5.1 Variabel Independen... 62

4.5.2 Variabel Dependen ... 62

4.6 Definisi Operasional ... 62

4.7 Instrumen Penelitian ... 65

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 65

4.9 Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Data ... 67

4.9.1 Tekhnik Pengumpulan Data ... 67

4.9.2 Pengolahan Data ... 68

4.9.3 Analisa Data ... 69

4.10 Etika Penelitian ... 71

4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ... 71

4.10.2 Tanpa Nama (Anonity) ... 71

4.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 72

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 73

5.1.1 Karakteristik Usia Responden ... 73

5.1.2 Karakteristik Pendidikan Responden ... 74

5.1.3 Karakteristik Lama Bekerja ... 74

5.2 Hasil Penelitian ... 75

5.2.1 Implementasi Perawat Tentang Patient Safety ... 75

5.2.2 Resiko Cedera ... 75

5.3 Analisa Data ... 76

5.3.1 Hubungan Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Dengan Resiko Cedera Pada Infant dan Toddler ... 76

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Pada Infant dan Toddler ... 78


(9)

6.2 Kejadian Resiko Cedera Pada Infant dan Todder ... 82

6.3 Hubungan Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Dengan Resiko Cedera Pada Infant dan Toddler ... 84

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 85

6.5 Implikasi Untuk Keperawatan ... 86

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 88

7.2 Saran ... 89

7.2.1 Bagi Kepala Ruangan dan Perawat ... 89

7.2.3 Bagi Peneliti ... 89

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin dan Keterangan Sudah Penelitian ………. 91

Lampiran 2 Petunjuk menggunakan kuesioner ………. 92

Lampiran 3 Lembar persetujuan menjadi responden ……… 93

Lampiran 4 Lembar kuesioner tentang patient safety ……… 94

Lampiran 5 Lembar checklist tentang resiko cedera ……….. 97

Lampiran 6 Rekapitulasi Uji Validitas ……… 98

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……….. 99

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ………. 101

Lampiran 9 Kisi –Kisi Kuesioner ………. 103

Lampiran 10 Kunci Jawaban ………. 105


(11)

DAFTAR SINGKATAN

KNC : (Kejadian Nyaris Cedera) ……… 4 KTD : (Kejadian Tidak Diharapkan) ……….. 4


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi operasional variabel ……….. 59

Tabel 5.1 Karakteristik Usia Responden ……… 73

Tabel 5.2 Karakteristik Pendidikan Responden ……….. 74

Tabel 5.3 Karakteristik Lama Bekerja ……… 74

Tabel 5.4 Implementasi Perawat Tentang Patient Safety ……… 75

Tabel 5.5 Resiko Cedera ……… 75

Tabel 5.6 Analisa Hubungan Implementasi Perawat Tentang Patient Safety Dengan Resiko Cedera Pada Infant dan Toddler ……… 76


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek. (2013). Nursing interventions classification (NIC). United state of America: elsever mosby. Hidayat. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Kyle, Terry. (2008). Essentials Of Pediatric Nursing. United States of America: Wolters Kluwer. Lewer, Hellen. (2005). Belajar Merawat Di Bangsal Anak. Buku Kedokteran: EGC.

Martindale. (2009). The Complete Drug Reference. London: Royal Pharmaceutical Press.

Moohead. (2013). Nursing outcomes classification (NOC). United state of America: Elsever Mosby. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Mediaka.

Pillitteri (2002). Buku Saku Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC Santrock W, John. (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika. Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Wahyuningsih, Esty. (2005). Keperawatan Perdiatrik. Jakarta: EGC.

Wong L, Donna. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik volume 1. Jakarta: EGC. Wong L, Donna. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Wong L, Donna. (1994) Nursing Care of Infants and Children. United States of America: Mosby.

Undang - Undang tentang patient safety di akses di http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201691%20ttg%20Keselama tan%20Pasien%20Rumah%20Sakit.pdf pada tanggal 7 Desember 2012

Jurnal adverse events and near miss reporting in the NHS di akses di http://jpepsy.oxfordjournals.org/content/29/4/273.full pada tanggal 10 Juli 2012


(14)

Dhamayanti, M. 2008. Overview Adolescent Health Problems And Services. http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=200994155149. Diakses tanggal 12 Januari 2011

Kuschithawati, S., Magetsari, R., Nawi. Faktor Risiko Terjadinya Cedera Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, 2007;23(3):131-141


(15)

1 BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi ( 0 – 1 tahun ) usia bermain / oddler ( 1 – 2,5 tahun ), pra sekolah ( 2,5 – 5 tahun ), usia sekolah ( 5 – 11 tahun ) hingga remaja (11 – 18 ). Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda (Hidayat, 2009). Anak adalah individu yang berusia antara 0 – 18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang berbeda dengan orang dewasa (Supartini, 2004).

Anak usia golden period ini merupakan masa yang penuh tantangan di tandai dengan perkembangan pesat, senang mencoba hal baru dan meniru perilaku orang terdekatnya. Secara alamiah, anak – anak memiliki sifat ingin tahu, menjelajah lingkungan untuk belajar dan mengembangkan diri. Keamanan biasanya merupakan perhatian utama orang tua termasuk juga aspek – aspek seperti persiapan makan, penanganan yang aman, mainan yang aman, peralatan dan lingkungan rumah sakit (Lewer, 2005). Pada anak – anak cedera yang sering terjadi adalah jatuh, keracunan, keamanan tempat bermain, luka bakar dan cedera tubuh (Wong, 2003).


(16)

2

Cedera pada toddler dapat mengakibatkan kondisi yang fatal. Penyebabnya adalah karena anak yang usianya masih kecil tidak mengetahui cara melindungi dirinya dari cedera (Supartini, 2004). Cedera pada toddler tidak terjadi apabila orang tua memiliki pengetahuan tentang tingkat tumbuh-kembang anak usia toddler (Supartini, 2004). Didalam keluarga, peranan orang tua dalam tumbuh kembang anak sangat diperlukan, demi mencapai kesejahteraan keluarga yang optimal. Dalam dunia keperawatan anak, yang harus diperhatikan tidak hanya anak itu sendiri, akan tetapi kultur keluarga dan masyarakat harus diperhatikan seperti masalah pengetahuan keluarga, budaya, lingkungan, dan lain – lain. Kesemuanya dapat mempengaruhi pada proses pelayanan keperawatan yang diberikan. Sebagai bagian dari keluarga salah satu aspek yang penting adalah keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan pelayanan keperawatan sehingga bersama – sama dalam memberikan perawatan (Hidayat, 2009).

Peran perawat dalam menangani cedera pada anak di rumah sakit adalah untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, perawat dapat membantu anak dan keluarganya memenuhi kebutuhan yang spesifik dengan cara membina hubungan terapeutik dengan anak atau keluarga melalui perannya sebagai pembela, pemulih / pemelihara kesehatan, koordinator, kolaborator, pembuat keputusan etik dan perencana kesehatan.

Fokus dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan anak adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama yaitu, asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik. Selama proses asuhan keperawatan dijalankan, keluarga dianggap


(17)

3

sebagai mitra bagi perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dua konsep yang mendasari dalam kerjasama orang tua dan perawat ini adalah memfasilitasi keluarga untuk aktif terlibat dalam asuhan keperawatan anaknya dirumah sakit dan memberdayakan kemampuan keluarga baik dari aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap dalam melaksanakan perawatan anaknya di rumah sakit, melalui interaksi yang terapeutik dengan keluarga (empowering). Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarganya adalah pemberian dukungan, pemberian pendidikan kesehatan, dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan anak (Supartini, 2004).

Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terapeutik ini adalah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak. Beberapa kasus yang sering di jumpai di masyarakat seperti peristiwa yang dapat menimbulkan trauma pada anak yaitu, menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik rumah sakit, tenaga kesehatan baik dari sikap maupun pakaian putih, alat – alat yang digunakan, dan lingkungan sosial antar sesama pasien. Dengan adanya stressor tersebut, distress yang dapat dialami anak adalah gangguan tidur, pembatasan aktivitas, perasaan nyeri, dan suara bising, sedangkan


(18)

4

distress psikologis mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, dan rasa bersalah (Wong, 2008).

Menurut Shaw et.al (2005) dalam Yully Harta Mustikawati (2011) kejadian nyaris cedera (KNC) terjadi sebanyak tujuh sampai seratus kali dibandingkan dengan kejadian tidak diharapkan (KTD). Bentuk kejadian nyaris cedera (KNC) yang dilaporkan dari total insiden sebanyak 28.998 yang dilaporkan sebanyak (41%) pasien tergelincir, tersandung dan jatuh, (9%) insiden terkait dengan manajemen obat, (8%) insiden terkait sumber dan fasilitas, (7%) terkait pengobatan. 138 merupakan masalah besar (catastrophic) dan 260 kejadian tidak diharapkan (KTD). Kejadian tergelincir, tersandung, dan jatuh dilaporkan merupkan hal yang paling besar (n = 11.766). Bentuk kejadian tidak diharapkan (KTD) meliputi 28% reaksi dari pengobatan atau obat – obat yang diberikan, 42% adalah kejadian yang mengancam kehidupan tetapi dapat dicegah, 20% pelayanan yang didapat di poliklinik, 10% - 30% merupakan kesalahan dari laboratorium (Ballard, 2003).

Menurut Kertadikara (2008) dalam Yully Harta Mustikawati (2011) di dunia penelitian mengenai kejadian tidak diharapkan (KTD) dilakukan oleh The Harvard Medical Practice yang melibatkan lebih dari 30.000 pasien yang dipilih secara random dari 51 rumah sakit di New York pada tahum 1984. Penelitian ini menyimpulkan terjadi kejadian tidak diharapkan (KTD) pada 3,7% pasien rawat inap yang akhirnya memerlukan perpanjangan lama hari rawat, atau menimbulkan kecacatan pasien pada paska perawatan. Analisis lebih lanjut dari riset menunjukkan bahwa lebih dari 58% kejadian tidak diharapkan (KTD)


(19)

5

tersebut sebetulnya dapat dicegah (preventable adverse events) dan 27,6% terjadi akibat kelalaian rumah sakit atau klinik (hospital or clinical negligence). Pada evaluasi berikutnya didapatkan hasil, sebagian kecacatan akibat kejadian tidak diharapkan (KTD) tersebut pulih dalam waktu tidak lebih dari 6 bulan, namun 13,6% diantaranya akhirnya meninggal dan 2,6% mengalami kecacatan permanen.

Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 7 februari di RSUD X di wilayah Blitar di ruang Anak (anggrek) terdapat 12 perawat dan jumlah pasien 28 anak, dari data rumah sakit terdapat kejadian yang tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris cedera (KNC) dari tahun 2010 – 2012 terdapat data sebagai berikut dan dokumen dirahasiakan :

Kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian tidak diharapkan (KTD)

Jumlah Pasien

Jatuh 5 anak

Kesalahan pemberian obat 1 anak

Kesalahan dosis obat 1 anak

Injeksi 1 anak

Ketidaktepatan diagnose 1 anak

Perawat tidak melakukan tindakan 1 anak Tidak mendapat terapi dari dokter 1 anak


(20)

6

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang : “Hubungan Implementasi Perawat tentang Patient Safety

dengan Resiko Cedera pada infant dan toddler.” 1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi implementasi perawat tentang patient safety

2. Mengidentifikasi kejadian resiko cedera pada infant dan toddler di rumah sakit

3. Menganalisis hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat mengetahui sejauh mana implementasi yang dilakukan oleh perawat sehingga dapat mempengaruhi setiap tindakan dan menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan membawa dampak bagi anak sehingga akan menambah ketelitian, kehati – hatian, dan kepatuhan perawat dalam setiap tindakan.


(21)

7

1.4.2 Bagi Pasien

Memberikan pelayanan yang komprehensif dan potensial untuk memberikan kepuasan kepada konsumen kesehatan

1.5 Keaslian Penelitian

Judul penelitian ini benar – benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian yang terkait yaitu :

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ratnawati (2009) Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dengan tindakan pemasangan infus dengan tehnik pengambilan data menggunakan non probability sampling (total sampling) yang terdiri dari 103 responden dan menggunakan uji chi square, hasil penelitian untuk tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dari 103 responden diperoleh sebanyak 46,6 % perawat memiliki tingkat pengetahuan baik dan 53,4% perawat memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Notoatmodjo mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya dan semakin mudah seseorang untuk memahami pengetahuan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilihat dari tingkat pendidikan terhadap 103 orang responden, 1 orang responden berpendidikan SPK memiliki pengetahuan baik, 2 orang responden berpendidikan S1, 1 orang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 1 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Sedangkan dari 100 orang responden yang berpendidikan D3, 54 orang memiliki tingkat pengetahuan baik


(22)

8

dan 46 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang belum tentu semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Sedangkan hasil penelitian terhadap 103 responden, sebanyak 47 orang (45,6%) melakukan tindakan pemasangan infus tidak sesuai dengan standar operasional prosedur. Dilihat dari penyebabnya sebanyak 62% disebabkan alat yang dipersiapkan kurang lengkap, yakni sebagian responden (58%) tidak membawa pengalas dan 38% responden tidak melaksanakan tindakan sesuai yang telah ditetapkan dalam prosedur tetap. Alasan lain perawat tidak melakukakan tindakan pemasangan infus sesuai standar operasional prosedur dari hasil wawancara peneliti, 2 dari 10 responden mengatakan tidak tahu standar operasional yang sudah ditetapkan. Ketidaktahuan perawat tentang protap pemasangan infus mungkin karena mereka lupa dan tidak mau tau. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih mengungkapkan pada implementasi perawat tentang patient safety. Selain itu bagaimana peran perawat dalam melakukan dalam melakukan tindakan untuk menghindari resiko cedera pada anak di rumah sakit dengan tehnik pengambilan data menggunakan non probability sampling (total sampling) yang terdiri dari 12 responden dan menggunakan uji spearman rank.


(1)

sebagai mitra bagi perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dua konsep yang mendasari dalam kerjasama orang tua dan perawat ini adalah memfasilitasi keluarga untuk aktif terlibat dalam asuhan keperawatan anaknya dirumah sakit dan memberdayakan kemampuan keluarga baik dari aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap dalam melaksanakan perawatan anaknya di rumah sakit, melalui interaksi yang terapeutik dengan keluarga (empowering). Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarganya adalah pemberian dukungan, pemberian pendidikan kesehatan, dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan anak (Supartini, 2004).

Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terapeutik ini adalah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak. Beberapa kasus yang sering di jumpai di masyarakat seperti peristiwa yang dapat menimbulkan trauma pada anak yaitu, menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik rumah sakit, tenaga kesehatan baik dari sikap maupun pakaian putih, alat – alat yang digunakan, dan lingkungan sosial antar sesama pasien. Dengan adanya stressor tersebut, distress yang dapat dialami anak adalah gangguan tidur, pembatasan aktivitas, perasaan nyeri, dan suara bising, sedangkan


(2)

distress psikologis mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih, malu, dan rasa bersalah (Wong, 2008).

Menurut Shaw et.al (2005) dalam Yully Harta Mustikawati (2011) kejadian nyaris cedera (KNC) terjadi sebanyak tujuh sampai seratus kali dibandingkan dengan kejadian tidak diharapkan (KTD). Bentuk kejadian nyaris cedera (KNC) yang dilaporkan dari total insiden sebanyak 28.998 yang dilaporkan sebanyak (41%) pasien tergelincir, tersandung dan jatuh, (9%) insiden terkait dengan manajemen obat, (8%) insiden terkait sumber dan fasilitas, (7%) terkait pengobatan. 138 merupakan masalah besar (catastrophic) dan 260 kejadian tidak diharapkan (KTD). Kejadian tergelincir, tersandung, dan jatuh dilaporkan merupkan hal yang paling besar (n = 11.766). Bentuk kejadian tidak diharapkan (KTD) meliputi 28% reaksi dari pengobatan atau obat – obat yang diberikan, 42% adalah kejadian yang mengancam kehidupan tetapi dapat dicegah, 20% pelayanan yang didapat di poliklinik, 10% - 30% merupakan kesalahan dari laboratorium (Ballard, 2003).

Menurut Kertadikara (2008) dalam Yully Harta Mustikawati (2011) di dunia penelitian mengenai kejadian tidak diharapkan (KTD) dilakukan oleh The Harvard Medical Practice yang melibatkan lebih dari 30.000 pasien yang dipilih secara random dari 51 rumah sakit di New York pada tahum 1984. Penelitian ini menyimpulkan terjadi kejadian tidak diharapkan (KTD) pada 3,7% pasien rawat inap yang akhirnya memerlukan perpanjangan lama hari rawat, atau menimbulkan kecacatan pasien pada paska perawatan. Analisis lebih lanjut dari riset menunjukkan bahwa lebih dari 58% kejadian tidak diharapkan (KTD)


(3)

tersebut sebetulnya dapat dicegah (preventable adverse events) dan 27,6% terjadi akibat kelalaian rumah sakit atau klinik (hospital or clinical negligence). Pada evaluasi berikutnya didapatkan hasil, sebagian kecacatan akibat kejadian tidak diharapkan (KTD) tersebut pulih dalam waktu tidak lebih dari 6 bulan, namun 13,6% diantaranya akhirnya meninggal dan 2,6% mengalami kecacatan permanen.

Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 7 februari di RSUD X di wilayah Blitar di ruang Anak (anggrek) terdapat 12 perawat dan jumlah pasien 28 anak, dari data rumah sakit terdapat kejadian yang tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris cedera (KNC) dari tahun 2010 – 2012 terdapat data sebagai berikut dan dokumen dirahasiakan :

Kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian tidak diharapkan (KTD)

Jumlah Pasien

Jatuh 5 anak

Kesalahan pemberian obat 1 anak

Kesalahan dosis obat 1 anak

Injeksi 1 anak

Ketidaktepatan diagnose 1 anak

Perawat tidak melakukan tindakan 1 anak


(4)

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Hubungan Implementasi Perawat tentang Patient Safety dengan Resiko Cedera pada infant dan toddler.”

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi implementasi perawat tentang patient safety

2. Mengidentifikasi kejadian resiko cedera pada infant dan toddler di rumah sakit

3. Menganalisis hubungan implementasi perawat tentang patient safety dengan resiko cedera pada infant dan toddler

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat mengetahui sejauh mana implementasi yang dilakukan oleh perawat sehingga dapat mempengaruhi setiap tindakan dan menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan membawa dampak bagi anak sehingga akan menambah ketelitian, kehati – hatian, dan kepatuhan perawat dalam setiap tindakan.


(5)

1.4.2 Bagi Pasien

Memberikan pelayanan yang komprehensif dan potensial untuk memberikan kepuasan kepada konsumen kesehatan

1.5 Keaslian Penelitian

Judul penelitian ini benar – benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian yang terkait yaitu :

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ratnawati (2009) Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dengan tindakan pemasangan infus dengan tehnik pengambilan data menggunakan non probability sampling (total sampling) yang terdiri dari 103 responden dan menggunakan uji chi square, hasil penelitian untuk tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dari 103 responden diperoleh sebanyak 46,6 % perawat memiliki tingkat pengetahuan baik dan 53,4% perawat memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Notoatmodjo mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya dan semakin mudah seseorang untuk memahami pengetahuan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilihat dari tingkat pendidikan terhadap 103 orang responden, 1 orang responden berpendidikan SPK memiliki pengetahuan baik, 2 orang responden berpendidikan S1, 1 orang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 1 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Sedangkan dari 100 orang responden yang berpendidikan D3, 54 orang memiliki tingkat pengetahuan baik


(6)

dan 46 orang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang belum tentu semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Sedangkan hasil penelitian terhadap 103 responden, sebanyak 47 orang (45,6%) melakukan tindakan pemasangan infus tidak sesuai dengan standar operasional prosedur. Dilihat dari penyebabnya sebanyak 62% disebabkan alat yang dipersiapkan kurang lengkap, yakni sebagian responden (58%) tidak membawa pengalas dan 38% responden tidak melaksanakan tindakan sesuai yang telah ditetapkan dalam prosedur tetap. Alasan lain perawat tidak melakukakan tindakan pemasangan infus sesuai standar operasional prosedur dari hasil wawancara peneliti, 2 dari 10 responden mengatakan tidak tahu standar operasional yang sudah ditetapkan. Ketidaktahuan perawat tentang protap pemasangan infus mungkin karena mereka lupa dan tidak mau tau. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih mengungkapkan pada implementasi perawat tentang patient safety. Selain itu bagaimana peran perawat dalam melakukan dalam melakukan tindakan untuk menghindari resiko cedera pada anak di rumah sakit dengan tehnik pengambilan data menggunakan non probability sampling (total sampling) yang terdiri dari 12 responden dan menggunakan uji spearman rank.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN KEJADIAN PELANGGARAN PATIENT SAFETY

1 27 26

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY DI RUANG ANGGREK DAN RUANG BOUGENVILLE RSUD NGUDI WALUYO WLINGI BLITAR

11 48 22

HUBUNGAN DUKUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MENGIDENTIFIKASI PASIEN DALAM PENERAPAN PATIENT SAFETY

1 9 30

HUBUNGAN PATIENT HANDLING DENGAN KEJADIAN Hubungan Patient Handling Dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders Pada Perawat Di Rsu Pku Muhammadiyah Delanggu.

0 3 17

HUBUNGAN PATIENT HANDLING DENGAN KEJADIAN Hubungan Patient Handling Dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders Pada Perawat Di Rsu Pku Muhammadiyah Delanggu.

0 2 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN PERILAKU PENGKAJIAN NYERI ANAK TODDLER DI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN PERILAKU PENGKAJIAN NYERI ANAK TODDLER DI MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANTISIPASI CEDERA DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 01 KELURAHAN MANGGAHANG WILAYAH PUSKESMAS JELEKONG KABUPATEN BANDUNG

0 1 11

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PERAWAT DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY DI IGD DAN ICU RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO

0 0 9

SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY DI PUSKESMAS BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA PENELITIAN CROSS SECTIONAL

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY PADA PASIEN STROKE DI RAWAT INAP DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

0 1 16