PENYULUHAN PERTANIAN PENYULUHAN PERTANIAN PENYULUHAN PERTANIAN

PENYULUHAN PERTANIAN
A. Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah
perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.

B. Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta
masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang
pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi,
social maupun politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
mereka dapat dicapai.

C. Penyuluhan Pertanian adalah Sistem Pemberda-yaan Petani dan Keluarganya
Melalui Kegiatan Pembelajaran yang Bertujuan agar Para Petani dan
Keluarganya Mampu secara Mandiri Mengorganisasikan Dirinya dan
Masyarakatnya untuk Bisa Hidup Lebih Sejahtera. Petani harus diajak belajar
bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada
dilingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan
Penyuluh pertanian yang akan diterima petani




layak untuk dipercaya,
tahu persis situasi petani sehingga dapat menunjukkan permasalahan yang
dihadapi sekaligus menunjukkan alternatif pemecahannya,



selalu ada jika dibutuhkan, dalam arti penyuluh pasti punya waktu untuk sasaran



penyuluh tidak sering ganti

Kemampuan yang harus dimiliki Penyuluh Pertanian



Kemampuan berkomunikasi
Sikap penyuluh: menghayati profesinya, menyukai masyarakat sasaran, yakin
bahwa inovasi yang disampaikan telah teruji




Kemampuan penyuluh tentang: isi, fungsi, manfaat dan nilai-nilai yang
terkandung dalam inovasi; segala sesuatu yang masyarakat suka atau tidak suka



Kemampuan untuk mengetahui karakteristik sosial budaya wilayah dan
sasarannya (bahasa, agama, kebiasaan, dll.)

Peran Penyuluh Pertanian



Sebagai fasilitator: orang yang memberikan fasilitas atau kemudahan
Sebagai mediator: orang yang menghubungkan lembaga pemerintah / lembaga
penyuluhan dengan sasaran




Sebagai dinamisator: orang yang dapat menimbulkan (menjadikan) dinamis

SASARAN PENYULUHAN



Seseorang yang berperan sebagai partner penyuluh pertanian
Bukan sebagai obyek penyuluhan



Orientasi penyuluhan

Fungsi



Memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada petani tentang pengetahuan
dan perkembngan pertanian

Membantu petani memperoleh pengetahuan yang lebih terperinci tentang cara
memecahkan masalah-masalah pertanian



Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihan yng dianggap
paling tepat



Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan
perkiraan kedepan

Tujuan
Agar pertnaian di Indonesia dapat berkembang serta dapat memajukan perekonomian
dan kesejahteraan rakyat. Selain itu dapat menambah pengetahuan serta perubahan
sikap yang lebih baik yang akan diambil petani untuk kedepannya.
Tugas Kuliah : Uki Stia Rahayu DJ.

MENYUSUN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN

1.

Latar Belakang
Salah

satukegiatan

dalam

penyelenggaraan

penyuluhan

pertanian

adalah

penyampaianinformasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya. Informasi dan
teknologipertanian tersebut sering kita sebut sebagai pesan penyuluhan atau
materipenyuluhan pertanian. Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan

penyuluh kepada pelaku utama danpelaku usaha pertanian diharapkan dapat
memberikan dampak yang positif kepadapeningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh
karenanya didalam memilih materipenyuluhan haruslah benar-benar sesuai dengan
kebutuhan sasaran dalam hal inipelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Oleh
karena itu maka materi penyuluhanpertanian yang akan disampaikan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha pertaniantersebut harus diverifikasi terlebih dahulu oleh
instansi yang berwenang dibidang penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan
pertanian tersebutdimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi,
lingkungan hidupdan kesehatan masyarakat. Dengan demikian materi penyuluhan
pertanian yangbelum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan
pelakuusaha pertanian.
2.
a.

Tinjauan Umum MateriPenyuluhan Pertanian
Pengertian
Menurut pengertian bahasa materi berarti segala sesuatu yangtampak. Dalam
pengertian yang lebih luas materi sering diartikan sesuatu yangmenjadi bahan untuk
diujikan,


dipikirkan,

penyuluhanpertanian

dibicarakan,
materi

dikarangkan,

penyuluhan

diartikan

ataudisampaikan.
sebagai

pesan

Dibidang
yang


akan

disampaikanoleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat
berupa pesankognitif, afektif, psikomotorik maupun pesan kreatif. Pesan penyuluhan
ada yangbersifat anjuran (persuasif),larangan (instruktif), pemberitahuan(informatif) dan
hiburan (entertainment). Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhanseringkali
disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yangdiperlukan penyuluh,
petani-nelayan, dan masyarakat tani). Materipenyuluhan antara lain dapat berbentuk
pengalaman misalnya pengalamanpetani yang sukses mengembangkan komoditas
tertentu, hasil pengujian/hasilpenelitian, keterangan pasar atau kebijakan yang
dikeluarkan

pemerintah.

SistemPenyuluhan

Menurut

Pertanian,


UU

Perikanan

Nomor
dan

16

Tahun

Kehutanan,

2006

materi

tentang


penyuluhan

pertaniandidefinisikan sebagai bahan penyuluhanyang akan disampaikan oleh para
penyuluhkepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang
meliputiinformasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan
kelestarianlingkungan.
b.

Tujuan
Materipenyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
pelakuutama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan
danpelestarian sumberdaya pertanian.

Karena itu materi penyuluhan pertanian

yangakan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut
harusdiverifikasi

terlebih


dahulu

oleh

instansi

yang

berwenang

di

bidang

penyuluhanpertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut dimaksudkan
untukmencegah

terjadinya

kerugian

kesehatanmasyarakat. Dengan

sosial

demikian

ekonomi,

materi

lingkungan

penyuluhan

hidup

pertanian

dan
yang

belumdiverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku
usahapertanian.
c.

Ruang Lingkup
Dalamproses komunikasi antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh pertanian
akanmenyampaikan segala sesuatu yang menyangkut ilmu (teori) dan teknologi(praktis)
pertanian, kesemuanya itu disebut materi penyuluhan. Dapat dikatakanbahwa materi
penyuluhan pertanian adalah segala isi (content) yang terkandung dalam setiap

kegiatan penyuluhan pertanian(Samsudin, 1987 dan Kartasapoetra, 1988). Jadi, ilmu
sebagai

materi

penyuluhan

yang

disampaikan

kepada

petanidapat

berupa

pengetahuan, misalnya pemberian informasi tentang perkembanganpertanian, atau
informasi tentang varietas dari suatu komoditi yang sifatnyahanya untuk diketahui,
sedangkan yang bersifat praktis, misalnya materi tentangbudidaya tanaman seperti,
cara memilih benih, cara mengolah tanah, caramemupuk, atau dalam bidang
peternakan, seperti cara melakukan vaksinasi,pembuatan pakan dan teknologi yang
berhubungan

dengan

sifatnyamemberikan

kegiatan

motivasi,

petani.

Dengan

merangsang,

dan

demikian,

memperluas

informasi
wawasan

teori
petani

terhadapperkembangan dunia luar, sedangkan informasi teknologi menyangkut caracarayang

sifatnya

membimbing

dan

mengajarkan

petani

agar

terampil

mengerjakanmateri yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan. Secara rinci bahan
atau materi penyuluhanpertanian yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha pertanianmeliputi:
·

Segala informasi pertanian yang mencakup :

1) Pengalaman praktek para petani yang "lebih"berhasil baik dari wilayah yang
bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yangmempunyai kondisi agroklimat yang
(hampir) serupa;
2) hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);
3) Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansiyang berwenang;
4) Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasilpertanian, penawaran dan atau
permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasilpertanian, dan lain-lain;
5) Berbagai

kebijaksanaan

dan

atau

peraturan-peraturan

yangdikeluarkan

oleh

pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengansektor pertanian seperti
kebijaksanaan harga-dasar, peraturan tentangpermohonan dan pengembalian kredit,
dan lain-lain.
·
1)

Latihan keterampilan tentang :
teknis pertanian seperti penggunaan alat-alat/mesinpertanian, teknik/cara memupuk,
menggunakan sprayer, dan lain-lain;

2)

mengelola usahatani berupa mengerjakan soal-soal latihananalisa usahatani,
pengumpulan informasi pasar dan lain-lain.

·

Dorongandan atau rangsangan menuju swakarsa, swakarya, dan swadaya
masyarakat berupa :

1)

perlunya berusahatani secara berkelompok, pembentukanorganisasi dan atau
lembaga-Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios produksi,perkreditan, transportasi,
dan lain-lain;

2)

menciptakan berbagai kemudahan fasilitas yang diperlukanseperti penyediaan alatalat/mesin pertanian, perlengkapan rumah-tangga untukyang punya hajat, dan lain-lain.
Ditinjaudari subject-matter (materi pokok)yang harus diberikan sebagai bahan
penyuluhan

pertanian,

pada

dasarnya

materipenyuluhan

pertanian

dapat

dikelompokkan dalam:
·

llmuTeknik

Pertanian

harusdilakukan,

tetapi

yang
juga

tidak

hanya

mengapa,

mencakup

bagaimana,

mengenai

kapan

dan

apa

yang

di

mana

harusdilaksanakan. Materi yang diberikan harus dlkaitkan dengan pengalaman
yangdimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepadarealitas-realitas
yang ditemui di lapangan. Termasuk dalam materi tentangteknik pertanian adalah :
1)

kegiatan pra panen yang meliputi: (a) pola bertanam danteknik pertanamannya. (b)
pemupukan yang efektif. (c) pemanfaatan air secaraefisien. (d) perlindungan tanaman
secara

terpadu

dengan

menerapkan

teori

ambangekonomi.

(e)

penggunaan

varietasunggul;
2)

kegiatan pascapanen meliputi : (a) panen perontokan (b) pengangkutan (c)
pengeringan (d)pengolahan dan (e) penyimpanan.

·

Ilmu

Ekonomi

Pertanian

yang

terutama

diarahkan

kepada

usaha

pengelolaanusahatani yang lebih bermanfaat secara ekonomis maupun non ekonomis.
Termasuk dalam materi ilmu ekonomi pertanianadalah :
1)

pengelolaanusahatani yang lebih efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip optimisasi
yakni: (a) hasil fisik yang maksimum (b) keuntungan optimum (c) penekanan
biaya(masukan);

2)

penguasaan dan pemasaran hasil-hasil pertanian;

3)

penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit produksipertanian;

4)

kelembagaan ekonomi pertanian : koperasi dan lain-lain.

Dalampenyampaian ilmu ekonomi pertanian harus selalu menerapkan pendekatan multi
disiplindengan analisis interdisiplin yang tidak hanya bagi usaha menaikkan
pendapatandan atau keuntungan usahatani dalam waktu terbatas tetapi juga
memperhatikanprinsip-prinsip perluasan lapangan dan kesempatan kerja serta usaha
pelestarianlingkungan hidup.
·

IlmuTatalaksana

Rumah

Tangga

Petani,

mengingat

bahwa

kegiatan

usahatanidalam kenyataannya adalah merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga
petanisecara keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi pengelolaan usahatani
harusselalu dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai tatalaksana rumah tangga
petani.Termasuk dalam materi untuk bidang tatalaksana rumah tangga petani adalah :
1)

Pengenalan tentang makna usahatani bagi rumahtanggapetani yang dapat diresapi;

2)

Proses manajemen secara keseluruhan yang mencakup :

(a)

Pembuatan atauinventarisasi sumber-sumber

(b)

Penetapantujuan berikut skala prioritasnya

(c)

Penetapan masalah berikut skala prioritasnya

(d)

Studi tentangalternatif-alternatif yang mungkin tentang:

-

apa yangdiinginkan;

-

apa yang akandibayar;

-

apa yang lebihbaik dibayar;

-

dapatdilaksanakan.

(e)

Mengembangkanperencanaan anggaran, meliputi kebutuhan uang yang diperlukan,
pola pertanaman,produksi yang diharapkan, kemungkinan besarnya pengeluaran
(pembiayaan) danpenerimaan yang diharapkan;

(f)

Perencanaanikutan tentang catatan singkat yang dapat dipergunakan untuk
pemeriksaankekayaan, pendapatan, dan lain-lain hal yang tercakup di dalam
perencanaananggaran;

(g)

Evaluasi hasilyang dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi kegiatan berikutnya
yang akandiulangi;

3)

Persiapananggaran berupa analisis usahatani per tahun;

4)

Penerapan perencanaan tatalaksana rumahtangga danusahataninya.

·

DinamikaKelompok, kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah
suatukegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani yang harusdapat diajak
mengubah sikapnya, cara bertindak, cara bekerja, bahkan jugapolapikirnya untuk
mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usahamenaikkan produktivitas dan
pendapatan/keuntungan usahataninya. Tetapi, jikaharga diri mereka direndahkan, jika
potensi yang terpendam di dalam diri tidakdigali dan dikembangkan, perubahan yang
diharapkan itu tak akan mungkinterjadi. Sehubungan dengan itu, mengingat petani
adalah golongan masyarakatyang sangat erat ikatan kelompoknya, maka kepada
mereka disamping materipenyuluhan pertanian yang lain perlu diberi materi tentang
dinamika kelompok.Termasuk di dalam materi ini antara lain :

1)

dasar-dasarpengertian tentang dinamika kelompok;

2)

makna daridinamika kelompok;

3)

beberapalatihan pengembangan dinamika kelompok seperti : diskusi, kegiatanlatihangotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain;

4)
·

dorongan untukselalu bekerja dan bereksperimen (trialsand error).
PolitikPembangunan

Pertanian,

di

samping

pokok-pokok

materi

yang

telahdisebutkan di atas, maka dalam penyuluhan pertanian perlu juga diberikan
pokokmateri

tentang

politik

pembangunan

pertanian

yang

sedang

menjadi

programpemerintah. Hal ini penting, sebab tujuan usahatani tidak hanya untuk
menujukesejahteraan orang seorang atau bagi petani saja, melainkan mempunyai
tugasyang

penting

bahkan

sangat

penting

arti

dan

peranannya

bagi

kesejahteraanmasyarakat dan bangsa pada umumnya. Tidak saja untuk mencukupi
kebutuhan pokok,tetapi juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa, dari
segikeamanan, dan stabilitas nasional dalam arti yang sangat luas. Termasuk
dalammateri ini adalah:
1)

makna pertanian atau usahatani bagi kehidupan manusia;

2)

makna usahatani bagi stabilitas nasional;

3)

makna usahatani bagi kehidupan umat manusia;

4)

berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah

3.

Sumber-Sumber MateriPenyuluhan Pertanian

Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materipenyuluhan pertanian dapat
kelompokkan menjadi:
a.

Sumber resmi dari instansi pemerintah,seperti :

·

Kementerian /dinas-dinas terkait

·

Lembaga penelitian dan pengembangan

·

Pusat-pusat pengkajian

·

Pusat-pusat informasi

·

Pengujian lokal yang dilaksanakan olehpenyuluh

b.

Sumber resmi dari lembaga-lembagaswasta/lembaga swadaya masyarakat yang
bergerak dibidang penelitian, pengkajiandan penyebaran informasi

c.

Pengalaman petani, baik pengalamanusahataninya sendiri atau hasil dari petak
pengalaman yang dilakukan secarakhusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.

d.

Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:informasi pasar dari para pedagang,
perguruan tinggi dan lain-lain.
Sehubungan dengan adanya beragam materi tersebut, makakiranya perlu diingat
bahwa :

·

Materi yang berasal dari lembaga-lembagaresmi (pemerintah dan atau swasta)
seringkali tidak sesuai dengan kondisipengguna, meskipun telah teruji melalui metode
ilmiah tertentu. Hal inidisebabkan karena, baik lingkungan fisik maupun sumberdaya
yang digunakan tidakselalu sama seperti yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan
oleh pengguna, khususnyayang berkaitan dengan: peralatan yang digunakan,
pengetahuan dan ketrampilanyang dikuasai dan tersedianya modal yang terbatas,
sehingga tidaklahmengherankan jika materi-materi yang disampaikan seringkali :

a.

Secara teknis tidak dapat dilaksanakan

b.

Secara ekonomis tidak menguntungkan

c.

Secara politis dan sosial budaya setempattidak dapat diterapkan

·

Materi

yang

berasal

dari

pengalaman

petaniseringkali

masih

diragukan

keterandalannya (ketepatan dan ketelitiannya),karena sering tidak memperhatikan
metode ilmiah tertentu yang telah dibakukan.

·

Materi yang berasal dari sumber lain,seringkali kurang jujur, karena dari padanya
melekat kepentingan-kepentingantertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan kepenitngan penggunamaupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karenaitu, seyogyanya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati,
denganselalu mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil
sebagaipetak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification
trials). Penerapan langsung setiap inovasi dalamskala luas hanya dapat diterima
manakala pengguna telah memiliki pengalamanyang “baik” dengan setiap sumber
materi yang diterimanya.

4.

Penyiapan Bahan MateriPenyuluhan Pertanian
Bahan untukpenyusunan materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan dengan
kebutuhansasaran yang teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang tersusun
menjadiefektif,

dalam

arti

sesuai

kebutuhan

sasaran

dan

mampu

menyelesaikanpermasalahan aktual yang dihadapi petani sasaran.
Berkaitandengan itu, syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi yang tepat
diantaranya:
-

Relevan dengan kebutuhan sasaran

-

Berasal dari sumber yang jelas dan dapatdipertanggungjawabkan

-

Dapat diakses dengan baik

5.
a.

Pemilihan MateriPenyuluhan Pertanian
RagamMateri
Apapun materi penyuluhan yangdisampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama
harus diingat bahwa materitersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang
telah dirasakan olehmasyarakat sasarannya. Tetapi didalam praktiknya seringkali
penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih danmenyajikan materi yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Halini disebabkan oleh karena keragaman
sasaran yang dihadapi, sehingga menuntutkeragaman kebutuhan yang berbeda atau
keragaman materi yang harus disampaikanpada saat yang sama. Kesulitan lain juga
dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran danwaktu menjadi pembatas.

Sehubungandengan

hal

tersebut, Arboleda

(1981)

dalam

Mardikanto

(1993)

memberikan acuanagar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi
penyuluhan yang ingindisampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
·

Materi Pokok (Vital)
Materi pokok merupakan materi yang benar-benardibutuhkan dan harus diketahui oleh
sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnyamencakup 50 persen dari seluruh materi
yang disampaikan.

·

Materi Penting (Important)
Materipenting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengankebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar
30persen dari seluruh materi yang disampaikan.

·

Materi Penunjang (Helpful)
Materi

penunjang

masih

berkaitan

dengan

kebutuhan

yang

dirasakan

yang

sebaiknyadiketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya
tentangkebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari
seluruhmateri yang disampaikan.
·

Materi Mubazir (Super flous)
Materi inisebenarnya tidak perlu dan tidak ada kaitannya dengan kebutuhan yang
dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam setiapkegiatan penyuluhan sebaiknya justru
dihindari penyampaian materi seperti ini.
Selanjutnya, materi penyuluhan pertanian juga dapat dikelompokkanberdasarkan jenis
usaha tani,kelompok sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai

-

Materi penyuluhan berdasarkanjenis usaha tani: pertanian (pangan, hortikultura,
perkebunan),peternakan, atau usaha tani off farmdan on farm.

-

Materi penyuluhan berdasarkankelompok sasaran: pelaku utama dan pelaku usaha

-

Materipenyuluhan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,yaitu materi dikelompokkan
berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkandalam programa penyuluhan dan
rencana kegiatan penyuluhan (pelajari modul tentang menyusun programa penyuluhan
pertanian).

b.

PertimbanganMemilih Materi
Agar materi yang akan kita sampaikanbenar-benar efektif (sesuai dengankebutuhan
sasaran), maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan pertanianhendaknya
mempertimbangkan hal-halberikut ini :

·

Profitable, memberikankeuntungan yang nyata kepada sasaran.

·

Complementer, dapat melengkapikegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu
luang di antara kegiatan saatini.

·

Compatibility, tidakbertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat.

·

Simplicity, sederhana mudahdilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan yang
terlalu tinggi.

·

Availability, pengetahuan,biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh
sasaran.

·

Immediate Aplicability, dapatdimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang
nyata.

·

In expensiveness, tidakmemerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal.

·

Low risk, tidak mempunyairesiko yang besar dalam penerapannya.

·

Spectaculer impact, impact dari penerapannyamenarik dan menonjol.

·

Expandible, dapat dilakukandalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam
kondisi yang berbeda-beda.

6.
a.

Penyusunan MateriPenyuluhan Pertanian
PenyusunanSinopsis
Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkandalam
bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical

yang artinya ringkas.

Berdasarkan asal katatersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang
panjang (baikfiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
Tujuan penyusunan sinopsis yaitu untuk meringkasbahan-bahan materi penyuluhan
sehingga menjadi lebih singkat, padat, mudahdipahami, dan terhindar dari bahan-bahan
yang kurang relevan dengan topik yangtelah ditetapkan.
Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu:

·

Sinopsisyang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis
secaralengkap.

·

Sinopsisyang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan
dalambentuk fiksi maupun non-fiksi.
Langkah-langkahmembuat sinopsis karya yang sudah ada adalah:

·

Membacamateri dengan seksama dan penuh konsentrasi;

·

Menyediakanwaktu khusus untuk membaca;

·

Membacadalam kondisi rileks – tanpa tekanan;

·

Pahamimateri;

·

Pikirkansinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;

·

Tulissinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan langkah-langkah membuat sinopsis untuk menyampaikan ide ataugagasan,
adalah:

·

Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapasasarannya?;

·

Sinopsis yang telah ditulis perlu disertailembar-lembar presentasi detail gagasan
sebagai pendukungnya;

·

Siap menerima kritikan dan melakukan revisi(apabila dianggap perlu) bahkan
mungkin merombak (re-writing);

·

Mempertimbangkansegi ekonomi;

·

Siap mempresentasikansinopsis.
Contoh formatsinopsis:
SINOPSIS
Judul Materi: --------------------------------Bagian awal -------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagian utama ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagian akhir -----------------------------------------------------------------------------------------------------Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,
Nama dan Tanda tangan

b.

PenyusunanLPM
Materi yang telah dipilih untukdisampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam
Lembar Persiapan Menyuluh(LPM). LPMyaitu lembar persiapan menyuluh setidaknya
berisi: Judul; Tujuan; Metode;Media; Waktu; Alat Bantu; Uraian Kegiatan; dan Estimasi
Waktu pelaksanaanpenyuluhan.
Penyusunan LPM dimaksudkan untukmemudahkan Penyuluh menyampaikan materi
penyuluhannya, karena di dalam LPMdicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan
disampaikan kepada sasaran terkaitdengan materi penyuluhan. Berikut adalah contoh
format LPM:

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul
:
Tujuan
:
Metode :
Media
:
Waktu
:
Alat Bantu :

……………………………………
…………………………………..
……………………………………
……………………………………
…………………………………..
…………………………………..

Pokok Kegiatan

Uraian Kegiatan

Waktu

Keterangan

Pendahuluan
Isi / Materi
Pengakhiran

Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM
Penyuluh,

Namadan Tanda tangan
Sumber Tulisan : Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor
Bapeltan Jambi 2011

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

2 57 104

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN NUTRISI IBU HAMIL BERBASIS HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP PERILAKU KONSUMSI GIZI DI PUSKESMAS DESA KASRI-BULULAWANG

1 54 26

PENGARUH PENYULUHAN BREASTFEEDING TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI ASI (Studi pada Ibu-Ibu RT.04 RW.01 Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang )

1 28 2

ANALISIS USAHA PERTANIAN TERPADU PETANI KOPI DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER

0 7 20

ISTILAH-ISTILAH PERTANIAN PADI DAN PALAWIJA PADA MASYARAKAT MADURA DI KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO (SUATU TINJAUAN ETNOLINGUISTIK) HOLTOCULTURAL TERMS RICE AND CRUPS OF MADURESE SOCIETY IN SUMBERMALANG SUB-DISTRICT SITUBONDO (AN ETHNOLINGUIS

1 33 7

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 119 81

PENGGUNAAN EJAAN PADA SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA PADA PENGAJARAN MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA

5 32 34

PARTISIPASI BURUH TANI PEREMPUAN DALAM PROSES PRODUKSI PERTANIAN PADI SAWAH (Studi pada Buruh Tani Perempuan Desa Batang Harjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)

0 16 60

MOTIVASI PEMUDA DESA BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN DI DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 33 15