BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 5 SDN 2 Danyang Kecamatan Purwodadi T
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Tempat Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Jenis penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014:114). Oleh karena itu, dalam penelitian ini menerapkan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
3.1.2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di SD Negeri 2 Danyang yang beralamatkan di Jalan Kapten Rusdiat, Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
1.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1.Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya atau dengan kata lain sekumpulan orang atau objek yang diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang Kecamatan Purwodadi. Siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang ini sejumlah 53 siswa yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas 5A sebanyak 26 siswa, dan kelas 5B sebanyak 27 siswa.
3.2.2. Sampel Penelitian
Menurut Burhan dalam Dewi (2006), sampel penelitian adalah sebuah kelompok anggota yang menjadi bagian dari pupolasi sehingga memiliki karakteristik populasi. Jadi sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil untuk penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel ditetapkan menggunakan tehnik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010:124), sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota pupolasi digunakan sebagai sampel. Pada penelitian ini sampelnya adalah kelas 5A SD Negeri 2 Danyang sebanyak 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 5B SD Negeri 2 Danyang sebanyak 27 siswa sebagai kelas kontrol.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:61-62), variabel bebas sering disebut dengan variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dan yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah dan motivasi belajar siswa.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas dan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar matematika.
3.3.2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini “Pengaruh Model PBM terhadap Hasil Belajar Matematika yang ditinjau dari motivasi belajar Siswa Kelas
V SD Negeri 2 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan” perlu diberi batasan yaitu:
1. Model PBM
Model pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sangat masih umum di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Model PBM adalah konsep belajar, dimana siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan
1
yang ada. Saat pembelajaran nantinya variabel X atau model PBM ini berlaku sebagai suatu tindakan atau treatment yang akan diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika dimana nantinya sebelum diberi
treatment ini siswa terlebih dahulu akan diberi pre-test untuk menguji
pemahaman siswa sebelum pembelajaran. Baru setelah itu nantinya di dalam pembelajaran siswa akan diberi treatment atau perlakuan dengan menggunakan model PBM. Indikator dalam model pembelajaran pada penelitian ini adalah penerapan dua pendekatan pembelajaran yang berbeda pada dua kelas dimana dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat 2 kelas yang tingkatannya sama, kelas tersebut adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam atau di luar diri siswa yang dapat menimbulkan aktivitas atau kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai
2
tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, motivasi adalah sebagai variabel X yang dapat mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Adanya perbedaan motivasi belajar siswa (tinggi atau rendah) saat mengikuti pembelajaran dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh. Tinggi rendahnya motivasi siswa akan diketahui setelah peneliti melakukan penyebaran angket yang akan diisi oleh setiap siswa. Indikator dalam motivasi belajar dalam penelitian ini adalah jumlah skor dari angket motivasi belajar matematika siswa. Jadi peneliti dapat mengetahui tingkat motivasi belajar siswa melalui berapa banyak skor yang diperoleh siswa dari hasil pengisian angket.
3. Hasil belajar matematika
Hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai atau yang dapat dikerjakan setelah siswa belajar, yang diperoleh dengan beberapa usaha yang berupa latihan maupun pengalaman. Variabel Y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran dengan metode PBM. Hasil belajar yang akan dinilai adalah berupa nilai kuantitatif yang diperoleh siswa dari hasil mengerjakan soal post-test yang diberikan oleh guru baik di kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi pada penilaian kognitif siswa. Indikator dalam hasil belajar dari penelitian ini adalah nilai tes siwa yang diperoleh setelah proses pembelajaran berakhir.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan instrumen pengamatan, biasa digunakan dalam observasi sistematis dimana observer bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Instrumen tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen obsevasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal ini siswa. Angket ini menggunakan angket langsung, artinya pertanyaan yang diberikan kepada responden secara langsung dan disertai kemungkinan jawaban sehingga responden dalam menjawab tinggal memilih dengan memberi tanda silang pada alternatif jawaban yang tersedia.
3. Teknik Tes
Metode tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengukurnya menggunakan teknik tertentu, seperti teknik tertulis. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk isian yang terdiri dari pre-test dan post-test.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengambil dari dokumen-dokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran dilakukan. Data yang diperoleh digunakan untuk menguji keseimbangan.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen angket untuk mengetahui jenis motivasi belajar siswa dan instrumen tes untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian yang dilakukan.
1. Lembar observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dengan Model PBM Tahap Hasil Pengamatan Aspek yang Diamati Deskripsi Ya TidakAwal
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Mengajukan pertanyaan tentang masalah yang berhubungan dengan perbandingan dan skala. Inti
1. Membagi kelas menjadi 5-6 kelompok kemudian memberikan masalah kepada tiap kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok.
2. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
3. Berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitai serta
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa No. Aktivitas Hasil Pengamatan Skor Penilaian Ya Tidak1
2
3
4
1. Siswa melakukan kegiatan matematis (kegiatan yang terkait dengan pembelajaran matematika), seperti menghitung, mengamati, mencatat, membuat kesimpulan, dan seterusnya.
2. Siswa berinteraksi satu sma lain: a. Saling bertanya. membantu siswa yang memerlukan.
4. Memberi penguatan terhadap jawaban siswa.
5. Membantu siswa membuat kesimpulan. Penutup
1. Mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami. b. Saling menjelaskan.
c. Saling bekerjasama.
d. Saling berdiskusi, dan lain-lain.
3. Siswa mengembangkan komunikasi: a. Berpikir kritis
b. Memformulasikan gagasan (tertulis).
c. Menyampaikan gagasan (lisan).
d. Mempresentasikan hasil karya.
e. Memberi tanggapan.
4. Siswa dapat kesempatan untuk refleksi. Jumlah skor Prosentase keaktifan siswa
2. Angket Motivasi Belajar
Tahap penyusunan angket
4.1. Menjabarkan komponen-komponen motivasi belajar ke dalam indikator;
4.2. Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen motivasi belajar matematika siswa:
4.3. Menjabarkan indikator ke dalam butir angket;
4.4. Memberikan skor pada setiap butir, prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa.
1) Kalimat positif Jawaban “Ya” mendapatkan skor 1
Jawaban “Tidak” mendapatkan skor 0 2) Kalimat negatif
Jawaban “Tidak” mendapatkan skor 1 Jawaban “Ya” mendapatkan skor 0
Kisi-kisi angket motivasi belajar
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Item Aspek
Motivasi Indikator Jumlah
Kalimat Kalimat Belajar Positif NegatifAdaya hasrat dan keinginan 1, 2, 3, 5
4
5 untuk berhasil. Adanya
Motivasi dorongan dan 8, 9, 11 6, 7, 10
6 Intrinsik kebutuhan dalam belajar.
Adanya harapan dan cita-cita 12 13, 14, 15
4 masa depan. Adanya penghargaan 17, 18 16, 19
4 dalam belajar. Motivasi Adanya
Ekstrinsik kegiatan yang 22, 23 20, 21, 24, 25
6 menarik dalam belajar. Adanya 26, 28, 29 27, 30
5 lingkungan belajar yang kondusif.
Jumlah
15
15
15 Tahap uji coba instrumen angket motivasi belajar Setelah diujicobakan, butir yang tidak baik tidak digunakan dalam angket ini.
Untuk menguji baik atau tidaknya butir angket dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3. Tes
Kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pre-test SK/KD Materi Pokok Indikator No. item Bentuk SoalMenggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Pengerjaan hitung pecahan
Tujuannya untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah isian untuk pre-test dan post-test. Langkah-langkah membuat soal tes yaitu a) membuat kisi-kisi soal tes; b) menyusun soal tes; c) mengadakan uji coba; dan d) menganalisis hasil uji coba.
2. Menetukan hasil pembagian berbagai bentuk pecahan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Isian
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Post-test SK/KD Materi Pokok Indikator No. item Bentuk SoalMenggunakan pecahan dalam pemecahan
Pengerja an hitung pecahan
1. Menjelaskan arti perbandingan
2. Melakukan operasi 1, 2, 3, 4, 5 11, 12, 13,
Isian
1. Menentukan hasil perkalian berbagai bentuk pecahan Menggunakan menggunakan pecahan dalam perbandingan masalah perbandingan perbandingan dan
3. Menghitung 16, 17, 18, skala perbandingan pecahan 19, 20 yang berkaitan dengan masalah sehari-hari
4. Menjelaskan arti skala 6, 7, 8, 9,
5. Melakukan operasi
10 hitung 21, 22, 23, 24, 25
Uji coba instrumen penilaian dan angket motivasi belajar dilakukan peneliti di kelas 5 SD Negeri Danyang 01 yang memiliki responden sebanyak 30 siswa.
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Sugiyono (2014:173) menjelaskan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS
V.20 for windows dengan cara
analyze-scale-reliability analysis. Dasar pengambilan keputusan item yang valid
berdasarkan kriteria Sugiyono (2012:173) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,3.
Dalam penelitian ini, uji validitas instrumen digunakan untuk variabel X
2 yaitu
motivasi dengan tingkat motivasi yakni tinggi atau rendah. Selain itu, uji validitas juga digunakan untuk menguji variabel Y (dependent) yaitu hasil belajar yang diukur menggunakan tes.
3.5.1.1. Hasil Uji Validitas Soal Pre-test
Dari uji soal berjumlah 20 butir soal dan responden berjumlah 30 siswa, diperoleh 16 soal valid, itu artinya sebanyak 16 butir soal dinyatakan valid dengan ketentuan r kritis > 0,3. Tetapi yang akan digunakan sebagai soal pre-test adalah
15 soal untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Pre-test SK/KDMateri Pokok Indikator No. item Bentuk Soal
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Pengerjaan hitung pecahan
1. Menentukan hasil perkalian berbagai bentuk pecahan
2. Menetukan hasil pembagian berbagai bentuk pecahan
1*, 2, 3, 4*, 5, 6, 7, 8, 9*, 10 11*, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Isian Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
3.5.1.2. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Aspek Motivasi Belajar Indikator Item Jum lah yg valid Kalimat Positif Kalimat NegatifUntuk angket motivasi belajar, dari 30 poin angket motivasi belajar dan responden berjumlah 38 siswa diperoleh 21 poin yang valid dengan ketentuan r kritis > 0,3. 21 butir poin yang valid yaitu butir 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29. Sedangkan yang tidak valid 9 butir poin yaitu 3, 9, 13, 15, 16, 31, 22, 26, dan 30. Berdasarkan penjelasan di atas maka jumlah item yang digunakan untuk mengetahui motivasi siswa sebanyak 21 karena poin tersebut sudah mencapai indikator.
Adaya hasrat dan keinginan untuk berhasil.
1, 2, 3*, 5
4
4 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 8, 9*, 11 6, 7, 10
5 Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 12 13*, 14, 15*
2 Motivasi Ekstrinsik
Adanya penghargaan dalam belajar.
17, 18 16,* 19
3 Adanya kegiatan yang 22*, 23 20, 21*, 24, 25
4
Motivasi Intrinsik menarik dalam belajar. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
26*, 28, 29 27, 30*
3.5.1.3 Hasil Uji Validitas Soal Post-test
2. Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan perbandingan
Disamping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian reliabilitas. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Menurut Sugiyono (2014:173), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Taraf reliabilitas
Isian Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
5. Melakukan operasi hitung 1, 2, 3, 4*, 5 11, 12*, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 6, 7, 8*, 9, 10 21, 22, 23, 24, 25
4. Menjelaskan arti skala
3. Menghitung perbandingan pecahan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari
1. Menjelaskan arti perbandingan
3 Jumlah
Pengerja an hitung pecahan
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Post-test SK/KD Materi Pokok Indikator No. item Bentuk SoalDari hasil uji soal berjumlah 25 butir soal dan responden 30 siswa, diperoleh 22 soal yang valid dan yang akan digunakan 20 soal sebagai soal post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen.
21 Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
15
15
3.5.2. Reliabilitas Instrumen
suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 16 for windows dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis.
2 Dalam penelitian ini, uji reliabilitas instrumen digunakan untuk variabel X
yaitu motivasi dengan tingkat motivasi yakni tinggi atau rendah. Selain itu, uji reliabilitas juga digunakan untuk menguji variabel Y (dependent) yaitu hasil belajar yang diukur menggunakan tes.
3.5.2.1. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test
Instrumen pretes hasil belajar siswa yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 20 item. Reliabilitas dari 16 soal valid tersebut mempunyai nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,895 yang artinya nilai realiabilitasnya kuat.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,895
16
3.5.2.2. Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Instrumen angket motivasi belajar yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 30 item. Reliabilitas dari 21 soal valid tersebut mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,921 yang artinya nilai reliabilitasnya sangat kuat.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,921
21
3.5.2.3. Hasil Uji Reliabilitas Soal Post-test
Instrumen pretes hasil belajar siswa yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 25 item. Reliabilitas dari 22 soal valid tersebut mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,944 yang artinya nilai reliabilitasnya sangat kuat.
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Post-test
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,944
22
3.6. Uji Prasyarat
3.6.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan apakah kelompok data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk atau Kolmogorov-Smirnov tergantung dari jumlah sampelnya. Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis berikut H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
1 H : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi data lebih besar
1
daripada 0,05 maka H diterima dan H ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi data lebih kecil daripada 0,05 maka H ditolak dan H
1 diterima.
Jika diketahui data tidak berdistribusi normal, maka digunakan perhitungan menggunakan uji Mann-Whitney U yang merupakan salah satu uji statistika non parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai pre-test maupun post-test pada kelas kontrol maupun eksperimen.
3.6.2. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol bernilai sama atau bersifat homogen atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan, karena dalam uji Anava yang dibandingkan adalah nilai rerata dari k-populasi sehingga syarat homogenitas data wajib dipenuhi.
Selain sebagai syarat uji Anava, uji homogenitas data dapat digunakan untuk mengetahui keseimbangan dua kelompok data. Sebelum memilih dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal dari kedua kelas.
Uji homogenitas menggunakan uji Levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka H diterima dan H
1 ditolak, artinya kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
1 Sebaliknya, jika signifikasi < 0,05 maka H ditolak dan H diterima, artinya kedua
kelas tersebut memiliki variance tak sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut heterogen.
3.7. Uji ANOVA
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji anova. Penggunaan teknik statistik uji anova dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap k-populasi secara serentak. Menurut Budiyono (2004:185), syarat analisis variansi adalah setiap sampel diambil secara random dari populasinya; masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data amatan saling independen di dalam kelompoknya; setiap populasi berdistribusi normal (sifat normalitas populasi); dan populasi-populasi mempunyai variansi yang sama (sifat homogenitas variansi populasi). Untuk gambaran tabel data dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 3.12 Desain Data Uji Anova Motivasi Belajar TotalTinggi (B 1 ) Rendah (B 2 )
1
1
1
1
2
1 Model PBM (A ) A B A B A Pembelajaran
2
2
1
2
2
2 Konvensional (A ) A B A B A Total B
1 B
2 Adapun rumusan hipotesisnya adalah Hipotesis 1
Untuk mengetahui Pengaruh Model PBM terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 1 sebagai berikut
0A
H : Tidak terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1A
H : Terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Hipotesis 2 Untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut
0B
H : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1B
H : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
Hipotesis 3
Untuk mengetahui interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 3 sebagai berikut
0AB
H : Tidak terdapat interaksi antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
1AB
H : Terdapat interaksi efek antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.