BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 5 SDN 2 Danyang Kecamatan Purwodadi Tahun Aja

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, 2013:185).

  Susanto (2013:186) menyatakan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Dalam proses pembelajaran matematika baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif dengan guru dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Akantetapi, Dahlan (2004) menyatakan bahwa guru sebagai salah satu dari pusat proses belajar mengajar di kelas masih memandang bahwa belajar adalah suatu proses transfer ilmu pengetahuan dari pengajar kepada peserta didik. Hal ini berdampak siswa menjadi pasif menerima pengetahuan dan bukan aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

  Lebih lanjut, Ruseffendi (2006:328) juga menyatakan bahwa selama ini dalam proses belajar matematika di kelas, pada umumnya siswa dalam mempelajari matematika hanya diberitahu oleh gurunya dan bukan melalui eksplorasi. Selain itu, Rifa’t (2001:25) juga menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar seperti ini membuat siswa cenderung belajar menghafal dan kurang memahami serta mengerti konsep matematika yang sesungguhnya. Selain itu, Kamarsi dan Slatenhaar dalam Ansari (2003) juga menyatakan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru akan menempatkan siswa hanya sebagai penonton. Lebih lanjut, Mettes (1999) menyatakan bahwa siswa yang hanya mencontoh dan mencatat bagaimana cara menyelesaikan soal yang telah diselesaikan guru jika diberikan soal yang berbeda dengan soal latihan, mereka akan mengalami kebingungan dalam menyelesaikannya dan tidak tahu bagaimana memulai bekerjanya.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soedjadi (2000) dalam Susanto (2013:191) mengemukakan bahwa daya serap rata-rata siswa sekolah dasar untuk mata pelajaran matematika hanya sebesar 42%. Rendahnya hasil belajar matematika tersebut, tentu banyak faktor yang menyebabkannya, misalnya masalah klasik tentang penerapan metode pembelajaran matematika yang masih terpusat pada guru, sementara siswa cenderung pasif. Faktor klasik lainnya, ialah penerapan model pembelajaran konvensional, yakni ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas atau pekerjaan rumah (PR). Sependapat dengan pendapat tersebut, Djamarah dalam Kholik (2011) juga menyatakan bahwa model pembelajaran konvensional disebut juga model pembelajaran tradisional atau juga disebut dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran, sejarah model pembelajaran konvensional ditandai dengan penjelasan oleh guru serta pembagian tugas dan latihan. Sistem pengajaran yang demikian ini menyebabkan siswa tidak berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran matematika di sekolah dimana itu merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model PBM didasarkan pada teori konstuktivisme yang merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Lebih lanjut, Barrow dalam Imaimuza (2010) menyatakan bahwa pemberian masalah dalam Model PBM harus memperhatikan dan memahami jenis masalah yang diberikan. Secara umum, terdapat dua jenis masalah, yaitu masalah yang tidak terstruktur (ill-structure), kontekstual dan menarik (contextual and engaging). Pemilihan terhadap jenis masalah yang diberikan, diharapkan dapat merangsang siswa untuk bertanya dari berbagai perspektif. Model PBM juga mengajarkan siswa untuk belajar bertanggung jawab dalam kegiatan belajar, tidak sekedar penerima informasi yang pasif, namun harus aktif mencari informasi yang diperlukan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Dalam Model PBM, siswa dituntut untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, menemukan informasi yang relevan dari sumber yang tersembunyi, mencari berbagai cara (alternatif) untuk mendapatkan solusi, dan menemukan cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah.

  Menurut Slavin dalam Ismaimuza (2010), karakteristik lain dari Model PBM meliputi pengajuan pertanyaan terhadap masalah, fokus pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan authentik, kerja sama, dan menghasilkan produk atau karya yang harus dipamerkan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Pierce dan Jones dalam Howey et al (2001) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan Model PBM terdapat proses yang harus dimunculkan, seperti keterlibatan (engagement), inkuiri dan investigasi (inquiry and investigation), kinerja (performance), tanya jawab dan masalah yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, diperlukan desain bahan ajar yang sesuai agar siswa lebih aktif dengan mempertimbangkan pengetahuan siswa serta guru dapat memberikan bantuan atau intervensi berupa petunjuk yang mengarahkan siswa untuk menemukan solusinya.

  Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa selain model pembelajaran yaitu motivasi belajar. Faktor motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa sering dikaitkan dengan keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan menyelesaikan tugas dengan baik dan membandingkan hasilnya dengan orang lain, sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah bekerja secara kebalikannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah karakteristik mata pelajaran yang dipelajari. Sejalan dengan hal tersebut, maka motivasi belajar diduga dapat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa.

  Sejalan dengan permasalahan tersebut penelitian Mahendra, dkk (2014) mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai hasil belajar

  IPA antara siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran dan berdasarkan hasil penelitian Iqbal (2012) yang menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa sebesar 76,3%.

  Permasalahan yang telah diuraikan di atas dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebuah judul penelitian yakni “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015”.

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1. Apakah Model PBM berpengaruh terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015?

  2. Apakah Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015?

  3. Apakah terdapat interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015

  1.3. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Pengaruh Model PBM terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

  2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

  3. Interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN Danyang 02 Kecamatan Purwodadi Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

  1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan mampu menumbuhkan model pembelajaran inovatif.

1.4.2. Manfaat Praktis

  1. Bagi Guru

  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja guru serta sebagai masukan untuk mengelola pembelajaran.

  2. Bagi Siswa

  Penelitian ini diharapkan agar siswa terlatih untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan terlatih untuk menemukan serta memecahkan masalah sendiri yang ada dilingkungan pembelajarannya.

  3. Bagi Sekolah

  Dapat meningkatkan kualitas sekolah yang diwujudkan melalui nilai yang diperoleh siswa serta perbaikan proses pembelajaran matematika.

  4. Bagi Peneliti Lain Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Make A Match terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negri Kesongoii Kec.Tuntang Kab.Semarang Tahun Aj

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Make A Match terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negri Kesongoii Kec.Tuntang Kab.Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 41

Well-Being ; Sosiodemografi di Getasan Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Well-Being ; Sosiodemografi di Getasan

0 0 44

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Grebeg Sudiro sebagai Media Komunikasi Harmonisasi Sosial oleh Masyarakat Jawa dan Keturunan Tionghoa di Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah

0 0 10

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Grebeg Sudiro sebagai Media Komunikasi Harmonisasi Sosial oleh Masyarakat Jawa dan Keturunan Tionghoa di Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah

0 0 17

BAB IV DESKRIPSI OBYEK STUDI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Grebeg Sudiro sebagai Media Komunikasi Harmonisasi Sosial oleh Masyarakat Jawa dan Keturunan Tionghoa di Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah

0 0 12

BAB V PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Grebeg Sudiro sebagai Media Komunikasi Harmonisasi Sosial oleh Masyarakat Jawa dan Keturunan Tionghoa di Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Grebeg Sudiro sebagai Media Komunikasi Harmonisasi Sosial oleh Masyarakat Jawa dan Keturunan Tionghoa di Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah

0 0 23

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Semiotika Iklan Axis: Studi Kasus Iklan Axis Versi Iritology di Televisi

1 5 24

BAB V PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Semiotika Iklan Axis: Studi Kasus Iklan Axis Versi Iritology di Televisi

0 2 36