D I V I SI F I S I OLOGI D E PA RTEM EN A N ATO M I, F I S I O LO GI DA N FA R M A KO LO GI FA KU LTAS K E DO K T ERA N H E WA N I P B

  SISTEM KARDIOVASKULER D I V I S I F I S I O LO G I D E PA RT E M E N A N ATO M I , F I S I O LO G I D A N FA R M A KO LO G I FA K U LTA S K E D O K T E R A N H E WA N I P B Fungsi: Transport O ke jaringan dan CO dari

  ◦

  2

  2 jaringan

Transport nutrisi ke jaringan dan produk

  ◦ hasil metabolisme dari jaringan Mengatur suhu tubuh

  ◦

Dua bentuk transport:

  • Aliran darah
  • Difusi

  Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:161

  Transport via body surface

  Open Circulation System Sumber: Eckert Animal Physiology: Mechanism and Adaptation 4 th ed pp:476

  Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:289 Overview Sistem Kardiovaskular

  Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:160

Anatomi Jantung

  • Ukuran jantung mamalia (0.3-1% BB)
  • Terdapat di ruang perikardial
  • Diselaputi oleh perikardium
  • Dinding terdiri dari (dalam ke luar) : Endokardium Miokardium Epikardium

  Anatomi Jantung Otot jantung  miofibril, bergaris melintang, mempunyai sistem sinsitium, intercalated disc Mempunyai katup2 :

  • - Katup atrioventrikularis (antara atrium dan ventrikel)

     ki: bikuspidalis (mitralis)  ka: trikuspidalis
  • Katup semilunaris (antara ventrikel ki
    • – aorta dan ventrikel ka – a. pulmonalis).

  Katup AV ditunjang oleh korda tendinae dan musculus papilaris

  Katup jantung berfungsi untuk memastikan aliran satu arah Sumber: Dee Unglaub Silverthorn Human Physiology An Integrated Approach 6 th ed pp 473 K on tr ak si v en tri kel

  R el ak sas i v en tri kel

  Serabut Otot Jantung a. Serabut Otot Kontraktil

  • Sama dengan otot kerangka (bagian miokardium)
  • Menggunakan ATP sebagai energi untuk kontraksi
  • Kaya mitokondria
  • Jaringan kapiler luas untuk suplai O
  • 2<
  • Memiliki membran plasma yang terspesialisasi yang disebut

  desmosome yang menghubungkan antar sel

  • Memiliki gap junctions antar sel yang merupakan area

    dengan tahanan rendah (areas of low resistance)  memungkinkan hantaran aksi potensial dari satu sel ke sel di sebelahnya

  b. Serabut otot eksitasi dan konduksi

  Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:172 Karakteristik Hantaran Listrik

  • Potensial membran istirahat sel otot jantung bergantung pada : o
  • 2+ + Permeabilitas terhadap Na dan Ca o
    • + rendah Permeabilitas terhadap K lebih tinggi
    • Pada saat sel otot jantung terdepolarisasi, akan timbul aksi potensial
    • Frekuensi aksi potensial tertinggi diproduksi oleh nodus SA (Ganglion Remark di amfibi dan reptil) = pemicu denyut (pacemaker)
    • Aksi potensial otot jantung berlangsung lebih lama dari pada aksi potensial pada otot rangka (100-250 msec vs 1-2 msec) Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 ed pp:176-178 th

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:176 Aksi Potential Otot Jantung Aksi Potensial otot jantung memiliki:

      Fase depolarisasi cepat (Fase 0) ◦

      

    Fase sebagian repolarisasi awal yang cepat (Fase 1)

      

    Fase plateau atau peride repolarisasi lambat yang

    ◦ lama/Prolonged period of slow repolarization (Fase 2) Fase repolarisasi akhir yang cepat (Fase 3)

      ◦

      Karakteristik Otot Jantung 

      Sifat kronotropik (automatisitas, ritmisitas) 

      Sifat bathmotropik (eksitabilitas) 

      Sifat dromotropik (konduktivitas) 

      Sifat inotropic (kontraktilitas) Sistem Konduksi Listrik Jantung

    • Otot jantung regular
    • Bundle of His dan serabut Purkinye SERABUT LAMBAT (SLOW FIBERS)
    • Pencetus denyut (pacemaker) Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 ed pp:309

      th

      Sinoatrial (SA) node:

    • terletak di dinding belakang atrium kanan  pemicu denyut jantung (cardiac pacemaker) AP menyebar ke seluruh atrium kontraksi atrium
    • Aksi potensial juga dihantarkan ke nodus AV dengan velositas

      yang lebih tinggi  sehingga aksi potensial akan mencapai nodus AV sebelum keseluruhan otot atrium tereksitasi
    • Kecepatan letupan impuls ini dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis  ritmik denyutan dapat di percepat atau diperlambat

      SA Node Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 ed pp:173-174 th

      Atrioventrikular (A-V) node: Konduksi lambat (50 -150 msec)  Impuls listrik diperlambat kecepatannya ketika mencapat A-V node ini sebelum dihantarkan secara keseluruhan ke A-V bundle dan Serabut Purkinje  delay antara kontraksi atrium dan ventrikel

      AV Node Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 ed pp:173-174 th

    A-V Bundle (of His):

    • Setelah impuls melewati nodus AV, maka velositas hantaran akan meningkat
    • Hubungan antara A-V node dan A-V Bundle adalah hanya menghubungkan impuls listrik dari atrium ke ventrikel. Sekali impuls menstimulir A-V Bundle, impuls ini langsung dihantarkan ke interventrikel septum dan masuk ke ke Bundle Branches kiri dan kanan dan akhirnya menstimulir serabut Purkinje untuk secara spontan terjadi kontraksi ventrikel.

      AV Bundle (Bundle of His)

    Serabut Purkinje

      

    Serabut otot khusus yang dapat menghantarkan impuls

    listrik lima kali lebih cepat dari serabut otot biasa. Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 ed pp:173-174 th

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:173-174 Mi P acemak ok ar di um er

    Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 ed pp:176-178

    th

      Sifat Otomasi Jantung Beberapa sel otot jantung mampu menimbulkan aksi potensial secara spontan  ectopic focus Ectopic foci dapat terjadi apabila: Nodus SA tidak

      ◦ berfungsi dengan baik Adanya gangguan pada

      ◦ sistem penghantaran

      Periode Refrakter Periode refrakter absolut Periode refrakter relatif Fase plateau dan periode repolarisasi yang lebih lama  periode refrakter akan lebih lama

    Elektrokardiogram (EKG)

      

    Aksi potensial yang terjadi pada otot jantung  arus elektrik  dapat dideteksi

    pada permukaan tubuh Arus listrik  elektroda pada permukaan tubuh  menghasilkan elektrokardiogram (EKG)

      Elektrokardiogram (EKG) EKG merupakan alat bantu diagnostik untuk menentukan:

      ◦ Abnormalitas denyut maupun ritme jantung

      ◦ Abnormalitas sistem konduksi

      ◦ Hipertrofi/atrofi jantung

      ◦ Dll Elektrokardiogram (EKG) EKG normal ECG  gelompang P, kompleks QRS, dan gelombang T Interval PR  waktu yang dimulai saat awal gelombang P dan awal kompleks QRS Interval QT

       waktu yang dimulai saat awal kompleks QRS dan akhir gelombang T

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:191

    • Gelombang P
      • – Depolarisasi atrium

    • Kompleks QRS
      • – Depolarisasi ventrikel

    • Gelombang T
      • – Repolarisasi ventrikel
      Elektroda dan Sandapan EKG Ada 12 sandapan yang rutin digunakan : Tanda-tanda elektroda:

    • 3 buah sandapan baku bipolar (I, II dan
    • RA, untuk kaki depan kanan pasien III).
    • LA, untuk kaki depan kiri pa>3 buah sandapan ekstremitas unipolar
    • RL, untuk kaki belakang kanan pasien (aVR, aVL dan aVF).
    • LL, kaki belakang kiri pa
    • 6 buah sandapan dada unipolar (V1 – V6)
    • V1 – V6 untuk hantaran dada

      

    Sandapan I : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kanan (RA) dan

    kaki depan kiri (LA)

    Sandapan II : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kanan (RA) dan

    kaki belakang kiri (LL)

    Sandapan III : Menggambarkan beda potensial antara kaki depan kiri (LA) dan

    kaki belakang kiri (LL)

    Sandapan aVR : Sandapan unipolar kaki depan kanan dibandingkan dengan netral

    Sandapan aVL : Sandapan unipolar kaki depan kiri dibandingkan dengan netral Sandapan aVF : Sandapan unipolar kaki belakang dibandingkan dengan netral Sandapan (V1 – V6) : Rekaman potensial dari satu titik di permukaan dada.

      EKG Normal, Satu Siklus jantung Kertas EKG Pengukuran EKG

      Aritmia Jantung Aritmia  abnormalitas ritme jantung Penyebab:

      ◦ Pemicu denyut secara alami menimbulkan ritme atau frekuensi yang abnormal

      ◦ Sistem konduksi mengalami hambatan

      ◦ Bagian lain dari jantung mengambil alih fungsi pemicu denyut

      Bradikardia  penurunan frekuensi denyut ◦

      Dapat mengakibatkan kelemahan, sakit kepala, tidak tahan terhadap cahaya, pingsan, limbung Takikardia  peningkatan frekuensi denyut

      ◦

    Dapat mengakibatkan hal yang sama dengan kondisi bradikardia kecuali kelemahan

      Fibrilasi Fibrilasi Atrial:

      Atrium tidak berkontraksi dengan normal  bergetar ◦

      Darah tidak dapat dipompa secara normal ◦

      Darah akan terbendung dan kemungkinan membentuk gumpalan (clots)  bila ◦ menyumbat ke sirkulasi otak  stroke

      Fibrilasi Ventrikular: Ventrikel berkontraksi dengan cepat, tidak teratur dan tidak terkoordinasi

      ◦ Hanya sedikit bahkan tidak ada darah yang dipompa keluar jantung

      ◦

      Heart Block Hantaran impuls dari atrium ke ventrikel terganggu Diklasifikan berdasarkan derajat kerusakan:

      

    Derajat pertama (First-degree) = Impuls dihantarkan melalui

    ◦ nodus AV secara lebih lambat dibandingkan normal Derajat kedua (Second-degree) = Tidak semua impuls dari atrium

      ◦ mencapai ventrikel (dropped beats) Derajat ketiga (Third-degree) = Nodus AV terblokade secara total

      ◦  ventrikel menimbulkan ritme sendiri

    Penggunaan EKG sebagai alat bantu diagnostik

    • Abnormalitas EKG  penyakit jantung koroner
    • Depresi segmen ST  myocardial ischemia

      Thank you Question? Siklus Jantung Jantung merupakan dua pompa, kanan dan kiri Siklus jantung: periode yang dimulai dari awal suatu kontraksi dan berakhir pada awal kontraksi selanjutnya Siklus jantung normal berlangsung sekitar 0.7

    • – 0.8 detik Sistol = kontraksi Diastol = relaksasi
    Siklus Jantung Ada lima fase dalam siklus jantung:

      ◦ Sistol: Kontraksi ventrikular isovolumetrik

      ◦ Sistole: Ejeksi ventrikular

      ◦ Diastol: Relaksasi ventrikular isovolumetrik

      ◦ Diastol: Pengisian ventrikular pasif

      ◦ Diastol: Pengisian ventrikular aktif

    Kontraksi Ventrikular Isovolumetrik

    • Ventrikel kontraksi
    • Peningkatan tekanan ventrikel secara cepat
    • Seluruh katup tetap tertutup  tidak ada darah yang dipompa keluar jantung
    • Volume ventrikel tetap konstan

    Ejeksi Ventrikular

    • Ventrikel terus kontraksi
    • Tekanan terus meningkat
    • Tekanan di ventrikel &gt; tekanan di aorta &amp; di arteri pulmonalis
    • Katup aorta &amp; pulmonal terbuka
    • Terjadi pemompaan darah

    Relaksasi Ventrikel Isovolumetrik

    • Ventrikel relaksasi
    • Tekanan ventrikel menurun dengan cepat
    • Katup aorta dan pulmonal menutup
    • Volume ventrikel tetap konstan

    Pengisian Ventrikel Pasif

    • Tekanan atrium lebih besar daripada tekanan ventrikel
    • Katup AV membuka
    • Darah akan mengalir dari atrium ke ventrikel
    • Berperan dalam pengisian ventrikel sekitar 70%
    • Pengisian yang sepenuhnya terjadi pada saat 1/3 diastol

      Pengisian Ventrikel Aktif

    • Depolarisasi nodus SA menimbulkan potensial aksi yang menyebar di seluruh atrium
    • Atrium berkontraksi pada saat 1/3 akhir diastol
    • Volume akhir darah dari atrium mengisi ventrikel selama kontraksi atrium
    • Menghasilkan volume akhir/final ventrikel (End

      Diastolic Volume = EDV) Suara Jantung LUBB-DUPP (suara jantung I dan II) LUBB = penutupan katup AV (awal sistol).

      DUPP = penutupan katup aorta dan pulmonal Fonograf

      ◦ Suara jantung III dan IV

      ◦ Suara jantung III  Pengisian ventrikel pasif (1/3 akhir diastol)

      ◦ Suara jantung IV

     Pengisian ventrikel aktif

      Suara abnormal ◦

      

    Murmur (kebocoran katup atau penutupan tidak sempurna )

      Systolic murmur dan diastolic murmur ◦

      Katup bocor/insufisien dan katup stenosis

      Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 397

      Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 397

      3/28/2 016

      VETERINER 2 (KARDIOVASKULER) 61

    Isi Secungkup = Stroke Volume

    • SV meningkat apabila EDV meningkat atau ESV

      menurun  saat exercise
    • Peningkatan EDV terjadi akibat peningkatan aliran darah di vena (venous return)
    • ESV menurun disebabkan oleh peningkatan kontraksi jantung
    Curah Jantung = Cardiac Output (Q) (V )

    • Q = HR x SV or Q = (F

      H) s

    • Dimana:
    • Q = volume darah yang dipompakan oleh ventrikel kiri per menit (L/menit) = Frekuensi denyut jantung
    • F

      H (denyut/menit)

    • Vs = stroke volume (rataan volume darah yang dipompakan per kontraksi ( (L/denyut)

    Curah Jantung = Cardiac Output (Q)

    • • Selama aktivitas aerobik, peningkatan

      curah jantung setara dengan intensitas
    • Faktor: ukuran tubuh, hereditas dan situasi serta kondisi

      Faktor2 yang mempengaruhi Cardiac Output: Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:202 Regulasi Fungsi Jantung Regulasi Intrinsik versi Ekstrinsik

      ◦ Intrinsik

      ◦ Preload

      ◦ Starling’s law of the heart ◦ Afterload

      ◦ Ekstrinsik

      ◦ Parasympathetic

      ◦ Sympathetic

      ◦ Hormonal Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 498

      Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 401

      Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 404 Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 404

      Mean Arterial Blood Pressure MAP  rataan tekanan darah antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik di aorta MAP Q x PR

       Curah jantung = Cardiac output (Q) = HR x SV

    Isi secungkup = Stroke volume (SV) merupakan EDV

    • – ESV
    Tekanan Darah Arterial

    • Merupakan tekanan sistolik/diastolik
      • – Normal – 120/80 mmHg
      • – Tinggi – 140/90 mmHg

    • Tekanan sistolik (nilai di bagian atas)
      • – Tekanan yang timbul pada saat ventrikel kontraksi

    • Tekanan disatolik
      • – Tekanan yang timbul pada saat relaksasi ventrikel

      Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 516 Sumber: NAVC Clinician’s Brief / May 2012 / Procedures Pro Pengukuran Tekanan Darah pada hewan

    Tekanan Darah

    • • Tekanan Pulsus = Pulse Pressure (PP)

      • – Perbedaan antara tekanan sistolik dan

        disatolik
      • PP = systolic - diastolic

    • Mean Arterial Pressure (MAP)
      • – Rataan tekanan di arteri
      • MAP = diastolic + 1/3 (systolic – diastolic)

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:214

    Dinamika Sirkulasi Darah

      1. Aliran Laminar &amp; Turbulen

      2. Tekanan Darah

      3. Aliran Darah

      4. Hukum Poiseuille

      5. Viscositas

      6. Compliance

      

    Aliran laminar menghasilkan tahanan

    paling kecil Aliran turbulen terjadi apabila aliran laminar terganggu

    • Mengukur daya yang ditimbulkan oleh darah untuk menekan dinding pembuluh
    • Satuan mmHg
    • Sering dilakukan pada tingkat laboratorium

      Satuan liter atau milliliter per menit Aliran darah berbanding lurus dengan perbedaan tekanan dalam pembuluh Aliran darah berbanding terbalik dengan tahanan di dalam pembuluh Aliran darah = (P ) / R

    • – P

      1

      2 Menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tahanan terhadap aliran darah R = 8vl/µr

      4 Flow = (P

    • – P

      1

      2 ) / R Flow =

    • – P

      π (P

      1

      2 ) / 8vl / r

      4 Flow = (P

    • – P

      1

      2 ) / r

      4 L= panjang pipa, v = viskositas fluida, r= jari2, R: resistance

    • Menggambarkan tahanan suatu cairan

      terhadap aliran
    • Semakin tinggi viskositas, semakin besar tekanan yang diperlukan untuk mengalirkan cairan tersebut
    • Viskositas darah sangat dipengaruhi oleh nilai hematokrit
    • Compliance = “stretchability”.

    • Daya kembang vena kira-kira 24 kali lebih besar daya kembang arterial
    • Vena berperan sebagai reservoar (64% dari volume darah total)

    ARTERI Distensibilitas/Windkessel Effect

      ◦ Melawan tekanan Recoil elastik

      ◦

    Kembali ke bentuk semula, menyimpan tekanan (reservoir tekanan)

      Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 513

      Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 511

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:216

    Vena

    • Aliran dari Perifer ke Jantung • Aliran lambat
    • Mengandung banyak CO2
    • Bertekanan rendah
    • Berdinding tipis
    • Percabangan dari dua menjadi satu

      Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 513

    Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan

    • Pada sebagian besar jaringan, aliran darah proposional dengan kebutuhan metabolik jaringan
    • Aliran darah ditentukan oleh dilatasi metarteriol dan relaksasi sfinkter prekapiler
    • Aliran darah dapat meningkat 7-8 kali

      Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan Substansi vasodilator diproduksi pada saat metabolisme meningkat:

      ◦ CO

      2 ◦

      Asam laktat ◦

      Ion hidrogen ◦

      Dll Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan Pengaturan Saraf &amp; Hormonal untuk Sirkulasi Lokal:

      Kontrol otonom berfungsi secara cepat ◦

      Serabut motorik simpatis menginervasi semua ◦ pembuluh darah KECUALI kapiler, sfinkter pre- kapiler dan metarteriole Pusat regulasi terdapat pada area vasomotor di

      ◦ lower pons dan upper medulla oblongata . Pengaturan Aliran Darah ke Jaringan Pengaturan Saraf &amp; Hormonal untuk Sirkulasi Lokal

      

    Area di pons, otak tengah, dan diencephalon

    ◦ berperan dalam stimulasi dan inhibisi pusat vasomotor Neurotransmitter = norepinephrine

      ◦ Berikatan dengan reseptor α-adrenergik akan menyebabkan vasokonstriksi

      

    Pengaturan Saraf &amp; Hormonal untuk Sirkulasi

    Lokal Epinefrin dan norepinefrin dari medulla adrenal

      ◦ memberikan efek yang sama Hormon ini umumnya menyebabkan

      ◦ vasokonstriksi, namun di jaringan lain seperti otot skelet, epinefrin berikatan dengan

      β- receptors dan menyebabkan dilatasi pembuluh darah

      Sumber: Vander et al. Human Physiology : The Mechanism of Body Function 8 ed pp 414

    Pengaturan Mean Arterial Pressure

      

    MAP = diastolik + 1/3 (pulse pressure) MAP = Q X PR MAP = HR X SV X PR Pengaturan Mean Arterial Pressure Pengaturan Jangka Pendek

      Refleks Baroreseptor ◦

      Baroreceptor merupakan receptor yang sensitif ◦ terhadap peregangan

    Terdapat di arteri karotis dan arkus aortikus

      ◦ Refleks Kemoreseptor

      ◦ Badan karotis dan badan aortik

      ◦ Terstimulir dengan penurunan tekanan Oksigen dan

      ◦ peningkatan karbondioksida serta konsentrasi ion hidrogen Menyebabkan vasokonstriksi

      ◦

      Sumber: DE Silverthorn,Human Physiology: Integrated Approach 6ed pp 513

      Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:357 Pengaturan oleh SSP Pengaturan Mean Arterial Pressure Pengaturan Jangka Panjang

      Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone ◦

      Sirkulasi koroner Organisasi : disuplai oleh arteri koronaria Aliran darah : merupakan 5% dari curah jantung Faktor yang mempengaruhi aliran darah : o Kerja fisik o Adenosin (vasodilatasi koroner pada keadaan hipoksia) o Sistem saraf otonom

      Kapiler Vena Sinus Koroner dan Vena Kardia anterior Ruang Jantung Pembuluh Arteriosinusoidal Pembuluh Arterioluminal

    Vena Thebesian

    Arteri koroner kiri dan kanan yang ada di pangkal Aorta memasok darah ke Jantung Aliran darah balik ke jantung melalui sinus koroner dan v. kardian anterior, menuju atrium kanan (Ruang jantung) Beberapa pembuluh yang dapat mengosongan pasokan darah ke ruang jantung:

      Sirkulasi Koroner Arteria Ekstrakoroner Arteria koroner Arteriole Arteriole

    • Arteriosinusoidal
    • Vena Thebesian •Pembuluh Arterioluminal

      Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 th ed pp:401-402

      ke hati dan dari hati melalui v. hepatik ke inferior vena cava Darah dari intestin, pancreas, dan limpa mengalir melalui v. portal hepatik Sirkulasi Splanchnic: dan + 500 ml/min dari ml/min dari v. portal Hati menerima + 1000 arteri hepatika th

      Sirkulasi Fetal Plasenta= Paru-paru Dari maternal, O diambil oleh fetus, CO fetus. 2 menuju sirkulasi dari fetus dikeluarkan

      2 maternal melewati villi- fungsi paru-paru villi selluler menyerupai Saturasi O di v. umbilical = 80% Pada Domba/Manusia: 2 dewasa di arteri sistemik = 98% Saturasi O2 pada manusia Saturasi O di a. umbilical = 55% 2 Sumber: Duke’s Physiology of Domestic Animals 13 ed pp 414 th

    Pembuluh Limfe

      Diluar sistim Arteri - vena Berfungsi mengembalikan cairan yang tersisa akibat filtrasi di kapiler Ujungnya terbuka, bermuara ke jantung

      Terdiri dari:

      1.Organ yang menghasilkan dan menyimpan sel-sel limfosit (limfonodus).

      2.Pembulu limfe yang mengembalikan cairan limfe ke sistem sirkulasi.

      Fungsi:

    • Mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari kapiler.
    • Mengembalikan plasma protein yang keluar dari kapiler, dan di absorpsi lagi melalui pembulu limfe.
    • Membantu transportasi nutrien yang terabsorpsi, terutama lemak, dari sistem pencernaan ke darah.
    • Membuang zat-zat toksik dan kotoran-kotoran selluler dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan.
    • Mengontrol kualitas dari kelebihan aliran cairan jaringan dengan menyaringnya melalui organ limfonodus sebelum kembali ke sirkulasi.

      Sumber: Cunningham’s Textbook of Veterinary Physiology 5 th ed pp:229 nd

      Air dan substrat yang terlarut dalam plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dapat secara bebas menembus melewati dinding kapiler yang tipis (pori-pori, D: 8 nm). Setiap hari diperkirakan 20 liter cairan di saring dan masuk ke ruangan/jaringan interstisial (nonrenal). 18 l/hari darinya di reabsorsi lagi masuk ke kapiler darah sedangkan 2 l/hari kembali ke aliran darah melalui sistem limfatik.

      Thank you Question?