Pers 12&13 Recent site activity teeffendi

Penyelesaian
Permasalahan Pers
Melalui Mekanisme Pers
Tolib Effendi

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Pers
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas
mengenai subjek hukum dalam tindak pidana
pers dilanjutkan dengan pertanggungjawaban
pers.

Walaupun jelas pertanggungjawaban pidananya,
namun terdapat mekanisme lain sebelum
dilakukan proses sesuai dengan hukum acara
pidana.

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Pers
Mekanisme lain tersebut adalah melalui Dewan
Pers.

Pasal 15 huruf d UU 40/ 1999, terkait dengan
fungsi Dewan Pers, salah satunya adalah,
Memberikan pertimbangan dan
mengupayakan penyelesaian pengaduan
masyarakat atas kasus yang berhubungan
dengan pemberitaan pers .

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Pers
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas
mengenai subjek hukum dalam tindak pidana
pers dilanjutkan dengan pertanggungjawaban
pers.

Walaupun jelas pertanggungjawaban pidananya,
namun terdapat mekanisme lain sebelum
dilakukan proses sesuai dengan hukum acara
pidana.

Tata Cara Penyelesaian

Permasalahan Pers
Jika terjadi pemberitaan pers yang dianggap
bermasalah, maka yang dapat dilakukan melalui
mekanisme pers adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat yang merasa dirugikan atas
pemberitaan tersebut meminta hak jawab dan hak
koreksi kepada redaksi pers;

2. Atau masyarakat dapat mengadukan pemberitaan
tersebut ke Dewan Pers atau menggunakan
mediator dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut;

Tata Cara Penyelesaian
Permasalahan Pers
3. Permintaan terhadap hak jawab dan hak koreksi
tersebut disertai dengan fakta bahwa berita yang
disampaikan tidak benar;
4. Atas permintaan hak jawab dan hak koreksi
tersebut, apabila memang pemberitaan benar,

maka redaksi wajib meralat pemberitaan tersebut
disertai permintaan maaf;
5. Apabila redaksi pers tidak bersedia melayani hak
jawab maupun hak koreksi maka dapat diselesaikan
melalui jalan hukum;

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Pers
Mekanisme tersebut adalah mekanisme awal
yang dapat dilakukan ketika terjadi pemberitaan
yang dianggap merugikan seseorang atau
sekelompok orang atau bahkan sebuah institusi.

Dewan pers dapat merekomendasikan pemberian
sanksi berupa permintaan maaf terbuka,
kesepakatan ganti rugi dan melakukan skorsing
sampai pemberhentian terhadap wartawan yang
bersalah.

Mekanisme Penyelesaian

Permasalahan Pers
Apabila rekomendasi tersebut tidak dijalankan,
maka Dewan Pers dapat menyarankan kepada
pihak yang dirugikan untuk menyelesaikan
permasalahan ini melalui jalur hukum, baik secara
perdata maupun secara pidana.

Penyelesaian
Permasalahan Pers
Melalui Jalur Hukum
Tolib Effendi

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Melalui Jalur
Hukum
Apabila rekomendasi tersebut tidak dijalankan,
maka Dewan Pers dapat menyarankan kepada
pihak yang dirugikan untuk menyelesaikan
permasalahan ini melalui jalur hukum, baik secara
perdata maupun secara pidana.

Mengenai hal ini dapat dilihat dalam Pasal 18
ayat (2) dan (3) UU 40/ 1999

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Melalui Jalur
Hukum
Pasal 18 ayat (2) UU 40/ 1999 menyebutkan,
Perusahaan pers yang melanggar ketentuan
Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 13
dipidana denda paling banyak RP. 500.000.000
(lima ratus juta rupiah)

Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) yang dimaksud di
atas adalah terkait perbuatan yang berkaitan
dengan isi pemberitaan pers dan kewajiban
melakukan hak jawab.

Mekanisme Penyelesaian
Permasalahan Melalui Jalur
Hukum

Sedangkan Pasal 13 yang dimaksud adalah berkaitan
dengan isi yang dilarang dalam kegiatan usaha
periklanan.
Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat disimpulkan,
bahwa penyelesaian jalur hukum merupakan upaya
yang terakhir yang dapat dilakukan setelah adanya hak
jawab dan hak koreksi.
Jika permasalahan selesai setelah adanya hak jawab
atau hak koreksi maka penyelesaian melalui jalur
hukum tidak perlu dilakukan

Omnium Rerum
Principia Parva Sunt
File bisa diunduh di http://te-effendi.blogspot.com