Peranan Humas Pemerintah Kabupaten Subang Melalui Konferensi Pers Dalam Menyampaikan Informasi Korupsi

(1)

PERANAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MELALUI KONFERENSI PERS DALAM MENYAMPAIKAN

INFORMASI KORUPSI

(Studi Deskriptif mengenai Peranan Humas Pemerintah Kabupaten Subang melalui Konferensi Pers dalam Menyampaikan Informasi Korupsi

Bupati Subang periode 2004-2014 di Kabupaten Subang untuk Meningkatkan Citra Instansinya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh:

MAYANG RIYANTIE NIM : 41807034

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

iv

ABSTRAK

PERANAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MELALUI KONFERENSI PERS DALAM MENYAMPAIKAN

INFORMASI KORUPSI

Oleh: Mayang Riyantie

NIM 41807034

Skripsi ini dibawah bimbingan Melly Maulin P, S.Sos., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Humas Pemerintah Kabupaten Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi, ditinjau dari frekuensi kegiatan, media komunikasi, kredibilitas Humas Pemkab Subang, dan bentuk-bentuk pesan yang disampaikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang diperoleh peneliti didapatkan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi kepustakaan dan internet searching. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah Kepala Bagian Humas dan Kepala Sub Bagian Humas Pemkab Subang. Selain itu terdapat pula 2 orang wartawan media cetak dan 2 orang masyarakat Kabupaten Subang sebagai informan kunci.

Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi kegiatan yang dilakukan oleh Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi dilakukan secara rutin yakni 1 bulan sekali dan secara insidentil, baik melalui konferensi pers maupun media House Journal yang diberi nama info realitas. Media komunikasi yang digunakan oleh Humas Pemkab Subang saat konferensi pers ialah menggunakan media elektronik (microphone dan Lcd projector) dan media cetak (buku dan handout). Kredibilitas Humas Pemkab terlihat dari fakta dan data-data yang disajikan pada saat konferensi pers terkait informasi korupsi, mengikuti perkembangan kasus korupsi Bupati, serta mengirimkan press release kepada media cetak lokal dan nasional. Pesan yang dilakukan Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi ialah berbentuk persuasif dan informatif.

Kesimpulan menunjukan bahwa Humas Pemkab Subang telah melakukan peranannya sesuai dengan fungsinya yaitu menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers.

Saran untuk kedepannya Humas tidak hanya menggunakan konferensi pers sebagai penyampaian infromasi, penggunaan media cetak Buku secara intensif berfungsi pula menyampaikan informasi, serta dapat mencerdaskan masyarakat Kabupaten Subang.


(4)

v

ABSTRACT

THE ROLE OF DISTRICT PUBLIC RELATIONS SUBANG GOVERMENT THROUGH PRESS CONFERENCE TO SUBMIT

THE INFORMATION OF CORRUPTION By :

Mayang Riyantie Nim 41807034

The Research under guadiance

Melly Maulin P, S.Sos., M.Si

This research s aims are to determine how the role of district Public Relations through press conference to submit the information of corruption. In the point of view activities frequency ,communication media ,the credibility of PR subang ,and other forms of messages.

This research used a qualitative ap proach with descriptive methods the has got data by in depth interviews , observations, documentation liblary research and internet searching. Research techniques used in this study was purposive sampling technique. The subject of this reseach was the head of PR and head of PR sub departement in subang.in addition there are 2 jurnalists and two local people in subang as key informants.

The results showed that the frequency of activities under taken by the PR subang coruption in conveying information those were routinely performed once in a month and incidental through prees conferences and media house journal named subang when press confrence used madia ( Microphone and LCD projector) and print media (books and handouts). Credibility of PR subang has seen from the facts and data presented when a press conference, related to the informations of corruption, keep followed the corruption casses of subang regents the form of messages to give informations about corruptions were persuasive and informative was given by PR subang goverment.

The conclusion shows that PR Subang goverment has did the role approtiated with the function to conveying information of corruption through press conference.

Hopefully in the future that PR aren t just use the press conference to submit the informationt, use a lot of book intensively could help to submit the corruption informationts and could educate the subang is local people.


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkatnya sehingga skripsi yang berjudul Peranan Humas Pemerintahan Kabupaten Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan Informasi Korupsi dapat terselesaikan.

Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat karunia dan anugerah Allah SWT serta dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi inidapat terselesaikan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan Orang Tua yang selalu mendukung dan memberikan dorongan pada penulis baik dalam bentuk materil maupun moril serta kepada beberapa pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas semua bimbingan dan bantuannya yang telah mereka berikan kepada penulis.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Yth. Prof. Dr.Samugyo Ibnu Redjo selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan izinnya dengan mengeluarkan surat pengantar penelitian kepada penulis untuk melaksanakan penyusunan skripsi.


(6)

ii

2. Yth. Drs. Manap Solihat M. Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia, yang telah menyetujui terlaksanakannya penyusunan skripsi.

3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali, Sekertaris Program Studi, serta Dosen Pembimbing yang selama penyusunan skripsi ini sangat sabar membimbing dan mengarahkan penulis agar penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Terimakasih banyak bu.... 4. Yth. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada penulis.

5. Yth. Staf Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Komputer Indonesia, yang telah membantu segala keperluan-keperluan penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Yth. Ahmad Bukhori, M.Ip, selaku Humas Pemerintahan Kabupaten Subang yang telah memberikan pengarahan-pengarahan dan waktunya kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Yth. Seluruh staff dan karyawan Pemda Subang yang telah membantu penulis dalam pengumpulan dokumentasi skripsi.

8. Keluarga besarku, Teh Ita, A idin, A Una, dan Adikku Tercinta Atikah, Ersih, Enung, Bi Ayah, Mak Eni, Mak Kesih, A agus, dan semua keluarga yang selalu memberikan semangat dan dorongannya. 9. Hamdan Arif Rahman yang telah memotivasi dalam pembuatan skripsi


(7)

iii

kamu inginkan tercapai salah satunya menjadi konsultan hukum yang terkenal di negeri ini. Aamiin...

10.Sahabat-sahabatku, Gabriella (bokir), Wieke (wewet), Indah, Verlian, Lisda, Desvita, Tini, Mbak Yayuk, Tri, Pak Udin (Bapak Kost), Ize, Rima (ju i),terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap abadi selamanya dan tak terpisahkan oleh jarak dan waktu. Aamiin

11.Teman-teman IK Humas 1, IK Humas 2 dan IK Jurnal lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu - persatu, semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap terjalin.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih membutuhkan masukan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi pun bagi para pembaca yang lainnya. Apabila terdapat kekurangan penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan referensi untuk rekan-rekan dan pembaca sekalian.

Bandung, Agustus 2011


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini dilanda krisis, disamping krisis ekonomi yang membuat masyarakat menjadi miskin juga krisis kepercayaan yang ditimbulkan oleh oknum-oknum pejabat yang menguras hak-hak rakyat demi kepentingannya sendiri. Dibalik krisis yang menimpa rakyat itu juga banyak pejabat yang menyalahgunakan wewenang atau jabatannya demi kepentingan pribadinya sendiri sehingga mengesampingkan nilai-nilai yang ada dimasyarakat.

Korupsi sudah menyebar luas dari ruang lingkup ekonomi ke politik ditandai dengan semaraknya permunculan Calo-Calo Kekuasaan yang memperjualbelikan posisi untuk kepentingan tertentu. Korupsi sudah menjadi wabah serius dikalangan pejabat pemerintah. Laporan UNDP bertajuk Tackling Corruption, Transforming Lives, 2008, menyatakan bahwa indeks persepsi korupsi, Corruption Perception Index (CPI) Indonesia telah menunjukkan banyak perbaikan. CPI mempunyai skala 1 sampai dengan 10 dengan keterangan bahwa skala 1 menunjukkan persepsi terhadap suatu negara sebagai yang paling korup, dan 10 menunjukkan persepsi terhadap negara sebagai yang paling bersih. Indeks persepsi korupsi Indonesia 2,0 pada tahun 2004, 2,6 pada tahun 2008 dan 2,8 pada tahun 2009.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa tingginya tingkat korupsi di Indonesia masuk kedalam kategori sebagai negara yang masih tinggi tingkat


(9)

2

korupsinya, sehingga untuk mencapai good governance atau pemerintahan yang bersih masih sulit diwujudkan di Indonesia.

Korupsi adalah Perbuatan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan sendiri (seperti menggelapkan uang atau menerima uang sogok) (KBBI, 2008: 813). Korupsi sudah menjadi wabah serius dikalangan pejabat pemerintah, yang lebih memprihatinkan korupsi bukan hanya ditingkat pusat saja, tetapi sudah menyebar ke tingkat daerah.

Salah satu kasus korupsi yang terjadi di daerah yaitu terjadi di Pemerintahan Kabupaten Subang melibatkan Bupati Subang. Adapun tuduhannya yaitu Kasus dugaan korupsi upah pungut pajak pertambangan, perkebunan dan perhutanan berlangsung sejak 2005 hingga 2008. Berdasarkan bukti-bukti yang telah disita penyidik, dana yang diduga mengalir ke Bupati Subang sebesar Rp3,2 miliar. Bupati Subang sendiri telah dijadikan tersangka sejak November 2008 .1

Dari kasus korupsi yang sedang dialami oleh Bupati Subang, bisa dikatakan hal tersebut adalah sebuah krisis bagi Pemkab Subang. Dibutuhkan informasi yang cukup dalam menghadapi krisis tersebut. Informasi adalah fakta tersirat yang muncul dalam benak teknisi itu sesudah mencermati dan mengolahnya dengan tertib, berdasarkan model yang diyakini sebagai hal yang benar ada dalam keseluruhan persoalan tersebut. 2 Informasi negatif dari manapun datangnya memang akan menghancurkan citra organisasi. Padahal membangun citra itu membutuhkkan waktu yang lama. Peran Public Relations sangat

1

Tim tinta hijau.Bupati Subang diperiksa kejati Bandung.http://www.tintahijau.com/19-April-2011/pukul 21:42 Wib

2

Muhamad Fauzan. pengertian data informasi dan teknologi.


(10)

3

dibutuhkan dalam hal ini. Menurut Cutlip, Center & Broom Public Relations adalah Fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publiknya yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Ardianto, 2008:28)

Informasi negatif yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan krisis yang serius bagi organisasi atau perusahaan, walaupun tidak semua krisis adalah krisis Public Relations. Suatu krisis dikatakan krisis Public Relations apabila krisis tersebut diketahui oleh publik dan mengakibatkan munculnya persepsi negatif terhadap perusahaan, organisasi atau citra seseorang. Apabila sebuah instansi atau perusahaan mengalami masalah likuiditas dan berusaha sekuat tenaga mengatasinya maka ini hanya merupakan krisis internal instansi atau perusahaan, tetapi jika kesulitan likuiditas perusahaan diketahui masyarakat luas dan berdampak pada turunnyaa kepercayaan publik terhadap instansi atau perusahaan, inilah yang disebut dengan krisis Public Relations .

Jika publik tidak mengetahui maka fokus perusahaan adalah bagaimana mengembalikan likuiditas perusahaan, namun jika krisis diketahui publik maka perusahaan bukan hanya harus membereskan masalah utama yang terjadi tetapi juga harus berupaya mengembalikan kepercayaan publik terhadap instansi atau perusahaan.

Pada hakekatnya, krisis memang menyeramkan tetapi sebenarnya krisis merupakan suatu turning point for better or worse (titik balik untuk makin baik atau buruk) (Kasali, 2003: 222). Dapat juga dikatakan bahwa krisis Public


(11)

4

Relations adalah Peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas perusahaan (Nova, 2009 :54).

Krisis merupakan ujian bagi eksistensi diri, baik perusahaan maupun sebagai individu. Tidak ada satupun instansi atau perusahaan yang ingin hancur karena kesalahan dalam menyampaikan informasi yang akan mengakibatkan krisis kepercayaan. Datangnya krisis tidak dapat diperkirakan, namun setidaknya dapat mempersiapkan diri mengahadapi krisis dengan memahami prinsip-prinsip yang benar.

Kabupaten Subang terletak pada bagian utara wilayah Provinsi Jawa Barat. Sebagian dari wilayah Kabupaten Subang, merupakan kawasan pengembangan Bandung Raya. Kabupaten Subang mempunyai Visi Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai daerah Agribisnis, Pariwisata, Industri yang berwawasan lingkungan dan Religius Serta Berbudaya melalui Pembangunan Berbasis Gotong Royong (Profil Subang, 2010). Visi yang diharapkan oleh kabupaten Subang, tentu merupakan sebuah tanggung jawab yang besar bagi masyarakat Subang tidak terkecuali Pemerintahan Daerah Subang. Faktor terpenting untuk mewujudkan visi Kabupaten Subang adalah dengan cara mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sebagaimana tertera pada misi kelima Kabupaten Subang.

Pada Tata kelola pemerintahan yang baik mengharuskan pemerintahan transparan dalam menjalankan pemerintahan serta transparan mengambil suatu kebijakan yang berpengaruh terhadap rakyat. Tata kelola pemerintahan yang baik melibatkan peran masyarakat serta adanya keterbukaan informasi yang berkaitan dengan pemerintah dalam menjalankan proses pengambilan kebijakan sehingga


(12)

5

hasil dari tata kelola pemerintahan yang baik berupa terwujudnya pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Berdasarkan hal itulah dibutuhkan peran dari Humas Pemkab Subang.

Pada kenyataanya, saat ini kasus korupsi sedang menimpa Pemkab Subang. Kasus korupsi yang melibatkan Bupati Subang tentu akan menghambat dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Subang, serta berdampak negatif pada citra Pemerintah Kabupaten Subang, maka dari itu Humas berperan penuh dalam menyampaikan informasi korupsi yang melibatkan Bupati Subang. Humas Pemkab Subang berperan dalam penyampaian informasi korupsi melalui konfrensi pers. Konferensi pers adalah Acara pertemuan para jurnalis yang disengaja berkumpul atau dikumpulkan untuk mendapatkan atau diberikan suatu informasi perihal topik yang tengah hangat dibicarakan. 3.

Terdapat beberapa alasan mengapa konferensi pers perlu diselenggarakan. Alasan-alasan itu diantaranya adalah : (1) Menyambut peristiwa atau kegiatan penting dan besar, (2) Dilakukan sesudah suatu kegiatan berlangsung (3) Konferensi pers yang dikenal dengan sebutan press briefing, yaitu jumpa pers yang dilakukan secara rutin selama berlangsungnya suatu acara. 4

Konferensi Pers juga tidak sedikit artinya bagi Public Relations, maka dengan segala konsekuensinya yang harus mengeluarkan biaya dan tenaga pihak instansi juga berkepentingan untuk menyelenggarakan konferensi Pers mengingat beberapa manfaatnya yaitu : (1) Menyebarkan informasi positif kepada publik

3

Vana Silvana. keunggulan konferensi pershttp://belajarkomunikasi2009.blogspot.com/ 2009 /12/press-conference-jumpa-pers.html. Tanggal 12-mei-2011. Pukul 15:34

4


(13)

6

tentang kegiatan lembaga seperti pergantian pimpinan, (2) Menetralisir atau membantah berita yang tidak benar atau negatif tentang lembaga, manajemen, atau karyawan; (3) Meningkatkan citra yang dapat menunjang kegiatan lembaga/instansi; (4) Membina hubungan secara langsung dengan pers. 5

Berdasarkan kepentingan-kepentingan di atas, maka penyelenggaraan jumpa pers ini bisa atas inisiatif lembaga Humas atau dapat pula atas permintaan wartawan yang menginginkan informasi lebih lengkap tentang suatu peristiwa menarik yang terjadi di masyarakat, namun siapapun yang berinisiatif, tetap lembaga atau instansi yang terlibat dalam penyelenggaraan konferensi pers harus sudah mempersiapkan diri dengan pernyataan lisan dan tulisan. Sebaliknya, wartawan juga sudah mempersiapkan diri mengajukan pertanyaan secara lisan, maka ini saatnya pejabat yang bersangkutan diuji dalam menjawab pertanyaan sehingga wartawan dapat menilai kualitas pejabat tersebut.

Dengan adanya kasus korupsi yang melibatkan Bupati Subang, maka Humas harus bisa mengklarifikasi kasus tersebut melalui konfrensi pers agar tidak menjadi sebuah krisis yang serius bagi instansi.

Fungsi Public Relations adalah : (1) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (Maintain good communication), (2) Melayani kepentingan publiknya dengan baik (Serve public s interest), (3) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners). (Krisyantono, 2009: 21).

5

Vana Silvana. keunggulan konferensi pershttp://belajarkomunikasi2009.blogspot.com/ 2009 /12/press-conference-jumpa-pers.html. Tanggal 12-mei-2011. Pukul 15:34


(14)

7

Mengingat fungsi Public Relations adalah memelihara moralitas instansi dengan baik, maka Humas Pemkab Subang harus berperan penuh dalam menyampaikan Informasi korupsi melalui konferensi pers. Komunikasi bisa dikatakan sebagai senjata bagi seorang Humas.

Menurut Roben, J.G Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan . Menurut Astrid Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi , Sedangkan menurut Weaver yang dikutip oleh Sasa Djuarsa Sendjaja komunikasi sebagai Seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. . (Sendjaja, 2002: 111).

Komunikasi menurut Evverts M. Rogers yang dikutip oleh Deddy Mulyana adalah Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka . (Mulyana, 2001: 62). Dari keempat definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan yang bisa mempengaruhi pemikiran orang lain dan akhirnya tingkah laku individu tersebut dapat berubah sesuai dengan yang diharapkan komunikator.

Ada beberapa bentuk Komunikasi yang dilakukan seorang Humas agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh khalayak. Berikut bentuk komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy :

1. Komunikasi personal (Personal Communication) 2. Komunikasi kelompok (Group Communication)


(15)

8

3. Komunikasi massa (Mass comunication) 4. Komunikasi Media (Media Communication)

Berdasarkan poin diatas dapat dilakukan dalam banyak cara yang dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang berlaku, sehingga sudah seharusnya seorang Humas menguasai bentuk komunikasi tersebut. Komunikasi massa yang dilakukan melalui media massa memiliki kemampuan membentuk opini publik. Namun instansi pun bisa membentuk opini publik guna membentuk citra atau reputasi positif. Konferensi pers diselenggarakan oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan kepada wartawan mengenai suatu hal yang sedang menjadi perhatian masyarakat (Effendy, 1981: 101)

Konferensi pers merupakan salah satu bentuk komunikasi Massa. Tujuan utama konferensi pers adalah :

Untuk mewujudkan keinginan pemrakarsa untuk menyampaikan pernyataan atau informasi oleh organisasi atau individu dengan mengundang media massa agar datang dan meliput dengan harapan berita akan disiarkan seluas-luasnya. Publikasi informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran. 6

Public Relations dan Pers sebagai mediator dalam penyampaian informasi dari lembaga atau perusahaan tetap lebih bisa mengedepankan kepentingan publik. Upaya penyebaran informasi melalui media massa mempunyai peran yang sangat penting sebagai proses pembentukan opini publik dengan tujuan

6


(16)

9

menciptakan komunikasi dan media massa yang ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang sadar akan informasi, mampu menggugah peran serta aktif masyarakat agar dalam penyebaran informasi tersebut dapat berfungsi positif, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), bahwa :

Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaran negara yang baik. (UU No.14 Tahun 2008)

Keberadaan pers sendiri memiliki manfaat bagi suatu lembaga diantaranya menjamin adanya komunikasi dan penyebaran suatu informasi. Pers dalam hal ini juga banyak sekali bantuannya kepada lembaga pemerintah untuk mencapai publik yang tersebar luas.

Menurut penulis masalah ini menarik untuk dikaji karena pada pokok permasalahan yang diambil terlihat adanya kesenjangan (gap) antara keinginan untuk menjaga citra instansi oleh Humas Pemkab Subang dengan kasus korupsi Bupati Subang . Dari uraian tersebut peneliti berpendapat bahwa pokok permasalahan ini layak untuk dicari solusinya. Permasalahan yang dihadapi Humas Pemkab Subang tidaklah mudah untuk menyelesaikannya, oleh karena itu penulis melalui penelitian ini akan berusaha mencari solusi yang terbaik, maka penulis menyimpulkan rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut Bagaimana Peranan Humas Pemkab Subang Melalui Konferensi Pers Dalam Menyampaikan Informasi Korupsi Bupati Subang Di Kabupaten Subang?


(17)

10

1.2 Identifikasi Masalah

Dari rumusan diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana frekuensi kegiatan yang dilakukan oleh Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi bupati Subang di Kabupaten Subang?

2. Bagaimana media yang digunakan oleh Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang?

3. Bagaimana kredibilitas yang dimiliki oleh Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang?

4. Bagaimana pesan yang disampaikan oleh Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang?

5. Bagaimana peranan Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan Peranan Humas Pemkab Subang melalui konfrensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.


(18)

11

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui frekuensi kegiatan yang dilakukan oleh Humas Pemkab

Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi bupati Subang di Kabupaten Subang.

2. Untuk mengetahui media yang digunakan oleh Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.

3. Untuk mengetahui kredibilitas yang dimiliki oleh Humas Pemkab subang melalui konfrensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.

4. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan oleh Humas Pemkab Subang melalui konfrensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.

5. Untuk mengetahui peranan Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum, serta mengenai Peranan Humas dalam menyampaikan informasi kepada publik melalui konferensi pers.


(19)

12

1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Untuk Peneliti

Kegunaan penelitian ini untuk peneliti yakni memberikan wawasan baru bagi peneliti mengenai Ilmu Komunikasi terutama Humas dalam memahami berbagai Peranan Humas dalam menyampaikan informasi korupsi yang menimpa instansinnya. Penelitian ini juga memberikan kesempatan yang baik bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan berbagai teori Ilmu Komunikasi terutama Humas dalam bentuk nyata dan membandingkannya dalam keadaan yang sebenarnya dilapangan. 2. Untuk Akademisi

Penelitian ini berguna bagi Program Studi Ilmu Komunikasi maupun Universitas Komputer Indonesia secara keseluruhan yakni, diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan, dan penerapan Ilmu Komunikasi terutama Humas dan juga sebagai bahan perbandingan dan literatur bagi penelitian sejenis lainnya untuk masa yang akan datang.

3. Untuk Pemerintahan Kabupaten Subang

Kegunaan penelitian ini bagi Pemerintah Kabupaten Subang yakni, mampu memberikan masukan untuk kebijakan yang berhubungan dengan penyampaian informasi korupsi agar reputasi Pemkab tetap baik dimata publik.


(20)

13

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Pada kerangka pemikiran teoritis akan dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian untuk membantu menjawab pokok masalah.

Penelitian ini peneliti akan menentukan fokus pada Peranan Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi Korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang.

Soejono soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi suatu pengantar mendefinisikan peranan adalah :

Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan yang diberikan masyarakat kepadanya. (Soekanto, 2004:243).

Peranan berkaitan dengan hak dan kewajiban yang disesuaikan dengan kedudukannya. Begitu juga dengan Public Relations yang mempunyai kewajiban dalam menyampaikan informasi kepada publik. Penyampaian informasi bisa melalui media, dengan menentukan:

1. Frekuensi kegiatan7 adalah Ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan selama kegiatan konfersnsi pers berlangsung. Frekuensi kegiatan merupakan hal utama untuk menentukan keberhasilan tujuan Public Relations.

7


(21)

14

2. Media komunikasi dapat diartikan sebagai alat yang digunakan sebagai alat untuk komunikasi.8 Alat bantu untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada penerima.

3. Kredibilitas adalah Seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal : (1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inhern dalam diri komunikator; (2) kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas (Rakhmat, 2001: 257). 4. Pesan adalah Sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima

(Cangara, 1998: 23). Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka, atau melalui media komunikasi. Pesan bisa berupa kata-kata yang secara sengaja diucapkan atau ditulis yang saling dipertukarkan diantara orang-orang ataupun pesan yang kita kirimkan kepada diri sendiri tentang ekspresi-ekspresi wajah yang tidak disengaja dan tampilan-tampilan perasaan dari orang lain.

Menurut Cutlip, Center & Broom (2000) berpendapat bahwa:

Orang sering berbicara mengenai Public Relations tanpa mengetahui secara persis maknanya. Public Relations adalah hal pokok dalam dunia modern yang rumit ini. Tugas utama Public Relations adalah memperlancar proses komunikasi dan pemahaman. Public Relations mencakup riset dan analisis, penyusunan kebijakan, pemograman, komunikasi, dan umpan balik dari masyarakat yang terkena dampaknya. (dalam Ardianto, 2008:39)

The Institute of Public Relations berpendapat bahwa Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan

8

Annehira.Membedah pengertian Media Komunikasi.http://www.anneahira.com/pengertian-media-komunikasi.htm/23 Mei 2011/pukul 20:38 Wib


(22)

15

berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Ardianto, 2008:40)

Selain itu, ada pula yang menyebutkan Public Relations adalah metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menciptakan kepentingan bersama . (Sukatendel dalam kutipan Soemirat, 2008: 32)

Berdasarkan definisi-definisi diatas, Public Relations dituntut untuk selalu menjaga citra organisasi atau perusahaannya. Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi kegiatan perushaaan (Rachmat,2008:9). Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupaka hasil yang hendak dicapai bagi dunia Humas atau Public Relations. (Ardianto,2008:131). Citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang datang dari publik. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang kongkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi.

Secara logika, jika suatu organisasi atau perusahaan tengah mengalami krisis kepercayaan dikarenakan informasi yang tak jelas asal usulnya dari publik atau masyarakat umum, maka akan membawa dampak negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah. Tentu hal itu tidak diinginkan oleh siapapun.


(23)

16

Seringkali satu-satunya informasi yang diterima masyarakat selama krisis adalah melalui media. Public Relations membutuhkan media sebagai alat pendukung untuk terciptanya komunikasi. Media Public Relations terbagi ke dalam dua bentuk, yakni media internal dan media eksternal, oleh karena itu hubungan dengan media merupakan unsur penting dalam praktek Public Relations.

Konferensi pers merupakan salah satu bentuk media eksternal yang efektif untuk membantu dalam penyampaian informasi kepada publik. Konferensi pers adalah Acara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pihak pemrakarsa acara. 9 Menurut Elvinaro dalam bukunya Public Relations Praktis berpendapat bahwa konferensi pers adalah suatu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh Public Relations (Ardianto, 2008: 100), sedangkan menurut Vana Silvana dalam blognya berpendapat bahwa Konferensi pers adalah Acara pertemuan para jurnalis yang disengaja berkumpul atau dikumpulkan untuk mendapatkan atau diberikan suatu informasi perihal topik yang tengah hangat dibicarakan. 10

9

_______,konferensipers.http://id-id.facebook.com/pages/Konferensi pers/115822008431979?sk=info/07 April 2011. Pukul 11:52

10

Vana Silvana. Tiada hari tanpa belajar komunikasi.


(24)

17

Konfrensi pers sering kali membahas mengenai informasi atau berita yang sedang hangat dibicarakan seperti pemberitaan kasus korupsi. Secara harfiah, korupsi adalah Perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka .11 Arti korupsi secara luas Korupsi adalah setiap orang yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi dengan cara melawan hukum dan dapat merugikan kerugian negara atau perekonomian negara. (Pasal 2 Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang-Undang-Undang No 20 Tahun 2001).

Adapun teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah Image Restorations Theory (Teori pemulihan Citra). Pemulihan Citra (Image Restoration), yaitu untuk mengembalikan kondisi citra pada kondisi sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra. 12 Citra atau reputasi seseorang secara ekstrem penting. Tuduhan atau kecurigaan akan menimbulkan berbagai dampak. Ancaman untuk citra bisa diatasi dengan adanya kemampuan komunikasi secara efektif. Citra bergandengan dengan pesan-pesan sewaktu adanya ancaman citra.

Teori pemulihan citra memberikan pandangan bahwa pendekatan yang lebih proaktif akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan yang sedang dilanda isu negatif. Kurangnya informasi akan

11

http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi/10-Mei-2011/Pukul:22:51Wib

12


(25)

18

sangat mempengaruhi citra perusahaan pada saat krisis, sehingga media bisa dijadikan sebagai senjata pada saat terjadi krisis. Komunikasi yang dilakukan secara berkelanjutan turut membantu pemulihan citra organisasi atau perusahaan. Untuk itu, seorang Public Relations berkewajiban untuk meminimalkan perasaan negatif yang terkait dengan tindakan yang salah. 1.5.2 Kerangka Konseptual

Komunikasi bukan segalanya akan tetapi ini merupakan sebuah kegiatan yang identik dengan keberadaan seorang praktisi Humas. Oleh karena itu seorang praktisi Humas harus senantiasa jeli dalam melihat setiap kejadian yang terjadi baik dalam publik internal maupun publik eksternal.

Peranan Public Relations sangat dibutuhkan dalam pembentukan opini publik yang positif, seperti halnya Humas Pemkab Subang yang berperan penuh dalam penyampaian informasi mengenai kasus korupsi bupati Subang di Kabupaten Subang. Komunikasi yang efektif bisa dijadikan sebagai salah satu cara dalam menyampaikan informasi negatif. Peranan Public Relations dalam penyampaian informasi mengenai kasus korupsi bupati Subang meliputi :

1. Frekuensi kegiatan dan tepat guna harus ditentukan untuk mencapai efesiensi dan efektivitas agar tujuan Public Relations tercapai dengan optimal, tidak membuang waktu. Pengaturan waktu selama kegiatan konferensi pers berlangsung merupakan sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan.


(26)

19

2. Media berarti wadah arau sarana. Media komunikasi menjadi seperangkat alat bantu atau seperangkat sarana yang digunakan untuk kelancaran proses komunikasi. Ada beberapa bentuk komunikasi yang memerlukan media komunikasi, tetapi ada juga yang tidak memerlukan media komunikasi seperti komunikasi tatap muka. Seperti halnya media komunikasi yang dilakukan oleh Humas Pemkab Subang dengan wartawan pada saat konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi juga dilakukan secara langsung atau tatap muka. Media komunikasi yang dilakukan oleh Humas Pemkab dengan wartawan secara tatap muka atau Face to face diharapkan pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara efektif.

3. Pada umumnya komunikator yang mempunyai daya tarik akan lebih efektif daripada komunikator yang tidak menarik. Begitu juga dengan Humas Pemda Subang yang dituntut untuk mempunyai kredibilitas dimata Publik, baik publik internal maupun publik eksternal, maka dari itu, kredibilitas merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh seorang Humas, baik Humas Instansi/organisasi.

4. Bukti yang nyata menunjukkan bahwa pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti daripada pesan yang disusun dengan tidak baik. Selain itu pesan yang diorganisasikan dengan baik menunjukkan memudahkan pengingatan. Begitu juga dengan Humas Pemkab Subang yang memilih dan menggunakan teknik pesan, gaya pesan, sifat pesan tertentu dalam berkomunikasi, baik dengan publik internal maupun publik


(27)

20

eksternal, seperti yang dilakukannya dalam menanggulangi isu korupsi Bupati Pemkab Subang.

Komunikasi merupakan sebuah ilmu yang harus dikuasai oleh Public Relations. Public Relations tidak dapat dipisahkan dari citra, terutama dalam bidang pemerintah yang langsung atau tidak langsung mempunyai hubungan dengan berbagai publik dan mengatur kesejahteraan dan keamanan setiap warga negara. Tugas Public Relations memang sangat berat, karena masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang sangat kompleks.

Public Relations terutama Public Relations pemerintah perlu diterapkan dan dikembangluaskan secara profesional ditengah masih menghadapi permasalahan penerapan Public Relations pemerintah yang ideal.

Faktanya masih banyak instansi atau organisasi yang buruk citranya karena kurangnya peranan seorang Humas dalam menyampaikan informasi mengenai kasus-kasus yang melanda instansinya. Seperti kasus korupsi yang saat ini tengah merebak di dunia politik. Sama halnya dengan kasus yang sedang menimpa Bupati Subang diduga menggelapkan uang pungut pajak sejak tahun 2005. Hal ini mengingatkan pada peranan seorang Humas.

Pada dasarnya krisis adalah suatu kejadian, dugaan, atau keadaan yang mengancam keutuhan, reputasi, atau keberlangsungan individu, organisasi atau pemerintahan. Disinilah sesungguhnya Public Relations (PR) berperan dalam upaya memantau trends, kejadian, atau krisis yang dapat timbul dan mengganggu hubungan antara instansi dengan masyarakat.


(28)

21

Krisis apabila ditangani dengan tepat, maka tidak akan melebar luas. Untuk menangani krisis tersebut, seorang Humas bisa melakukan komunikasi dengan beberapa bentuk komunikasi, salah satunya dengan komunikasi Massa. Konferensi pers merupakan salah satu kegiatan komunikasi massa yang bisa dilakukan guna menyampaikan informasi yang berkaitan dengan instansi atau perusahaan. Konferensi pers harus disiapkan secara matang oleh Humas.

Dalam konferensi pers, narasumber dapat mengeluarkan suatu pernyataan dan diikuti dengan sesi tanya jawab. Bila mengambil pertimbangan seberapa urgent pesan tersebut harus sudah sampai di konsumen, maka cara yang efektif untuk dipergunakan adalah melalui konferensi pers. Mengingat konferensi pers adalah cara terbaik untuk dipergunakan pada publikasi yang sifatnya mendesak, maka Humas juga wajib mengetahui kekurangan dan kelebihan media yang akan diundang dalam konferensi pers.

Sama halnya dengan Humas Pemkab Subang yang berperan penuh dalam penyampaian informasi mengenai kasus korupsi Bupati Subang. Tentu hal tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi Humas Pemkab Subang.

Peranan Humas Pemkab sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini. Bahkan apabila tidak ada peranan Humas Pemkab bukan sesuatu hal yang tidak mungkin reputasi Pemkab Subang akan menurun hingga titik yang paling bawah. Mengingat konferensi pers merupakan sebuah bentuk kegiatan komunikasi massa yang bisa digunakan dalam membantu penyampaian


(29)

22

informasi kepada publik, maka Humas Pemkab Subang memilih konferensi pers sebagai salah satu cara dalam penyebaran informasi.

Ini berkaitan dengan Theory Restorations Image (teori pemulihan citra). Teori yang menjelaskan bahwa krisis bisa ditanggulangi dengan komunikasi efektif.

Selain itu Theory Restorations Image menjelaskan bahwa pesan-pesan yang disampaikan kepada komunikan akan mempengaruhi citra individu atau instansi tersebut. Pada saat penyampaian konferensi pers harus dipersiapkan mengenai pemilihan frekuensi waktu yang tepat, pesan yang akan disampaikan. Seperti jenis pesan yang akan dipilih dalam konfrensi pers. Ketika seorang Humas menyampaikan pesan kepada komunikan harus memiliki sifat komunikator yang baik seperti mempunyai kredibilitas, kejujuran, keahlian dan pengetahuan yang cukup dalam penyampaian informasi tersebut.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu Peranan Humas PEMKAB Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi Korupsi Bupati Subang di Kabupaten Subang , maka peneliti akan mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Frekuensi kegiatan yang dilakukan Humas dalam menyampaikan informasi Korupsi:


(30)

23

1. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi kepada publik? Terutama informasi korupsi?

2. Apakah kegiatan konferensi pers dilakukan secara rutin atau insidentil?

3. Berapa lama waktu yang dihabiskan dalam pelaksanaan Kegiatan konferensi pers?

4. Mengapa memilih konferensi pers sebagai cara untuk menyampaikan informasi korupsi?

Media yang digunakan oleh Humas dalam menyampaikan informasi Korupsi:

5. Media apa yang digunakan dalam menyampaikan informasi korupsi?

6. Apa alasan menggunakan media tersebut?

Kredibilitas yang dimiliki oleh Humas dalam menyampaikan informasi Korupsi:

7. Apa saja keahlian yang dimiliki oleh Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers? 8. Bagaimana pengetahuan yang dimiliki oleh Humas Pemkab

Subang dalam menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers?


(31)

24

9. Bagaimana cara Humas Pemkab Subang dalam meningkatkan pengetahuan saat menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers?

10.Bagaimana kejujuran yang dimiliki oleh Humas Pemkab Subang dalam menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers? Pesan yang disampaikan Humas dalam menyampaikan informasi Korupsi: 11. Bagaimana isi pesan yang disampaikan oleh Humas Pemkab

Subang?

12. Apakah sifat dari pesan tersebut? Informatif, persuasif, instruktif? Peranan Humas dalam dalam menyampaikan informasi Korupsi:

13.Bagaimana peranan Humas Pemkab Subang melalui konferensi pers dalam menyampaikan informasi korupsi?

1.7 Subjek dan Informan Penelitian 1.7.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah Sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya ( attribut -nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian .13 Pada penelitian ini dilakukan di Pemkab dengan subjek penelitian Humas Pemkab Subang.

1.7.2 Informan Penelitian

Informan (Narasumber) penelitian adalah Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia

13

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/tanggal 24-04-2011/Pukul:20:45


(32)

25

harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong, 2007: 132). Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa kasus (satu kesatuan unit), antara lain yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial.

Informan dalam penelitian ini didapatkan dari teknik purposive sampling. Menurut Tatang Manguny dalam blognya, Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan .14

Untuk penelitian ini yang dijadikan sebagai informan penelitian adalah Kepala Humas Pemkab Subang yang pada pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Sub. Bagian Dokumentasi Pemkab Subang. Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Informan Penelitian

No. Nama Jabatan

1. Kusdinar Kepala Bagian Humas Pemkab Subang 2. Ahmad Bukhori Kepala Sub. Bagian Dokumentasi Pemkab Subang Sumber : Data Peneliti, 2011

Pada penelitian ini terdapat pula empat orang informan kunci (key informan) yang berprofesi sebagai wartawan media cetak sebanyak 2 orang, dan masyarakat kota Kabupaten Subang sebanyak 2 orang. Key informan merupakan

14

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/06/30/sampel-sampling-dan-populasi-penelitian-bagian-ii-teknik-sampling-ii/diunduh tanggal 24-Juli-2011/Jam 20:12 Wib


(33)

26

informan yang memiliki informasi penting sebagai kunci dari penelitian ini. Penulis memilih keempat Key Informan dengan tujuan untuk menguatkan argumentasi yang disampaikan oleh Humas Pemkab Subang.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Key Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1. Dali Kardilan Wartawan Galamedia

2. Dodo Rihanto Wartawan Pikiran Rakyat

3. Dodi Sudenda Masyarakat Kabupaten Subang

4. Agus Restu Masyarakat Kabupaten Subang

Sumber : Data Peneliti, 2011 1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Dalam pendekatan kualitatif, realitas dipandang sebagai sesuatu yang berdimensi banyak, suatu kesatuan yang utuh serta berubah-ubah sehingga biasanya rancangan penelitian tersebut tidak disusun secara rinci dan pasti sebelum penelitian di mulai untuk alasan itu pula, pengertian kualitatif sering di asosiasikan dengan teknik analisa data dan penulisan laporan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Pengertian penelitian deskriptif adalah : Penelitian yang dimaksudkan untuk menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan


(34)

27

dialami sekarang, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-perbedaan antar fakta, dan lain-lain (Subana, 2001: 26).

Metode penelitian deskriptif bertujuan Untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih (Ardianto, 2010: 60). Metode deskriptif kualitatif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif. Itu perbedaan essensial antara metode deskriptif dengan metode-metode yang lain. Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori; Hypotesis-generating, bukan Hypotesis testing. Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori prilaku, meneliti gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi dan tidak berusaha untuk memanipulasi variabel.

Metode deskriptif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightsman, dan Cook sebagai penelitian yang Insightmulating, yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Peneliti tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian, sehingga Peneliti menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang Upaya Humas Pemkab Subang dalam menanggulangi isu korupsi serta mendeskripsikan sejumlah konsep yang berkenaan dengan masalah-masalah yang akan diteliti.


(35)

28

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menghasilkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperlukan suatu teknik yang sesuai, serta dalam penelitian ini penulis menggunakan pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara Mendalam ( Depth Interview )

Wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara tidak mempunyai kontrol atas respons informan. Artinya, informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal. Wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti yaitu kepada Humas Pemkab Subang.

2. Observasi

Cara observasi dilakukan penulis untuk menunjang data yang telah ada. Observasi penting dilakukan agar dalam penelitian tersebut data-data yang diperoleh dari wawancara dan sumber tertulis dapat di analisis dengan melihat kecenderungan yang terjadi melalui proses dilapangan. Observasi penelitian dilakukan dengan cara mendatangi dan melihat langsung Humas Pemkab Subang di Subang dalam menyampaikan informasi korupsi melalui konferensi pers.


(36)

29

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

4. Studi Kepustakaan

Merupakan pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian, dengan melakukan pencatatan terhadap berbagai sumber informasi tertulis yaitu dengan menelaah teori-teori, pendapat dengan menggunakan buku-buku dan majalah yang relevan dengan masalah yang diteliti.

5. Internet Searching

Merupakan kegiatan dengan cara mencari referensi dari dunia maya atau internet, dengan menggunakan Search Engine (mesin pencari), yang kemudian mengetikan kata atau kalimat yang dikehendaki, hingga tampil alamat website yang diinginkan sesuai dengan kata atau kalimat yang diketik. 1.10 Teknik Analisis Data

Definisi analisis data, banyak dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian. Berikut ini adalah definisi analisis data yang dikemukakan oleh para ahli metodologi penelitian tersebut, yang terdiri dari :

Menurut Bogdan dan Taylor (1971), analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesa itu. (dalam Moleong, 2007:54)


(37)

30

Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Menurut Lexy J. Moleong (2007), analisis data adalah proses mengorganisasikan dari mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademik dan ilmiah.

Analisis data penelitian bersifat berkelanjutan dan dikembangkan sepanjang program. Analisis data dilaksanakan mulai penetapan masalah, pengumpulan data dan setelah data terkumpulkan. Menurut Matthew B.Miles dan A Michael Huberman (Miles&Huberman 1992:16 17) tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum di mulai sejak:

1). Pengumpulan data

Pengumpulan data yaitu data yang sudah dikelompokan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian-rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.


(38)

31

2). Reduksi data

Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah. Bila tidak dianalisis sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Jadi, laporan lapangan sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data bila diperlukan.

3). Penyajian data (display data)

Membuat barbagai macam matriks, grafik, networks, dan charts. Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail.

4). Penarikan kesimpulan serta verifikasi.

Peneliti berusaha mencari makna dari data yang dikumpulkan. Untuk itu dicari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Dari data yang diperoleh sejak awal peneliti mencoba menarik kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih tentatif, kabur, diragukan. Akan tetapi dengan bertambahnya data, kesimpulan senantiasa harus diverifikasi. Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam.


(39)

32

Teknik analisis data dalam penelitian ini, dilakukan setelah data-data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Seperti yang digambarakan di bawah ini. Model komponen-komponen analisis data.

Gambar 1.1

Teknik analisis data

Sumber : Milles dan Huberman (1992 : 20)

1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.11.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diharapkan, dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kantor PEMKAB Subang yang berlokasi di Jln. Dewi Sartika No.2 Telp (0260) 411005, Fax. 411005 Subang.

1.11.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian kurang lebih dilakukan selama 6 Bulan mulai dari bulan Februari 2011 Juli 2011.

Pengumpulan Data Penyajian Data


(40)

33

Tabel 1.3 Rencana Penelitian

Sumber : Data peneliti, 2011

No Uraian

Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

- Pengajuan judul

-Acc judul

- Bertemu

pembimbing

- Penulisan Bab I

- Bimbingan

-Seminar UP

2 -Penulisan Bab II

Bimbingan

3 -Penulisan Bab III

-Bimbingan

Pengumpulan data

- Instansi,

Wawancara

- Bimbingan

Pengolahan data

4 - Penulisan Bab

IV

-Bimbingan

5 Penulisan Bab V

-Bimbingan

Penyusunan skripsi

Bimbingan


(41)

34

1.12 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Idetifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Kegunaan Penelitian, Kerangka Penelitian, Pertanyaaan Penelitian, Metode Penelitian, Subjek dan Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisa Data, Lokasi & Waktu Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang Tinjauan Umum tentang Humas, pengertian Humas, Tujuan, Fungsi dan Tugas Public Relations, Media Humas, Tinjauan umum tentang Peranan Humas, Pengertian peranan, Kedudukan dan Peranan Humas dalam pemerintah, Peranan Public Relations dalam manajemen krisis, hakikat tugas dan fungsi Humas pemerintah, Pengertian informasi, Tinjauan tentang Press Relations, Hubungan Press Relations, konferensi pers sebagai kegiatan hubungan pers, Tinjauan umum tentang korupsi, Pengertian korupsi, Macam-macam korupsi

BAB III OBJEK PENELITIAN

Berisikan tentang Sejarah Kota Subang, Lambang Kabupaten Subang, Visi, Misi, Motto dan Budaya Pemkab Subang, Tinjauan tentang tepat penelitian, Sejarah Bagian Humas dan Protokol Pemkab Subang, Struktur


(42)

35

Organisasi Humas dan Protokol Pemkab Subang, Job Descriptions Pemkab Subang, Sarana dan Prasarana Bagian Humas dan Protokol Pemkab Subang. BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisikan tentang hasil penelitian berdasarkan data lapangan yang terkumpul, mencakup tentang analisis deskriptif, analisis deskriptif hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran yang bisa diimplementasikan.


(43)

36 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Salah satu persoalan dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, dan lain sebagainya.

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart, 1983).

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya .

Lain halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah definisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja, suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok


(44)

37

sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (Human Communication) bahwa:

Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu . (Book, 1980)

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka .

Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Roger bersama D. Kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi, karena itu jika berada dalam suatu situasi berkomunikasi maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.


(45)

38

2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada sesorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi. Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yng menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah disebutkan.

Charles Osgood Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur ini nantinya lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi (persona) dan komunikasi masssa.

Kalau unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dilukiskan dalam gambar, maka kaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti berikut:


(46)

39

Gambar. 2.1 Unsur Komunikasi

1. Sumber

Sumber: Cangara, 23:1998

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut juga pengirim, komunikator atau dalam Bahasa Inggris disebut Source, Sender, atau Encoder.

Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

Media

Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi.

Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yng dikirim oleh sumber. Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam Bahasa Inggris disebut audience atau receiver.

Penerima Media

Pesan Sumber

Umpan Balik


(47)

40

Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk memahami fungsi komunikasi perlu memahami lebih dahulu tipe komunikasi, sebab hal itu akan membedakan fungsinya. Komunikasi dibagi atas 4 macam tipe yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa (Cangara, 55: 1998) :

1. Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. 2. Komunikasi antar pribadi berfungsi untuk meningkatkan hubungan

insani (Human relations) menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi dan pengalaman dengan orang lain.

3. Komunikasi Publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan menghibur.


(48)

41

4. Komunikasi Massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang kebutuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

2.2 Tinjauan Tentang Humas 2.2.1 Pengertian Humas

Cutlip, Center & Broom (2000) berpendapat bahwa orang sering berbicara mengenai Public Relations tanpa mengetahui secara persis maknanya. Public Relations adalah hal pokok dalam dunia modern yang rumit ini. Tugas utama Public Relations adalah memperlancar proses komunikasi dan pemahaman . Public Relations mencakup riset dan analisis, penyusunan kebijakan, pemograman, komunikasi, dan umpan balik dari masyarakat yang terkena dampaknya.

Terdapat berbagai definisi Public Relations. Bidang Public Relations mempunyai banyak faset, sehingga fungsinya yang luas tidak mudah dirangkum dalam beberapa kata saja. Jelaslah, bahwa seseorang yang bekerja dalam bidang Public Relations harus serba tahu. Seorang praktisi membutuhkan kemampuan dan pelatihan untuk menulis dengan baik, menciptakan proyek dan peristiwa, mengenai aspek-aspek teknis dalam berurusan dengan media massa, menasehati klien, menilai suasana hati masyarakat, mendeteksi dan menganalisis permasalahan, serta membuat keputusan penting.

Manusia memiliki kuasa penuh atas alat komunikasi yang begitu cepat, begitu canggih dan merasuk, sehingga potensinya tidak dapat dipahami


(49)

42

sepenuhnya. Pesan disebar ke seluruh dunia melalui satelit hanya dengan waktu beberapa detik. Namun ironisnya kesalahpahaman, kurangnya pemahaman, dan antagonisme tidak terlepas dari dunia. Sarana yang kita miliki dan akumulasi pengetahuan melesat sangat jauh melampaui kemampuan kita untuk menggunakannya. Dari waktu ke waktu, krisis atau konflik bersumber dari kegagalan komunikasi secara efektif.

Dunia membutuhkan sekelompok komunikator dan ahli interpretasi untuk mengisi kekosongan ini, yakni pria dan wanita terampil yang dapat menjelaskan sasaran dan metode organisasi, individu dan pemerintah kepada yang lain dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Demikian pula, ahli interpretasi ini harus memberi tahu atasan mereka tentang apa yang sedang dipikirkan orang, serta menuntun mereka dalam menetapkan kebijkan perusahaan dengan arif demi kebaikan bersama. Mereka yang mengisi kebutuhan ini berada di bidang Public Relations yang penuh dengan tantangan.

Harlow melihat definisi Public Relations itu beragam dari yang sederhana sampai yang rumit. Beberapa lebih ringkas:

Penampilan bagus dan dihargai masyarakat

Public Relations singakatan dari Perfomance-penampilan dan Recognition-pengakuan.

Bekerja dengan baik dan karenanya mendapat pujian

Tindakan yang diambil untuk menunjang hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat umum.


(50)

43

Usaha-usaha organisasi untuk mendapatkan kerjasama dari sekelompok orang.

Para penulis buku teks juga telah merumuskan bermacam-macam definisi. Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom menyatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan Public Relations . Fungsi manajemen juga ditekankan dalam buku Managing Public Relations oleh James E. Grunig dan Todd Hunt. Mereka menyatakan bahwa Public Relations adalah ...manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dengan masyarkatnya .

Doug Newsom dan Alan Scott, dalam buku This is Public Relations edisi ketiga mengatakan, Public Relations adalah tanggung jawab dan sikap tanggap dalam kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga bersangkutan dan masyarakatnya .

Organisasi Public Relations nasional dan internasional juga telah menyusun definisi yang cukup luas untuk dapat diterapkan dimana pun. Definisi itu meliputi beberapa aspek :

Public Relations adalah usaha sengaja, terencana, dan tidak pernah mati untuk menetapkan dan memelihara saling pengertian antara sebuah organisasi dengan masyarakatnya.


(51)

44

Public Relations adalah usaha sengaja dan sesuai hukum untuk mencapai pemahaman dan membina serta memelihara kepercayaan di antara kepercayaan umum atas dasar riset sistematik.

Public Relations adalah usaha manajerial secara sistematik dan tidak pernah berhenti yang digunakan sebagai alat bagi organisasi swasta dan pemerintah untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan di lingkaran masyarakat yang diperkirakan akan berhubungan dengan mereka.

Public Relations adalah seni dan ilmu sosial untuk menganalisis trend, meramalkan konsekuensi tindakan, memberikan konsultasi kepada pemimpin organisasi, dan melaksanakan program tindakan terencana demi kepentingan masyarakat umum dan organisasi.

Kata kunci yang perlu diingat untuk mendefinisikan Public Relations adalah sebagai berikut:

Sengaja. Kegiatan Public Relations adalah sesuatu yang disengaja, dirancang untuk mempengaruhi, mendapatkan pengertian, memberikan informasi, dan memperoleh umpan balik (reaksi dari mereka yang terkena dampak kegiatan).

Terencana. Kegiatan Public Relations adalah sesuatu yang terorganisasi. Solusi masalah diketahui melalui proses dan analisis logis. Kegiatan ini sistematis. Membutuhkan riset dan analisis.

Kinerja. Public Relations yang efektif didasarkan pada kebijakan dan penampilan nyata dari seseorang atau sebuah organisasi. Tidak ada Public


(52)

45

Relations yang dapat menciptakan simpati serta dukungan, jika organisasi yang bersangkutan merupakan pemilik usaha yang payah atau tidak tanggap terhadap kepentingan masyarakat.

Kepentingan masyarakat. Dasar dari setiap kegiatan Public Relations adalah melayani kepentingan masyarakat, dan bukan sekedar memperoleh keuntungan bagi organisasi. Idealnya, kegiatan Public Relations saling menguntungkan bagi organisasi dan masyarakat. Ini adalah benang yang menjalin kepentingan masyarakat.

Komunikasi dua arah. Kamus sering memberikan kesan, bahwa Public Relations terdiri dari penyebaran materi melalui informasi. Namun penting juga diketahui, bahwa definisi itu termasuk umpan balik dari khalayak. Kemampuan mendengarkan adalah bagian dari keahlian komunikasi yang pokok.

Fungsi Manajemen. Public Relations berfungsi paling efektif, apabila menjadi bagian dari pengambilan keputusan oleh manajemn puncak. Denny Griswold pendiri dan pemilik Public Relations News mendefinisikan bahwa Public Relations sebagai Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah organisasi dengan kepentingan masyarakat, dan melaksanakan suatu program tindakan untuk mendapatkan pengertian masyarakat, dan dapat diterima oleh masyarakat.


(53)

46

2.2.2 Tujuan, Fungsi, dan Tugas Humas 2.2.2.1 Tujuan Humas

Tujuan Public Relations adalah menanamkan dan memperoleh pengertian, sikap saling menghormati, mempercayai, penghargaan dari Public Relations kepada perusahaan atau badan organisasi. Ini dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan menunjukan hal-hal yang positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan dalam memberikan keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan kepada publik dengan jujur, sehingga dapat merasa ikut dalam badan tersebut.

Adapun tujuan dilaksanakannya Public Relations adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan dengan cara mengembangkan sikap saling menghargai dan memperoleh opini publik yang mendukung atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik hubungan ke dalam maupun ke luar.

Secara teoritis adapun pembagian kegiatan Public Relations dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tujuan berdasarkan kegiatan intern Public Relations Tujuan berdasarkan kegiatan ekstern Public Relations 2.2.2.2 Fungsi Humas

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh Public Relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang Public Relations. Jadi, Public Relations


(54)

47

dikatakan berfungsi apabila telah mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik.

Secara garis besar fungsi Public Relations adalah:

Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan atau instansi dengan publiknya (Maintain Good Communications).

Melayani kepentingan publik dengan baik (Serve public s interest). Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan atau instansi dengan baik (Maintain good morals & Manners).

Sedangkan Cutlip & Center1 menyebut fungsi Public Relations sebagai berikut:

Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

Menyebarkan informasi dari instansi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada instansi.

Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan instansi untuk kepentingan umum.

Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan public, baik internal maupun eksternal.

1

Scott M. Cutlip & Allen H. Center dalam buku Effective Public Relations, Prentice Hall, New Jersey,inc Upper Saddle River, 2000.


(55)

48

2.1.2.3 Tugas Humas

Dari paparan fungsi dan tujuan di atas, dapat dijabarkan tugas Humas. Menurut Rachmat Krisyantono dalam Buku Public Relations Writing (Krisyantono, 2008:23) tugas seorang Public Relations adalah sebagai berikut:

Publications & Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada publik, Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media, Newsletter, artikel, dan lainnya.

Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra.

News, pekerjaan seorang Public Relations adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menuyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain. Karena itu, dituntut menguasai teknik-teknik menulis (Public Relations Writing).

Community Involement, Public Relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

Identity-Media, merupakan tugas Public Relations dalam membina hubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media.

Lobbying, Public Relations sering melakukan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak.


(56)

49

Social Investement, tugas Public Relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. 2.2.3 Media Humas

Media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi mesti direspon organisasi/institusi (Iriantara, 2008:29).

Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien karena berhubungan dengan media massa itulah, maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di dalam satu kegiatan atau program PR(Iriantara, 2008:29) Komunikasi yang dikembangkan dalam praktik PR adalah komunikasi dua arah. Komunikasinya bukan hanya dari organisasi pada public-publiknya, sehingga konsekuensinya adalah bukan hanya memberikan informasi yang diberikan melalui media massa, melainkan juga mengikuti dan mengelola informasi yang disampaikan melalui media massa. ( Iriantara, 2008:30)

Media Relations diartikan merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik untuk mencapai tujuan organisasi atau instansi (Iriantara, 2008:32).


(1)

118

Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta: PT Grasindo.

Noviyani, Evi. Efektivitas Kegiatan Pameran pada PT. ASCO Dinamika Mobilindo cabang Bandung terhadap Peningkatan Citra Merek.2003.UNIKOM.Bandung.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Bahasa. 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Rachmadi, F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Rakhmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Scott, C, Lubis, Mochtar. 1993. Korupsi Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Sendjaja, Sasu Djuarsa. 2002. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Shannon, Calude and Weaver. 1949. The Mathematical Theory of Communication.

Siswanto, Bambang. 1992.Hubungan Masyarakat Teori dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara

Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Subana.2006.Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Roger M Everret, Kincaid, Lawrence D. 1981. Communication Network Toward a New Paradigm for Research. New York: The Free Press a Divission of Macmillan Publishing.

Roger, M Everret. 1983. Diffusion Of Innovation. The First and Division of Macmillan Publishing.

Tubbs, L Stewart dan Slyvia Moss. 2008. Humas Communication. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Uchyana, Onong Effendy.1972. Human Relations&Public Relations.Bandung: PT.Mandar Maju.


(2)

119

Yosal, Iriantara. 2008. Media Relation: Konsep Pendekatan dan Praktik. Bandung: Simbiosa.

Sumber Lain : Buku :

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Bahasa. 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Profile Subang, 2010. Internet:

Tim tinta hijau. Bupati Subang diperiksa kejati Bandung .http://www.tintahijau.com/19-April-2011/pukul 21:42 Wib.

Annehira. Membedah Pengertian Media Komunikasi. http.//www.anneahira.com/pengertian- media-komunikasi.htm/23 mei 2011/ pukul 20:38 Wib.

Muhammad Fauzan. Pengertian data informasi dan teknologi. http://www.fauzan 88.co.cc/2010/08/pengertian-data-informasi-dan- teknologi.html/ 10 mei 2011/ pukul 17:42 Wib.

Vana Silvana. keunggulan konferensi pers.

http://belajarkomunikasi2009.blogspot.com/2009/12/press-conference-jumpa-pers.html. Tanggal 12-mei-2011. Pukul 15:34 Wib.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikator/ 10 mei 2011.pukul:20:37 Wib. http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_pers.10 mei 2011. Pukul 20:40 Wib. http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensi. 10 mei 2011. Pukul 20:50 Wib.

http://id-id.facebook.com/pages/Konferensi-pers/115822008431979?sk=info. 10 mei 2011. Pukul 21:00 Wib.

http://academic.csuohio.edu/kneuendorf/c63309/ArticlesFromClassMembers/Paul .pdf. 10 mei 2011. Pukul 21:17 Wib.

Tatang Manguny. Subjek Responden dan Informan Penelitian. http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/10 mei 2011. Pukul 21:30 Wib.

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/06/30/sampel-sampling-dan-populasi-penelitian-bagian-ii-teknik-sampling-ii/diunduh tanggal 24-Juli-2011/Jam 20:12 Wib


(3)

120

http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi/10 Mei 2011/Pukul:22:51Wib.

Scott M. Cutlip & Allen H. Center dalam buku Effective Public Relations, Prentice Hall, New Jersey,inc Upper Saddle River, 2000. Diunduh tanggal 24 juli 2011/jasm 17:34 wib

Undang-Undang:

Undang-undang No.14 Tahun 2008 UU No 31 Tahun 1999


(4)

164

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Mayang Riyantie

Tempat/Tgl. Lahir : Subang, 08 Desember 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

No. Telepon/HP : 0856-2190-142

E-mail : mayang_r@yahoo.com

Alamat : Jl. Tubagus Ismail dalam no. 4S Dipati Ukur Bandung

PENDIDIKAN FORMAL

1995 2001 SD Negeri Gardu, Wangun (Lulus Berijazah)


(5)

165

2004 2007 SMA Negeri 1 Ciasem Subang (Lulus Berijazah)

2007 sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas komputer

Indonesia, Bandung.

PENDIDIKAN NON FORMAL

2006 Kursus Bahasa Inggris Prima English Course, Subang

2006 Kursus Bahasa Inggris CEC, Subang

2007 Kursus Bahasa Inggris CEC, Subang

2007 Bimbingan Belajar Ganesha Operations, Bandung

2010 Kursus Bahasa Inggris, LIA, Bandung

2010 Kursus Bahasa Inggris LIEBE, Bandung

PELATIHAN/SEMINAR/WORKSHOP

September 2007 : Peserta pengenalan IK & PR

28 Januari 2008 : Pelatihan Table Manner

Maret 2008 : Ceramah Umum agama Islam di Unikom

27 Mei 2008 : Pelatihan Master of Ceremony

21 Februari 2009 : The powerful of Public Speaking for your Success

18 Maret 2009 : Annual Lecture, menghormati dan memperingati 80

Tahun tokoh diplomasi

27 Mei 2009 : Personal Development & Brain Management


(6)

166

26 Februari 2011 : Workshop Journalism for Public Relations

1 Mei 2011 : Workshop Communications Skills

28 Mei 2011 : Trend Cyberpreneurship 2011

PENGALAMAN ORGANISASI / KEPANITIAAN 1998-2001 : Ketua Regu Pramuka SD Gardu, Subang

2000-2003 : Ketua Regu Pramuka SMPN 1 Ciasem

2001-2003 : Pengurus Pramuka SMA N 1 Ciasem Subang