DRAFT ANGGARAN DASAR ASOSIASI WARUNG INT

DRAFT ANGGARAN DASAR
ASOSIASI WARUNG INTERNET
DAN PENJELASANNYA
PEMBUKAAN
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Teknologi informasi terutama internet berpotensi besar sebagai media pertukaran informasi
dan sarana mencerdaskan kehidupan serta meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Warung Internet adalah usaha mandiri skala kecil menengah yang berciri sosial karena turut
mengemban amanat amandemen konstitusi Pasal 28 F UUD 1945, menyediakan fasilitas
untuk memenuhi hak rakyat terhadap informasi.
Warung Internet berperan sebagai ujung tombak masyarakat teknologi informasi Indonesia
dalam upaya pengenalan, pendidikan dan menyebarkan informasi serta teknologi ke tengah
masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Warung Internet menyadari bahwa kesadaran masyarakat akan meningkatkan kemampuan
memanfaatkan Teknologi Informasi tersebut sebagai sarana mengembangkan potensi.
Sadar akan tanggung jawab tersebut, maka kami komunitas pengusaha, penyelenggara
Warung Internet serta pemerhati Teknologi Informasi dan Internet bersepakat untuk bersatu
menghimpun diri dalam suatu wadah atau organisasi yang akan menampung aspirasi,
mengayomi, mengkaji dan memikirkan perkembangan usaha serta masa depan termasuk
mewakili dan memperjuangkan kepentingan Warung Internet.
BAB I

NAMA
Pasal 1 : Organisasi ini bernama Asosiasi Warung Internet selanjutnya disingkat AWARI
Penjelasan
-

Kata Asosiasi dipakai sebagai nama untuk mencerminkan sifat dan landasan semangat
dalam berhimpun adalah kekeluargaan
Kekeluargaan adalah wujud sikap kebersamaan, persamaan kepentingan (senasib dan
sepenanggungan), rasa persaudaraan terhadap sesama dan interaksi saling
menguntungkan terhadap kepentingan bersama serta memeliharanya sebagai sinergi
BAB II
LAMBANG

Pasal 2 : Lambang organisasi diatur dengan peraturan tersendiri
Penjelasan
Lambang adalah simbol grafis yang digunakan dalam setiap dokumen dan atribut resmi
dimana setiap bagiannya memiliki arti mewakili identitas dan filosofi organisasi
BAB III
TEMPAT KEDUDUKAN, WAKTU DAN DAERAH KEGIATAN
DRAFT AD/ART AWARI 2001


Halaman 1

Pasal 3 : Organisasi ini merupakan payung bagi organisasi serupa yang tersebar di seluruh
Indonesia yang berafiliasi kepadanya, bertempat kedudukan di Jakarta
Penjelasan
-

-

Yang dimaksud dengan afiliasi adalah organisasi lokal di daerah meskipun bersifat
independen dan otonom di wilayahnya namun juga merupakan anggota dalam hubungan
koordinatif dari organisasi sejenis yang bersifat sebagai representasi Asosiasi Warnet
Daerah secara Nasional yaitu Asosiasi Warnet Indonesia
Yang dimaksud Tempat Kedudukan adalah letak geografis dimana organisasi ini
menetap dan bukan domisili, karena dimungkinkan perubahan alamat dan tempat
Perubahan alamat atau domisili secara otomatis mengikuti keberadaan organisasi

Pasal 4 : Organisasi ini didirikan di (tempat Munas I) pada tanggal (pada saat Munas I
berlangsung) sampai dengan jangka waktu yang tidak ditentukan

Penjelasan
Telah jelas
Pasal 5 : Daerah kegiatan meliputi seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan di Internet
Penjelasan
-

Dengan pertimbangan bahwa warung internet terus mengalami perkembangan dan
menjangkau wilayah yang lebih luas maka diperlukan pembatasan wilayah operasional
Apabila jumlah dan sebaran anggota semakin luas dan mencapai jumlah tertentu maka
diharapkan untuk mendirikan sendiri Asosiasi Warnet Daerah untuk wilayah yang relevan
dengan keberadaannya
BAB IV
AZAS, DASAR, LANDASAN DAN SIFAT

Pasal 6 : Organisasi ini berazaskan Pancasila
Penjelasan
Pancasila adalah ideologi negara, filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara
Pasal 7 : Dasar organisasi adalah konstitusi negara RI (UUD 1945, TAP MPR) dan UU serta
Peraturan serta produk hukum lain yang terkait dengan Asosiasi Warnet Indonesia

Penjelasan
Organisasi ini adalah badan hukum yang tunduk pada peraturan perundangan yang sah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 8 : Landasan konstitusional organisasi adalah Anggaran Dasar
Penjelasan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 2

Landasan konstitusional adalah ide pokok organisasi
Pasal 9 : Landasan operasional organisasi adalah Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
lain yang disepakati anggota dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Landasan operasional adalah aturan main organisasi
Pasal 10 : Organisasi ini bersifat kekeluargaan, kebersamaan dan persatuan serta otonom
(independen) dan merupakan payung afiliasi Asosiasi Warnet di daerah
Penjelasan
-


Sifat utama dan filosofi dasar organisasi ini adalah kekelurgaan, rasa kebersamaan dan
keinginan untuk bersatu padu dalam memperjuangkan suatu kepentingan bersama
Asosiasi Warnet Indonesia adalah wadah nasional bagi Asosiasi Warnet yang ada di
daerah, namun Asosiasi Warnet (atau organisasi lain sejenis) di daerah tidak harus
berafiliasi kepada Asosiasi Warnet Indonesia
Namun demikian organisasi Asosiasi Warnet Indonesia di daerah (atau yang sejenis)
adalah lembaga yang otonom, tidak selalu harus terikat kebijakan organisasi lain
termasuk Asosiasi Warnet Indonesia
Hubungan antara Asosiasi Warnet Indonesia dan Asosiasi Warnet Daerah bersifat
kerjasama seimbang dan koordinatif bukan hubungan antara pimpinan dan bawahan

Pasal 11 : Organisasi ini tidak berpolitik atau terkait dengan organisasi politik manapun
Penjelasan
-

Asosiasi Warnet Indonesia bukanlah organisasi politik oleh karena itu tidak akan
melakukan kegiatan politik praktis dan berkaitan dengan organisasi politik
Namun apabila diperlukan dimana kepentingan anggota harus diperjuangkan secara
politik maka Asosiasi Warnet Indonesia akan menyalurkannya ke media yang relevan


Pasal 12 : Organisasi ini tidak mencari keuntungan materiil (nirlaba)
Penjelasan
-

Organisasi ini bukanlah badan usaha oleh karenanya tidak melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan materiil baik bagi pengurus maupun anggota
Namun Asosiasi Warnet Indonesia bisa dijadikan forum dan mediasi bagi kepentingan
bisnis anggota dan dapat melakukan kesepakatan serta kesepahaman dengan pihak lain
Kontrak dan perjanjian bisnis dilakukan langsung dengan masing-masing anggota, bukan
dengan Asosiasi Warnet Indonesia sebagai institusi
Asosiasi Warnet Indonesia apabila dikehendaki oleh anggota dapat membentuk suatu
badan usaha yang akan menampung secara langsung kepentingan bisnis anggota
BAB V
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 13 : Maksud didirikannya AWARI adalah untuk menghimpun warung internet di seluruh
Indonesia ke dalam suatu organisasi, menampung aspirasi dan menyalurkan
serta memperjuangkan kepentingan seluruh anggota
DRAFT AD/ART AWARI 2001


Halaman 3

Pasal 14 : Tujuan pokok yang ingin dicapai adalah :
a. Wadah menyebarluaskan informasi dan teknologi bagi bangsa Indonesia
b. Peran serta dalam upaya pengenalan, pendidikan dan penyebaran teknologi
informasi dan khususnya Internet ke tengah masyarakat di lingkungan sekitar
dan meningkatkan jumlah masyarakat internet Indonesia
c. Menjadi portal bagi masyarakat untuk masuk ke dunia Internet, dengan tujuan
untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan serta mengembangkan
berbagai potensi masyarakat Indonesia melalui kegiatan di dunia internet
maupun di dunia nyata yang terkait dengan Teknologi Informasi
d. Menambah wawasan, menggalang kebersamaan, persatuan diantara anggota
e. Forum pertukaran informasi dan komunikasi terbuka, sehat dan dinamis yang
memungkinkan pembinaan serta peningkatan kerjasama diantara sesama
anggota dan pihak lain
f. Wadah penyaluran inspirasi dan pendapat setiap anggota, dimana masukan
dan gagasan dapat memberikan kontribusi positif yang nyata bagi anggotanya
g. Wadah mediasi (clearance house) perselisihan antar anggota, menetapkan
dan mengawasi pelaksanaan kode etik (ethical conduct) serta mengupayakan
perlindungan hukum bagi anggota (advokasi)

h. Melakukan kajian bisnis, pembelajaran praktik usaha sehat, menanamkan
kesadaran hak kekayaan intelektual, mendorong produksi content lokal
berbahasa nasional, mendukung gerakan open source
i. Melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mempergunakan resource
secara efisien dan produktif
j. Berperan serta dalam pembangunan ekonomi dan industri Indonesia sebagai
yang dimaksud dalam Pola Umum Pembangunan Nasional
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB VI
TUGAS POKOK
Pasal 15 : Cara pencapaian tujuan diwujudkan dalam tugas pokok
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB VII
ORGANISASI
Pasal 16 : Kekuasaan yang tertinggi dipegang oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 17 : Organisasi ini diatur dan disusun berdasarkan musyawarah untuk mufakat yang
setidak-tidaknya memiliki perangkat :
a. Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
b. Dewan Pendiri / Pemrakarsa
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 4

c.
d.
e.
f.

Dewan Pakar dan Penasehat
Dewan Pengurus Nasional
Badan Eksekutif Pelaksana Harian
Anggota perorangan dan utusan Asosiasi Warnet Daerah

Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB VIII
PERBENDAHARAAN DAN KEUANGAN
Pasal 18 : Perbendaharaan organisasi adalah segala sesuatu yang menjadi milik organisasi
Penjelasan
Lazim disebut sebagai inventaris yaitu :
- Kekayaan intelektual berupa logo dan publikasi
- Perlengkapan administratif dan dokumentasi
- Perlengkapan operasional dan pelatihan
- Penghargaan yang pernah diterima
- Sekretariat dan kekayaan organisasi lainnya baik obyek bergerak maupun diam
- Keuangan, portofolio, hutang piutang, sumbangan dan hibah serta pendapatan sah lain
- Dan segala kekayaan serta kepemilikan dalam bentuk lainnya
Apabila organisasi dibubarkan maka perbendaharaan organisasi diserahkan kepada Negara
Pasal 19 : Organisasi membiayai dirinya dari iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat
serta sumber lainnya yang sah
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB IX
KEANGGOTAAN
Pasal 20 : Keanggotaan meliputi :

a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
c. Anggota Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB X
ASOSIASI WARNET DAERAH
Pasal 21 : Asosiasi Warnet Daerah adalah lembaga otonom di tingkat lokal yang merupakan
anggota afiliasi Asosiasi Warnet Indonesia
Penjelasan
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 5

Telah jelas
Pasal 22 : Asosiasi Warnet Daerah didirikan oleh anggota di wilayahnya dan apabila diminta
atau diperlukan Dewan Pengurus Nasional dapat memfasilitasi pendiriannya
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 23 : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Warnet Daerah
ditentukan sendiri oleh anggota di wilayahnya
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 24 : Asosiasi Warnet Daerah yang menjadi anggota afiliasi Asosiasi Warnet Indonesia
menunjuk beberapa Pengurusnya sebagai wakil organisasinya di tingkat Nasional
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 25 : Asosiasi Warnet Daerah sebagai anggota afiliasi tunduk kepada semua peraturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Asosiasi Warnet Indonesia
Penjelasan
Telah jelas
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 26 : Perubahan Anggaran Dasar dilakukan oleh Musyawarah Nasional
Penjelasan
-

Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan Musyawarah Nasional
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 27 : Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional Luar
Biasa yang khusus diselenggarakan untuk keperluan tersebut atas dasar
organisasi telah dinilai tidak mampu melaksanakan tujuan sebagai mestinya
Penjelasan
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 28 : Untuk sementara kepengurusan organisasi dipegang oleh Pemrakarsa, Caretaker
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 6

atau Presidium sampai terpilihnya Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
-

Yang disebut Pemrakarsa semula adalah para pendiri organisasi
Yang disebut Caretaker atau Presidium adalah pengurus sementara yang ditunjuk oleh
Pemrakarsa dan perwakilan anggota dengan kewenangan terbatas yang disepakati
Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 29 : Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain
Penjelasan
Yang dimaksudkan dengan peraturan lain adalah berturut-turut sesuai tingkatannya adalah :
- Penjelasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
- Ketetapan Musyawarah Nasional dan Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa
- Keputusan Dewan Pengurus Nasional dan Keputusan pejabat dibawahnya
- Kriteria dan prasyarat serta kondisi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 30 : Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan
Penjelasan
Telah jelas.

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 7

DRAFT ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI WARNET INDONESIA
DAN PENJELASANNYA
BAB I
BAGIAN I : KETENTUAN UMUM
Pasal 1 : Anggaran Rumah Tangga ini memuat ketentuan-ketentuan pelaksanaan Anggaran
Dasar dan hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN II : NAMA ORGANISASI
Pasal 2 : Penggunaan Nama Organisasi hanya dapat dilakukan oleh pejabat dalam Struktur
Organisasi dalam atribut, dokumen dan forum resmi
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN III : LAMBANG ORGANISASI
Pasal 3 : Penggunaan Lambang Organisasi sebagai identitas hanya dapat dilakukan oleh
pejabat dalam Struktur Organisasi dalam atribut, dokumen dan forum resmi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 4 : Detail Lambang Organisasi adalah (contoh) :
Dasar dengan warna kuning : KEAGUNGAN DAN KEJAYAAN
Api dengan warna merah : SEMANGAT DAN KEBERANIAN
Lima lidah api : DASAR NEGARA PANCASILA
Segitiga : KEBIJAKSANAAN DAN KEPELOPORAN
Bulatan : KEBULATAN TEKAD DAN BOLA DUNIA
Ikatan : KEBERSAMAAN DAN KOMUNITAS
Arti Lambang Keseluruhan : Dengan kesederhanaan dan kebersamaan disertai
dengan kebijaksanaan, kebulatan tekad dan keberanian serta semangat yang
menyala-nyala, berpedoman kepada kebenaran serta Pancasila kita ciptakan
kejayaan dan keagungan Asosiasi Warnet Indonesia di seluruh nusantara.
Penjelasan
Nama dan Lambang Organisasi juga dipakai dalam berbagai bentuk lain yang dipergunakan
oleh anggota sebagai identitas / pengenal dan disebut sebagai atribut
- Kartu Tanda Anggota bagi anggota biasa atau anggota kehormatan sebagai tanda
pengenal keanggotaan sehari-hari
- Kartu Tanda Panitia atau Peserta Kegiatan bagi panitia dan peserta kegiatan resmi yang
berlaku sementara selama kegiatan berlangsung
- Kaos dan pakaian seragam dengan lambang atau atribut disesuaikan dengan keperluan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 8

BAB II
BAGIAN IV : TUGAS POKOK ORGANISASI
Pasal 5 : Pencapaian Maksud dan Tujuan Organisasi melalui pelaksanaan Tugas Pokok
Organisasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 6 : Tugas Pokok Organisasi dijabarkan dalam bentuk Program Kerja yang menjadi
pedoman operasional Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 7 : Tugas Pokok disusun bersama oleh anggota dalam Musyawarah Nasional dan
dituangkan dalam Ketetapan Musyawarah Nasional
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 8 : Secara umum Tugas Pokok Organisasi harus meliputi sejumlah hal berikut :
a. Bersama instansi pemerintah dan organisasi lain di bidang Teknologi Informasi
terkait dalam mewujudkan suasana yang kondusif bagi masyarakat luas agar
dapat berperan serta dan menjadi bagian masyarakat informasi
b. Memasyarakatkan e-Business sebagai kegiatan warnet di masa depan, untuk
meningkatkan ekonomi nasional
c. Mendorong pengusaha Indonesia khususnya di bidang Teknologi Informasi
agar memiliki wawasan Global dan berbasis Ilmu Pengetahuan
d. Membina dan mengembangkan persatuan diantara sesama anggotanya dan
melindungi kepentingan para anggota
e. Membina dan mengembangkan kerjasama serta komunikasi untuk memelihara
kerukunan diantara sesama anggota
f. Mencegah persaingan yang tidak sehat diantara sesama anggota
g. Menciptakan dan mengembangkan iklim usaha yang dapat meningkatkan
peran serta anggota dalam pembangunan ekonomi dan industri nasional
secara profesional
h. Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara anggota
dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi / organisasi mitra di
dalam dan luar negeri, serta dunia usaha pada umumnya
i. Membantu usaha arbitrase dan mediasi dalam arti menengahi, mendamaikan
dan menyelesaikan perselisihan diantara anggota
j. Melakukan advokasi dan upaya perlindungan hukum bagi tiap permasalahan
yang dialami anggota berkaitan dengan pihak lain
k. Membina anggota untuk menjalankan kode etik usaha dan menjadikannya
pedoman etika kerja dan usaha
l. Membentuk badan pengkajian bisnis dan menggali berbagai kemungkinan
potensi kerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan Warung Internet
m. Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan lain
yang berkaitan dengan Warung Internet secara Nasional dan Internasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 9

n. Mendorong formalisasi kelembagaan Warung Internet menuju bentuk usaha
berbadan hukum dan pemenuhan terhadap kewajiban pajak dan retribusi
o. Berperan aktif memasyarakatkan kesadaran hak kekayaan intelektual serta
upaya memasyarakatkan perangkat lunak legal terutama produk dalam negeri
p. Mendorong penggunaan bahasa nasional dalam internet content dan industri
perangkat lunak
q. Mendukung kampanye dan semangat open source
r. Berupaya memperbanyak produksi dan penyebaran content informasi lokal,
melakukan kampanye untuk mengarahkan dan mengedukasi pelanggan agar
mengunjungi dan memanfaatkan site dan content lokal
s. Meningkatkan kesadaran efisiensi dan maksimalisasi sumber daya yang
terbatas dan mahal (bandwidth) dengan pemanfaatan untuk kegiatan produktif
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 9 : Secara umum Program Kerja Organisasi harus meliputi sejumlah hal berikut,
menjalankan berbagai program serta pelatihan kepada anggota sesuai dengan
sasaran yang ingin dicapai yaitu untuk membangun :
- Mental, yaitu menanamkan rasa persaudaraan, persahabatan, menumbuhkan
rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan masyarakat
- Keterampilan, yaitu mengajarkan berbagai pengetahuan serta kemampuan
teknis di bidang Teknologi Informasi untuk membentuk Sumber Daya Manusia
yang tangguh menghadapi tantangan persaingan global di era Informasi
- Kepedulian, yaitu melatih kesadaran sehingga memahami keberadaannya
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang memiliki kewajiban untuk
ikut berperan serta dalam memberdayakan potensi masyarakat
dilingkungannya
Penjelasan
Pokok pikiran Bab II ini adalah mengantarkan anggota kepada keberhasilan usaha melalui
pendidikan dan pengetahuan serta pengalaman berorganisasi dan bermasyarakat
BAB III
KEORGANISASIAN
BAGIAN V : STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10 : Struktur utama organisasi terdiri atas :
a. Dewan Pemrakarsa / Pendiri
b. Dewan Pakar dan Penasehat
c. Dewan Pengurus Nasional
d. Badan Eksekutif Pelaksana Harian
e. Badan Pengkajian dan Pengembangan
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 11 : Dewan Pemrakarsa / Pendiri adalah para tokoh penggagas dan pendiri organisasi
Penjelasan
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 10

Dewan Pemrakarsa / Pendiri adalah para tokoh yang sejak awal ada
Pasal 12 : Dewan Pakar / Penasehat adalah para tokoh dan nara sumber organisasi, dipilih
dan diangkat oleh anggota melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa
Penjelasan
-

Tugas utama Dewan Pakar / Penasehat adalah menjadi nara sumber organisasi dan
memberi arahan serta masukan kepada Dewan Pengurus Nasional diminta maupun tidak
Dewan Pakar / Penasehat hanya memberikan laporan kepada Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa, tidak perlu melakukan pertanggung jawaban

Pasal 13 : Dewan Pengurus Nasional adalah pelaksana mandat organisasi, dipilih dan
diangkat oleh anggota serta memberikan pertanggungjawaban melalui
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Penjelasan
Dewan Pengurus Nasional selaku pelaksana mandat organisasi, melalui Ketua Umumnya
harus mempertanggung jawabkan mandat yang diberikan oleh anggota pada masa akhir
periode jabatan kepada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Pasal 14 : Susunan Dewan Pengurus Nasional setidak-tidaknya terdiri atas :
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Jenderal
d. Bendahara Umum
e. Komisi Teknis
f. Komisi Kegiatan
g. Komisi Kerjasama
h. Komisi Organisasi
i. Komisi Pendanaan
j. Komisi Sosialisasi dan Edukasi
k. Komisi Etik, Hukum dan Advokasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 15 : Apabila diperlukan Dewan Pengurus Nasional dapat membentuk jabatan tertentu
atau Komisi lain yang ditentukan struktur, tugas serta kewenangannya melalui
Surat Keputusan Ketua Umum dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 16 : Badan Eksekutif Pelaksana Harian adalah lembaga pelaksana operasional
organisasi sehari – hari yang ditunjuk dan ditentukan struktur, tugas serta
kewenangannya oleh Dewan Pengurus Nasional melalui Surat Keputusan Ketua
Umum dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Nasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 11

Penjelasan
-

Badan Eksekutif Pelaksana Harian dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif yang dipilih
dan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Nasional
Kriteria Direktur Eksekutif adalah profesional yang tidak memiliki perusahaan atau usaha
sejenis dengan milik anggota
Direktur Eksekutif harus memiliki kemampuan menajerial dan kepemimpinan serta
mempunyai kemampuan komunikasi aktif internal maupun ekternal
Direktur Eksekutif mendapatkan hak sebagai tenaga kerja sesuai peraturan dan undangundang tenaga kerja yang berlaku
Pejabat lain di dalam struktur Badan Eksekutif Pelaksana Harian ditunjuk oleh Dewan
Pengurus Pusat dengan memperhatikan pendapat Direktur Eksekutif
Tugas, wewenang, tanggung jawab dan hal lainnya berkaitan dnegan Badan Eksekutif
Pelaksana Harian ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Nasional

Pasal 17 : Badan Pengkajian dan Pengembangan adalah lembaga pemikiran ilmiah, ditunjuk
dan ditentukan struktur, tugas serta kewenangannya oleh Dewan Pengurus
Nasional melalui Surat Keputusan Ketua Umum dan bertanggung jawab kepada
Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN VI : SYARAT DAN KRITERIA ANGGOTA DEWAN PENGURUS NASIONAL
Pasal 18 : Syarat dan kriteria anggota Dewan Pengurus Nasional
a. Anggota biasa
Penjelasan
-

Anggota Dewan Pengurus Nasional adalah Anggota Biasa yang dipilih oleh Ketua Umum
Apabila mengundurkan diri, terkena sanksi atau dianggap tidak mampu oleh Ketua
Umum maka yang bersangkutan akan diberhentikan dari jabatannya melalui Surat
Keputusan Ketua Umum perihal Pemberhentian Pengurus, untuk itu perlu ditunjuk
penggantinya dan diterbitkan Surat Keputusan Ketua Umum perihal Pengangkatan
Anggota Pengurus Pengganti
b. Berwibawa dan sanggup memimpin organisasi

Penjelasan
-

Berwibawa berarti memiliki pengaruh dan mendapat kepercayaan serta dukungan dari
anggota serta memiliki kecakapan sebagai pemimpin
Pernyataan kesanggupan adalah wujud jaminan tanggung jawab sebagai pemimpin
c. Jujur dan dapat dipercaya

Penjelasan
-

Jujur berarti bersifat terbuka dan senantiasa berpihak kepada kebenaran dan hati nurani
serta hanya membela kepentingan organisasi dan anggota

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 12

-

Dipercaya berarti mampu memegang teguh mandat yang telah diberikan anggota dan
kesediaan untuk melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya
d. Bersedia menjadi Syarat untuk Anggota Dewan Pengurus Nasional dengan
pernyataaan tertulis

Penjelasan
Pernyataan kesediaan adalah wujud tekad untuk menerima tanggung jawab melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya demi kepentingan organisasi dan anggota
BAGIAN VII : MASA JABATAN DEWAN PENGURUS NASIONAL
Pasal 19 : Masa jabatan
a. Masa jabatan Anggota Dewan Pengurus Nasional selama 2 (dua) tahun dan
dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) kali masa jabatan
b. Masa jabatan bisa berakhir sebelum bila yang bersangkutan terkena sanksi
atau kehilangan keanggotaannya
Penjelasan
Jabatan dapat dihentikan sebelum masa tugasnya berakhir karena yang bersangkutan
terkena sanksi dari organisasi berupa skorsing sampai pemecatan sebagaimana dimaksud
dalam Bab IV Keanggotaan, Bagian XII : Sanksi dan Bagian XIII : Kehilangan Keanggotaan
BAGIAN VIII : KEWAJIBAN DAN HUBUNGAN DEWAN PENGURUS NASIONAL
Pasal 20 : Kewajiban Dewan Pengurus Nasional
a. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi
Penjelasan
-

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah aturan main organisasi yang
harus dipegang teguh serta dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota
Dewan Pengurus Nasional menjadikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagai landasan bagi setiap kebijakan yang dikeluarkan untuk menjalankan organisasi
Kebijakan Dewan Pengurus Nasional yang tidak menyebut dan menggunakan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai landasan dianggap tidak sah
b. Melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam program kerja

Penjelasan
-

Program kerja disusun, direncanakan dan disepakati oleh Pengurus berdasarkan
keinginan dan atau usulan anggota serta dimintakan persetujuan kepada Rapat Anggota
Program kerja terdiri atas kegiatan rutin, kegiatan tradisi tahunan dan kegiatan lain yang
bersifat insidentil baik bersifat ke dalam maupun ke luar
Jika diperlukan Pengurus dapat membentuk Panitia Kegiatan yang diberi Surat Mandat
untuk merancang detail kegiatan dan melaksanakannya
Setelah pelaksanaan kegiatan, Panitia Kegiatan menyusun laporan kegiatan kemudian
Ketua Pelaksana Kegiatan mengembalikan mandat dan mempertanggungjawabkannya
kepada Pengurus
Apabila Pengurus menerima laporan tersebut maka mandat akan dicabut dan diberikan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 13

-

Surat Penghargaan kepada Ketua Pelaksana Kegiatan dan seluruh anggota Panitia
Pelaksana Kegiatan
Apabila Pengurus menolak pertanggungjawaban tersebut maka dapat diberikan sanksi
kepada penerima mandat (Ketua Pelaksana Kegiatan) dan seluruh anggota Panitia
Pelaksana Kegiatan.
Mandat kegiatan dapat dicabut oleh Pengurus sebelum kegiatan berakhir apabila Ketua
Pelaksana dan Panitia Pelaksana kegiatan dianggap tidak mampu melaksanakan
kegiatan, untuk itu diterbitkan Surat Mandat baru dan dibentuk Panitia Pelaksana
Kegiatan sebagai pengganti
c. Bertanggung jawab pada anggota melalui Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa

Penjelasan
-

Memberikan Laporan Pertanggungjawaban Terbatas atas hasil kerja Pengurus setiap
Catur Wulan dan pada akhir masa jabatan memberikan Laporan Pertanggungjawaban
Penuh kepada Rapat Anggota dan mempertahankannya
Materi Laporan Pertanggungjawaban harus sudah dibagikan kepada Sekretaris Rapat
Anggota selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum Rapat Anggota
Setelah penyerahan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus harus segera menyatakan
demisioner dan diterbitkan Surat Keputusan Ketua Umum perihal Pemberhentian
Pengurus dan Penghargaan
Untuk Ketua Umum perihal Pemberhentian, Pencabutan Mandat dan Penghargaan
ditetapkan melalui Surat Keputusan atau Ketetapan Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa

Pasal 21 : Hubungan Kepengurusan
a. Hubungan antara Dewan Pengurus Nasional dan Dewan Pembina diwujudkan
dalam garis konsultasi
b. Hubungan antara Ketua Umum kepada Anggota Dewan Pengurus Nasional
diwujudkan dalam garis perintah
Penjelasan
Dijelaskan dalam Job Description yang ditentukan oleh Pengurus
BAB IV
KEANGGOTAAN
BAGIAN IX : JENIS ANGGOTA
Pasal 22 : Anggota Biasa adalah Anggota perorangan atau utusan Asosiasi Warnet Daerah
Penjelasan
Yang dimaksud dengan :
- Perorangan adalah pemilik, pengelola, penyedia jasa dan produk terkait dengan Warung
Internet yang mendaftar menjadi anggota di tingkat nasional karena di daerahnya belum
terdapat Asosiasi Warnet Daerah yang bisa mewakili kepentingannya
- Bagi anggota perorangan apabila kemudian telah berdiri organisasi Asosiasi Warnet
Daerah maka dengan sendirinya status keanggotaannya akan beralih ke tingkat lokal
- Utusan Asosiasi Warnet Daerah adalah perorangan yang ditunjuk oleh organisasinya
untuk duduk sebagai wakil daerah di tingkat nasional
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 14

-

Utusan Asosiasi Warnet Daerah dikuatkan dengan Surat Mandat yang dikeluarkan oleh
Pengurus Organisasinya
Penggantian personil Utusan Asosiasi Warnet Daerah dilakukan oleh Pengurus
Organisasinya dengan menerbitkan Surat Mandat Pengganti

Pasal 23 : Anggota Kehormatan adalah selain Anggota Biasa
Penjelasan
Anggota Kehormatan biasanya adalah :
- Pakar Teknologi Informasi
- Aktivis Teknologi Informasi
- Para penyantun dan pendukung organisasi
- Orang-orang yang berjasa kepada organisasi
- Kriteria dan pengangkatan Anggota Kehormatan ditentukan Dewan Pengurus Nasional
Pasal 24 : Anggota Dewan Pengurus Nasional adalah Anggota Biasa yang karena
jabatannya mempunyai tugas dan wewenang mengendalikan organisasi
Penjelasan
Lihat Bab III Keorganisasian Bagian V : Struktur Organisasi
BAGIAN X : TATA CARA KEANGGOTAAN
Pasal 25 : Syarat-syarat administratif keanggotaan :
a. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang punya ijin menetap
b. Pemilik, pengelola, penyedia jasa dan produk terkait dengan Warung Internet
Penjelasan
Yang dimaksud dengan :
- Pemilik adalah pemegang saham perusahaan, badan usaha, organisasi usaha Warung
Internet atau yang terkait dengannya
- Pengelola adalah manajemen atau eksekutif yang menjalankan operasional perusahaan
- Penyedia jasa adalah perusahaan atau perorangan yang memberikan jasa tertentu
kepada perusahaan, badan usaha atau organisasi usaha Warung Internet
- Penyedia produk adalah perusahaan atau perorangan yang memberikan produk tertentu
kepada perusahaan, badan usaha atau organisasi usaha Warung Internet
c. Sehat fisik dan mental dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari petugas
kesehatan yang berwenang
Penjelasan
-

Kriteria sehat fisik dan mental artinya memiliki kemampuan fisik dan mental untuk
mengikuti kegiatan organisasi baik secara keseluruhan maupun terbatas
Syarat sehat dan mental harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Sehat dari petugas
kesehatan yang berwenang
d. Mengisi Formulir Keanggotaan dan Pernyataan Kesanggupan mentaati segala
peraturan yang ditetapkan oleh organisasi
e. Menyertakan lampiran copy identitas diri yang sah bagi anggota perorangan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 15

f.
g.
h.
i.

j.
k.
l.
m.

Menyertakan lampiran copy Akta Pendirian Perusahaan, Surat Ijin Usaha
Perdagangan dan copy Nomor Pokok Wajib Pajak
Menyertakan Surat Rekomendasi dari 2 (dua) orang sponsor yang telah
menjadi anggota Asosiasi Warnet Indonesia
Khusus untuk Anggota Kehormatan pencalonan keanggotaannya diajukan oleh
minimal 5 (lima) orang anggota Asosiasi Warnet Indonesia secara tertulis
kepada Dewan Pengurus Nasional
Pengajuan pencalonan untuk Anggota Kehormatan harus disertai dengan
dokumen copy identitas diri yang sah, daftar riwayat hidup, curriculum vitae,
daftar karya yang sudah dipublikasikan dan paparan singkat peran sertanya di
dalam dunia Teknologi Informasi Nasional
Wajib mengikuti mailing list resmi Asosiasi Warnet Indonesia
Proses penerimaan anggota dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasional dalam
jangka waktu selama-lamanya 10 (sepuluh) hari kerja
Apabila aplikasi diterima akan diumumkan di mailing list resmi Asosiasi Warnet
Indonesia dan dimasukkan dalam database anggota yang juga dipublikasikan
di web site resmi Asosiasi Warnet Indonesia
Dewan Pengurus Nasional berhak menolak aplikasi keanggotaan tanpa harus
menyebutkan alasan kecuali diminta oleh sponsor atau diminta keterangan
serta pertanggungjawabannya dalam Musyawarah Nasional

Penjelasan
-

Calon anggota harus mengisi formulir pendaftaran
Selanjutnya dalam masa keanggotaan kesungguhan minat dan kesanggupan untuk
mentaati peraturan akan diuji dan dievaluasi
n. Mengikuti pelantikan dan disematkan atribut yang sesuai serta menerima Surat
Keputusan Ketua Umum
BAGIAN XI : HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 26 : Hak anggota
a. Anggota Biasa memiliki hak suara, mengeluarkan pendapat dan saran-saran
serta mengikuti segala kegiatan organisasi
Penjelasan
Pendapat dan saran disampaikan kepada Dewan Pengurus Nasional
b. Anggota Biasa selain mempunyai hak sub a pasal 24 juga berhak memilih dan
dipilih sebagai pejabat dalam Dewan Pengurus Nasional serta hak meminta
pertanggung jawaban Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Proses ini dilakukan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
c. Anggota Dewan Pengurus Nasional berhak memimpin dan mewakili organisasi
baik ke dalam maupun ke luar
Penjelasan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 16

Apabila Dewan Pengurus Nasional berhalangan untuk mewakili ke luar organisasi dapat
diserahkan kepada Anggota Kehormatan yang ditunjuk melalui Surat Mandat Ketua Umum
d. Anggota Kehormatan berhak memberi saran dan usul guna perbaikan
organisasi namun tidak memiliki hak pilih maupun hak dipilih
e. Setiap anggota berhak atas pelayanan umum organisasi termasuk pelayanan
yang bersifat khusus berupa dukungan, bantuan dan perlindungan organisasi
dalam menghadapi permasalahan sesuai dengan etika dan ketentuan hukum
yang berlaku di Negara Kesatuan republik Indonesia
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 27 : Kewajiban anggota
a. Anggota yang disebut dalam Pasal 22 dan Pasal 23 Anggaran Rumah Tangga
ini wajib membayar uang pangkal dan uang iuran anggota serta kontribusi lain
yang perinciannya ditetapkan dengan peraturan tersendiri
b. Turut mengupayakan terwujudnya maksud dan tujuan organisasi serta aktif
berpartisipasi dalam segala kegiatan organisasi
c. Menjaga nama baik organisasi khususnya dan mentaati Kode Etik
Penjelasan
Kode Etik disusun oleh Komisi Etik, Hukum dan Advokasi dan diusulkan kepada
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
d. Mengikuti kegiatan di tingkat nasional paling tidak sekali setiap Catur Wulan
e. Anggota Kehormatan berfungsi sebagai nara sumber organisasi, bila memiliki
kemampuan, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota lainnya
Penjelasan
Telah jelas
BAGIAN XII : SANKSI
Pasal 28 : Anggota dapat dikenakan sanksi karena :
a. Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dan Kode Etik serta peraturan lain yang ditetapkan organisasi
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi khususnya dan
industri jasa Warung Internet umumnya
Penjelasan
Batasan kriteria pelanggaran dan tindakan yang dimaksudkan dalam Pasal 28 a dan b di
atas dirumuskan oleh Komisi Hukum, Etika dan Advokasi dalam Rapat Dewan Pengurus
Nasional
c. Terbukti terlibat dalam kegiatan melawan hukum dan pemerintahan yang sah
atau dinyatakan sebagai Terhukum oleh Putusan Pengadilan
d. Dengan sengaja tidak membayar iuran anggota atau kontribusi lainnya

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 17

Penjelasan
Satu-satunya alasan untuk menolak iuran anggota adalah karena tidak mampu, untuk itu
kriterianya ditentukan oleh Pengurus
Pasal 29 : Bentuk sanksi
a. Teguran
Penjelasan
Diberikan 1 (satu) kali secara lisan oleh Rapat Dewan Pengurus Nasional oleh Ketua Umum
b. Peringatan
Penjelasan
-

-

Setelah diberikan teguran namun tidak ada perubahan sikap maka diberikan peringatan
dalam bentuk tertulis sampai 3 (tiga) kali berturut-turut jika diperlukan dalam tenggang
waktu masing-masing setidak-tidaknya 10 (sepuluh) hari dan selama-lamanya 20 (dua
puluh) hari
Khusus bagi anggota yang terkena sanksi ini dan merupakan pejabat Dewan Pengurus
Nasional maka untuk sementara akan dinonaktifkan dan statusnya kembali menjadi
Anggota Biasa sampai ada kejelasan keputusan lebih lanjut
Dalam setiap tenggang waktu peringatan tertulis akan diberikan panggilan kepada yang
bersangkutan untuk memberikan keterangan dan penjelasan dihadapan Rapat Dewan
Pengurus Nasional dan Dewan Penasehat
Keputusannya ditentukan oleh Rapat Dewan Pengurus Nasional yang dituangkan dalam
Surat Keputusan Ketua Umum perihal Sanksi Peringatan setelah dikonsultasikan dengan
Dewan Penasehat
c. Skorsing

Penjelasan
-

Setelah 3 (tiga) kali pemberian peringatan ternyata masih juga tidak ada perubahan sikap
maka kepada yang bersangkutan diberikan sanksi skorsing oleh Rapat Dewan Pengurus
Nasional yang dituangkan dalam Surat Keputusan Ketua Umum perihal Sanksi Skorsing
Kriteria dan batasannya ditentukan oleh Dewan Pengurus Nasional setelah melalui
konsultasi dengan Dewan Penasehat
Selama masa skorsing yang bersangkutan ditangguhkan semua haknya dan fasilitas dari
organisasi namun harus tetap memenuhi semua kewajibannya
d. Pemecatan

Penjelasan
Bila sanksi skorsing tidak membawa perubahan sikap maka Dewan Pengurus Nasional
dapat mengusulkan sanksi pemecatan kepada Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa sebagaimana diatur dalam Pasal 30 c
BAGIAN XIII : KEHILANGAN KEANGGOTAAN
Pasal 30 : Kehilangan keanggotaan
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 18

a. Meninggal dunia bagi anggota perorangan atau Anggota Kehormatan
Penjelasan
-

Keanggotaan perorangan adalah tanpa batas waktu atau berlaku seumur hidup
Bagi Anggota Dewan Pengurus Nasional batas waktu keanggotaannya sesuai dengan
periode jabatan
Apabila yang meninggal dunia adalah anggota Utusan Organisasi Asosiasi Warnet
Daerah maka untuk selanjutnya kedudukannya akan digantikan oleh orang lain yang
ditunjuk melalui Surat Mandat Pengganti yang dikeluarkan oleh Pengurus Organisasi
Asosiasi Warnet Daerah tersebut
b. Mengundurkan diri atau berhenti atas permintaan sendiri disertai pernyataan
tertulis

Penjelasan
-

-

Permintaan pengunduran diri diajukan secara tertulis (Surat Permohonan Pengunduran
Diri / Berhenti) dengan menyebutkan alasan yang tepat untuk kemudian dimintakan
persetujuan kepada Dewan Pengurus Nasional dan disahkan secara tertulis melalui
Surat Keputusan Ketua Umum perihal Pemberhentian Keanggotaan Dengan Hormat
Permintaan pengunduran diri bagi anggota Utusan Organisasi Asosiasi Warnet Daerah
diajukan secara tertulis kepada Pengurus Organisasi Asosiasi Warnet Daerah yang
menjadi induknya dengan tembusan kepada Dewan Pengurus Nasional
c. Diberhentikan atau dipecat

Penjelasan
-

Pemberhentian dengan hormat dan tidak hormat / pemecatan atas anggota dilakukan
melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
diikuti dengan upacara pelepasan atribut dihadapan seluruh anggota
Kepada anggota yang akan diberhentikan dengan tidak hormat / dipecat diberikan hak
untuk melakukan pembelaan dan menunjuk 2 (dua) orang saksi di dalam Musyawarah
Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
Khusus untuk pemberhentian dengan hormat maupun tidak hormat bagi Anggota Dewan
Pengurus Nasional dari jabatan kepengurusannya dilakukan oleh Ketua Umum
d. Menutup usahanya, dicabut ijinnya, dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan
e. Tidak lagi mewakili lembaganya sebagai anggota Asosiasi Warnet Indonesia

Penjelasan
Telah jelas
BAB V
KEORGANISASIAN
BAGIAN XIV : MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 31 : Kedudukan
a. Merupakan musyawarah para anggota
Penjelasan
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 19

Musyawarah Nasional adalah tempat bagi anggota untuk menyalurkan aspirasinya
b. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi
c. Diadakan setidak-tidaknya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) tahun kecuali Dewan
Pengurus Nasional dan atau ½ (setengah) + 1 (plus satu) jumlah anggota
yang memiliki hak pilih menghendaki dapat diadakan sebelum masanya
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 32 : Tatacara Penyelenggaraan Musyawarah Nasional
a. Syarat dapat diselenggarakannya Musyawarah Nasional adalah apabila masa
bakti Dewan Pengurus Nasional telah berakhir
b. Penyelenggara Musyawarah Nasional adalah Dewan Pengurus Nasional yang
sedang dalam masa baktinya
c. Untuk itu ditunjuk Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Umum
d. Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional merangkap sebagai Badan
Pekerja yang menampung semua usulan dari anggota dan menyusunnya ke
dalam usulan Tata Tertib Musyawarah Nasional dan sidang-sidangnya
termasuk sejumlah agenda pembahasan
e. Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional mempersiapkan Musyawarah
Nasional dalam waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan untuk memberi
kesempatan masuknya sebanyak mungkin aspirasi dari anggota
f. Tata Tertib dan materi Musyawarah Nasional dan sidang-sidangnya ditetapkan
oleh peserta dalam kesempatan pertama sidang paripurna
g. Musyawarah Nasional terdiri atas beberapa Komisi yang masing-masing
membahas beberapa agenda yang disepakati oleh para peserta dalam
kesempatan pertama sidang paripurna
h. Komisi melakukan sidang-sidang yang masing-masing membahas satu atau
beberapa pokok bahasan sesuai kepentingannya
i. Musyawarah Nasional dapat bersifat terbuka maupun tertutup dan dipimpin
oleh seorang atau beberapa Ketua Sidang dibantu Sekretaris dan notulen
sesuai keperluan
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 33 : Kewenangan Musyawarah Nasional
a. Merupakan ketetapan tertinggi
Penjelasan
Produk Musyawarah Nasional adalah Ketetapan Musyawarah Nasional yang merupakan
wujud kedaulatan anggota
b. Memilih dan mengangkat Ketua Umum
Penjelasan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 20

-

Pimpinan Musyawarah Nasional membentuk Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan
Pengurus Nasional
Kriteria umum kandidat Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus Nasional ditentukan
oleh Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Pencalonan kandidat diusulkan oleh peserta kepada Komisi Pemilihan Ketua Umum dan
Dewan Pengurus Nasional
Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional akan menentukan jadwal
penyampaian visi dan misi kandidat Ketua Umum sebelum pemilihan dilakukan
Ketua Umum dipilih secara langsung oleh peserta Musyawarah Nasional
Personalia dan struktur Dewan Pengurus Nasional ditentukan oleh Ketua Umum terpilih
untuk diajukan kepada Pimpinan Musyawarah Nasional
Ketua Umum terpilih dan Dewan Pengurus Nasional disahkan dalam satu paket
Ketetapan Musyawarah Nasional mengenai susunan personalia dan struktur Dewan
Pengurus Nasional
c. Merumuskan dan menetapkan Tugas Pokok Organisasi
d. Merubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Penjelasan
Sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan organisasi untuk menghadapi berbagai
tantangan maka jika diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diubah
yaitu ditambah maupun dikurangi
e. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Ketua Umum
f. Memberikan sanksi bagi Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Kriteria sanksi ditentukan oleh Rapat Anggota
g. Melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Dewan Pengurus Nasional
h. Melakukan Sidang Kehormatan dan menjatuhkan sanksi pemecatan
i. Membentuk tim untuk meninjau ulang suatu perkara guna merehabilitir,
memulihkan nama baik seseorang dan memberikan kembali keanggotaan
yang dicabut
Penjelasan
Usulan peninjauan ulang suatu perkara dapat diajukan oleh anggota kepada Panitia
Musyawarah Nasional
j.

Membahas dan memutuskan setiap permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan oleh Dewan Pengurus Nasional

Penjelasan
Telah jelas
Pasal 34 : Syarat sahnya sidang dalam Musyawarah Nasional :
a. Dihadiri sekurang-kurangnya ½ (setengah) + 1 (plus satu) jumlah peserta
yang memiliki hak pilih

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 21

Penjelasan
Apabila peserta yang hadir kurang dari yang disyaratkan maka Musyawarah Nasional tetap
dapat dilaksanakan dengan syarat ada bukti dari kurir bahwa undangan telah sampai kepada
masing-masing anggota yang memiliki hak pilih
b. Sahnya keputusan diambil secara musyawarah dan apabila tidak tercapai
mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak ½ (setengah)
+ 1 (plus satu) jumlah peserta yang hadir dan memiliki hak pilih
Penjelasan
Pengambilan suara terbanyak dilakukan secara terbuka jika menyangkut hal-hal umum
namun bila menyangkut individu pengambilan suara dilakukan secara tertutup
BAGIAN XV : MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 35 : Musyawarah Nasional yang diselenggarakan sebelum masanya disebut dengan
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 36 : Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan apabila ada hal mendesak
yang memerlukan keputusan setingkat Musyawarah Nasional
Penjelasan
Hal mendesak dimaksud berupa :
- Kevakuman organisasi dan ketidakmampuan Dewan Pengurus Nasional yang dibuktikan
dengan tidak adanya aktivitas organisasi yang signifikan dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun berturut-turut
- Diduga terjadi penyelewengan dan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Program Kerja yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasional yang
sedang dalam masa baktinya
- Terjadi perpecahan dalam tubuh organisasi yang tidak dapat diselesaikan oleh Dewan
Pengurus Nasional
- Terjadi mosi tidak percaya terhadap Dewan Pengurus Nasional
- Anggota menghendaki pembubaran organisasi
Pasal 37 : Kedudukan
a. Merupakan musyawarah para anggota
b. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 38 : Tata Cara Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa
a. Syarat dapat diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah
harus mendapat dukungan tertulis dari ½ (setengah) + 1 (plus satu) Anggota
Biasa dan Anggota Kehormatan
DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 22

b. Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Dewan Pengurus
Nasional yang sedang dalam masa baktinya
c. Dalam hal Dewan Pengurus Nasional dipandang tidak mampu
menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa maka anggota dapat
menunjuk Caretaker atau Presidium sebagai penyelenggara
d. Caretaker atau Presidium yaitu sekelompok anggota dan para aktivis yang
dipercaya yang bersedia atau berinisiatif mengambil alih tanggung jawab
kepengurusan untuk sementara sampai dengan adanya Keputusan
Musyawarah Nasional atau Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang
akan menentukan kepengurusan baru atau pembubaran organisasi
e. Pembentukan Caretaker atau Presidium dapat dilakukan atas inisiatif
sebagian anggota sendiri dengan persetujuan tertulis ½ (setengah) + 1 (plus
satu) jumlah Anggota Biasa dengan dukungan ½ (setengah) + 1 (plus satu)
anggota Pemrakarsa (bila masih ada)
f. Caretaker atau Presidium setidak-tidaknya terdiri dari wakil Pemrakarsa,
Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan serta aktivis yang terpecaya dan
mampu mengemban amanat sebagian besar anggota
g. Pemrakarsa dan Caretaker atau Presidium bersikap independen netral,
bertugas sebagai mediator untuk mengupayakan rekonsiliasi bila terjadi
perpecahan dalam organisasi
h. Tugas Caretaker atau Presidium melakukan pemulihan kondisi organisasi
(rekonsiliasi), untuk kemudian mempersiapkan dan menyelenggarakan
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang adil dan
jujur serta dapat diterima semua pihak
i. Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional atau Caretaker atau Presidium
mempersiapkan Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa
dalam waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan untuk memberi kesempatan
masuknya sebanyak mungkin aspirasi dari anggota
Penjelasan
Telah jelas
Pasal 39 : Kewenangan Musyawarah Nasional Luar Biasa
a. Merupakan ketetapan tertinggi
Penjelasan
Produk Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Ketetapan Musyawarah Nasional Luar
Biasa yang merupakan wujud kedaulatan anggota
b. Memilih dan mengangkat Ketua Umum
Penjelasan
-

Pimpinan Musyawarah Nasional Luar Biasa membentuk Komisi Pemilihan Ketua Umum
dan Dewan Pengurus Nasional
Kriteria umum kandidat Ketua Umum dan anggota Dewan Pengurus Nasional ditentukan
oleh Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Pencalonan kandidat diusulkan oleh peserta kepada Komisi Pemilihan Ketua Umum dan
Dewan Pengurus Nasional
Komisi Pemilihan Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional akan menentukan jadwal
penyampaian visi dan misi kandidat Ketua Umum sebelum pemilihan dilakukan

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 23

-

Ketua Umum dipilih secara langsung oleh peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa
Personalia dan struktur Dewan Pengurus Nasional ditentukan oleh Ketua Umum terpilih
untuk diajukan kepada Pimpinan Musyawarah Nasional Luar Biasa
Ketua Umum terpilih dan Dewan Pengurus Nasional disahkan dalam satu paket
Ketetapan Musyawarah Nasional Luar Biasa mengenai susunan personalia dan struktur
Dewan Pengurus Nasional
c.
d.
e.
k.
l.

Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Ketua Umum
Memberikan sanksi bagi Ketua Umum dan Dewan Pengurus Nasional
Melakukan Sidang Kehormatan dan menjatuhkan sanksi pemecatan
Membentuk tim untuk meninjau ulang suatu perkara guna merehabilitir,
memulihkan nama baik seseorang dan memberikan kembali keanggotaan
yang dicabut
Membubarkan organisasi

Penjelasan
Usulan peninjauan ulang suatu perkara dapat diajukan oleh anggota kepada Panitia
Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Caretaker atau Presidium
Pasal 40 : Syarat sahnya sidang dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa
a. Dihadiri sekurang-kurangnya ½ (setengah) + 1 (plus satu) jumlah peserta
yang memiliki hak pilih
Penjelasan
Apabila peserta yang hadir kurang dari yang disyaratkan maka Musyawarah Nasional Luar
Biasa tetap dapat dilaksanakan dengan syarat ada bukti dari kurir bahwa undangan telah
sampai kepada masing-masing anggota yang memiliki hak pilih
b. Sahnya keputusan diambil secara musyawarah dan apabila tidak tercapai
mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak ½ (setengah)
+ 1 (plus satu) jumlah peserta yang hadir dan memiliki hak pilih
Penjelasan
Pengambilan suara terbanyak dilakukan secara terbuka jika menyangkut hal-hal umum
namun bila menyangkut individu pengambilan suara dilakukan secara tertutup
BAB VI
RAPAT DEWAN PENGURUS NASIONAL
BAGIAN XVI : KEDUDUKAN
Pasal 41 : Kedudukan
a. Merupakan musyawarah Dewan Pengurus Nasional
Penjelasan
Rapat Dewan Pengurus Nasional adalah lembaga permusyawaratan yang merupakan
keputusan tertinggi Dewan Pengurus Nasional
b. Diadakan setidak-tidaknya 3 (tiga) bulan sekali

DRAFT AD/ART AWARI 2001

Halaman 24

Penjelasan
Apabila diperlukan komunikasi dan koordinasi yang intensif maka tidak ada batasan jumlah
maksimal bagi Rapat Dewan Pengurus Nasional
c. Rapat Kerja Nasional diadakan setiap 1 (satu) tahun sekali
Penjelasan
-

Dewan Pengurus Nasional m