Fungsi komponen sistem stater toyota



Fungsi komponen sistem stater:

fungsi-fungsi komponen pada sistem starter :

1.

Baterai berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik untuk motor
starter sehingga dapatbekerja dan memutarkan mesin.

2.

Kunci

kontak

berfungsi

untuk


mengaktifkan

sistem

starter

dengan memberikan arus

dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Skema kunci kontak dan terminal nya
digambarkan pada gambar di samping ini. Pada sistewm starterterminal yang dipakai
adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50.
3.

Saklar netral pada transmisi berfungsi sebagai pengaman saat mesin distart agar kendaraan
tidak meloncat atau jalan saat distarter. dengan adanya pengaman ini, maka saat gigitransmisi
berada pada posisi tertentu mesin tidak dapat distart kecuali gigi transmisi dalam keadaan
netral. Tidak semua kendaraan dilengkapi dengan pengaman ini, jadi hanya pada kendaraan
tertentu saja dan biasanya pada mobil matic.

4.


Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari
baterai

ke motor

roda gigi pinionmotor

starter.

Selain

starter sehingga

itu, solenoid juga
berkaitan

berfungsi

dengan


untuk

mendorong

roda gigi penerus

(ring

gear). Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh kumparan yang ada
di dalamnya.
5.

Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi
mekanik atau energi gerak. Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai penggerak awal untuk
memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau flywheel sehingga proses kerja mesin
dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang dapat terjadi dan mesin dapat
hidup. Motor starter yang banyak digunakan ada beberapa macam yaitu motor starter tipe
konvensional, motor starter tipe reduksi dan motor starter tipe planetari.




Kecepatan putaran mesin dieselsedikit lebih tinggi dibanding dengan kecepatan mesin bensin.
Umumnya kecepatan putaran minimal tergantungdari jumlah silinder, jumlah siklus, bentuk
ruang

bakar,

jenis

pengapian

dan

lain-lain.

Untuk

mesin


2

tak

kecepatan

putaran minimum adalah 150-200 rpm dengan suhu sekitar 15 O celcius, untuk mesin 4 tak
putarannya lebihdari 100 rpm untuk mesin bensin dan 180 rpm untuk mesin diesel