Makalah Dasar Dasar Manajemen Kepemimpin

MAKALAH
KEPEMIMPINAN
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
“Dasar-Dasar Manajemen”
Dosen pengampu: Siti Masrohatin, M M

Disusun Oleh:
Nilta Rosydatul Shalihah (083143036)
Ayu Ratna Sari (083143010)
Maratus Shalihah (083143)
Ainina Husnul Khotimah (083143015)
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
JEMBER
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
dengan Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk mengetahui isi dari makalah

yang berjudul “Kepemimpinan”.
Melalui penulisan ini, penulis berharap dapat membantu dalam pemecahan
masalah yang sedang dihadapi oleh makalah ini. Dengan cara menerapkan teoriteori yang penulis terima. Dengan kemampuan terbatas, tentunya penulis dengan
rendah hati menerima saran atau kritikan yang bersifat positif guna perbaikan
yang dapat menuju kesempurnaan, disamping itu pula penulis mengucapkan
terima kasih kepada.........
Diharapkan semoga segala bantuan dan bimbingannya mendapat imbalan
dari Tuhan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya para pembaca
makalah ini.

Jember, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................iii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................iv
2.1 Rumusan Masalah...................................................................................v
3.1 Tujuan masalah........................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN
2. 1.................................................................................................................
Pengertian Kepemimpinan......................................................................
2. 2.................................................................................................................
Jenis-Jenis kepemimpinan.......................................................................
2. 3.................................................................................................................
Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan.......................................
2. 4.................................................................................................................
Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan...................................................
2. 5.................................................................................................................
Pendekatan Perilaku Kepemimpinan......................................................
2. 6.................................................................................................................
Pendekatan Situasional...........................................................................

2. 7.................................................................................................................
Karakteristik Para Pemimpin.................................................................

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
tuhan lainnya. Manusia diannugerahi kemampuan untuk berfikir, kemampuan

untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan

kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya di lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan
sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak
untuk memimpin dirinya sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan
yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain:
1.
2.
3.
4.

Apa pengertian kepemimpinan?
Apa saja jenis-jenis kepemimpinan?
Apa saja pendekatan-pendekatan dalam studi kepemimpinan?
Bagaimana karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang
kepemimpinan.
2. Untuk melatih menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan
pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang
berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner,
kepemimpinan

manajerial

dapat

didefinisikan

sebagai


suatu

proses

pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari
definisi tersebut.
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan, atau pengikut.
Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota
kelompok membantu menentukan status atau kedudukan pemimpin dan
membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua
kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang
tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para
anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan
kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui
sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau
pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain,

para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus

dilakukan

tetapi

juga

dapat

mempengaruhi

bagaimana

bawahan

melaksanakan perintahnya.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama
dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan

sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsifungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.1
2.2 JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan situasional
Kepemimpinan ini dipercayakan bahwa faktor yang paling utama untuk
menentukan kepemimpinan adalah situasinya. Pemimpin maupun
2.

pengikutnya menyesuaikan diri dengan situasi.
Kepemimpinan prilaku pribadi
Kepemimpinan ini diberi penekanan dalam jenis kepemimpinan itu
sendiri “personal behavior leader” adalah orang yang luwes,
menggunakan dalam setiap keadaan tindakan yang dianggap tepat sambil

3.

selalu mengingat kemampuan-kemampuanya.
“Work Centered” atau “Worker-centered leadership”kepemimpinan
terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya.
Jenis kepemimpinan ini sangat erat hubungannya dengan “situational
type” yang sudah dibicarakan lebih dahulu. Orang yang berbeda

menanggapi dengan cara yang berbeda pula jenis kepemimpinan yang
berbeda. Karena kepemimpinan yang terbit dari banyak kekuasaan, yang

1 T. Hani Handoko, MANAJAMEN, Yogyakarta, (BPFE: 1999)hlm 294.

berakhir dan berinteraksi secara serentak, maka penekanannya dapat

4.

diarahkan kepada:
a. Pekerjaan yang sedang dilakukan
b. Orang yang melakukan pekerjaan itu
Personal leadership(kepemimpinan pribadi)
Motivasi dan petunjuk diberikan dengan kontak pribadi dengan pribadi.
Terdapat suatu hubungan yang dekat antara pemimpin dan setiap anggota
kelompok. Kepribadian-kepribadian dan iklim informal mencirikan

5.

situasi, kalau kepemimpinan pribadi yang diikuti.

kepemimpinan demokrasi
jenis ini memberikan penekanan pada partisipasi dan penggunaan
pikiran-pikiran oleh anggota-anggota kelompok, yang karena itu harus

6.

diberi penerangan yang baik mengenai pokok-pokok yang dibahas.
Kepemimpinan otoritas
Kepemimpinan ini dipunyai oleh si pemimpin sejauh ia mempunyai
kekuasaan. Ia berpegang, bahwa karena kedudukan yang dipegang,
pemimpin itu yang mengetahui yang paling baik dan harus menentukan
apa yang harus diperbuat. Jenis kepemimpinan ini dicirikan oleh
pemimpin-pemimpin yang tegas secara faktral dan pengawasan yang

7.

ditentukan dengan teliti.
Kepemimpinan paternalistik
Terdapat suatu pengaruh kebapakan antara pemimpin dan kelompok.
Maksudnya, melindungi dan mengusu kesenangan dan kesejahteraan

pengikut-pengikutnya. Paternalisme sesuai benar untuk keadaan-keadaan
tertentu. Tetapi ia dapat menghambat berkembangnya kepercayaan dari

8.

diri sendiri dari anggota-anggota kelompok.
Indigenous leadership (kepemimpinan asli)
Jenis kepemimpinan ini berasal dari kelompok-kelompok organisasi
informal. pemimpin-pemimpin asli yang berbeda dapat ditemukan untuk

tujuan-tujuan yang berbeda dalam kelompok yang sama. Keberhasilan
dari banyak kegiatan ditentukan oleh pemimpin asli, bahkan kalaupun
kelompok itu dipimpin oleh pemimpin yang diakui secara resmi.2
2.3 PENDEKATAN-PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
Penelitian-penelitian dan teori-teri kepemimpinan dapat diklasifikasikan
sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional dalam
studi tentang kepemimpinan.
Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi
sifat-sifat yang tampak.Pendekatan kedua bermaksud mengidentifikasikan
perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif.
Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang
memiliki sifat-sifat tertentu atau memperagakan perilaku-perilaku tertentu
akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apapun dimana dia
berada.
Pendekatan

ketiga

yaitu

pandangan

situasional

tentang

kepemimpinan.Pandangan ini mengaggap bahwa kondisi yang menentukan
efektifitas kepemimpinan bervariasi dengan situasi tugas-tugas yang
dilakukan, keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi,
pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan, dan sebagainya. Pandangan
ini telah menimbulkan pendekatan “contingency” pada kepemimpinan, yang
bermaksud untuk menetapkan factor-faktor situasional yang menentukan
seberapa besar efektifitas situasi gaya kepemimpinan tertentu.3
2 George R. Terry&Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),hlm 200.
3Ibid, hlm 295.

1. PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
a) Penelitian Awal Tentang Sifat-Sifat Kepemimpinan
Usaha sistematik pertama yang dilakukan oleh para psikolog
dan para peneliti lainnya untuk memahami kepemimpinan adalah
mengidentifikasikan

sifat-sifat

kepemimpinan.

Sebagian

besar

penelitian-penelitian awal tentang kepemimpinan ini bermaksud
untuk:
1) Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan
sifat-sifat yang menjadi pengikut.
2) Mengidentifikasikan ciri-ciri dan sifat-sifat yang dimiliki para
pemimpin efektif.
Berbagai studi pembandingan sifat-sifat pemimpin dan bukan
pemimpin sering menemukan bahwa pemimpin cenderung lebih tinggi,
mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan lebih
percaya diri daripada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan
kekuasaan lebih besar. Tetapi kombinasi sifat-sifat tertentu yang akan
membedakan antara pemimpin atau calon pemimpin dari pengikut,
belum pernah ditemukan. Sehingga timbul anggapan para peneliti
sifat-sifat kepemimpinan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat,
atau seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat
yang diperlukan bagi seorang pemimpin.
Keith Davis menunjukkan empat ciri atau sifat utama yang
mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi:

1)
2)
3)
4)

Kecerdasan
Kedewasaan dan keluasan hubungan social
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Sikap-sikap hubungan manusiawi.
b) Keterbatasan Pendekatan Kesifatan
Ada banyak keterbatasan dalam pendekatan yang melihat
sifat-sifat kepemimpinan. Sebagai contoh, telah banyak orang tahu
tentang tokoh-tokoh seperti Napoleon, Alexander the Great,
Abraham Lincoln, Sukarno, Mahatma Gandhi, Mao Tse-Tsung,
Adolf Hitler, Winston Churchiil, Suharto, dan sebagainya, yang
dalam berbagai hal berbeda satu dengan yang lain. Namun, tidak
tampak sifat- sifat kepemimpinan yang ditemikan secara umum
pada semua tokoh-tokoh tersebut.Dalam kenyataanya, banyak dari
mereka, seperti Hitler dan Lincoln, mempunyai sifat-sifat yang
berbeda. Ada juga berbagai kasus dimana seorang pemimpin
sukses dalam suatu situasi tetapi tidak dalam situasi lain. Akhirnya,
walaupun semua sifat yang dikemukakan para peneliti dapat
menjadi yang diinginkan ada dalam diri pemimpin, tetapi tidak
satupun sifat yang secara absolut esensial.

2. PENDEKATAN PERILAKU KEPEMIMPINAN
Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataanya tidak
dapat menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Oleh
sebab itu pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawab
sifat-sifat pemimpin, tetapi mencoba untuk menentukan apa yang

dilakukan oleh para pemimpin, bagaimana mereka menjalankan tugastugas, dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat, bagaimanapun juga,
perilaku-perilaku
individu-individu

dapat
dapat

dipelajari

atau

dilatih

dikembangkan.Sehingga

dengan

perilaku-perilaku

kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif.
Pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada dua aspek
perilaku

kepemimpinan,

yaitu

fungsi-fungsi

dan

gaya-gaya

kepemimpinan.
a)

Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi
pemimpin.Aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan
menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam
kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang
harus malaksanakan dua fungsi utama:
1) Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan
masalah.
2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau social.
Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi, dan pendapat.Fungsi kedua mencakup segala sesuatu
yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan
dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan
sebagainya.

b) Gaya-gaya Kepemimpinan
Pandangan kedua tentang perilaku kepemimpinan memusatkan
pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan. Para
peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan ;
1) gaya

dengan

orientasi

tugas,

yaitu

mengarahkan

dan

mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa
tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. Manajer dengan
gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanan
pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan.
2) gaya dengan orientasi karyawan, yaitu mencoba untuk lebih
memotivasi bawahan disbanding mengawasi mereka. Mereka
mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugastugas

dengan

memberikan

kesempatan

bawahan

untuk

berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan
suasana

persahabatan

mempercayai

serta

hubungan-hubungan

saling

dan menghormati dengan para anggota

kelompok.4
3. PENDEKATAN SITUSIONAL
Pendekatan

kesifatan

dan

perilaku

belum

sepenuhnya

menjelaskan kepemimpinan. Disamping itu, sebagian besar

dapat

penelitian

masa kini menyimpulkan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan
yang tepat bagi setiap manajer di bawah seluruh kondisi. Pendekatan
situasional-contingency menggambarkan bahwa gaya yang digunakan
4Ibid, hlm 296-299.

adalah bergantung pada faktor-faktor seperti situasi, karyawan, tugas,
organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya. Teori-teori situasional
yang terkenal dan akan dibahas adalah:
1) Rangkaian kesatuan kepemimpinan dari Tannembaum dan
Schmidt,
2) Teori “contingensi” dari Fiedler,
3) Teori siklus kehidupan dari Hersey dan Blanchard.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi P erilaku Kepemimpinan
Seperti ditunjukkan teori-teori di muka, ada berbagai faktor
yang mempengaruhi situasi kepemimpinan. Mary Parker Follett,
yang mengembangkan hukum situasi, mengatakan bahwa ada tiga
variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin, yaitu
1) Pemimpin
2) Pengikut atau bawahan dan,
3) Situasi.
b. Teori “contingency” dari Fiedler
Suatu teori kepemimpinan yang kompleks dan menarik
adalah contingency model of leadership effectiveness dari Fred
Fiedler. Pada dasarnya, teori ini menyatakan bahwa efektifitas
suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara
kepribadian pemimpin dan situasi. Situasi dirumuskan dengan dua
karakteristik :
1) Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan
dan mempengaruhi situasi.

2) Derajat

situasi

yang

menghadapkan

manajer

dengan

ketidakpastian.
Fiedler mengindentifikasikan ketiga unsur dalam situasi
kerja ini untuk membantu menentukan gaya kepemimpinan mana
yang akan efektif yaitu hubungan pimpinan anggota, struktur tuas,
dan posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan dari wewenang
formal. Studi Fiedler ini tidak melibatkan variabel-variabel
situasional lainnya, seperti motivasi

dan nilai-nilai bawahan,

pengalaman pemimpin dari anggota kelompok.5
c. Teori Siklus Kehidupan dari Hersey dan Blanchard
Satu lagi teori kepemimpinan penting yang mempergunakan
pendekatan “contingency” adalah teori siklus kehidupan dari Paul
Hersey dan Kenneth Blanchard. Seperti Fiedler, Hersey dan
Blanchard mempergunakan pendekatan situasional dengan satu
perbedaan pokok. Mereka menekankan bahwa penggunaan gaya
adaptif oleh pemimpin tergantung pada diagnose yang mereka buat
terhadap situasi.
Konsep dasar teori siklus kehidupan adalah bahwa strategi
dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan
pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para pengikut. Definisidefinisi berikut akan membantu untuk memahami teori ini.
5Ibid, hlm 307-311.

Kedewasaan adalah kapasitas atau kemampuan individu
atau kelompok untuk menetapkan tujuan tinggi tetapi dapat dicapai,
keinginan dan kemampuan mereka untuk mengambil
tanggungjawab. Variabel-variabel kedewasaan ini yang merupakan
hasil dari pendidikan dan pengalaman, harus dipertimbangkan
hanya dalam hubungannya dengan tugas tertentu yang
dilaksanakan.
Perilaku tugas adalah tingkat dimana pemimpin cenderung
untuk mengorganisasikan dan menentukan peranan-peranan para
pengikut, menjelaskan setiap kegiatan yang dilaksanakan, kapan,
dimana, dan bagaimana tugas-tugas diselesaikan.Ini tergantung
pola-pola perancangan organisasi, saluran komunikasi, dan caracara penyelesaian pekerjaan.
Perilaku hubungan, berkenaan dengan hubungan pribadi
pemimpin dengan individu atau para anggota kelompoknya. Ini
mencakup besarnya dukungan yang disediakan oleh pemimpin dan
tingkat dimana pemimpin menggunakan komunikasi antar pribadi
dan perilaku pelayanan.
2.4 KARAKTERISTIK YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN
Bagi seseorang pemimpin, secara garis besar harus memiliki tiga
karakteristik, yakni persepsi sosial, kemampuan berfikir abstrak, dan
keseimbangan emosiaonal. Adapun uraiannya dapat dilihat sebagaiberikut:

1) Persepsi social
Adalah kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan
kebutuhan anggota-anggota lainnya dalam suatu kelompok.Kecakapan
ini guna untuk memenuhi tugas kepemimpinan, karena pemimpin adalah
selaku pemegang amanat yang diharapkan mampu melayani segala
aspirasi bagi bawahan atau para pendukungnya.
2) Kemampuan berfikir abstrak
Dari seorang pemimpin diharapkan memiliki kecerdasan yang
tinggi.Kemampuan dan keampuahan berabstrak merupakan salah satu segi
dari stuktur inteligensia khusus yang dibutuhkan seorang pemimpin untuk
dapat mentafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan dalam
kelompok dan keadaan umum luarkelompok.
3) Keseimbangan emosional
Hasil dari penelitian bahwa keseimbangan emosional merupakan factor
penting dalam kepemimpinan.Karena seorang pemimpin harus terdapat
suatu kematangan emosional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam
akan kebutuhan, keinginan, cita-cita dan alam perasaaan serta
pengintegrasian kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Kematangan
emosional ini diperlukan oleh seorang pemimpin untuk dapat ikut

merasakan keinginan dancita-cita anggota kelompok dalam rangka
melaksanakan tugas kepemimpinannya.6

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama
dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai
6 Imam Munawwir, Dasar-dasarManajemen, Organisasi&Kepemimpinan, Surabaya (pt .binailmu :
2011)hlm 59-62

seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsifungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
Ada beberapa jenis kepemimpinan diantaranya kepemimpinan situasional,
kepemimpinan prilaku pribadi, “Work Centered” atau “Worker-centered
leadership”kepemimpinan terpusat pada pekerjaan atau pekerjaannya”,
Personal leadership(kepemimpinan pribadi), kepemimpinan demokrasi,
kepemimpinan otoritas, kepemimpinan paternalistic, indigenous leadership
(kepemimpinan asli). Selain itu juga ada pendekatan-pendekatan kepemimpinan
seperti yang sudah dijelaskan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko , T. Hani. 1999. MANAJAMEN. Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA.

Terry , George R. Dan Rue, Leslie W. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara.
Munawwir , Imam. 2011. Dasar-dasarManajemen. Surabaya: PT .Bina Ilmu