Implementasi BK dlm Kurikl 2013 Indra Ja
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2013
KEDUDUKAN, POSISI,
FOKUS, DAN TUJUAN
BK DI SEKOLAH
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah
keniscayaan, suka -tidak
suka/senang-tidak senang
kurikulum 2013 harus
dilaksanakan karena sudah
menjadi keputusan
pemerintah
ESENSI PERUBAHAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan terapi
kultural menuju guru yang lebih
profesional
Dengan kurikulum 2013 guru perlu
melakukan transformasi dalam berpikir
dan bertindak supaya lebih bertanggung
jawab dan bermakna
PESAN PROF. SYAWAL
GULTOM
Pelatihan sosialisasi kurikulum 2013 harus
mampu
1. Merubah sikap guru bimbingan dan
konseling
2. Guru BK dalam setiap perjumpaan dengan
siswa harus mampu merekronstruksi cara
berpikir siswa yang benar
3. Guru BK harus mempunyai keterampilan
untuk melaksanakan fungsi dan perannya
sebagai guru BK profesional
4. Guru BK harus mampu mensosialisasikan BK
dalam kurikulum 2013 ke guru BK lainnya
ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM
2013 BAGI GURU BK
Mempertajam pemahaman
tentang kedudukan BK dalam
pendidikan
Memahami posisi, fungsi,
dan peran Guru BK
Mendorong cara kerja yang
lebih profesional dan
berdampak pada siswa
KEDUDUKAN BK DALAM
PENDIDIKAN
.
Bidang administrasi
dan kepemimpinan
Bidang pengajaran
Bidang
pembinaan siswa
Administrasi
dan Supervisi
Pengajaran
kurikuler
Pendidikan jabatan
Pendidikan khusus
Pengajaran
remedial
Bimbingan
dan upaya lainnya
Tujuan :
Perkembangan yang
optimal dari individu
PERBANDINGAN WILAYAH GARAPAN GURU
BIDANG STUDI DAN GURU BK (KONSELOR)
GURU BIDANG
STUDI
PBM BERBASIS MATA
PELAJARAN
B
E
R
S
A
M
A
KONSELOR
1. SOSIAL
PRIBADI
2. KARIR
3. AKADEMIK
TERWUJUDNYA PRIBADI YANG UTUH
BERKEMBANG OPTIMAL DAN MANDIRI
APA YANG HARUS
DITINGKATKAN OLEH GURU BK
Mempertinggi pemahaman
atas landasan BK
Mengekfektikan sistem
manajeman BK
Mengefektifkan sistem
penyelengaraan
Meningkatkan akuntabilitas
kinerja BK
MENGAPA GURU BK PERLU
BERUBAH ?
Program bimbingan dan konseling
merupakan bagian terpadu dari
keseluruhan program pendidikan
setiap sekolah.
Program BK merupakan program
yang sesuai dengan
perkembangan siswa dan
menyediakan kegiatan sekuensial
yang di tata dan di
implementasikan oleh guru BK
(LANJUTAN…)
BK menjamin semua siswa
memperoleh kesempatan untuk
mencapai dan memperlihatkan
kompetensi dalam bidang
perkembangan akademik,
perkembangan karir dan
perkembangan pribadi/sosial.
BK dirancang dan dilaksanakan
dengan dukungan penuh pimpinan
sekolah dalam mencapai
perkembangan konseli secara
sistemik.
BK diselenggarakan dengan sistem
menejemen berbasis kesepakatan di
PERUBAHAN PARADIGMA
PARADIGMA LAMA
Kegiatan bimbingan
konseling menfokuskan
pada jumlah aktivitas
Evaluasi program
berdasarkan banyaknya
kegiatan yang dilakukan
Bekerja untuk
mempertahankan sistem
yang ada
PARADIGMA BARU
kegiatan layanan BK
berfokus pada keluaran
dan meningkatkan hasil
Mengukur hasil
keberhasilan layanan
berdasarkan tujuan yang
telah dirancang
Mengubah dan
mengadaptasi sistem
menjadi lebih responsif
terhadap perubahan
DARI HAK (ENTITLEMENT) KE
UNJUK KERJA (PERFORMANCE)
Konselor yang:
Fokus pada niat
baik
Berbicara tentang
bagaimana
konselor telah
bekerja keras
Merasa bahwa
tidak
membutuhkan
perubahan dalam
tingkah laku dan
pendekatan yang
digunakan
Konselor yang:
Berfokus pada
pencapaian
Berorientasi pada
efektifitas kerja
Mengkomunikasi
kan tujuan-tujuan
program
PERUBAHAN PENDEKATAN
PENDEKATAN
TRADISIONAL
Bersifat reaktif
Menekankan proses
pelayanan
Berfokus pada posisi
Berkonsentrasi pada
layanan
Menekankan pelayanan
konseling individual
Terpusat pada apa yang
dilakukan konselor
Layanan di berikan kepada
individu tertentu ,tidak
untuk semua siswa.
PENDEKATAN
PERKEMBANGAN
Bersifat Proaktif
Menekankan hasil
bedasarkan baku mutu
prilaku
Berfokus pada program
Berkonsentrasi pada
program
Menekankan
keseimbangan antara
kegiatan individual,
kelompok dan kelas
Terpusat pada apa yang di
pelajari siswa
Keseluruhan program
diperuntukan bagi semua
IMPLEMENTASI
PROGRAM BIMBINGAN
DAN KONSELING
KARAKTERISTIK
Memiliki cakupan layanan yang
komprehensif
Memiliki disain yang berlandaskan pada
nilai-nilai preventif
Berorientasi pada perkembangan siswa
Berpusat pada siswa
Dilaksanakan secara kolaboratif
Didukung oleh data
Terintegrasi pada keseluruhan program
sekolah (Bower & Hatch, 2002, pp.11-13)
LANJUTAN
KARAKTERISTIK
Berurutan menurut tingkat kelas
Berbasis baku mutu (benchmark)
Berbasis pendidikan – bukan
bebasis lembaga
Mulai pada hari pertama dan
berakhir pada hari terakhir dari
sekolah.
Terfokus pada program bukan pada
posisi
KOMPONEN PROGRAM
Akuntabilitas
(accountabilit
y)
Sistem
manajemen
(manage ment
system)
Sistem
pelayanan
(delivery system)
Landasan
berpikir
(foundation)
LANDASAN BERFIKIR (FOUNDATION) :
Keyakinan-keyakinan dan landasan filosofis
sekolah
Apa yang kita yakini tentang siswa-siswa kita?
Apa yang harus diketahui dan dimiliki oleh
siswa?
Bagaimana guru memandang siswa ?
Visi dan misi program
Tuntutan standar kompetensi bagi siswa secara
akademik, karir, pribadi dan sosial.
Standar ini terdiri dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dicapai siswa pada
jenjang akademik tertentu. Tuntutan standar
bagi siswa dapat dilihat pada standar nasional
siswa pada setiap jenjang pendidikan dan
standar kemandirian
Sistem pelayanan (delivery systems)
Pelayanan
dasar
(guidance
curriculum)
Perencanaa
n individual
(individual
student
planning)
Layanan
responsif
(pelayanan
responsif)
Layanan
pendukung
(system
support)
Layanan dasar (guidance curriculum)
Pelayanan dasar adalah layanan yang
diberikan secara terstruktur dan terprogram
serta terintegrasi dengan program sekolah
Pelayanan dasar ini ditujukan bagi seluruh
siswa dan terkait dengan pencapaian
standar dan kompetensi pribadi, sosial,
belajar dan karir
Bertujuan mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan tugastugas perkembangan siswa yang diperlukan
dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya (Standar Kompetensi
Kemandirian)
Kegiatan, antara lain, bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, layanan orientasi,
layanan informasi
LAYANAN RESPONSIF (RESPONSIVE
SERVICES)
Kegiatan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang
mendesak
Kegiatan pelayanan responsif terdiri dari
konseling individual, konseling
kelompok, serta ditunjang oleh kegiatan
konsultasi, referral, mediasi, dan
informasi.
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Kegiatan sistemik yang
berlangsung secara terus menerus.
Didesain untuk membantu siswa
dalam menetapkan tujuan-tujuan
dan mengembangkan perencanaan
masa depan.
Mencakup: penetapan tujuan,
perencanaan karir, dan memahami,
menginterpretasi serta
mengaplikasikan hasil asesmen
untuk perencanaan akademik
DUKUNGAN SISTEM (SYSTEM
SUPPORT)
Untuk mempersiapkan dukungan terhadap
lingkungan sekolah dan proses organisasi,
pelayanan, managemen dan evaluasi program BK
di sekolah
Layanannya bersifat tidak langsung ke siswa
Kegiatan: koordinasi layanan yaitu perencanaan
pelayanan yang sesuai dengan standar nasional,
melakukan konsultasi dengan dewan penasehat
(advisory committee) untuk menginformasikan dan
mendiskusikan tentang program BK.
Dukungan sistem memberikan berbagai
kesempatan bagi konselor sebagai pemimpin dan
melakukan advokasi untuk memfasilitasi diskusi
untuk meningkatkan kualitas sekolah, dan
membantu pengembangan profesional dan
kegiatan-kegiatan in-service training
SISTEM MANAJEMEN (MANAGEMENT SYSTEM)
Sistem yang mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program BK komprehensif.
Terdiri dari kesepakatan manajemen, dewan penasehat (advisory
council), penggunaan data, pembuatan action plans, kalender kegiatan.
Kesepakatan manajemen adalah pernyataan tentang tugas dan
tanggung jawab personel BK, pihak yang berhak meminta
akuntabilitas program, pembagian tanggung jawab kerja, dan
negosiasi tersebut disetujui oleh manajemen sekolah.
Dewan penasehat (advisory council) adalah pihak-pihak yang
ditunjuk untuk mereview hasil program dan membuat rekomendasi
Penggunaan data maksudnya adalah bahwa program BK dilandasi
oleh data untuk melihat efektifitas dan daya jangkau program untuk
seluruh siswa
Action plans terdiri dari domain, standar dan kompetensi, deskripsi
kegiatan, kurikulum dan bahan-bahan yang akan digunakan, alokasi
waktu, penanggung jawab kegiatan, evaluasi, dan perkiraan hasil.
Kalender terdiri dari kalender akademik, kalender program tahunan
dan mingguan (Bowers, & Hatch, 2002; Hatch, 2004, p. 243).
AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
Bagaimana siswa berubah sebagai hasil
dari program.
Terdiri dari: laporan hasil seluruh
kegiatan, evaluasi performance
konselor, dan audit program.
Laporan hasil kegiatan bertujuan
memastikan bahwa program telah
diimplementasikan, dianalisa
efektifitasnya, dan ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan.
Evaluasi performance konselor dapat
dilakukan dengan standar praktek dasar
(basic standards of practice), evaluasi
administrator, dan evaluasi diri
Kepemim
pinan
(leadership)
Perubahan
yang
sistemik
(systemic
change)
Tema/nila
i-nilai
kerja
Kolaborasi
(collabora
tion)
Advokasi
(advocacy)
IMPLEMENTASI BIMBINGAN
DAN KONSELING DALAM
KURIKULUM 2013
ar 2 : Sistem Penyampaian Program Bimbingan dan Konseling
Preventif/
Pengembangan
Bidang PribadiSosial
Menghormati diri
sendiri
dan orang lain
Penetapan tujuan dan
pengembangan
keterampilan
Keterampilan bertahan
Student Achievement
hidup
And Sucess
Bidang Akademik
Keterampilan belajarBidang Karir
Investigasi karir
Sukses di sekolah
Kesuksesan akademikKesuksesan
Dalam berkarir
bagi kesuksesan hidup
Hubungan antara
sekolah dan
pekerjaan
Kuratif/
Terapeutik
Suportif/
Perluasan jangkauan
Promotif/
Peminatan
A.
PREVENTIF/PENGEMBANG
AN
Merupakan seperangkat program
yang terstruktur untuk semua siswa
dari kelas satu sekolah dasar sampai
tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan
melalui kegiatan kelas atau kelompok
untuk membahas kebutuhan dan
kepedulian perkembangan dalam
bidang akademik , karir, dan sosial
pribadi siswa. Keseluruhan komponen
program ini di selenggarakan dalam
proporsi 30-40% untuk sekolah dasar,
15-25% untuk sekolah tingkat
lanjutan pertama dan 25-35% untuk
sekolah tingkat lanjutan atas.
B. PROMOTIF/PEMINATAN
Merupakan kegiatan yang di rancang
untuk memenuhi kebutuhan dan
kepedulian siswa yang mendesak.
Kebutuhan mereka mungkin terpenuhi
melalui konsultasi, konseling pribadi,
konseling untuk menangani krisis, atau
program referal. Kontak dengan konselor
dapat berupa inisiatif siswa atau melalui
referal. Keseluruhan program ini
diselenggarakan dalam proposisi waktu 510% untuk sekolah dasar, 30-40% untuk
sekolah tingkat lanjutan pertama, dan 3040% untuk sekolah lanjutan tingkat atas.
C. KURATIF/TERAPEUTIK
Merupakan seperangkat kegiatan
yang membantu semua siswa secara
individual dalam merencanakan,
memonitor dan mengelola
pembelajaran, perkembangan pribadi
dan sosial mereka sendiri. Kegiatn
itu biasanya dirancang dan diarahkan
oleh konselor. Keseluruhan komponen
program ini diselenggarakan dalam
proporsi waktu 5-10% untuk sekolah
dasar , 15-25% untuk sekolah tingkat
lanjutan pertama dan 25-35% untuk
sekolah tingkat lanjutan atas.
D.SUPORTIF/PERLUASAN/J
ANGKAUAN
Merupakan kegiatan yang dirancang
untuk memenuhi kegiatan
menejemen yang membangun,
memelihara dan memperkuat
program bimbingan dan konseling;
pengembangan profesional;
hubungan staf penyelengagara dan
staf penyelenggara dan
masyarakat ; penelitian dan
pengembangan. Program ini
diselenggarakan dalam proporsi
waktu 30-40% untuk sekolah dasar,
30-40% untuk sekolah tingkat
1. BIDANG PRIBADI-SOSIAL
(LEARNING TO LIVE)
Tujuan 7: Menghargai Diri Sendiri/Orang Lain
Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan
dan keterampilan interpersonal yang dapat
membantu mereka memahami dan menghargai
diri sendiri dan orang lain.
Tujuan 8: Keterampilan Merencanakan
Tujuan.
Para siswa dapat membuat keputusan,
merencanakan tujuan dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan
Menyelamatkan Kehidupan.
Para siswa dapat memperoleh pemahaman
tentang keterampilan melangsungkan dan
menyelamatkan kehidupan.
2. BIDANG AKADEMIK
(LEARNING TO LEARN)
Tujuan 1: Keterampilan untuk Belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna
bagi keefektifan belajarnya di sekolah.
Tujuan 2: Kegemilangan Skolastik
Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah
dengan persiapan akademik yang memadai.
Termasuk dalam penentuan pilihan pendidikanlanjutan (perguruan tinggi).
Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses
dalam Kehidupan
Para siswa dapat memahami hubungan antara
bidang akademik dengan dunia kerja, rumah
dan masyarakat.
3 BIDANG KARIR
(LEARNING TO EARN)
Tujuan 4: Investigasi Pilihan Karir
Para siswa dapat memperoleh keterampilan
melakukan investigasi terhadap dunia kerja
yang mencakup pengetahuan-diri dan
pembuatan keputusan tentang bidang karir.
Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai
strategi untuk meraih kesuksesan dan
kepuasan karier di masa depan.
Tujuan 6: Hubungan antara Sekolah
dengan Pekerjaan
Para siswa dapat memahami hubungan
antara karakteristik pribadi, pendidikan dan
dunia kerja.
TINGKAT DAN ARAH
PEMINATAN
TINGKATAN DAN ARAH PEMINATAN
Tingkat Arah
Peminatan
1.
1.
Arah
peminatan
pertama
Jenjang
Pendidikan
Arah Peminatan
Akademik
Arah Peminatan Vokasional
Arah Peminatan Studi
Lanjutan
SD/MI/ SDPLB
Meminati semua mata
pelajaran
Pemahaman awal tentang
pekerjaan/karir
SLTP : SMP/MTs/ SMPLB
Meminati semua mata
pelajaran
Pemahaman tentang
pekerjaan/karir dan
kemungkinan bekerja
SLTA : SMA/MA/
SMALB/SMK/ MAK
Meminati semua mapel
wajib, pilihan dan lintas
mapel
Pemahaman definitif tentang
pekerjaan/karir dan arah
pelaksanaan pekerjaan/karir
Prog. Khusus bidang
studi IPA/IPS/BHS
Arah
peminatan
kedua
SMP/MTs/SMPLB/
SMPLB
Arah
peminatan
ketiga
umum
SMA/MA/ SMALB
1.
Arah
peminatan
ketiga
khusus
SMK/MAK
Meminati mapel wajib,
pilihan dan lintas
mapel/ kejuruan
Arah definitif tentang
pelaksanaan pekerjaan/karir
(jenjang operator)
Prodi Khusus Bidang
Kejuruan
1.
Arah
peminatan
keempat
Tamat SMA/MA/
SMALB/ SMK/MAK
Bekerja atau kuliah
sesuai dengan pilihan
mapel dan lintas
mapel/ kejuruan di SLTA
Arah pekerjaan/karir (jenjang
teknisi/analis, profesi, atau
ahli)
Fak dan Prodi di PT
1.
ASPEK POKOK ARAH
PEMINATAN
Potensi dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang
biasanya diukur dengan tes intelegensi.
Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur
dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
Konstruk dan isi kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau
praktik/latihan yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar
pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang
dilaksanakan.
Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa
di satuan pendidikan, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun
(b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan,
dalam rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan, yaitu apa yang ada di
tempat siswa belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah
peminatan siswa.
Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan
berbagai sumber yang dapat membantu siswa , seperti orang tua
dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.
LANGKAH-LANGKAH
IMPLEMENTASI PROGRAM
PEMINATAN DALAM
PELAYANAN BK DI SMA/SMK
LANGKAH IMPLEMENTASI
PROGRAM PEMINATAN
Pengumpulan Data
Informasi Peminatan
Identifikasi Dan
Penetapan Peminatan
Penyesuaian
Monitoring Dan Tindak
Lanjut
STRATEGI IMPLEMENTASI
LAYANAN BK DALAM
KURIKULUM 2013
STRATEGI LAYANAN BK
Preventif
Bimbingan
Klasikal (lay
informasi &
orientasi
Bimbingan
Kelompok
Bimbingan Teman
Sebaya
Kuratif
Konseling
Kelompok
Konseling
Individual
Referal
Konferensi Kasus
Konsultasi
STRATEGI LAYANAN BK
Promotive
Kolaborasi orang
tua
Penempatan dan
Penyaluran
Instrumentasi/Ases
men
Kolaborasi dengan
Guru Mata Pelajaran
atau Wali Kelas
Perluasan
Pengembangan
Profesi
Akses Informasi
Teknologi
Membangun
jejaring
Pengembangan
media
PENUGASAN
LATIHAN KELOMPOK
TUGAS PERTAMA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi 5 kelompok
Baca LK 1.C1 hal 228 (Tahapan
Pelayanan Peminatan)
Hasil Diskusi Kelompok diketik pada
format word dan dipresentasikan
TUGAS KEDUA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi dalam 5 kelompok
Setiap Kelompok Merancang Program Peminatan di
SMA dengan memperhatikan 5 Tahapan
Program dibuat 1) saat pendaftaran siswa baru, (2)
pasca diterima sebagai siswa baru atau setelah
PPDB, (3) setelah ditempatkan dalam kelompok
peminatan (4) Perlu diperhatikan saat siswa
setuju/sesuai dengan kelompok peminatan dan
saat setuju/tidak sesuai dengan kelompok
peminatan, (5) Perhatikan adanya pilihan mata
pelajaran lintas minat dan pendalaman mata
pelajaran.
Program dibuat dalam 1 tahun pelajaran
Hasil diketik dalam format tabel untuk ditayangkan
KALENDER PROGRAM PEMINATAN DALAM
PELAYANAN BK
Bulan
Komponen
PERSIAPAN
...............
PELAKSANAAN
..................
........................
........................
AKUNTABILITAS
.........................
1
1
2
3
2
4
1
2
3
3
4
1
2
Dst
3
4
TUGAS KELOMPOK (60
MENIT)
Kelas dibagi dalam 3 kelompok
Setiap kelompok mendiskusikan (30):
1. Upaya-upaya apa yang harus dilakukan
untuk mengubah paradigma lama ke
paradigma baru (dengan adanya kurikulum
2013)
2. Identifikasi faktor pendukung yang
diperlukan
3. Identifikasi faktor penghambat yang
mungkin muncul upaya
4. Sebutkan upaya untuk mengatasi hambatan
5. Hasil diskusi setiap kelompok diketik pada
power point
Presentasi hasil diskusi 3 kelompok (30 menit)
REFLEKSI (30 MENIT)
Dinamika
BERPIKIR
MERASA
BERSIKAP
BERTINDAK
BERTANGGU
NG JAWAB
Refleksi
TERIMA KASIH
PERTANYAAN PESERTA
Apakah pendalaman bisa berganti
setiap semester, dalam konteks studi
lanjut PT yang akan dipilih setelah lulus
SMA. Bisa dilakukan didasarkan hasil
monitoring pengetahuan, sikap, dan
keterampilan selama proses mengikuti
kelompok peminatan.
Apakah pada pendalaman dan atau
lintas minat kompetensi intinya berbeda
atau sama dengan kompetensi inti pada
kelompok peminatannya?
1. PENGUMPULAN DATA
A. Sewaktu di SMP/MTs
Layanan informasi, orientasi, bibliografi, kepustakaan
dan lain-lain tentang peminatan
Pertimbangan awal peminatan
Pengumpulan dan penyiapan data tentang peminatan
untuk dibawa ke SMA/MA/SMK/ MAK
B. Sewaktu penerimaan siswa baru dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/MAK
Pengumuman tentang penerimaan siswa baru
SMA/SMK/MA/MAK yang memuat:
a. Jalur peminatan kelompok mata pelajaran yang ada di
sekolah yang dimaksud’
b. Jumlah siswa yang diterima untuk tiap jalur
peminatan kelompok mata pelajaran
c. Jenis data yang harus diserahkan sewaktu mendaftar.
Calon siswa SLTA (dari SLTP) mendaftar
dengan kelengkapan data akademik dan
non akademik, arah minat, rekomendasi
peminatan.
Kegiatan peminatan siswa dilakukan pada
Awal pendaftaran siswa baru dengan
menggunakan data siswa baru yang
sudah ada.
Memanfaatkan waktu MOS untuk
informasi peminatan dan pengumpulan
data siswa baru.
Dalam kegiatan peminatan siswa baru, Guru
BK mengumpulkan data siswa baru dari
sekolah asal (SMP/MTs):
Nilai
raport selama kelas VII, VIII, IX (SMP/MTs)
---- Prestasi Akademik
Nilai UN SMP/MTs --- Prestasi akademik
Prestasi akademik, seperti: lomba mengarang,
oliempiade sain nasional/ internasional
Prestasi Non Akademik, seperti olah raga, seni,
agama, pidato
Arah minat pribadi siswa
Rekomendasi orang tua
Sarana penunjang
Penetapan peminatan:
a. Data akademik dan non akademik,
arah minat, rekomendasi peminatan
diolah dan dipetakan: Diperlukan
pola pemetaan
b. Dibicarakan dengan tim (guru mata
pelajaran, wali kelas, kepala sekolah)
--- Pembentukan tim dengan SK
Kepala Sekolah.
c. Ada 4 alternatif data yang digunakan
dalam penetapan peminatan (lihat
modul h 298-299)
d.
e.
f.
g.
h.
Kriteria penetapan peminatan pada jalur
kelompok mata pelajaran tertentu pada raport
di SMP/MTs, terutama: nilai komulatif rata-rata
tertinggi untuk mata pelajaran-mata pelajaran
yang relevan untuk jalur kelompok mata
pelajaran yang bersangkutan dan nilai UN.
Penetapan peminatan dengan Keputusan
Kepala Sekolah
Disampaikan kepada siswa dan orang tua:
dengan arah setuju atau tidak setuju.
Bagi yang setuju, penetapan
diadministrasikan dalam administrasi sekolah
Bagi yang tidak setujui ditindaklanjuti.
Tindak lanjut atas respon tidak setuju terhadap
penetapan peminatan melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung:
a. Ditinjau kembali data peminatan yang ada (jika
diperlukan diadakan tes psikologis)
b. Diberikan layanan konseling, terutama konseling
perorangan bagi siswa yang bersangkutan dan
layanan konsultasi kepada orang tua.
c. Dikaji sarana penunjang yang ada:
• Penetapan peminatan tidak sesuai dengan yang
diinginkan, meskipun sarana cukup menunjang
• Peminatan tidak didukung oleh sarana penunjang
II. INFORMASI PEMINATAN
A. Lanjutan informasi peminatan SMP/MTs
B. Informasi peminatan siswa baru SMA/SMK/MA/MAK
1. Penegasan peminatan yang telah ditetapkan
ketika mendaftar ke SMA/SMK/MA/MAK melalui
berbagai pelayanan konseling, seperti bimbingan
kelompok.
2. Pemantapan arah dan substansi peminatan
Layanan informasi dan orientasi dan lain-lain
tentang obyek-obyek peminatan
• Prestasi belajar
• Arah karier
• Arah kelanjutan studi
Upaya realisasi minat
• Masalah belajar
• Masalah umum, termasuk masalah karir.
III. LANGKAH KETIGA IDENTIFIKASI DAN
PENETAPAN PEMINATAN
Selama semester pertama SMA/SMK/MA/MAK
dilakukan pelayanan konseling untuk:
A. Penegasan peminatan kelompok mata
pelajaran terhadap peminatan yang telah
ditetapkan diawal semester
B. Penegasan pilihan mata pelajaran antar
peminatan dengan mengidentifikasi dan
merespon (melalui jenis pelayanan
konseling) kemajuan dan permasalahan
yang dialami siswa dalam menjalani
penetapan peminatan yang telah
ditetapkan diawal semester
IV. LANGKAH KEEMPAT PENYESUAIAN
A. Pembahasan melalui jenis layanan dan
kegiatan pendukung tentang
pelaksanaan pembelajaran untuk :
Mata Pelajaran kelompok peminatan
Mata pelajaran pilihan antar
peminatan
B. Kesimpulan tentang kondisi kemajuan
A1 dan A2 di atas.
V. LANGKAH KELIMA : MONITORING
DAN TINDAK LANJUT
A. Identifikasi masalah-masalah dalam proses
menjalani peminatan (A1 dan A2):
Penggunaan angket daftar isian
Observasi
Tes (jika diperlukan)
B. Pembahasan permasalahan peminatan (A1 dan
A2) dan pencarian solusi:
Pelayanan konseling terhadap siswa
Konsultasi dengan orang tua
Mempelajari kondisi terkait
C. Penyiapan sarana penunjang
Di satuan pendidikan sendiri
Di luar satuan pendidikan sendiri
KURIKULUM 2013
DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2013
KEDUDUKAN, POSISI,
FOKUS, DAN TUJUAN
BK DI SEKOLAH
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah
keniscayaan, suka -tidak
suka/senang-tidak senang
kurikulum 2013 harus
dilaksanakan karena sudah
menjadi keputusan
pemerintah
ESENSI PERUBAHAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan terapi
kultural menuju guru yang lebih
profesional
Dengan kurikulum 2013 guru perlu
melakukan transformasi dalam berpikir
dan bertindak supaya lebih bertanggung
jawab dan bermakna
PESAN PROF. SYAWAL
GULTOM
Pelatihan sosialisasi kurikulum 2013 harus
mampu
1. Merubah sikap guru bimbingan dan
konseling
2. Guru BK dalam setiap perjumpaan dengan
siswa harus mampu merekronstruksi cara
berpikir siswa yang benar
3. Guru BK harus mempunyai keterampilan
untuk melaksanakan fungsi dan perannya
sebagai guru BK profesional
4. Guru BK harus mampu mensosialisasikan BK
dalam kurikulum 2013 ke guru BK lainnya
ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM
2013 BAGI GURU BK
Mempertajam pemahaman
tentang kedudukan BK dalam
pendidikan
Memahami posisi, fungsi,
dan peran Guru BK
Mendorong cara kerja yang
lebih profesional dan
berdampak pada siswa
KEDUDUKAN BK DALAM
PENDIDIKAN
.
Bidang administrasi
dan kepemimpinan
Bidang pengajaran
Bidang
pembinaan siswa
Administrasi
dan Supervisi
Pengajaran
kurikuler
Pendidikan jabatan
Pendidikan khusus
Pengajaran
remedial
Bimbingan
dan upaya lainnya
Tujuan :
Perkembangan yang
optimal dari individu
PERBANDINGAN WILAYAH GARAPAN GURU
BIDANG STUDI DAN GURU BK (KONSELOR)
GURU BIDANG
STUDI
PBM BERBASIS MATA
PELAJARAN
B
E
R
S
A
M
A
KONSELOR
1. SOSIAL
PRIBADI
2. KARIR
3. AKADEMIK
TERWUJUDNYA PRIBADI YANG UTUH
BERKEMBANG OPTIMAL DAN MANDIRI
APA YANG HARUS
DITINGKATKAN OLEH GURU BK
Mempertinggi pemahaman
atas landasan BK
Mengekfektikan sistem
manajeman BK
Mengefektifkan sistem
penyelengaraan
Meningkatkan akuntabilitas
kinerja BK
MENGAPA GURU BK PERLU
BERUBAH ?
Program bimbingan dan konseling
merupakan bagian terpadu dari
keseluruhan program pendidikan
setiap sekolah.
Program BK merupakan program
yang sesuai dengan
perkembangan siswa dan
menyediakan kegiatan sekuensial
yang di tata dan di
implementasikan oleh guru BK
(LANJUTAN…)
BK menjamin semua siswa
memperoleh kesempatan untuk
mencapai dan memperlihatkan
kompetensi dalam bidang
perkembangan akademik,
perkembangan karir dan
perkembangan pribadi/sosial.
BK dirancang dan dilaksanakan
dengan dukungan penuh pimpinan
sekolah dalam mencapai
perkembangan konseli secara
sistemik.
BK diselenggarakan dengan sistem
menejemen berbasis kesepakatan di
PERUBAHAN PARADIGMA
PARADIGMA LAMA
Kegiatan bimbingan
konseling menfokuskan
pada jumlah aktivitas
Evaluasi program
berdasarkan banyaknya
kegiatan yang dilakukan
Bekerja untuk
mempertahankan sistem
yang ada
PARADIGMA BARU
kegiatan layanan BK
berfokus pada keluaran
dan meningkatkan hasil
Mengukur hasil
keberhasilan layanan
berdasarkan tujuan yang
telah dirancang
Mengubah dan
mengadaptasi sistem
menjadi lebih responsif
terhadap perubahan
DARI HAK (ENTITLEMENT) KE
UNJUK KERJA (PERFORMANCE)
Konselor yang:
Fokus pada niat
baik
Berbicara tentang
bagaimana
konselor telah
bekerja keras
Merasa bahwa
tidak
membutuhkan
perubahan dalam
tingkah laku dan
pendekatan yang
digunakan
Konselor yang:
Berfokus pada
pencapaian
Berorientasi pada
efektifitas kerja
Mengkomunikasi
kan tujuan-tujuan
program
PERUBAHAN PENDEKATAN
PENDEKATAN
TRADISIONAL
Bersifat reaktif
Menekankan proses
pelayanan
Berfokus pada posisi
Berkonsentrasi pada
layanan
Menekankan pelayanan
konseling individual
Terpusat pada apa yang
dilakukan konselor
Layanan di berikan kepada
individu tertentu ,tidak
untuk semua siswa.
PENDEKATAN
PERKEMBANGAN
Bersifat Proaktif
Menekankan hasil
bedasarkan baku mutu
prilaku
Berfokus pada program
Berkonsentrasi pada
program
Menekankan
keseimbangan antara
kegiatan individual,
kelompok dan kelas
Terpusat pada apa yang di
pelajari siswa
Keseluruhan program
diperuntukan bagi semua
IMPLEMENTASI
PROGRAM BIMBINGAN
DAN KONSELING
KARAKTERISTIK
Memiliki cakupan layanan yang
komprehensif
Memiliki disain yang berlandaskan pada
nilai-nilai preventif
Berorientasi pada perkembangan siswa
Berpusat pada siswa
Dilaksanakan secara kolaboratif
Didukung oleh data
Terintegrasi pada keseluruhan program
sekolah (Bower & Hatch, 2002, pp.11-13)
LANJUTAN
KARAKTERISTIK
Berurutan menurut tingkat kelas
Berbasis baku mutu (benchmark)
Berbasis pendidikan – bukan
bebasis lembaga
Mulai pada hari pertama dan
berakhir pada hari terakhir dari
sekolah.
Terfokus pada program bukan pada
posisi
KOMPONEN PROGRAM
Akuntabilitas
(accountabilit
y)
Sistem
manajemen
(manage ment
system)
Sistem
pelayanan
(delivery system)
Landasan
berpikir
(foundation)
LANDASAN BERFIKIR (FOUNDATION) :
Keyakinan-keyakinan dan landasan filosofis
sekolah
Apa yang kita yakini tentang siswa-siswa kita?
Apa yang harus diketahui dan dimiliki oleh
siswa?
Bagaimana guru memandang siswa ?
Visi dan misi program
Tuntutan standar kompetensi bagi siswa secara
akademik, karir, pribadi dan sosial.
Standar ini terdiri dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dicapai siswa pada
jenjang akademik tertentu. Tuntutan standar
bagi siswa dapat dilihat pada standar nasional
siswa pada setiap jenjang pendidikan dan
standar kemandirian
Sistem pelayanan (delivery systems)
Pelayanan
dasar
(guidance
curriculum)
Perencanaa
n individual
(individual
student
planning)
Layanan
responsif
(pelayanan
responsif)
Layanan
pendukung
(system
support)
Layanan dasar (guidance curriculum)
Pelayanan dasar adalah layanan yang
diberikan secara terstruktur dan terprogram
serta terintegrasi dengan program sekolah
Pelayanan dasar ini ditujukan bagi seluruh
siswa dan terkait dengan pencapaian
standar dan kompetensi pribadi, sosial,
belajar dan karir
Bertujuan mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan tugastugas perkembangan siswa yang diperlukan
dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya (Standar Kompetensi
Kemandirian)
Kegiatan, antara lain, bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, layanan orientasi,
layanan informasi
LAYANAN RESPONSIF (RESPONSIVE
SERVICES)
Kegiatan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan siswa yang
mendesak
Kegiatan pelayanan responsif terdiri dari
konseling individual, konseling
kelompok, serta ditunjang oleh kegiatan
konsultasi, referral, mediasi, dan
informasi.
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Kegiatan sistemik yang
berlangsung secara terus menerus.
Didesain untuk membantu siswa
dalam menetapkan tujuan-tujuan
dan mengembangkan perencanaan
masa depan.
Mencakup: penetapan tujuan,
perencanaan karir, dan memahami,
menginterpretasi serta
mengaplikasikan hasil asesmen
untuk perencanaan akademik
DUKUNGAN SISTEM (SYSTEM
SUPPORT)
Untuk mempersiapkan dukungan terhadap
lingkungan sekolah dan proses organisasi,
pelayanan, managemen dan evaluasi program BK
di sekolah
Layanannya bersifat tidak langsung ke siswa
Kegiatan: koordinasi layanan yaitu perencanaan
pelayanan yang sesuai dengan standar nasional,
melakukan konsultasi dengan dewan penasehat
(advisory committee) untuk menginformasikan dan
mendiskusikan tentang program BK.
Dukungan sistem memberikan berbagai
kesempatan bagi konselor sebagai pemimpin dan
melakukan advokasi untuk memfasilitasi diskusi
untuk meningkatkan kualitas sekolah, dan
membantu pengembangan profesional dan
kegiatan-kegiatan in-service training
SISTEM MANAJEMEN (MANAGEMENT SYSTEM)
Sistem yang mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program BK komprehensif.
Terdiri dari kesepakatan manajemen, dewan penasehat (advisory
council), penggunaan data, pembuatan action plans, kalender kegiatan.
Kesepakatan manajemen adalah pernyataan tentang tugas dan
tanggung jawab personel BK, pihak yang berhak meminta
akuntabilitas program, pembagian tanggung jawab kerja, dan
negosiasi tersebut disetujui oleh manajemen sekolah.
Dewan penasehat (advisory council) adalah pihak-pihak yang
ditunjuk untuk mereview hasil program dan membuat rekomendasi
Penggunaan data maksudnya adalah bahwa program BK dilandasi
oleh data untuk melihat efektifitas dan daya jangkau program untuk
seluruh siswa
Action plans terdiri dari domain, standar dan kompetensi, deskripsi
kegiatan, kurikulum dan bahan-bahan yang akan digunakan, alokasi
waktu, penanggung jawab kegiatan, evaluasi, dan perkiraan hasil.
Kalender terdiri dari kalender akademik, kalender program tahunan
dan mingguan (Bowers, & Hatch, 2002; Hatch, 2004, p. 243).
AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
Bagaimana siswa berubah sebagai hasil
dari program.
Terdiri dari: laporan hasil seluruh
kegiatan, evaluasi performance
konselor, dan audit program.
Laporan hasil kegiatan bertujuan
memastikan bahwa program telah
diimplementasikan, dianalisa
efektifitasnya, dan ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan.
Evaluasi performance konselor dapat
dilakukan dengan standar praktek dasar
(basic standards of practice), evaluasi
administrator, dan evaluasi diri
Kepemim
pinan
(leadership)
Perubahan
yang
sistemik
(systemic
change)
Tema/nila
i-nilai
kerja
Kolaborasi
(collabora
tion)
Advokasi
(advocacy)
IMPLEMENTASI BIMBINGAN
DAN KONSELING DALAM
KURIKULUM 2013
ar 2 : Sistem Penyampaian Program Bimbingan dan Konseling
Preventif/
Pengembangan
Bidang PribadiSosial
Menghormati diri
sendiri
dan orang lain
Penetapan tujuan dan
pengembangan
keterampilan
Keterampilan bertahan
Student Achievement
hidup
And Sucess
Bidang Akademik
Keterampilan belajarBidang Karir
Investigasi karir
Sukses di sekolah
Kesuksesan akademikKesuksesan
Dalam berkarir
bagi kesuksesan hidup
Hubungan antara
sekolah dan
pekerjaan
Kuratif/
Terapeutik
Suportif/
Perluasan jangkauan
Promotif/
Peminatan
A.
PREVENTIF/PENGEMBANG
AN
Merupakan seperangkat program
yang terstruktur untuk semua siswa
dari kelas satu sekolah dasar sampai
tingkat kelas tiga SLTA yang di sajikan
melalui kegiatan kelas atau kelompok
untuk membahas kebutuhan dan
kepedulian perkembangan dalam
bidang akademik , karir, dan sosial
pribadi siswa. Keseluruhan komponen
program ini di selenggarakan dalam
proporsi 30-40% untuk sekolah dasar,
15-25% untuk sekolah tingkat
lanjutan pertama dan 25-35% untuk
sekolah tingkat lanjutan atas.
B. PROMOTIF/PEMINATAN
Merupakan kegiatan yang di rancang
untuk memenuhi kebutuhan dan
kepedulian siswa yang mendesak.
Kebutuhan mereka mungkin terpenuhi
melalui konsultasi, konseling pribadi,
konseling untuk menangani krisis, atau
program referal. Kontak dengan konselor
dapat berupa inisiatif siswa atau melalui
referal. Keseluruhan program ini
diselenggarakan dalam proposisi waktu 510% untuk sekolah dasar, 30-40% untuk
sekolah tingkat lanjutan pertama, dan 3040% untuk sekolah lanjutan tingkat atas.
C. KURATIF/TERAPEUTIK
Merupakan seperangkat kegiatan
yang membantu semua siswa secara
individual dalam merencanakan,
memonitor dan mengelola
pembelajaran, perkembangan pribadi
dan sosial mereka sendiri. Kegiatn
itu biasanya dirancang dan diarahkan
oleh konselor. Keseluruhan komponen
program ini diselenggarakan dalam
proporsi waktu 5-10% untuk sekolah
dasar , 15-25% untuk sekolah tingkat
lanjutan pertama dan 25-35% untuk
sekolah tingkat lanjutan atas.
D.SUPORTIF/PERLUASAN/J
ANGKAUAN
Merupakan kegiatan yang dirancang
untuk memenuhi kegiatan
menejemen yang membangun,
memelihara dan memperkuat
program bimbingan dan konseling;
pengembangan profesional;
hubungan staf penyelengagara dan
staf penyelenggara dan
masyarakat ; penelitian dan
pengembangan. Program ini
diselenggarakan dalam proporsi
waktu 30-40% untuk sekolah dasar,
30-40% untuk sekolah tingkat
1. BIDANG PRIBADI-SOSIAL
(LEARNING TO LIVE)
Tujuan 7: Menghargai Diri Sendiri/Orang Lain
Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan
dan keterampilan interpersonal yang dapat
membantu mereka memahami dan menghargai
diri sendiri dan orang lain.
Tujuan 8: Keterampilan Merencanakan
Tujuan.
Para siswa dapat membuat keputusan,
merencanakan tujuan dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan
Menyelamatkan Kehidupan.
Para siswa dapat memperoleh pemahaman
tentang keterampilan melangsungkan dan
menyelamatkan kehidupan.
2. BIDANG AKADEMIK
(LEARNING TO LEARN)
Tujuan 1: Keterampilan untuk Belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna
bagi keefektifan belajarnya di sekolah.
Tujuan 2: Kegemilangan Skolastik
Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah
dengan persiapan akademik yang memadai.
Termasuk dalam penentuan pilihan pendidikanlanjutan (perguruan tinggi).
Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses
dalam Kehidupan
Para siswa dapat memahami hubungan antara
bidang akademik dengan dunia kerja, rumah
dan masyarakat.
3 BIDANG KARIR
(LEARNING TO EARN)
Tujuan 4: Investigasi Pilihan Karir
Para siswa dapat memperoleh keterampilan
melakukan investigasi terhadap dunia kerja
yang mencakup pengetahuan-diri dan
pembuatan keputusan tentang bidang karir.
Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai
strategi untuk meraih kesuksesan dan
kepuasan karier di masa depan.
Tujuan 6: Hubungan antara Sekolah
dengan Pekerjaan
Para siswa dapat memahami hubungan
antara karakteristik pribadi, pendidikan dan
dunia kerja.
TINGKAT DAN ARAH
PEMINATAN
TINGKATAN DAN ARAH PEMINATAN
Tingkat Arah
Peminatan
1.
1.
Arah
peminatan
pertama
Jenjang
Pendidikan
Arah Peminatan
Akademik
Arah Peminatan Vokasional
Arah Peminatan Studi
Lanjutan
SD/MI/ SDPLB
Meminati semua mata
pelajaran
Pemahaman awal tentang
pekerjaan/karir
SLTP : SMP/MTs/ SMPLB
Meminati semua mata
pelajaran
Pemahaman tentang
pekerjaan/karir dan
kemungkinan bekerja
SLTA : SMA/MA/
SMALB/SMK/ MAK
Meminati semua mapel
wajib, pilihan dan lintas
mapel
Pemahaman definitif tentang
pekerjaan/karir dan arah
pelaksanaan pekerjaan/karir
Prog. Khusus bidang
studi IPA/IPS/BHS
Arah
peminatan
kedua
SMP/MTs/SMPLB/
SMPLB
Arah
peminatan
ketiga
umum
SMA/MA/ SMALB
1.
Arah
peminatan
ketiga
khusus
SMK/MAK
Meminati mapel wajib,
pilihan dan lintas
mapel/ kejuruan
Arah definitif tentang
pelaksanaan pekerjaan/karir
(jenjang operator)
Prodi Khusus Bidang
Kejuruan
1.
Arah
peminatan
keempat
Tamat SMA/MA/
SMALB/ SMK/MAK
Bekerja atau kuliah
sesuai dengan pilihan
mapel dan lintas
mapel/ kejuruan di SLTA
Arah pekerjaan/karir (jenjang
teknisi/analis, profesi, atau
ahli)
Fak dan Prodi di PT
1.
ASPEK POKOK ARAH
PEMINATAN
Potensi dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang
biasanya diukur dengan tes intelegensi.
Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur
dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
Konstruk dan isi kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau
praktik/latihan yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar
pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang
dilaksanakan.
Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa
di satuan pendidikan, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun
(b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan,
dalam rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan, yaitu apa yang ada di
tempat siswa belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah
peminatan siswa.
Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan
berbagai sumber yang dapat membantu siswa , seperti orang tua
dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.
LANGKAH-LANGKAH
IMPLEMENTASI PROGRAM
PEMINATAN DALAM
PELAYANAN BK DI SMA/SMK
LANGKAH IMPLEMENTASI
PROGRAM PEMINATAN
Pengumpulan Data
Informasi Peminatan
Identifikasi Dan
Penetapan Peminatan
Penyesuaian
Monitoring Dan Tindak
Lanjut
STRATEGI IMPLEMENTASI
LAYANAN BK DALAM
KURIKULUM 2013
STRATEGI LAYANAN BK
Preventif
Bimbingan
Klasikal (lay
informasi &
orientasi
Bimbingan
Kelompok
Bimbingan Teman
Sebaya
Kuratif
Konseling
Kelompok
Konseling
Individual
Referal
Konferensi Kasus
Konsultasi
STRATEGI LAYANAN BK
Promotive
Kolaborasi orang
tua
Penempatan dan
Penyaluran
Instrumentasi/Ases
men
Kolaborasi dengan
Guru Mata Pelajaran
atau Wali Kelas
Perluasan
Pengembangan
Profesi
Akses Informasi
Teknologi
Membangun
jejaring
Pengembangan
media
PENUGASAN
LATIHAN KELOMPOK
TUGAS PERTAMA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi 5 kelompok
Baca LK 1.C1 hal 228 (Tahapan
Pelayanan Peminatan)
Hasil Diskusi Kelompok diketik pada
format word dan dipresentasikan
TUGAS KEDUA KELOMPOK
(90 MENIT)
Kelas dibagi dalam 5 kelompok
Setiap Kelompok Merancang Program Peminatan di
SMA dengan memperhatikan 5 Tahapan
Program dibuat 1) saat pendaftaran siswa baru, (2)
pasca diterima sebagai siswa baru atau setelah
PPDB, (3) setelah ditempatkan dalam kelompok
peminatan (4) Perlu diperhatikan saat siswa
setuju/sesuai dengan kelompok peminatan dan
saat setuju/tidak sesuai dengan kelompok
peminatan, (5) Perhatikan adanya pilihan mata
pelajaran lintas minat dan pendalaman mata
pelajaran.
Program dibuat dalam 1 tahun pelajaran
Hasil diketik dalam format tabel untuk ditayangkan
KALENDER PROGRAM PEMINATAN DALAM
PELAYANAN BK
Bulan
Komponen
PERSIAPAN
...............
PELAKSANAAN
..................
........................
........................
AKUNTABILITAS
.........................
1
1
2
3
2
4
1
2
3
3
4
1
2
Dst
3
4
TUGAS KELOMPOK (60
MENIT)
Kelas dibagi dalam 3 kelompok
Setiap kelompok mendiskusikan (30):
1. Upaya-upaya apa yang harus dilakukan
untuk mengubah paradigma lama ke
paradigma baru (dengan adanya kurikulum
2013)
2. Identifikasi faktor pendukung yang
diperlukan
3. Identifikasi faktor penghambat yang
mungkin muncul upaya
4. Sebutkan upaya untuk mengatasi hambatan
5. Hasil diskusi setiap kelompok diketik pada
power point
Presentasi hasil diskusi 3 kelompok (30 menit)
REFLEKSI (30 MENIT)
Dinamika
BERPIKIR
MERASA
BERSIKAP
BERTINDAK
BERTANGGU
NG JAWAB
Refleksi
TERIMA KASIH
PERTANYAAN PESERTA
Apakah pendalaman bisa berganti
setiap semester, dalam konteks studi
lanjut PT yang akan dipilih setelah lulus
SMA. Bisa dilakukan didasarkan hasil
monitoring pengetahuan, sikap, dan
keterampilan selama proses mengikuti
kelompok peminatan.
Apakah pada pendalaman dan atau
lintas minat kompetensi intinya berbeda
atau sama dengan kompetensi inti pada
kelompok peminatannya?
1. PENGUMPULAN DATA
A. Sewaktu di SMP/MTs
Layanan informasi, orientasi, bibliografi, kepustakaan
dan lain-lain tentang peminatan
Pertimbangan awal peminatan
Pengumpulan dan penyiapan data tentang peminatan
untuk dibawa ke SMA/MA/SMK/ MAK
B. Sewaktu penerimaan siswa baru dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/MAK
Pengumuman tentang penerimaan siswa baru
SMA/SMK/MA/MAK yang memuat:
a. Jalur peminatan kelompok mata pelajaran yang ada di
sekolah yang dimaksud’
b. Jumlah siswa yang diterima untuk tiap jalur
peminatan kelompok mata pelajaran
c. Jenis data yang harus diserahkan sewaktu mendaftar.
Calon siswa SLTA (dari SLTP) mendaftar
dengan kelengkapan data akademik dan
non akademik, arah minat, rekomendasi
peminatan.
Kegiatan peminatan siswa dilakukan pada
Awal pendaftaran siswa baru dengan
menggunakan data siswa baru yang
sudah ada.
Memanfaatkan waktu MOS untuk
informasi peminatan dan pengumpulan
data siswa baru.
Dalam kegiatan peminatan siswa baru, Guru
BK mengumpulkan data siswa baru dari
sekolah asal (SMP/MTs):
Nilai
raport selama kelas VII, VIII, IX (SMP/MTs)
---- Prestasi Akademik
Nilai UN SMP/MTs --- Prestasi akademik
Prestasi akademik, seperti: lomba mengarang,
oliempiade sain nasional/ internasional
Prestasi Non Akademik, seperti olah raga, seni,
agama, pidato
Arah minat pribadi siswa
Rekomendasi orang tua
Sarana penunjang
Penetapan peminatan:
a. Data akademik dan non akademik,
arah minat, rekomendasi peminatan
diolah dan dipetakan: Diperlukan
pola pemetaan
b. Dibicarakan dengan tim (guru mata
pelajaran, wali kelas, kepala sekolah)
--- Pembentukan tim dengan SK
Kepala Sekolah.
c. Ada 4 alternatif data yang digunakan
dalam penetapan peminatan (lihat
modul h 298-299)
d.
e.
f.
g.
h.
Kriteria penetapan peminatan pada jalur
kelompok mata pelajaran tertentu pada raport
di SMP/MTs, terutama: nilai komulatif rata-rata
tertinggi untuk mata pelajaran-mata pelajaran
yang relevan untuk jalur kelompok mata
pelajaran yang bersangkutan dan nilai UN.
Penetapan peminatan dengan Keputusan
Kepala Sekolah
Disampaikan kepada siswa dan orang tua:
dengan arah setuju atau tidak setuju.
Bagi yang setuju, penetapan
diadministrasikan dalam administrasi sekolah
Bagi yang tidak setujui ditindaklanjuti.
Tindak lanjut atas respon tidak setuju terhadap
penetapan peminatan melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung:
a. Ditinjau kembali data peminatan yang ada (jika
diperlukan diadakan tes psikologis)
b. Diberikan layanan konseling, terutama konseling
perorangan bagi siswa yang bersangkutan dan
layanan konsultasi kepada orang tua.
c. Dikaji sarana penunjang yang ada:
• Penetapan peminatan tidak sesuai dengan yang
diinginkan, meskipun sarana cukup menunjang
• Peminatan tidak didukung oleh sarana penunjang
II. INFORMASI PEMINATAN
A. Lanjutan informasi peminatan SMP/MTs
B. Informasi peminatan siswa baru SMA/SMK/MA/MAK
1. Penegasan peminatan yang telah ditetapkan
ketika mendaftar ke SMA/SMK/MA/MAK melalui
berbagai pelayanan konseling, seperti bimbingan
kelompok.
2. Pemantapan arah dan substansi peminatan
Layanan informasi dan orientasi dan lain-lain
tentang obyek-obyek peminatan
• Prestasi belajar
• Arah karier
• Arah kelanjutan studi
Upaya realisasi minat
• Masalah belajar
• Masalah umum, termasuk masalah karir.
III. LANGKAH KETIGA IDENTIFIKASI DAN
PENETAPAN PEMINATAN
Selama semester pertama SMA/SMK/MA/MAK
dilakukan pelayanan konseling untuk:
A. Penegasan peminatan kelompok mata
pelajaran terhadap peminatan yang telah
ditetapkan diawal semester
B. Penegasan pilihan mata pelajaran antar
peminatan dengan mengidentifikasi dan
merespon (melalui jenis pelayanan
konseling) kemajuan dan permasalahan
yang dialami siswa dalam menjalani
penetapan peminatan yang telah
ditetapkan diawal semester
IV. LANGKAH KEEMPAT PENYESUAIAN
A. Pembahasan melalui jenis layanan dan
kegiatan pendukung tentang
pelaksanaan pembelajaran untuk :
Mata Pelajaran kelompok peminatan
Mata pelajaran pilihan antar
peminatan
B. Kesimpulan tentang kondisi kemajuan
A1 dan A2 di atas.
V. LANGKAH KELIMA : MONITORING
DAN TINDAK LANJUT
A. Identifikasi masalah-masalah dalam proses
menjalani peminatan (A1 dan A2):
Penggunaan angket daftar isian
Observasi
Tes (jika diperlukan)
B. Pembahasan permasalahan peminatan (A1 dan
A2) dan pencarian solusi:
Pelayanan konseling terhadap siswa
Konsultasi dengan orang tua
Mempelajari kondisi terkait
C. Penyiapan sarana penunjang
Di satuan pendidikan sendiri
Di luar satuan pendidikan sendiri