PROGRAM BK SAKETI 2 07 08
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan Program Kerja Bimbingan Konseling SMP Negeri 2 Saketi tahun pelajaran 2011/2012
Program Kerja Bimbingan Konseling disusun sebagai acuan kerja selama kurun waktu satu tahun dalam mengetengahkan Bimbingan Konseling sebagai salah satu unsur atau komponen sekolah yang penting dan dibutuhkan oleh sekolah untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami membuat keberadaan Program Kerja Bimbingan Konseling ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu tegur sapa, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya kami berharap semoga keberadaan Program Kerja Bimbingan Konseling ini bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan di dunia pendidikan. Amin.
Saketi, Juli 2011 Penyusun
Herriwan, S.Pd NIP. 132 164 442
(2)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan bagian yang penting dalam pendidikan di sekolah, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal, disamping itu juga mengatasi berbagai persoalan yang dialami siswa, seperti rendahnya prestasi belajar, motivasi belajar siswa yang menurun dan sebagainya. Dalam hal ini guru pembimbing sangat berkepentingan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut.
Dalam menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlulah kiranya dipersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu, yaitu manusia yang harmonis, sehat jasmani dan rohani, bermoral, berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dinamis dan kreatif.
Dengan demikian pendidikan yang bermutu yang kita harapkan akan tercapai. Untuk itu di SMP Negeri 2 Saketi perlu dibuat Pogram Bimbingan Konseling yang terncana dan terarah.
B. Dasar Penyususnan Program
1. SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0433/F/1993 dan No. 25 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya 2. Undang-Undang No.:20 Tahun 2003 Tentang Sisten Pendidikan Nasional 3. Permen No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
5. Permen No. 23 Tahun 2006 tentan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )
6. Hasil Pelatihan Diklat Bimbingan Konseling Juli 2004 tentang Bimbingan Konseling dan Pola 17
7. Kalender Pendidikan Tahun 2011/2012 8. Kondisi Obyektif Sekolah
(3)
C. Tujuan
Program ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai landasan kerja sehingga ada kesatuan komitmen dalam menerapkan berbagai petunjuk dalam pelaksanaan Bimbingan Konselin
2. Memberikan kejelasan arah kerja pelaksanaan Bimbingan Konseling
3. Mempermudah koordinasi kerja diantara unsure-unsur yang terkait dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling.
D. Sasaran
Program Kerja ini ditujukan kepada semua unsure pelaksana Bimbingan Konseling di sekolah agar :
1. Dapat memahami tugas dan peranan Bimbingan dan Konseling di sekolah 2. Dapat atau mampu mengidentifikasi siswa dalam membantu segi latar
belakang siswa kepribadian, bakat minat, emosi serta kemapuan akademisnya. 3. Menjangkau pelayanan terhadap seluruh siswa dalammembantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam :
a. Pencapaian terpenuhinya tugas-tugas perkembangan dalam setiap tahap perkembangan yang harus dilewati siswa.
b. Prestasi siswa yang belum menunjukkan prestasi optimal.
c. Siswa yang menunjukkan kesan khusus dalam hubungan social dan emosional.
d. Perencanaan masa depan siswa baik untuk dunia pendidikan naupun dunia kerja
(4)
BAB II
MATERI POKOK BIMBINGAN KONSELING
Pelayanan Biombingan Konseling di SMP merupakan kelanjutan pengembangan pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, sebagai pelayanan yang terpadu dengan segenap pelayanan yang ada di SMP, karakteristik, tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik sehingga pelayanan Bimbingan Konseling secara kongkrit diarahkan kepada pengembangan berbagai kompetensi siswa. Kompetensi yang akan dikembangkan sebagaimana tergambar dalam diagram sebagai berikut :
Bimbingan Sosial
Bimbingan Belajar Bimbingan
Pribadi
Bimbingan Karier Tugas
Perkembangan
KOMPETENSI
MATERI BIMBINGAN KONSELING
Kegiatan Bimbingan Konseling Layanan Pendukung
(5)
a. Tugas Perkembangan
Tugas-Tugas Perkembangan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah dan Sederajat adalah :
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tauhan Yang Maha Esa.
2. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik adan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
3. Mencaoai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
4. Memamantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas.
5. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecendrungan karir dan apresiasi seni.
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
7. Mengenal gambaran dan mengembangkan suikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi.
8. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara.
b. Bidang Bimbingan
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Pelayanan bImbingan Pribadi di SMP bertujuan membantu siswa untuk mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
(6)
Pelayanan Bimbingan Sosial di SMP bertujuan membatu siswa memahami diri dalamkaitannya denganliongkluingan dan etika pergaulan sosial, yang dilandasi budi pekerti luhur dan bertanggung jawab.
3. Bidang Bimbingan Belajar
Pelayanan Bimbingan Belajar di SMP bertujuan membantu siswa dalam mengenal, menumbuhkan, dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan melanjutkan pedidikan yang lebih tinggi atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
4. Bimbingan Karier
Pelayanan Bimbingan Sosial di SMP bertujuan mengenal potensi diri sebagai prasyarat mempersiapkan masa depan karier masing-masing siswa.
Rincian Materi Pokok dari keempat Bidang Bimbinbgan Konseling tersebut adalah sebagai berikut :
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
1. Bimbingan Pribadi 1. Pemantapan kebiasaan dan mengembangkan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun untuk perannya di masa depan.
3. Permahaman bakat dan minat pribadi serta pe4nyaluran dan pengembangan melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.
4. Mengenal kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.
5. Pemahaman dan pengenalan hidup sehat.
2. Bimbingan Sosial 1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan dan berhubungan sosial baik di rumah, di sekolah maupun dimasyarakat dengan menjunjung tinggi
(7)
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
tata krama sopan santun serta nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang berhubungan dengan teman sebaya di dalam masyarakat pada umumnya.
4. Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah.
3. Bimbingan Belajar 1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber dalam bersikap terhadap guru dan staf terkait, mengerjakan tugas dan mengembangkan keterampilan serta dalam menjalani program penilaian, perbaikan dan pengayaan.
2. Mengembangkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
3. Mengembangkan penguasaan materi belajar di SMP.
4. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik sosial budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan dan pengembangan pribadi.
5. Orientasi Belajar di sekolah menengah, baik umum maupun kejuruan.
4. Bimbingan Karier 1. Pengenalan Konsep diri berkaitan dengan bakat, dan kecendrungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karier.
2. Pengenalan bimbingan karier khususnya berkenaan dengan pilihan kerja.
3. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan.
4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMP.
5. Orientasi dan onformasi pendidikan menengah baik umum maupun kejuaruan sesuai dengan cita-cita melanjutkan pendidikan dan pengembangan karier.
(8)
Penjabaran kompetensi akan dikembangkan melalui kegiatan konseling yang selanjutnya diikuti perumusan materi pengembangan masing-masing kompetensi, kegiatan layanan, kegiatan pendukung serta penilaian.
Untuk mewujudkan kompetensi yang dimaksudkan itu hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Perhatikan masing-masing Tugas Perkembangan untuk setiap jenjang satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
2. Tugas perkembangan tersebut diorientasikan ke dalam Empat Bidang Bimbingan Konseling ( Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier ).
3. Butir-butir tugas perkembangan yang telah diorientasikan ke dalam empat bidang tertentu selanjtnya dijabarkan ke dalam kompetensi-kompetensi yang relevan. 4. Kompetensi-kompetensi yang dimaksud tersebut dijadikan acuan untuk menentukan
materi pokok yang akan menjadi isi layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konseling.
5. Berdasarkan materi yang ditetapkan tadi, ditetapkanlah kegiatan ( layanan dan pendukung ) bimbingan konseling yang perlu dilaksanakan disertai proses Penilaiannya.
Materi kompetensi yang dikembangkan melaluikegiatan konseling sekaligus juga memuat materi pendidikan budi pekerti, dan hasil penerapan uraian tersebut di atas merupakan SILABUS KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING di SMP.
(9)
ORGANISASI PELAKSANAAN
A. KODISI OBYEKTIF a. Anak Didik ( Siswa )
Anak didik atau siswa yang perlu mendapat perhatian dalam mendapatkan pelayanan Bimbingan adalah sebagai berikut :
KELAS VII
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Keterangan
1. VII A 26 - 26
2. VII B 22 - 22
3. VII C - 41 41
4. VII 14 9 23 SMP Satap Sodong
Total Jumlah 112
KELAS VIII
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. VIII A 31 - 31
2. VIII B 32 - 32
3. VIII C - 22 22
4. VIII D - 25 25
Total Jumlah 110
KELAS IX
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. IX A - 41 41
2. IX B 43 - 43
Total Jumlah 84
b. Guru
Jumlah Guru SMP Negeri 2 Saketi sebagai berikut :
No. Jenis Guru Guru PN GB GTT Jumlah
1. Kepala Sekolah ( Guru Pembimbing ) 1 - - 1
2. Guru Mata Pelajaran 6 12 1 19
3. Guru Pembimbing 1 - - 1
Jumlah 8 12 1 21
c. Kayawan
Pegawai Tata Usaha berjumlah 6 orang ( 2 orang PNS dan 4 orang PTT ) dan penjaga sekolah dan penjaga malam berjumlah 2 orang
d. Ruang
Ruang Belajar / Kelas : 10 ruang Ruang Perpustakaan : 1 ruang
(10)
Ruang Laboratorium IPA : 1 ruang Ruang Komputer : - ruang Ruang Keterampilan : - ruang
Ruang BK : 1 ruang
Musholla : 1 bangunan
Ruang Kantor Guru : 1 ruang Ruang Kantor TU : 1 ruang
Ruang UKS : 1 ruang
B. RENCANA PELAKSANAAN
Guru Pembimbing sebelum melaksanakan tugas kegiatan Bimbingan konseling diwajibkan menyusun program kegiatan yang dilengkapi dengan berbagai kelengkapan instrumen.
Program Bimbingan Konseling dalam kurun waktu satu tahun pelajaran mencakup seluruh kegiatan bimbingan konseling di sekolah antara lain :
a. Persiapan
1. Menyusun program pelaksanaan kerja bimbingan konseling.
2. Koordinasi pelaksanaan bimbingan konseling dengan pihak-pihak terkait. 3. Mempersiapkan perangkat/instrumen yang diperlukan dalam layanan bimbingan
konseling.
4. Mempersiapkan fasilitas bimbingan konseling.
b. Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling dan Pendukung Kegiatan. 1. Layanan Orientasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari pertama masuk sekolah, kepada siswa baru baik secara individu maupun secara kelompok.
Fungsi Utama : Pemahaman dan Pencegahan 2. Layanan Informasi
Bertujuan untuk memberikan bekal individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untu mengenal diri, lingkungan, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan baik di sekolah, keluarga, masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita dan pengambilan keputusan.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Kegiatan ini memugkinkan siswa berada posisi dan situasi pilihan yang tepat yaitu, berkenaan dengan pembagian kelas, pemilihan program kelompok belajar, penentuan karier, pemilihan ekstrakurikuler, programperbaikan dan pengayaan,
(11)
penempatan tempat duduk, penentuan pendidikan yang lebih tinggi dan lain sebainnya sesuai dengan kondisi pisik dan psikisnya.
Fungsi Utama : Pencegahan dan Pengembangan Pemeliharaan. 4. Layanan Pembelajaran
Kegiatan Layanan ini memungkinkan siswa untuk memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan beklajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar serta kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
Fungsi Utama : Pemeliharaan dan Pengembangan. 5. Layanan Konseling Perorangan
Dengan layanan ini diharapkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru Pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan permasalahannya, baik masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
Fungsi Utama : Pengentasan 6. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan Kelompok dilakukan apabila diperlukan untuk mencari masalah yang bersifat umum ( artinya diluar masalah yang menyangkut pribadi ) serta untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber ( guru Pembimbing ).
Funsi Utama : Pemahaman dan Pengembangan 7. Layanan Konseling Kelompok
Kegiatan ini dilakukan apabila diperlukan pemecahan masalah yang menyangkut masalah pribadi yang dialami oleh beberapa siswa atau masalah pribadi siswa, sedangkan pemecahannya dibantu oleh kawan kelompoknya.
8. Layanan Konsultasi
Merupakan Layanan terbaru dari kegiatan Bimbingan Konseling yang dilaksanakan oleh Guru Pembimbing terhadap seorang klien dalam hal ini disebut konsulti. Yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani permasalahanpihak ketiga, sehingga konsulti dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ketiga.
9. Layanan mediasi
Merupakan satu dianatara dua layanan terbaru dan kegiatan bimbingan konseling yang bertujuan agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien. Layanan Mediasi adalah layanan Bimbingan konseling yang dilaksnakan guru pembimbing terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan, sehingga akan berubah menjadi hubungan yang positif, kondusif, dan konstruktif.
(12)
Aplikasi Insrumen merupakan kegiatan pendukung yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data atau keterangan siswa, baik individual maupun kelompok, tentang lingkungan siswa dan informasi pendidikan maupun jabatan.
Fungsi Utama : Pemahaman 11. Penyelenggaraan Himpunan Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspek.
Fungsi Utama : Pemahaman 12. Konferensi Kasus
Dalam Konferensi Kasus secara kusus dibahas permasalahan yang dialami siswa tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak terkait, guru bidang studi, dokter, Kepala Sekolah dan sebagainya. Yang diharapkan dapat memberikan data / keterangan lebih lanjut bagi terentaskannya permasalahan siswa tersebut. Fungsi Utama : Pemahaman dan Pengentasan
13. Kunjungan Rumah
Kunjungan Rumah mempunyai dua tujuan :
Pertama : Untuk memperoleh berbagai keterangan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa.
Kedua : Untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa 14. Alih Tangan Kasus
Kegiatan ini bertujuan untuk mengalihtangankan siswa yang bermasalah kepada pihak-pihak yang lain yang lebih tepat sehingga penangan masalahnya dapat dilakukan lebih tepat dan tuntas. Kegiatan ini dapat dilakukan baik guru pembimbing ke pihak lain, Guru Bidang Studi, Dokter, Psikolog dan sebagainya atau dari pihak lain ke pembimbing.
Fungsi Utama : Pengentasan
c. Kerjasama Dengan Orang Tua Siswa dan Pihak terkait 1. Panggilan orang tua siswa
2. Pemanfaatan nara sumber 3. Kunjungan Lapangan d. Penilaian
1. Penilaian hasil konseling
Setelah proses pelayanan berlangsung diharapkan adanya kegiatan penilaian yang dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu :
a. Penilaian Segera ( Laiseg ) yang fokusnya adalah UCA yaitu (Understanding – U, Confort – C, Action – A )
(13)
Merupakan penilaian lanjutannyang dilakaukan setelah satu ( lebih ) jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu minggu.. c. Penilaian Jangka Panjang ( Laijapang )
Merupakan pendalaman, perluasan dan pemanatapan Laijapen dalam rentang waktu yang lebih panjang.
2. Penilaian Proses Pelaksanaan Program
Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan Bimbingan Konseling secara menyeluruh yang tertuang dalam program kerja.
e. Analisis dan Tindak Lanjut Pelaporan
Membahas hasil penilaian yang kemudian dilanjutkan dengan diadakan proses tindak lanjt dari hasil analisa.
f. Pelaporan
1. Laporan Mingguan 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Semester 4. Laporan Tahunan
Seluruh kegiatan tersebut di atas seorang Guru Pembimbing tentu tidak dapat bekerja sendiri, tetapi perlu adanya kerja sama / koordinasi dan keikutsertaan dari pihak lain. Khususnya Wali Kelas dan Guru Bidang Studi serta pihak-pihak lain.
BAB IV
MEKANISME KERJA
A MEKANISME KERJA GURU MATA PELAJARAN – WALI KELAS GURU PEMBIMBING DAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua personil sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing dan Kepala Sekolah.
(14)
1. Guru Mata Pelajaran
Membantu siswa memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi a. Daftar Nilai Siswa
b. Laporan Observasi c. Catatan Anekdot 2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data yang meliputi :
a. Daftar Nilai b. Angket Orang Tua c. Laporan Observasi siswa d. Catatan Anekdot
e. Catatan Home Visit f. Catatan Wawancara 3. Guru Pembimbing
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai sumber data yang meliputi :
a. Kartu Akademis b. Catatan Konseling c. Data Psikotes
d. Catatan Konverensi Kasus
Maka Guru Pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dimasukan ke dalam buku pribadi dan map pribadi.
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah perlu mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru pembimbing. Kegiatan guru Pembimbing yang perlu diketahui oleh Kepala Sekolah antara lain :
a. Rapat priodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan. b. Melaporkan kegiatan pembimbing yang dilakukan setiap bulan. c. Laporan tentang kelengkapan data.
B POLA PENANGANAN SISWA BERMASALAH
Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Adapun penanganan siswa bermasalah di sekolah adalah sebagai berikut :
Seorang siswa yang melangar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru piket, wali kelas bahkan langsung kepala sekolah. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali
(15)
kelas yang bersangkutan dengan menggunakan kartu komunikasi, sementara itu Guru Pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap dan tindakan siswa tersebut.
Dalam hal ini Guru Pembimbing membantu menangani masalah siswa tersebut dengan meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.
C RENCANA SARANA DAN PRASARANA
Untuk menunjang kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling di atas maka perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai antara lain :
A. Sarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut :
1. Alat Pengumpul Data antara lain : Format-format
Pedoman Observasi Pedoman Wawancara Angket
Catatan Harian Daftar Nilai Prestasi Kartu Konsultasi dsb. 2. Alat Penyimpan Data antara lain :
Kartu Pribadi Buku Pribadi Map
3. Perlengkapan Teknis antara lain :
Buku Pedoman / Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konseling Buku Informasi ( pribadi, sosial, belajar, karier )
Paket Bimbingan ( Pribadi, sosial, belajar dan karier )
4. Perlengkapan Administrasi siswa antara lain : Blangko-blangko surat
Agenda Surat Alat-alat tulis
(16)
Prasaran penunjang yang diperlukan dalampelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah antara lain :
1. Ruang Bimbingan Konseling Ruang Tamu
Ruang Konsultasi Ruang Diskusi
Ruang Dokumentasi yang dilengkapi dengan meja, kursi, almari, papan tulis dan rak.
2. Anggaran
Surat – menyurat Transportasi Penataran
Pengadaan alat-alat lainnya
ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING
SMP NEGERI 2 SAKETI
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. E. Syachruddin STAF AHLI KOMITE
(17)
KETERANGAN
1. = Garis Komando
2. = Garis Konsultasi / kerjasama
3. = Garis Koordinasi
BAB V
PENUTUP
Program ini disusun berdasarkan pada buku petunjuk dan kondisi obyektif sekolah dengan harapan agar dapat dipergunakan oleh Guru Pembimbing atau semua guru yang
TATA USAHA
GURU PEMBIMBING Herriwan, S.Pd
Drs. H. E. Syachruddin WALI KELAS GURU
MATA PELAJARAN
SISWA
SMP NEGERI 2 SAKETI &
(18)
terkait dalam pelaksanaannya.Tentunya kita menyadari bahwa nantinya mungkin terjadi permasalahan-permasalahan berkenaan dengan lapangan. Bila hal ini terjadi kita berharap tidakmengurangi atau mengganggu fungsi dari pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah.
Demikian program ini disusun semoga kinerja kita dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tertib demi anak didik kita.
(1)
Merupakan penilaian lanjutannyang dilakaukan setelah satu ( lebih ) jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu minggu.. c. Penilaian Jangka Panjang ( Laijapang )
Merupakan pendalaman, perluasan dan pemanatapan Laijapen dalam rentang waktu yang lebih panjang.
2. Penilaian Proses Pelaksanaan Program
Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan Bimbingan Konseling secara menyeluruh yang tertuang dalam program kerja.
e. Analisis dan Tindak Lanjut Pelaporan
Membahas hasil penilaian yang kemudian dilanjutkan dengan diadakan proses tindak lanjt dari hasil analisa.
f. Pelaporan
1. Laporan Mingguan 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Semester 4. Laporan Tahunan
Seluruh kegiatan tersebut di atas seorang Guru Pembimbing tentu tidak dapat bekerja sendiri, tetapi perlu adanya kerja sama / koordinasi dan keikutsertaan dari pihak lain. Khususnya Wali Kelas dan Guru Bidang Studi serta pihak-pihak lain.
BAB IV
MEKANISME KERJA
A MEKANISME KERJA GURU MATA PELAJARAN – WALI KELAS GURU PEMBIMBING DAN KEPALA SEKOLAH
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua personil sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing dan Kepala Sekolah.
(2)
1. Guru Mata Pelajaran
Membantu siswa memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi a. Daftar Nilai Siswa
b. Laporan Observasi c. Catatan Anekdot 2. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data yang meliputi :
a. Daftar Nilai b. Angket Orang Tua c. Laporan Observasi siswa d. Catatan Anekdot
e. Catatan Home Visit f. Catatan Wawancara 3. Guru Pembimbing
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai sumber data yang meliputi :
a. Kartu Akademis b. Catatan Konseling c. Data Psikotes
d. Catatan Konverensi Kasus
Maka Guru Pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajaran, wali kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dimasukan ke dalam buku pribadi dan map pribadi.
4. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah perlu mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru pembimbing. Kegiatan guru Pembimbing yang perlu diketahui oleh Kepala Sekolah antara lain :
a. Rapat priodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan. b. Melaporkan kegiatan pembimbing yang dilakukan setiap bulan. c. Laporan tentang kelengkapan data.
B POLA PENANGANAN SISWA BERMASALAH
Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Adapun penanganan siswa bermasalah di sekolah adalah sebagai berikut :
Seorang siswa yang melangar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru piket, wali kelas bahkan langsung kepala sekolah. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali
(3)
kelas yang bersangkutan dengan menggunakan kartu komunikasi, sementara itu Guru Pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap dan tindakan siswa tersebut.
Dalam hal ini Guru Pembimbing membantu menangani masalah siswa tersebut dengan meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.
C RENCANA SARANA DAN PRASARANA
Untuk menunjang kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling di atas maka perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai antara lain :
A. Sarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut :
1. Alat Pengumpul Data antara lain : Format-format
Pedoman Observasi Pedoman Wawancara Angket
Catatan Harian Daftar Nilai Prestasi Kartu Konsultasi dsb. 2. Alat Penyimpan Data antara lain :
Kartu Pribadi Buku Pribadi Map
3. Perlengkapan Teknis antara lain :
Buku Pedoman / Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konseling Buku Informasi ( pribadi, sosial, belajar, karier )
Paket Bimbingan ( Pribadi, sosial, belajar dan karier )
4. Perlengkapan Administrasi siswa antara lain : Blangko-blangko surat
Agenda Surat Alat-alat tulis
(4)
Prasaran penunjang yang diperlukan dalampelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah antara lain :
1. Ruang Bimbingan Konseling Ruang Tamu
Ruang Konsultasi Ruang Diskusi
Ruang Dokumentasi yang dilengkapi dengan meja, kursi, almari, papan tulis dan rak.
2. Anggaran
Surat – menyurat Transportasi Penataran
Pengadaan alat-alat lainnya
ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING
SMP NEGERI 2 SAKETI
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. E. Syachruddin STAF AHLI KOMITE
(5)
KETERANGAN
1. = Garis Komando
2. = Garis Konsultasi / kerjasama
3. = Garis Koordinasi
BAB V
PENUTUP
Program ini disusun berdasarkan pada buku petunjuk dan kondisi obyektif sekolah dengan harapan agar dapat dipergunakan oleh Guru Pembimbing atau semua guru yang
TATA USAHA
GURU PEMBIMBING Herriwan, S.Pd
Drs. H. E. Syachruddin WALI KELAS GURU
MATA PELAJARAN
SISWA
SMP NEGERI 2 SAKETI &
(6)
terkait dalam pelaksanaannya.Tentunya kita menyadari bahwa nantinya mungkin terjadi permasalahan-permasalahan berkenaan dengan lapangan. Bila hal ini terjadi kita berharap tidakmengurangi atau mengganggu fungsi dari pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah.
Demikian program ini disusun semoga kinerja kita dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tertib demi anak didik kita.