ASEAN Association of South East Asian na

1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman mengenai hukum internasional tidak dapat kita lepaskan dari
organisasi internasional karena pada dasarnya organisasi internasional merupakan
entitas1 yang tidak dapat dilepaskan dari dinamika hukum internasional. Seiring
dengan perkembangan zaman organisasi internasional menjadi bagian yang tidak
terpisahkan karena berada dibawah hukum internasional. Ibarat dua sisi mata
uang, keduanya saling melengkapi. Organisasi internasional telah timbul sejak
beberapa negara-negara mengadakan hubungan internasional secara umum
dikarenakan suatu negara sama halnya seperti manusia yang merupakan mahluk
sosial, dalam hal ini manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari manusia
lain. Begitu pula dengan negara, bahwa negara tidak akan bisa berkembang dan
tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari negara lain.
Sehingga negara-negara mengadakan hubungan internasional guna memenuhi
kebutuhan satu sama lain. Hubungan internasional tersebut melibatkan dua atau
lebih negara-negara yang mempunyai kepentingan dan tujuan bersama. 2
1 Entitas (entity) adalah sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain.

2 Sumaryo Suryokusumo, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Jakarta: PT Tatanusa,

1990, p.1

2

Organisasi internasional dijadikan suatu wadah atau alat untuk mencapai atau
mewujudkan tujuan bersama tersebut yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan internasional salah satunya dibidang penindustrian.
Berdasarkan ruang lingkupnya organisasi internasional dibagi menjadi organisasi
internasional universal/global dan organisasi internasional regional. Organisasi
yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia. Sedangkan organisasi
regional wilayah kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan
bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana
organisasi internasional tersebut berada. Kepentingan dan kebutuhan negara
berdaulat dan merdeka (independent States and constituting a legally
Organization States) tidak cukup hanya diselesaikan atau dikoordinasikan kepada
lembaga atau organisasi internasional yang bersifat universal saja.
Ruang lingkup bidang yang diatur oleh organisasi internasional universal
demikian luasnya, sehingga pengaturannya sering sulit di selesaikan. Akan lebih
mudah jika semua hubungan internasional dalam belahan dunia tertentu diatur
secara terbatas (tidak menyeluruh), yaitu dengan kerjasama secara regional.

Bukan secara a world wide (seluruh dunia). Kerjasama regional lebih mudah
dicapai karena secara geografis letak negara-negara berdekatan serta kebutuhan
ekonomi maupun juga kebudayaanya tidak terlalu jauh berbeda.

ASEAN (Association of South East Asian nation) merupakan salah satu
organisasi internasional regional yaitu organisasi internasional yang
keanggotaannya hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja.
ASEAN merupakan bentuk kerjasama yang dibentuk oleh negara-negara yang
berada di Asia Tenggara saja. Pembentukan ASEAN ini merupakan langkah yang
fenomenal dari negara-negara Asia Tenggara untuk menghadapi percepatan
globalisasi dunia, dunia yang semakin mengglobal, mewujudkan perdamaian
dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, pengembangan kerjasama, dan
memajukan pembangunan ekonomi.3

3 Arief, Jurnal Hurria, ASEAN, 2010 dapat diakses secara online : http://arieflmj.wordpress.com
/2010/06/17/sekilas-asean-wto-dan-nato/ pada tanggal 7 Januari 19.50 WIB.

3

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan suatu hal yang sangat penting

dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan
perekonomian yang lebih baik dan ini akan menjadi faktor keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam hal mempercepat pertumbuhan
ekonomi ada banyak cara yang menjadi jalan keluar agar dapat memacu
percepatan tersebut, baik dengan melakukan pembenahan internal kondisi
perekonomian disuatu negara maupun juga dengan melakukan kerjasama
internasional dalam segala bidang. Salah satu bentuk membentuk kerjasama
internasional di ASEAN adalah dengan menbentuk ASEAN Economic Community
(AEC) 2015 atau disebut juga dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
merupukan kerjasama antar negara-negara anggota ASEAN. Dengan adanya
kerjasama tersebut diharapkan mampu membawa perubahan yang berarti dan
dapat memberikan kontribusi positif demi percepatan pertumbuhan ekonomi di
negara-negara Asia Tenggara.
Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN juga turut ikut serta dalam
kerjasama internasional tersebut, yang tentunya akan mendapatkan dampak positif
dan hasil dari ASEAN Economic Community (AEC) tersebut. Namun yang jadi
pertanyaan adalah siapkah Indonesia dalam menghadapi program ASEAN
Economic Community (AEC) ? karena tentunya akan menimbulkan persaingan
secara positif yang sangat ketat antar negara-negara anggota ASEAN


B. Identifikasi Masalah

4

1. Apakah tujuan ASEAN (Association of South East Asian nation)
membentuk ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) ?
2. Apakah Dampak/Manfaat MEA bagi Negara Indonesia sebagai salah satu
Bagian Dari ASEAN Economic Community (AEC) Atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) ?
3. Apakah Indonesia mampu menghadapi program/ajang ASEAN Economic
Community (AEC) Atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah tujuan ASEAN (Association of South East
Asian nation) membentuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
2. Untuk mengetahui Dampak/Manfaat MEA Bagi Negara Indonesia
3. Untuk mengetahui mampukah indonesia dalam menghadapi ASEAN
Economic Community (AEC) Atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
yang tentunya akan menimbulkan persaingan positif yang sangat ketat
bagi negara-negara anggota ASEAN

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deduktif dimana penulis
terlebih dahulu akan menggambarkan permasalahan secara umum lalu kemudian
menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam teknik pengumpulan data,
menelaah sejumlah literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa
buku, jurnal, artikel dalam berbagai media, baik intenet maupun surat kabar
harian.
E. Sistematika Penulisan
Dalam menguraikan penulisan kali ini agar lebih sistematis, maka penyajian
makalah ini penulis bagi atas empat (4) bab, dan setiap bab dibagi lagi menjadi
beberapasub bab yang lebih rinci. Adapun sistematika penulisannya adalah
sebagai berikut:
1. BAB I. PENDAHULUAN, Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah,
dan tujuan penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. BAB II. LANDASAN TEORI, terdiri dari Fokus Bahasan dan Pengaturan
Hukum Internasional. Apa sajakah yang menjadi inti pembahasan dan dasar
hukum berlangsungnya dalam hubungan internasional.
3. BAB III. PEMBAHASAN, dalam bab ini Penulis membahas tentang apa
peran ASEAN dalam membangun pertumbuhan ekonomi negara-negara
anggota dan persiapan Indonesia sebagai salah satu negara anggota

ASEAN dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
4. BAB IV. PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan yang diambil dari
pembahasan, saran, dan daftar pustaka.
II LANDASAN TEORI

5

A. Fokus Bahasan
Makalah ini berfokus pada organisasi internasional regional di Asia Tenggara
yaitu ASEAN (Association of South East Asian nation), dimana keanggotaan
hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan Asia Tenggara saja. Jadi
organisasi internasional regional tersebut merupakan bentuk kerjasama yang
dibentuk oleh negara-negara yang berada di Asia Tenggara dan terbuka bagi
negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. ASEAN didirikan untuk
mencapai suatu ketentraman, menjaga peredamaian dan keamanan serta dalam hal
melakukan kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan satu
sama lain.
Deklarasi bangkok (Bangkok Declaration) dan Piagam ASEAN (ASEAN Charter)
menyatakan bahwa, salah satu tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan

kebudayaan negara-negara Asia Teggara.4 Diwujudkan dengan memajukan kerja
sama politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas. 5
4
Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration), dapat diakses secara online pada situs resmi
ASEAN : http://www.asean.org/news/item/the-asean-declaration-bangkok-declaration pada
tanggal 7 januari pukul 20.00 WIB.

5
Association of Southeast Asian Nations, Pasal 1 Piagam ASEAN. Dapat dakses secara online
pada situs resmi ASEAN : http://www.asean.org/ pada tanggal 7 Januari pukul 20.20 WIB.

6

Dikarenakan Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu hal yang
sangat penting diperhatikan dan harus dicapai, karena setiap negara menginginkan
adanya proses perubahan perekonomian yang lebih baik dan ini akan menjadi
faktor keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara tersebut. Dalam hal
mempercepat pertumbuhan ekonomi ada banyak cara yang menjadi jalan keluar
yang dapat ditempuh ASEAN agar dapat memacu percepatan pertumbuhan
ekonomi tersebut demi mewujudkan tujuan dari Deklarasi bangkok dan Piagam

ASEAN tersebut, yaitu dengan melakukan pembenahan internal kondisi
perekonomian disuatu negara maupun juga dengan melakukan kerjasama
internasional dalam segala bidang.
Salah satu bentuk dalam membentuk kerjasama internasional di ASEAN adalah
dengan menbentuk Economic Community 2015 atau Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) yang merupakan kerjasama antar negara-negara anggota ASEAN.
Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan mampu membawa perubahan yang
berarti dan dapat memberikan kontribusi positif demi percepatan pertumbuhan
ekonomi di negara-negara anggota ASEAN.
B. Pengaturan Hukum Internasional
Organisasi internasional adalah suatu persekutuan negara-negara yang dibentuk
dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem yang
tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai tujuan
kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antar para anggotanya.6

6
Sumaryo Suryokusumo, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, PT Tatanusa Loc.Cit.

7


Berdasarkan sifatnya D.W Bowett membagi organisasi internasional dibagi
menjadi organisasi internasional universal/global dan organisasi internasional
regional. Organisasi yang mencakup negara-negara di seluruh penjuru dunia.
Sedangkan organisasi internasional regional wilayah kegiatannya bersifat
regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan
tertentu saja sesuai dengan kawasan dimana organisasi internasional tersebut
berada.7 Baik organisasi internasional universal/global maupun organisasi
internasional regional merupakaan subjek hukum inmternasional yang terdiri dari
negara-negara anggota baik global maupun kawasan tertentu saja/regional.8

7
D.W. Bowet, Hukum Organiasi Internasional, Terjemahan Bambang Iriana Atmaja, Jakarta,
Sinar Grafika, Cet.1, Februari 1992., p.143

8
Syahmin A.K, Syahmin A.K, Pokok-pokok Hukum Organisasi Internasional, Bandung :
Binacipta., p.118.

8


Salah satu contoh organisasi internasional regional adalah ASEAN. Dimana
berdasarkan deklarasi bangkok ruang lingkup/keanggotaan ASEAN adalah
“terbuka bagi semua negara, tapi hanya negara-negara yang termasuk didalam
kawasan Asia Tenggara.”9 Pada dasarnya misi yang akan diperjuangkan oleh
ASEAN adalah menciptakan suasana penuh persahabatan, kedamaian dan penuh
makmur di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN harus
mengusahakan kemajuan dalam perekonomian dan pembangunan, meningkatkan
pertahanan/keamanan nasional dan regional serta menjaga kestabilam politik
nasional maupun regoional.10 Oleh karena itu ASEAN membentuk Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai perwujudan kerjasama dalam bidang
perekonomian guna mewujudkan tujuan atau misi dari ASEAN.

9
Bangkok Declaration, dapat diakses secara online di : http://www.asean.org/news/item/the-asean
-declaration-bangkok-declaration pada tanggal 7 Januari Pukul 23.00 WIB.

10
Syahmin A.K, Op.cit., p.122

9


Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kesepakatan
para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember
1997 di Kuala Lumpur, Malaysia.11 Menindaklanjuti KTT Ke-2 ASEAN, maka
pada KTT ke-6 ASEAN tanggal 16 Desember 1998 di Ha Noi, Vietnam.
Pemimpin ASEAN mengesahkan Ha Noi Plan of Action (Rencana Aksi Ha noi)
yang merupakan langkah awal untuk merealisasikan tujuan dari visi 2020
ASEAN. Pada KTT ini, para pemimpin juga mengeluarkan Statement on Bold
Measure dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan pelaku usaha,
mempercepat pemulihan ekonomi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
setelah krisis ekonomi dan financial.12
11
Second ASEAN Summit, 14-16 Desember 1997, malaysia dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/highlights-of-the-second-informal-aseansummit-malaysia-14-16-december-1997

12
Sixth ASEAN Summit, 15-16 Desember 1998, Ha Noi, dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN di : http://www.asean.org/news/item/sixth-asean-summit-ha-noi-15-16-december1998

10

Pada KTT selanjutnya tanggal 5 November 2001 di Bandar Seri Begawan –
Brunei Darussalam disepakati perlunya dibentuk Roadmap of Integration of
ASEAN (RIA) guna memetakan tonggak penting yang harus dicapai berikut
langkah-langkah spesifik dan jadwal pencapaiannya.13 Pada KTT ke-9 yang di
adakan di Bali tahun 2003 disetujui pembentukan Komunitas ASEAN.
Pembentukan komunitas ini merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk lebih
mempererat integrasi. Juga merupakan upaya ASEAN untuk menyesuaikan cara
pandang agar lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestic yang
berdampak pada kawasan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip utama ASEAN
yaitu saling menghormati (mutual respect), tidak mencampuri urusan dalam
negeri (non-interference), consensus, dialog dan konsultasi.14
13
Seventh ASEAN Summit, 5-6 November 2001, Bandar Seri Begawan, dapat diakses secara
online di situs resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/seventh-asean-summit-bandarseri-begawan-5-6-november-2001-2

14
Ninth ASEAN Summit, 7-8 Oktober 2003, Bali, dapat diakses secara online di situs resmi
ASEAN : http://www.asean.org/news/item/the-ninth-asean-summit -2001-2

11

KTT selanjutnya yang diadakan di Vientiane, Laos tahun 2004 disetujui Vientiane
Action Program (VAP) 2004-2010 yang merupakan strategi dan program kerja
untuk mewujudkan ASEAN Vision.15 Tanggal 13 Januari 2007 di Cebu, Filipina
ditandatangani Cebu Declaration on the Accelaration of the Establishment of an
ASEAN Community by 2015. Para pemimpin ASEAN menyepakati percepatan
pembentukan ASEAN Economic Community (AEC) dari tahun 2020 menjadi
tahun 2015.16
Kemudian pada KTT ke-13
yang diadakan di Singapura, tahun 2007
dideklarasikan ASEAN Economic Community/Masyarakat Ekonomi ASEAN
15
Tenth ASEAN Summit, 29-30 November 2004, Viantine dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN: http://www.asean.org/news/item/tenth-asean-summit-vientiane-29-30-november2004-2

16
Twelfth ASEAN Summit, 9-15 Januari 2007, Philipines dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/twelfth-asean-summit-cebu-philippines-9-15january-2007

12

yang merupakan suatu pengesahan, persetujuan dari seluruh negara anggota serta
pemberlakuan dari ASEAN Economic Community/Masyarakat Ekonomi ASEAN
tersebut. 17

III PEMBAHASAN
A. Tujuan ASEAN Membentuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
1. ASEAN (Association of South East Asian nation)
ASEAN merupakan salah satu organisasi internasional regional yaitu
organisasi internasional yang keanggotaannya hanya diberikan bagi
negara-negara yang berada di Asia Tenggara saja. ASEAN sebagai suatu
organisasi internasional merupakan wadah negara-negara di Asia Tenggara
dalam menyelesaikan masalah, menjalankan tugas bersama, dan mencapai
tujuan bersama dari negara anggotanya.18 Tujuan dibentuknya ASEAN
17
Thirteenth ASEAN Summit, 20 November 2007, dapat diakses secara online di situs resmi
ASEAN : http: //www.asean.org/news/item/singapore-declaration-on-the-asean-charter-singapo
re-20-november-2007

18

Sri Setianingsih Suwardi, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press), 2004, pp.5-7.

13

tertuang dalam Deklarasi bangkok (Bangkok Declaration) dan Piagam
ASEAN yaitu :
Deklarasi Bangkok menyatakan tujuan ASEAN adalah19 :
a) Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan kebudayaan negara-negara Asia Teggara melalui
usaha bersama dalam semangat bersama bagi suatu masyarakat
Asia Tenggara yang makmur dan damai;
b) Memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
tanpa ikut campur terhadap masalah dalam negeri anggota;
c) Mewujudkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam
masalah kepentingan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya,
tehnik, ilmu pengetahuan, dan Administrasi;
d) Untuk menyediakan atau memberikan bantuan terhadap satu
dengan yang lainnya dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian
dalam bidang pendidikan, propesi, tehnik, dan administrasi;
e) Melakukan kerjasama yang lebih efektif untuk memanfaatkan
industri dan pertanian, perluasan perdagangan termasuk studi

19

ASEAN, Bangkok Declaration, dapat diakses secara online pada situs resmi ASEAN :
//www.asean.org/news/item/the-asean-declaration-bangkok-declaration pada tanggal 7 januari
pukul 23.20 WIB.

14

tentang masalah yang menyangkut komoditas perdagangan
international, perbaikan fasilitas transfort dan komunikasi, serta
peningkatan standar kehidupan masyarakat
f) Untuk mengembangkan studi tentang bangsa Asia Tenggara;
g) Untuk mempertahankan kerjasama yang erat dan menguntungkan
dengan organisasi regional dan international yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama. dan meneliti semua cara untuk
mengadakan kerjasama.
Sedangkan pada Pasal 1 Piagam ASEAN, tujuan didirikannya ASEAN
adalah 20:
a) Untuk memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan
stabilitas serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada
perdamaian di regional ;
b) Untuk meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja
sama politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih
luas;
c) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata
Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal
lainnya;
d) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN
hidup damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang
adil, demokratis, dan harmonis;
e) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil,
makmur, sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis
melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan investasi,
20

Association of Southeast Asian Nations, Pasal 1 Piagam ASEAN, dapat dakses secara online
pada situs resmi ASEAN : http://www.asean.org/ pada tanggal 7 Januari pukul 00.10 WIB.

15

f)
g)

h)
i)

j)

k)

l)
m)

n)
o)

yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan
investasi yang bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha,
pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh, dan arus modal
yang lebih bebas;
Untuk mengurangi kemiskinan dan mempersempit
kesenjangan pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan
kerja sama timbal balik;
Untuk Memperkuat
demokrasi,
meningkatkan
tata
kepemerintahan yang baik dan aturan hukum, dan
memajukan serta melindungi hak asasi manusia
dankebebasan-kebebasan fundamental, dengan memperhatikan
hak-hak dankewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota
ASEAN;
Menanggapi dengan efektif, sesuai dengan prinsip
keamanan yang menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan
lintas-negara dan tantangan lintas-batas;
Untuk mendorong pembangunan berkelanjutan guna
menjamin perlindungan lingkungan hidup di kawasan, sumber
daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan
kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi;
Untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama
yang lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran sepanjang
hidup, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk
pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang
layak bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara
terhadap
peluang pembangunan
sumber
daya
manusia,
kesejahteraan sosial, dan keadilan;
Untuk memperkuat kerja sama dalam membangun
lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan
obat-obat terlarang bagi masyarakat ASEAN;
Untuk memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di
dalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk
berpartisipasi, dan memperoleh manfaat dari itu, proses integrasi
dan pembangunan komunitas ASEAN;
Untuk mengembangkan identitas ASEAN dengan meningkatkan
kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan
warisan regional;
Untuk mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN
sebagai kekuatan penggerak utama dalam hubungan dan kerja
samanya dengan para partner eksternal dalam arsitektur kawasan
yang terbuka, transparan, dan inklusif.

Salah satu dari tujuan-tujuan tersebut adalah mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara
Asia Teggara. Dikarenakan Pertumbuhan ekonomi suatu negara

16

merupakan salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dan harus
dicapai, karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan
perekonomian yang lebih baik dan ini akan menjadi faktor keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu negara tersebut. Dalam hal mempercepat
pertumbuhan ekonomi ada banyak cara yang menjadi jalan keluar yang
dapat ditempuh ASEAN agar dapat memacu percepatan pertumbuhan
ekonomi tersebut demi mewujudkan tujuan dari Deklarasi bangkok dan
Piagam PBB tersebut, yaitu dengan melakukan pembenahan internal
kondisi perekonomian disuatu negara maupun juga dengan melakukan
kerjasama internasional dalam bidang stabilitas perekonomian dan
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang sangat pesat dan perkembangan sistem
perdagangan internasional mendorong masyarakat ASEAN untuk terus
bersaing dan meningkatkan daya saing ASEAN dalam dunia
perekonomian dan perdagangan agar tidak tertinggal dengan negaranegara lain. Diwujudkan dengan memajukan ekonomi, dan sosial budaya
yang lebih luas. Dengan melakukan kerjasama internasional dalam bidang
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tersebut. Salah satu bentuk
membentuk kerjasama internasional dalam bidang pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi adalah diwujudkan dengan menbentuk ASEAN
Community 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah untuk
meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, serta
diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar
negara ASEAN. Membuat ASEAN mempunyai karakteristik sebagai
pasar tunggal yang berbasis produksi, wilayah ekonomi yang sangat
kompetitif, wilayah pembangunan ekonomi yang adil, kawasan yang
terintegrasi ke dalam ekonomi global.21 MEA juga bertujuan untuk
21

ASEAN Economic Community home, dapat diakses secara online di situs resmi ASEAN http://
www.asean.org/communities/asean-economic-community

17

membangun ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dengan
tujuan membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif.22
2. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)/ASEAN Economic Community 2015
a) Sejarah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari
kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan
ini bertujuan meningkatkan daya saing ASEAN serta bisa menyaingi
Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Modal asing
dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan
warga ASEAN.23
22

Handbook, Thingking Globally, Prospering Reginally, ASEAN Economic Community 2015, p.3.
dapat diakses secara online di http://www.asean.org/images/resources/2014/May/AECKeyMessa
gesBooklet_FINAL30Apr2014.pdf

23

Second ASEAN Summit, 14-16 Desember 1997, malaysia dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/highlights-of-the-second-informal-aseansummit-malaysia-14-16-december-1997

18

Menindaklanjuti KTT Ke-2 ASEAN, maka pada KTT ke-6 ASEAN
tanggal 16 Desember 1998 di Ha Noi, Vietnam. Pemimpin ASEAN
mengesahkan Ha Noi Plan of Action (Rencana Aksi Ha noi) yang
merupakan langkah awal untuk merealisasikan tujuan dari visi 2020
ASEAN. Pada KTT ini, para pemimpin juga mengeluarkan Statement
on Bold Measure dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan
pelaku usaha, mempercepat pemulihan ekonomi, dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi dan financial. 24
Pada KTT selanjutnya tanggal 5 November 2001 di Bandar Seri
Begawan – Brunei Darussalam disepakati perlunya dibentuk Roadmap
of Integration of ASEAN (RIA) guna memetakan tonggak penting yang
harus dicapai berikut langkah-langkah spesifik dan jadwal
pencapaiannya. 25 Pada KTT ke-9 yang di adakan di Bali tahun 2003
24

Sixth ASEAN Summit, 15-16 Desember 1998, Ha Noi dapat diakses secara online di situs resmi
ASEAN : http://www.asean.org/news/item/sixth-asean-summit-ha-noi-15-16-december-1998

25

Seventh ASEAN Summit, 5-6 November 2001, Bandar Seri Begawan, dapat diakses secara
online di situs resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/seventh-asean-summit-bandarseri-begawan-5-6-november-2001-2

19

disetujui pembentukan Komunitas ASEAN. Pembentukan komunitas ini
merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk lebih mempererat
integrasi. Juga merupakan upaya ASEAN untuk menyesuaikan cara
pandang agar lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestic
yang berdampak pada kawasan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip
utama ASEAN yaitu saling menghormati (mutual respect), tidak
mencampuri urusan dalam negeri (non-interference), consensus, dialog
dan konsultasi.26 Petinggi ASEAN mendeklarasikan bahwa
pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dipercepat
dan diadakan pada tahun 2015.27

26

Ninth ASEAN Summit, 7-8 Oktober 2003, Bali, dapat diakses secara online di situs resmi
ASEAN : http://www.asean.org/news/item/the-ninth-asean-summit -2001-2

27

National Geographic Indonesia, Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, 2014. Dapat diakses secara
online di : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-masyarakat-ekonomi-asean-me
a-2015 pada tanggal 8 Januari Pukukl 13.00 WIB.

20

KTT selanjutnya yang diadakan di Vientiane, Laos tahun 2004 disetujui
Vientiane Action Program (VAP) 2004-2010 yang merupakan strategi
dan program kerja untuk mewujudkan ASEAN Vision. 28 Tanggal 13
Januari 2007 di Cebu, Filipina ditandatangani Cebu Declaration on the
Accelaration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015.
Para pemimpin ASEAN menyepakati percepatan pembentukan ASEAN
Economic Community (AEC) dari tahun 2020 menjadi tahun 2015.29
Ada beberapa alasan mengapa pada Cebu Declaration 2007, Komunitas
ini dipercepat menjadi 2015 antara lain :

28

Tenth ASEAN Summit, 29-30 November 2004, Viantine dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN: http://www.asean.org/news/item/tenth-asean-summit-vientiane-29-30-november2004-2

29

Twelfth ASEAN Summit, 9-15 Januari 2007, Philipines dapat diakses secara online di situs
resmi ASEAN : http://www.asean.org/news/item/twelfth-asean-summit-cebu-philippines-9-15january-2007

21

1) Untuk memperkuat daya saing ASEAN dalam menghadapi
kompetisi global seperti dengan India dan China;
2) Adanya Potensi penurunan biaya produksi di ASEAN sebesar
10-20% sebagai dampak integrasi;
3) Untuk
meningkatkan
kemampuan
kawasan
dengan
implementasi standard dan praktik internasional;
4) Diselaraskan dengan komitmen pencapaian MDGs 2015.
Kemudian pada KTT ke-13 yang diadakan di Singapura, tahun 2007
dideklarasikan ASEAN Economic Community/Masyarakat Ekonomi
ASEAN yang merupakan suatu pengesahan, persetujuan dari seluruh
negara anggota serta pemberlakuan dari
ASEAN Economic
Community/Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut.30
b) Pengertian dan karakteristik Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
1) Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
ASEAN Economic Community 2015 atau Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) adalah tempat dimana sepuluh negara ASEAN
datang bersama dengan kesepakatan bersama untuk membangun
kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat ASEAN. Sebelum
mendengar Masyarakat Ekonomi ASEAN mungkin kita sebelumnya
hanya mengenal ASEAN, karena ASEAN telah dibentuk sejak tahun
1967 namun kita dapat melihat bagaimana kerjasama antar negara
ASEAN masih sangat terbatas, adanya ASEAN Community 2015
merupakan suatu upaya kerjasama untuk mengembangkan negaranegara anggota di ASEAN terutama dalam bidang perekonomian.31
30

Thirteenth ASEAN Summit, 20 November 2007, dapat diakses secara online di situs resmi
ASEAN : http: //www.asean.org/news/item/singapore-declaration-on-the-asean-charter-singapo
re-20-november-2007

31

22

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir
dari integrasi ekonomi yang didasarkan pada konvergensi
kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam
dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan
baru dengan batas waktu yang jelas. Dalam mendirikan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan
prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan
berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan
multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan
pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.32
2) Karakteristik Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Nadia Aditio, Masyarakat Ekonomi Asean 2015, Dapat diakses secara online di : https://www.
academia.edu/6759428/era_Masyarakat_Ekonomi_ASEAN_2015 pada tanggal 8 Januari pukul
14.00

32

Seputar Pengertian, Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dapat
diakses secara online di :http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristikmasyarakat-ekonomi-asean.html pada tanggal 8 Januari pukul 14.30

23

Seperti yang telah disebutkan diatas, Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) diharapkan akan membentuk ASEAN dengan karakteristik
sebagai33 :
i.

Pasar tunggal yang berbasis produksi
ASEAN pasar dan basis produksi tunggal akan terdiri dari
lima elemen inti yaitu gratis arus barang, aliran bebas jasa,
arus bebas investasi, arus modal yang lebih bebas, dan
tenaga kerja yang terampil. Selain itu, pasar dan basis
produksi tunggal juga mencakup dua komponen penting,
yaitu, sektor integrasi prioritas, dan makanan, pertanian dan
kehutanan.

ii.

Wilayah ekonomi yang sangat kompetitif
Wilayah ekonomi yang sangat kompetitif yang mencakup
kegiatan dalam bidang Kebijakan Persaingan, Perlindungan
Konsumen, Pengembangan Infrastruktur, Hak Kekayaan
intelektual (HKI), Perpajakan, E-Commerce atau
meningkatkan perdagangan dengan media elektronik
berbasis online.

iii.

Wilayah pembangunan ekonomi yang adil
Wilayah pembangunan ekonomi yang adil yang diwujudkan
dengan pengembangan program kerja yang strategis,
langkah-langkah kebijakan dan output indikatif, dan inisiatif
akan integrasi ASEAN dengan teknis dan kerja sama
pembangunan untuk mengatasi kesenjangan pembangunan
dan mempercepat ekonomi integrasi Negara-negara
Anggota ASEAN yang kurang berkembang sehingga

33

ASEAN Economic Community Blueprint, Singapore, Declaration of AEC . Dapat diakses secara
online di : http://www.asean.org/archive/5187-10.pdf pada tanggal 8 Januari pukul 15.00

24

manfaat dari ASEAN integrasi dibagi dan dinikmati oleh
semua negara anggota ASEAN
iv.

Kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global
ASEAN beroperasi dalam lingkungan yang semakin global,
dengan pasar yang saling bergantung dan industri global.
Memungkinkan
ASEAN
untuk
bersaing
secara
internasional, membuat ASEAN yang lebih dinamis dan
lebih kuat dari rantai pasokan global dan untuk memastikan
bahwa pasar internal masih menarik untuk investasi asing.
Aturan dan peraturan eksternal harus semakin
diperhitungkan saat mengembangkan kebijakan yang
berkaitan dengan AEC dengan mengadakan pendekatan
hubungan eksternal dan partisipasi ditingkatkan dalam
jaringan global .

B. Dampak/Manfaat adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Indonesia

di

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diadakan oleh petinggi ASEAN salah
satunya membahas tentang suatu kerjasama internasional untuk mengembangkan
pertumbuhan dan stabilitas perekonomian di Asia Tenggara, oleh karena
pertumbuhan ekonomi dunia yang sangat pesat dan perkembangan sistem
perdagangan internasional. Berawal dari kesepakatan para negara anggota dalam
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur,
Malaysia sampai KTT ke-13 yang diadakan di Singapura, tahun 2007 yang
mendeklarasikan ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi
ASEAN dalam hal ini pengesahan dan pemberlakuan ASEAN Economic
Community/Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebebut. Indonesia sebagai salah
satu negara anggota dari ASEAN tentunya juga turut menyetujui, dan
berpatisipasi dalam ASEAN Economic Community, dalam hal ini menjadi
anggota ASEAN Economic Community tersebut.
Dengan adanya Asean Economic Community, Indonesia dapat menstabilakan
perekenomian negaranya menjadi lebih baik. Salah satu contohnya yaitu dengan
adanya pasar bebas barang indonesia dapat memperluas jangkauan ekspor dan
impor tanpa ada biaya dan penahanan barang terlalu lama di bea cukai. Para

25

pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat, para tenaga kerja
akan semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya
untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.34
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung
masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan
ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih
mudah kepada pasar dunia. Para investor dapat memperluas ruang investasinya
tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN.35 Dari aspek
ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja
karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan
keahlian yang beraneka ragam. Para tenaga kerja indonesia dapat bekerja di
negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan keterampilan yang
34

UMY, Fajrianita Dewi, paper, Dampak Positif Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean 2015
Bagi Indonesia, Dapat diakses secara online di : https://www.academia.edu/9385385/Dampak_
Positif_Berlakunya_Masyarakat_Ekonomi_Asean_2015 pada tanggal 8 Januari pukul 15.20

35

Center For Risk Managment Studies, Peluang, Tantangan, Dan Risiko Bagi Indonesia Dengan
Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN, 2014. Dapat diakses secara online di : http://www.crms
indonesia.org/node/624 pada tanggal 8 Januari pukul 15.40

26

dimilikinya. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari
pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu.36
Menurut data Sekretariat ASEAN yang dilansir oleh Kementerian Perdagangan,
dalam pertemuan Senior Economic Officials Meetings ASEAN di Nay Pyi Taw,
Myanmar, disebutkan bahwa MEA telah memberi banyak manfaat bagi Indonesia,
yaitu sebagai berikut37:
1. Dari segi Kemiskinan Turun dari 45 persen pada 1990 menjadi
15,6 persen pada 2010.
2. Kelas Menengah Naik dari 15 persen (1990) menjadi 37 persen
(2010).
3. Investasi

36

Ibid.

37

TempoNews.com, 25 Agustus 2014, Segudang Manfaat MEA bagi Indonesia, dapat diakses
secara online di : http://www.tempo.co/read/news/2014/08/25/090601988/Segudang-ManfaatMEA-bagi-Indonesia pada tanggal 8 Januari pukul 15.40

27

investasi tumbuh dari US$ 13,8 miliar (2010) menjadi US$ 19,9
miliar (2012).
4. Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB 2011 berkembang 5,7 persen dengan nilai US$ 2,31 triliun.
PDB per kapita berkembang dari US$ 965 (1998) menjadi US$
3.601 (2011).
5. Dalam hal Perdagangan
Perdagangan barang di kawasan ASEAN sebesar US$ 381,7
miliar (2012).

C. Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) Atau
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
1. Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community
(AEC) Atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Adanya program/ajang ASEAN Economic Community (AEC) Atau
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tentunya bukan suatu hal yang mainmain karena program tersbut tentunya akan menimbulkan daya saing
positif yang ketat dengan negara-negara anggota ASEAN. Tentunya hal
tersebut menjadi tantangan berat bagi Indonesia. Meskipun awalnya
Indonesia sangat ragu dalam menghadapi ASEAN Economic Community
(AEC) dikarenakan kesiapan Indonesia sangat jauh berbeda dengan negara
lain terutama dari aspek perencanaan strategi dan kebijakan, jika di
Thailand MEA dijadikan prioritas utama serta pemerintahnya membuat
program khusus dengan melibatkan pejabat tinggi pemerintah, BUMN dan

28

masyarakat sipil sedangkan di Indonesia, pemerintah belum ada strategi
konkret dan penetapan sektor yang menjadi prioritas.38
Namun Pemerintah sendiri sangat optimis dengan MEA. Sejumlah pakar
dan pengamat ekonomipun optimistis bahwa Indonesia mampu
menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN. Mengingat ASEAN
merupakan mitra-dagang yang penting, baik perdagangan barang maupun
jasa. Selain itu, ASEAN juga merupakan pelaku investasi asing penting di
Indonesia. Serta kawasan ASEAN juga merupakan penyerap tenaga kerja
murah dari Indonesia dan masih banyak manfaat yang akan didapatkan
seperti yang telah disebutkan diatas. 39 Indonesia sendiri merupakan pasar
terbesar di Asia Tenggara. Sepertiga potensi pasar ASEAN ada di
38

Beritasatu.com, Persiapan Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN Masih Belum Optimal,
dapat diakses secara online di : http://www.beritasatu.com/ekonomi/147060-persiapan-indone
sia-menghadapi-pasar-bebas-asean-masih-belum-optimal.html pada tanggal 8 Januari pukul
20.00

39

The Global Review (Pemandu Informasi Perkembangan Dunia), Menyambut Masyakarat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dapat diakses secara online di : http://www.theglobal-review.com
/content_detail.php?lang=id&id=16198&type=3#.VLCYwdKUd2k pada tanggal 8 Januari
pukul 20.26

29

Indonesia. Daya beli masyarakat Indonesia juga luar biasa. Bank Dunia
sampai ikut-ikutan memuji daya beli masyarakat Indonesia. Menurutnya,
setiap tahun ada 7 juta orang Indonesia yang menjadi kelas menengah baru
dan siap membeli berbagai jenis barang konsumsi.40 Besarnya potensi
tersebut mendorong Pemerintah dan pihak lain optimis.
Pemerintah dan para pengusaha perlahan terus berupaya untuk
menghadapi MEA dengan memperbaiki segala kelemahan yang dimiliki
Indonesia agar tercapai sinergi dan meningkatkan efektiitas serta efisiensi
dalam pelaksanaan MEA tersebut. Yaitu dengan membuat langkah
strategis dalam sektor tenaga kerja, sektor infrastuktur, sektor industri,
Menciptakan SDM yang kompeten, mewujudkan konsolidasi perbankan
nasional, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha,
peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim
usaha yang kondusif, pembentukan panitia nasional MEA 2015 untuk
melakukan kegiatan sosialisasi mengenai pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean 2015 kepada seluruh masyarakat, dan usaha-usaha
lainnya. Terbukti usaha dari Pemerintah dan pihak lainnya berhasil
sehingga mendapatkan manfaat dari MEA seperti yang telah diuraikan
diatas.
2. Faktor Penghambat dan Kelamahan Indonesia Dalam Pelaksanaan MEA
Dalam melaksakan MEA Indonesia mempunyai hambatan dan kelemahan
yang menjadi faktor hambatan dalam pelaksanaan program MEA dan
mendapatkan hasil yang efektif dari pelaksanaan tersebut.

40

BerdikarionlineNews, Masyarakat Ekonomi ASEAN: Masa Depan Atau Malapetaka?. Dapat
diakses secara online di : http://www.berdikarionline.com/editorial/20121009/masyarakat-ekon
omi-asean-masa-depan-atau-malapetaka.html pada tanggal 9 Januari pukul 22.00

30

Pertama, mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga
Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat
sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja
di Indonesia.41
Kedua, keterbatasan pasokan energi ketersediaan dan kualitas infrastuktur
masih kurang sehingga memengaruhi kelancaran arus barang dan jasa.
Sehingga menimbulkan kegagalan bagi proses perdagangan dan bahkan
menimbulkan kerugian.42
Ketiga, lemahnya Indonesia dalam menghadapi serbuan impor. banyaknya
barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang
akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar
negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan
41

National Graphic Indonesia, Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk
meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN. Dapat diakses secara online di :
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-masyarakat-ekonomi-asean-mea-2015
pada tanggal 9 Januari pukul 22.26
42

Ibid.

31

meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
Sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia.43
Keempat, sektor industri yang rapuh, karena ketergantungan impor bahan
baku dan setengah jadi. kemampuan produksi kita sangat lemah. Ekspor
kita masih sangat bergantung pada bahan mentah: batubara, minyak,
bauksit, gas, minyak kelapa sawit, dan karet. Jadinya, kalau liberalisasi
perdagangan diberlakukan, kita hanya akan menjadi pasar bagi hasil
produksi dari luar.44 Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi45 yang
43

Ibid.
44

BerdikarionlineNews, Loc.Cit.
45

32

dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia,
sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat
untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam
yang terkandung.

IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, ASEAN sebagai
organisasi regional Asia Teggara menjadi wadah untuk kesejahtraan negaranegara anggotanya. ASEAN menjadi suatu wadah bagi negara-negara
anggota ASEAN untuk melakukan kerjasama internasional dalam bidang
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan membentuk ASEAN
Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kerjasama internasional tersebut dibentuk karena pertumbuhan ekonomi

Eksploitasi adalah pengambilan sumberdaya alam untuk dipakai / dipergunakan atau
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

33

dunia yang semakin pesat dan perkembangan sistem perdagangan
internasional yangbsemakin berkembang. Sehingga mendorong negaranegara anggota ASEAN membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
tersebut untuk menjaga stabilitas perekonomian negara dan terus bersaing
dan dalam dunia perekonomian dan perdagangan agar tidak tertinggal
dengan negara-negara lain. Tujuan utamanya adalah membangun ASEAN
sebagai pasar tunggal dan basis produksi dengan tujuan membuat ASEAN
lebih dinamis dan kompetitif.
2. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menimbulkan banyak manfaat bagi
negara-negara anggota ASEAN. Indonesia sebagai salah satu negara
anggota ASEAN, tentu juga merasakan hasil dan manfaatnya. Menurut data
Sekretariat ASEAN yang dilansir oleh Kementerian Perdagangan, dalam
pertemuan Senior Economic Officials Meetings ASEAN di Nay Pyi Taw,
Myanmar, disebutkan bahwa MEA telah memberi banyak manfaat bagi
Indonesia, yaitu sebagai berikut:
1. Dari segi Kemiskinan Turun dari 45 persen pada 1990 menjadi
15,6 persen pada 2010.
2. Kelas Menengah Naik dari 15 persen (1990) menjadi 37 persen
(2010).
3. Investasi tumbuh dari US$ 13,8 miliar (2010) menjadi US$ 19,9
miliar (2012).
4. Produk Domestik Bruto (PDB) 2011 berkembang 5,7 persen
dengan nilai US$ 2,31 triliun.PDB per kapita berkembang dari
US$ 965 (1998) menjadi US$ 3.601 (2011).
5. Dalam hal Perdagangan, perdagangan barang di kawasan
ASEAN sebesar US$ 381,7 miliar (2012).

3. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Meskipun
awalnya Indonesia sangat ragu dalam menghadapi ASEAN Economic
Community (AEC) dikarenakan kurangnya peresiapan Indonesia menghaapi
program tersebut. Namun mengingat ASEAN merupakan mitra-dagang
yang penting, baik perdagangan barang maupun jasa. Selain itu, ASEAN
juga merupakan pelaku investasi asing penting di Indonesia. Serta kawasan
ASEAN juga merupakan penyerap tenaga kerja murah dari Indonesia dan
masih banyak manfaat yang akan didapatkan membuat Pemerintah tidak
menyia-nyiakan peluang tersebut. Karena sebenarnyaIndonesia mempunyai
potensi yang baik dalam daya beli dan pasar bebas di ASEAN. Pemerintah

34

dan para pengusaha perlahan terus berupaya untuk menghadapi MEA
dengan memperbaiki segala kelemahan yang dimiliki Indonesia agar
meningkatkan efektiitas serta efisiensi dalam pelaksanaan MEA tersebut.
Terbukti segala usaha dari Pemerintah dan pihak lainnya berhasil sehingga
mendapatkan manfaat dari MEA seperti yang telah diuraikan diatas.
B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian diatas Penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk
memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis
memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki
banyak tantangan dan resiko-resiko yang dari pelaksanaan MEA.
Indonesia harus mengantisipasi resiko-resiko tersebut, kolaborasi yang
baik antara otoritas negara dan para pelaku usaha harus tetap
dipertahankan.
2. infrastrukur baik secara fisik dan sosial (hukum dan kebijakan) perlu
dibenahi
3. Perlu adanya peningkatan kemampuan SDM maupun pengelolaan bahan
baku sehingga tidak ada lagi faktor penghambat pelaksanaan MEA
tersebut.
4. Peerlu adanya daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.