PEDOMAN RPI2JM KE PU AN PD KSN 10 SEPT

Lampiran :

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor
:
/PRT/M/2014
Tanggal
:

KETENTUAN UMUM RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG PEKERJAAN UMUM
PADA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

1.1 Kedudukan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN merupakan dokumen yang
mengintegrasikan kebijakan spasial dan kebijakan infrastruktur
bidang pekerjaan umum. Kebijakan spasial dalam RPI2JM bidang
pekerjaan umum pada KSN mengacu pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) beserta rencana rincinya yaitu rencana
tata ruang (RTR) pulau/kepulauan dan RTR KSN, sedangkan kebijakan
infrastruktur bidang pekerjaan umum dalam RPI2JM bidang pekerjaan

umum pada KSN ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Pekerjaan Umum.

Pembangunan infrastruktur yang dimuat dalam Renstra Kementerian
Pekerjaan Umum yang berupa pembangunan infrastruktur yangdan
lokasi programnya berada dalam cakupan wilayah KSN, dijabarkan
dalam RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN, untuk selanjutnya
dianggarkan. Sedangkan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum non
infrastruktur dan yang memuat pembangunan infrastruktur di luar
cakupan wilayah KSN, dapat langsung dianggarkan.
Selanjutnya, RPI2JM bidang pekerjaan umum ini merupakan salah
satu dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemerintah
(RKP) dan Rencana Kerja (Renja) Kementerian Pekerjaan Umum.
Kedudukan RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN dalam sistem
perencanaan tata ruang, sistem perencanaan pembangunan, dan
dalam sistem penganggaran dapat dilihat pada Gambar 21.1.
sebagai berikut:


DOKUMEN SISTEM
PENGANGGARAN

RPI2JM
Bidang PU pada KSN

DOKUMEN PERENCANAAN
TATA RUANG

Gambar 1.1
Kedudukan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN dalam Sistem
Perencanaan Tata Ruang, Sistem Perencanaan Pembangunan, dan
Sistem Penganggaran.

1.2 Manfaat RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN bermanfaat untuk:
a.

menjamin


keterpaduan

pembangunan

infrastruktur

b.

pekerjaan umum pada KSN;
menjamin pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum

c.

pada KSN tepat sasaran;
mewujudkan efisiensi dalam

d.

infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN; dan
mewujudkan

efektivitas
pelaksanaan
pembangunan

penganggaran

bidang

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN.
1.3 Asas Penyusunan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
Asas yang mendasari penyusunan RPI2JM bidang pekerjaan umum
pada KSN meliputi:
a. kewilayahan; merupakan pendekatan dasar pemikiran yang tidak
sektoral tetapi objeknya adalah entitas wilayah atau kawasan
yang akan didorong dan mendorong terciptanya struktur ruang
yang efektif dan efisien;
b. keterpaduan; merupakan pendekatan dasar pemikiran yang
terintegrasi dalam perencanaan pembangunan dan sinkronisasi

dalam pemrograman pembangunan yang saling terkait untuk
mengisi kekurangan dan kebutuhan masing-masing;
c. keberlanjutan; merupakan pendekatan dasar pemikiran dalam
pemrograman investasi infrastruktur bidang pekerjaan umum
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dengan

memperhatikan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
hidup;
d. koordinasi;

merupakan

dasar

pemikiranpendekatan

dalam

penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat (termasuk dunia
usaha), sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;
e. optimalisasi

sumber

daya;

merupakan

dasar

pemikiranpendekatan dalam pemanfaatan sumber daya yang
sesuai dengan kewenangan dan kapasitas pendanaan untuk
tujuan

pengembangan

wilayah


atau

kawasan

melalui

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum; dan
f.

skala prioritas; merupakan dasar pemikiranpendekatan dalam
pemrograman investasi infrastruktur bidang pekerjaan umum
dengan memperhatikan skala prioritas wilayah atau kawasan,
sehingga terdapat kawasan yang didorong pengembangannya
dan kawasan yang dikendalikan.

1.4 Muatan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
RPI2JM

bidang


pekerjaan

umum

pada

KSN

memuat

program

pembangunan investasi infrastruktur bidang pekerjaan umum yang
disusun

atas

dasar

arahan


spasial

dan

prioritas

program

pembangunan infrastruktur. Program pembangunan infrastruktur
dimaksud terdiri atas:
a. program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, antara
lain meliputi jaringan jalan bebas hambatan, jaringan jalan arteri
primer, jaringan jalan kolektor primer, dan jaringan jalan strategis
nasional;
b. program pembangunan infrastruktur sumber daya air, antara lain
meliputi konservasi (waduk, embung, situ), jaringan irigasi,
jaringan reklamasi rawa, jaringan tata air tambak, penyediaan air
baku, pengendali banjir/lahar/sedimen, dan pengamanan pantai;
dan

c. program

pembangunan infrastruktur permukiman, antara lain

meliputi jaringan air minum, jaringan pengelola limbah, jaringan

drainase, jaringan pengelola persampahan, serta infrastruktur
desa pusat pertumbuhan (DPP) dan kawasan agropolitan.

Lampiran :

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor
:
/PRT/M/2014
Tanggal
:

Lampiran: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor :

/PRT/M/2014
Tanggal :

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA TERPADU DAN PROGRAM
INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAHRPI2JM BIDANG
PEKERJAAN UMUM PADA KSNKAWASAN STRATEGIS NASIONAL

2.1 Prosedur Penyusunan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada
KSN
Penyusunan RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN dilakukan
melalui 5 (lima) tahap sebagai berikut:
a. identifikasi dan inventarisasi arahan spasial pengembangan KSN
dan

dan

inventarisasi

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN;
b. perumusan rencana terpadu pembangunan infrastruktur bidang
pekerjaan umum pada KSN;
c. sinkronisasi

programsinkronisasi

dan

keterpaduan

program

investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum
pada KSN;
d. penyiapan rancangan RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN;
dan
e. penyepakatan rancangan RPI2JM bidang pekerjaan umum pada
KSN.

Secara skematis, prosedur penyusunan RPI2JM bidang pekerjaan
umum pada KSN dapat dilihat pada Gambar 32.1. sebagai berikut:

Gambar 2.1
Prosedur Penyusunan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN

Lebih lanjut, masing-masing tahapan dimaksud dirinci melalui
pendekatan sistem yang meliputi input, proses, dan output.

2.1.1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN dan
Inventarisasi

Program

Investasi

Pembangunan

Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum
a. Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN
Identifikasi arahan spasial pengembangan KSN merupakan
hasil integrasi berbagai dokumen kebijakan spasial pada
KSN.

Identifikasi

arahan

spasial

pengembangan

KSN

dilakukan melalui pendekatan sistem sebagai berikut:
1) input:

berupa

pengembangan

dokumen
wilayah

dan

kebijakan

spasial

indikasi

program

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum
dalam RTR, baik rencana umum tata ruang maupun
rencana rincinya, yang sebagian atau seluruh wilayah
perencanaannya berada dalam lingkup wilayah KSN;
2) proses: berupa kegiatan pengintegrasian antara arahan
spasial RTR KSN dan arahan spasial RTR lainnya dengan
menggunakan metode inventarisasi yang dilakukan oleh
tim penyusun RPI2JM; dan
3) output:

berupa

matriks

indikasi

arahan

spasial

pengembangan KSN yang disusun dalam 5 (lima) tahun
dan peta arahan spasial pengembangan KSN dengan
skala peta sesuai dengan KSN terkait, yang memuat
lokasi kawasan yang didorong pengembangannya dan
kawasan yang dikendalikan, serta indikasi program
dukungan jaringan infrastruktur bidang pekerjaan umum
untuk masing-masing kawasan dimaksud.
Format matriks identifikasi arahan spasial pengembangan
KSN dapat dilihat pada matriks 1 sebagai berikut:

Matriks 1. Arahan Spasial Pengembangan KSN

NO.

(1)
1.
1.1.
1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.

2.
12.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.

ARAHAN SPASIAL
PENGEMBANGAN KSN
Tujuan/
Kebijakan/
Strategi
(2)
TUJUAN 1
Kebijakan 1
Strategi 1
Strategi 2
dan
seterusnya
Kebijakan 2
Strategi 1
Strategi 2
dan
seterusnya

TUJUAN 2
Kebijakan 1
Strategi 1
Strategi 2
dan
seterusnya
Kebijakan 2
Strategi 1
Strategi 2
dan
seterusnya

Sasaran
Wilayah/Kawasan
(3)

IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH
(5 TAHUN)

ARAHAN SPASIAL TERKAIT PENGEMBANGAN KSN
RTRWN
(4)

RTR
Pulau/Kepula
-uan
(5)

RTRW
Provinsi
(6)

RTR KSP
(7a)

RTRW
Kabupaten
A
(7b)

RTRW
Kabupate
nB
(8a)

RTRW
Kabupate
n lainnya

RTR KS
Kabupate
n/Kota
(8b)

Kawasan
Didorong/
Dikendalikan
(9)
Kawasan
yang
didorong
pengembang
annya:
.
..

Kawasan yang
didorongdiken
dalikan
perkembangan
nya:
...

Kawasan yang
didorong
pengembanga
nnya:
Kawasan yang
didorong:
...

Kawasan yang
dikendalikan
perkembangan
nya:
Kawasan yang
didorong:
...

Indikasi Program
Utama 5 Tahun
( ... - ... )
(10)
Sumber Daya Air:
...
Bina Marga:
...
Cipta karya:
...
Sumber Daya Air:
...
Bina Marga:
...
Cipta karya:
...

Sumber Daya Air:
...
Bina Marga:
...
Cipta karya:
...
Sumber Daya Air:
...
Bina Marga:
...
Cipta karya:
...

Keterangan:
a. 1)
Penjelasan mengenai kolom:
b. Kolom (2): arahan spasial RTR KSN berupa tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang KSN
c. Kolom (3): arahan spasial RTR KSN berupa rencana struktur ruang dan/atau rencana pola ruang
d. Kolom (4), (5), (6), (7), dan (8): arahan spasial RTR yang sesuai dengan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang, serta rencana struktur ruang dan rencana
pola ruang KSN
e.
f.
Kolom (9): hasil integrasi seluruh arahan spasial pengembangan KSN berupa kawasan yang didorong perkembangannya pengembangannya dan/atau kawasan
yang dikendalikan perkembangannya untuk masing-masing tujuan penataan ruang KSN.
 Kawasan yang didorong pengembangannya adalah jenis kawasan peruntukan di KSN yg ingin didorong pengembangannya (diwujudkan), menurut Rperpres
RTR KSN. Kawasan ini umumnya adalah kawasan budidaya.

 Kawasan yang dikendalikan adalah jenis kawasan peruntukan di KSN yg ingin dikendalikan perkembangannya menurut RTR KSN. Kawasan ini bisa kawasan
budidaya tertentu, ex: permukiman di Pulau Jawa, dan/atau kawasan lindung.
g.
a.

Kolom (10): indikasi program pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum untuk mewujudkan tujuan penataan ruang KSN
.
2)
Catatan:
a.
Dalam hal terdapat arahan spasial yang belum terakomodasi dan bertentangan, maka arahan spasial yang diacu yaitu arahan spasial yang lebih tinggi
b.
Dalam hal terdapat arahan spasial yang belum terakomodasi tetapi tidak bertentangan langsung maupun implikasinya, maka arahan dimaksud
diakomodasi dengan tetap mengacu pada ketentuan bahwa arahan spasial yang lebih rendah mengacu pada yang lebih tinggi. Dalam hal tertentu dan prinsip,
dimungkinkan penambahan arahan spasial yang lebih tinggi, dengan memberikan tanda khusus, misalnya: dengan keterangan.

Prosedur identifikasi arahan spasial pengembangan KSN
diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1) dilaksanakan oleh tim teknis Ditjen Penataan Ruang;
2) dibahas bersama dengan Bappeda provinsi, Bappeda
kabupaten dan Bappeda kota terkait, SKPD provinsi bidang
penataan ruang, serta direktorat terkait di lingkungan Ditjen
Penataan Ruang; dan
3) hasil pembahasan dituangkan di dalam berita acara.

b. Identifikasi

Inventarisasi

Program

Investasi

Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum
Identifikasi program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum merupakan upaya inventarisasi
dan sintesis program prioritas pembangunan infrastruktur
bidang

pekerjaan

umum,

yang

berasal

dari

berbagai

dokumen perencanaan pembangunan infrastruktur bidang
pekerjaan umum untuk mendukung perwujudan indikasi
program

utama

dan

sasaran

wilayah

pada

tahapan

identifikasi arahan spasial. Identifikasi dan sintesis program
prioritas
umum

pembangunan
dilakukan

infrastruktur

melalui

bidang

pendekatan

pekerjaan

sistem

sebagai

berikut:
1) input:

berupa

program

prioritas

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN yang
berasal

dari

dokumen

perencanaan

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum, meliputi:
a) RPJPN dan RPJMN;
b) Renstra dan RKP Kementerian Pekerjaan Umum;
c) RPJPD dan RPJMD provinsi; dan
d) RPJPD dan RPJMD kabupaten/kota.
2) proses:

berupa

kegiatan

penggabungan

program

prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum dari berbagai dokumen sesuai tingkatan RPI2JM

yang disusun yang dilakukan oleh tim penyusun RPI2JM;
dan
3) output: berupa matriks program prioritas pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum sesuai dengan
indikasi program utama KSN dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.

Format

matriks

inventarisasi

program

investasi

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dapat
dilihat pada matriks 2 sebagai berikut:

Matriks 2. Program Investasi Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM
NO.

INDIKASI PROGRAM
UTAMA 5 TAHUN

(1)
1.
1.1.
1.2.

(2)
Sumber Daya Air
Jaringan Irigasi
Pengendalian Banjir

1.3.
1.4.

Pengamanan Pantai
dan seterusnya

2.

3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.

RPJPN/RPJMN
(3)

Renstra/RKP
Kemen PU
(4)

Renstra
A/B/C
(5)

RPJP/RPJM
Provinsi
(6)

RENSTRA
Prov/ SKPD
Prov*)
(7)

RPJP/RPJM
Kab/Kota
(8)

RENSTRA
Kab/KotaSKPD
Kab/Kota*)
(9)

SINTESIS PROGRAM
INVESTASI
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG
PEKERJAAN UMUM
DALAM PERIODE 5 TAHUN
(..... - .....)
(10)
Program pembangunan
infrastruktur Sub
BidangSubbidang Sumber
Daya Air:
...........

Bina Marga

Program pembangunan
infrastruktur Sub
BidangSubbidang Bina
Marga:
...........

Cipta Karya
Sistem Penyediaan Air Minum
Jaringan Drainase
Jaringan Air Limbah
Pengelolaan Sampah

Program pembangunan
infrastruktur Subbidang
Cipta Karya:
...........

Keterangan:
*) Dapat diisi jika terdapat dokumen yang terkait
1) Penjelasan mengenai kolom:
a. Kolom (2): indikasi program pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum di pada KSN dari yang termuat dalam RTR KSN (Kolom 10
Matriks 1)
b. Kolom (3), (4), (5), (6), dan (7): hasil inventarisasi program investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum yang terkait dengan
program pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum mendukung pengembangan KSN, secara berurutan dari RPJPN/RPJMN, Renstra dan
RKP Kementerian Pekerjaan Umum, Renstra Ditjen Sumber Daya Air, Renstra Ditjen Bina Marga, dan Renstra Ditjen Cipta Karya, RPJP/RPJM
provinsi, serta RPJP/RPJM kabupaten/kota.
c.
c. Kolom (8): sintesa sintesis program investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum sesuai dengan indikasi program utama dari
tingkatan RPI2JM KSN yang disusun tahunan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun . Ada 3 (tiga) kemungkinan program ke-PU-an: (i) program

terdapat dalam indikasi program RTR dan program terdapat dalam dokumen perencanaan pembangunan, (ii) program terdapat dalam indikasi
program RTR, tetapi tidak terdapat dalam dokumen perencanaan pembangunan, dan (iii) program tidak terdapat dalam indikasi program RTR,
tetapi terdapat dalam dokumen perencanaan pembangunan.
2) Catatan:
a. Dalam hal terdapat program prioritas yang belum terakomodasi dan bertentangan, maka program yang diacu yaitu program prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum yang lebih tinggi
b. Dalam hal terdapat program prioritas yang belum terakomodasi tetapi tidak bertentangan langsung maupun implikasinya, maka arahan dimaksud diakomodasi dengan tetap mengacu
pada ketentuan bahwa program prioritas yang lebih rendah mengacu pada yang lebih tinggi. Dalam hal tertentu dan prinsip, dimungkinkan penambahan program prioritas yang lebih
tinggi, dengan memberikan tanda khusus, misalnya: dengan keterangan.

Prosedur inventarisasi program investasi pembangunan
infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum

diatur

dengan

ketentuan sebagai berikut:
1) dilaksanakan oleh tim teknis Ditjen Penataan Ruang; dan
2)

dilakukan pembahasan dengan Biro Perencanaan

dan Kerjasama Luar Negeri, direktorat bina program
pada masing-masing Ditjen di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum, direktorat terkait dan unit pelaksana
teknis (UPT) di Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Bina
Marga,

serta

satuan

kerja

perencanaan

dan

pengendalian program infrastruktur permukiman.
3)
2.1.2 Perumusan

Rencana

Terpadu

Pembangunan

Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
Perumusan rencana terpadu pembangunan infrastruktur bidang
pekerjaan umum pada KSN merupakan upaya integrasi arahan
spasial pengembangan wilayah pada KSN dengan program
prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum
pada

KSN.

Perumusan

rencana

terpadu

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN dilakukan
melalui pendekatan sistem sebagai berikut:
a. input: berupa output tahap 1 dan output tahap 2, meliputi:
1) matriks indikasi arahan spasial pengembangan KSN
dalam 5 (lima) tahun; dan
2) matriks program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum pada KSN sesuai dengan
indikasi program utama KSN dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.

b. proses: berupa kegiatan pengintegrasian antara arahan
spasial

pengembangan

KSN

dan

program

investasi

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum yang
dilakukan oleh tim penyusun RPI2JM; dan
c. output:

berupa

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan tahunan
dalam periode 5 (lima) tahun untuk mendukung perwujudan
sasaran spasial KSN.
Format matriks perumusan rencana terpadu pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum pada KSN dapat dilihat
pada matriks 3 sebagai berikut:

Matriks 3. Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur
Bidang Pekerjaan Umum pada KSN (diskusi dengan awan)
NO
.

ARAHAN SPASIAL PENGEMBANGAN KSN
TUJUAN

(1)
1.

(2)
Tujuan 1

SASARAN
WILAYAH/KAWASAN
(3)
kawasan budi daya
yang didorong
a. kawasan budi daya

b. kawasan perkotaan

kawasan budi daya yg
dikendalikan
a. kawasan lindung

b. kawasan budi daya

2.

dan seterusnya

PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN
UMUM TAHUNAN
DALAM PERIODE 5 (LIMA) TAHUN
THN
THN
THN
THN
THN
NAMA PROGRAM
KE-1
KE-2
KE-3
KE-4
KE-5
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
SUMBER DAYA AIR:
…….
BINA MARGA:
…….
CIPTA KARYA:
…….
SUMBER DAYA AIR:
…….
BINA MARGA:
…….
CIPTA KARYA:
…….
SUMBER DAYA AIR:
…….
BINA MARGA:
…….
CIPTA KARYA:
…….
SUMBER DAYA AIR:
…….
BINA MARGA:
…….
CIPTA KARYA:
…….

Keterangan:
1) Penjelasan mengenai kolom:
a. Kolom (2): arahan spasial RTR berupa tujuan penataan ruang KSN
b. Kolom (3): arahan spasial pengembangan KSN berupa kawasan yang didorong perkembangannya dan/atau kawasan yang
dikendalikan untuk masing-masing tujuan penataan ruang KSN
c. Kolom (4): program investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dalam 5 (lima) tahun
d. Kolom (5), (6), (7), (8), dan (9): waktu pelaksanaan (tahunan dalam 5 (lima) tahun)
e. Kolom (5), (6), (7), (8), dan (9): waktu pelaksanaan (tahunan dalam 5 (lima) tahun)
2) Petunjuk pengisian kolom:
a. Kolom (2): diambil dari kolom (2) matriks 1

b. Kolom (3): diambil dari kolom (9) matriks 1
c. Kolom (4): diseleksi untuk masing-masing tujuan dan sasaran pengembangan wilayah pada kolom (2) dan (3)
d. Kolom (5), (6), (7), (8), dan (9): diberi tanda (
) untuk masing-masing program sesuai dengan tahapan tahunannya.
Dalam menentukan tahapan tahunan masing-masing program investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, dapat digunakan
beberapa asumsi atau kriteria:
1) kriteria pengembangan wilayah: (i) program bersifat pengungkit (leverage) utama, yaitu program yang dapat mendorong dan/atau menarik
pengembangan wilayah; (ii) prasyarat awal dari suatu upaya perwujudan kawasan yang menyeluruh; dan/atau (iii) pembentukan struktur
ruang.
2) kriteria pengentasan kemiskinan dan/atau keterisolasian (program yang bersifat kebutuhan dasar yang mendesak).
3) Kriteria kontigensi, yaitu: program-program yang on going atau committed (sudah jelas waktu pelaksanaannya). Kriteria ketiga ini dapat
dieksplorasi menggunakan metode klarifikasi kepada sektor Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya.
a. Kolom (5), (6), (7), (8), dan (9): diberi tanda (√) untuk masing-masing program sesuai dengan tahapan tahunannya

Prosedur

perumusan

rencana

terpadu

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum diatur dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) -

dilaksanakan oleh tim teknis Ditjen Penataan Ruang;

dan
2) -

dilakukan pembahasan dengan Bappeda provinsi terkait,

SKPD provinsi bidang penataan ruang, balai besar atau balai
wilayah sungai, balai besar atau balai jalan dan jembatan,
perencanaan dan pengendalian ciptakarya, serta satuan
kerja atau dinas terkait pekerjaan umum.

2.1.3 Sinkronisasi

dan

Keterpaduan

Program

Investasi

Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum
pada KSN
a. Sinkronisasi

dan

Keterpaduan

Program

Investasi

Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum
Berdasarkan Fungsi
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan fungsi merupakan upaya penyerasian
antarprogram investasi pembangunan infrastruktur untuk
pada masing-masing sektor sumber daya air, bina marga,
dan cipta karya berdasarkan fungsi. Sinkron secara fungsi
berarti

program-program

yang

ada

saling

mendukung

secara fungsi.
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan fungsi dilakukan melalui pendekatan
sistem sebagai berikut:
1) input: berupa daftar program investasi pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan untuk 5
(lima) tahun dalam rangka mendukung sasaran spasial
KSN (output tahap 2);

2) proses:

berupa

keterkaitan

kegiatan

antarprogram

analisis

hubungan

investasi

atau

berdasarkan

hubungan fungsi. Program investasi yang dianalisis
keterkaitannya

yaitu

antarprogram

sumber

daya

alamair, antarprogram bina marga, dan antarprogram
cipta karya yang dilakukan oleh tim penyusun RPI2JM;
dan
a.
3) output:

berupa

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan tahunan
dalam periode 5 (lima) tahun yang sinergis secara
fungsi.
Format

matriks

sinkronisasi

programsinkronisasi

dan

keterpaduan program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum berdasarkan fungsi dapat dilihat
pada matriks 4a, matriks 4b5, dan matriks 4c6 sebagai
berikut:

Matriks 4a. Sinkronisasi Fungsi Antarprogram Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Sumber Daya AirSubbidang Sumber Daya Air pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
SUBBIDANG SDASUMBER DAYA AIR

INFRASTRUKTUR SUBBIDANG SDASUMBER
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN
DAYA AIR

A1

A2

A3

..

An

A1

A2

√ (Sinkron)

A3

(tidak sinkron)

..

An









Keterangan:
1) Penjelasan mengenaiPetunjuk pengisian kolom dan barismatriks:
Kolom Cell (A1) s./d. An dan Baris (1) s/d n: berisi program investasi pembangunan infrastruktur bidang sumber daya airsubbidang sumber daya air
2) Petunjuk pengisian sinkronisasi fungsi antarprogramkolom dan baris:
a. dilakukan dengan cara menyandingkan sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur bidang sumber daya airsubbidang sumber daya
air dari “baris” dengan program investasi pembangunan infrastruktur bidang sumber daya subbidang sumber daya air dari “kolom”, seperticontoh:

keterkaitan sinkronisasi program A1 dengan program A2, A3, .., An., yang diperlihatkan dengan (1,2), (1,3), .. (1,n); demikian pula dengan program
2 dengan program 1, 3, .., n yang diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan program 1,2, .., n, diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), ..,
(3,n); dan seterusnya.
b.
hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” dengan yg terdiri dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan sedang, keterkaitan
lemah tanda (√) untuk program yang sinkron.
c. . Yang menjadi perhatian adalah keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi fungsional diartikan bahwa kedua program investasi
pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air harus sama-sama tetap dalam daftar program prioritas pembangunan infrastruktur bidang
pekerjaan umum sesuai dengan keterkaitan fungsi masing-masing.

Matriks 54b. Sinkronisasi Fungsi Antarprogram Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Bina MargaSubbidang Bina Marga pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG
BINA MARGASUBBIDANG BINA MARGA

PROGRAM INVESTASI
PEMBANGUNAN

B1

B2

B1

B2

√ (Sinkron)

B3

(tidak
sinkron)

..




B3

..

Bn

INFRASTRUKTUR BIDANG BINA
MARGASUBBIDANG BINA MARGA

Bn



Keterangan:
1) Petunjuk pengisian matriks:
Cell B1 s.d. Bn berisi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang bina marga
2) Petunjuk sinkronisasi fungsi antarprogram:
a. dilakukan dengan cara sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang bina marga dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur subbidang bina marga dari “kolom”, contoh: sinkronisasi program B1 dengan program B2, B3, .., Bn.
b. hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” dengan tanda (√) untuk program yang sinkron.
c. Penjelasan mengenai kolom dan baris:
Kolom (1) s/d n dan Baris (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang bina marga
Petunjuk pengisian kolom dan baris:
Dilakukan dengan cara menyandingkan program investasi pembangunan infrastruktur bidang bina marga dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur bidang bina marga dari “kolom”, seperti: keterkaitan program 1 dengan program 2, 3, .., n, yang diperlihatkan dengan
(1,2), (1,3), .. (1,n); demikian pula dengan program 2 dengan program 1, 3, .., n yang diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan
program 1,2, .., n, diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), .., (3,n); dan seterusnya.
Hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” yg terdiri dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan sedang, keterkaitan lemah. Yang
menjadi perhatian adalah keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi fungsional diartikan bahwa kedua program investasi
pembangunan infrastruktur bidang bina marga harus sama-sama tetap dalam daftar program prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum, sesuai keterkaitan fungsi masing-masing.

Matriks 64c. Sinkronisasi Fungsi Antarprogram Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta KaryaSubbidang Cipta Karya pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYASUBBIDANG CIPTA KARYA

PROGRAM INVESTASI
PEMBANGUNAN

C1

C2

C3

C1

C2

√ (Sinkron)

C3

(tidak
sinkron)



..







..

Cn

UKTUR BIDANG CIPTA KARYASUBBIDANG CIPTA KARYA

Cn





Keterangan:
1) Petunjuk pengisian matriks:
Cell C1 s.d. Cn berisi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang cipta karya
2) Petunjuk sinkronisasi fungsi antarprogram:



a. dilakukan dengan cara sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang cipta karya dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur subbidang cipta karya dari “kolom”, contoh: sinkronisasi program C1 dengan program C2, C3, .., Cn.
b. hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” dengan tanda (√) untuk program yang sinkron.
d. Keterangan:
Penjelasan mengenai kolom dan baris:
Kolom (1) s/d n dan Baris (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
Petunjuk pengisian kolom dan baris:
Dilakukan dengan cara menyandingkan program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dari “kolom”, seperti: keterkaitan program 1 dengan program 2, 3, .., n, yang diperlihatkan dengan
(1,2), (1,3), .. (1,n); demikian pula dengan program 2 dengan program 1, 3, .., n yang diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan
program 1,2, .., n, diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), .., (3,n); dan seterusnya.
Hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” yg terdiri dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan sedang, keterkaitan lemah. Yang
menjadi perhatian adalah keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi fungsional diartikan bahwa kedua program investasi
pembangunan infrastruktur bidang cipta karya harus sama-sama tetap dalam daftar program prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum, sesuai keterkaitan fungsi masing-masing.

b. Sinkronisasi ProgramSinkronisasi dan Keterpaduan
Program

Investasi

Pembangunan

Infrastruktur

Bidang Pekerjaan Umum Berdasarkan Lokasi
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan lokasi merupakan upaya penyerasian
antarprogram

prioritas

pembangunan

infrastruktur

berdasarkan lokasi. Sinkron secara lokasi berarti programprogram yang ada saling terkoneksi.

Program investasi

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum yang
disinkronkan secara lokasi adalah antarprogram dalam 2
subbidang pada bidang pekerjaan umum (sumber daya air,
bina marga, dan cipta karya) (1) antara program bidang
sumber daya air dan program bidang cipta karya dan (2)
antara program bina marga dan program bidang cipta
karya.
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan lokasi dilakukan melalui pendekatan
sistem sebagai berikut:
1) input: berupa daftar program investasi pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan untuk 5
(lima) tahun untuk mendukung sasaran spasial KSN
(output tahap 2);
2) proses:

berupa

keterkaitan

kegiatan

antarprogram

analisis

hubungan

investasi

atau

berdasarkan

hubungan lokasi. Program investasi yang dianalisis
keterkaitannya yaitu antara antara program dalam 2
bidang

sumber

daya

airsubbidang

pada

bidang

pekerjaan umum (sumber daya air, bina marga, dan
program bidang cipta karya) serta antara program bina
marga dan program bidang cipta karya yang dilakukan
oleh tim penyusun RPI2JM; dan; dan
a.
3) output:

berupa

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan tahunan

dalam periode 5 (lima) tahun yang sinergis secara
lokasi.
Format

matriks

sinkronisasi

programsinkronisasi

dan

keterpaduan program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum berdasarkan lokasi dapat dilihat
pada matriks 7 5 dan matriks 8 sebagai berikut:

Matriks 75. Sinkronisasi dan Keterpaduan Program Investasi Pembangunan Infrastruktur
Bidang Pekerjaan Umum Berdasarkan LokasiSinkronisasi Lokasi Antara Program Investasi
Pembangunan
Infrastruktur Antara SubbBidang Sumber Daya Air dan Cipta Karya... dan ...*) pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
SUBBBIDANG SDA...

PROGRAM INVESTASI
PEMBANGUNAN

A1
C1



C2

√ (sinkron)

C3

- (tidak
sinkron)

..

A2





A3

..

An





INFRASTRUKTUR SUBBIDANG ...BIDANG CIPTA KARYA

Cn

Keterangan:
*) Diisi 2 subbidang pekerjaan umum yang akan disandingkan, contoh: subbidang sumber daya air dan subbidang cipta karya
1) Petunjuk pengisian matriks:
Sebagai contoh: Cell A1 s.d. An berisi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang sumber daya air dan Cell C1 s.d. Cn berisi program
investasi pembangunan infrastruktur subbidang cipta karya
2) Petunjuk sinkronisasi fungsi antarprogram:
a. dilakukan dengan cara sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang sumber daya air dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur subbidang cipta karya dari “kolom”, contoh: sinkronisasi program A1 dengan program C1, C2, .., Cn.
b. hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” dengan tanda (√) untuk program yang sinkron.
1)
2)

Penjelasan mengenai kolom dan baris:
a. Kolom (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air
b. Baris (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
Petunjuk pengisian kolom dan baris:
a. Dilakukan dengan cara menyandingkan program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air dari “kolom”, seperti: keterkaitan program 1 dengan program 2, 3, .., n, yang diperlihatkan dengan (1,2),

(1,3), .. (1,n); demikian pula dengan program 2 dengan program 1, 3, .., n yang diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan program 1,2, .., n,
diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), .., (3,n); dan seterusnya.
b. Hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” yg terdiri dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan sedang, keterkaitan lemah. Yang menjadi
perhatian adalah keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi lokasi diartikan bahwa kedua program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum harus sama-sama tetap dalam daftar program prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, dan pada lokasi
pengembangan yang berdekatan atau berdampingan.

Matriks 8. Sinkronisasi Lokasi Antara Program Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Bina Marga dan Cipta Karya pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMB INFRASTRUKTUR BIDANG Bina
Marga

PROGRAM INVESTASI
PEMBANGUNAN

B1
C1

C2

C3
..

√ (Sinkron)

-

(tidak
sinkron)

B2

B3

..

Bn

INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Bn

Keterangan:
1) Penjelasan mengenai kolom dan baris:
a. Kolom (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang bina marga
b. Baris (1) s/d n: program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya
2) Petunjuk pengisian kolom dan baris:
a. Dilakukan dengan cara menyandingkan program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dari “baris” dengan program investasi
pembangunan infrastruktur bidang bina marga dari “kolom”, seperti: keterkaitan program 1 dengan program 2, 3, .., n, yang diperlihatkan dengan
(1,2), (1,3), .. (1,n); demikian pula dengan program 2 dengan program 1, 3, .., n yang diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan
program 1,2, .., n, diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), .., (3,n); dan seterusnya.
b. Hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” yg terdiri dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan sedang, keterkaitan lemah. Yang
menjadi perhatian adalah keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi lokasi diartikan bahwa kedua program investasi pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum harus sama-sama tetap dalam daftar program prioritas pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum,
dan pada lokasi pengembangan yang berdekatan atau berdampingan.

c. Sinkronisasi ProgramSinkronisasi dan Keterpaduan
Program

Investasi

Bidang

Pembangunan

Pekerjaan

Umum

Infrastruktur

Berdasarkan

Waktu

Pelaksanaan
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan waktu pelaksanaan merupakan upaya
penyerasian

antarprogram

investasi

pembangunan

infrastruktur berdasarkan waktu pelaksanaannya. Sinkron
secara waktu berarti antarprogram dalam tahapan yang
sama dan/atau berurutan.
Sinkronisasi programSinkronisasi dan keterpaduan program
investasi

pembangunan

infrastruktur

bidang

pekerjaan

umum berdasarkan waktu pelaksanaan dilakukan melalui
pendekatan sistem sebagai berikut:
1) input: berupa daftar program investasi pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan untuk 5
(lima) tahun dalam rangka mendukung sasaran spasial
KSN (output tahap 2);
2) proses:

berupa

keterkaitan

kegiatan

antarprogram

analisis

hubungan

investasi

atau

berdasarkan

hubungan waktu pelaksanaan yang dilakukan oleh tim
penyusun RPI2JM; dan ; dan
3) output:

berupa

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan tahunan
dalam periode 5 (lima) tahun yang sinergis secara
waktu.
Format

matriks

sinkronisasi

programsinkronisasi

dan

keterpaduan program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum berdasarkan waktu pelaksanaan
dapat dilihat pada matriks 9 6 sebagai berikut:

Matriks 96. Sinkronisasi dan Keterpaduan Program
Investasi Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan
Umum Berdasarkan Waktu PelaksanaanSinkronisasi
Waktu Antarprogram
Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG
PUPEKERJAAN UMUM

INFRASTRUKTUR BIDANG PUPEKERJAAN UMUMPROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN

A1

A2A2

B1

C1

n
n

A1

A2

√√
(Sinkron)

B1

(tidak
sinkron)



C1

n





Keterangan:Dibicarakan kembali penulisan keterangan untuk menjelaskan matriks diatas
1) Petunjuk pengisian matriks:
Cell A1, A2, B1, C1, n berisi program investasi pembangunan infrastruktur subbidang
sumber daya air, subbidang bina marga, dan subbidang cipta karya.
2) Petunjuk sinkronisasi fungsi antarprogram:
a. dilakukan dengan cara sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur
subbidang suber daya air dari “baris” dengan program investasi pembangunan
infrastruktur subbidang cipta karya dari “kolom”, contoh: sinkronisasi program A1
dengan program C1, C2, .., Cn.
b. hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” dengan tanda (√) untuk program
yang sinkron.

d. Rekapitulasi Program Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum pada KSN Hasil
Sinkronisasi
Tambahan sub-bab untuk Rekapitulasi
Rekapitulasi program investasi pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum pada KSN merupakan upaya
mengelompokkan program investasi pembangunan hasilyang
telah sinkron sinkronisasisecara fungsi, lokasi, dan waktu ke
dalam masing-masing arahan spasial pada setiap tujuan KSN
dan merupakan ..… ???berdasarkan tahapan pelaksanaannya
(tahunan).. . Sinkronisasi dan keterpaduan program investasi
pembangunan
infrastruktur
bidang
pekerjaan
umum
berdasarkan waktu pelaksanaanTahap ini dilakukan melalui
pendekatan sistem sebagai berikut:
1) input: berupa program infrastruktur yang sudah sinkron
baik secara fungsi, lokasi dan waktu, dalam rangka
mendukung sasaran spasial di masing-masing tujuan
KSN....
2) proses:
a. menentukan program-program infrastruktur masingmasing subbidang (sumber daya air, bina marga, dan
cipta karya) yang sudah sinkron secara fungsi, lokasi
dan waktu ke dalam masing-masing arahan spasial
pada setiap tujuan KSN;
b. menentukan lokasi program infrastruktur
c. menentukan volume pekerjaan infrastruktur baik
dalam satuan jumlah unit, luasan, panjang, tinggi,
dan lain-lain
d. memperkirakan nilai pekerjaan program infrastruktur
dalam satuan mata uang.
e.
Merekomendasikan sumber pembiayaan dalam
pelaksanaan pekerjaan program infrastruktur, yang
dapat berasal dari APBN, APBD Kab./Kota, KPN,
BUMN, KPS, dan/atau Swasta. Memberikan alternatif

sumber pembiayaan dengan mempertimbangkan
nilai ekonomi dan ketertarikan investasi....
f. Kriteria sinkron dari persandingan program???
g. Kriteria rekomendasi sumber pembiayaan????
3) output: berupa program investasi pembangunan
infrastuktur tahunan yang dikelompokkan berdasarkan
masing-masing arahan spasial disertai dengan volume
pembangunan infrastruktur,
nilai pembangunan
infrastruktur, dan rekomendasi sumber pembiayaan
infrastruktur. ...
Format matriks sinkronisasi dan keterpaduan program
investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum berdasarkan waktu pelaksanaan dapat dilihat pada
matriks 7 sebagai berikut:
Penjelasan mengenai kolom dan baris:
a. Kolom (1) s/d n dan Baris (1) s/d n: program investasi
pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum
1) Petunjuk pengisian kolom dan baris:
a. Dilakukan
dengan cara menyandingkan program
investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum dari “baris” dengan program investasi pembangunan
infrastruktur bidang pekerjaan umumdari “kolom”, seperti:
keterkaitan program 1 dengan program 2, 3, .., n, yang
diperlihatkan dengan (1,2), (1,3), .. (1,n); demikian pula
dengan program 2 dengan program 1, 3, .., n yang
diperlihatkan dengan (2,1),(2,3), .. (2,n); program 3 dengan
program 1,2, .., n, diperlihatkan dengan (3,1), (3,2), .., (3,n);
dan seterusnya.
b. Hasil sinkronisasi diberikan pada setiap “cell” yg terdiri
dari baris dan kolom berupa keterkaitan kuat, keterkaitan
sedang, keterkaitan lemah. Yang menjadi perhatian adalah
keterkaitan kuat saja. Keterkaitan kuat dalam sinkronisasi
waktu
diartikan
bahwa
kedua
program
investasi
pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum harus
sama-sama
tetap
dalam
daftar
program
prioritas
pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, dan
waktu pengembangannya pada tahun yang sama atau
selisih 1 (satu) tahun.

Matriks 107. Rekapitulasi Program Investasi Pembangunan
Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum pada KSN Tahun ...*)Hasil Sinkronisasi

NO.

ARAHAN SPASIAL PENGEMBANGAN
KAWASAN DANAU TOBA DAN
SEKITARNYA

PROGRAM INVESTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM
5 TAHUNTAHUN ... (YANG TELAH SINKRON FUNGSI, LOKASI, DAN WAKTU)

Tujuan

Program/Kegiatan Prioritas

Lokasi

Volume

Nilai

Sumber
BiayaAlterna
tif Sumber
Biaya

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(2)
(1)
1.

Tujuan 1

Program Pembangunan Infrastruktur Sub BidangSubbidang SDA:
......
......
......
Program Pembangunan Infrastruktur Sub BidangSubbidang Bina Marga:
......
......
Program Pembangunan Infrastruktur Sub BidangSubbidang Bina MargaCipta Karya:
......
......

2.

Tujuan 2

Program Pembangunan Infrastruktur Subbidang SDA:
......
Program Pembangunan Infrastruktur Subbidang Bina Marga:
......
Program Pembangunan Infrastruktur Sub BidangSubbidang Cipta Karya:
......

Keterangan:
*)
Rekapitulasi program tahunan (masing-masing tahun memiliki matriks rekapitulasi tersendiri) Perlu dibicarakan dengan Awan dan disesuaikan dengan contoh
format-nya (per tahun atau per 5 tahun).
1) Penjelasan mengenai kolom:
a. Kolom (2): arahan spasial RTR berupa tujuan penataan ruang KSN
b. Kolom (3): program investasi pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dalam tahunan dalam 5 (lima) tahun yang telah sinkron secara fungsi, lokasi,
dan waktu
c. Kolom (4): lokasi
d. Kolom (5): perkiraan volume
e. Kolom (6): perkiraan nilai investasi
f. Kolom (7): alternatif sumber biaya keterangan
2) Petunjuk pengisian kolom:
a. Kolom (2): diambil dari kolom (2) matriks 1
b. Kolom (3): diseleksi untuk masing-masing tujuan penataan ruang KSN pada kolom (2) serta diambil secara selektif (yang sinkron) dari matriks 4 s/.d. matriks 97
serta dikelompokkan sesuai dengan tujuan penataan ruang KSN terkait

Prosedur

sinkronisasi

program

investasi

pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum diatur dengan ketentuan
sebagai berikut:
dilaksanakan oleh tim teknis Ditjen Penataan Ruang; dan
a. dibahas bersama dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama
Luar Negeri, direktorat bina program pada masing-masing
ditjen

di

lingkungan

Kementerian

Pekerjaan

Umum,

(pertemuan di pusat), serta direktorat terkait di lingkungan
masing-masing direktorat jenderal. Pertemuan di provinsi,
pembahasan bersama dilakukan dengan balai besar atau
balai wilayah sungai, balai besar atau balai jalan dan
jembatan, perencanaan dan pengendalian cipta karya, serta
satuan kerja atau dinas terkait bidang pekerjaan umum,
dituangkan dalam berita acara.

2.1.4 Penyiapan Rancangan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum
pada KSN
2.1.5
Prolog....?
Rancangan RPI2JM bidang pekerjaan umum pada pada KSN
yang

disiapkan berisidisusun

dengan

sistematika

sebagai

berikut:
a. BAB I Pendahuluan, berisi:
1) latar belakang penyusunan RPI2JM bidang pekerjaan
umum pada KSN;
2) , berisi tentang urgensi penyusunan RPI2JM bidang
pekerjaan umum pada KSN;
3) manfaat dan fungsi RPI2JM bidang pekerjaan umum pada
KSN,

berisi

tentang

kegunaan

dari

RPI2JM

bidang

pekerjaan umum pada KSN; dan
4) isu dan permasalahan serta prioritas penanganan pada
KSN., berisi hal-hal utama yang perlu diprioritaskan
penanganannya.

b. BAB

II

Rencana

TerpaduProgram

Investasi

Pembangunan

Infrastruktur Pekerjaan Umum tahunan dalam periode 5 Tahun,
yang

berisi

rekapitulasi

program

investasi pembangunan

infrastruktur bidang pekerjaan umum tahunan dalam periode 5
Tahun pada KSN hasil yang telah sinkron yang dilengkapi
dengan petaisasi.i
c. BAB III Rekomendasi, berisi daftar program berupa yang
merupakan

perwujudan

sinkronisasi

dan

keterpaduan

pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum pada
KSNrekomendasi tim penyusun terhadap program yang belum
sinkron

yang

infrastruktur

dilengkapi

yang

dengan

peta

direkomendasikan,

serta

pembangunan
berita

acara

kesepakatan..

(Jika mau ditambahkan, maka perlu disiapkan rinciannya dalam
pedoman) -> Diskusi dengan Awan.

2.1.6 Penyepakatan

Rancangan

RPI2JM

Bidang

Pekerjaan

RPI2JM

Bidang

Pekerjaan

Umum pada KSN
2.1.7 Penyepakatan

Rancangan

Umum pada KSN
Penyepakatan berisi merupakan persetujuan dari …seluruh
Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
terhadap substansi RPI2JM bidang pekerjaan umum pada KSN
untuk periode 5 (lima) tahun. Proses penyepakatan dilakukan
melalui forum rapat tingkat eselon 1 yang diikuti oleh Direktur
Jenderal Dirjen Sumber Daya Air, Direktur Jenderal Dirjen Bina
Marga, Direktur Jenderal Dirjen Cipta Karya, dan Direktur
Jenderal Dirjen Penataan Ruang.

2.2 Penetapan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum pada KSN
RPI2JM bidang pekerjaan umum untuk KSN ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum dalam bentuk Keputusan Menteri, untuk dalam
pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum
pada masing-masingsetiap KSN sebagai acuan bagi Pemerintah dan
pemerintah daerah dalam pelaksanaan konsultasi regional (Konreg)
Kementerian Pekerjaan Umum.

Contoh 1:

Contoh Matriks 1. Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya KSN Perbatasan Negara di
Provinsi NTT
ARAHAN SPASIAL
PENGEMBANGAN KSN
PERBATASAN NEGARA DI
PROVINSI NTTKAWASAN DANAU
TOBA DAN SEKITARNYA
NO.

(1)
1.
1.1.

ARAHAN SPASIAL TERKAIT PENGEMBANGAN KSN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI NTTKAWASAN
DANAU TOBA DAN SEKITARNYA

IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH
(5 TAHUN)

RTRW
Kabupate
Tujuan/
n Timor
RTRW
Kawasan
Indikasi Program
Sasaran
RTR KS
Kebijakan/
RTRWN
RTR KSP
Tengah
Kabupate
Didorong/
Utama 5 Tahun
Wilayah/Kawasan
K/KKabup
Strategi
UtaraPak
n lainnya
Dikendalikan
(20142015-2019)
aten/Kota
pak
Bharat
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7a)
(7b)
(8a)
(8b)
(9)
(10)
TUJUAN 21: Pengembangan kawasan pariwisata berskala dunia yang terintegrasi dengan pengendalian kawasan budi daya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup serta adaptif terhadap bencana alam.Mewujudkan kawasan berfungsi pertahanan dan keamanan negara
Kebijakan 1: Pengembangan dan pengendalian pemanfaatan kawasan pariwisata berkelas (high-end) dan kawasan pariwisata massal
Kawasan
yang berdaya tarik internasional, nasional, dan regional yang adaptif terhadap bencana alampengembangan sistem pusat permukiman
yang
Kawasan Perbatasan Negara sbg pusat hankam di Kawasan Perbatasan Negara
didorong:
RTR
Kepulauan
Nusa
TenggaraPul
au Sumatera

RTRW
Provinsi
Sumatera
UtaraNusa
Tenggara
Timur

RTRW
Kabupaten
Humbang
Hasundutan
Belu

ARAHAN SPASIAL
PENGEMBANGAN KSN
PERBATASAN NEGARA DI
PROVINSI NTTKAWASAN DANAU
TOBA DAN SEKITARNYA

ARAHAN SPASIAL TERKAIT PENGEMBANGAN KSN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI NTTKAWASAN
DANAU TOBA DAN SEKITARNYA

NO.
Tujuan/
Kebijakan/
Strategi
(1)
1.1.
1.

(2)
Strategi 1:
Mengembangkan dan
merevitalisasi
kawasan
peruntukan
pariwisata
berbasis daya
tarik wisata
alam, daya
tarik wisata
budaya, dan
daya tarik
wisata buatan
manusiameng
embangkan
PKSN sebagai
pusat
pelayanan
utama yang
memiliki fungsi
CIQS,
perdagangan
ekspor/antar
pulau,
promosi,
simpul
transportasi,
dan industri
pengolahan
serta didukung
prasarana
permukiman

Sasaran
Wilayah/Kawasan

(3)

a.

Kawasan.
Wisata Berkelas
Simalem

b.

Kawasan .
Wisata Berkelas
Balige - Tara
Bunga -–
Tampahan.

c.

Harangga
ol-Ttigaras
(kaw.kawasan
wisata hhutan)

d.

LagubotiBbalige (T.B.tb.
Silalahi
Soposurung
&dan Makam
Sisimangaraja)

e.

GurgurMuara (Pantai
Muara)

f. Harian-Simpang
Goting (Taman
Wisata Sigulati)

g.

ParopooTongging
(Kawasankaw.
Wwisata
Simalem,
Tongging SipisoPiso)

h.

Pangurura

RTRWN

(4)
Pasal 9
ayat (7)
meliputi:
a. Melestarikan
keaslian
fisik
serta
mempertahankan
keseimbangan
ekosistemnya;
b. Meningkatkan
kepariwisataan
nasional
c. Mengembangkan
ilmu
pengetahuan dan
teknologi
d. Melestarikan
keberlanjutan
LH.lingku
ng-an
hidup

RTR
Kepulauan
Nusa
TenggaraPul
au Sumatera

(5)
Pasal 56 ayat
(2) huruf a, b
(2)
Pengembang-an
kawkawasan
ekowisata di:
a. Danau Toba
(Kabupaten
Kab Karo,
Kabupaten
Dairi,
KabupatenK
ab Samosir,
KabupatenK
ab
Humbang
Hasundutan,
KabupatenK
ab Taput,
KabupatenK
ab Toba
Samosir,,
dan&
KabupatenK
ab
Simalungun)
b. Ekowisata
Hutan di
SMSuaka
Margasatwa
Siranggas
PKSN di
(Kabupaten
Provinsi NTT
Dairi),
terdiri atas:
Suaka

RTRW
Provinsi
Sumatera
UtaraNusa
Tenggara
Timur
(6)
Lampiran
Raperda
Kabupaten.
Humbang
Hasundutan
tabel 03:
a. Wisata
Alam
Sipinsur
Kecamatan.
Paranginan,
b. Budaya
Batu
Hundulhundul
Bakti
Raja,
c. Pemandangan
Alam
Dolok
Margu
Kecamatan.
Lintong
Nihuta,
d. Danau Tao
Silaban
Silosung
Kecamata
n . Lintong
Nihuta,
e. Danau Tao
Sipinggan

RTR KSP

RTRW
Kabupaten
Humbang
Hasundutan
Belu

(7a)
(7b)
PKSN yaitu
Pasal 42
Perkotaan
(Lampiran
Atambua
03):
yang
a. Wisata
meliputi:
Alam
Kecamatan
Sipinsur di
Kota
Kecamatan
Atambua
kec.
Kecamatan
Paranginan
Atambua
b. Wisata
Barat
Budaya
Kecamatan
Batu
AtambuaB
Hundulelum ada
hundul di
Selatantid
Kecamatan
ak ada
kec. Bakti
KSP
Raja
c. Pemandangan alam
Dolok
Margu di
Kecamatan
kec.
Lintong
Nihuta
d. Danau Tao
Silaban
Silosung di
Kecamatan
kec.
Lintong
Nihuta
e. Danau Tao
Sipinggan
di
Kecamatan

RTRW
Kabupate
n Timor
Tengah
UtaraPak
pak
Bharat
(8a)
Pasal 35
Kaw.asan
Pariwisata
dikemban
gkan:
a. Kawasan
. Wisata
Hutan di
Kecamatan
Pergettenggetteng
Sengkut
dan
Kerajaan
;
b. Kawasan
Air
Terjun di
Kecamat
an
PergettenggettengP
ergetten
ggetteng
Sengkut
dan
Tinada;
c. Kawasan
.
Wwisata
Danau di
Kecama-

RTRW
Kabupate
n lainnya

......

RTR KS
K/KKabup
ate