Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik (1)

Makalah Sejarah Pemikiran Ekonomi

Materi Pertemuan 1

“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
dari Dosen Pengampu Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag

Disusun oleh :
Alvy Saidi ( 13423004)

Prodi Ekonomi Islam Kelas C
Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
2015
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

1

Kata Pengantar

Alhamdulillah…! Kehadirat Allah SWT, karena atas segala Rahmat dan Khendak
yang telah Ia berikan, akhirnya saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah dan
presentasi mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi dengan judul “ Sejarah Pemikiran
Ekonomi Pra-Klasik ” dengan sebaik-baiknya. Dalam makalah ini disebutkan tentang
beberapa hal mengenai sejarah, pemikiran dan konsep ekonomi pada masa Pra-Klasik, yaitu
masa dimana awal mula pekembangan pemikiran ekonomi sebelum era klasik. Dari
pembahasan ini saya berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para pembaca,
tentang sejarah awal mengenai pemikiran ekonomi. Namun sebelumnya dalam penyusunan
makalah ini, saya selaku penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih, kepada :
1. Ibu Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag selaku Dosen Pengampu dari mata kuliah
Sejarah Pemikiran Ekonomi Fakultas Ilmu Agama Islam kelas c semester genap tahun
ajaran 2015, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
2. Para ahli ekonomi yang telah menciptakan karya bukunya, yaitu Deliarnov dan
Sumitro Djojohadikusumo
3. Kolega-kolega tim kelompok I penyusun makalah “ Sejarah Pemikiran Ekonomi PraKlasik “ FIAI UII Yogyakarta
4. Kawan-kawan Kos Suanggi, ds. Nglanjaran yang bersedia membantu jalannya
makalah “ Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik “
Demikian apa yang dapat saya sampaikan dengan bangga, kiranya masukan berupa
saran dan kritik sangat kami membutuhkan, apabila terdapat kesalahan atau hal yang kurang
sempurna dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca sekalian yang dirahmati Allah SWT. Amin…! Jazakumullah khairan katsiran

Yogyakarta, 24 Maret 2015

Alvy Saidi

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

2

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................

2

Daftar Isi ............................................................................................................................

3


Bab 1 : Pendahuluan ..........................................................................................................

4

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................

4
5
5

Bab 2 : Pembahasan .......................................................................................................... 6 - 26
Bab 3 : Penutup ..................................................................................................................27-28
Daftar Pustaka ..................................................................................................................

BAB I
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

3


29

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi adalah suatu hal yang kaitannya dalam kehidupan sehari-hari sangat erat,
bahkan karena hal itu pula ekonomi dapat dikatakan tidak akan pernah lepas dari sisi
kehidupan. Jika diibaratkat keduanya adalah sepasang mata uang yang saling tak terpisahkan,
terlebih untuk kehidupan pada masa kini, dipastikan dimana ada kehidupan disitu ada
kegiatan ekonomi.
Ekonomi adalah kegiatan yang diawali dari sebuah pemikiran tentang bagaimana
mencukupi kebutuhan atau keinginan manusia yang tidak terbatas, dengan melakukan
berbagai cara dan upaya agar hal tersebut dapat terpenuhi. Pemikiran ini dimulai sejak
beberapa abad yang lalu dimana manusia mulai mencetuskan ide atau pemikirannya dengan
lebih obyektif, efektif dan inovasi untuk mencapai sebuah tujuan untuk keberlangsungan
kehidupan manusia. Sejarah ini menjadi cikal bakal lahirnya pemikiran ekonomi pada masa
setelahnya dan hingga kini, maka keberadaannya tidak akan pernah lepas dari pemikiran
ekonomi yang ada pada saat ini dan masa yang akan datang.
Pra-Klasik, adalah masa dimana awal mula pemikiran ekonomi muncul, meskipun

masih sederhana namun keberadaannya sebagai sejarah telah menjadi pedoman, pembelajaran
ataupun inspirasi pemikiran ekonomi pada saat ini.
Namun apa saja yang ada dibalik pemikiran ekonomi pada masa pra-klasik ini ? Siapa
saja orang atau tokoh yang ada pada masa tersebut ? dan sebenarnya apa pemikiran yang
terdapat didalamnya? Dalam pembahasan makalah ini akan dijelaskan mengenai pertanyaan
diatas dan beberapa hal lain yang masih berkaitan dengan sejarah pemikiran ekonomi pada
masa pra-klasik.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

4

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah disinggung di atas sebagai dasar pembelajaran, maka
akan diuraikan beberapa hal yang diharapkan nantinya memberi penjelasan mengenai sejarah
pemikiran ekonomi pra-klasik, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Sejarah Pemikiran Ekonomi pra-Klasik ?
2. Bagaimana konsep teori Ekonomi dimasa Pra-Klasik?
3. Siapa saja tokoh yang punya peranan penting pemikiran pada fase Pra-Klasik ?


C. Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas yang bersumber dari latar belakang
masalah yang telah disebutkan, saya berharap dari pembahasan ini kita dapat mengetahui :
1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik
2. Konseptual Pemikiran Ekonomi pada masa Pra-Klasik
3. Yang berperan penting keberlangsungan era Ekonomi Pra-Klasik

BAB II

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

5

PEMBAHASAN

A. Pemikiran dan Ruang Lingkup Ekonomi Pra-Klasik
Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik adalah sesuatu yang menunjukkan suatu masa yang
sudah lama terlalui, ini karena memang masanya yang dapat diketahui yaitu beberapa abad
yang lalu. Durasi waktu ini sudah sangat lama bila diruntutkan dari waktu saat ini. Pada masa
Pra-Klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan menjadi beberapa masa, yaitu

masa Yunani Kuno atau Greece Classic, pemikiran-pemikiran ekonomi masa Skolastik, masa
Merkantilisme dan masa Fisiokrasi.
Dengan mempelajari sejarah pemikiran ekonomi dan sistem yang ada di dalamnya,
akan diketahui teori-teori yang digunakan dalam menghadapi masalah ekonomi tertentu dan
mengetahui substansial dari tiap pendekatan yang digunakan. Semuanya diperlukan dan
digunakan sebagai dasar mengambil keputusan dalam menghadapi masalah ekonomi yang
sangat menentukan keberlangsungan kematangan dalam memahami Ekonomi Klasikal.
B. Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno ( Greece Classic )
Sebenarnya persoalan ekonomi, sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri.
Namun bukti-bukti yang secara nyata hanya bisa ditelusuri sampai pada masa Yunani Kuno.
Pada zaman ini terdapat beberapa tokoh yang ikut berperan dalam pemikiran ekonomi seperti
Plato, Aristoteles dan juga Xenophon. Pada masa ini, konsep-konsep ekonomi dari kaum
perintis ini ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran Filosofis, agama, kaidah-kaidah hukum,
etika atau aturan-aturan moral. Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar
dari segala permasalahan.
Pada zaman Yunani Kuno pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari
filsafat oral, dan sering dikaitkan dengan rasa keadilan serta kelayakan yang perlu
diperhatikan dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata.

B.1. Plato ( 427 – 347 SM )

Sejak zaman Yunani Kuno, pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia
dari perbudakan dan perdagangan. Itu sudah terbentuk. Bukti tentang keberadaan itu dapat
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

6

dilihat dari buku Res Publica yang ditulis oleh Plato sekitar 400 SM. Karena Plat yang
melahirkan pemikiran awal tentang perekonomian, maka pemikirannya banyak dirujuk oleh
pemikir sesudahnya. Namun pembahasannya tidak hanya ditujukan khusus untuk
memecahkan permasalahan ekonomi, tetapi juga berisi pemikiran tentang bentuk suatu
masyarakat yag sempurna, atau sebuah utopia. Utopia adalah sistem sosial-politik yang
sempurnadan hanya ada di khayalan serta sulit atau imposible diwujudkan dalam kenyataan.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang
keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurut Plato, dalam sebuah Negara ideal kemajuan
tergantung pada pembagian kerja yang secara alamiah dalam masyarakat. Karena manusia
diciptakan berbeda, mereka juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda dan
akhirnya jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda. Oelh karena itu, Plato membedakan tiga
jenis pekerjaan yang dilakukan manusia, yaitu :
-


Pekerjaan sebagai pengatur

-

Pekerjaan sebagai tentara

-

Pekerjaan sebagai pekerja
Menurut Plato, lapisan masyarakat yang berhak untuk mengejar laba dan
mengumpulkan harta adalah kelompok pekerja. Sedangkan kelompok pengatur
dan tentara, mereka berkerja bukan untuk mengumpulkan harta dan kekayaan,
tetapi hanya mengabdi dan memikirkan pekerjaan mereka.
Dengan pembagian kerja dan pembatasan tersebut maka hawa nafsu manusia
untuk memperoleh harta dan barang yang sebesar-besarnya dapat dikendalikan,
sehingga diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang adil dan makmur.
Hal yang dikemukan Plato adalah tentang keharusan penganekaragaman pekerjaan
dalam masyarakat, sehingga mereka tidak perlu membuat segala sesuatu untuk
dirinya sendiri karena memang tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri. Prisip spesialis ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Adam Smith

ratusan tahun kemudian.

Masyarakat Yunani diperintah oleh raja-raja dan pemuka agama. Kaum ningrat ( kaum
aristrokat ) sebagai tuan tanah, sedangkan kaum tani dan kaum buruh tidak memiliki kuasa
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

7

terhadap tanah, lalu adanya tawanan perang melahirkan golongan budak ( kaum proletar )
sebagai pekerja kasar. Dari hal ini para pembuat undang-undang, para politisi, kaum filosofcendekiawan berusaha menyusun kaidah-kaidah yang mengatur hubungan ekonomi. Salah
satunya Plato, tokoh yang hidup di zaman keemasan kebudayaan Athena, dimana pada zaman
ini mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat yang memandang rendah para pekerja
kasar dan orang yang mengejar kekayaan. Namun Plato justru berfikir sebaliknya, ia sangat
menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor pertanian.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya mengenai keadilan dalam
sebuah negara ideal. Menurutnya dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada
pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat
dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan, ia berpendapat
bahwa naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa yang sangat besar namun
melebihi kebutuhan wajarnya adalah tantangan utama menuju suatu masyarakat yang adil dan

makmur secara merata, sehingga keinginan berlebih diatas wajar tersebut perlu diintervensi.
Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan
berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang
melebihi kewajaran. Bila nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan akan menyebabkan
sebagian orang akan hidup berkemewahan namun sebagian orang yang lain akan hidup dalam
kesengsaraan dan kehinaan. Ternyata gagasannya tersebut hampir sama dengan gagasan yang
dibuat oleh tokoh ekonom Adam Smith. Bedanya division of labor atau pembagian kerja oleh
Adam Smith dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,
sedangkan oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan
bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai dan alat penimbun kekayaan.
Namun Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan ( melalui
bunga ).

B.2. Aristoteles ( 384 – 322 SM )
Aristoteles merupakan salah satu dari murid Plato, namun pemikirannya lebih pintar
dari pada gurunya. Menurutnya ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

8

pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Ia juga orang yang meletakkan
pemikiran dasar tentang teori nilai ( value ) dan harga ( price ) yang hingga abad ke- 19 masih
dipelajari dalam teori ekonomi. Kontribusnya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah
pemikirannya tentang pertukaran barang ( exchange of commodities ) dan kegunaan. Menurut
pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa
batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami,
sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut.
Aristoteles menganggap wajar hal ini.
Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan ( use )
dan keuntungan ( gain ). Lebih spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik.
Oeconomic atau ilmu ekonomi didefinisikan sebagai “ the art of house-hold management, the
administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources “ ( seni manajemen
rumah tangga, administrasi dari warisan seseorang, husbanding hati-hati sumber daya ).
Sedangkan chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau keterampilan
manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive atau tamak, dalam chrematistic,
berdagang adalah aktivitas ekonomi yang tidak didorong oleh motif faedah atau use,
melainkan laba atau gain.
Dalam mengelola rumah tangga dan negara, dibutuhkan kegiatan produksi dan tukar
menukar, sehingga ia tidak membenarkan kegiatan perdagangan untuk mengejar keuntungan,
yang akhirnya justru tidak relevan untuk masa sesudahnya karena ia tidak melihat dampak
produktif dari perdagangan. Dengan latar belakang ini, Aristoteles pada dasarnya menolak
pinjam meminjam uang dengan bunga, uang memang bermanfaat sebagai alat tukar-menukar
namun jika digunakan untuk mengejar keuntungan saja, uang dapat menimbulkan
kesenjangan antara si kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan. Akan tetapi dalam hal hak
milik bersama ia tidak sependapat dengan Plato, karena menurutnya hak milik bersama tidak
praktis dan bertentangan dengan harkat manusia, ini karena tanpa hak milik, orang tidak
merasa puas karena harga dirinya hilang serta tidak dapat suatu perbuatan yang baik.

B.3. Xenophon ( 440 – 355 SM )
Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang
menciptakan kata ekonomi. Menurut Xenophon kata ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

9

Yunani yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan dan pengelolaan rumah tangga.
Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai dasar
kesejahteraan ekonomi, lalu ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan
negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan
dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.
Karya utamanya adalah “ On The Means of Improving The Revenue of The State of
Athens
“. Dalam
buku tersebut Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang
Sekilas
Info…
mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara,
hal ini karena Athena sangat potensial
untuk menarik
Kerajaan
Romawipara pedagang dan pengunjung dari
daerah-daerah lain. Caranya, pengunjung harus dilayani dengan baik, mereka datang
ke AthenaKekaisaran
dengan membayar
sehingga
membawa
bagi masyarakat
Athena,
Romawipajak
terbentuk
dari
sebuah kemakmuran
komunitas pertanian
kecil dengan
semakin
baik pelayanan
banyak
pengunjung
dan Tetapi
menambah
pendapatan.
perdagangan
yang kecilmakin
dan strata
sosial
yang kaku.
kondisi
geografis Hal
yangini
menunjukkan
bahwa spirit
ada pada
Kuno yang
mendukung kekayaan
yang merkantilisme
melimpah dan sudah
kemenangan
atas masa
koloni Yunani
sangat membantu
menganjurkan
transisi yang orang
cepat.melakukan perdagangan dengan negara-negara lain.
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling maju di dunia saat itu.
Koin-koin dari kuningan, perunggu, tembaga, perak dan emas, yang dicetak dan
diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran dan komposisi
logamnya. Koin-koin ini sangat popular di dunia saat itu, ini karena koinnya sangat
indah, penuh detail dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi dan
keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,
pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di
Italia, meluasnya perbudakan serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan
perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan UU tidak ada pengaruhnya
bagi keendudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma.
Stoicsm yaitu keturunan cynicsm, ajarannya hanya satu yaitu kebaikan yang
menjamin kebahagiaan. Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki stoics, salah satu
konsepnya ialah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian. Hukum Romawi
sangat unggul saat ini dan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat UU
hukum perdata di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin. Dibandingkan hukum lain,
hukum Romawi lebih bersifat absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak
pemiliknya.
Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles, kerajaan Romawi Kuno juga
melarang
kerasEkonomi
setiap pungutan
Sejarah
Pemikiran
Pra-Klasik atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka
10
membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama yang
menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

C. Pemikiran Ekonomi Masa Skolastik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

11

Ciri utama pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi
dengan masalah etika dan besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan
karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja yang lebih
dominan dibanding ekonomi pada zaman pertengahan yang didukung pula dengan kontribusi
khusus dari para penulis abad pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah.
Pada saat itu pendidikan diserahkan pada tokoh-tokoh gereja yang dikenal dengan nama
" The Scholastics ", sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik. Para filosof aliran
skolastik menerima doktrin gereja sebagai dasar pandangan filosofisnya dimana mereka
berupaya memberikan pembenaran apa yang telah diterima dari gereja secara rasional.
Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi sub-ordinat dari pengorbanan, serta
perilaku ekonomi adalah salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan
moralitas. Orang pada zaman tersebut menganggap kekayaan materi sangat perlu sebab tanpa
materi tidak bisa menghidupi diri sendiri apalagi menolong orang lain. Akan tetapi
bagaimanapun juga motif ekonomi sangat dikecam, ini digambarkan dengan kalimat “ The
merchant can scarcely or never be pleased to God ” ( Pedagang itu hampir atau tidak pernah
dapat senang kepada Tuhan ) . Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain Peter Abaelardus,
St. Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas Cusasus.
Diantara filosof pada masa skolastik yang paling terkenal adalah Augustinus
( 354 – 430 SM ). Menurutnya dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta ini pasti ada
yang mengendalikan, yaitu Tuhan, yang kebenaran mutlak ada pada ajaran agama, dan
aksioma bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan dari yang tidak ada menjadi ada
( creatio ex nihilo ). Kehidupan yang terbaik adalah bertapa, dan yang terpenting adalah cinta
pada Tuhan. Namun menghadapi abad ke-12, bangsa Eropa membuka kembali kebebasan
berpikir yang dipelopori oleh Peter Abelardus (1079 – 1142 ) yang menginginkan kebebasan
berpikir dengan membalikan sebuah pernyataan yang dilontarkan Augustinus dengan
pernyataan anselmuscredo ut intelligam dan merumuskan

pandangannya sendiri menjadi

intelligo ut credom ( saya paham supaya saya percaya ). Peter Abelardus memberikan status
yang lebih tinggi tentang arti iman.
Puncak kejayaan skolastik dicapai pada pemikiran Albertus Magnus ( 1206 – 1280 )
dan Thomas Aquinas ( 1225 – 1274 ). Tokoh A. Magnus adalah seorang filusuf religius dari
Jerman, satu pandangannya yang sangat baik adalah pemikirannya tentang harga yang adil
dan pantas, yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut. Patokannya adalah harga yang adil dan pantas, yaitu dalam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

12

aktivitas tukar-menukar barang harus menggunakan unsur etis. Seseorang yang menetapkan
harga melebihi biaya dan pengorbanan lain untuk menciptakan barang, berarti ia telah
melanggar etika dan tidak pantas dihormati.
Tokoh kedua yang sangat dikenal adalah Thomas Aquinas. Ia mendapat gelar
" The Angelic Doctor " karena banyak pikirannya yang tak terpisahkan dari gereja.
Menurutnya pengetahuan berbeda dengan kepercayaan, pengetahuan didapat melalui indera
dan diolah akal. Namun, akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah
adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan kepercayaan.
Semua dalil-dalil akal atau filsafat harus dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil-dalil
agama dan mengabdi kepada Tuhan.
Dalam bukunya yang sangat terkenal “ Summa Theologica “, Aquinas menjelaskan
bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama dengan
menjual sesuatu yang tidak ada. Dengan pola pikir seperti inilah ekonomi etis berkembang
karena pemikiran ekonomi mereka erat dengan ajaran agama. Pemikiran Thomas Aquinas
menjadi semakin berkembang hingga pada abad ke-13 menjadi zaman kejayaan Skolastik.
Hal ini dikarenakan adanya tiga faktor penentu yang muncul pada akhir abad ke-12, salah satu
faktor penting tersebut adalah ditemukannya karya-karya filsafat Yunani. Faktor-faktor
tersebut membuat pemikiran ekonomi berkembang pesat, sehingga teori dari St. Albertus
Magnus dan St. Thomas Aquinas kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain seperti
Scotus dan Ockham.
D. Pemikiran Masa Merkantilisme
Perkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke-17 kegiatan ekonomi pada
umumnya masih bersifat kecil-kecil yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
( subsisten ). Tetapi pada abad ke-17 ini kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang
sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Istilah Merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut
paham merkantilisme tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan
perdagangan dengan negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa
pada abad ke-16, negara diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda.
Masa Merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing
menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

13

Tiga pokok pemikiran aliran Merkantilisme adalah tentang Neraca Perdagangan dan
Merkantilisme Arus Logam Mulia, Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok
pemikiran ini terpusat pada satu doktrin Merkantilisme, yaitu neraca perdagangan yang
menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran Merkantilisme, yaitu :
D.1. Jean Bodin, Réponse aux Paradoxes de M. de Malestrout ( 1530 – 1596 )
Jean Bodin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang dapat
dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan
harga yang terdapat dalam bukunya “ Reponsé aux Paradoxes de Malestroit” pada tahun
( 1568 M ). Menurut Jean Bodin tambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar
negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang, alasan secara rincinya adalah :
-

Bertambahnya logam mulia, yaitu emas dan perak

-

Praktek monopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran negara

-

Jumlah barang dalam negeri menjadi langka karena sebagian hasil produksi di ekspor

-

Pola hidup yang amat mewah di kalangan raja dan bangsawan sekitarnya

-

Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya
dikurangi atau dipermainkan

Di sini telah dikemukakan sendi pokok dalam teori kuantitas tentang uang. Bertambahnya
uang (logam) bersangkut-paut dengan perdagangan luar negeri yang meluas. Di zaman itu
sedang dikembangkan perdagangan dengan negara-negara di Amerika Serikat, dimana
ditemukan sumber-sumber logam mulia (emas dan perak) seperti di Meksiko dan beberapa
negara lain di benua tersebut.
Melalui berbagai jalur perdagangan luar negeri banyak logam mulai masuk ke Eropa yang
kelak ditempa menjadi uang logam. Perkembangan itu langsung mempengaruhi harga barang.
Perhatikan, bahwa oleh Jean Bodin sudah disinyalir pula praktek-praktek monopoli sebagai
salah satu penyebab yang penting yang meningkatkan harga. Selain itu ditunjukan dan
dikecam olehnya pola hidup mewah yang berlebihan yang dipamerkan kalangan raja dan
bangsawan. Pengeluaran-pengeluarannya yang amat mencolok mengandung dampak inflator
dengan mengorbankan kepentingan golongan masyarakat lainnya.
Jean Bodin menekankan, jika andaikata jumlah cadangan berupa persediaan emas itu
disimpan dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan berhati-hati (quidadoés) maka
inflasi harga akan terkendalikan. Mengenai pengeluaran karat logam mulia dalam isi mata
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

14

uang, hal itu merupakan depresiasi uang. Masalah depresiasi pada nilai uang tentu tidak asing
bagi kita di zaman kontemporer, dimana depresiasi uang secara langsung dan tidak langsung
bisa menjadi sebab kenaikan harga.
Teori Bodin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher
mengembangkan teori kuantitas uang.
D.2. Thomas Mun ( 1571 – 1641 ); Jean Baptist Colbert (1619-1683)
Serangkaian ulasan dan pemikiran dari zaman Merkantilisme lebih mengutamakan
masalah-masalah kebijaksanaan ekonomi ketimbang usaha sistematis untuk menyusun suatu
karangkan analisis. Lagi pula gagasan-gagasan itu dibeberkan secara terpencar-pencar di
antara kalangan-kalangan yang berbagai ragam pula.
Titik temu diantara sejumlah pemikiran golongan Merkantilisme teletak pada sifat dan
maksudnya untuk menyajikan penjelasan dan pertanggungjawaban ataupun pembelaan
mengenai kebijaksanaan pemerintahan maupun mengenai sikap kelakuan kaum saudagar
dalam kegiatan usahanya.
Diantara banyak pengarang dan pemikir ekonomi zaman Merkantilisme kini hanya
disebut dua tokoh diatas, yaitu Thomas Mun dari Inggris dan Colbert dari Perancis. Keduanya
dan masing-masing mempunyai pengaruh besar di kalangan luas di Inggris dan Eropa
continental abad XVII. Thomas Mun adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris
dan menjadi sebagai anggota dewan pimpinan dari East India Company, perusahaan dagang
Inggris yang diberikan monopoli dalam lalu lintas niaga antara Inggris dan India (beserta
beberapa Negara lain di Asia). Dia banyak menulis tentang perdagangan luar negeri, dan buku
yang ditulisnya sempat menjadi karya yang terkenal, buku berjudul “ England’s Treasure by
Foreign Trade “ ( Harta Inggris oleh Perdagangan Luar Negeri ), adalah salah satu sumbangan
besar terhadap teori perdagangan luar negeri. Thomas Mun mengecam kaum bullion yang
melarang mengalirnya emas keluar negeri.
Menurutnya untuk meningkatkan kekayaan negara, cara yang biasa dilakukan adalah
lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar
dibandingkan dengan yang diimpor oleh negara itu. Tambahnya, perdagangan masih tetap
akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak. Suatu negara yang memiliki
terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan
tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

15

umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi
akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
Jean Baptist Colbert adalah pejabat Negara yang memegang peranan kunci sebagai
Menteri Utama di bidang ekonomi dan keuangan di bawah Raja Louis XIV.
Inti pokok pandangan Merkantilisme ialah bahwa kemajuan dan kemakmuran Negara
kebangsaan (nation state) bersangkut-paut dengan adanya surplus ekspor barang diatas impor
dalam perdagangan luar negeri. Surplus yang dimaksud itu bisa menambah cadangan logam
mulia berupa emas dan perak. Sedangkan cadangan demikian dianggap sebagai unsur pokok
bagi kekuatan Negara, kemajuan bangsa, dan kemakmuran masyarakat. Itulah yang
merupakan pandangan khas kaum saudagar yang meluas dan sangat mempengaruhi
kebijaksanaan pemerintah di negara-negara utama di Eropa Barat zaman itu.
Pada pihak pemerintah, para pejabat berusaha untuk menegakkan ketataprajaan
negaranya dan kekuatan militernya untuk meluaskan pengaruhnya sampai ke kawasan benuabenua lain dengan penjajahan berdasarkan kekerasan bersenjata. Penjajahan dalam tahap awal
ditujukan pada sasaran untuk menguasai segenap jalur perdagangan luar negeri dari wilayah
jajahannya; baru ditahap kemudian pada penguasaan

dan penggalian sumber kekayaan

alamnya. Dalam pola kebijaksanaan yang dianut oleh pendukung merkantilisme, kemajuan
harus dicapai dan dibina dengan jalan memperoleh surplus sebesar mungkin dari penerimaan
ekspor barang yang melebihi pengeluaran untuk impor barang. Hal tersebut memerlukan
dukungan kuat terhadap ekspor dengan pemberian monopoli, proteksi, dan subsidi. Di pihak
lain, diadakan pembatasan dan dimana perlu larangan terhadap impor, terkecuali bahan
mentah untuk diolah sebagai barang ekspor atau barang-barang untuk re-ekspor.
Dalam pandanga Merkantilisme juga telah diungkapkan tentang arti dan relevansi
uang dalam peredaran. Uang utama dianggap identik dengan uang logam, yang berisikan
bahan logam mulia (emas dan perak). Sehubungan dengan itu dalam pemikiran para
merkantilis juga terdapat identifikasi penyatuan antara uang dan modal. Persediaan dan
akumulasi logam mulia mencerminkan kekuatan berupa uang dan modal. Uang logam
dimaksud, dalam cadangan persediaanya dan akumulasinya harus diperoleh dari surplus
dalam perdagangan luar negeri.
Mengenai peranan bunga, dalam pandangan Merkantilis bunga harus dipertahankan
pada tingkat yang rendah. Sebab tingkat bunga rendah membantu usaha untuk meningkatkan
perdagangan sehingga dengan demikian, rendahnya tingkat bunga dapat mendukung
akumulasi kekayaan berupa uang dan modal (penguasaan atas uang logam). Di zaman
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

16

merkantilsme diantara sejumlah pemikir juga sudah disadari, bilamana surplus dalam
perdagangan luar negeri terus menerus bertambah secara kumulatif dan bahan logam mulia
serta uang logam masuk dalam jumlah yang semakin banyak, maka prose situ bisa menambah
jumlah uang yang beredar dan cenderung untuk meningkatkan harga barang. Pada giliranya
inflasi harga di pasaran domestic tidak dapat di hindarkan sebagai akibat pemasukan logam
mulia. Satu sama lain hal itu akan menghalangi ekspor dan di pihak lain merangsang impor.
Dalam hal demikian¸ setelah beberapa waktu berlalu, akan terlaksana koreksi seperlunya
terhadap surplus atau deficit dalam perdagangan antar bangsa dalam keseluruhanya.
Namun, sementara itu di bidang domestic langkah-langkah tindakan yang diambil
dalam kerangka kebijaksanaan merkantilisme biasanya mengutamakan kepentingan kaum elit
dengan mengorbankan kepentingan golongan produsen, khususnya di bidang pertanian dan
golongan konsumen dalam khalayak ramai.
Dalam perkembangan sejarah selanjutnya di abad XVIII pandangan dan praktek
kebijaksanaan merkantilisme mengalami tantangan yang semakin keras dari kekuatankekuatan politik dan ekonomi sebagai reaksi terhadap ketimpangan dan keganjilan yang
semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat.
Kalau kita sekarang dengan sekilas “melompati” perkembangan sejarah ekonomi dan
melihat haluan pandangan merkantilisme dalam kaitanya dan relevansinya di zaman
kontemporer dalam perkembangan di bagian kedua abad XX ini, maka dapat disajikan
catatan.

D.3. Sir William Petty ( 1623 – 1687 )
Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford University yang banyak
menulis tentang ekonomi politik. Ia juga dikenal sebagai inonator, ahli bahasa, dokter, ahli
musik, pelaut dan wakil direktur di suatu akademi. Dalam bukunya “ Political Aritmetic ”
tahun 1676 ia telah menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini
maka studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah orang yang mengemukakan
pertama kali tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya,
sampai tokoh aliran klasik Ricardo.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

17

Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan tenaga
kerja. Semboyan “ Labour is the father and active principle of wealth, as lands are the
mother ” ( Buruh adalah ayah dan sebagai prinsip aktif kekayaan dan tanah adalah ibu ).
Baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang
diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Selain itu dalam hal uang,
menurutnya “ Money is the Fat of the Body-Politick, where of too much doth as often hinder
its Agility, as too little makes it sick ! “. Yaitu uang diperlukan dalam jumlah secukupnya,
tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan dapat mendatangkan kemhudaratan. Harga
untuk uang adalah bunga modal, dengan demikian, semakin besar jumlah uang beredar, maka
bunga modal turun, hal ini akan mendorong kegiatan usaha. Ia juga berpendapat bahwa
tingkat harga yang bervariasi proporsionalnya dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena
itu tidak heran apabila Freidrich Engels memberinya gelar “ The Founder of Modern Political
Economy ”.

D.4. Sir Dudley North ( 1641 – 1691 )
Sir Dudley North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas
tanpa adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan
segala peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya
emas keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai
alat untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk simbol kekayaan negara. Negara akan
jatuh miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan pembayaran
untuk negara lain. Lalu menurutnya bunga uang yang rendah akan mendorong perdagangan
dan kemudian akan memperkaya negara.
D.5 David Hume ( 1711 – 1776 )
Dalam teorinya, David Hume sangat memperhatikan fakor keadilan dan beranggapan
bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu negara. Setiap warga negara harus menikmati
hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Apabila tidak terjadi keadilan
maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin,
dengan cara ini maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

18

Teori Hume yang terkenal adalah “ Price Specie-flow Mechanism “. Dalam teorinya ini
David Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang
dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu negara.
E1. Franҫois Quesnay ( 1694 – 1774); A.R.J. Turgot ( 1727 – 1781), Physiokrasi
Para pemikir ekonomi yang termasuk mazhab Physiokrasi sangata berpengaruh dalam
abad XVIII, terutama pada pertengahan abad tersebut. Diantara mereka yang paling menonjol
ialah dua pakar berbangsa Prancis diatas. Ulasan dalam bagian ini berkisar pada pokok-pokok
pemikiran yang dipaparkan Quesnay dan Turgot.
Dengan sengaja kini telah digunakan pengertian kata “ mazhab”. Sebab bebeda dengan
gagasan-gagasan para pengarang dari zaman Merkantilisme, pola dan garis pemikiran yang
disusun dan diungkapkan oleh golongan Physiokrat sudah berwujud suatu kerangka dasar
analisis tertentu mengenai masalah-masalah ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Hakikat
analisisnya ialah bahwa kegiatan ekonomi berjalan menurut suatu pola arus lingkaran
(circular flow) yang menyangkut peredaran barang dan uang. Untuk pertama kalinya proses
produksi, tukar-menukar (pemasaran) dan konsumsi dilihat dalam keterkaitannya satu dengan
yang lainnya. Selain itu arus lingkaran yang dimaksud mencakup proses reproduksi secara
berulang yang menyangkut matarantai-matarantai produksi, pemasaran, dan konsumsi.
Bertentangan dengan pandangan Merkantilisme, para Physiokrat mengutamakan arti
dan pentingnya sector pertanian. Kegiatan pertanian bahkan dianggap sebagai satu-satunya
sector produktif yang menghasilkan suatu surplus produksi secara netto (produit net) untuk
masyarakat. Gagasan para Physiokrat dapat dianggap sebagai reaksi terhadap pandangan dan
praktek yang dianjurkan oleh penganut Merkantilisme. Hal itu satu sama lain karena dalam
abad ke XVIII sector pertanian dan golongan petani seakan-akan dijadikan anak tiri
dibandingkan dengan kepentingan saudagar yang berkecimpung dalam bidang niaga dan
industri. Dan mengakibatkan seamakin merosotnya golongan petani produsen menajdi
seamakin miskin. Kehidupan kaum tani sangat tertekan. Pajak-pajak yang tinggi, berbagai
macam kerja paksa¸ pungutan-pungutan liar, semuanya itu dibebankan atas pundak rakyat
penduduk di sektor pertanian.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

19

Franҫois Quesnay dizamanya sudah member isyarat akan bahaya yang tidak dapat
diremehkan karena potensi pertanian dirongrong dan kekuatan hidup kaum tani terus di isap.
Semuanya itu kelak ternyata memang menjadi salah satu sebab pokok bagi meletusnya
Revolusi Prancis menjelang akhir abad XVIII.
Istilah Physiokrasi untuk pertama kalinya di gunakan oleh Quesnay. Pengertian kata
tersebut berasal dari bahasa Yunani Kuno dan merupaka penyatuan dari istilah physis
(fisika,ilmu alam) dan cratos (kekuatan, kekuasaan). Pemikiran para Physiokrat mengenai tata
susunan masyarakat pada umumnya, tata susunan ekonomi khususnya, berakar pada falsafah
dasar dan ahluan pandangan bahwa penataannya diatur (seharusnya) menurut kekuatankekuatan hokum alam, yaitu the natural order of things atau the oder of things according to
natural law.

Franҫois Quesnay, Analyse du Tableau Economique (1758), bangsa Prancis sebenarnya
seorang dokter kesehatan. Namanya menjadi tenar sebagai seorang ahli bedah, khususnya
mengenai ilmu dan teknik pengeluaran darah pasien Quesnay kemudian diangkat sebagai
anggota Akademi Ilmu Pengetahuan (Academie des Sciences), sebuah lembaga ilmiah yang
paling berwibawa di Prancis. Sejak awal tahun 1750-an Quesnay semakin mencurahkan
perhatiannya dan pemikirannya terhadap masalah-masalah ekonomi, khususnya yang
menyangkut pertanian. Ia mengamati kemunduran yang berlangsung dibidang pertanian dan
menjadi sangat prihatin atas nasib golongan petani produsen yang kehidupannya begitu
tertekan. Jasa sumbangan pikiran Quesnay dalam ilmu ekonomi bekisara pada penyajiannya
tentang proses ekonomi masyarakat dalam pola arus lingkaran peredaran (barang dan uang)
berdasarkan suatu proses reproduksi secara berulang; dan pada saran pendapatnya tentang
sumber dan sifat sesuatu surplus netto dalam produksi masyarakat.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

20

Gagasan Quesnay dibeberkan dalam bentuk tableu, semacam gambaran bercorak grafika.
Lihat gambar di halaman berikut.

PENJELASAN SINGKAT TENTANG TABLEAU ECONOMIQUE
“ Tableau yang bersangkutan didasarkan atas pendapat mazhab Physiokrasi bahwa produk netto atau
produk bersih (produk net) bersumber semata-mata pada sektor pertanian. Produk bersih yang dimaksud
semuanya diperuntukan kepada pemilik tanah sebagai sewa tanah (land rent). Pada awalnya suatu
periode para petani produsen memegang pasok uang sejumlah 2 miliar. Jumlah itu dibayar oleh mereka
kepada para pemilik tanah sebagai imbalan jasa (sewa tanah) untuk penggunanaan tanahnya.
Selanjutnya para pemilik tanah menggunakan (mengeluarkan) jumlah tersebut untuk pangan (satu
miliar kepada petani produsen) dan untuk kebutuhan barang-barang lain (satu miliar kepada para
pengrajin/industri kecil).
Penerimaan bagi golongan pengrajin/industri kecil adalah dua miliar: satu miliar dari para pemilik tanah
dan satu miliar dari hasil penjualannya kepada golongan petani produsen. Pada akhir periode yang

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

21

bersangkutan, golongan petani produsen telah menerima sejumlah tiga miliar dan dari jumlah tiga miliar
ini telah dikeluarkan satu miliar. Dengan demikian pada akhir periode itu para petani produsen
memegang sejumlah dua miliar, yaitu sama dengan jumlah yang ada pada mereka pada awalnya. Jumlah
dua miliar itu dibayar lagi sebagai sewa tanah kepada para pemilik tanah, dan siklus dalam proses
ekonomi mulai lagi secara berulang.”

Gambaran serupa itu dalam hakikatnya tidak berbeda dari sebuah matriks yang
meliputi serangkaian tabel. Gambaran yang dimaksud menonjolkan adanya intedependensi
(kaitan-kaitanhubungan secara timbal balik) dalam tata susunan ekonomi. Tableau ekonomi
itu memperlihatkan cara transaksi jual beli dilakukan berbagai sektor ekonomi dari satu sektor
ke sektor yang lain; secara bagaimana pula dilakukan pengeluaran uang yang diterima dari
transaksi yang bersangkutan. Terungkapkan suatu lingkaran yang mencakup arus barang kea
rah suatu jurusan, sedangkan dari sudut lain mengalir arus uang (daya beli) kea rah jurusan
balik. Dalam hubungan ini ditekankan adanya identitas persamaan antara hasil priduksi dan
pendapatan.
Tableau ekonomi Quesnay bersifat pemaparan dalam bentuk sederhana tentang
proses sirkulasi (lingkaran arus peredaran) dan proses reproduksi secara ulang. Namun
upayanya merupakan salah satu langkah awal dalam penerapan metode ilmiah terhadap
fenomena permasalahan ekonomi.
Dalam pandangan Quesnay dan para penganut ajaran Physiokrasi, masyarakat dapat
dibagi diantara tiga (atau empat) golongan :
1. Kelas produktif yang aktif dan giat dibidang pertanian
2. Kaum tuan tanah yang memiliki atau menguasai tanah
3. Kelas non-produktif ataupun kelas steril yang meliputi kaum saudagar (dibidang
niaga dan industri) serta golongan professional
4. Para tenaga kerja dan buruh yang menerima gaji.
Ketiga golongan yang pertama dianggap sebagai golongan yang mandiri dan
mengambil peranan aktif dalam ekonomi masyarakat. Sampai tingkat tertentu masing-masing
memiliki atau menguasai modal dan plagiat dalam satuan-satuan usaha ataupun lingkungan
kerja. Sedangkan golongan yang disebut terkahir adalah kelas passif yang untuk nafkah
hidupnya tergantung sekali dari golongan-golongan lainnya.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

22

D2. A.R.J Turgot, Réflexions sur la formation et la Distribution des Richesses (1766)
Seperti juga Franҫois Quesnay, Baron Jecques Turgot adalah pakar ekonomi yang
paling terkemuka dan berpengaruh dalam mazhab Physiokrasi di abad XVIII. Turgot adalah
seorang tokoh ilmuwan sejati di bidang falsafah, ekonomi, dan sastra. Erudisinya sangat
mendalam dan mencakup ilmu-ilmu pengetahuan yang jauh lebih luas daripada disiplin
ekonomi semata-mata. Ia juga seorang ahli bahasa yang menguasai dengan fasih tujuh bahasa
asing di luar bahasa Prancis, yaitu : bahasa Yunani Kuno, Latin, Itali, Hebrew, Jerman,
Spanyol dan Inggris. Dalam pada itu, tidak kurang tenar reputasinya dan wibawanya dibidang
pengelolaan kebijaksanaan negara. Turgot menjabat sebagai menteri keuangan di bawah Raja
Louis XVI, dan dalam kedudukan tersebut, ia melakukan tindakan-tindakan reformasi yang
sangat berarti di bidang keuangan negara, khususnya mengenai system fiskal. Serangkaian
tindakan tersebut meliputi di antaranya perdagangan bebas dalam hal gandum dengan
meniadakan monopoli-monopoli di bidang tersebut, penghapusan berbagai rupa pajak dan
pengutan-pengutanyang menjadi beban atas produksi dan perdagangan bahan pertanian,
sistem perpajakan disederhanakan dan diganti dengan pajak bumi sebagai landasan umum.
Pada tahun 1776 Turgot dipecat dari kedudukannya karena pendiriannya, pemikirannya, dan
langkah-langkah tindakannya mendapat tantangan yang semakin keras dari pihak golongan
bangsawan/tuan tanah beserta kaum saudagar. Aliansi bangsawan kaum saudagar itu
merupakan golongan dengan kepentingan bercokol (vested interest) yang sangat kuat dalam
perimbangan-perimbangan keadaan yang berlaku saat itu. Aliansi tersebut merasa
kepentingannya sangat dirugikan oleh serangkaian tindakan yang diambil oleh Turgot. Lagi
pula Turgot beberapa kali tidak segan untuk member peringatan keras dan isyarat tentang
bahaya akan adanya revolusi social jika keadaan yang begitu mengekang kehidupan petani
produsen dibiarkan berlangsung terus. Memang tiga beklas tahun kemudian, setelah
pemecatan terhadap Turgot sebagai menteri keuangan, meletuslah Revolusi Prancis.
Pemikiran Turgot mengenai masalah-masalah ekonomi masyarakat sehaluan dan sejalan
dengan pola dan garis pemikiran yang dikembangkan oleg Franҫois Quesnay. Sebagaimana
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

23

juga tercermin pada judul karyanya yang disebutkan diatas, perhatian analisis Turgot berkisar
pada sumber awal dan proses pembentukan modal kekayaan serta penggunaan dan
pembagiaannya dalam masyarakat.
Turgot berpendapat pula, bahwa produk bersih (produit net) yang diciptakan oleh penggarap
tanah menjadi sumber satu-satunya yang bisa memilihara kehidupan golongan-golongan
masyarakat lainnya. Kalau petani produsen sudah menciptakan surplus serupa itu maka
kemudian mereka bisa menjadi penyewa dan pembeli jasa sejumlah tenaga kerja. Mereka
yang berkerja di sektor niaga dan industri sebenarnya didukung oleh semacam subsidi dari
pihak para penggarap pertanian. Mereka yang tidak memiliki dan/atau tidak menggarap tanah
akan menjadi buruh bayaran upah dibidang industri ataupun buruh tani untuk para pemilik
tanah. Dalam hal terkahir, pemilik tanah tidak menggarap tanahnya sendiri untuk sebagian
dan atau seluruhnya. Kini muncul masalah sekitar upah dan laba. Dalam kenyataannya,
sebagian besar surplus itu jatuh (dinikmati) pada pemilik tanah sebagai sewa tanah (land
rent). Rent tersebut akhirnya bertumbuh menjadi akumulasi modal.
Dengan demikian, muncullah pengertian tentang proses pembentukan modal. Dalam tahaptahap perkembangan selanjutnya, modal yang terpupuk itu juga merupakan sumber modal
untuk pertumbuhan industri, disamping untuk investasi perbaikan disektor pertanian.
Paham modal dalam teori ekonomi mazhab Physiokrasi mencakup alat-alat produksi (barang
modal tetap) yang diperlukan untuk menyediakan tanah guna produksi pertanian dan yang
diperlukan umtuk perawatan dan perbaikan mutu tanah agar hasil produksi pertanian dapat
dipertahankan dan ditingkatkan disamping itu, ada sarana-sarana produksi yang dalam
pengertian modern dianggap sebagai modal dana kerja. Sebab modal dana kerja mencakup
barang-barang ya digunakan sebagai sarana berupah bahan baku/penolong dalam siklus
produksi maupun barang-barang yang diperlukan untuk kehidupan tani beserta keluarganya.
Semua itu dapat dianggap sebagai modal dana kerja yang berputar dalam tiap tahun.
Sedangkan barang modal tetapmenyangkut segala peralatan yang dapat digunakan untuk masa
waktu yang lebih lama dari satu tahun (termasuk ternak-ternak yang dipekerjakan dalam
produksi pertanian). Dalam gagasan Turgot dan Quesnay, terungkapkan bahwa usia kerja ratarata barang modal tetap berkisar pada waktu sepuluh tahun. Produk masyarakat mencakup
semua barang yang berupa alat produksi tetap dan saran produksi yang digunakan dalam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

24

proses produksi. Tiap alat produksi harus menciptakan suatu hasil yang setidak-tidaknya sama
besarnya dengan sejumlah sarana produksi yang sebelumnya digunakan dalam proses
produksi.
Berdasarkan pemikiran diatas yang mengandung unsur-unsur pokok dalam kerangka analisis
Physiokrasi, maka oleh Quesnay dan Turgot dianjurkan, agar diberlakukan hanya satu pajak
tunggal yang berkaitan dengan sewa tanah atau land-rent. Harus diadakan perombakan dan
reformasi pada keuangan Negara dan system viskal.
Ciri poko pada pajak tunggal ialah bahwa tingkat pajak (besar kecilnya pajak) yang dipungut
harus proposional dalam perimbanganya dengan besar kecilnya produk bersih atau produit net
dari hasil pertanian.
Seabagaimana telah dibeberkan diatas, pemikiran para Physiokrat dalam kerangka analisis
yang dikembangkannya telah mengadakan identifikasi tentang pengertian modal dalam teori
ekonomi, sifat dan pembentukan akumulasi modal serta adanya surplus berupa produk bersih
atau produk net dalam produksi masyarakat. Selain itu, oleh Turgot diamati kecenderungan
berlakunya law of diminishing returns yang mendasari basar-kecilnya imbalan jasa berupa
land rent bagi penggunaan tanah, yang sesuai dengan mutu lahan yang terlibat dalam produksi
pertanian. Saran pendapat Turgot itu kemudian menjadi pangkal tolak bagi pemikiran
Richardo mengenai teori sewa tanah yang menjadi terkenal dalam teori ekonomi.
Serangakaian konsep pengertian tentang modal dan surplus, produktifitas, sewa tanah,
penggolongan masyarakat diantara tiga golongan (beserta satu subgolongan) dengan tolak
ukur peranannya masing-masing dalam proses produksi, perbedaan antara kegiatan yang
produktif dan kegiatan yang steril, -- segala sesuatu itu merupaka sumbangan dan saran yang
penting bagi munculnya suatu kerangka arus pemikiran dan pola pendekatan terhadap
masalah-masalah ekonomi yang kemudian dikenal dan dikembangkan sebagai political
economy dalam mazhab (aliran) Klasik.

Dalam kerangka pemikiran Physiokrasi telah terkandung benih-benih utama bagi teori
ekonomi yang menyangkut : niali barang dan pembentuka harganya berdasarkan biaya tenaga
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

25

kerja (laboul theory of value dalam gagasan Richardo dan kemudian di