Produk Baru and evaluasi se

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas
yang sering terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang
sedang dipasarkan itu berada pada tahap “kedewasaan” , maka pengusaha
haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yang diperolehnya dari produk yang
berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide penciptaan produk baru.
Produk baru inilah yang diharapkan nantinya dapat menggantikan produk lama
yang sedang jaya tersebut. Untuk alasan tersebutlah penulis membuat makalah
dengan judul Pengembngan Produk.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1.

Apakah yang dimaksud dengan produk ?

2.

Sebutkan apa saja atribut – atribut produk ?


3.

Apakah yang dimaksud dengan pengembangan produk ?

4.

Apa saja tujuan pengembangan produk ?

5.

Bagaimanakah tahap – tahap dalam pengembangan produk ?

6.

Bagaimana proses pengembangan produk ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.


Menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Operasional.

2.

Mengetahui makna dari Pengembangan Produk.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui pengertian dari produk.

2.

Mengetahui apa saja atribut – atribut produk.

3.

Mengetahui pengertian dari pengembangan produk.


4.

Mengetahui tujuan dari pengembangan produk.

5.

Mengetahui tahap – tahap pengembangan produk.

6.

Mengetahui proses pengembangan produk.

BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian dari produk.
Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix,
produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan
suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Banyaknya pesaing dalam dunia bisnis memerlukan suatu bentuk produk
yang berbeda satu sama lainnya. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki
suatu keunggulan ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan
perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan pesaing.
Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual
jika produk tersebut tidak menarik bagi konsumen untuk mendapatkan gambaran
jelas mengenai produk tersebut, para ahli mempunyai gambaran tentang definisi
produk itu.
Pengertian produk menurut Kotler (2002:3):
Produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan,
dimilki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi serta gagasan.
Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin dan
Yevis Marty Oesman (2002:71) terbagi dalam beberapa pengertian, yaitu
Pengertian Produk adalah:
a) Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik
dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa
dan yang telah dikenal.

b) Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang
berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya

sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer
dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima
konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau
kebutuhan konsumen.
c) Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala
sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan
manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa produk adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang ditawarkan dan telah
dibuat sedemikian rupa untuk ditawarkan atau dijual, dimiliki, dan digunakan atau
dikonsumsikan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.2 Atribut – atribut produk.
Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:72), produk
dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok:
a) barang tidak tahan lama (Non Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan.

b) barang tahan lama (Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan
banyak kali pemakaian.
c) Jasa (Service)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
klasifikasi produk terbagi menjadi tiga yaitu barang tidak tahan lama (Non
Durable Goods), barang tahan lama (Durable Goods), dan jasa (Service).
2.3 Pengertian dari pengembangan produk.
Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product
development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum,

pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan
jasa.
Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan para ahli, antara lain
;
1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam
menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik

sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih
besar.
2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
development) adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis,
seperti riset produk, rekayasa dan disain.
3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah
mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan
perubahan teknologi.
4. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product
development)

disebut

jugamerchandising adalah

kegiatan-

kegiatan manufacturer ( pembuat barang ) atau middlemen ( perantara )
yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau

ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
5. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk
adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan
produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.
6. Dari berbagai pengertian pengembangan produk tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha yang
dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk, penyederhanaan,
pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.

2.4 Tujuan dari pengembangan produk.
Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
2. Untuk menambah omzet penjualan.
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen

8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus
2.5 Tahap – tahap pengembangan produk.
Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam
melaksanakan pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap
pengembangan produk terbagi menjadi delapan tahap yaitu :
1. Pemunculan Gagasan
Pengembangan produk berawal dari pencarian gagasan. Gagasan
produk biasanya berasal dari berbagai sumber, diantaranya yaitu manajer
pengembangan dan penelitian, pelanggan, ilmuwan, pesaing, pegawai,
pesaing, saluran pemasaran dan manajemen puncak
2. Penyaringan Gagasan
Gagasan yang disampaikan oleh pihak-pihak di atas disortir menjadi
tiga kelompok yaitu gagasan yang menjanjikan, gagasan yang pas-pasan,
dan gagasan yang ditolak. Dalam menyaring gagasan, perusahaan harus
memperhatikan dan menghindari dua kesalahan yaitu
a) Kesalahan Membuang, kesalahan ini terjadi jika perusahaan
membuang ide yang sebenarnya baik untuk dikembangkan. Karena

kurangnya gambaran perusahaan terhadap potensi ide tersebut

maka perusahaan membuangnya
b) Kesalahan Jalan Terus, kesalahan ini terjadi apabila perusahaan
mengembangkan ide yang sebenarnya merugikan, hal ini akan
mengakibatkan produk yang dikembangkan mengalami kegagalan
di pasar
3. Pengembangan dan Penyajian Konsep
Gagasan yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep yang
dapat diuji, gagasan produk adalah yang mungkin dapat ditawarkan oleh
perusahaan ke pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu
gagasan yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagi konsumen.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran.
Perusahaan yang mengembangkan produk dengan melalui strategi
pemasarannya perlu memperkenalkan produknya kepada pasar, yang
mencakup tiga bagian pokok yaitu
a) Bagian pertama


Menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran




Rencana penentuan posisi produk, penjualan, pangsa pasar
dan laba yang diinginkan dalam beberapa tahun yang akan
datang

b) Bagian kedua


Mengikhtisarkan rencana harga produk itu



Strategi distribusi



Anggaran pemasaran untuk tahun pertama

c) Bagian ketiga


Menjelaskan penjualan jangka panjang



Menjelaskan sasaran laba



Menjelaskan strategi bauran pemasaran selama jangka
waktu itu

5. Analisis Bisnis
Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi
penasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis. Manejemen

perlu melakukan persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk
menentukan apakah semua itu memenuhi tujuan perusahaan. Jika
memenuhi, konsep itu dapat dilanjutkan ketahap pengembangan produk
6. Pengembangan Produk
Jika konsep produk dapat melewati pengujian bisnis, konsep itu
akan berlanjut ke bagian litbang dan/atau rekayasa untuk dikembangkan
menjadi produk fisik
7. Pengujian Pasar
Tahap dimana produk diberi merk, kemasan dan program atas
tanggapan

konsumen

dan

penyaluran

terhadap

masalah-masalah

perlakuan, penggunaan dan pembelian barang ulang produk senyatanya
serta pengkajian atas seberapa luas pasar sesungguhnya. Luasnya
pengujian pasar yang harus diadakan akan bergantung pada dua segi yaitu
biaya dan resiko penanaman modal disatu pihak dan pihak lainnya adalah
keterbatasan waktu dan biaya penelitian
8. Tahap Komersialisasi
Tahap ini merupakan tahap peluncuran produk ke pasar dimana
perusahaan yang berkapasitas sebagai produsen suatu produk akan
memutuskan mengenai peluncuran produk ke pasar. Dalam tahap ini,
kewajiban manajemen adalah menentukan kapan (when), kepada siapa
(who), dan bagaimana (how) produk-produk itu dipasarkan
2.6 Proses pengembangan produk.
Kotler dalam bukunya Marketing Management (2009) mengemukakan
bahwa ada delapan proses pengembangan produk baru yaitu mencakup:
pemunculan gagasan (idea generation), penyaringan gagasan (idea screening),
pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing),
pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development), analisis
bisnis (business analysis), pengembangan produk (product development),
pengujian pasar (market testing), dan komersialisasi (commercialization). Dalam
setiap tahapan proses tersebut, manajemen akan mereview dan mengambil

keputusan apakah lanjut atau menghentikan proses pengembangan produk baru
tersebut.
2.7 Proses Pengembangan Produk Baru
Menurut Kotler dalam buku Marketing (1987), langkah-langkah penting
dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar diatas dijelaskan di
bawah ini:
1) Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan
produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis usaha
perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk
mencari gagasan-gagasan produk baru.
2) Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan
mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3) Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan
menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk
berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk
adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap
bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide
yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan suatu
citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari produk
nyata atau calon produk.

4) Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)
Pernyataan

strategi

pemasaran

terdiri

dari

tiga

bagian

untuk

memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah

direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak
dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi
pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi distribusi,
dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga menjelaskan
penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan dan
strategi bauran pemasaran selama ini.
5) Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran,
perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen harus
menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan apakah
mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi, produk bisa
bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6) Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju
riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi
produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa
versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah prototipe
yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan biaya produksi
yang telah dianggarkan.
7) Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran
diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk
mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan
membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.

8) Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi
peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan
suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan
bagaimana.

BAB III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa aktivitas pengembangan produk dapat mempengaruhi volume penjualan.
Perusahaan atau organisasi saat ini sudah mungkin semakin meningkat
kesadarannya atas betapa penting dan bermanfaatnya pengembangan produk atau
jasa baru. Produk yang saat ini beredar di pasar menghadapi akhir tahap dalam
siklus hidup produk dan memang harus diganti dengan produk yang lebih baru.
Namun produk barupun bisa gagal total. Selain menghadapi keberhasilan,
pembaruan produk pun ditantang oleh resiko yang tidak kalah besar. Kunci
kebrhasilan suatu pembaruan terletak pada pengelolaan organisator yang lebih
efektif dalam menangani gagasan produk baru, menyelenggarakan penelitian
mendalam dan prosedur pengambilan keputusan pada setiap tahap proses
pengembangan produk baru.
Proses pengembangan produk baru mencakup sembilan tahap. Tujuan
masing-masing tahapa adalah tercapainya keputusan mengenai diteruskan
tidaknya gagasan produk baru itu.
Mengahadapi munculnya produk baru, konsumen bereaksi dengan kadar
yang berbeda tergantung pada karakteristik yang ada pada konsumen sendiri atau
yang ada pada produk. Pengusaha selalu berusaha melempar prosuk atau jasa
barunya kepada pengadopsi dini yang potensial, terutama mereka yang memiliki
sifat sebagai panutan.