Cerdas Memilih Kemasan Plastik untuk Mak

CERDAS
MEMILIH
KEMASAN
PLASTIK UNTUK
MAKANAN
Ratih Rizqi Nirwana,S.Si., M.Pd

PLASTIK SANG
PRIMADONA









Ringan,
fleksibel,
multiguna,

kuat,
tidak mudah bereaksi,
tidak berkarat,
dapat diberi warna
dan harganya yang murah

BAHAYA DIBALIK PLASTIK


Masalah lingkungan
 plastik

tidak mudah diuraikan,
 beberapa plastik yang tidak mudah didaur
ulang.


Masalah kesehatan
 pembakaran


plastik
 juga penggunaan plastik yang tidak tepat
untuk menyimpan makanan.

JENIS & KODE PLASTIK

KODE 1: PET
(POLYETHYLENE TEREPHTALATE)






sering digunakan dalam kemasan Soft drink
dan air mineral, deterjen dan wadah
pembersih lainnya.
plastik yang paling mudah didaur ulang.
hanya sekali pakai
tidak boleh diisi dengan air panas,

 karena

hal ini dapat mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut terdegradasi,
mengeluarkan zat karsinogenik yang bisa
memicu penyakit kanker dan sangat berbahaya
untuk kesehatan.
 Saat PET terdegradasi, akan dihasilkan
Asetaldehid dan juga persenyawa antimony (Sb).

KODE 2: HDPE
(HIGH DENSITY POLYETHYLENE)









lebih kuat, keras dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi.
biasanya digunakan pada botol susu,
gallon air, kemasan sampoo, dan kantung
plastik/kresek
untuk sekali pakai, karena seiring
berjalannya waktu, akan terjadi
peningkatan pelepasan senyawa antimony
trioksida.
Jangan menggunakan kantung plastik
berwarna (terutama warna hitam) untuk
mengemas makanan siap saji.

KODE 3: PVC
(POLYVINYL CHLORIDE)









PVC sering digunakan pada mainan anak-anak,
bahan bangunan, pembungkus transparan pada
makanan (seperti cling wrap), detergen dan
pembersih kaca, minyak goreng, botol pada selai
kacang, pipa, dll
sulit didaur ulang dan dianggap sebagai jenis
plastik yang paling berbahaya
Beberapa bahan kimia berbahaya yang dihasilkan
selama proses produksi, pembuangan dan juga
pada proses penghancurannya adalah Timbal
(lead), DEHA (di(2ethylhexyl)adipate), Dioxins,
Ethylene dichloride dan Vinyl chloride.
Kandungan plastik ini bisa lumer dan bercampur
ke dalam makanan pada suhu -15ºC.




Effek :
 penurunan

berat lahir (terjadi jika ibu
terpapar kontaminan tersebut),
 masalah belajar dan perilaku pada anakanak,
 sistem kekebalan tubuh,
 gangguan hormonal,
 kerusakan hati dan ginjal, kanker, dll.

KODE 4: LDPE
(LOW DENSITY POLYETHYLENE)





sering digunakan dalam botol plastik,
tutup botol, wadah es krim, wadah atau
kemasan untuk makanan seperti

sayuran, daging beku, pembungkus roti
dan lain-lain.
cukup aman digunakan.
Tapi plastik ini hampir tidak dapat
dihancurkan (terdegredasi) dan ini
merupakan ancaman yang serius
terhadap lingkungan

KODE 5: PP
(POLIPROPILEN)






sebagai wadah makanan dan minuman,
kotak es krim, botol susu, dll.
kuat, ringan, dan daya temus uapnya
rendah, ketahanannya yang baik terhadap

lemak dan kestabilannya terhadap suhu
tinggi menjadikannya sebagai pilihan
terbaik untuk menyimpan makanan dan
minuman (Republika, 2012).
The Environmental Working Group
mengklasifikasikan PP sebagai plastik
dengan tingkat risiko yang rendah

KODE 6: PS
(POLISTYRENE)









dikenal dengan nama styrofoam,

biasa digunakan sebagai wadah makanan dan
minuman sekali pakai.
Bahan ini bisa membocorkan styrene ke dalam
makanan.
Dalam jangka waktu yang lama, styrene bisa
berperilaku sebagai neurotoksin, membahayakan
sel-sel darah merah, hati, ginjal dan organ-organ
pencernaan lainnya (US Environmental Protection
Agency, 2000).
Styrene bisa diserap makanan, dan jika masuk ke
dalam pencernaan maka akan disimpan di dalam
lemak tubuh (WHO International Programme On
Chemical Safety, 1982)

KODE 7: OTHER









Plastik yang tidak tergolong pada kode
sebelumnya
Contohnya: Polycarbonate (PC), Acrylic,
PLA, dll
PC tidak aman karena mengeluarkan
BPA
yang aman: Polylactic acid (PLA) plastik
dari jagung.

KESIMPULAN

PERTANYAAN


Dina S:
 penanganan


limbah plastik yg aman?
 Adakah plastik yg ramah lingkungan bisa
didaur ulang


as