Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi 1da
Ilmu Ekonomi dan
Pembangunan Ekonomi
Ilmu Ekonomi
1. Suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan
yang menyangkut transaksi diantara orangorang
2. Studi mengenai bagaimana orang memilih
untuk menggunakan sumber-sumber
produksi yang langka dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi
3. Studi mengenai bagaimana orang-orang
sehubungan dengan kegiatan bisnis mereka
dan perilaku mereka dalam menikmati
kehidupan
Ilmu Ekonomi
4. Suatu kajian bagaimana manusia
mengusahakan kegiatan produksi dan
konsumsi
5. Studi mengenai kemakmuran masyarakat
6. Studi mengenai bagaimana memajukan
masyarakat dan pendapatannya
7. Studi mengenai bagaimana
orang/masyarakat menjatuhkan pilihannya
demi sumber-sumber yang langka untuk
memproduksi produk
Studi Ekonomi Pembangunan
Studi ekonomika pembangunan adalah salah satu
cabang ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh
Adam Smith sebagai “ahli ilmu ekonomi
pembangunan” yang pertama, seiring penerbitan
bukunya Wealth of Nations pada tahun 1776.
Kemudian ilmu ini mulai menyebar ke Afrika, Asia,
dan Amerika Latin mulai sekitar lima dasawarsa
yang lalu.
Ilmu ini sendiri dari waktu ke waktu telah
mengembangkan identitas analitis & metodologis
guna meneliti keberhasilan pembangunan yang
telah dilakukan.
Ada dua (2) hakikat ilmu ekonomi
pembangunan
1. Ekonomika Tradisional
Berpusat pada alokasi termurah dan terefisien atas segenap
sumber daya yang langka serta memanfaatkan
pertumbuhan optimal sumber-sumber daya dari-waktu-kewaktu agar memberikan hasil output berupa barang dan
jasa sebanyak-banyaknya. Ilmu ini juga membahas dunia
ekonomi kapitalis seperti pasar, harga, keseimbangan
konsumen, dan lain-lain. Asumsi dari ilmu ini adalah
“rasionalitas”, orientasi materialistis, dan sifat
individualistis.
2. Ekonomika Politik
Pada dasarnya, ilmu ini membahas kaitan antara ilmu
politik dan ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada
peranan kekuasan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Ilmu ekonomi pembangunan mencakup semua
unsur ekonomi, politik, dan budaya, yang
diperlukan dalam mendukung transformasi
struktural dan kelembagaan dari seluruh
masyarakat dalam rangka menghasilkan
serentetan kemajuan ekonomi yang benar-benar
bermanfaat (melalui proses yang efisien) bagi
penduduk pada umumnya.
Tujuan besar dari ekonomika pembangunan
adalah membantu kita mengerti kondisi negara
berkembang demi memudahkan upaya perbaikan
standar hidup bagi mayoritas penduduk dunia.
Pembangunan Ekonomi
Menurut Arsyad (1999) mendefinisikan
pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita
penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang
disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.
Sedangkan Todaro mengartikan pembangunan
sebagai suatu proses multidimensional yang
menyangkut perubahan-perubahan besar dalam
struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan
nasional maupun percepatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan
penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan produk domestik bruto (PDB) atau
produk domestik netto (PNB) tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar
atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk atau apakah terdapat perubahan
struktur ekonomi atau tidak.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Schumpeter dan Ursula (dalam Jhingan, 1992)
mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi
mengacu pada masalah negara berkembang
sedangkan pertumbuhan ekonomi mengacu pada
masalah negara maju.
Masalah negara berkembang menyangkut
pengembangan sumber-sumber yang tidak atau
belum digunakan, kendati penggunaannya, telah
cukup dikenal.
Sedangkan negara maju terkait dengan keberadaan
sumber-sumber ekonomi yang ada telah digunakan
pada batas tertentu.
Namun, tidak selamanya ukuran pertumbuhan
ekonomi dapat dijadikan sebagai acuan keberhasilan
pembangunan. Pada tahun 1960-an, banyak negara
berkembang telah mencapai target pertumbuhan
ekonomi,
namun
gagal
mengurangi
angka
kemiskinan
Pada
tahun
1970-an,
ahli
ekonomi
mulai
berkonsentrasi pada upaya pembangunan manusia
dengan
cara
memberantas
kemiskinan,
pengangguran, dan kesenjangan yang semakin
banyak
jumlahnya.
“Redistribusi
untuk
Pertumbuhan” telah menjadi slogan umum saat itu.
Pada tahun 1980-1990, situasi justru makin
memburuk akibat dari menurunnya nilai GNI ke
arah negatif di negara berkembang, sedangkan
pemerintah menghadapi utang luar negeri yang
semakin menumpuk, mengakibatkan berkurangnya
anggaran untuk kegiatan ekonomi dan sosial.
Pembangunan memiliki tiga (3) nilai inti
1. Kemampuan untuk Memenuhi Bahan
Pokok.
2. Rasa Harga Diri.
3. Kebebasan dari Perbudakan.
Pembangunan harus memiliki tiga sasaran
1. Meningkatkan ketersediaan dan
memperuas distribusi barang
kebutuhan pokok, seperti makanan,
kesehatan, dan perlindungan.
2. Meningkatkan derajat hidup, termasuk
meningkatkan pendapatan, pendidikan
yang lebih baik, dan lapangan kerja.
3. Memperluas jarak ekonomi dan pilihan
sosial.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Setiap harinya, masyarakat di seluruh penjuru dunia
ini hidup dengan kondisi yang serba berlainan satu
sama lain. Separuh penduduk dunia hidup serba
berkecukupan, sementara yang lainnya hidup serba
kekurangan
di
planet
Bumi
yang
jumlah
penduduknya sekitar 9 miliar penduduk.
Kl 40% dari jumlah penduduk di Bumi hidup dengan
pendapatan per kapita di bawah $2 per hari, salah
satu ciri dari kemiskinan absolut, situasi dimana
seseorang tidak dapat memenuhi standar hidup
minimal. Komparasi dari belahan dunia di bawah ini
dapat menjelaskan situasi yang timpang dalam
pembangunan.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Di Amerika Utara, kita dapat melihat bahwa
kebanyakan keluarga yang hidup di sana memiliki
keluarga inti beranggotakan 4 orang. Mereka memiliki
sumber penghidupan yang layak dengan penghasilan
tahunan sekitar $50.000. Selain itu sumber hiburan di
sana relatif berlimpah. Ini merupakan salah satu ciri
keluarga yang hidup di negara yang kaya di Bumi ini.
Di daerah Asia Selatan, kita dapat melihat bahwa
anggota keluarga inti di sana berjumlah 8 orang atau
lebih. Mereka hidup dalam suasana yang keras dengan
penghasilan tahunan sekitar $250 sampai $300. Satusatunya hiburan hanyalah kegiatan spiritual agama
saja.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Di
Amerika Latin, pembangunan berjalan secara
timpang. Rumah-rumah elit banyak berdiri di wilayah
kota, dengan keadaan serba berkecukupan. Sementara
di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan di
pinggir pantai, merupakan favela (pemukiman kumuh)
yang terlihat reyot, kumuh, dan berimpitan.
Di daerah timur Afrika, kemiskinan tersebar secara
merata. Penghasilan per kapita sangat sedikit dan
serba berkekurangan. Keluarga di sana memproduksi
berbagai kebutuhan untuk digunakan oleh dirinya
sendiri (disebut juga ekonomi subsiten). Pembangunan
baru sekedar wacana, yakni dengan membangun akses
jalan ke dunia luar.
Jika
melihat kenyataan di atas, kita jadi
bertanya apa yang harus dilakukan untuk
mengangkat
derajat
pembangunan
agar
menjadi lebih baik lagi.
Kita harus dapat memicu kemajuan di negara
sedang berkembang. Hanya saja, proses
kemajuan yang dialami oleh negara-negara
sedang berkembang (developing countries)
tidak dapat dianalisis secara realistis tanpa
mempertimbangkan peranan negara-negara
maju yang membantu ataupun menghambat,
secara langsung ataupun tidak langsung,
proses kemajuan tersebut.
The Millennium Development Goals
The Millenium Development Goals (MDGs)
adalah sebuah perjanjian percepatan
pembangunan yang dibuat di Amerika Serikat
oleh 189 negara pada bulan September 2000.
Program Millenium Development Goals akan
menjadi sebuah tonngak sejarah awal pada
proses pembangunan berkelanjutan
Tujuan utama dari program ini adalah untuk
menghapus kemiskinan.
Tujuan utama The Millennium Development
Goals
1. Membasmi kemiskinan dan kelaparan.
2. Meraih pendidikan primer universal
3. Mempromosikan persamaan gender dan membela
4.
5.
6.
7.
8.
kaum perempuan.
Mengurangi kematian anak.
Meningkatkan kesehatan ibu hamil
Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit
lainnya.
Memastikan pembangunan berkelanjutan berbasis
lingkungan.
Mengembangkan kerjasama global untuk
pembangunan.
Studi Kasus
KEMAJUAN DALAM PERJUANGAN
MENUJU PEMBANGUNAN YANG
LEBIH BERMAKNA : BRASIL
• Terdapat
dua wajah pembangunan di Brasil.
Pertanian modern hadir bersamaan dengan
praktek
pertanian
tradisional
dengan
produktivitas yang rendah.
• Brasil pernah disebut sebagai contoh negara yang
mengalami “pertumbuhan tanpa pembangunan.”
• Ketimpangan yang luar biasa, Brasil telah
mengalami kemajuan ekonomi dan sosial yang
tidak dapat disamakan dengan negara Pakistan
atau Saudi Arabia, yang pembangunan sosial
yang lebih kecil.
• Meski secara perlahan mengalami peningkatan,
namun Brasil masih menjadi salah satu negara
dengan tingkat ketimpangan ekonomi dan sosial
tertinggi didunia.
Pendapatan dan Pertumbuhan
• GDP menunjukan stabilitas. Periode 1965-
1990, GDP perkapita Brasil adalah 1.4%,
sementara GDP perkapita periode 19902000 adalah 1.5%.
• Pajak terus meningkat dari sekitar 25% dari
pendapatan nasional bruto hingga hampir
40%, menghambat pertumbuhan sektor
formal.
• Transfer teknologi tumbuh lebih cepat.
Indikator Sosial
Angka harapan hidup saat lahir pada
tahun 2000 adalah 68 tahun, sedangkan di
negara berpendapatan menegah atas
adalah 75 tahun.
Tingkat moralitas anak dibawah usia 5
tahun lebih tinggi dibandingkan negara
yang berpendapatan sama yaitu 36 per
seribu.
• Tingginya pekerja anak dan rendahnya
pendidikan bagi penduduk miskin.
Kemiskinan
• Menurut studi Bank Dunia menemukan rata-
rata pendapatan per kapita Brasil tumbuh
sebesar 220% dari tahun 1960-1980 dan
jumlah penduduk miskin turun sebesar 34%.
• Menurut
lembaga riset United Nation
Development Program, 15% dari penduduk
Brasil memiliki pendapatan kurang dari $1
per hari.
Ketimpangan
• Tingkat ketimpangan pendapatan di Brasil
tercermin
dalam
rendahnya
jumlah
pendapatan dari 60% penduduk termiskin,
dan tingginya jumlah pendapatan dari 10%
penduduk terkaya.
• 10% penduduk terkaya menerima pendapatan
lebih dari setengah pendapatan nasional,
sementara 40% penduduk termiskin hanya
menerima 7%.
Land Reform
Tanah
adalah aset yang tidak merata
distribusinya di Brasil. Land refrom di Brasil
berulang kali diblok oleh kekuatan politik
dari pemilik lahan pertanian yang besar
(latifundio).
Akibatnya, para petani jatuh miskin akibat
“landless movement”
Keberlanjutan Pembangunan
Melindungi daerah hutan hujan merupakan
alternatif dari land reform. Tanah-tanah yang
subur akan menjadi terkonsentrasi oleh para
petani besar.
Komunitas
internasional harus bersedia
membayar
sesuatu
untuk
memastikan
kelanjutannya.
Masalah-masalah Sosial
Kemiskinan
di Brasil menyita banyak
perhatian pada masalah ras. Dan kebanyakan
penduduk miskin di Brasil adalah bangsa
kulit hitam atau mullato.
Rata-rata
pekerja
kulit
hitam
hanya
menerima 41% dari rata-rata gaji pekerja
kulit putih.
Kebanyakan lebih dari satu juta orang Brasil
tinggal di daerah favela atau pemukiman
kumuh yang sangat buruk.
Belajar dari Brazil: Mengentaskan Kemiskinan tanpa
Merendahkan
Brazil berhasil mengurangi angka kemiskinan
dan ketimpangannnya melalui tiga hal:
1. Menaikkan upah minimum,
2. Meningkatkan pembukaan lapangan kerja
3. Program pengentasan kemiskinan bernama
Bolsa Familia.
Bolsa Familia?
Program ini diluncurkan pada 2003 ketika brazil
dipimpin president Luiz Lula da Silva. Program
ini merupakan program yang mentransfer dana
langsung kepada masyarakat seperti bantuan
langsung tunai (BLT) di Indonesia.
Dalam buku Bridging the Gap, managing
director Paramadina Public Policy
Institute,Wijayanto Samirin mengatakan bahwa
Bolsa Familia atau tunjangan keluarga memiliki
prinsip memberikan cash pada keluarga miskin
di Brazil dengan beberapa catatan!
Mereka
yang menerima cash adalah yang
berkomitmen untuk menjamin anak-anak merka
bersekolah di sekolah gratis milik pemerintah.
Selain itu, anak-anak mereka juga harus hadir
dalam berbagai program kesehatan rutin. Di
sekolah pun, siswa juga mendapat asupan
makanan yang sehat secara rutin pula.
Yang telah dicapai,,,,,,
Sejak dimulainya hingga kini, program ini telah
membantu lebih dari 50 juta orang, atau lebih
dari seperempat populasi Brazil.
Beberapa capaian program ini antara lain adalah
penurunan kematian bayi sebesar 19.4%,
penurunan angka anak kurang gizi 52%,
penurunan angka kematian karena malanutrisi
58%, penurunan angka kematian karena diare
46%, kenaikan layanan pada wanita hamil 50%
dan kenaikan angka vaksinasi pada anak sebesar
99.1% (Corona-Parra, 2014).
Berkat program ini pula, tingka kemiskinan
menurun dari 9,7 menjadi 4,3%. Selain itu, indeks
gini pun juga menurun 15% (Samirin, 2014).
Kesimpulan
Di Brasil, mungkin lebih tepat bila kita
mengatakan bahwa telah terjadi beberapa
pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh
pembangunan sosial, dan bukan menyebutnya
sebagai “pertumbuhan tanpa pembangunan”.
Berarti bahwa Brasil harus menjadikan
pembangunan manusia dan sosial serta
pelestarian lingkungan sebagai prioritas utama
apabila
ingin
melanjutkan
pertumbuhan
ekonominya
yang
cepat
dan
mencapai
pembangunan
multidimensional
yang
Sumber bacaan
Adrimas 2011. Ekonomi Pembangunan.
Padang Fakultas EkonomiUniversitasAndalas
M. L Jhingan, Ed 1 Cet 16 tahun 2014,
Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,
Rajawali Press, Jakarta
Todaro, M.P. (1997). Economic Development,
6th. New York: Longman Group Limited
Pembangunan Ekonomi
Ilmu Ekonomi
1. Suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan
yang menyangkut transaksi diantara orangorang
2. Studi mengenai bagaimana orang memilih
untuk menggunakan sumber-sumber
produksi yang langka dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi
3. Studi mengenai bagaimana orang-orang
sehubungan dengan kegiatan bisnis mereka
dan perilaku mereka dalam menikmati
kehidupan
Ilmu Ekonomi
4. Suatu kajian bagaimana manusia
mengusahakan kegiatan produksi dan
konsumsi
5. Studi mengenai kemakmuran masyarakat
6. Studi mengenai bagaimana memajukan
masyarakat dan pendapatannya
7. Studi mengenai bagaimana
orang/masyarakat menjatuhkan pilihannya
demi sumber-sumber yang langka untuk
memproduksi produk
Studi Ekonomi Pembangunan
Studi ekonomika pembangunan adalah salah satu
cabang ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh
Adam Smith sebagai “ahli ilmu ekonomi
pembangunan” yang pertama, seiring penerbitan
bukunya Wealth of Nations pada tahun 1776.
Kemudian ilmu ini mulai menyebar ke Afrika, Asia,
dan Amerika Latin mulai sekitar lima dasawarsa
yang lalu.
Ilmu ini sendiri dari waktu ke waktu telah
mengembangkan identitas analitis & metodologis
guna meneliti keberhasilan pembangunan yang
telah dilakukan.
Ada dua (2) hakikat ilmu ekonomi
pembangunan
1. Ekonomika Tradisional
Berpusat pada alokasi termurah dan terefisien atas segenap
sumber daya yang langka serta memanfaatkan
pertumbuhan optimal sumber-sumber daya dari-waktu-kewaktu agar memberikan hasil output berupa barang dan
jasa sebanyak-banyaknya. Ilmu ini juga membahas dunia
ekonomi kapitalis seperti pasar, harga, keseimbangan
konsumen, dan lain-lain. Asumsi dari ilmu ini adalah
“rasionalitas”, orientasi materialistis, dan sifat
individualistis.
2. Ekonomika Politik
Pada dasarnya, ilmu ini membahas kaitan antara ilmu
politik dan ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada
peranan kekuasan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Ilmu ekonomi pembangunan mencakup semua
unsur ekonomi, politik, dan budaya, yang
diperlukan dalam mendukung transformasi
struktural dan kelembagaan dari seluruh
masyarakat dalam rangka menghasilkan
serentetan kemajuan ekonomi yang benar-benar
bermanfaat (melalui proses yang efisien) bagi
penduduk pada umumnya.
Tujuan besar dari ekonomika pembangunan
adalah membantu kita mengerti kondisi negara
berkembang demi memudahkan upaya perbaikan
standar hidup bagi mayoritas penduduk dunia.
Pembangunan Ekonomi
Menurut Arsyad (1999) mendefinisikan
pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita
penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang
disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.
Sedangkan Todaro mengartikan pembangunan
sebagai suatu proses multidimensional yang
menyangkut perubahan-perubahan besar dalam
struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan
nasional maupun percepatan pertumbuhan
ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan
penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan produk domestik bruto (PDB) atau
produk domestik netto (PNB) tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar
atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
penduduk atau apakah terdapat perubahan
struktur ekonomi atau tidak.
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Schumpeter dan Ursula (dalam Jhingan, 1992)
mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi
mengacu pada masalah negara berkembang
sedangkan pertumbuhan ekonomi mengacu pada
masalah negara maju.
Masalah negara berkembang menyangkut
pengembangan sumber-sumber yang tidak atau
belum digunakan, kendati penggunaannya, telah
cukup dikenal.
Sedangkan negara maju terkait dengan keberadaan
sumber-sumber ekonomi yang ada telah digunakan
pada batas tertentu.
Namun, tidak selamanya ukuran pertumbuhan
ekonomi dapat dijadikan sebagai acuan keberhasilan
pembangunan. Pada tahun 1960-an, banyak negara
berkembang telah mencapai target pertumbuhan
ekonomi,
namun
gagal
mengurangi
angka
kemiskinan
Pada
tahun
1970-an,
ahli
ekonomi
mulai
berkonsentrasi pada upaya pembangunan manusia
dengan
cara
memberantas
kemiskinan,
pengangguran, dan kesenjangan yang semakin
banyak
jumlahnya.
“Redistribusi
untuk
Pertumbuhan” telah menjadi slogan umum saat itu.
Pada tahun 1980-1990, situasi justru makin
memburuk akibat dari menurunnya nilai GNI ke
arah negatif di negara berkembang, sedangkan
pemerintah menghadapi utang luar negeri yang
semakin menumpuk, mengakibatkan berkurangnya
anggaran untuk kegiatan ekonomi dan sosial.
Pembangunan memiliki tiga (3) nilai inti
1. Kemampuan untuk Memenuhi Bahan
Pokok.
2. Rasa Harga Diri.
3. Kebebasan dari Perbudakan.
Pembangunan harus memiliki tiga sasaran
1. Meningkatkan ketersediaan dan
memperuas distribusi barang
kebutuhan pokok, seperti makanan,
kesehatan, dan perlindungan.
2. Meningkatkan derajat hidup, termasuk
meningkatkan pendapatan, pendidikan
yang lebih baik, dan lapangan kerja.
3. Memperluas jarak ekonomi dan pilihan
sosial.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Setiap harinya, masyarakat di seluruh penjuru dunia
ini hidup dengan kondisi yang serba berlainan satu
sama lain. Separuh penduduk dunia hidup serba
berkecukupan, sementara yang lainnya hidup serba
kekurangan
di
planet
Bumi
yang
jumlah
penduduknya sekitar 9 miliar penduduk.
Kl 40% dari jumlah penduduk di Bumi hidup dengan
pendapatan per kapita di bawah $2 per hari, salah
satu ciri dari kemiskinan absolut, situasi dimana
seseorang tidak dapat memenuhi standar hidup
minimal. Komparasi dari belahan dunia di bawah ini
dapat menjelaskan situasi yang timpang dalam
pembangunan.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Di Amerika Utara, kita dapat melihat bahwa
kebanyakan keluarga yang hidup di sana memiliki
keluarga inti beranggotakan 4 orang. Mereka memiliki
sumber penghidupan yang layak dengan penghasilan
tahunan sekitar $50.000. Selain itu sumber hiburan di
sana relatif berlimpah. Ini merupakan salah satu ciri
keluarga yang hidup di negara yang kaya di Bumi ini.
Di daerah Asia Selatan, kita dapat melihat bahwa
anggota keluarga inti di sana berjumlah 8 orang atau
lebih. Mereka hidup dalam suasana yang keras dengan
penghasilan tahunan sekitar $250 sampai $300. Satusatunya hiburan hanyalah kegiatan spiritual agama
saja.
Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi
Di
Amerika Latin, pembangunan berjalan secara
timpang. Rumah-rumah elit banyak berdiri di wilayah
kota, dengan keadaan serba berkecukupan. Sementara
di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan di
pinggir pantai, merupakan favela (pemukiman kumuh)
yang terlihat reyot, kumuh, dan berimpitan.
Di daerah timur Afrika, kemiskinan tersebar secara
merata. Penghasilan per kapita sangat sedikit dan
serba berkekurangan. Keluarga di sana memproduksi
berbagai kebutuhan untuk digunakan oleh dirinya
sendiri (disebut juga ekonomi subsiten). Pembangunan
baru sekedar wacana, yakni dengan membangun akses
jalan ke dunia luar.
Jika
melihat kenyataan di atas, kita jadi
bertanya apa yang harus dilakukan untuk
mengangkat
derajat
pembangunan
agar
menjadi lebih baik lagi.
Kita harus dapat memicu kemajuan di negara
sedang berkembang. Hanya saja, proses
kemajuan yang dialami oleh negara-negara
sedang berkembang (developing countries)
tidak dapat dianalisis secara realistis tanpa
mempertimbangkan peranan negara-negara
maju yang membantu ataupun menghambat,
secara langsung ataupun tidak langsung,
proses kemajuan tersebut.
The Millennium Development Goals
The Millenium Development Goals (MDGs)
adalah sebuah perjanjian percepatan
pembangunan yang dibuat di Amerika Serikat
oleh 189 negara pada bulan September 2000.
Program Millenium Development Goals akan
menjadi sebuah tonngak sejarah awal pada
proses pembangunan berkelanjutan
Tujuan utama dari program ini adalah untuk
menghapus kemiskinan.
Tujuan utama The Millennium Development
Goals
1. Membasmi kemiskinan dan kelaparan.
2. Meraih pendidikan primer universal
3. Mempromosikan persamaan gender dan membela
4.
5.
6.
7.
8.
kaum perempuan.
Mengurangi kematian anak.
Meningkatkan kesehatan ibu hamil
Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit
lainnya.
Memastikan pembangunan berkelanjutan berbasis
lingkungan.
Mengembangkan kerjasama global untuk
pembangunan.
Studi Kasus
KEMAJUAN DALAM PERJUANGAN
MENUJU PEMBANGUNAN YANG
LEBIH BERMAKNA : BRASIL
• Terdapat
dua wajah pembangunan di Brasil.
Pertanian modern hadir bersamaan dengan
praktek
pertanian
tradisional
dengan
produktivitas yang rendah.
• Brasil pernah disebut sebagai contoh negara yang
mengalami “pertumbuhan tanpa pembangunan.”
• Ketimpangan yang luar biasa, Brasil telah
mengalami kemajuan ekonomi dan sosial yang
tidak dapat disamakan dengan negara Pakistan
atau Saudi Arabia, yang pembangunan sosial
yang lebih kecil.
• Meski secara perlahan mengalami peningkatan,
namun Brasil masih menjadi salah satu negara
dengan tingkat ketimpangan ekonomi dan sosial
tertinggi didunia.
Pendapatan dan Pertumbuhan
• GDP menunjukan stabilitas. Periode 1965-
1990, GDP perkapita Brasil adalah 1.4%,
sementara GDP perkapita periode 19902000 adalah 1.5%.
• Pajak terus meningkat dari sekitar 25% dari
pendapatan nasional bruto hingga hampir
40%, menghambat pertumbuhan sektor
formal.
• Transfer teknologi tumbuh lebih cepat.
Indikator Sosial
Angka harapan hidup saat lahir pada
tahun 2000 adalah 68 tahun, sedangkan di
negara berpendapatan menegah atas
adalah 75 tahun.
Tingkat moralitas anak dibawah usia 5
tahun lebih tinggi dibandingkan negara
yang berpendapatan sama yaitu 36 per
seribu.
• Tingginya pekerja anak dan rendahnya
pendidikan bagi penduduk miskin.
Kemiskinan
• Menurut studi Bank Dunia menemukan rata-
rata pendapatan per kapita Brasil tumbuh
sebesar 220% dari tahun 1960-1980 dan
jumlah penduduk miskin turun sebesar 34%.
• Menurut
lembaga riset United Nation
Development Program, 15% dari penduduk
Brasil memiliki pendapatan kurang dari $1
per hari.
Ketimpangan
• Tingkat ketimpangan pendapatan di Brasil
tercermin
dalam
rendahnya
jumlah
pendapatan dari 60% penduduk termiskin,
dan tingginya jumlah pendapatan dari 10%
penduduk terkaya.
• 10% penduduk terkaya menerima pendapatan
lebih dari setengah pendapatan nasional,
sementara 40% penduduk termiskin hanya
menerima 7%.
Land Reform
Tanah
adalah aset yang tidak merata
distribusinya di Brasil. Land refrom di Brasil
berulang kali diblok oleh kekuatan politik
dari pemilik lahan pertanian yang besar
(latifundio).
Akibatnya, para petani jatuh miskin akibat
“landless movement”
Keberlanjutan Pembangunan
Melindungi daerah hutan hujan merupakan
alternatif dari land reform. Tanah-tanah yang
subur akan menjadi terkonsentrasi oleh para
petani besar.
Komunitas
internasional harus bersedia
membayar
sesuatu
untuk
memastikan
kelanjutannya.
Masalah-masalah Sosial
Kemiskinan
di Brasil menyita banyak
perhatian pada masalah ras. Dan kebanyakan
penduduk miskin di Brasil adalah bangsa
kulit hitam atau mullato.
Rata-rata
pekerja
kulit
hitam
hanya
menerima 41% dari rata-rata gaji pekerja
kulit putih.
Kebanyakan lebih dari satu juta orang Brasil
tinggal di daerah favela atau pemukiman
kumuh yang sangat buruk.
Belajar dari Brazil: Mengentaskan Kemiskinan tanpa
Merendahkan
Brazil berhasil mengurangi angka kemiskinan
dan ketimpangannnya melalui tiga hal:
1. Menaikkan upah minimum,
2. Meningkatkan pembukaan lapangan kerja
3. Program pengentasan kemiskinan bernama
Bolsa Familia.
Bolsa Familia?
Program ini diluncurkan pada 2003 ketika brazil
dipimpin president Luiz Lula da Silva. Program
ini merupakan program yang mentransfer dana
langsung kepada masyarakat seperti bantuan
langsung tunai (BLT) di Indonesia.
Dalam buku Bridging the Gap, managing
director Paramadina Public Policy
Institute,Wijayanto Samirin mengatakan bahwa
Bolsa Familia atau tunjangan keluarga memiliki
prinsip memberikan cash pada keluarga miskin
di Brazil dengan beberapa catatan!
Mereka
yang menerima cash adalah yang
berkomitmen untuk menjamin anak-anak merka
bersekolah di sekolah gratis milik pemerintah.
Selain itu, anak-anak mereka juga harus hadir
dalam berbagai program kesehatan rutin. Di
sekolah pun, siswa juga mendapat asupan
makanan yang sehat secara rutin pula.
Yang telah dicapai,,,,,,
Sejak dimulainya hingga kini, program ini telah
membantu lebih dari 50 juta orang, atau lebih
dari seperempat populasi Brazil.
Beberapa capaian program ini antara lain adalah
penurunan kematian bayi sebesar 19.4%,
penurunan angka anak kurang gizi 52%,
penurunan angka kematian karena malanutrisi
58%, penurunan angka kematian karena diare
46%, kenaikan layanan pada wanita hamil 50%
dan kenaikan angka vaksinasi pada anak sebesar
99.1% (Corona-Parra, 2014).
Berkat program ini pula, tingka kemiskinan
menurun dari 9,7 menjadi 4,3%. Selain itu, indeks
gini pun juga menurun 15% (Samirin, 2014).
Kesimpulan
Di Brasil, mungkin lebih tepat bila kita
mengatakan bahwa telah terjadi beberapa
pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh
pembangunan sosial, dan bukan menyebutnya
sebagai “pertumbuhan tanpa pembangunan”.
Berarti bahwa Brasil harus menjadikan
pembangunan manusia dan sosial serta
pelestarian lingkungan sebagai prioritas utama
apabila
ingin
melanjutkan
pertumbuhan
ekonominya
yang
cepat
dan
mencapai
pembangunan
multidimensional
yang
Sumber bacaan
Adrimas 2011. Ekonomi Pembangunan.
Padang Fakultas EkonomiUniversitasAndalas
M. L Jhingan, Ed 1 Cet 16 tahun 2014,
Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,
Rajawali Press, Jakarta
Todaro, M.P. (1997). Economic Development,
6th. New York: Longman Group Limited