Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Ek

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi dengan Metode
InquiryDiscovery Learning dan Penggunaan Media Video pada
Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Colomadu
1
2
3
Wisnu Nugroho Aji , Sarwiji Suwandi , Andayani
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Sebelas Maret
Email: wisnugroaji@gmail.com

ABSTRACT
This thesis aims to improve quality of process and result of
students’ ability in writing exposition text using inquiry discovery
learning method and video at seventh grade students in smp n 3
colomadu. Based on the observation, the increasing quality of
teaching learning process in writing exposition text at the first cycle is
66 % and the second cycle is 75 %. The result of students’ ability in
writing exposition text at the first cycle is 62.5 % and the second
cycle is 84.4 %. The conclusion of this research is the implementation
of inquiry discovery learning and using video can increasing quality of

learning process and students’ result in writing exposition text at
seventh G grade students in smp negri 3 colomadu.
Keywords : inquiry discovery learning. Video. Writing skill. Exposition
text.

PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa di sekolah

Penerapan

terbaru

merupakan

tonggak

menitikberatkan pada empat keterampilan

kurikulum


berbahasa.Keterampilan tersebut meliputi

sebagai sarana evaluasi dan inovasi

keterampilan

pembelajaran.

membaca,

menyimak,
dan

berbicara,

2013

kurikulum

Kurikulum


2013

menulis. Keempat
mengamanatkan pendekatan saintifik
❑ Mahasiswa Program Strudi Magister Bahasa Indonesia PPs UNS dengan NIM
keterampilan iniS841308026
saling berhubungan dan
dengan mengedepankan langkah-langkah
2
Dosen
Program
Studi
Magister
PPs UNS Pembimbing 1
❑ sama lain. Hal itu
saling menunjang ❑satu
ilmiahBahasa
dalam Indonesia
pembelajaran,

diantaranya;
1


disebabkan keempat aspek tersebut sangat

(1)Observing/observasi,

penting.

(2)Questioning/menanya,
(3)Associating/menalar,

1

(4)Experimenting/mencoba,dan(5)Networ

dilakukan

king/membentuk


Dalam

metode konvensional dan belum mampu

kurikulum 2013 disebutkan bahwa salah

menerapkan pendekatan saintifik sesuai

satutujuan

dengan tuntutan kurikulum 2013. Sebagai

jejaring.

mata

Indonesia

pelajaran


Bahasa

siswa

dapat

adalah

contoh

guru

dalam

masih

menggunakan

penelitian


ini,

pada

berkomunikasi secara efektif dan efisien

kegiatan observasi awal dan pratindakan

sesuai dengan etika yang berlaku, baik

yang dilakukan pada siswa kelas kelas

secara

Dari

VII G SMP Negeri 3 Colomadu. Tahun

bahwa


Ajaran 2013/2014 diketahui bahwa nilai

lisan

pernyataan

maupun
tersebut

tertulis.
tersirat

keterampilan menulis cukup mendapatkan

hasil

perhatian

dan


eksposisi masih rendah atau belum

di

memenuhi KKM, begitu pula proses

implementasi

pembelajarannya. Dari pengamatan awal

kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik,

diketahui hasil tes menulis eksposisi

peserta didik dapat memproduksi tulisan

siswa kelas VII G SMP 3 Colomadu

yang bernilai ilmiah.


masih banyak siswa yang mendapatkan

dalam

pembelajaran
sekolah.Diharapkan

pendidikan
terutama

pembelajaran

menulis

teks

Menulis merupakan keterampilan

nilai dibawah KKM, yaitu 73. Rata-rata


yang paling akhir dikuasai setelah peserta

nilai tes menulis eksposisi hanya 52,9

didik mampumenyimak, berbicara, dan

dari 32 siswa, yang mendapat nilai

membaca.Hal

tidak

memenuhi KKM hanya 5 siswa (15,6%),

mengherankan karena dalam menulis,

sedangkan 27 siswa (84,4%) mendapat

peserta didik diharuskan untuk menguasai

nilai dibawah KKM.

tersebut

berbagai unsur kebahasaan dan unsur di

Menurut guru yang mengampu

luar bahasa itu sendiri sehingga tulisan

kelas tersebut hal tersebut disebabkan

yang dihasilkan dapat runtut dan padu,

oleh beberapa faktor, diantaranya: (1)

kohesif, dan kohern.Oleh karena itu,

kurang

pembelajaran menulis ini harus diajarkan,

mengikuti

dibina dan dikembangkan secara intensif

eksposisi; (2) siswa mengalami kesulitan

di semua jenjang pendidikan.Saat ini,

dalam memahami materi menulis teks

pembelajaran menulis yang diadakan di

eksposisi; (3) siswa merasa jenuh atau

sekolah-sekolah belum maksimal. Proses

bosan

pembelajaran menulis teks eksposisi yang

Indonesia yang selama ini dilakukan

2

antusiasnya

pada

pelajaran

mata

siswa
menulis

pelajaran

dalam
teks

bahasa

secara monoton; (4) guru kesulitan

untuk

membangkitkan keaktifan siswa; (5) guru

metode Inquiry Discovery Learningdi

belum

kelas VII G SMP Negeri 3 Colomadu

menggunakan

pembelajaran

yang

metode

inovatif;

(6)

tugas

menulis

dalam

penerapan

adalah media video.

kurangnya pembimbingan guru saat siswa
mengerjakan

digunakan

Berdasarkan uraian tersebut di atas

teks

penulis

menerapkan

yaitu

penemuan

metode

eksposisi; dan (7) guru kesulitan dalam

pembelajaran

(Inquiry

menemukan dan menerapkan metode

discoverylearnng) untuk mengungkapkan

pembelajaran yang tepat dalam mengajar

apakah dengan model penemuan (Inquiry

materi menulis teks eksposisi.

discovery learning) dapat meningkatkan

Permasalahan utama yang dialami

keterampilan menulis teks eksposisi pada

siswa dalam menulis teks eksposisi

siswa kelas VII G SMP Negeri 3

selama ini adalah tidak dimunculkannya

Colomadu.Penulis

objek pengamatan secara langsung.Hal itu

pembelajaan ini mengkondisikan siswa

membuat

dalam

untuk terbiasa menemukan, mencari,

membuat pemaparan atau teks eksposisi

mendikusikan sesuatu yang berkaitan

terhadap objek yang diamati sehingga

dengan pengajaran, (Siadari, 2001: 4).

hasil

rendah.

Dalam metode pembelajaran penemuan

Permasalahan pembelajaran menulis teks

(inquiry discovery) siswa lebih aktif

eksposisikelas VII G SMP Negeri 3

dalam memecahkan untuk menemukan

Colomadu

sedang

siswa

kebingungan

belajarnya

ini

masih

dapat

diatasi

dengan

guru

memilih

berperan

metode

sebagai

penggunaan metode pembelajaran yang

pembimbing atau memberikan petunjuk

tepat

cara memecahkan masalah itu.

agar

dapat

memperbaiki

dan

meningkatkan keterampilan siswa.Salah

Pada pembelajaran menggunakan

satu metode yang dapat digunakan untuk

metode InquiryDiscovery Learning ini

mengatasi masalah ini adalah dengan

siswa

menggunakan metodeInquiry Discovery

pengamatan secara langsung, dalam hal

Learning. Penggunaan metode Inquiry

ini siswa dihadapkan pada berbagai

Discovery

video. Metode ini membuat siswa lebih

sasaran

Learningakan
apabila

lebih

diimbangi

tepat
dengan

jelas,

diajak

untuk

cermat,

dan

objek

rinci

dalam

sehingga

hasil

penggunaan media yang tepat. Setelah

menjabarkan

melakukan observasi, media yang tepat

eksposisinya menjadi lebih akurat

3

objek

melihat

dan

sesuai dengan kenyataan yang mereka

data

lihat.

analisis data yang digunakan dalam
Tujuan

dengan

penelitian

melaksanakanInquiryDiscovery Learning
diharapkan

siswa

dapat

dan

triangulasi
ini

model

analisis

deskriptif komparatif.

memperoleh

pengalaman langsung dari objek yang

HASIL PENELITIAN

dilihatnya, dapat turut menghayati tugas

Keterampilan menulis merupakan

pekerjaan milik seseorang serta dapat

cara

bertanggung jawab. Mungkin dengan

gagasan atau

jalan

tulisan

demikian

yaitu

metode.Teknik

mereka

mampu

seseorang

dalam

menuangkan

ide ke dalam sebuah

supaya

orang

lain

dapat

memecahkan persoalan yang dihadapi

memahami dan mengerti informasi yang

dalam

tertuang di dalamnya. Begitu pentingnya

pembelajaran (Roestiyah, 2001:

85).

keterampilan

menulis

sehingga

keterampilan menulis menjadi salah satu
METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

adalah

keterampilan berbahasa yang mendapat
penelitian

perhatian

tindakan kelas (PTK) dengan subjek

dalam

pengajaran

bahasa,

khususnya bahasa Indonesia.

penelitian tindakan ini adalah siswa kelas

Kualitas

proses

dan

VII G SMP Negeri 3 Colomadu.Sumber

keterampilan

data penting yang dijadikan sasaran

menulis teks eksposisi ditentukan oleh

penggalian dan pengumpulan data serta

peran

informasi dalam penelitian ini diperoleh

pembelajaran di dalam kelas. Guru yang

dari data kualitatif. Sumber data tersebut

mampu menerapkan model yang kreatif

meliputi peristiwa, informan yaitu Guru

dan inovasi serta tidak keluar dari ranah

dan siswa kelas VII G SMP Negeri 3

pendekatan saintifik sebagaimana yang

Colomadu

tercakup dalam kurikulum 2013, sangat

dan

Dokumen

hasil

pembelajaran menulis teks eksposisi.

guru

berepengaruh

Tekhnik pengumpulan data yang

menulis,

hasil

khususnya

sebagai

terhadap

perancang

keberhasilan

pembelajaran. Upaya tersebut dilakukan

digunakan adalah observasi, wawancara

oleh

mendalam/ in deep interview, tes, dan

meningkatkan keterampilan menulis teks

analisis dokumen.Uji validitas data yang

eksposisi melalui penerapan metode

digunakan adalah trianggulasi sumber

Inquiry

4

guru

dan

Discovery

peneliti

Learning

dengan

dan

penggunaan media video pada siswa

1) Peningkatan

kelas VII G SMP Negeri 3 Colomadu.

Kualitas

Pembelajaran

Guru harus pandai dalam memilih

Proses

Keterampilan

Menulis Teks Eksposisi.

metode, media dan alat yang digunakan

Peningkatan keterampilan menulis

dalam penelitian tindakan kelas. Melalui

teks eksposisi dinilai dari kinerja guru

penerapan metode Inquiry Discovery

dan kinerja siswa selama pelaksanaan

Learning dan penggunaan media video,

pratindakan, siklus I, dan siklus II.

siswa memiliki pengalaman belajar yang

Berdasarkan hasil pengamatan selama

berbeda,

sebuah

proses pembelajaran, berikut diuraikan

pemaparan masalah secara langsung.

peningkatan kinerja guru dan kinerja

Pemanfaat metode dan media ini mampu

siswa.

meningkatkan kualitas proses dan hasil

a) Peningkatan Kinerja Guru

karena

disuguhkan

keterampilan menulis teks eksposisi. Hal

Kinerja guru dalam pembelajaran

tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian

keterampilan menulis teks eksposisi

proses dan nilai selama tindakan kelas

berdasarkan pada hasil penelitian guru

berlangsung.

dalam menyusun Rencana Pelaksanaan

Penelitian

tindakan

ini

Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan

dilaksanakan dua siklus.Setiap siklus

pembelajaran

dengan

4x40

pengamatan dalam penyusunan RPP dari

menit.Untuk pertemuan pertama guru

prasiklus, siklus I, dan siklus II selalu

menerangkan

teks

mengalami peningkatan. Pada prasiklus

terhadap

guru memperoleh skor 21 dengan nilai

contoh teks eksposisi.Pertemuan kedua

52,5 (kurang). Siklus I nilai guru

siswa diminta untuk menuliskan teks

meningkat menjadi 29 degan nilai 71,1

eksposisi berdasarkan video yang telah

(baik). Pada siklus II dapat dikatakan

disiapkan.Langkah tersebut memudahkan

bahwa guru sudahsangat

guru dan peneliti untuk mengamati dan

menyususn RPP sehingga memperoleh

menilai kinerja guru dan siswa serta

nilai 35 dengan nilai 86,6 (sangat baik).

eksposisi,

2xpertemuan
materi

atau
menulis

dan pengamatan

di

setiap

siklus.Hasil

baik dalam

keterampilan menulis teks eksposisi.

Pengamatan kinerja guru dalam

Berikut akan dipaparkan pembahasan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

hasil penelitian.

Penilaian pada kegiatan ini terdiri dari
beberapa aspek, yakni : (a) kegiatan

5

prapembelajaran;

(b)

kegiatan

Penilaian kinerja siswa ini meliputi tiga

pendahuluan; (c) kegiatan inti, meliputi

aspek yakni; (1)perhatian siswa pada

penguasaan

pembelajaran,

guru saat guru menyampaikan materi;

penggunaan metode dan media, kegiatan

(2) keaktifan siswa selama kegiatan

pembelajaran, penilaian proses dan hasil,

pembelajaran; dan (3) keterlaksanaan

dan (d) kegiatan penutup.

kegiatan pembelajaran.

materi

Berdasarkan Hasil pengamatan
kinerja

guru

dalam

Berdasarkan hasil pengamatan yang

melaksanakan

dilakukan peneliti terhadap kinerja siswa

kegiatan pembelajaran selalu mengalami

dari pratindakan sampai siklus II selalu

peningkatan dari prasiklus sampai siklus

mengalami

II. Pada pra siklus jumlah skor 53

tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek

dengan nilai 58,8 katagori kurang. Pada

berikut.

siklus I katagori baik dengan nilai 64

peningkatan.Peningkatan

(1) Perhatian siswa pada saat guru

dengan nilai 71,1. Katagori sangat baik

menyampaikan materi.

diperoleh pada siklus II dengan skor 78

Indikator ini meliputi motivasi siswa

dan nilai 86,6. Dibawah ini disajikan

dalam mengikuti pembelajaran, kegiatan

histogram hasil penilain kinerja guru

apersepi, dan perhatian siswa saat guru
menyampaiakan materi.

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Pada

saat

prasiklus

kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa tampak
tidak bersungguh-sungguh.Siswa kurang
memperhatikan penjelasan materi yang
diberikan oleh guru. Pada saat guru
memberikan penjelasan dan contoh teks
SIKLUS I

eksposisi, sebagian siswa masih sibuk

SIKLUS II

dengan aktifitasnya masing-masing, baik

Gambar 1. Nilai

itu

keterlaksanaanpembelajaran oleh

melakukan

guru antarsiklus

pembelajaran

lain

teman

atau

yang

tidak

Pada siklus II saat penyampain materi

Penilaian peningkatan kinerja siswa
proses

hal

dengan

berhubungan dengan pembelajaran.

b) Peningkatan Kinerja siswa
dalam

berbicara

perhatian

diamati

siswa

tertuju

sepenuhnya

kepada guru, hal ini karena guru

mulai pratindakan sampai siklus II.
6

memberikan apersepsi dan motivasi

pertanyaan

yang

dengan

menunjukkan keaktifan siswa meningkat

karakteristik siswa. Dalam penyampaian

jika dibandingkan pertemuan sebelumnya

materi oleh guru tidak ditemui lagi siswa

Indikator lainnya adalah keaktifan siswa

yang mengerjakan pekerjaan lain seperti

saat berdiskusi.Saat berdiskusi siswa juga

pada siklus sebelumnya

sudah mulai nampak untuk bekerjasama

tepat

dan

sesuai

Hasil pengamatan pada aspek ini pada

dan

siklus I adalah 70,6%, dan siklus II

dari

guru.Hal

berkonsentrasi

secara

ini

kelompok

dengan berbagi ide dan gagasan.

adalah 81,7% .

Hasil pengamatan pada aspek ini
sebagai berikut, , siklus I adalah 70,0%,

(2) Keaktifan siswa dalam kegiatan

dan siklus II adalah 81,2%.

pembelajaran
Pada saat prasiklus, keaktifan siswa
selama

kegiatan

(3) Keterksanaan

kegiatan

pembelajaran

yang

kemauan

siswa

Pada pelaksanaan tindakan siklus I,

menanggapi pertanyaan guru maupun

dapat diamati belum keseluruhan siswa

menjawab masih kurang.Ketika guru

menunjukkan

bertanya pada siswa, banyak siswa yang

kegiatan pembelajaran. Keterlaksanaan

tidak

selama

diindikatori

oleh

memperhatikan.Sebagian

pembelajaran oleh siswa

siswa

keterlaksanaan

kegiatan

pembelajaran

meliputi;

tampak tenang, tetapi para siswa tidak

petunjuk guru; (b) siswa menyelesaikan

sepenuhnya konsentransi pada kegiatan

tugas sebagimana mestinya, dan (c) siswa

pembelajaran.Hal tersebut menunjukkan

dapat

bahwa

pembelajaran yang telah ditetapkan guru.

siswa

dalam

pembelajaran belum maksimal.

siswa

ini

hanya diam. Secara keseluruhan, kelas

keaktifan

(a)

dalam

mencapai

melaksanakan

tujuan-tujuan

Pada siklus I, banyak siswa yang

Pada siklus II keaktifan siswa selama

belum

melaksanakan

dengan

oleh

menanggapi

menyelesaikan secara maksimal seluruh

menjawab

tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu

bertanya

, tujuan pembelajaran yang diterapkan

pertanyaan
masih
sebagian

guru

siswa
maupun

kurang.Ketika
besar

siswa

guru

sudah

siswa

yang

guru

kegiatan pembelajaran yang diindikatori
kemauan

baik,

petunjuk

belum

mulai

guru memberikan tugas dan petunjuk

menanggapi dan berusaha menjawab

pengerjaan tugas, sebagian siswa tidak

7

memperhatikan
pekerjaannya

sehingga

hasil

Berdasarkan pembahasan di atas

sesuai

dengan

dapat disimpulkan bahwa kualitas proses

tidak

instruksi guru.

pembelajaran keterampilan menulis teks

Tindakan siklus II, sebagian besar

eksposisi melalui penerapan metode

siswa sudah melaksanakan petunjuk guru

Inquiry

dengan

penggunaan media video mengalami

baik.

Selain

itu

tujuan

pembelajaran yang diterapkan ruru dalam
memberikan

tugas

dan

pengerjaan

tugas,

siswasudah

memperhatikan

Discovery

Learning

dan

peningkatan setelah adanya tindakan.

petunjuk

sebagian

bear

2) Peningkatan

sehingga

Keterampilan

Menulis Teks Ekposisi

hasil pekerjaan sudah baik sesuai dengan

Peningkatan keterampilan menulis

instruksi guru. Hal itu menunjukkan

teks eksposisi siswa dapat dinilai melalui

bahwa

hasil

keterlaksanaan

siswa

dalam

pembelajaran belum tercapai.
Peningkatan
proses

kinerja

pembelajaran

tes

siswa.Berdasarkan

pengamatan

siswa

dan

penilaian,

hasil
nilai

dalam

keterampilan menulis teks eksposisi

keterampilan

siswa kelas VII G SMP Negeri 3

menulis teks eksposisi dari prasiklus

Colomadu

selalu

mengalami

hingga siklus II dapat dilihat pada tabel

peningkatan dari prasiklus sampai siklus

rekapitulasi berikut.

II.Jumlas siswa yang mencapai KKM
selalu menunjukan peningkatan di setiap

82
80
78
76
74
72
70
68
66
64

siklus. Pada prasiklus jumlah siswa yang
mendapat nilai di atas KKM hanya 5
siswa atau 15,6%. Setelah diberikan
tindakan

Siklus I
Siklus II

dengan

penerapan

metode

Inquiry Discovery Learning, siklus I
mengalami peningkatan sejumlah 24

n
n
n
ta
tia tifa naa era
a
R
rh
ak ksa
Pe
Ke
a
rl
te
e
K

siswa atau 75% siswa mendapatkan nilai
di atas KKM. Pada siklus II jumlah
siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM mencapai 29 siswa atau 90,6%.

Gambar 2. Rekapitulasi Kinerja Siswa

Pada pratindakan rerata nilai siswa

dalam Pembelajaran

52,9 dengan nilai terendah 45 dan nilai

8

tertinggi 75. Pada siklus I rerata nilai

sesudah diberikan tindakan atau Siklus I

74,7 dengan nilai terendah 55 dan nilai

dan Siklus II dengan menerapkan metode

tertinggi 85. Siklus II rerata nilai

Inquiry

mengalami

penggunaan media video.

peningkatan

80,2dengan

nilai

terendah

menjadi
55

dan

Discovery

Keterampilan

Learning
menulis

dan

dianggap

tertinggi 90. Perbandingan secara lebih

berhasil apabila ide atau gagasan yang

rinci disajikan melalui histogram berikut

ditulis dapat diterima secara tepat oleh

ini

pembaca sesuai dengan konteks yang
benar.Young (2010: 23) mengungkapkan
bahwa“Writing is a literate act that is

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

simultaneously an individual cognitive
endeavor

and

socio-historically

embedded negotiation. Whenlearning a
new discipline, we cannot separate
formfrom

writing

from

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

an

adalah sebagai berikut: Menulis adalah
suatu tindakan terpelajar yang sekaligus

Pr
os
en
ta
s

e

merupakan upaya kognitif individu dan
tertanam negosiasi. Ketika belajar ilmu
baru, kita tidak dapat memisahkan bentuk

Gambar 3. Rekapitulasi perbandingan

dari konten, menulis dari pengetahuan,

rerata dan presentase ketuntasan

tindakan dari konteks.

antarsiklus

Pada penelitian ini peningkatan
menulis teks eksposisi dikarenakan telah

Berdasarkan uraian di atas dapat

diterapkannya metode inquiry discovery

dikatakan bahwa terjadi peningkatan
keterampilan

content,

knowledge, action from context”. Apabila

Ke
tu
nt
as

Re
ra
ta

Prasiklus
Siklus I
Siklus II

learning pada pembelajaran, sehingga

menulis teks eksposisi

guru mampu

siswa. Peningkatan hasil belajar dapat

mengoptimalkan kinerja

siswa dengan cara menstimulus potensi

dilihat dari ketuntasan secara klasikal dan

siswa

peningkatan nila rerata dari sebelum

dalam

mengembangkan

diberikan tindakan atau prasiklus dan
9

menulis

dan

gagasan/ide

secara

mandiri, hal ini sesuai dengan pernyataan

tujuan-tujuan

Stoddart (2002: 23) dalam penelitian yang

ditetapkan guru.

berjudul

Integrating

Language

Development

Inquiry
for

pengajaran

yang

telah

and

Peningkatan pada kinerja guru juga

English

muncul pada siklus I dan siklus II, hal

Language Learner yang diterbitkan oleh

tersebut

journal of reasearh and scient teaching,

mengoptimalkan

mengungkapkan

metode

dalam pembelajaran serta memanfaatkan

inquiry discovery learning dalam proses

berbagai dan fasilitas yang ada untuk

belajar mengajar, untuk melatih siswa

mencapai

melakukan berbagai macam aktivitas,

keberhasilan proses pembelajaran sangat

yaitu

ditentukan oleh kualitas dan kemampuan

penggunaan

pengamatan,

penyelidikan,

muncul

setelah

metode

tujuan.

Oleh

guru

dan

media

sebab

itu,

percobaan, membandingkan penemuan

guru. Hal itu sejalan

yang satu dengan yang lain, mengajukan

Wang Qiang (2004:3) yang menyatakan:

pertanyaan dan mencari jawaban atas

“The most important and difficult part of

pertanyaan sendiri. Sehingga hasil dari

the making of a good language teacher is

kegiatan itu siswa akan mendapatkan

the

fakta-fakta secara lengkap tentang obyek

competence, which is the state or quality

yang diamati.

of being adequattely qualified for the

development

dengan pendapat

of

professional

Berkaca pada prasiklus, siklus I

profession and armed with a specific

dan siklus 2, terjadi peningkatan kinerja

range of skills, strategies, knowledge,

pada siswa secara signifikan. Peningkatan

and ability”Tidak mudah menjadi guru

kinerja siswa pada siswa tersebut dapaat

bahasa

diamati

profesionalberkualitas

melalui

berbagai

indikator

yang

memiliki

kompetensi

karena

dituntut

pegamatan, sebagaimana dikemukakan

untuk memiliki keterampilan khusus,

oleh Sudjana (1990:60); (1) memahami

strategi, pengetahuan, dan kemampuan.

dan mengikuti petunjuk yang diberikan

Oleh sebab itu, guru membekali dirinya

guru;

serta

dengan sebanyak mungkin pengetahuan

melakukan kegiatan belajar; (3) tugas-

yang luas sehingga keterampilan guru

tugas

meningkat

(2)

semua

belajar

sebagaimana

siswa
dapat

turut

diselesaikan

mestinya;

(i4)

dalam

melaksanakan

merencanakan
pembelajaran

dan
di

memanfaatkan semua sumber belajar

kelas.Metode yang awalnya konvensional

yang disediakan guru; (5) menguasai

ditranformasi dengan metode inquiry

10

discovery learning

dan penggunaan

hanya sebesar 15,6%. Target pada siklus I

media video. Perlakuan tersebut mampu

sudah dapat terlaksana dengan baik, yaitu

menunjang peningkatan kinerja guru,

60%

terutama pada

sebagaimana pendapat

Keterampilan menulis teks eksposisi pada

Uno (2009:158) , kualitas pembelajaran

siklus II meningkat menjadi 90,6%.

dapat

Target pada siklus II sudah dapat tercapai,

ditingkatkan

dengan;

siswa

penyampaian

pembelajaran;

KKM.Pada siklus I kinerja guru dalam

(2)menggunakan berbagai media dalam

menyusun RPP mendapatkan skor 29

pembelajaran;

dengan nilai 72,5 katagori baik. Pada

berbagai teknik dalam pembelajaran
keterampilan

menulis

mencapai

siklus II kinerja guru dalam menyusun

Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa

sudah

KKM.

yaitu

(3)menggunakan

siswa

mencapai

(1)menggunakan berbagai metode dalam

dan

80%

sudah

RPP mendapatkan skor 35 dan nilai 87,5

teks

katagori sangat baik.Kinerja guru dalam

eksposisi siswa kelas VII G SMP Negeri

keterlaksanaan proses pembelajaran pada

3 Colomadu mengalami peningkatan

siklus I mendapatkan skor 64 dengan

dengan

siswa

nilai 71,1 katagori baik. Pada siklus 2

tuntas atau mencapai KKM. Hal tersebut

meningkat menjadi 78 dengan nilai 86,6

ditandai dengan meningkatnya kualitas

katagori sangat baik.Nilai rerata kinerja

proses dan hasil keterampilan menulis

guru dalam pembelajaran menulis teks

teks eksposisi melalui penerapan metode

eksposisi pada siklus I sebesar 71,7 dan

Inquiry

pada siklus II 87,5 dengan katagori sangat

bertambahnya

Discovery

penggunaan

media

jumlah

Learning
video.

dan

Penelitian

baik.

tindakan kelas ini menunjukan adanya
peningkatan

dan

keberhasilan

Pada siklus I kinerja siswa dalam

guru

memperhatikan materi yang disampaikan

dalama melaksanakan pembelajaran.

guru adalah 70,6% dengan kategori
cukup. Pada siklus II meningkat menjadi

PENUTUP

81,7% dengan kategori baik.Pada siklus I

Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan,

diketahui

keaktifan

siswa

selama

proses

peningkatan

pembelajaran materi mencapai 70,0%

keterampilan menulis teks eksposisi pada

dengan kategori cukup. Pada siklus II

siklus I meningkat menjadi 75% lebih

meningkat

besar

kategori baik.Pada siklus I keterlaksanaan

dari pelaksanaan

pratindakan

11

menjadi

81,2%

dengan

pembelajaran oleh siswa mencapai 70,7%
dengan kategori baik, sementara pada
siklus II meningkat menjadi 81,2%.

DAFTAR PUSTAKA
Balim, A.G.2009. The Effects of Discovery Learning on Students “Succes and
Inquiry Learning Skill”.Egitim Arastirmalari Euraian Journal of
Educational Research.Vol 35. 1-20
Brown,

H.D.1994. Teaching by Principles: An Interactive Approach to
Language Pedagogy. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall
Regents.

Klein, Stephen B. 1996. Learning Principles and applications. USA: Mc.
Graw Hill, Inc.
Kluge, A. 2011.Interaction Design and Discovery Learning in The Classroom.
Nordie Journal of Digital Literacy.Vol.6(3).157-173.
Montgomery, Douglas C. 1990. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Oghenevwede, O.E. 2010.Effects of Discovery and Inquiry Approaches in
Teaching and Learning on Seconadary School Students Performance
in Delta State Nigeria.Journal of Research in education and Society.
Vol1 (1)
Roestiyah.dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Stoddart, T.dkk. 2002.Integrating Inquiry and Langguage Development for
English Langguage Learners.Journal of Research in Science
Teaching.Vol39(8). 664-687.
Uno, H.B.2009.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif.Jakarta:Bumi Aksara

12