Televisi Berwarna Metode Forward Chaining” yang dapat menjadi bekal pengetahuan dan petunjuk

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA TELEVISI BERWARNA
DENGAN METODE FORWARD CHAINING
(Studi kasus : Jurusan Audio Video SMK 2 Tembilahan)
Dwi Yuli Prasetyo
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Islam Indragiri (UNISI)
Jl. Parit 1 Tembilahan Hulu, Tembilahan Riau
dwiyuliprastyo@gmail.com
ABSTRAK
Pemilihan masalah menyangkut kerusakan – kerusakan pada televisi berwarna dijadikan
sebagai sistem pakar adalah kenyatan bahwa kerusakan – kerusakan pada sebuah televisi berwarna
sering kali mengganggu pengguna televisi, sehingga perlu adanya solusi untuk menangani hal – hal
kerusakan pada televisi berwarna tersebut melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat
software yang dapat membantu memecahkan masalah kerusakan – kerusakan yang terjadi, Tujuan
dari penelitian ini adalah Menciptakan suatu reperensi atau panduan reparasi televisi berwarna,
Memindahkan kepakaran seseorang kedalam sebuah program, Menciptakan alat bantu kerja dan
praktikum reparasi televisi berwarna bagi siswa SMK jurusan Audio Video. Manfaat dari penelitian

ini adalah ,Adanya reperensi dan panduan tentang reparasi televisi berwarna, Estimasi waktu yang
lebih cepat dalam mendiagnosa kerusakan pada televisi.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining
1.

PENDAHULUAN

Penyajian informasi semakin berkembang dari waktu kewaktu. Dimulai dari teks, suara,
gambar dan video. Hal ini terus berkembang dan ikut terpengaruh dengan peningkatan teknologi
penyajian informasi. Komputer sebagai salah satu dari teknologi infromasi, sering dijadikan perantara
manusia terhadap suatu sistem informasi. Ini dibuktikan dengan bermunculannya berbagai sistem
yang berkaitan dengan komputer sebagai pengolah data. Salah satu penerapannya adalah Sistem
Pakar.
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan
pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat tinggi dalam domain persoalan sempit, (Efraim,
2009).Sistem Pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati
karena penerapannya di berbagai bidang, baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti
sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapannya.
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam berbagai bidang
sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang kedokteran, pertanian, dan pendidikan khususnya

sekolah kejuruan audio video. Dalam hal ini sekolah menengah kejuruan dengan jurusan audio video
memiliki mata pelajaran reparasi televisi berwarna. Sebagai alat bantu tenaga pengajar dalam
memberkan mata pelajaran tersebu, perlu adanya “Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada
Televisi Berwarna Metode Forward Chaining” yang dapat menjadi bekal pengetahuan dan petunjuk
bagi siswa dalam praktikum reparasi televisi berwarna.
Pemilihan masalah menyangkut kerusakan – kerusakan pada televisi berwarna dijadikan
sebagai sistem pakar adalah kenyatan bahwa kerusakan – kerusakan pada sebuah televisi berwarna
sering kali mengganggu pengguna televisi, sehingga perlu adanya solusi untuk menangani hal – hal
kerusakan pada televisi berwarna tersebut melalui teknologi komputer yang didalamnya terdapat
software yang dapat membantu memecahkan masalah kerusakan – kerusakan yang terjadi.
Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

27

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149


1. Sistem pakar ini menggunakan metode Forward Chaining.
2. Sistem pakar ini hanya untuk mendiagnosa kerusakan televisi CRT berwarna ukuran 14 sampai
21 inci
3. Pembuatan sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan pada televisi berwarna hanya menyangkut
kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada televisi berwarna diantaranya kerusakan pada
bagian gambar, suara, catu daya dan lain-lain. Sesuai buku pedoman Teknik Reparasi Televisi
Berwarna oleh Ir. Reka Rio.
4. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Visual Basic 6 dan basis data yang digunakan adalah
Microsoft access
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menciptakan suatu reperensi atau panduan reparasi televisi berwarna
2. Memindahkan kepakaran seseorang kedalam sebuah program
3. Menciptakan alat bantu kerja dan praktikum reparasi televisi berwarna bagi siswa SMK jurusan
Audio Video.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Adanya reperensi dan panduan tentang reparasi televisi berwarna.
2. Estimasi waktu yang lebih cepat dalam mendiagnosa kerusakan pada televisi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.


Televisi
2.1.1 Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata
televisi merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dari bahasa yunani dan visio (penglihatan) dari
bahasa latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
media visual / penglihatan (wikipedia.2013).
2.1.2 Klasifikasi Gangguan Televisi
Menurut Rio (2002), jenis – jenis gangguan umum pada televisi berwarna, yaitu (a) Tidak ada
gambar (b) Sinkronisasi yang jelek (c) Cacat pola raster (d) Gambar jelek (e) Gangguan suara (f)
Gangguan yang terjadi pada waktu diterima sinyal hitam dan putih (g) Gangguan – gangguan yang
timbul pada waktu menerima acara TV.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Kecerdasan buatan adalah ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan
sesuatu yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1989). Definisi lain diungkapkan oleh Simon (1987),
kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan
pemograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.

2.2.


Kecerdasan buatan berbeda dengan program konvensional. Pemograman konvensional
berbasis pada algoritma yang mendefinisikan setiap langkah dalam penyelesaian masalah.
Pemograman konvensional dapat menggunakan rumus matematika atau prosedur sekuensial untuk
menghasilkan solusi. Sedangkan pemograman dalam kecerdasan buatan yang berbasis pada
representasi simbol dan manipulasi. Sebuah simbol dapat berupa kalimat, kata atau angka yang
digunakan untuk merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya. Obyek dapat berupa manusia,
benda, ide, konsep, kegiatan atau pernyataan dan suatu fakta (Kusrini, 2006).
2.3. Sistem Pakar
2.3.1. Definisi Sistem Pakar

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

28

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149


Ada beberapa definisi yang dijelaskan oleh beberapa penulis antara lain, Menurut Kusrini
(2008), sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Menurut Agarwal (2001), “Expert Systems are computer
programs that are derived from Artificial Intelligence”.
Menurut Agarwal (2001), Beberapa cara menirukan kepakaran seseorang secara umum adalah
sebagai berikut : (1) Menciptakan suatu basis pengetahuan yang dapat digunakan dalam beberapa
penyajian pengetahuan formalisme untuk menangkap pokok pembahasan pengetahuan pakar. (2)
Mengumpulkan pengetahuan yang ada dan melakukan pengkodean sesuai dengan formalisme, yaitu
memanggil perekayasaan pengetahuan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Bagan Alur (Flowchart) Metode Penelitian
Gambar 3.1 dibawah ini menunjukkan bagan alur penelitian sistem pakar diagnosa kerusakan
pada televisi berwarna secara umum:
MULAI

LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL
PERUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN

PENGUMPULAN LANDASAN TEORI

ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM PAKAR

BASIS PENGETAHUAN

MEMORI KERJA

MESIN INFERENSI

PERANCANGAN ANTAR MUKA

PERANCANGAN

SISTEM PAKAR/
PENGKODEAN

ANALISA SISTEM PAKAR

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian
3.2.3 Mesin Inferensi
Metode yang digunakan adalah Metode Forward Chaining (Pelacakan ke
Depan),menggunakan pendekatan Data / Data Driven. Aturan dapat digunakan
untukmenciptakan beberapa aturan baru.
a. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan tidak ada gambar.

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

29


Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R1

Y

T

G1

T


G10

S1

G15

Y

T

Y
Y

T

G11

S2

T


Y

T

G12

G110

T

G16

S7

T

Y
T

G111

G113
Y

T

G114

S13

S12

G17

Y
S3

S8

Y

T

Y

G13

G18

Y

T

S15

S14

G17

T

T
S4

S9

Y

T

G14

S5

G19

S10

Y

S8

Y

T

G18

S9

Y

S6

Y

T

Y

S11
T

G112

S7

S11

SELESAI

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.3 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan Tidak ada gambar
b. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan sinkronisasi yang jelek.
mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R2

Y

G2

T

S3
Y

G20

S16

T

Y

Y

G21

G22

S17

T

G23

Y

T

T
S14

G24

Y

G25

Y

S13
T

S18
T

S20

S19

SELESAI

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.4 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan Sinkronisasi yang jelek
c. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan cacat pola raster.
mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R3

G3

T

Y

G30

T

Y
S22

G31
T
Y
Y

G32
T

S21

S22

Y

G33
T
S13

SELESAI

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.5 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan
Cacat Pola Raster
d. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan gambar jelek.

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

30

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R4

G4

Y

T

S24

G40

Y

S25

T

Y

G41

T

S26

G42

Y

SELESAI

T

Y

G43

S26

T

G44
S27
T
Y
S13

G45

T

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.6 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan Gambar Jelek
e. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan gangguan suara.
mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R5

G5

Y

Y

T

G50

G51

T

Y
S29
Y

T

G52

T

S30
S31

S28

G53

Y

S13

T

SELESAI

f.

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.7 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan
Gangguan Suara
Flowchart Diagnosa jenis kerusakan Gangguan yang terjadi pada waktu diterima sinyal
hitam dan putih.
mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R6

Y

S32

G6

Y

Y

G60

T

G61

Y

S33

T
S34

Y

G62

T

G63

Y

S35

T

SELESAI

G64

T

Y
S32

Y

S13

G65

T

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.8 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan Gangguan Yang Terjadi Pada
Waktu Diterima Sinyal Hitam Dan Putih
Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

31

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

g. Flowchart Diagnosa jenis kerusakan Gangguan – gangguan yang timbul pada waktu
menerima acara TV.
mulai

Jenis kerusakan
Gejala

Jenis kerusakan = R7

G7

T

Y
Y

S36

G70

T

G71

Y

T

S37
Y

G73

T

G72

Y

S38

T

G75

Y

S33

T
S35
G74

Y

T
S24

Y

G76

T

Y
S39

G77

T
S13

SELESAI

Sumber : Data diolah, 2013
Gambar 3.9 Flowchart Diagnosa Jenis Kerusakan Gangguan – Gangguan Yang
Timbul Pada Waktu Menerima Acara TV.
Gambar diatas menunjukkan langkah – langkah mendiagnosa dengan masukan jenis
kerusakan R1 sampai R7 dari tabel Jenis Kerusakan (lihat tabel 3.3). Kode G1 sampai G114
diperoleh dari tabel Gejala (lihat tabel 3.4) dan S1 sampai S15 dari tabel Solusi (lihat tabel 3.5)
4. PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
4.3.1 Diagram Konteks
Dalam perancangan sistem pakar diagnosa kerusakan pada televisi berwarna dapat
digambarkan pada diagram konteks, lihat gambar __ berikut ini:
Mesin inferensi

Admin
pengguna

Gejala kerusakan

Jenis kerusakan
Gejala
Solusi

solusi

Sistem pakar mendiagnosa kerusakan
pada televisi

Gambar 4.10 Diagram Konteks Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Televisi Berwarna
4.3.2 DFD

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

32

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

0.1
Admin

Input ID_A, Pass

SISTEM PAKAR
DIAGNOSA
KERUSAKAN
TELEVISI BERWARNA

Panggil ID_A, Pass
Hak Akses Sistem

0.2

Input, Ubah, Hapus :
Jenis Kerusakan,
Gejala,
Solusi

SISTEM PAKAR
DIAGNOSA
KERUSAKAN
TELEVISI BERWARNA

DBSistemPakarTV

Akses :
Jenis Kerusakan
Gejala
Solusi

0.3
Pengguna

Admin

SISTEM PAKAR
DIAGNOSA
KERUSAKAN
TELEVISI BERWARNA

Diagnosa Kerusakan Televisi

Hasil Diagnosa

Hasil Diagnosa

Gambar 4.11 DFD Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Televisi Berwarna
4.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Solusi

ID_S

Solusi

ID_G

M

memiliki

Gejala

1 Gejala
M

ID_D

memiliki

1

ID_R

Jenis kerusakan M

memiliki

1 Diagnosa
ID_S

1
ID_R

Solusi

Rusak

M

memiliki

Gambar 4.12 ERD Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Televisi Berwarna

a.
b.
c.
d.
e.

4.3.4 Perancangan Tabel
Tabel Admin : #ID_A, Pass
Tabel Jenis Kerusakan : #ID_R,Rusak
Tabel Gejala : #ID_G, Gejala
Tabel Solusi : #ID_S, Solusi
Tabel Diagnosa : #ID_D, ##ID_R, ##ID_S, Solusi
4.3.5 Flowchart

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

33

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

Mulai

Admin
Jenis kerusakan
Gejala

Login Sistem

Y
Input, edit, hapus
data admin,
Jenis kerusakan,
gejala, solusi

Simpan jenis
kerusakan, gejala,
solusi baru

Apakah anda
pakar / admin?

T

Apakah anda
user?

T

Y

Tutup
Diagnosa

Solusi reparasi

Selesai

Gambar 413 Flowchart Sistem Pakar
IMPLEMENTASI
4.1

Implementasi Sistem

Implementasi merupakan tahapan dimana sistem akan diterapkan dan dioperasikan pada
keadaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang akan dibuat benar-benar dapat
berjalan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4.1.1 Lingkungan Implementasi
Pada prinsipnya setiap sistem yang telah dirancang memerlukan sarana pendukung yaitu berupa
peralatan-peralatan yang sangat berperan dalam menunjang penerapan sistem yang telah didesain.
Komponen-komponen yang dibutuhkan antara lain perangkat keras, yaitu kebutuhan perangkat keras
komputer untuk menjalankan sistem dan perangkat lunak untuk mengoperasikan sistem yang telah di
desain.
Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

34

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

4.1.1.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan sekarang yaitu berupa komputer, guna mendukung jalannya
program yang telah dirancang, perangkat keras yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah :
a. Monitor
b. CPU (Central Procesing Unit)
c. Hardisk
d. Memory 1 GB
e. Keyboard
f. Mouse
45
4.1.1.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Sistem Operasi
: Windows 7
2.
Database System : Microsoft Access
3.
Bahasa Pemrograman
: Microsoft Visual Basic 6.0
4.1.2 Pemeliharaan Sistem
Berdasarkan hal tersebut diatas maka diperlukan adanya pemeliharaan sistem agar sistem
tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tujuan dari pemeliharaan sistem ini adalah
sebagai berikut:
1.
2.

Mencegah terjadinya kelainan sistem yang dapat mendatangkan masalah-masalah baru.
Menggantikan pemeliharaan sistem dengan survei sistem jika modifikasi yang diminta relatif
besar.
4.1.3 Demonstrasi Program
Demonstrasi program merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk menampilkan hasil dari
sistem yang dirancang yang telah dijalankan. Adapun demonstrasi program tersebut dari aplikasi
sistem informasi keuangan sekolah ini adalah sebagai berikut:

a. Tampilan Form Menu Utama
Form Menu Utama merupakan awal proses eksekusi dari program sistem pakar diagnosa
kerusakan pada televisi berwarna, disana terdapat dua pilihan utama yaitu admin dan pengguna.
Untuk tombol admin akan menuju ke form hak akses admin, sedangkan tombol pengguna akan
terhubung ke form diagnosa kerusakan.
Adapun tampilan Form Menu Utama dapat dilihat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Tampilan Form Menu Utama
b. Form Login Admin
Form Login Admin adalah form yang dapat menghubungkan admin terhadap sistem yang
ada, serta pintu akses untuk mendapatkan hak akses database yang ada pada sistem ini. Adapun
tampilan form login admin dapat dilihat pada gambar 4.2

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

35

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

Gambar 4.2 Tampilan Form Login Admin
c. Form Menu Admin
Pada form ini terdapat dua tombol pilihan yang menjadi hak akses bagi admin. Adapun
tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Tampilan Form Menu Admin
d. Form Tabel Admin
Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan mengahapus data admin pada sistem.
Adapun tampilan form tabel admin dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tampilan Form Tabel Admin
e.

Form Tambah Admin
Form tambah admin berfungsi untuk menambahkan admin baru dan password baru. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada gambar 4.5

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

36

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

Gambar 4.5 Tampilan Form Tambah Admin
f.

Form Ganti Password
Form ini digunakan sebagai tempat untuk mengubah password admin yang ada pada sistem
pakar. Dilengkapi dengan tombol – tombol yang dapat mempermudah pekerjaan. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 4.6

Gambar 4.6 Tampilan Form Ganti Password

g.

Form Akses Database
Form akses database ini akan muncul apabila admin memilih tombol akses database pada menu
hak akses admin. Pada form ini terdapat tiga tombol pilihan yang masing – masing tombol akan
menjadi pintu akses ke tabel – tabel yang ada dalam database sistem pakar. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Tampilan Form Akses Database
h. Form Tabel Jenis Kerusakan
Form ini mengakses tabel jenis kerusakan sistem pakar diganosa televisi berwarna. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8 Tampilan Form Tabel Kerusakan
i. Form Tabel Gejala
Form ini mengakses tabel gejala sistem pakar diganosa televisi berwarna. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 4.9
Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

37

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

Gambar 4.9 Tampilan Form Tabel Gejala
j. Form Tabel Solusi
Form ini mengakses tabel jenis kerusakan sistem pakar diganosa televisi berwarna. Adapun
tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.10

Gambar 4.10 Tampilan Form Tabel Solusi
k. Form Pilih Kerusakan
Setelah pengguna memilih tombol pengguna pada menu utama maka form pilih kerusakan akan
muncul dan pengguna dapat memulai sesi diagnosa. Tahapan pertama pengguna dapat memilih jenis
kerusakan yang sesuai dengan kerusakan televisi atau yang mendekati jenis kerusakannya, setelah itu
tekan tombol lanjut. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.11

Gambar 4.11 Tampilan Form Pilih Kerusakan
l. Form Diagnosa Kerusakan
Setelah pengguna memilih jenis kerusakan pada menu diatas, maka pengguna akan terhubung
dengan form Diagnosa Kerusakan. Pada form ini pengguna akan diajukan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan gejala kerusakan televisi. Pengguna dapat memilih jawaban Ya ata Tidak
melalui tombol yang telah disedikan. Adapun tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.12

Gambar 4.12 Tampilan Form Diagnosa Kerusakan
Form Hasil Diagnosa
Ini merupakan form terakhir dalam sistem pakar diagnosa kerusakan televisi berwarna. Pada
form ini terdapat solusi dari hasil diagnosa yang telah dilakukan diatas.Jika ingin mencetak hasil
diagnosa, dapat menekan tombol Simpan terlebih dahulu, kemudian tekan tombol Pront untuk
mencetak. Berikut dapat dilihat pada gambar 4.13

m.

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

38

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

Gambar 4.13 Tampilan Form Hasil Diagnosa
n. Tampilan Laporan
Setelah menekan tombol Print pada Form Hasil Diagnosa maka akan muncul laporan hasil
diagnosa, laporan ini dapat dicetak langsung melalui komputer yang terhubung dengan
printer. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 4.14

Gambar 4.14 Tampilan Laporan
o. Uji Perbandingan Waktu
Pada tahapan ini dilakukan pengujian perbandingan waktu antara cara manual dengan
cara auto / menggunakan sistem pakar. Dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Uji Perbandingan Waktu
Jenis Kerusakan

Waktu Manual

Waktu Auto

Tidak ada gambar

40 menit

3 menit

Gambar jelek

125 menit

5 menit

Gangguan suara

25 menit

2 menit

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan skripsi ini, yang mana pada bab ini
berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu untuk sistem
yang ada pada saat ini. Dari penjelasan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis
mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan saran-saran dari uraian tersebut.
Penulis menyadari bahwa sistem yang diusulkan ini masih ada kelemahan-kelemahan dan
kekurangan, namun sistem ini dapat menjadi alternatif baru dalam dunia elektronika.
5.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai sistem pakar
diagnosa kerusakan televisi berwarna, maka penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

39

Jurnal SISTEMASI, Volume 2, Nomor 4, Oktober 2013 : 27 – 40

ISSN:2302-8149

1. Terciptanya suatu reperensi atau panduan reparasi televisi berwarna
2. Dapat mengurangi biaya konsultasi pakar televisi
3. Estimasi waktu yang lebih cepat dalam mendiagnosa kerusakan pada televisi.
5.2 Saran
Agar sistem ini bisa digunakan sesuai kebutuhan, baik untuk sekarang maupun yang akan
datang, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.
2.
3.

Disarankan adanya pengembangan sistem menggunakan WEB.
Disarankan pengembangan sistem ke sistem yang dinamis.
Disarankan membuat gejala yang lebih mendetail.

DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Pranjali. Artificial Intelligence. Agra: Bhushan. 2001.
Community, eWolf. Syntax. Yogyakarta: MediaKom. 2010.
Sri Hartati. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Jogiyanto. Analisa dan Desai. Yogyakarta: ANDI. 2005.
Kusrini. Sitem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI. 2006
Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi
Pertanyaan. Yogyakarta: ANDI. 2008.
Pandia, Henry. Pemograman dengan Visual Basic. Jakarta: Erlangga. 2006.
Rio, Reka. Teknik Reparasi Televisi Berwarna. Jakarta: PT Pradya Paramita. 2002.
Turban, Efraim, dkk. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta : ANDI. 2005.
Wahyudi, Bambang. Konsep Sistem Informasi dari Bit sampai ke Database. Yogyakarta : ANDI.
2008
http://sunny.staff.gunadarma.ac.id. 2005.

Dwi Yuli Prasetyo, Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi Berwarna Dengan Metode Forward Chaining
(Studi Kasus : Jurusan Audio Video Smk 2 Tembilahan)

40

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2