Context of BPR for e-Business
Pendahuluan ¤ Transformasi bisnis dari tradisional menuju e-bisnis membuat adanya perubahan dalam proses bisnis yang dilakukan. ¤ Perubahan tersebut memerlukan perancangan ulang proses yang harus dilakukan secara sistematik.
¤
Perubahan yang tidak dirancang dengan baik kemungkinan besar akan mengakibatkan ketidakberhasilan usaha.
REDESIG N ENTERPRISE PRO CESS BPR for e-Business Context of BPR for e-Business
¤
BPR carried out in¤ “ rethinking and redesigning business processes at both enterprise and supply chain level to take advantage of Internet ⁄ an organizational context : people, technologies and connectivity and new ways of creating value” organisational form and structure
⁄ ¤ Redesign f ront-of f ice processes that interact with customers and within the context of a process-centred approach to back-of f ice processes (across entire supply chains) organisational change
¤
¤ Changing the way the organisation operates, handling physical Redesigning business processes + adjustment of work and electronic business processes and the way people work environment around the business processes so that new process can be executed ef f ectivelyProperties of business process
- provide some value to recipient of the process
- outputs can be used by either external or internal customers
Proses
Order Fulfillment
Finance/ Admin Customer Request
CEO Marketing Operation
¤ Setiap proses bisnis memiliki pelangga n (customer) yang jelas, yaitu seseorang atau kelompok orang yang menerima keluaran proses bisnis. ¤ Dalam proses bisnis, ora ng-ora ng, pera latan, sumber daya material, d an prosedur bisnis digabungkan untuk mendapatkan hasil yang ditetapkan.
Kelua ra n proses b isnis dap at berupa seb uah ide, sebua h lapora n, seb ua h desain/ perencanaan, sebuah layanan, atau sebuah produk.
Proses Bisnis ¤ Masuka n proses bisnis d apat berupa ba ha n ma terial, peralatan, barang nyata, atau berbagai macam informasi. ¤
Sebuah proses bisnis adalah rangkaian aktivitas yang berhubungan untuk mengubah masukan bisnis menjadi sebuah keluaran bisnis yang telah ditetapkan.
Masukan Keluaran
Proses Bisnis
- typically cross-f unctional & cuts across many dif f erent depts
- not conf ined to one part of the f unctional hierarchy
5 Knowledge created around the process
4 Altering the dynamics of information f lows
3 Hands-of f – completed task handed of f to another person to carry out the next task in a sequence
2 Cross-f unctional, cross-department, cross-enterprise
1 Customer-f acing
Redesigning Business Processes
- collective requisite knowledge about the process that participants need to execute it (data, reports, trends, exceptions, FAQ & ideas)
Aliran Proses
Aktivitas Proses Bisnis Business Process Reengineering
¤ aktivitas bernilai tambah (aktivitas yang penting bagi Dimulai di Amerika sekitar 1990 dengan n pelanggan), nama lain business redesign dan process
¤ aktivitas hand-of f (aktivitas yang melalui beberapa batasan innovation f ungsional dalam organisasi), dan
¤ aktivitas kendali (aktivitas yang mengendalikan aktivitas hand- n Mengambil pengalaman Jepang sebagai of f ). inspirasi n Reorganisasi sukses di Eropa pada sekitar
1980 Business Process Reengineering Business Process Reengineering
Definisi n
Rekayasa ulang adalah perancangan ulang proses bisnis – beserta – Karakteristik n sistem, kebijakan dan struktur organisasi yang mendukungnya - yang strategis dan bernilai tambah secara cepat dan radikal untuk
- – Mengeliminasi (eliminate),
mengoptimasi alur kerja dan produktivitas pada sebuah organisasi
- – Hammer dan Champy mendefinisikan rekayasa ulang adalah menyederhanakan (simplify), –
pemikiran ulang fundamental dan perancangan ulang proses bisnis mengintegrasikan (integrate), dan –
- – mengotomasi (automate) secara radikal untuk memperoleh perbaikan yang dramatis pada
ukuran kontemporer kritis performansi seperti biaya, kualitas, layanan, dan kecepatan BPR mencari penerobosan untuk melakukan perbaikan beraneka segi, n termasuk kualitas, biaya, fleksibilitas, kecepatan, ketelitian, dan kepuasan pelanggan. Pendekatan yang dilakukan mencakup aspek teknis (misalnya teknologi, standar, prosedur, sistem, dan pengendalian) dan aspek sosial (misalnya organisasi, susunan kepegawaian, kebijaksanaan, pekerjaan, riwayat pekerjaan, dan pendorong) dari proses.
Business Process Reengineering
Mengeliminasi Menyederhanakan Mengintegrasikan Mengotomatisasi Produksi berlebihan Formulir Pekerjaan Kotor Waktu tunggu Prosedur Tim Sukar Transportasi Komunikasi Pelanggan Berbahaya Pemrosesan Teknologi Pemasok Membosankan Persediaan Bidang masalah Pengumpulan data Cacat / kerusakan Aliran Transfer data Duplikasi Proses Analisis data Mereformasi Inspeksi Merekonsiliasi
BPR - Lateral Thinking Does the re-engineering consultant see the glass as half full or half empty?
Target well-defined & managed processes Challenge existing practice & assumptions Look for process innovation
Neither
It’s the wrong size of glass!
Model BPR
Business definition Refinement & instantiation Process identification Business definition Process specification and design
Pendekatan kertas bersih (clean sheet approach)
Process evaluation Pendekatan Metodologi BPR
¤ Perancangan ulang secara sistematis Mengidentif ikasi da n memaha mi proses-proses yang ada da n kemud ian mengolah proses tersebut seca ra sistematis untuk mencipta kan proses-proses baru guna memberika n hasil yang diinginkan
Secara f und amental memikirka n kemb ali cara menyampaikan prod uk atau jasa da n mera nca ng proses-proses baru d ari permulaan. Piliha n di anta ra ked ua pendekata n tersebut tergantung ma na yang lebih cocok bagi organisasi , dan juga skala waktunya.
Perbandingan Metodologi Rekayasa Ulang
Metodologi Rapid Re Langkah 2: Latar Langkah 1: Langkah 3: Penyusun Perancangan
Belakang Persiapan Proyek Implementasi n Pengantar Ulang Proses
Hammer /
1. Pengantar
4. Pemahaman
6. Implementasi – Disusun oleh Raymond L. Manganelli dan Mark M. Konsultan /
Champy
2. Identifikasi
5. Perancangan Akademisi
Klein, berlatar belakang konsultan
(1993)
3. Seleksi Ulang
1. Penentuan Visi
3. Pemahaman dan
5. Prototyping
- – Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1994
Davenport dan Tujuan Pengukuran
6. Implementasi Akademisi (1996)
2. Identifikasi
4. Teknologi Informasi n Dinamakan Rapid Re karena metodologi ini dirancang
1. Persiapan
3. Visi Proses
5. Transformasi
Manganelli
2. Identifikasi 4a. Perancangan untuk menghasilkan hasil akhir dengan cepat,
/ KleinKonsultan Teknis (Rapid Re) biasanya dalam 6 bulan sampai 1 tahun.
4b. Perancangan (1994) Sosial
1. Inisiasi Proyek
2. Pemahaman
4. Transisi Bisnis n Rapid Re adalah metodologi yang terdiri dari 5 tahap,
5. Manajemen
3. Perancangan
5. Manajemen
Kodak
Pengguna Perubahan Proses Baru Perubahan 54 langkah yang menjadikan organisasi cepat (1995)
5. Manajemen memperoleh hasil riil dengan melakukan perubahan
Perubahan menyeluruh pada proses bisnis strategis bernilai tambah.
Metodologi Rapid Re Metodologi Rapid Re
4A. Solution: Technical Design
1. Preparation
4A.1 Model Entity Relationship
4A.2 Reexamine Process
3. Vision
1.1 Recognize Need Linkages
1.2 Develop Executive
3.1 Understand Process
4A.3 Instrument and Informate Consensus
4A.4 Consolidate Interfaces and Structure
n Tahap Pelaksanaan
1.3 Train Team
3.2 Understand Process Information
1.4 Plan Change Flow
4A.5 Redefine Alternatives
3.3 Identify Value-Adding
4A.6 Relocate and Retime
5. Transformation
- – Persiapan (Preparation)
Activities Controls
4A.7 Modularize
2. Identification
3.4 Benchmark
5.1 Complete Business Performance
4A.8 Specify Deployment System Design
2.1 Model Customers
3.5 Determine Performance
4A.9 Apply Technology
5.2 Perform Technical
- – Identifikasi (Identification)
2.2 Define and Measure Drivers
4A.10 Plan Implementation Design
Performance
3.6 Estimate Opportunity
5.3 Develop Test and Roll-
2.3 Define Entities
3.7 EnVision the Ideal Out Plans
2.4 Model Processes (External)
- – Visi (Vision)
5.4 Evaluate Personnel
4B. Solution: Social Design
2.5 Identify Activities
3.8 EnVision the Ideal
5.5 Construct System
2.6 Extend Process (Internal)
4B.1 Empower Customer Contact
5.6 Train Staff Model
3.9 Integrate Visions Personnel
5.7 Pilot New Process
- – (A) Solusi : Rancangan Teknis (Solution :
2.7 Map Organization
3.10 Define SubVisions
4B.2 Identify Job Characteristic
5.8 Refine and Transition
2.8 Map Resources Clusters
5.9 Continuous
2.9 Prioritize Processes
4B.3 Define Jobs/Teams
Technical Design)
Improvement
4B.4 Define Skills and Staffing Needs
4B.5 Specify Management
(B) Solusi : Rancangan Sosial (Solution : Social Structure
4B.6 Redraw Organizational Boundaries
Design)
4B.7 Specify Job Changes
4B.8 Design Career Paths
4B.9 Define Transition Organization
- – Transformasi (Transformation)
4B.10 Design Change Management Program
4B.11 Design Incentives
4B.12 Plan Implementation Pemetaan Proses Pemetaan Proses Diagram Alir / Flowchart Diagram Alir Dokumen / Flowmap
Akta Kelahiran Kondisi
Proses
Kepala Sub Dinas Petugas Pencatatan Kepala Seksi Kepala Sub Bagian TU Kepala Dinas
pertama
Pemohon Operator Pencatatan Dinas Kependudukan (Catatan Sipil) (Catatan Sipil) Kependudukan (Catatan Sipil)
Else part Then-part Mulai
Proses berikutnya Mengajuikan permohonan Memeriksa melampirkan persyaratan dengan berkas2
Rangkaian berkas persyaratan proses Tidak Berkas If-then-else lengkap? Meregister berkas permohonan Ya persyaratan Memeriksa berkas2 Case T Berkas Mencetak print
T lengkap? putih Ya
condition
F F
Case part Memeriksa print putih Do-while
T Print putih benar? Tidak F Ya Mencetak print
T Memeriksa print kuning F kuning
F Print kuning benar? Tidak
Selection
T Ya
Repeat -until Pemetaan Proses Contoh Proses
19 Koord. UPTSA Kepala DTKB
Diagram Alir Proses / Flow process chart
17 Bagian Tata
12
18 Usaha
1 Operation Indicates the main steps in a process – we Sub Unit use 2 types; one for value-adding and one Masuk Operasional
16 Subag V for non value-adding steps
15 Umum Sub Unit
11 Keluar Inspection Indicates a check Time Comment
14 Keuangan Steps
V
10 on quality or quantity Steps A
13 Sub Dinas Sub Dinas Transport Indicates movement Steps B
Tata Ruang Perijinan of people, materials,
9
6 Steps C paper, information,
Seksi Sie. Penyusunan
etc Steps D
Pengukuran Program Detail
Indicates a temporary
Tata Ruang Kota
Steps E
2
3
4 Delay storage, delay or hold- Steps F up between
Sie. Perizinan Seksi Rencana Tata
consecutive operations
Bangunan Bangunan
Steps G
5
8 Storage Indicates a controlled storage,
Sie. Perencanaan
such a filing, which is not a delay
Sie. Teknis dan Pembinaan Bangunan Pemanfaatan Ruang
Kota
7 Gambar. Aliran proses pelayanan
IMBB
Contoh Proses
46 Melakukan pengarsipan di delapan (8) buah buku besar.
V
2 Total Waktu 30 780 470 305 10640 75 12300 Keterangan: SUO = Sub Unit Operasional SUK = Sub Unit Keuangan PPDTRK = Penyusunan Program Detail Tata Ruang Kota
16
8
13
7
3
60 Pemohon Jumlah Tahap
IMBB di UPTSA
49 Pemohon mengambil SK
48 Menunggu aktivitas berikutnya 2330
20 Bagian Tata Usaha
47 Mengirim SK Asli yang sudah ditandatangani ke UPTSA
60 Bagian Tata Usaha
no Tahap-tahap proses Wkt Pemilik Proses
37 Melakukan koreksi dan menandatangani surat pemberitahuan retribusi dan lampiran-lampirannya
60 Pemohon dan SUK UPTSA
20 Ka. Dinas
38 Menunggu aktivitas berikutnya 700
39 Mengirimkan surat pemberitahuan retribusi ke pemohon; mengirimkan konsep SK ke UPTSA
60 Sub Bagian Umum
40 Menunggu aktivitas berikutnya 660
41 Membayar retribusi di UPTSA
42 Membuat SK Asli
45 Memberikan stempel dan tanggal pada SK dan lampiran-lampirannya,
15 SUO UPTSA
43 Mengirimkan SK Asli ke DTKB
20 SUO UPTSA
44 Menandatangi SK Asli
IMBB
5 Ka. Dinas
10 Bagian Tata Usaha