Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

  Basic Programming Artikel 1

BAHASA KOMPUTER

  Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

  Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1960 FORTRAN Formula Translation, dikembangkan sekitar tahun 1956.

  matematika yang bernama Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Bila suatu langkah- langkah tersebut akan selesai hanya jika mempunyai atau menghasilkan solusi, dan selalu berulang- ulang jika belum menemukan solusi, maka algortima tersebut masih semi (Semi Algoritma).

  

menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Istilah Algoritma dikenalkan oleh seorang ahli

  Sebelum memasuki dunia pemrograman terlebih dahulu kita harus mengenal Algoritma dalam pemrograman. Algoritma merupakan urutan langkah-langkah atau instruksi yang ditujukan untuk

  Algoritma

  PL/I Programing Language I, dikembangkan oleh IBM pada tahun 1964 PROLOG Programming Logic, bahasa yang digunakan untuk menyusun Expert System RPG Report Program Generator SNOBOL String Oriented Symbolic Language

  dikembangkan oleh Niklauss Wirth, seorang ahli ilmu komputer dari Swiss, pada tahun 1970.

  LISP List Processor

Pascal Diambil dari nama seorang sarjana Perancis Blaise Pascal. Pertama kali

  

COBOL Common Business-Oriented Language. Bahasa ini dikembangkan di Departemen

  Bahasa ini dibagi menjadi dua macam, yaitu Bahasa Mesin dan Bahasa Rakitan (Assembly). Dalam Bahasa Mesin semua perintah disandikan dengan deretan-deretan bit (binary digit) yang hanya mempunyai nilai digit 1 atau 0. Sedangkan dalam Bahasa Rakitan, perintah-perintah tersebut bisa digantikan dengan kode sandi yang bisa dipahami oleh manusia yaitu mnemonic code, Setiap mikroprosesor, mempunyai mnemonic code yang berlainan.

  Agar manusia dapat berkomunikasi dengan komputer maka dibutuhkan suatu bahasa komunikasi yaitu bahasa komputer. Dengan bahasa ini komputer dapat memahami dan mengerti perintah-perintah yang kita berikan kepadanya. Sebenarnya, komputer tidak mengerti perintah-perintah yang kita tulis menggunakan bahasa tertentu. Namun di dalam komputer tersebut terdapat penterjemah bahasa yang kita gunakan menjadi bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu compiler atau interpreter, keduanya merupakan suatu program. Jenis bahasa pemrograman komputer dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa tingkat rendah (yang agak sulit dimengerti bagi orang awam) dan bahasa tingkat tinggi (yang dapat di mengerti oleh manusia).

  

C Dikembangkan oleh Bell Laboratories pada tahun 1970, bahasa ini sangat powerfull

  oleh John Kemeny dan Thomas Kutrz, digunakan untuk memberi kuliah mahasiswa di Dartmouth College tentang bagaimana menggunakan komputer.

  ALGOL ALGOrithmic Language (Bahasa Algoritma) APL A Programming Language

BASIC Beginner’s All Purpose Symbolic Intsruction Code. Bahasa ini dikembangkan

  Byron; bahasa ini dikembangkan sekitar tahun 1974 dan 1980 untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

  

Ada Diambil dari nama Augusta Ada Bryton, bangsawan dari Loveland, puteri Lord

  Bahasa pemrograman ini merupakan bahasa komputer yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa percakapaan manusia sehari-hari. Diantaranya adalah:

  Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

  dan sering digunakan untuk membuat Sistem Operasi contohnya MS-DOS, LINUX, UNIX serta aplikasi DBASE, AUTOCAD dan game-game yang banyak kita jumpai. Ada yang mengatakan bahasa ini merupakan bahasa tingkat menengah karena sintaks bahasanya mirip bahasa tingkat tinggi dan mempunyai kemampuannya seperti bahasa tingkat rendah. Basic Programming Artikel 1 Perlu anda ingat bahwa dalam membuat algoritma anda harus mempunyai konsep IPO (Input, Proses dan Output). Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat algoritma adalah sebagai berikut:

  Identifikasi masalah yang ada - Tentukan tujuan dari pemecahan masalah tersebut - Analisa input-input apa saja yang berhubungan dengan masalah tersebut - - Cari proses-proses yang dapat menghasilkan tujuan berdasarkan input-input yang ada.

INPUT PROSES OUTPUT

  Untuk mempermudah penjelasan dari Algoritma tersebut digunakan suatu diagram yang disebut diagram alur (Flowchart). Diagram alur digambarkan dengan menggunakan symbol-simbol sebagai berikut:

  Menunjukkan awal kegiatan atau akhir kegiatan dari Terminator suatu program Input/ Mewakili data input atau output dalam program Output Data

  

Proses Proses data yang dilakukan oleh komputer

Decision Percabangan dengan keputusan “ya” atau “tidak” Document Mencetak data ke dalam bentuk dokumen

  Display Menampilkan data ke monitor Direct Merekam dan mengambil data dari Database Data

  Manual Proses yang dilakukan secara manual Operation

Input data secara manual

  Manual Input Penghubung suatu diagram ke diagram lain

Preparation Operasi persiapan untuk langkah selanjutnya Garis Alur Basic Programming Artikel 1 Contoh penggunaan flowchart pada suatu algoritma adalah sebagai berikut: Pada hari ini Dzakwan dan Ani ingin berangkat ke kantor bersama-sama. Ani harus menunggu Dzakwan di rumah sampai jam 6.00 pagi, jika lebih dari jam 6.00 pagi maka Ani akan pergi ke rumah Dzakwan untuk menjemputnya, namun jika Dzakwan sudah berangkat terlebih dahulu maka Ani akan berangkat sendiri ke kantor.

  Flowchart:

  Mulai Ani Dzakwan Ani menunggu A

  Ya Dzakwan Ani & Dzakwan datang ? berangkat bersama Tidak

  Selesai Ya Jam < 6.00 pagi

  Tidak Ani menjemput Dzakwan

Ya

  Dzakwan ada A di rumah? Tidak

  Ani berangkat sendiri Selesai

  • GWBASIC
  • BASICA
  • QUICK BASIC (QBASIC)
  • TURBO BASIC

  GWBasic:

  QBasic:

  50 End

  40 Print C

  30 C=A+B

  20 Let B=6

  10 Let A=5

  Ms. QuickBASIC berjalan di sistem operasi DOS dengan bentuk tampilan adalah sebagai berikut: Suatu program yang ditulis dengan bahasa Basic terdiri dari kumpulan pernyataan (statement). Pada Gwbasic atau Basica, setiap pernyataan harus diawali dengan nomor baris atau nomor statement sedangkan jika menggunakan Qbasic, nomor tersebut boleh tidak digunakan (Optional). Contohnya adalah sebagai berikut: Perintah-perintah yang umum digunakan adalah:

  Menggunakan Microsoft QuickBASIC

  Komputer pada saat itu. Compiler dan interpreter yang dikembangkan untuk bahasa ini antara lain adalah:

  

Symbolic Instruction Code di ditujukan untuk kalangan mahasiswa sebagai pengenalan menggunakan

  Bahasa pemrograman ini dikembangkan oleh John G. Kemeny, profesor dari Dartmourth College, beserta Thomas E. Kurtz pada tahun 1960. BASIC merupakan singkatan dari Beginner’s All purpose

  

Bahasa Pemrograman BASIC

  Basic Programming Artikel 1

  A=5 B=6 C=A+B Print C End

  • <File New> Membuat file basic baru
  • <File Save> Menyimpan file basic
  • <Run Start> Menjalankan program basic (SHIFT+F5)
  • <Run Continue>Menlanjutkan eksekusi program basic (F5)
  • <Run Restart> Merestart ulang eksekusi program basic Elemen-elemen dari statement terdiri dari:
  • Expression (konstanta, variabel, operator matematika, operator logika)
  • Selection (pemilihan keputusan)
  • Iteration (pengulangan dalam suatu pernyataan)
  • Jump (Pelompatan dari satu pernyataan ke pernyataan lain)
  • Label (label yang digunakan untuk alamat pelompatan)
  • Block (fungsi dan prosedur yang merupakan bagian dari program)
Basic Programming Artikel 1

  Konstanta

  Nilai konstanta merupakan nilai yang sudah pasti dan tidak akan berubah selama proses program berlangsung. Komputer mengenal dua jenis nilai dasar yang terdiri dari numerik dan non-numerik (Alphanumerik), maka konstanta terdiri dua jenis nilai tersebut. Contoh: Print 5

  {konstanta numeric} Print “89”

  {konstanta non-numeric} Print “Dzakwan”

  {konstanta non-numeric} Untuk nilai non-numerik dalam penulisannya harus di apit tanda kutip (“ “), umumnya nilai non-numerik disebut dengan string ($) yaitu nilai yang terdiri dari kumpulan beberapa karakter.

  Variabel

  Variabel merupakan nama atau symbol yang digunakan untuk menampung suatu nilai. Nilai dari variabel dapat diubah selama dalam proses program. Contoh: A = 5

  {A adalah variabel dan 5 adalah konstanta} Nama$=”Dzakwan”

  {Nama$ adalah variable string yang berisi karakter-karakter} B = A

  {B adalah variable yang menerima nilai dari variabel A} Syarat-syarat penamaan variabel adalah sebagai berikut: - karakter pertama harus dimulai dengan huruf dan karakter selanjutnya bebas (angka atau huruf).

  Panjangnya maksimum 40 karakter -

  • Tidak mengandung spasi atau karakter-karakter khusus seperti $,%,!,#,* dll. (berbeda pengertiannya dengan variable Nama$, ini berarti nama variabelnya adalah “Nama” tanda $ setelah nama varaibel tersebut berarti tipe datanya adalah non-numerik) Nama variable tidak boleh sama dengan reserved words (if, while, wend, next, end if, dll). -

  Dalam membuat suatu variabel dapat dilakukan secara langsung atau dengan cara dideklarasikan terlebih dahulu. Untuk cara langsung contohnya adalah sebagai berikut: Nilai% = 5

  { variable nilai memiliki tipe data integer } Atau dengan cara dideklarasikan terlebih dahulu DIM Nilai AS INTEGER Nilai = 5

  Operator

  Angka dan variabel dapat digabungkan dengan operator untuk menyatakan suatu maksud. Jenis-jenis operator terdiri dari: Arithmetic Operator (digunakan untuk perhitungan matematika):

  Operator Keterangan Prioritas

  ( ) Kurung pemisah

  1 ^ Pemangkatan

  2 Perkalian 3 *

  / Pembagian

  3 \ Pembagian dengan hasil bulat

  4 MOD Modulus / Sisa bagi

  5 (Numerik: Penjumlahan, Non-Numerik: Penggabungan) +

  6 Pengurangan 6 -

  Relational Operator (digunakan untuk menunjukkan g\hubungan tertentu dari dua elemen): < Lebih kecil

  Basic Programming Artikel 1 <= Lebih kecil atau sama dengan >= Lebih besar atau sama dengan = Sama dengan <> Tidak sama dengan Logical Operator terdiri dari NOT, AND dan OR.

  Tipe Data

  Tipe-tipe data yang disediakan oleh Basic antara lain:

  Data Type Declaration Maximum Minimum Strings $ 32,767 chars. 0 chars.

  Integers % 32,767 -32,768 Long Integers & 2,147,483,647 -2,147,483,648 Single (7-digit) precision ! ±3.402823 E+38 ±1.401298 E-45 Double (15-digit) precision # ±1.7976931 D+308 ±4.940656 D-324 User Define Type Untuk tipe data yang didefinisikan oleh user, contohnya adalah: TYPE data_ku

  Nama AS STRING * 40 Kelas AS STRING*10 Nilai AS Double

  END TYPE

  OPERASI STRING Penggabungan String Merupakan kombinasi dua atau lebih string dengan menggunakan operator “+”.

  Contoh: A$ = “ MICROSOFT “ B$ = “ QUICKBASIC “ C$ = A$ + B$ D$ = A$ + B$ + “KOMPILER” PRINT “C$ = “; C$ PRINT “D$ = “; D$ Hasil program di atas adalah: C$= MICROSOFT QUICKBASIC D$= MICROSOFT QUICKBASIC KOMPILER

  Fungsi-fungsi manipulasi String

  Fungsi LEFT$, RIGHT$, MID$ Fungsi ini digunakan untuk mengambil sejumlah karakter dimulai dari karakter paling kiri (LEFT$), dari kanan (RIGHT$), atau sembarang posisi (MID$).

  Bentuk Umum: { LEFT$ | RIGHT$ } (untai1, jumlah) MID$ (untai1, nomor [,jumlah] )

  Dengan: Untai1 : string yang akan diambil karakternya Nomor : nomor awal karakter yang akan diambil Jumlah : jumlah karakter yang akan diambil.

  Contoh:

  Basic Programming Artikel 1 kalimat$ = “QuickBASIC Release 4.5, Microsoft” PRINT LEFT$(kalimat$,10) PRINT RIGHT$(kalimat$,5) PRINT MID$(kalimat$,5,10) PRINT MID$(kalimat$,6) Hasil keluarannya: QuickBASIC osoft KBasic Rel BASIC Release 4.5, Microsoft Fungsi STRING$ Fungsi ini digunakan untuk membangkitkan sejumlah karakter tertentu.

  BU: STRING$ ( panjang, {karakter|kodeascii} )

  Dengan Panjang : panjang karakter yg akan dibangkitkan Karakter : karakter yg akan dibangkitkan.

  Kodeascii : kode ASCII dari karakter yg akan dibangkitkan. Contoh:

  PRINT STRING$(5,”A”) PRINT STRING$(5,”-”) PRINT STRING$(5,205) ‘kode ascii 205 adalah bentuk =

  Ouput:

  AAAAA ----- =====

  Fungsi SPACE$ Digunakan untuk membuat spasi dengan panjang tertentu. BU:

  SPACE$(panjang) Dengan: Panjang = menunjukkan banyaknya spasi.

  Fungsi LEN (string) Digunakan untuk mendapatkan jumlah karakter dari suatu string. Contoh PROGRAM CLS

  INPUT "NAMA ANDA : ", nama$ jum = LEN(nama$) PRINT FOR a = 1 TO jum PRINT LEFT$(nama$, a) 'PRINT MID$(nama$, a, 1) NEXT a END Tampilan program:

  Basic Programming Artikel 1 NAMA ANDA : Jhon Keboy J Jh Jho Jhon Jhon Jhon K Jhon Ke Jhon Keb Jhon Kebo Jhon Keboy Contoh Operasi Matematika: DIM A, B AS SINGLE CLS

  INPUT "Masukan Nilai A = ", A

  INPUT "Masukan Nulai B = ", B PRINT A; " + "; B; " = "; A + B PRINT A; " - "; B; " = "; A - B PRINT A; " x "; B; " = "; A * B PRINT A; " / "; B; " = "; A / B PRINT A; " MOD "; B; " = "; A MOD B PRINT A; " ^ "; B; " = "; A ^ B END Bentuk tampilan program: Masukan Nilai A = 14 Masukan Nulai B = 9 14 + 9 = 23 14 - 9 = 5 14 x 9 = 126 14 / 9 = 1.555556

  14 MOD 9 = 5 14 ^ 9 = 2.066105E+10

  Statement Kendali & Pemilihan

  Merupakan statemen yang digunakan untuk mengubah urutan eksekusi program

  Mulai dari urutan semula (secara berurutan) menjadi urutan yang sembarang .

  Statemen ini dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: Statemen kendali tak bersyarat, (GOTO)

  Nama$ Alamat$

  Statemen kendali bersyarat/pemilihan, (IF…THEN, SELECT… CASE) Statemen kendali proses berulang/iteration, (FOR … NEXT, DO … LOOP, WHILE … WEND) Statemen kendali terhitung, ( ON GOTO, ON GOSUB, ON ERROR GOTO, ON

  “Hallo…”;Nama$

ERROR GOSUB)

  “Alamatnya di “;Alamat$

STATEMEN GOTO

  Berguna untuk melompatkan proses eksekusi ke suatu baris yang diberi nomor

  GOTO baris atau label tanpa harus mengetest suatu kondisi.

  Bentuk Umum : GOTO { nomor baris | nama label } Contoh pada gambar di samping:

  “Selesai…..” Selesai

  • Statemen IF…THEN ELSE satu baris
  • Statemen IF…THEN ELSE banyak baris

a. STATEMEN IF…THEN..ELSE satu baris

  Ya

  Lagi$ Lagi$=”Y” Tidak Ya

  “Alamatnya di “;Alamat$ “Selesai…..” Selesai

  Mulai Nama$ Alamat$ “Hallo…”;Nama$

  Contoh:

  IF kondisi1 THEN statemen1 [ELSEIF kondisi2 THEN [statemen2]] . . [ELSE [statemen n]] END IF

  Bentuk Umum:

  Statement berikutnya

  IF (Ekspresi) THEN Statement 1 ELSE Statement 2 End IF Statement berikutnya

  Ekspresi Statement 2 Statement 1 Tidak

  Basic Programming Artikel 1

  IF (Ekspresi) THEN Statement 1 End IF Statement berikutnya

  Tidak Ya

  label1,label2 : label baris yang dituju Ekspresi Statement berikutnya

Statement 1

  : nomor baris yang akan dituju

  statemen1,statemen2 : statemen yang akan dikerjakan nobar1,nobar2

  : syarat yang akan ditest

  kondisi

  Bentuk Umum : IF kondisi Then {statemen 1 | nobar 1 | GOTO label 1} [ ELSE {statemen 2 | nobar 2 | GOTO label 2} ] dengan

  Contoh: Statmen ini dibagi menjadiu dua bagian yaitu

  STATEMEN IF… THEN …ELSE Merupakan statemen kendali yang selalu melakukan test terhadap kondisi tertentu.

b. Statemen IF…THEN…ELSE banyak baris

  Basic Programming Artikel 1

  M ulai N am a$ N PM $ N ilai N ilai > 90 Abjad$=”A”

  Y a TIdak 90 >= Nilai >75 Abjad$=”B”

  Y a TIdak 75 >= N ilai >50 A bjad$=”C ”

  Ya TIdak 50 >= N ilai >0 A bjad$=”D ”

  Ya TIdak A bjad$=”E” N am a$

  N PM $ Nilai Abjad$ S elesai

STATEMEN SELECT CASE

  SELECT CASE ungkapan CASE nilai1 [ statemen1 ] [ CASE nilai2 [ statemen2 ] ] . . [ CASE ELSE ] statemen ] ] END SELECT

  CASE 3 PRINT “Tiga”

  dikerjakan

  statemen1,statemen2 : statemen-statemen yang akan

  : nilai-nilai dari parameter ungkapan

  

nilai1,nilai2 …

  : sembarang ungkapan (numeris atau non-numeris)

  ungkapan

  Dengan

  CASE ELSE PRINT “Salah..”

  CASE 2 PRINT “Dua”

  Contoh REM Contoh pemakaian REM IF..THEN..ELSE REM *****************

  CASE 1 PRINT “Satu”

  INPUT x SELECT CASE x

  END IF REM Contoh Pemakaian REM SELECT CASE REM ******************

  Statemen SELECT CASE mempunyai kegunaan yang hampir sama dengan statemen kendali IF…THEN…ELSE banyak baris. Perbedaan kedua statemen ini adalah pada statemen SELECT CASE kondisi yang ditest hanya sebuah, dan proses eksekusi akan diteruskan ke bagian tertentu dari suatu program berdasar nilai kondisi yang ditest. Bentuk Umum:

  ELSEIF x = 3 THEN PRINT “Tiga”

  ELSEIF x = 2 THEN PRINT “Dua”

  IF x = 1 THEN PRINT “Satu”

  INPUT x

  ELSE PRINT “Salah..”

  Basic Programming Artikel 1 Contoh Program dengan Teknik <Switch>: flag = 0 mulai:

  INPUT "Press 1 for change and 0 for exit : ", btn$ CLS SELECT CASE btn$ CASE "1"

  IF flag = 1 THEN PRINT "LAMPU MENYALA" flag = 0 ELSE PRINT "LAMPU PADAM"

  Mulai

  flag = 1 END IF CASE "0"

  Max

  END END SELECT GOTO mulai

  Jumlah=0

  END

  Counter = 1 Statement Kalang (loop) / Iteration Nilai

  Proses berulang (kalang) yaitu memproses sejumlah pernyataan beberapa kali, sampai suatu kondisi terpenuhi Jumlah = Jumlah + Nilai atau sebaliknya. Contoh:

  Tidak Counter = Max Counter = Counter + 1

  CLS

  Ya

  INPUT “Banyaknya data: ”, Max Jumlah = 0

  Jumlah

  counter = 1 ; ‘variabel pencacah

  ISIDATA: PRINT “Isikan data ke ”; Counter; “: ”;

  Selesai

  INPUT Nilai Jumlah = Jumlah + Nilai

  IF Counter = Max THEN GOTO CETAKHASIL Counter = Counter + 1

  GOTO ISIDATA CETAKHASIL: PRINT “Jumlah Semua data : ”; Jumlah PRINT “Selesai..” END

  Statement FOR…NEXT

  Bentuk Umum:

  FOR pencacah = awal TO akhir [STEP langkah] [Statemen] NEXT [pencacah]

  Dengan

  pencacah

  : banyaknya proses dengan nama sembarang variabel numerik yg berfungsi mengendalikan berulang.

  awal : nilai awal atau batas bawah pencacah.

  Basic Programming Artikel 1

  langkah : pertambahan nilai pencacah. statemen : statemen-statemen yg akan diproses ulang.

  Contoh: CLS

  Mulai

  INPUT “Banyaknya data : ”,Max Jumlah = 0 FOR Counter = Counter TO Max

  Max

  PRINT “Isikan data ke”;Counter; “:”;

  INPUT Nilai Jumlah = Jumlah + Nilai

  Jumlah=0

  NEXT Counter PRINT “Jumlah data:”; Jumlah

  For Counter = 1 To Max

  PRINT “Selesai” END

  Nilai Kalang Bersarang (nested loop) Adalah statemen berulang yang berada di dalam statemen berulang lainnya.

  Jumlah = Jumlah + Nilai FOR I = 1 TO 10 FOR I = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 5 FOR J = 1 TO 5

  Next Counter PRINT I,J,I*J PRINT I,J,I*J NEXT J NEXT I NEXT I NEXT J

  Jumlah Nested loop berpotongan (Salah) Nested loop tidak berpotongan

  (Benar) Selesai

  Statement WHILE…WEND

  Bentuk Umum :

  WHILE kondisi [statemen] WEND

  Dengan kondisi : syarat yg hrs dipenuhi agar proses berulang bisa berlangsung.

  statemen : statemen yg akan diproses ulang.

  Contoh CLS

  INPUT “Banyaknya data : ”,n JumlahData = 0 I = 1 ‘variabel pencacah WHILE I <= n PRINT “Isikan data ke”;I; “:”;

  INPUT dataKe JumlahData = JumlahData + dataKe I = I + 1 WEND PRINT “Jumlah data:”; JumlahData PRINT “Selesai” END

  Basic Programming Artikel 1

  Statement DO…LOOP

  Penggunaan statemen ini hampir sama dengan WHILE…WEND, namun dalam pemakaian DO…LOOP proses berulang bisa dilaksanakan selama suatu kondisi bernilai benar atau salah dan kondisi yang ditest bisa diletakkan di awal atau di akhir statemen ini. Bentuk Umum: Kondisi di awal statemen

  DO [ { WHILE | UNTIL } kondisi ] Statemen LOOP

  Kondisi di akhir statemen

  DO Statemen LOOP [ { WHILE | UNTIL } kondisi ]

  Contoh kondisi di awal statemen CLS

  CLS

  INPUT “Banyaknya data : ”,n

  INPUT “Banyaknya data : ”,n JumlahData = 0 JumlahData = 0 I = 1 ‘variabel pencacah I = 1 ‘variabel pencacah DO WHILE I <= n DO UNTIL I > n PRINT “Isikan data ke”;I; “:”; PRINT “Isikan data ke”;I; “:”;

  INPUT dataKe

  INPUT dataKe JumlahData = JumlahData + dataKe JumlahData = JumlahData + dataKe LOOP

  LOOP PRINT “Jumlah data:”; JumlahData PRINT “Jumlah data:”; JumlahData PRINT “Selesai” PRINT “Selesai” END

  END Contoh kondisi di akhir statemen

  CLS CLS

  INPUT “Banyaknya data : ”,n

  INPUT “Banyaknya data : ”,n JumlahData = 0 JumlahData = 0 I = 1 ‘variabel pencacah I = 1 ‘variabel pencacah DO

  DO PRINT “Isikan data ke”;I; “:”; PRINT “Isikan data ke”;I; “:”;

  INPUT dataKe

  INPUT dataKe JumlahData = JumlahData + dataKe JumlahData = JumlahData + dataKe LOOP WHILE I <= n LOOP UNTIL I > n PRINT “Jumlah data:”; JumlahData PRINT “Jumlah data:”; JumlahData PRINT “Selesai” PRINT “Selesai” END

  END Basic Programming Artikel 1

  Statement ON..GOTO, ON ERROR…GOTO, ON…GOSUB, ON ERROR…GOSUB

  Bentuk Umum:

  ON ungkapan GOTO { nobar | label }

  Dengan

  ungkapan : ungkapan numeris yg hrs menghasilkan nilai data numeris integer antara 1 – 255. nobar : nomor-nomor baris yg dituju label

  : nama-nama label baris yg dituju. Contoh nomor=0 WHILE nomor <= 0 OR nomor > 4 CLS PRINT “ 1. INPUT DATA” PRINT “ 2. EDIT DATA” PRINT “ 3. HAPUS DATA” PRINT “ 4. EXIT” : PRINT

  INPUT “PILIHAN ANDA: ”; no WEND ON nomor GOTO 10,20,30,40

  10 PRINT “PROSES INPUT DATA”:GOTO 40

  20 PRINT “PROSES EDIT DATA”:GOTO 40

  30 PRINT “PROSES HAPUS DATA”:GOTO 40

  40 END

  Statement GOSUB…RETURN Statemen ini merupakan salah satu cara untuk memanggil subrutin dan kembali ke program utama.

  Subrutin yang akan dipanggil dengan statemen ini dikenali dengan label / baris. Bentuk Umum:

  GOSUB { nobar1 / label 1 } . <statemen> . RETURN [ { nobar2 / label2 } ]

  Dengan nobar1 : nomor baris awal subrutin label1 : label baris awal subrutin nobar2 : nomor baris yang dituju setelah subrutin selesai dikerjakan. label2 : label baris yang dituju setelah subrutin selesai dikerjakan.

  Statement SUB…END SUB

  Bentuk Umum:

  SUB nama [ (dafpar) ] . <statemen> . [EXIT SUB [ <statemen>] ] END SUB

  Dengan

  Nama : nama subrutin

Dafpar : nama-nama variabel yg menunjukkan tipe dan banyaknya argumen yang akan dilewatkan ke

  dalam prosedur. Basic Programming Artikel 1 Pemanggilan prosedur SUB bisa digunakan dengan salah satu dari kedua cara berikut: Dengan menggunakan statemen CALL.

  Bentuk Umum:

  CALL nama [ (dafarg) ]

  Dengan Nama : nama subrutin yang akan dipanggil.

  Dafarg : daftar variabel yg akan dilewatkan ke dalam prosedur.

  Tanpa menggunakan statemen CALL. menggunakan nama subrutin yang akan dipanggil diikuti dengan daftar argumen yang akan dilewatkan. Dalam hal ini daftar argumen tidak perlu dituliskan di antara tanda kurung.

  Statement FUNCTION…END FUNCTION Merupakan salah satu subrutin yang dapat mengembalikan nilai.

  Bentuk Umum:

  FUNCTION nama [ (dafpar) ] . <statemen> . [EXIT FUNCTION [<statemen>] ] END FUNCTION

  Dengan Nama : nama subrutin Dafpar : nama-nama variabel yg menunjukkan tipe dan banyaknya argumen yang akan dilewatkan ke dalam prosedur.

  Statement SHARED

  Digunakan untuk menyatakan bahwa sejumlah variabel akan dapat dimanipulasi baik dari program utama maupun dari dalam prosedur. Contoh:

  OUPUT: DECLARE SUB tambah ()

  Nilai A = 5 DECLARE SUB kali (x, y)

  Nilai B = 2 DECLARE FUNCTION kurang ()

  Nilai A = 10 DECLARE FUNCTION bagi (x, y)

  A + B = 12 CLS

  HASIL X . Y = 20

  INPUT "Nilai A = ", A HASIL X . Y = 20

  INPUT "Nilai B = ", B A - B = 8

  GOSUB 100 A / B = 5

  CALL tambah CALL kali(A, B) kali A, B d = kurang PRINT "A - B = "; d PRINT "A / B = "; bagi(A, B) END 100 A = A + 5 PRINT "Nilai A = "; A RETURN FUNCTION bagi (x, y) bagi = x / y END FUNCTION SUB kali (x, y) C = x * y

  Basic Programming Artikel 1 END SUB FUNCTION kurang SHARED A, B kurang = A - B END FUNCTION SUB tambah SHARED A, B C = A + B PRINT "A + B = "; C END SUB

ARRAY (LARIK)

  Array adalah sekumpulan data yang mempunyai tipe data sejenis, misalnya numeris integer atau string, dan diidentifikasikan dengan sebuah nama larik (variabel). Di dalam sebuah array posisi setiap rinci data, disebut dengan komponen atau elemen array, ditentukan oleh index yang menunjukkan letak sebuah elemen dalam sebuah array.

  Array Dimensi Satu

  Array dimensi satu, juga disebut dengan vektor, yaitu sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen, dan posisi setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrip. Bentuk Umum:

  DIM variabel ({cacah | awal TO akhir }) [AS tipe]

  Dengan cacah : banyaknya elemen larik.

  awal

  : nomor awal index

  akhir : nomor akhir index tipe

  : tipe data masingmasing elemen DIM nilai%(20)

  CLS CLS FOR i = 1 TO 5

  FOR i = 1 TO 5 PRINT "Isi Nilai ke "; i;

  PRINT "Isi Nilai ke "; i;

  INPUT nilai%

  INPUT nilai%(i) NEXT NEXT PRINT PRINT FOR i = 1 TO 5

  FOR i = 1 TO 5 PRINT "Nilai ke "; i; " = "; nilai%

  PRINT "Nilai ke "; i; " = "; nilai%(i) NEXT NEXT

  END END Menggunakan DIM Tanpa DIM

  Array Dimensi Banyak

  Contoh (Array dimensi DUA) DIM nilai%(4, 4) FOR i = 1 TO 4 FOR j = 1 TO 4 READ nilai%(i, j) NEXT j NEXT i

  Basic Programming Artikel 1 FOR i = 1 TO 4 FOR j = 1 TO 4 PRINT nilai%(i, j); NEXT j PRINT NEXT i DATA 4,6,8,3 DATA 3,6,8,2 DATA 2,7,5,4 DATA 9,5,7,5

  Contoh Soal Praktek

  a. Buatlah program BASIC yang memproses penjumlahan dua buah matrik yang mempunyai ordo 2 x 2:

  6

  8

  5

  3

  11

  11       =  

  • 2

     

  7

  1

  8

  3

  15      

  b. Buatlah program BASIC yang berfungsi mengurutkan bilangan acak dari besar ke kecil !

  Solusi:

  a. PROGRAM Pejumlahan MATRIK ordo 2 x 2 DIM matrixA(2, 2) DIM matrixB(2, 2), hasil(2, 2) CLS PRINT "Input matrik A:" FOR baris = 1 TO 2 FOR kolom = 1 TO 2 PRINT "Baris ke "; baris; " kolom ke "; kolom; " = ";

  INPUT matrixA(baris, kolom) NEXT kolom NEXT baris PRINT "Input matrik B:" FOR baris = 1 TO 2 FOR kolom = 1 TO 2 PRINT "Baris ke "; baris; " kolom ke "; kolom; " = ";

  INPUT matrixB(baris, kolom) NEXT kolom NEXT baris REM proses pemjumlahan matrik A + B FOR baris = 1 TO 2 FOR kolom = 1 TO 2 hasil(baris, kolom) = matrixA(baris, kolom) + matrixB(baris, kolom) NEXT kolom NEXT baris PRINT "HASIL PENJUMLAHAN MATRIK A + B ADALAH:" FOR baris = 1 TO 2 FOR kolom = 1 TO 2 PRINT "Baris ke "; baris; " kolom ke "; kolom; " = "; hasil(baris, kolom) NEXT kolom NEXT baris

  Basic Programming Artikel 1

b. PROGRAM Pengurut angka

  DIM angka(100) CLS i = 0 DO i = i + 1

  INPUT "Isi angka acak dan 0 jika selesai : ", angka(i) LOOP UNTIL angka(i) = 0 PRINT "angka acak:" FOR k = 1 TO i PRINT angka(k); NEXT FOR k = 1 TO i FOR j = k TO i

  IF angka(k) < angka(j) THEN temp = angka(j) angka(j) = angka(k) angka(k) = temp END IF NEXT j NEXT k PRINT PRINT "angka urut:" FOR k = 1 TO i PRINT angka(k); NEXT END

  BERLANJUT …