BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah tingkat capaian pembangunan sumber daya manusianya, bahkan pendidikan menjadi domain utama bagi setiap negara yang ingin maju dan ingin menguasai teknologi. Pendidikan juga memiliki peran utama dalam pengembangan personal dan sosial, mempengaruhi perubahan individu dan sosial, dan dalam mencapai perdamaian, kebebasan dan keadilan (Pascoe). Mengubah masyarakat memerlukan paradigma baru pendidikan, dan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis (Tilaar). Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa proses yang dinamis karena tuntutan kualitas pendidikan selalu berubah sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut beberapa kompetensi. Spencer and Spencer membagi lima karakteristik kompetensi, yaitu (1) motif, (2) sifat, (3) konsep diri, (4) pengetahuan, dan (5) keterampilan. Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai komponen, yang meliputi antara lain, (1) hardware (gedung sekolah, ruang kelas, laboraturium, dan perpustakaan); (2) software (kurikulum, program pengajaran, sistem pembelajaran dan sistem penilaian); (3) brainware (guru, murid, orang tua, kepala sekolah dan orang,lembaga terkait dengan proses pendidikan); (4) netware (jaringan dan kerjasama antara guru, instansi sekolah, diklat pemerintahpusat dan daerah); (5) dateware (keterangan jumlah murid, jumlah guru, alur lulusan, asal

   pendidikan, dan pengalaman guru).

  Setiap negara mempunyai kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsanya tanpa terkecuali,dalam undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam pasal 31 ayat (1) telah mengamatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Upaya untuk melaksanakan amanat tersebut pemerintah telah mengeluarkan kebijakan undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan sistem pendidikan di indonesia.

  Visi Pendidikan Nasional adalah untuk mewujudkan sistem pendidikan yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif terhadap menjawab segala tantangan zaman yang selalau berubah. Adapun langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah dalam mewujudkan visi tersebut antara lain : 1.

  Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

  2. Meningkatkan mutu pendidikan yang mempunyai daya saing tingkat nasional, regional maupun internasional;

1 Bujang Rahman,Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2009), hal 113.

  3. Membantu dan memfasilitasi pengembangan dan potensi anak secara utuh sejak usia dini, mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;

4. Meningkatkan propesionalisme dan akuntabilitas lembaga pendidikan; 5.

  Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelengaraan pendidikan berdasarkan prinsipotonomi dalam kontek Negara Republik Indonesia.

  Dalam rangka mewujudkan cita – cita pendidikan nasional, sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, baik permasalahan yang bersifat internal maupun eksternal, seperti tingkat kualitas pendidikan yang belum memenuhi standar mutu, sarana prasarana yang masih kurang memadai serta terbatasnya anggaran pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.

  Upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di indonesia telah ditempuh melalui berbagai strategi, akan tetapi hasil pembangunan pendidikan indonesia sampai saat ini masih menjadi “catatan merah” . walaupun demikian pemerintah secara terus-menerus melakukan upaya, antara lain melalui penanganan penuntasan terhadap wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan penuntasan wajib belajar 12 tahun,penuntasan wajib belajar 12 tahun ini baru saja dimulai pada tahun ajaran 2013/2014. Kebijakan pembangunan bidang pendidikan di prioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan wajib belajar selama 9 tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan dasar. Kebijakan ini dilakukan dikarenakan bersamaan dengan kenaikan bahan bakar minyak beberapa tahun terakhir yang diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok lainya yang berkorelasi negatif terhadap kemampuan daya beli masyarakat kurang mampu/miskin, sehingga kondisi semacam ini akan sedikit menghambat upaya penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Dan hal ini juga diperparah dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin.

  Sehingga kedua permasalahan tersebut mempunyai dampak terhadap penduduk kurang mampu akan semakin sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya khususnya biaya pendidikan.Dan untuk memberi solusi dari berbagai permasalahn diatas pemerintah mengeluarkan program dana Bos (bantuan oprasional sekolah).

  Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kesekolah-sekolah setingkat SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah SD/MI/SDLB/Salafiah setingkat dan SMP/MTS/SMPLB, baik negeri maupun swasta. Bidang pendidikan untuk tingkat SD dan SMP diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa miskin dan dana BOS ini dikelola oleh pihak sekolah. Jumlah siswa miskin yang mendapat dana BOS ditetapkan oleh kepala sekolah berdasarkan biodata siswa. Jumlah dana BOS yang diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah. Tujuan program Bantuan Oprasional Sekolah adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain,dan agar mereka memperoleh pendidikan yang bermutu dan memadai.

  Program dana BOS dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran bahwa kenaikan harga BBM yang mengakibatkan turunya daya beli masyrakat, juga akan berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk mendapat pendidikan dasar 9 tahun. Sementara itu UU .No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,” dan pasal 11 ayat (1) menyatakan “ pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggarkanya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa deskriminasi,” dalam konteks ini, pada prinsipnya program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat khususnya siswa/siswi dari keluarga miskin terhadap pendidikan yang berkualitas. Sekolah yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh pengelola program baik mengenai cara pengelola program, pengunaan, pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterima.

  Namun denggan disalurkanya kebijakan Bantuan Oprasional Sekolah teryata belum menuntaskan permasalahan pendidikan, kenyataan praktek dilapangan yang sering kita denggar, pelaksanaan program BOS belum dapat berjalan seperti yang kita harapkan hal ini dapat dibuktikan masih banyak terdapat siswa/siswi tidak mampu belum memperoleh layanan pendidikan secara memadai seperti mereka tetap saja dalam memperoleh layanan pendidikan selalu dibebani biaya pendidikan misalnya seperti : membayar sumbangan pengembangan pendidikan(SPP) dan belum lagi berbagai jenis iuran yang dikenakan siswa oleh sekolah dengan berbagi keperluan kegiatan belajar mengajar, seperti iuran OSIS, tiap peringatan hari besar yang dilakukan sekolah, dan yang pastinya masih banyak pungutan yang harus ditanggung siswa yang dilakukan oleh sekolah dengan berbagai alasan, padahal keberadaan bantuan program BOS seharusnya dapat membantu bagi masyarakat tidak mampu yang seharusnya untuk mendapatkan bantuan.

  Kelemahan pelaksanaan program dana BOS secara konseptual BOS diberikan kepada siswa/siswi tidak mampu atau masyrakat miskin, tetapi kenyataan belum sepenuhnya siswa/siswi miskin mendapatkan layanan pendidikan secara memadai. Sehinggaini sangat bertentangan dengan konsep program BOS sehingga perlu diluruskan. Dalam praktek pihak kepala sekolah yang dominan untuk melakukan pengelolaan dana BOS.

  Tujuan dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada menjadi bumerang dan mengkhadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya manusia indonesia ikut berpengaruh terhadap penyelewengan implementasi kebijakan program Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama semua elemen yang terkait didalam penyelengaraan program tersebut untuk mewujudkan efektifitas dalam implementasi kebijakan Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).

  SDLB adalah singakatn dari Sekolah dasar luar biasa dikatakan luar biasa karena anak-anak yang sekolah ditempat ini anak berkebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk anak berkebutuhan khusus antara lain: Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita,Tunadaksa, Tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain anak ABK adalah anak cacat, karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunkan bahasa isyarat.

  Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Khususnya yang berkaitan dengan penerapan atau implementasi Program Dana Bos dalam meningkatkan mutu pendidikan yang memadai dan berkualitas. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “Implementasi Program Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS)

  Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLB N), (Studi kasus pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)’’.

1.2 Rumusan Masalah

  Penelitian pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Masalah merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian dimana peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang akan dicari untuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan penelitian.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis dalam melakukan penelitian merumuskan masalah sebagai berikut :

  

“ Bagaimana Implementasi Program Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLB N) kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah?”

1.3 Tujuan Penelitian

  Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti mempunyai jalan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraanya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu : 1.

  Untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimanakebijakan pemerintah dalam upaya menyelenggarakan Bantuan Oprasional Sekolah untuk menigkatkan kualitas pendidikan bagi siswa/siswi tidak mampu atau keluarga miskin

  2. untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dilapangan.

3. Dan untuk mengetahui apa yang menjadi kendala-kendala dalam pengimplementasian dana BOS itu sendiri.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah atau fenomena sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Manfaat secara ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis, baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan menambah pengetahuan ilmiah pada studi Administrasi Negara dalam kaitanya dengan Implementasi Program Dana Bos dalam menigkatkan kualitas pendidikan bagi keluarga tidak mampu/miskin.

  2. Manfaat secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna/bermanfaat bagi instansi yang terkait terhadap peningkatkan kualitas pendidikan yang baik dan bermutu.

  3. Manfaat secara akademis Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menambah kemampuan berfikir secara ilmiah dan memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Defartemen Ilmu Administrasi Negara Fisip USU.

Dokumen yang terkait

BAB 2 LANDASAN TEORI - Kajian Teori Permainan Pada Strategi Pemasaran Suatu Produk Dengan Metode Simpleks

0 0 11

BAB II PENGATURAN PERBURUAN PAUS DI DALAM HUKUM INTERNASIONAL - Perlindungan Terhadap Paus Di Southren Ocean Whale Sanctuary Menurut International Convention For The Regulation Of Whaling (Studi Pada Sengketa Perburuan Paus Antara Jepang Dan Australia )

0 0 17

Perlindungan Terhadap Paus Di Southren Ocean Whale Sanctuary Menurut International Convention For The Regulation Of Whaling (Studi Pada Sengketa Perburuan Paus Antara Jepang Dan Australia )

0 0 23

Reklasifikasi Ultisol Arboretum Usu Kwala Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

0 1 9

KATA PENGANTAR - Pengaruh Pakan Dan Inang Terhadap Perkembangan Imago Parasitoid Xanthocampoplex Sp. ( Hymenoptera : Ichneumonidae) Di Laboratorium

0 0 10

Kajian Koefisien Rembesan Pada Saluran Irigasi Tersier Di Desa Kuala Simeme Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

0 0 33

Kajian Koefisien Rembesan Pada Saluran Irigasi Tersier Di Desa Kuala Simeme Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

0 2 19

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2. Analisis Faktor - Penentuan Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara dengan Analisis Faktor

0 0 12

DAFTAR ISI - Penentuan Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara dengan Analisis Faktor

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik 2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Keca

0 1 26